You are on page 1of 3

AKHIR DARI DUNIA (KIAMAT) Oleh : Edi S saepudin, SP

Menyerap informasi yang beredar demikian santer di dunia maya menyangkut kedatangan sebuah system tatasurya menurut beberapa sumber dan sebuah planet menurut sumber lain, sungguh sangat membuat was-was dan penasaran. Ada rasa khawatir, terutama menyangkut masa depan anak-anak-ku, dan bagaimana harus berusaha untuk bertahan dan mempertahankan hidup keluarga kecil-ku. Tiada Tuhan selain engkau yaa Allaah SWT. Hanya kepadamu aku berserah diri, dan cukup Engkau-lah pelindungku. Semua tulisan ini sepenuhnya didasari oleh keyakinan diri-ku sebagai manusia, yang layak berusaha, selebihnya aku serahkan pada Allaah SWT, Tuhan-ku, kepada-Nya-aku menyembah, meminta pertolongan dan berlindung. Berbicara tentang akhir seluruh kehidupan tentu terkorelasi kuat dengan bagaimana kehidupan itu diciptakan, tentang bagaimana seluruh semesta diciptakan, demikian juga tentang bagaimana kehidupan yang mengisinya diciptakan dan terbentuk. Semenjak tahun 610 M, pemeluk Islam sudah diyakinkan dengan Kitab Suci Al Quran, bahwa manusia adalah manusia, bukan segala omong kosong tentang teori evolusi, manusia adalah manusia dengan derajat yang mulia serta wujud yang disempurnakan, sama sekali bukan kerabat segala kera atau primata. Demikian juga nun jauh-jauh hari sebelumnya, umat Ibrahim AS, Musa AS, Daud AS dan Isa AS, semua pemegang kitab suci yang diwahyukan Allaah SWT. Pengembaraan rasionalitas dalam wujud ilmu pengetahuan kadang-kadang telah menyeret manusia jauh melenceng dari keyakinan dirinya sendiri, dan tanpa malu merendahkan dirinya ke tingkatan yang jauh lebih rendah dari seharusnya dia menjadi. Mereka yang memegang teguh keyakinannya dalam wujud Religi, tentu akan menjadikan kemajuan dan tingginya penguasaan ilmu pengetahuan terkomparasi dengan peningkatan kekuatan spiritualitas. Setiap peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan akan secara berbandinglurus, meningkatkan pula nilai spiritualitasnya. Dalam wujud sebuah analogi, argumennya sederhana, mereka akan meyakini, bahwa Kitab Suci yang diyakininya memiliki nilai kebenaran 100%, sedangkan kebenaran ilmu pengetahuan bersipat relative dan berjalan secara perlahan beranjak menuju angka 100%, sepanjang Kitab Suci yang di yakininya, tidak dikotori.oleh tangan-tangan jahil yang mengutak-atik isinya. Sebut saja, ketika biologi molekuler masih berada di khazanah antah berantah, kitab suci telah mengabarkan, bahwa Siti Hawa menurut kepercayaan Islam atau Eva menurut umat Kristiani dan Yahudi, diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri Adam AS, dengan kata lain, adalah Hasil Kloning dari Adam AS, yang kemudian Menjadi Suaminya. Sebuah capaian ilmu pengetahuan, yang entah sampai berapa ribu tahun kedepan, belum tentu dapat di raih. Atau sebut saja, dikatakan bahwa , telah diciptakan tujuh lapis langit (tujuh jalan),, (QS 23, AL MUKMINUUN, ayat 17), , dimana langit yang menyentuh bumi dihiasi bintang bintang. (QS 37, ASSHAFFAAT, ayat 6). Betulkah langit ada tujuh lapis?, atau betulkah bumi ada tujuh lapis? Bukankah tadi

