You are on page 1of 9

TUGAS TERJEMAHAN BAHASA INGGRIS

HARDO SUJATMIKO / 0102502092 MP / KEPENGAWASAN

METODE ILMIAH Tujuan dari semua upaya ilmiah adalah menjelaskan, memperkirakan dan atau

pengendalian kejadian. Tujuan ini didasarkan pada anggapan bahwa semua perilaku dan kejadian berlaku tertib dan tujuan itu berefek pada kasus yang ditemukan. Kemajuan tujuan ini meliputi penguasaan pengetahuan, pengembangan dan uji teori-teori.

Keberadaan teori ini memfasilitasi kemajuan ilmiah dengan menjelasan fenomenafenomena secara simultan. Dibandingan dengan sumber pengetahuan lain seperti

pengalaman, kewenangan, penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penerapan dari metode ilmiah ini adalah pembuktian keniscayaan yang paling efisien dan dapat diandalkan. Beberapa masalah terkait dengan pengalaman dan kewenangan sebagai sumber pengetahuan dilustrasikan secara grafik dengan cerita tentang Aristoteles.

Menurut cerita ini, suatu hari Aristoteles menangkap seekor lalat dan dihitung dengan hati-hati dan dihitung kembali kaki-kaki lalat tersebut. Dia kemudian mengumumkan bahwa lalat-lalat memiliki 5 kaki. Tidak ada seorangpun mempertanyakan perkataan Aristoteles. Selama bertahun-tahun penemuan ini diterima tanpa ada protes. Tentu saja lalat telah

yang ditangkap Aristoteles baru saja

kehilangan sebuah kaki. Anda percaya atau tidak cerita ini, cerita ini menggambarkan keterbatasan dari menghandalkan pengalaman seseorang sumber pengetahuan yang lain. Kedua penalaran induktif dan deduktif juga memiliki nilai keterbatasan ketika dan kewenangan sebagai

digunakan secara khusus. Penalaran induktif melibatkan formulasi umum berdasar pada pengamatan dalam jumlah terbatas dan kejadian tertentu/khusus. CONTOH: Setiap buku penelitian itu mengkaji tentang bab Sampling. Karena itu semua buku penelitian terdiri dari bab Sampling. Penalaran deduktif menekankan pada proses balikan ( proses berbalik) dari yang khusus menuju yang umum. CONTOH: Semua buku penelitian terdiri dari bab Sampling. Ini adalah sebuah buku penelitian. Karena itu buku ini terdiri dari sebuah bab Sampling. Meskipun kedua pendekatan/penalaran itu tidak sepenuhnya memuaskan, namun

digunakan bersama sebagai komponen yg terintegrasi dalam metode ilmiah, kedua penalaran itu sangat efektif. Pada dasarnya metode ilmiah melibatkan induksi hipotesis

berdasarkan pada pengamatan, pengurangan implikasi hipotesis, pengujian implikasi dan konfirmasi atau tidak konfirmasi pada hipotesis. Metode ilmiah adalah proses yang sangat teratur yang melibatkan sejumlah langkah

berurutan, pengenalan dan definisi masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data, analisa data, pernyataan kesimpulan tentang konfirmasi atau diskonfirmasi dari hipotesis. langkah ini dapat diterapkan secara informal dalam pemecahan masalah sehari-hari seperti menentukan rute yang paling efisien dari rumah ke tempat kerja atau sekolah, waktu terbaik untuk menuju antrian di bank, atau menentukan jenis terbaik dari

kalkulator yang ingin dibeli. Penerapan yang lebih formal dari metode ilmiah adalah untuk mencari penyelesaian pada semua masalah yang terkait dengan penelitian. Penerapan Metode Ilmiah dalam Pendidikan Penelitian adalah penerapan sistematis formal dari metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah; penelitian pendidikan adalah penerapan sistematis formal dari metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah pendidikan. Tujuan penelitian pendidikan seiring dengan tujuan semua ilmu yaitu untuk menjelaskan, memprediksi, dan atau mengontrol

fenomena pendidikan. Perbedaan utama antara penelitian pendidikan dan penelitian ilmu lain adalah dasar dari fenomena yang dipelajari. Akan sedikit lebih sulit untuk menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol keadaan yang menyangkut manusia yang merupakan oranisme paling komplek. Ada banyak variable, diketahu dan tidak diketahui, yang diterapkan dalam setiap lingkungan pendidikan yang sangat sulit untuk

