You are on page 1of 25

1

Menggunakan Beban R.
1. Penyearah 1 Phasa Gelombang Terkontrol dengan Beban R

a. Model Penyearah.
AC
R
SCR

0p00

b. Cara Kerja Penyearah

Pada saat titik A lebih positif dari B, maka anoda SCR lebih positif dari katodanya ,
dan bila SCR diberi arus gate (misal : pada gambar arus gate diberikan pada t = 30
0
)
maka SCR akan konduksi dan pada saat itu pulsa arus mengalir melalui beban R.
Pada saat titik B lebih positif dari titik A (sesaat setelah sampai 2) maka SCR
akan dibias mundur (katoda SCR lebih positif dari anodanya) sebesar tegangan
sumbernya. Hal ini dapat kita lihat pada gambar bentuk gelombangnya (gambar
gelombang VAK).



2

c. Simulasi Penyearah.






3

d. Bentuk-Bentuk Gelombang Yang Muncul.

4

e. Rumus-Rumus yang digunakan

Untuk mencari IR DC
) 1 (
2
o
t
Cos
R
Vm
Dc IR + =
Untuk menghitung VR DC
) 1 (
2
o
t
Cos
Vm
Dc VR + =
Untuk MenghitungVRms
5 . 0
)
2
2
1 (
2 t
o
t
o Sin Vm
VRms + =
Untuk Menghitung IRms
R
VRms
IRms=

f. Perhitungan.

Untuk mencari IR DC
A Dc IR
Cos
Cos
R
Vm
Dc IR
96 , 2
) 86 , 0 1 ( 59 , 1
) 30 1 (
10 14 , 3 2
100
) 1 (
2
0
=
+ =
+

=
+ = o
t

Untuk menghitung VR DC
Volt Dc VR
Cos
Cos
Vm
Dc VR
61 , 29
) 86 , 0 1 ( 9 , 15
) 30 1 (
14 , 3 2
100
) 1 (
2
0
=
+ =
+

=
+ = o
t


5

Untuk MenghitungVRms
Volt VRms
Sin
Sin Vm
VRms
26 , 49
) 137 , 0 166 , 0 1 ( 50
)
2
60
180
30
1 (
2
100
)
2
2
1 (
2
5 , 0
5 , 0
=
+ =
+ =
+ =
t
t
o
t
o

Untuk Menghitung IRms
A
R
VRms
IRms 92 , 4 = =


g. Tabel Nilai Yang Dihitung Dan Yang Terukur.

VR Dc (Volt) VR Rms (Volt) IR Dc (A) IR Rms (A)
Yang Dihitung 29.61 49.26 2.96 4.92
Terukur 28.2 48.74 2.927 4.874








6

2. Penyearah 1 Phasa Gelombang Penuh Terkontrol Penuh dengan Beban R

a. Model Penyearah
AC
R
SCR 1
SCR 2
SCR 3 SCR 4


b. Cara Kerja Penyearah.
Pada saat titik A lebih positif terhadap titik B maka anoda SCR 1 lebih
positif dari katodanya, dan bila SCR 1 di trigger maka SCR 2 akan konduksi dan
arus mengalir pada beban dan terus ke SCR 3, dan pada saat itu pula anoda
SCR3 lebih positif dari katodanya dan diberi arus gate. Jadi pada titik A lebih
positif terhadap titik B, Anoda SCR 1 dan SCR 3 yang lebih positif terhadap
katodanya, maka SCR 1 dan SCR 3 harus di trigger pada saat yang sama.
Pada saat SCR1 dan SCR3 yang konduksi maka SCR2 dan SCR4 akan dibias
mundur sebesar tegangan sumber (VAB).
Sesaat setelah t sampai 2t atau pada saat titik B lebih positif terhadap titik
A maka anoda SCR2 lebih positif dari pada katodanya dan bila SCR2 diberi
arus gate maka arus akan mengalir melalui beban dan pada saat itu pula anoda
SCR4 lebih positif dari katodanya dan diberi arus gate. Artinya SCR2 dan SCR4
diberi arus gate pada waktu yang bersamaan.Pada saat SCR2 dan SCR4
konduksi maka SCR1 dan SCR3 akan dibias mundur sebesar tegangan sumber
(VBA).


