You are on page 1of 8

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN MAHASISWA CENDIKIA (PMA) UIN SGD BANDUNG

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I 1. Perhimpunan Mahasiswa Cendikia adalah wadah berhimpunnya mahasiswa di UIN SGD Bandung untuk menampung dan menyalurkan minat serta bakat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sebagai sebuah organisasi Riset (Risearch organisation) 2. Musyawarah Besar (MUBES) adalah forum pengambilan keputusan tertinggi di Perhimpunan Mahasiswa Cendikia 3. Pengurus adalah anggota Perhimpunan Mahasiswa Cendikia yang dipilih dan ditetapkan melalui musyawarah Besar. 4. Anggota Perhimpunan Mahasiswa Cendikia adalah mahasiswa yang telah terdaftar secara resmi dan telah mengikuti proses kaderisasi dalam PMA. BAB II NAMA, WAKTU, TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 2 1. Organisasi ini bernama Perhimpunan Mahasiswa Cendikia yang disingkat PMA. 2. PMA berdiri pada tanggal ............... di Bandung Jawa Barat sampai batas yang tidak ditentukan, 3. PMA berkedudukan di wilayah Republik Indonesia. BAB III LANDASAN, ASAS DAN NILAI Pasal 3 PMA berlandaskan: 1. Landasan ideal Al-Quran, As-Sunnah dan Pancasila 2. Landasan Konstitusional UUD 1945 3. Landasan operasional AD-ART, GBHO, dan GBPK Pasal 4 PMA berasaskan Islam kekeluargaan dan gotong royong. Dan PMA bersifat Independen. Pasal 5 PMA bekerja berdasarkan pada nilai-nilai dan prinsip Islami yang mencerminkan jati diri mahasiswa muslim yakni mandiri, tanggungjawab pribadi, demokratis, persamaan, keadilan dan kesetiakawanan kemudian mengikuti tradisi ilmiah dan religius. PMA percaya pada nilai-nilai ethik dari kejujuran, keterbukaan, tanggungjawab sosial, dan peduli terhadap orang lain ( solidaritas sosial ). BAB IV VISI DAN MISI Pasal 6 Visi PMA adalah Mencetak Mahasiswa yang memiliki basis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang kuat dan pakar dibidangnya dalam rangka mewujudkan kampus Islami dan ilmiah. PMA perlu melakukan kegiatan-kegiatan secara komprehensif sebagai misi dari gerakan sebagai berikut :

1. Memberikan pilihan solusi secara rasional berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Melakukan aksi nyata dengan karya intelektual yang Islami dan kosntruktif 3. Membangun kesadaran mahasiswa untuk berkontibusi bagi bangsa dan negara melalui kegiatan-kegiatan ilmiah berbasis riset atau penelitian BAB V FUNGSI DAN TUJUAN Pasal 7 Fungsi dari PMA adalah Sebagai wadah untuk menampung, mengarahkan dan membentuk mahasiswa agar memiliki kompetensi/skill dan pakar dibidangnya berbasis IPTEK. Pasal 8 PMA mempunyai tujuan : 1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai pentingnya melakukan aktifitas-aktifitas ilmiah dibidang riset IPTEK. 2. Meningkatkan kerjasama antar mahasiswa dalam riset dan kajian IPTEK sehingga mampu menghasilkan karya dan bermanfaat bagi masyarakat. 3. Memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara demi terciptanya bangsa dan Negara yang berdaulat dan beradab di atas kokohnya Penelitian dan kemajuan IPTEK. BAB VI ARAH GERAKAN Pasal 9 Organisasi ini melakukan kegiatan: 1. Kajian intensif berupa Pembentukan kelompok-kelompok studi 2. Seminar dan bedah buku 3. Silaturahim Pelajar dan Mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan ilmiah dan riset 4. Memfasilitasi mahasiswa dalam jaringan beasiswa, pertukaran pelajar/mahasiswa dan studi keilmiahan berskala nasional maupun internasional 5. Melakukan upaya-upaya meningkatkan skill mahasiswa dari penguasaan bahasa asing 6. Mendorong partisifasi aktif mahasiswa untuk melakukan aktifitas-aktifitas penelitian ilmiah 7. Mendorong partisifasi aktif mahasiswa untuk berperan dalam kompetisi-kompetisi karya ilmiah baik level lokal, nasional maupun internasional. BAB VII KEANGGOTAAN Pasal 10 1. Keanggotaan PMA bersifat sukarela dan terbuka 2. Keanggotaan PMA syah apabila telah mengikuti rangkaian proses kaderisasi yang telah ditetapkan dan diatur oleh PMA BAB VIII HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 11 Hak anggota FKKMI adalah : 1. 2. 3. 4. 5. Mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang sama antar sesama anggota. Mengajukan pendapat atau saran dan kritik untuk memajukan organisasi. Hak untuk memilih dan dipilih sebagai Pengurus PMA Melakukan pengawasan terhadap Pengurus PMA Meminta diadakannya Musyawarah Besar menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 6. Mendapatkan keterangan atau informasi mengenai perkembangan organisasi