digeneralisasi atau dibahas temuannya. Jenis control yang ketat yangt diterapkan pada laboratorium kimia sebenarnya tidak mungkin diterapkan pada penataan pendidikan. Pengamatan juga lebih sulit dalam penelitian pendidikan. Pengamat bisa saja berlaku subyektif dalam merekam tingkah-laku obyek dan orang yang diamati bisa saja

bertingkah laku tidak sesungguhnya hanya karena mereka sedang diamati. Pengukuran yang valid juga lebih sulit dalam penelitian pendidikan, kebanyakan pengukuran

dilakukan secara tidak langsung; tidak ada intrumen yang dapat dipakai untuk membandingkan sebagai barometer untuk mengukur kecerdasan, prestasi atau sikap. Ingatlah bahwa tujuan pendidikan bukan untuk membuat kasus demi pembuktian keyakinan itu adalah tujuan dari pembuatan makalah, atau untuk membuktian niali angka. Penelitian adalah pertanyaan yang obyektif dan focus untuk menemuan yang dapat dibahas. Barangkali kesulitan dan kerumitan penelitian pendidikan itulah yang membuatnya menjadi hal yang menantang dan meyenangkan walaupun peneliti itu digambarkan sebagai orang tua berkacamata dan membungkuk dengan beban yang berat, terus

menerus menambahkan zat kimia ke dalam tabung kimia, setiap hari ribuan orang dari segala umur bentuk dan ukuran melakukan penelitian pendidikan dalam berbagai macam hal. Setiap tahun jutaan dolar dihabiskan dalam penelitian pengetahuan yang

berhubungan dengan proses belajar mengajar. Penelitian pendidikan telah memberikan kontribusi banyak temuan yang berhubungan dengan prinsip tingkah laku, pembelajaran, daya ingat. Sebagai tambahan kontibusi yang signifikan telah diberikan sehubungan dengan kurikulum, instruksi, materi instruksional, disain, pengukuran, dan analisis. Baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif sangat menarik. Hal ini sebagian karena para peneliti yang terlatih lebih baik. Sesungguhnya, banyak lulusan program pendidikan dalam bidang yang berbeda seperti pendidikan jasmani, pendidikan seni, pendidikan bahasa inggris, saat ini memerlukan pelatihan dalam penelitian untuk semua siswa. Langkah-langkah yang termasuk dalam penelitian pendidikan harus familier karena merka secara langsung berkaitan dengan langkah-langkah metode ilmiah: 1. Pemilihan dan definisi masalah. Suatu masalah adalah sebuah hipotesis atau pertanyaan pendidikan yang dapat diuji atau dijawab melalui pengumpulan dan analisis data. 2. Pelaksanaan prosedur penelitian. Prosedur meliputi pemilihan subyek dan atau pengembangan instumen pengukuran. Disain penelitian mengarahkan ke perluasan prosedur spesifik yang termasuk kedalam penelitian. 3. Analisis data. Analisis data biasanya meliputi penerapan satu atau lebih teknik statistic. Data dianalisis dengan cara yang memungkin peneliti menguji hipotesis penelitian atau menjawab pertanyaan penelitian. 4. Menyatakan kesimpulan. Kesimpulan didasarkan pada hasil analisis data. Kesimpulan harus dinyatakan dalam istilah hipotesis awal Kesimpulan harus atau pertanyaan.

menunjukan, sebagai contoh, apakah hipotesis penelitian

mendukung atau tidak mendukung. Dalam sebuah laporan penelitian, seperti sebuah artikel yang diterbitkan di

sebuah jurnal langkah-langkah ini harus dapat terbaca jika laporan ditulis dengan baik. Masalah biasanya akan disajikan dalam pernyataan-pernyataan yang dimulai dengan frase seperti tujuan dari penelitian ini adalah untuk dan dihipotesiskan bahwa.. Bagian-bagian prosedur dari laporan bisa jadi sangat panjang dan terperinci, tetapi ada langkah utama tertentu yang dapat diidentifikasi, seperti jumlah dan karateristik subyek (sample), diskripsi dari instrumen pengukuran termasuk ketika penelitian itu dilakukan (apakah ada pretest), dan diskripsi dari perlakuan group, jika memungkinkan. Teknik analisis data biasanya mudah untuk diidentifikasi; biasanya disajikan dalam pernyataan yang meliputi frase seperti data dianalisis menggunkan .. atau sebuah..digunakan untuk mengaanalisis data.. Kesimpulan biasanya dinyatakan seperti itu juga. Ketika beberpa kesimpulan disajikan paling tidak salah satunya harus berkaitan langsung dengan hipotetsis awal. Pernyataanpernyataan seperti disimpulkan bahwa penelitian lanjutan dibidang ini sangat

