You are on page 1of 14

Kode : KKN-PPM PEDULI BENCANA UGM - 16

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA
SUB UNIT UNIT KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI : : 16 : PRAMBANAN : KLATEN : JAWA TENGAH

Disusun oleh: Nama Mahasiswa Nomor Mahasiswa : INDAH RIWANTRISNA DEWI : 07/252523/BI/8032

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010

HALAMAN PENGESAHAN

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Peduli Bencana Merapi 2010 telah dilaksanakan: a. Periode b. Lokasi : 12 November 10 Desember 2010 : Sub unit : Unit : 16 Desa : Tlogo Kecamatan : Prambanan Kabupaten : Klaten Provinsi : Jawa Tengah :: 9 orang Yogyakarta, 14 Desember 2010

c. Mitra d. Peserta

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Peserta KKN-PPM Penduli Bencana Nama NIM Tanda Tangan Zaenal Fanani 07/252553/FI/3376 1. 2. Anggi Riandita 07/254286/KU/12440 Lusi Eskaningtias 07/257188/KU/12531 3. 4. Rani Armeidhani 07/250345/KU/12152 Retno Tyas N. 07/253921/KU/12373 6. 5. Adhila Fayasari 07/253836/KU/12353 Indah Riwantrisna 07/252523/BI/8032 7. 8. Imelda L. Sihotang 07/251944/HK/17476 Decky Windarto 07/257810/EK/16839 9.

Mengetahui/Menyetujui Kepala Desa

Mengetahui/Menyetujui DPL

Ir. Subarja

DR. Winarto Haryadi,M.Si.

Mengetahui/Menyetujui Camat

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang selalu memberi kita nikmat dan karunia berupa kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan laporan kegiatan KKN ini. Dalam menyelesaikan laporan ini kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu kami, yaitu: 1. Kepada Kepala Kecamatan Prambanan yang juga memberikan izinnya untuk melaksanakan KKN di wilayah Kecamatan Prambanan. 2. Untuk Bapak Kepala Posko SMP Muhammadiyah 17 Prambanan yang telah menerima kami dengan sangat baik. 3. Pihak SMP dan SMK Muhammadiyah 17 Prambanan yang sudah menyediakan tempat untuk dijadikan posko dan tempat KKN 4. Dan juga untuk pihak-pihak dan lembaga lain serta perseorangan yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Telah menjadi kewajiban kami untuk menyampaikan laporan kegiatan kepada LPPM. Laporan kegiatan ini kami susun secara deskriptif sebagai hasil kerja optimal kami sebagai pelaksana KKN yang bertugas untuk melaksanakan program-program kegiatan di posko pengungsian sesuai dengan kondisi para pengungsi di posko yang bertempat di SMP Muhammadiyah 17 Prambanan. Besar harapan kami laporan kegiatan ini dapat dikritisi dan dievaluasi secara objektif, rasional, dan argumentatif serta memiliki akuntabilitas intelektual yang tinggi sehingga laporan ini dapat membantu terbentuknya manajemen data secara akurat. Akhir kata kami berharap laporan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Wassalamualaikum Wr.Wb

Yogyakarta, 9 Desember 2010

Tim KKN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN2 KATA PENGANTAR.3 DAFTAR ISI....4

I.

PENDAHULUAN

a. Deskripsi wilayah.....5 b. Maksud dan tujuan......5

II. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Hasil kegiatan : program pokok dan pembahasannya a. Kesehatan.........6 b. Psikologi......7 c. Logistik........... 9 d. Pendidikan............. 9 2. Program pendukung dan pembahasannya...11 KESIMPULAN DAN SARAN..12

LAMPIRAN-LAMPIRAN..14 Lampiran 1 (Rekapitulasi Kegiatan Harian) Lampiran 2 (Dokumentasi Foto dan Data) Lampiran 3