7

c. Simulasi Penyearah.






8

d. Bentuk-bentuk Gelombang.

9

e. Rumus-Rumus yang digunakan.
Untuk Menghitung VR Dc
) 1 ( o
t
Cos
Vm
Dc VR + =
Untuk Menghitung IR Dc
R
Dc VR
Dc IR =
Untuk Menghitung VR Rms
2
1
2
2
1
2
|
.
|

\
|
+ =
t
o
t
o Sin Vm
Rms VR
Untuk Menghitung IR Rms
R
Rms VR
Rms IR =

f. Perhitungan.
Untuk Menghitung VR Dc
Volt Dc VR
Cos
Cos
Vm
Dc VR
42 , 59
) 30 1 (
14 , 3
100
) 1 (
=
+ =
+ = o
t

Untuk Menghitung IR Dc
A Dc IR
R
Dc VR
Dc IR
942 , 5
10
42 , 59
=
=
=



10

Untuk Menghitung VR Rms
( )
Volt Rms VR
Sin
Sin Vm
Rms VR
65 , 69
137 , 0 1666 , 0 1 71 , 70
28 , 6
60
6
1
2
100
2
2
1
2
2
1
2
1
2
1
=
+ =
|
|
|
.
|

\
|
+ =
|
.
|

\
|
+ =
t
t
t
o
t
o

Untuk Menghitung IR Rms
A Rms IR
R
Rms VR
Rms IR
965 , 6
10
65 , 69
=
=
=


g. Tabel Nilai Yang Dihitung Dan Yang Terukur.
VR Dc (Volt) VR Rms (Volt) IR Dc (A) IR Rms (A)
Yang Dihitung 59.42 69.65 5.942 6.965
Terukur
(Simulasi)
62.47 68.07 5.77 6.807











11

Menggunakan Beban R L.
1. Penyearah 1 Phasa Gelombang Terkontrol dengan Beban R & L
a. Model Penyearah.
AC
R
SCR
L



b. Cara Kerja Penyearah.

Pada saat titik A lebih positif dari B, maka anoda SCR lebih positif dari katodanya ,
dan bila SCR diberi arus gate (misal : pada gambar arus gate diberikan pada t = 30
0
)
maka SCR akan konduksi dan pada saat itu pulsa arus mengalir melalui beban R.
Pada saat titik B lebih positif dari titik A (sesaat setelah sampai 2) maka SCR
akan dibias mundur (katoda SCR lebih positif dari anodanya) sebesar tegangan
sumbernya. Hal ini dapat kita lihat pada gambar bentuk gelombangnya (gambar
gelombang VAK).




12

c. Simulasi Penyearah.




13

d. Bentuk Gelombang yang Muncul.

14

e. Rumus-rumus yang digunakan.

Untuk menghitung VR Dc
) (
2
| o
t
Cos Cos
Vm
Dc VR =
Untuk Menghitung IR Dc
) (
2
| o
t
Cos Cos
R
Vm
Dc IR =
Untuk Menghitung VR Rms
2
1
) 2 2 (
2
1
) (
2
1
2
)
`

= o | o |
t
Sin Sin
Vm
Rms VR
Untuk Menghitung IR Rms
2
1
) 2 2 (
2
1
) (
2
1
)
`

= o | o |
t
Sin Sin
Z
V
Rms IR


f. Analisa Nilai Yang Dihitung Dan Yang Terukur.