diperlukan itu bagus tetapi tidak mewakili kesimpulan utama dari penelitian. Penelitian lanjutan selalu diperlukan ! Studi penelitian dapat diklasifikasikan dalam sejumlah cara. Dua pendekatan utama adalah untuk mengklasifikasi dari tujuan dan mengklasifikasi dari metode. Ketika tujuan adalah kreteria klasifikasi semua studi penelitian digolongkan menjadi satu dari lima katagori: penelitian dasar, penelitian aplikasi/terapan, penelitian evaluasi, penelitian dan pengembangan, atau penelitian tindakan. Metode penelitian mengacu pada seluruh strategi yang

dilakukan dalam mengumpulkan dan menganalisis data; strategi mengacu pada disain penelitian. Bahkan menggunakan metode penelitian sebagai kreteria dapat mengarah pada beberapa skema klasifikasi yang berbeda. Bagaimanapun ada 5 jenis atau metode penelitian yang berbeda: sejarah,diskriptif, korelasi, sebabperbandingan, dan eksperimen.

Klasifikasi Penelitian dengan Tujuan Klasifikasi penelitian dengan tujuan berdasarkan terutama pada tingkat yang mana penemuan mempunyai penerapan langsung dan tingkat yang mana klasifikasi dapat digeneralisasi ke situasi pendidikan lainnya. Kedua kreteria ini adalah fungsi dari control penelitian yang dilatihkan selama pelaksanaan penelitian. Penelitian dasar meliputi berkaitan dengan penerapan teori pengembangan teori; penelitian terapan penyelesaian masalah; penelitian evaluasi

meliputi pembuatan keputusan yang menyangkut hubungan yang bernilai dari 2 atau lebih tindakan alternative; penelitian dan pengembangan ditujukan pada pengembangan hasil-hasil yang efektif yang dapat digunakan disekolah; dan penelitian tindakan berkaitan dengan solusi yang bersifat segera pada masalahmasalah lokal.

Penelitian dasar vs Penelitian Terapan Saangat sulit untuk mendiskusikan penelitian dasar dan penelitian

terapan secara terpisah, karena keduanya sebenarnya satu rangkaian kesatuan. Tetapi ada penolakan, sehubungan dengan akhir rangkaian kesatuan penelitian pendidikan mana yang harus dilakukan. Dalam bentuk aslinya, penelitian dasar dilaksanakan semata-mata untuk tujuan teori pengembangan dan perbaikan. Penelitian dasar tidak terkait dengan kondisi dengan penerapan praktis dan sangat mirip biasanya disesuaikan dengan

laboratorium dan control

penelitian ilmiah. Penelitian terapan, seperti namanya dilaksakan untuk tujuan menerapkan atau menguji teori dan mengevaluasi manfaat dalam

menyelesaikan masalah-masalah pendidikan. Benar atau salah sebagian besar studi penelitian pendidikan diklasifikasikan pada akhir rangkaian yang diterapkan; lebih berkaitan dengan apa disbanding mengapa. Penelitian dasar

terkait dengan menetapkan prinsip-prinsip umum pembelajaran; penelitian terapan berkaitan dengan manfaat pengelolaan pendidikan. Sebagai contoh

banyak penelitian dasar banyak dilakukan dengan binatang untuk menentukan prinsip-prinsip penguatan dan akibat dalam pembelajaran. Penelitian terapan telah menguji prinsisp-prinsip ini untuk menentukan keefektifannya dalam

meningkaatkan pembelajaran (instruksi yang terprogram) dan tingkah laku ( modifikasi tingkah laku). Beberapa penelitian yang berada diantara rangkaian kesatuan tersebut, berusaha untuk menyatukan kedua pendekatan tersebut

dengan melakukan penelitian terkontrol didalam kelas khusu atau kelas simulasi, menggunakan siswa, dan meliputi topic dan materi sekolah yang relevan. Kedua jenis penelitian itu sangat penting. Penelitian dasar menyajikan teori yang menghasilkan implikasi untuk menyelesaikan masalah-masalah untuk mendukung teori,

pendidikan; penelitian terapan

menyajikan data

menuntun revisi teori atau memberi saran pengembangan pada teori baru.