I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kegiatan KKN unit 16 berlokasi di wilayah desa Tlogo kecamatan Prambanan Klaten, tepatnya di SMP Muhammadiyah 17 Prambanan. Lokasi SMP Muhammadiyah 17 Prambanan menjadi tujuan para pengungsi karena memang jangkauan desa tersebut cukup jauh dari gunung merapi dan masih berada pada zona aman karena terletak di radius sekitar 20 km. Setelah terjadi erupsi gunung merapi, para pengungsi yang berasal dari daerah sekitar Cangkringan kabupaten Sleman dan Kemalang kabupaten Klaten berbondong-bondong menyelamatkan diri ke arah selatan. Ketika mereka tiba di desa Tlogo, Bapak petinggi Muhammadiyah 17 Prambanan berinisiatif untuk memberi perlindungan bagi para korban bencana merapi tersebut. Banyaknya jumlah awal

korban bencana merapi yang ada di desa Tlogo mencapai 6000 jiwa. Dengan adanya kerjasama dari beberapa kelompok relawan, beberapa instansi, dan masyarakat, maka pelaksanaan kegiatan program KKN Peduli Bencana unit 16 dapat terlaksana dan terkoordinasi dengan baik.

B. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari kegiatan KKN ini adalah dalam rangka menanggapi status darurat (tanggap bencana darurat), sebagai upaya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah bencana merapi. Pemberian bantuan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar berupa pangan, sandang, tempat tinggal sementara, perlindungan, kesehatan, sanitasi dan air bersih. Selain kebutuhan dasar tersebut, diupayakan memberikan bantuan psikologi dan kegiatan pendidikan. Bantuan berupa trauma healing untuk mengurangi tekanan akibat dampak bencana merapi. Kegiatan pendidikan diberikan untuk menambah ilmu dan mengupayakan agar anakanak tetap mendapatkan pendidikan sekolah ditengah bencana merapi.

II. PELAKSANAAN KEGIATAN a. Hasil kegiatan 1. Program Pokok dan pembahasannya a) Kesehatan Program kesehatan yang dilakukan diantaranya adalah : 1) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) susu dan snack rutin untuk anakanak dan lansia Program PMT susu ini bertujuan untuk mendukung kekebalan tubuh pengungsi yang sangat rentan mengalami gangguan kesehatan ketika berada di pengungsian. Snack yang diberikan berupa biskuit yang diterima dari beberapa bantuan masyarakat atau instansi. Program ini dilaksanakan secara rutin dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. Sasaran program ini adalah seluruh pengungsi khususnya kepada anakanak dan lansia. Susu yang diberikan berupa susu kemasan siap minum dan susu bubuk yang dibuatkan oleh tim KKN. Pembuatan susu ini dipantau agar selalu menggunakan air mineral kemasan. Hal ini dikarenakan untuk mencegah adanya kontaminasi mikrobia yang menyebabkan sumber penyakit apabila menggunakan air selain air mineral kemasan. Selain itu, kondisi di tempat pengungsian yang kurang terjaga kebersihannya, dapat menimbulkan berbagai penyakit. Susu yang masih tersisa pun segera dibuang, karena susu yang lama dibiarkan lebih dari 2 jam akan lebih cepat terkontaminasi mikrobia terkait dengan kandungan yang ada dalam susu tersebut. Susu untuk pagi hari berupa susu bubuk yang dibuat pada pukul 08.30 dan dibagikan menggunakan gelas dibuat pada pukul 09.00. Untuk sore hari dibagikan susu kemasan pada pukul 16.00-17.00. Program ini berjalan rutin selama di Posko Pengungsian SMP Muhammadiyah 17 Prambanan. Selama program ini berjalan, penerimaan anak-anak dan lansia terhadap program ini sangat baik, kadang-kadang susu juga diberikan kepada seluruh pengungsi. 2) Posyandu Balita Program ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui status gizi balita dan ibu hamil untuk kemudian dapat ditindak lanjuti jika terdapat kasus gizi kurang atau kasus kesehatan lainnya. Kegiatan yang dilakukan dalam posyandu ini adalah penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, lingkar lengan, dan lingkar kepala untuk bayi, pencatatan, kemudian pemberian PMT. Dari hasil kegiatan ini, diketahui bahwa terdapat sebagian besar balita yang datang mengalami penurunan berat badan sejak berada di

