Validitas System evaluasi harus satu prinsip dengan hokum, keterikatan kerja dan aturan-aturan pengukuran dalam mengukur

sifat-sifat tersebut bertujuan untuk menilai. Aturan-aturan kriteria pertanyaanpertanyaan yang sah seperti penampilan dan dandan hanya menjadi formalitas saja sebagai guru. Atau lebih seriusnya lagi jika berada dalam wilayah yang gelap seperti peminum alcohola atau penyalahgunaan Narkoba. Jika guru termasuk didalamnya ketika mengajar, peningkatan antara sifat hubungan tersebut akan terbukti. Tetapi jika guru berada dikelas, jika kebiasaan mereka sangat dikenal ummum, pemecatan karena menggunakan alcohol akan dipertanyakan sbgai validitas. Contohnya ketidakterikatan kerja. Sedikitnya, dua konsep utama berhubugan dengan aturan-aturan pengukuranPrediksi validitas dan isi validitas. Prediksi validitas meningkatkan koneksi antara dengan cara apa guru mengajar dan berapa banyak siswa yang belajar. Memantau siswa ketika duduk di kelas membantu mereka mampu mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan , saat mereka dapat dibantu itu merupakan salah satu contoh prediksi validtias yang positif.(MC.Donald 1976). Penelitian dasar telah menunjukkan beberapa jumlah pelajaran yang dipelajari siswa melebihi apa yang diajarkan guru saat berada diruangan kelas daripada jika mereka mengabaikan siswa dengan mencek ujian atau mengerjakan sesuatu dan membantu siswa Isi validitas mengacu pada tingkat pengetahuan siswa, yang mendukung system isi atau kategori yang diartikan dengan jelas dan merepresentasikan konsep-konsep yang akan diukur. Untuk mengukur isi validitas, administrator memilih konsep-konsep yang terpilih untuk validitas yang produktif, pengertian yang lebih luas dan contoh-contoh dari penelitian yang murni dan melibatkan beberapa siswa-siswa yang berpengetahuan luas dalam mengukur ke sah an representasi. Kesepakatan,lebih daripada pengukuran statistika dan isi validitas . Sistem evaluasi harus divalidkan dari prioritas perspektif pengukuran yang sah. Reliabilitas Seperti validitas,