Penelitian dan Pengembangan (R & D) Tujuan utama karya R & D tidak utk merumuskan atau menguji teori tetapi utk mengembangkan produk2 efektif utk digunakan di sekolah. Produk2 yg dihasilkan oleh karya R & D meliputi materi training guru, tujuan pembelajara, tujuqn isntruksional, media pembelajaran, dan sistem manajemen. Karya R & D cakupannya sangat luas dilihat segi tujuan, personil, dan pemenuhan waktu. Produk2 itu dikembangkan utk memenuhi kebutuhan khusus dan sesuai dg spesifikasi yg rinci. Ketika penelitian sudah selesai, produk2 tersebut telah teuji sampai tercapai tingkat keefektifan yg sudah dirancang sebelumnya. Meskipun siklus R & D membutuhkan biaya yg tinggi, R & D menghasilkan produk yg berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. pendidik dan tenaga kependidikan sekolah yg merupakan pengguna R & D mungkin pertama kali mengetahui manfaat penelitian pendidikan. Penelitian Tindakan Tujuan penelitian tindakan adalah memecahkan masalah2 di kelas melalui metode ilmiah. Penelitian ini terkait dg masalah lokal dan dilaksanakan dlm tempat dan waktu tertentu. Penelitian tdk terkait dg apakah hasilnya bisa digeneralisasi utk latar yg lain dan tdk berkarakter sama dg jenis bukti kendali dlm kotegori penelitian. Tujuan utama penelitian tindakan adalah pemecahan masalah yg ada, kontribusi bukan utk sains. Apakah

penelitian dilakukan di satu kelas atau banyak kelas, maka peran guru dlam proses itu

sangat besar. Semakin banyak pelatihan penelitian yg dikuti oleh guru, semakin banyak menghasilkan temuan yg valid meskipun tidak dapat digenerelisasikan. Manfaat penelitian tindakan tidak terbatas pd orang yg melaksanakan penelitian tersebut. Karena kelemahannya ia betul2 mewakili pendekatan ilmiah utk pemecahan masalah yg dianggap lebih baik dr pd perubahan yg didasarkan pd keefektifan yg dinyatakan dlm prosedur yg blm diujicobakan. Inilah alat yg digunakan oleh personil sekolah bisa berusaha memperbaiki proses pendidikan paling tdk di lingkungannya sendiri. Tentu sj manfaat penelitian tindakan thd kemajuan penelitian ilmiah yg benar terbatas. Kemajuan yg benar membutuhkan pengembangan teori2 yg terpercaya yg memiliki implikasi thd banyak kelas bkn hanya satu atau 2 kelas. Suatu teori yg terpercaya memiliki 10 prinsip pembelajaran mgkn mengurangi kebutuhan thd ratusan studi penelitian tindakan yg akan dtg. Krn keberadaan teori pendidikan skrg ini, maka penelitian tindakan memberikan jawaban lgsg thd masalah yg tdk mgkn menunggu solusi2 teoritik.

KLASIFIKASI PENELITIAN MENURUT METODENYA Meskipun kadang2 ada tingkat overlap (tumpang tindih) kebanyakan studi penelitian mewakili sebuah metode atau strategi yg lsg bisa diidentifikasi. Semua studi memiliki prosedur tertentu secara umumpernyataan sebuah masalah, pengumpulan data, analisis data dan penarikan simpulan. Akan tetapi sejauh ini, prosedur spesifik utk sebuah tingkat tinggi ditentukan oleh metode penelitian. Setiap metode didesain utk menjawab tipe pertanyaan yg berbeda. Pengetahuan berbagai metode dan prosedur yg masing2 terkait, penting baik utk peneliti maupun utk pemakai penelitian. Bahkan dg menggunakan metode sbg kriteria, ada beberapa cara dimana penelitian dikalisifikasikan misalnya eksperimental vs noneksperimental, atau sejarah vs deskriptif vs eksperimental. Akan tetapi kalisifikasi ini cenderung mengumpulkan studi2 terkait dg strategi penelitian yg sgt berbeda. Sebuah skema klasifikasi yg muncul menjadi sgt efisien utk mengurangi kategori dan memperbanyak perbedaan, menempatkan semua studi penelitian ke dlm satu dr 5 kategori: sejarah, deskriptif, korelasi, kausal- komparatif, atau eksperimental. Tujuan penjelasan berikut ini adalah utk memberikan saudara sebuah ringkasan sehingga plg tdk sdr akan mampu membaca sebuah laporan penelitian dan berdasarkan prosedurnya, bisa menentukan manakah dr 5 metode yg mewakilinya. Kompetensi ini yg akan membantu saudara dlm mereview literatur utk masalah yg saudara pilih dlm Bab 2. Metode penelitian akan dibahas selanjutnya pd Bab 6. Penelitian Historik/Sejarah Penelitian historik menyangkut mengkaji, memahami, dan menjelaskan peristiwa di masa lalu. Tujuan penelitian sejarah adalah utk menghadirkan simpulan2 yg berkaitan dg sebab, akibat, atau trend peristiwa masa lalu yg bisa membantu utk menjelaskan peristiwa sekarang dan mengantisipasi masa yg akan dtg. Sementara studi historik jarang dilakukan dr pd tipe penelitian yg lain, ada masalah2 dan isu2 pendidikan khusus (seperti kebijakan penilaian) yg mgkn lbh baik dipahami dlm pandangan pengalaman masa lalu. Langkah2