pengungsian. Intervensi yang kami lakukan adalah memberikan PMT susu yang dibuat oleh tim KKN (untuk anak-anak), susu kotak (sesuai dengan usia balita), dan biskuit bayi. 3) Membantu Pelayanan Kesehatan Kesehatan merupakan salah satu masalah utama di pengungsian, dikarenakan kondisi tempat pengungsian yang kurang higienis, sehingga perlu mendapat penanganan khusus. Oleh karena itu, banyak dilakukan pelayanan kesehatan bekerja sama dengan berbagai pihak yang bergerak dalam bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan yaitu dengan membantu pelayanan kesehatan dari instansi Handicap International untuk mengukur tekanan darah, pengukuran berat badan, serta wawancara kondisi kesehatan pengungsi. Terdapat beberapa pengungsi dewasa yang mengalami darah tinggi dan mengalami keluhan ISPA, pegal-pegal, dan gangguan

pencernaan (sakit perut, diare).

b) Psikologi Trauma healing adalah suatu program penyembuhan dari rasa traumatik bagi para pengungsi atau korban yang terkena dampak erupsi gunung merapi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menghilangkan rasa trauma, menghilangkan tekanan di hati mereka, serta dapat mengembalikan semangat para khususnya bagi perempuan dan anak-anak. Trauma healing ini sangat perlu dilakukan dengan tujuan menghibur para pengungsi yang sedang tertimpa musibah bencana Merapi. Hal-hal yang kami lakukan sebagai tim relawan KKN untuk menghibur para pengungsi terutama untuk anakanaknya antara lain : 1. Hiburan Wisata Ke Candi Sewu dan Plaosan Pada hari Minggu tanggal 14 November diadakan wisata bersama ke Kebun Binatang Gembira Loka. Di acara ini, kami beserta para mariner mendampingi anak anak dan pengungsi dari SMP Muhammadiyah 17 Prambanan untuk melihat dan belajar mengenai sejarah candi plaosan dan candi sewu, serta kami melakukan permainanpermainan kecil di halaman terbuka guna untuk memperakrab hubungan kami dengan para pengungsi pada umumnya, dan dengan anak-anak pada khususnya. Kami mengkondisikan anak-anak agar teratur dan mudah dibimbing

2. Hiburan campur sari Pada hari Sabru tanggal 20 November 2010 malam diadakan hiburan campur sari oleh posko Muhammadiyah yang diadakan dilapangan depan posko. Tim KKN unit 16 ikut mengkondisikan para pengungsi agar mau melihat acara campur sari ini. Kegiatan ini diadakan bertujuan untuk menghibur para pengungsi agar tidak terlalu jenuh berada di posko untuk waktu yang pada waktu itu belum dapat ditentukan. Kegiatan ini terbukti dapat membuat para pengungsi terhibur karena para pengungsi ikut turut serta bernyanyi dan menari bersama dengan penyanyi campur sari. 3. Hiburan wisata ke Gembira Loka Pada hari Selasa tanggal 23 November 2010 dalam rangka penutupan sekolah alam yang dilakukan oleh para marinir diadakan wisata bersama ke Kebun Binatang Gembira Loka. Di acara ini, kami mengirimkan perwakilan dari Unit 16 untuk mendampingi anak anak dan pengungsi dari SMP Muhammadiyah 17 Prambanan. Kami mengkondisikan anak-anak agar teratur dan mudah dibimbing. Di kebun binatang, anak anak diajak bermain bersama, mengenal aneka satwa dan melihat pertunjukkan satwa pintar. Program psikologi yang kami lakukan diantaranya yaitu mengadakan beberapa pengajian bagi warga yang beragama muslim. Berikut uraian kegiatan pengajian yang kami adakan: 4. Pengajian bersama dari tim relawan Muhammadiyah di Masjid Baiturrahman Pada hari Selasa tanggal 16 November 2010 di Masjid Baiturrahman diadakan pengajian yang diadakan oleh tim relawan dari Muhammadiyah dalam rangka memperingati Idul Adha 1432 H serta bertujuan untuk doa bersama sebelum seluruh pengungsi direlokasi ataupun kembali ke rumahnya masing-masing. Unit 16 membantu untuk mengkondisikan para pengungsi untuk menghadiri acara pengajian tersebut, serta ikut mendengarkan ceramah bersama dengan para pengungsi. Hambatan yang dialami ketika pelaksanaan kegiatan ini adalah terjadi kurang komunikasi antara pihak posko dengan tim KKN unit 16 mengenai jadwal pengajian, karena rencana pengajian yang telah dijadwalkan terdapat lebih dari satu pengajian sehingga ketika kami mengkondisikan para pengungsi untuk menghadiri pengajian, seagian besar pengungsi sudah tidur malam. Namun secara keseluruhan, hal ini tidak menjadi masalah karena dengan pendekatan yang baik kami dapat mengajak para