Untuk menghitung VR Dc
Volt Dc VR
Cos Cos
Cos Cos
Vm
Dc VR
07 , 29
)) 965 , 0 ( 86 , 0 ( 923 , 15
) 195 30 (
14 , 3 2
100
) (
2
0 0
=
=

=
= | o
t

Untuk Menghitung IR Dc
A Dc IR
Cos Cos
Cos Cos
R
Vm
Dc IR
90 , 2
) 195 30 (
10 14 , 3 2
100
) (
2
0 0
=

O
=
= | o
t


15

Untuk Menghitung VR Rms
Volt Rms VR
Sin Sin
Sin Sin
Vm
Rms VR
78 , 50
) 366 , 0 ( )
6 12
13
(
14 , 3 2
1
71 , 70
) 60 390 (
2
1
) 30 195 (
14 , 3 2
1
2
100
) 2 2 (
2
1
) (
2
1
2
2
1
2
1
0 0 0 0
2
1
=
)
`

=
)
`

=
)
`

=
t
t
o | o |
t

Untuk Menghitung IR Rms
Volt Rms IR
Sin Sin
Sin Sin
Z
V
Rms IR
02 , 5
) 36602 , 0 ( )
6 12
13
(
14 , 3 2
1
7
) 60 390 (
2
1
) 30 195 (
14 , 3 2
1
10
70
) 2 2 (
2
1
) (
2
1
2
1
2
1
0 0 0 0
2
1
=
)
`

=
)
`

=
)
`

=
t
t
o | o |
t


g. Tabel Nilai Yang Dihitung Dan Yang Terukur.

VR Dc (Volt) VR Rms
(Volt)
IR Dc (A) IR Rms (A)
Yang Dihitung 29.07 50,78 2.9 5.02
Terukur 29.32 48.65 2.932 4.865







16


2. Penyearah 1 Phasa Gelombang Penuh Terkontrol Penuh dengan Beban R & L
a. Model.
AC
R
SCR 1
SCR 2
SCR 3 SCR 4
L


b. Cara Kerja
Pada saat titik A lebih positif terhadap titik B maka anoda SCR 1 lebih positif dari
katodanya, dan bila SCR 1 di trigger maka SCR 2 akan konduksi dan arus mengalir pada
beban dan terus ke SCR 3, dan pada saat itu pula anoda SCR3 lebih positif dari
katodanya dan diberi arus gate. Jadi pada titik A lebih positif terhadap titik B, Anoda SCR
1 dan SCR 3 yang lebih positif terhadap katodanya, maka SCR 1 dan SCR 3 harus di
trigger pada saat yang sama. Pada saat SCR1 dan SCR3 yang konduksi maka SCR2 dan
SCR4 akan dibias mundur sebesar tegangan sumber (VAB).
Sesaat setelah t sampai 2t atau pada saat titik B lebih positif terhadap titik A
maka anoda SCR2 lebih positif dari pada katodanya dan bila SCR2 diberi arus gate maka
arus akan mengalir melalui beban dan pada saat itu pula anoda SCR4 lebih positif dari
katodanya dan diberi arus gate. Artinya SCR2 dan SCR4 diberi arus gate pada waktu
yang bersamaan.Pada saat SCR2 dan SCR4 konduksi maka SCR1 dan SCR3 akan
dibias mundur sebesar tegangan sumber (VBA).


17

Discontinuous.
a. Simulasi Penyearah.





18

b. Bentuk-bentuk Gelombang.

19

c. Rumus-rumus yang digunakan.
Untuk Menghitung VR Dc
) ( | o
t
Cos Cos
Vm
Dc VR =
Untuk Menghitung IR Dc
) ( | o
t
Cos Cos
R
Vm
Dc IR =
Untuk Menghitung VR Rms
2
1
) 2 2 (
2
1
) (
1
2 )
`

= o | o |
t
Sin Sin
Vm
Rms VR
Untuk Menghitung IR Rms
2
1
( ) ( ) (
1
)
`

+ + = m | o o | o |
t
Cos Sin
Z
V
Rms IR
d. Perhitungan
Untuk Menghitung VR Dc
Volt Dc VR
Cos Cos
Cos Cos
Vm
Dc VR
34 , 58
) 195 30 (
14 , 3
100
) (
0 0
=
=
= | o
t