disebutkan bahwa , langit yang menyentuh bumi dihiasi bintang bintang, atau, bukankah yang selama ini di pelototi Hubble atau IRAS baru sebatas ubek-ubekan di batasan langit yang menyentuh bumi saja, padahal Nun dalam Kitab Suci Al Quran disebutkan, masih ada 6 lapis langit lagi, kalau begitu, langit yang mana lagi?,atau tingkatan pengetahuan manusia-nya saja yang masih cetek? Analogi yang lain, semua filosophi bahasa manusia di belahan dunia manapun mengenal kata Nyawa, Jiwa, Ruh, Soul dan kata-kata lain/berbeda, dalam keanekaragaman bahasa setiap kultur manusia yang ada di Planet Bumi ini, dengan makna yang sama. Anehnya sampai hari ini, manusia dengan capaian ilmu pengetahuan yang dimilikinya, ternyata belum mampu membuktikan dalam wujud Satuan dan Konstanta. Padahal berdasarkan filosophi HUKUM ADA, atau berdasarkan filosophi tersebut, kemudian kita dihadapkan pada kenyataan bahwa nyawa, ruh, soul dan sebagainya, TIDAK ADA. Pertanyaan nya, apakah anda yang menganut filosophy HUKUM ADA, dan masih beraktivitas hari ini masih hidup? Atau apakah anda hanya sekedar zombie? Atau kita sebagai manusia harus jujur berani mengakui, bahwa ilmu pengetahuan kita, masih sangat cetek. Kembali kepada pokok bahasan, AKHIR DARI DUNIA / KIAMAT, diyakini oleh pemeluk agama Islam tidak ada yang tahu kapan waktunya. Tapi Allaah SWT, dengan segala kemurahan-Nya memberikan tanda-tandanya. Dalam QS 81, AT-TAKWIIR (Menggulung) ayat 1 - 13; QS 82, AL-INFITHAAR (Terpecah), ayat 1 4; QS 101, ALQORIAH (Malapetaka yang Mengetuk Hati), ayat 4 5; QS 36, YAASIN, ayat 29; QS 14, IBRAHIM, ayat 48; QS 79 AN_NAAZIAAT (Bintang-bintang yang Terlempar), ayat 1 -7. QS 77, AL MURSALAAT, ayat 1 3, ayat 8 10; QS 75, Al QIYAAMAH, ayat 7 9. Dan masih banyak ayat yang lainnya. Semua tanda tanda akan datangnya akhir dari dunia, dan kejadiannya dijelaskan dengan rinci, bahkan dengan jelas pula diterangkan bahwa bulan dan matahari akan dipersatukan, juga dijelaskan bahwa pada saat kejadiannya, ., bumi akan di tukar bumi, dan langit akan ditukar langit,. Dalam beberapa ayat tersebut juga di jelaskan, bahwa terdapat bintang-bintang yang berpindah-pindah dari satu konstelasi ke konstelasi yang lain. Dan benar, bahwa sesuatu yang di sebutkan secara samar sebagai mahluk,., yang jelas akan menimbulkan malapetaka di dunia ini juga akan datang. Allah SWT, menyebutnya sebagai, .bukan kelalaian-Ku,.. dalam ayat lain Allah SWT, mengutuki segolongan manusia ., yang membuat lubang-lubang, yaitu api yang menyalanyala,, tidakkah ini berarti High frequensi Active Auroral Research Program (HAARP) yang sering juga di sebut sebagai Hole in Heaven, adalah yang disebutkan sebagai,. untuk membuat lubang-lubang dimaksud,... Apakah mesin ini justru tanpa sengaja malah membangkitkan sesuatu atau menyebabkan terjadinya sesuatu, yang nyatanyata akan menimbulkan malapetaka tak terkira di dunia ini, Hanya Allaah SWT yang tahu?, dan tentu menjadi kewajiban bagi khalayak kaum ilmuwan untuk menkajinya. Dalam ayat lain dengan jelas dikatakan, bahwa matahari terus berjalan menuju titik tempat tetapnya, hal ini sesuai dengan fakta astronomis, tentang kapan dia sampai disitu, mereka yang bergelut di bidang astronomi jauh lebih mengerti bagaimana seharusnya menghitung. Menyangkut masalah astronomis, apa yang dikatakan Allaah SWT di dalam bahasa Al Quran, sebagai mahluk, bisa bermakna bukan hanya berupa mahluk dalam arti denotative, tapi bisa bermakna isi semesta, berupa, planet, bintang, meteor dsb, karena dalam keyakinan agama Islam semesta dan seisinya adalah mahluk, dan Allah SWT sebagai Khaliq (Pencipta). Al Qur,an menyebutkan Bahwa Nabi Isa AS, tidaklah mati, beliau telah diselamatkan dan diangkat Allah SWT, ke suatu tempat di salah satu lapis langit, lihat QS: Ali Imran, ayat 55 dan 167 168, dalam hadits qudsi juga disebutkan, bahwa nun pada suatu ketika di masa depan, Nabi Isa AS akan kembali diturunkan kebumi dengan mengemban beberapa tugas. Bukankah secara rasional apa yang dikhabarkan Al Quran sejalan, bukankah manusia jelas mustahil mengalami reinkarnasi di dunia ini, selain kelak di akhirat, karena agama yang berdasarkan 4

kitab yang di wahyukan Allaah SWT tidak mengenal reinkarnasi. Hal ini, tentu bertolak belakang dengan konsep kepercayaan yang menyatakan Nabi Isa AS telah mati, silahkan gunakan rasionalitas anda. Jadi, jika bicara tentang kiamat di bulan Desember 2012, sungguh masih jauh dari kata benar atau bahkan mungkin, karena semua tanda yang telah di khabarkan Allaah SWT melalui kitab-kitabnya jelas-jelas belum Nampak terlihat. Kalaupun ada yang sudah nampak, baru sekedar tanda-tanda umum yang mengarah pada kedekatan saatnya saja, tapi tanda khusus yang secara tegas mengatakan akhir dari dunia belum terlihat.

Sukabumi, 25 November, 2012

Penulis Edi SS

You might also like