pengungsi yang sebagian besar orang dewasa yang belum tidur untuk mengikuti acara pengajian tersebut. 5. Pengajian bersama Gus Miftah di Masjid Baiturahman Pada hari Kamis tanggal 18 November 2010 di Masjid Baiturahman dalam rangka memperingati Idul Adha 1432 H, tim KKN unit 16 bekerjasama dengan

beberapa pihak dari beberapa kelompok relawan, masyarakat sekitar dan unit KKN lain baik dari UGM maupun UIN mengadakan acara Pengajian Kembul Bujono dengan ustadz Gus Miftah. Seluruh pengungsi yang beragama Islam di posko-posko pengungsian desa Tlogo diundang untuk menghadiri acara ini. Pengajian bersama Gus Miftah ini bertujuan untuk doa bersama sebelum seluruh pengungsi direlokasi ataupun kembali ke rumahnya masing-masing serta untuk lebih menguatkan mental serta keimanan para pengungsi yang beragama islam khususnya pasca terjadinya erupsi Gunung Merapi.

c) Logistik 1. Merapikan barang- barang logistik di gudang logistik Barang- barang logistik yang ada di gudang logistik masih sangat tidak beraturan saat kami datang ke lokasi baik di lokasi SMP Muhammadiyah 17 Prambanan. Di posko pengungsian tempat kami bertugas, relawan yang ada jumlahnya masih terbatas sehingga mereka belum sempat untuk membereskan barang-barang logistik. Hal ini juga dikarenakan sumbangan yang datang dengan cepat dan terus-menerus sehingga barang-barang yang ada menjadi menumpuk tidak teratur. Hambatan ketika pelaksanaan program ini yaitu kurangnya tenaga ketika merapikan barang-barang logistik. Hal ini diselesaikan dengan meminta bantuan kepada beberapa relawan lain dari MDMC. d) Pendidikan 1. TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) TPA adalah program pendidikan agama yang diberikan kepada anak-anak pengungsi yang beragama Islam. Anak-anak tersebut merupakan anak-anak Sekolah Dasar mulai dari kelas enam ke bawah. Program ini dilaksanakan setiap sore pukul 18.00-19.00 berlangsung selama unit 16 berposko di SMP Muhammadiyah 17 Prambanan Klaten Jawa Tengah, yaitu tanggal 20 November - 4 Desember 2010.