Pasal 12 Kewajiban anggota PMA adalah : 1. Tunduk pada ketentuan AD/ART serta keputusan-keputusan dan ketetapan-ketetapan yang disahkan dalam Musyawarah Besar 2. Membayar iuran anggota yang telah di sepakati dalam Musyawarah Besar secara rutin. 3. Berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh PMA 4. Memelihara kebersamaan dan kerjasama berdasar atas nilai dan prinsip Ukhuwah Islamiyah serta menjunjung tinggi nama baik organisasi. BAB IX ALAT KELENGKAPAN Pasal 13 Alat kelengkapan organisasi PMA adalah : 1. Musyawarah Besar 2. Musyawarah Kerja 3. Dewan Pakar 4. Pengurus BAB X MUSYAWARAH BESAR Pasal 14 1. Musyawarah Besar adalah forum pengambilan keputusan tertinggi PMA 2. Musyawarah Besar diselenggarakan minimal 1 kali setiap tahunnya 3. Musyawarah Besar Luar Biasa adalah Musyawarah Besar yang diadakan karena keadaan istimewa atau luar biasa. Pasal 15 Musyawarah Besar mempunyai tugas dan wewenang : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Merumuskan dan atau menetapkan AD/ART Merumuskan dan menetapkan GBHO Merumuskan dan menetapkan GBPK. Memilih dan menetapkan Pengurus PMA Meminta dan mengevaluasi pertanggungjawaban atau realisasi program kerja Pengurus Menetapkan tempat dan waktu penyelenggaraan Musyawarah Besar berikutnya Merumuskan dan menetapkan hal-hal yang dianggap perlu menyangkut kepentingan, eksistensi dan masa depan PMA. BAB XI MUSYAWARAH BESAR LUAR BIASA Pasal 16 1. Dalam keadaan mendesak Musyawarah Besar luar biasa PMA dapat diselenggarakan atas usulan alat kelengkapan dan atau anggota PMA 2. Dalam Musyawarah Besar luar biasa dapat diselenggarakan dengan persetujuan tertulis setengah jumlah anggota ditambah satu. BAB XII MUSYAWARAH KERJA Pasal 17 1. Musyawarah Kerja adalah forum resmi pembentukan Program Kerja Kepengurusan 2. Musyawarah Kerja diselenggarakan minimal 1 kali dalam setahun