yg terlibat dlm melakukan studi sejarah umumnya sama dg tipe penelitian yg lain; sebuah studi sejarah seharusnya dipandu dg sebuah hipotesis, seperti halnya studi eksprimental, jika tdk menurunkan pemburuan harta karun yg tak bertujuan. Berikut ini adalah contoh jenis studi penelitian sejarah: 1. Faktor2 yg mengarahkan pd pengembangan dan pertumbuhan pengajaran kepriba dian. 2. Dampak2 keputusan MA PBB thd pendidikan Amerika. 3. Trend2 thd pengajaran membaca, 1875-1975. Penelitian Deskriptif Berikut ini contoh2 pertanyaan tipikal yg investigasi oleh studi penelitian deskriptif: 1. Bagaimana guru2 kelas 2 memanfaatkan waktunya? Guru2 kls 2 akan diobservasi selama satu periode dan hasilnya mungkin akan dipresentasikan sebagai prosentas e misalnya 60% waktunya digunakan mengajar, 20% bertanya atau menjawab per tanyaan, 10% melaksanakan disiplin administrasi, dan 10% melaksanakan tugas2 administrasi misalnya mengumpulkan uang susu. 2. Bagaimana warga Yortown akan memberikan suara pd pemilihan presiden yg aka n dtg? Sebuah survey warga Yortown akan dilakukan (questioner atau interview), dan hasil2nya mgkn akan disajikan dlm prosentase misalnya 70% menunjukkan m ereka akan memberikan suara utk Peter Pure, 20% utk George Graft, dan 10% tdk memutuskan. 3. Bagaimana para ortu merasakan hari2 sekolah paruh waktu? Orang tua akan disur vey dan hasilnya mgkn akan disajikan dlm prosentase utk setuju, menolak, atau td k memutuskan. Penelitian Korelasi Berikut ini contoh2 tipikal studi korelasi: 1. Hubungan antara intelegensia dg kreativitas. Skor atas uji intelegensia dan pd uji kreativitas akan diperoleh dr masing anggota kelompok yg ada. 2 kelompok skor akan dikorelasikan dan koefesien hasilnya akan menunjukkan tingkat keterkaitann ya. 2. Hubungan antara kecemasan dg prestasi. Skor2 pd skala kecemasan dan pd uji pre stasi akan diperoleh dr masing2 anggota kelompok. 2 kelompok skor akan dikorel asikan dan koefesien hasilnya akan menunjukkan tingkat keterkaitannya. 3. Penggunaan tes bakat utk memprediksikan kesuksesan di sebuah kursus aljabar. S kor2 pd uji bakat aljabar akan dikorelasikan dg kesuksesan akhir dlm aljabar krn d iukur dg skor ujian akhir, Misalnya. Jika koefesien hasilnya tinggi, maka uji bakat akan dianggap prediktor yg baik. Penelitian Kausal-Komparatif dan Eksperimental Berikut ini adalah contoh2 tipikal studi eksperimental: 1. Keefektifan pengajaran terprogram dibandingkan dg pengajaran tradisional atas k etrampilan berhitung. Variabel bebas atau sebab adalah jenis pengajaran (terprogr