Latar belakang dilaksanakan program ini adalah tersedianya sarana pendukung seperti: tempat pengajaran yang bertempat di salah satu ruangan yang dijadikan sebagai posko unit 16 yang ada di sekolah tersebut, bahan pelajaran dari sumbangan logistik pengungsi berupa iqro, dan pengajar sendiri dari mahasiswa KKN. Tujuannya adalah agar anak-anak pengungsi mendapatkan siraman rohani dan pikiran anak-anak dapat teralihkan dari musibah yang terjadi kepada mereka melalui media pendidikan agama. Selain itu program ini dapat pula sebagai pengganti pelajaran agama di sekolah. 2. Belajar Malam Belajar malam adalah kegiatan yang diadakan rutin setiap malam yang diberikan kepada anak-anak pengungsi maupun penduduk sekitar. Anank-anak tersebut meliputi anak Sekolah Dasar mulai dari kelas enam ke bawah. Program ini dilaksanakan setiap sore pukul 19.00-20.00 berlangsung selama unit 16 berposko di SMP Muhammadiyah 17 Prambanan Klaten Jawa Tengah, yaitu tanggal 20 November - 4 Desember 2010, diadakan setelah kegiatan TPA. Latar belakang dilaksanakan program ini adalah tersedianya sarana pendukung seperti: tempat pengajaran yang bertempat di salah satu ruangan yang dijadikan sebagai posko unit 16 yang ada di sekolah tersebut, pengajar sendiri dari mahasiswa KKN, selain itu karena adanya desakan dari para orang tua yang berada di pengungsian mengenai keberlangsungan pembelajaran anak-anak mereka maka para orang tua meminta untuk di adakan belajar malam agar anak-anak mereka walaupun berada di tempat pengungsian masih dapat tetap belajar. Dan kegiatan ini sangat sesuai dengan program pokok dari tim KKN unit 16 yaitu tetap diadakan pendidikan. Tujuannya adalah agar anak-anak pengungsi tetap mendapatkan ilmu yang seharusnya mereka dapat atau sebagai pengganti pelajaran disekolah ketika mereka belum sekolah formal, maupun sebagai tempat untuk bertanya jawab mengenai pekerjaan rumah mereka ketika mereka sudah mengikuti sekolah formal di SD 1 Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. 3. Sekolah Alam Sekolah alam yaitu program pendidikan seperti pendidikan sekolah pada umumnya namun memiliki sedikit perbedaan, diantaranya: dilaksanakan pada sore hari, sebagian besar diisi dengan trauma healing, dan berada di tenda yang berlokasi di tengah alam, tepatnya di tengah lapangan. Sekolah alam dilakukan bekerjasama

10

dengan berbagai pihak seperti Marinir, APY, relawan berbagai lembaga dan universitas, dan unit-unit lain dari KKN UGM yang berada di sekitar desa Tlogo. Pada awalnya pendidikan untuk anak-anak pengungsi dilakukan di sekolah sekitar posko pengungsian dengan dijemput Marinir namun karena dengan cara ini beberapa anak-anak pengungsi merasa tidak percaya diri di sekolah-sekolah tersebut maka mereka tersebut dibuatkan sekolah sendiri dan difasilitasi Marinir.

2. Program Pendukung dan Pembahasannya 1. Lomba antar posko Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu, tanggal 14 November 2010 di SDN 02 Prambanan. Lomba-lomba yang dilaksanakan diantaranya lomba mewarnai, lomba menggambar, lomba makan kerupuk, lomba balap karung, lomba lari raffia, serta lomba estafet kelereng. Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak. Untuk anak berusia balita sampai 8 tahun atau kelas 3 mengikuti lomba mewarnai dan lomba makan kerupuk. Sedangkan untuk anak berusia 9 tahun atau kelas 4 sampai umur 12 tahun atau SMP mengikuti lomba menggambar, lomba makan kerupuk, lomba balap karung, lomba lari raffia, serta lomba estafet kelereng Kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan diri hubungan emosional antara para relawan dengan para pengungsi anak-anak, untuk menghidupkan kembali kreativitas anak-anak dalam lomba menggambar dan mewarnai, untuk lebih menjalin kembali arti bekerja sama dengan sesama teman satu tim dalam lomba balap karung, lomba lari raffia, dan lomba estafet kelereng, serta untuk lebih mengakrabkan diri antara para relawan dengan para pengungsi, para pengungsi dengan sesama pengungsi, para relawan dengan relawan yang lainnya yang berada di posko SMP dan SMK Muhammadiyah 17 Prambanan, posko Gedung Serbaguna, posko SDN 02 Prambanan, dan Posko Kecamatan. Kegiatan ini selain dilakukan oleh tim KKN PPM UGM Peduli Bencana Merapi Unit 16, juga dibantu oleh tim relawan lain dari unit 17, Fakultas MIPA UGM, dan UIN. Hasil yang di dapat dari kegiatan ini, para pengungsi khususnya anak-anak dapat menjadi individu yang lebih mandiri, lebih berani untuk memaparkan kreativitasnya serta mau bekerja sama atau bersosialisasi dengan teman-temannya sesama posko ataupun posko lainnya pasca terjadinya erupsi Gunung Merapi. Selain itu juga hasil yang di dapat adalah para relawan menjadi lebih dekat dan akrab dengan anak-anak pengungsian sehingga selanjutnya dapat dengan mudah untuk diajak atau diikutsertakan dalam kegiatan - kegiatan positif yang lainnya misalnya TPA (Taman