Pasal 18 Musyawarah wilayah mempunyai tugas dan wewenang: 1. Membentuk Program Kerja 1 Tahun Kepengurusan 2. Merumuskan dan Menentukan Kebijakan-kebijakn strategis yang berkaitan dengan kepengurusan 1 tahun kepengurusan BAB XIII DEWAN PAKAR Pasal 19 1. Dewan Pakar PMA terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota-anggota 2. Keanggotaan Dewan Pakar berasal dari Alumni/Pendiri PMA, Pakar/ahli atau Individu yang berjasa terhadap PMA yang ditetapkan dan disyahkan dalam Muisyawarah Dewan Pakar untuk Membantu dan menjadi ahli dalam membantu keorganisasian PMA selama satu periode yang telah ditetapkan. 3. Mekanisme Kepengurusan Dewan Pakar diatur sebagai berikut: a. Ketua dan Sekretaris Dewan Pakar dipilih dan disyahkan dalam Musyawarah Besar b. Pengangkatan dan usulan anggota baru dalam Dewan Pakar disyahkan dalam Musayawarah Besar c.Dewan Pakar Bertanggung jawab pada Musyawarah Besar Pasal 20 Dewan Pakar mempunyai tugas dan wewenang: 1. Memberikan Masukan dan Petimbangan kebijakan kepada pengurus PMA 2. Mengawasi dan mengontol pelaksanaan program oleh pengurus PMA 3. Mengajukan hak bertanya dan hak mendapat klarifikasi terhadap kebijakan yang telah dikeluarkan pengurus apabila terdapat hal-hal kontoversial 4. Mengajukan usulan Musyawarah Besar Luar Biasa apabila roda organisasi dianggap dalam situasi dan kondisi yang istimewa BAB XIV PENGURUS Pasal 21 1. 2. Pengurus terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Bidang-bidang Ketua dipilih dan disyahkan dalam Musyawarah Besar. Sekretaris, Bendahara dan bidang-bidang dipilih dan ditetapkan oleh Ketua terpilih 3. Pengurus bertanggung jawab pada Musyawarah Besar 4. Pengurus wajib memenuhi ketentuan organisasi pada Dewan Pakar sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar ini Pasal 22 Pengurus mempunyai tugas dan wewenang: a. Sebagai pemegang amanat Musyawarah Besar untuk mengelola organisasi dalam usaha mencapai tujuan PMA b. Sebagai pusat jaringan informasi dan komunikasi tentang aktivitas dan perkembangan keorganisasian PMA c. Menjalankan program kerja yang telah ditetapkan dalam Musyawarah Kerja d. Mengkoordinasikan pelaksanaan Musyawarah Kerja pada Dewan Pakar dan anggota e. Melaksanakan Musyawarah Besar BAB XV PENDANAAN Pasal 23

Sumber dana PMA adalah : 1. Iuran anggota 2. Sumber dana lain yang syah dan tidak mengikat Pasal 24 Segala sesuatu yang menyangkut keuangan harus dilaporkan kepada Musyawarah Besar. BAB XVI ATRIBUT ORGANISASI Pasal 25 1. 2. Atribut organisasi PMA terdiri atas bendera, logo, lambang yang menunjukan jatidiri organisasi Atribut organisasi ditetapkan didalam Musyawarah Besar setelah sebelumnya ada forum khusus untuk membahasnya. BAB XVII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 24 1. 2. 3. Perbahan anggaran dasar hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Besar yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah jumlah anggota di tambah satu. Keputusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah anggota yang hadir Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan dengan persetujuan dari seluruh anggota PMA BAB XVIII PENUTUP Pasal 25 1. Hal lain yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur dalam anggaran Rumah Tangga atau ketentuan lain ang tidak bertentang dengan Angaran Dasar ini 2. Anggaran Dasar ini ditetapkan dalam Musyawarh Besar dan berlaku sejak tanggal ditetapkan

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN MAHASISWA CENDIKIA (PMA) UIN SGD BANDUNG

BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 1. Yang dapat diterima sebagai anggota PMA adalah setiap mahasiswa yang secara sukarela mendaftarkan diri menjadi anggota PMA dengan memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: a. Mempunyai komitmen terhadap PMA b. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan ketentuan lain yang berlaku c. Melalui mekanisme penerimaan anggota seperti yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga 2. Apabila calon anggota tidak memenuhi persyaratan seperti yang ditentukan dalam Anggaran Dasar maka calon anggota berhak menjadi anggota dengan rekomendasi dari Dewan Pakar ditambah Pengurus yang kemudian disyahkan oleh Musyawarah Besar Pasal 2 Mekanisme Penerimaan Anggota Mekanisme penerimaan Anggota PMA adalah sebagai berikut : 1. Telah membaca AD/ART PMA 2. Mendaftarkan diri sebagai anggota PMA melalui Pemgurus 3. Membayar iuran yang telah ditetapkan 4. Mengikuti program/kegiatan Penerimaan Anggota baru PMA Pasal 3 1. Keanggotaan PMA mulai berlaku sejak mahasiswa yang bersangkutan mengikuti Program Penerimaan Anggota Baru 2. Hak dan kewajiban anggota melekat dalam diri anggota sejak diterima menjadi anggota dan tidak bisa dipindah tangan kepada pihak lain dengan dalih apapun. Pasal 4 Alur Kaderisasi keanggotaan dalam PMA terdiri dari : 1. Penerimaan Anggota Baru 2. Training Akademis 1 3. Training Akademis 2 4. Training Akademis 3 Pasal 5 Keanggotaan berakhir apabila: 1. Mahasiswa bersangkutan mengundurkan diri

2. Meninggal dunia 3. Telah menyelesaiakan Perkuliahan di perguruan tinggi yang bersangkutan 4. Diberhentikan atau di cabut status keanggotaannya atas usulan Dewan Pakar apabila terbukti melanggar ketentuan-ketentuan yang ada dalam organisasi BAB II DEWAN PAKAR Pasal 6 Syarat Dewan Pakar : 1. Alumni/Pendiri PMA atau Orang yang berjasa terhadap PMA atau seseorang yang dianggap ahli dibidangnya untuk membantu PMA 2. Bersedia dan berkomitmen untuk melaksanakan amanah Musyawarah Besar 3. Memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam aturan khusus yang ditetapkan dalam Musyawarah Besar BAB II PENGURUS Pasal 7 Syarat Pengurus : 1. Anggota PMA 2. Telah Melalui seluruh alur kaderisasi dalam PMA 3. Bersedia dan berkomitmen untuk melaksanakan amanah Musyawarah Besar 4. Memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam aturan khusus yang ditetapkan dalam musyawarah nasional. Pasal 8 Institusi pengambilan keputusan PMA adalah : 1. Musyawarah Besar 2. Forum pengambilan keputusan tertinggi yang dihadiri oleh seluruh anggota. 3. Musyawarah Kerja 4. Forum pengambilan keputusan setingkat dibawah Musyawarah Besar yang dihadiri oleh Pengurus dan Dewan Pakar yang dilaksanakan maksimal satu bulan setelah musyawarah Besar yang bertugas menjabarkan GBPK dalam bentuk Program kerja 5. Rapat Koordinasi 6. Forum pengambilan keputusan antara Pengurus dan Dewan Pakar menyangkut hal teknis pelaksanaan program kerja yang dipandang perlu untuk dibahas secara bersama-sama karena menyangkut keberlangsungan atau eksistensi organisasi. BAB III MUSYAWARAH BESAR LUAR BIASA Pasal 9 Musyawarah Besar Luar biasa dilaksanakan apabila: 1. Pengurus tidak mampu melaksanakan tugas yang telah ditetapkan dalam Musyawarah Besar

2. Keadaan yang mengharuskan untuk segera mengambil keputusan yang wewenangnya hanya dapat diputuskan dalam Musyawarah Besar 3. Ada usulan dari Dewan Pakar dan disetujui oleh 2/3 anggota. BAB V PENDANAAN Pasal 10 Pendanaan terdiri dari : 1. Iuran anggota, dibayarkan setiap bulan sebesar Rp. 5000,2. Sumber dana lain yang halal dan tidak mengikat BAB VII PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 11 1. Perubahan anggaran rumah tangga dapat dilakukan oleh Musyawarah Besar yang dihadiri sekurang-kurangnya setengah dari jumlah anggaota ditambah satu 2. Keputusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah anggota yang hadir BAB VI ATRIBUT ORGANISASI Pasal 12 Penjelasan logo dan atribut PMA dalam Pembahasan tim khusus BAB VI PENUTUP Pasal 13 1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam aturan tambahan dan ketentuan-ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan AD/ART 2. Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan dalam Musyawarh Besar dan berlaku sejak tanggal ditetapkan

You might also like