am vs tradisional); variabel terikat atau akibat adalah ketrampilan berhitung. Dua kelompok (lebih dipilih terbentuk acak) akan dibuka pd dasarnya mjd pengalaman yg sama, kecuali utk metode pengajaran. Setelah beberapa waktu ketrampilan ber hitung mereka akan dibandingkan. 2. Akibat pengajaran kemauan sendiri pd konsep pribadi. Variabel bebas atau sebab adalah kemauan sendiri/belajar bebas (kemauan sendiri vs langkah guru); variabel terikat atau akibat adalah konsep pribadi. 2 kelompok (diambil secara acak) akan dibuka/dipilih secara jelas sbg pengalaman yg sama, kecuali utk langkah/laju pen gajaran. Setelah beberapa waktu konsep2 pribadi mereka akan dibandingkan. 3. Akibat penguatan positif atas sikap thd sekolah. Variabel bebas atau sebab adalah jenis penguatan (misalnya positif vs negative, atau positif vs tdk ada); variabel teri kat atau akibat adalah sikap thd sekolah. 2 kelompok( dipilih secara acak) akan di buka secara jelas mjd pengalaman yg sama, kecuali utk tipe penguatan yg diterim a. Setelah beberapa waktu sikap mereka thd sekolah akan dibandingkan. Berikut ini adalah contoh2 tipikal studi kausal-komparatif: 1. Akibat kehadiran siswa TK pd prestasi di akhir kelas pertama. Variabel bebas atau seb ab adalah kehadiran siswa TK (siswa TK yg dihadirkan atau yg tdk dihadirkan); variab el terikat atau akibat adalah prestasi di akhir kelas pertama. 2 kelompok yg diberi nilai pertama akan diidentifikasisatu kelompok yg dating di TK dan satu kelompok yg tdk hadir. Prestasi 2 kelompok akan dibandingkan. 2. Akibat memiliki ibu yg bekerja pd ketidakhadiran di sekolah. Variabel bebas atau seba b adalah status ibu ( ibu bekerja atau tdk); variabel terikat atau akibat adalah ketidakha diran atau jumlah hari2 absen/tdk hdr. 2 kelompok siswa akan diidentifikasisatu kelo mpok yg memiliki ibu yg bekerja dg satu kelompok yg ibunya tdk bekerja. ketidakhad iran 2 kelompok akan dibandingkan. 3. Akibat jenis kelamin pd prestasi matematika. Variabel bebas atau sebab adalah jenis k elamin (laki2 vs perempuan); variabel terikat atau akibat adalah prestasi matematika. P restasi laki2 akan dibandingkan dg prestasi perempuan. Petunjuk2 Klasifikasi Manakah dr 5 metode yg plg tepat utk studi yg ada tergantung pd cara dimana masalah dibatasi. Masalah umum yg sama sering bisa diinvestigasi dg menggunakan beberapa metode. Penelitian dlm wilayah yg ada sering runtut; deskriptif preliminer dan atau studi korelasi bisa dilakukan yg diikuti dg Kausal-komparatif dan atau studi eksperimental, jika semacam itu kelihatannya terjamin. Sebagai contoh, marilah kita lihat kecemasan dg prestasi. Studi2 berikut ini mgkn bisa dilakukan: 1. Deskriptif: sebuah survey guru utk menentukan bagaimana dan pd tingkat apa mereka percaya kecemasan berakibat pd prestasi. 2. Korelasi: sebuah studi utk menentukan hubungan antara skor pd skala kecemasan dg s kor pd ukuran prestasi. 3. Kausal-komparatif: sebuah studi utk membandingkan prestasi sebuah kelompok siswa

dikelompokkan yg memiliki kecemasan tinggi sama dg kelompok yg memiliki kecema san yg rendah. 4. Eksperimental: sebuah studi utk membandingkan prestasi 2 kelompoksatu kelompok dibelajarkan dlm lingkungan yg menghasilkan kecemasan dg satu kelompok yg dibelaj arkan dlm lingkungan yg mengurangi kecemasan. Berikut contoh2 seharusnya lebih jauh mengklarifikasikan perbedaan antar metode: 1. Sikap guru thd persatuan. Mungkin deskriptif. Studi menentukan sikap guru sekarang. Data mungkin dikumpulkan melalui penggunaan questioner atau interview. 2. Akibat status sosioekonomik (SES) pd konsep pribadi. Mgkn kausal-komparatif. Akib at SES pd konsep pribadi sdg diteliti. Variabel bebas, status sosioekonomik, tdk bisa d imanipulasi. 3. Perbandingan pengajaran kelompok besar vs kelompok kecil thd prestasi. Mgkn ekspe rimental. Akibat ukuran kelompok pd prestasi sdg diteliti. Variabel bebas, ukuran kelo mpok, bisa dimanipulasi oleh peneliti.

You might also like