11

Pendidikan Al Quran), pengajian, sekolah alam, ataupun belajar malam sehingga walaupun berada di posko pengungsian untuk sementara waktu, anak-anak tersebut tetap dapat melakukan banyak kegiatan dalam hal pendidikan khususnya. 2. Takbir keliling di Masjid Baiturahman Pada hari Kamis tanggal 15 November 2010 di Masjid Baiturahman dalam rangka memperingati Idul Adha 1432 H tim KKN unit 16 bekerjasama dengan beberapa pihak dari beberapa kelompok relawan, masyarakat sekitar dan unit KKN lain baik dari UGM maupun UIN mengadakan acara takbir keliling bersama para pengungsi anakanak maupun dewasa yang berada di desa Tlogo, Prambanan. Unit 16 ikut mendampingi adik-adik pengungsian sehingga dengan adanya kegiatan ini tim relawan unit 16 dapat semakin dekat dan akrab dengan para pengungsi dari posko SMP Muhammadiya 17 Prambanan ataupun dari posko-posko lain yang ada di desa Tlogo. Melalui kegiatan ini kami harapkan anak-anak pengungsi mendapatkan kesan spiritual sebagaimana mereka dapatkan di kampung halaman mereka. Sebagai penutup rentetan acara tersebut dilaksanakan Pengajian akbar Kembul Bujono bersama pengungsi dan warga pada hari Kamis tanggal 18 November 2010 yang di isi oleh Gus Miftah dari Yogyakarta. III. KESIMPULAN Semua program yang dilaksanakan dapat diselesaikan dengan baik dan setiap program diangkat berdasarkan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang mengalami bencana erupsi merapi. Dari seluruh program yang dilaksanakan, total waktu yang dicapai 309,5 jam. Kendala-kendala yang ditemui dapat diselesaikan dengan baik. Apresiasi masyarakat terhadap program-program yang dilakukan cukup baik dan antusias.

IV. SARAN Setelah selesai melaksanakan program KKN PPM Peduli Bencana UGM 2010, mahasiswa memiliki beberapa masukan, antara lain : 1. Perlunya peningkatan perhatian, sarana dan prasarana, baik dari pemerintah maupun dari masyarakat untuk memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok dan bantuan

12

rumah tinggal yang layak bagi masyarakat yang rumahnya sudah tidak dapat dihuni kembali akibat terkena erupsi merapi. 2. Perlu adanya perhatian dari pemerintah mengenai pemulihan ekonomi bagi masyarakat yang terkena musibah bencana merapi dan telah kehilangan mata pencahariannya, supaya diberi bantuan baik dari segi modal, sarana, prasarana, maupun dari segi penyuluhan. 3. Perlu adanya perhatian dari pemerintah mengenai kelanjutan pendidikan sekolah bagi anak-anak korban bencana merapi yang masih berada di tempat pengungsian. 4. Perlu adanya observasi dan pendataan yang lebih mendalam dan optimal mengenai data masyarakat korban bencana merapi, yaitu berupa data tingkat kerusakan rumah, data anak yang masih dalam bangku sekolah, serta data masyarakat yang telah kehilangan mata pencahariannya. 5. Perlunya peningkatan perhatian dari pemerintah mengenai gizi dan kesehatan yang lebih lanjut bagi bayi, balita, serta lansia yang masih berada di tempat pengungsian.

13

LAMPIRAN

14

You might also like