Untuk Menghitung IR Dc
A Dc IR
Cos Cos
Cos Cos
R
Vm
Dc IR
83 , 5
) 195 30 (
10 14 , 3
100
) (
0 0
=

=
= | o
t


20

Untuk Menghitung VR Rms
Volt Rms VR
Sin Sin
Sin Sin
Vm
Rms VR
14 , 74
) 866 , 0 5 , 0 (
2
1
91 , 0 71 , 70
) 60 390 (
2
1
)
6 12
13
(
1
2
100
) 2 2 (
2
1
) (
1
2
5 . 0
5 . 0
0 0
5 . 0
=
)
`

=
)
`

=
)
`

=
t
t
t
o | o |
t


Untuk Menghitung IR Rms
A Rms IR
Cos Sin
Cos Sin
Z
V
Rms IR
71 , 6
) 7 , 5 195 30 ( ) 30 195 ( ) 30 195 (
14 , 3
1
10
70
( ) ( ) (
1
2
1
0 0 0 0 0 0 0
2
1
=
)
`

+ + =
)
`

+ + = m | o o | o |
t


e. Tabel Nilai Yang Dihitung Dan Yang Terukur.
VR Dc (Volt) VR Rms
(Volt)
IR Dc (A) IR Rms (A)
Yang Dihitung 58.34 74,14 5.83 6,7
Terukur
(Simulasi)
61.43 68.45 5.606 6.449







21

Continuous.
a. Simulasi Penyearah.





22

b. Bentuk-bentuk Gelombang.

23

c. Rumus-rumus yang digunakan.
Untuk Menghitung VR Dc
o
t
Cos
Vm
Dc VR
2
=
Untuk Menghitung IR Dc
o
t
Cos
R
Vm
Dc IR
2
=
Untuk Menghitung VR Rms
2
Vm
Rms VR =
Untuk Menghitung IR Rms


Untuk menghitung Vn

()

()

()()
)
Untuk menghitung In


Untuk menghitung Zn

()



d. Perhitungan
Dik : - R = 10
- L = 50 mH.
- = arc tan L / R
= arc tan (2 5050mH/10) = 57.5
Untuk Menghitung VR Dc
Volt Dc VR
Cos
V x
Cos
Vm
Dc VR
16 , 55
30
14 , 3
100 2
2
0
=
=
= o
t

24

Untuk Menghitung IR Dc
A Dc IR
Cos
V x
Cos
R
Vm
Dc IR
5 , 5
30
10 14 , 3
100 2
2
0
=

=
= o
t

Untuk Menghitung VR Rms
V Rms VR
V Rms VR
Vm
Rms VR
7 , 70
2
100
2
=
=
=

Untuk Menghitung IR Rm


n Vn(V) Zn() In(A)

(A
2
)
0 47,7 10 4,77 22,75
2 12,36 32,97 0,37 0,14
4 1,34 63,62 0,02 4x10
-4
6 0,5 94,78 0,0053 2,8x10
-5

=
22,89

Maka:

A
2



e. Tabel Nilai Yang Dihitung Dan Yang Terukur.
VR Dc (Volt) VR Rms
(Volt)
IR Dc (A) IR Rms (A)
Yang Dihitung 55,16 70,7 5,5 4,78
Terukur
(Simulasi)
53,35 69,56 5,338 5,479


25

Komentar
1. Pada kondisi discontinuous > dan < .
2. Pada kondisi continuous < .
3. Nilai beban induktif pada kondisi discontinuous lebih kecil dari pada saat kondisi
continuous.
4. Pada kondisi discontinuous arus harus mencapai titik nol.
5. Pada kondisi continuous arusnya tidak mencapai titik nol.
6. Untuk mendapat hasil perhitungan yang mendekati dengan hasil simulasi , coba
kecilkan nilai forward voltage.
7. pada kondisi continuous lebih besar dari pada pada kondisi discontinuous.

You might also like