You are on page 1of 11

PENGANTAR ILMU POLITIK

A. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu politik dewa ini telah mengalami perubahan paradigma yang sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan-perubahan sesuai dengan kenyataan alam dan juga berpengaruh terhadap pola pikir dan perilaku manusia sehingga menjadi lebih kompleks dan bervariasi. Dari pemikiran Yunani Kuno hingga meletusnya dua kali Perang Dunia (Perang Dunia I, 1914 1918 dan Perang Dunia II, tahun 1942 1943) dapat digunakan sebagai tolok ukur perkembangan Ilmu Politik yang bersandar pada Keseimbangan Kekuatan (Militerisme lmperialisme), yang dilanjutkan deagan pemikiran setelah Perang Dunia II hingga runtuhnya Supremasi Ideologi (pertentangan komunisme imperialisme tahun 1980-an) dengan pecahnya Uni Sovyet menjadi negara-negara yang berdiri sendiri, menyebabkan pola pikir dan perilaku manusia yang mengarah pada persoalan politik ekonomi dan ekonomi politik negara-negara di dunia. Untuk mengetahui dan memahami perubahan-perubahan paradigma seperti itu, perlu dilakukan pembahasan-pembahasan yang rinci berdasarkan kenyataan alami dan pola pikir yang berpengaruh terhadap perilaku manusia sebagai sumber, pelaku, dan penilai perilaku itu sendiri. Dengan mengetahui dan memahami pola pikir dan perilaku manusia sebagai akibat dari perubahan paradigma tersebut, maka dapat diketahui pula tentang kepentingan ataupun tujuan yang hendak diperjuangkan bagi perwujudan secara operasional dan fungsional. Selanjutnya, dalam arti ilmu, pola pikir dan perilaku manusia merupakan data dan informasi yang diperlukan bagi keperluan analisis yang dapat dirunut arti penting dan manfaatnya ke masa depan, serta dapat diketahui pula tolok ukur dari pola pikir dan perilaku manusia tersebut melalui tingkat pengaruhnya terhadap pola pikir dan perilaku manusia di masa yang akan datang.

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun non konstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:

politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles) politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.

Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik. KEKUASAAN Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi (Ramlan Surbakti,1992). Di negara demokrasi, dimana kekuasaan adalah ditangan rakyat, maka jalan menuju kekuasaan selain melalui jalur birokrasi biasanya ditempuh melalui jalur partai politik. Partai partai politik berusaha untuk merebut konstituen dalam masa pemilu. Partai politik selanjutnya mengirimkan calon anggota untuk mewakili partainya dalam lembaga legislatif. Dalam pemilihan umum legislatif secara langsung seperti yang terjadi di Indonesia dalam Pemilu 2004 maka calon anggota legislatif dipilih langsung oleh rakyat. Kekuasaan cenderung korup adalah ungkapan yang sering kita dengar, atau dalam bahasa Inggrisnya adalah Power tends to corrupct. Apa benar?? Memang belum tentu benar, tetapi ungkapan tersebut tentu telah melalui penelitian dan pengalaman bertahun tahun.

NEGARA Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang berbeda dengan bentuk organisasi lain terutama karena hak negara untuk mencabut nyawa seseorang. Untuk dapat menjadi suatu negara maka harus ada rakyat, yaitu sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada. Keberadaan negara,seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama, maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia disebut sebagai Undang-Undang Dasar. Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling kongkrit pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah bagaimana negara memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar adalah pemberian rasa aman. Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam kehidupannya. Dalam perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan yang berbeda bagi warganya. Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara, atau hukum, baik yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam Konstitusi maupun untuk menyesuaikan terhadap perkembangan jaman atau keinginan masyatakat, semua kebijakan ini tercantum dalam suatu UndangUndang. Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan Undang Undang haruslah dilakuakan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. Seperti juga dalam organisasi biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu negara modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara demokratis pula.

Untuk raengrtahW dam mmahami porubahan-pemtahan paradigma seperti itu, perlu diiakukan pembahman-pembahas an yang rinci beklasarkan kenyataan alarm dan pola pikir yang berpenganih terhadrp perihki manusia s.-bagai somber, pelaLL dan peniiai perilaku itu.-xTdiri. Dengan inengetahui dan memahami pole pikir dan perilaku manusia wbago akibat dari mubahan pamdj&qna tersebut, malra dapat diketihin pule tentang kepentingan ataupun tujuan yang hendak kw*uangkon bagi perwujudannyo. se care opemsional dan fungsional. Seianjutnya dalam arti ilmu, F ola pikir dan perilaku mariusia mempakan data clan infomiasi yang diperlukan bagi kepctluan analisis yang da pat dirunut arti penting dan manthatnyu ke mass depan, sWa &pat diketahui Pula tolok uk-ur dzri pola pikir dan peAlaku inanusia tersebut, melalui tingkat pengaruhnya terha dap pola pikir dan ncrilaku rxianusia di mass depan dimaksud. Merr-peffiadkar perubahan paradigms yang demikian, sudah barang tentu hal ter sebut tidak dapat dielaaan p-mgwjhnya terhadap N-mddw-peimkuw politik wbagui dasar perilaku politik manusia secara u-num, demikian iWnya dengan perubahan sudut pandang politik- secara ilmiah ;ilmu pengetal tuwi). Pofitikekonoiri ataupun ekonomi-po 1 litik sebagai paradigm yang berlangsung saat ini, merupakan persamaan dari Sosialis me -- Liberalisme yang sebend-mya telah lama dikenal oleh pare p emikir dan negarawan di dunia, yang snat itu teralihkan perhatian kepada model Isom anisme-Kapitalisme de ngan pola pikir dan perilaku keseimbangan kokuatan (Militerisi,.ie Imperialisme). Dia kui atau tidak, paradigms tmsebut telah menjadi tidak popular dungan runWhnya Komu nisme ala Uni Soviet dan selnjutnya dibW-z kembali lembaran-lembaran Sosialisme-Li beruliswe yang seat ini menjadi fokus perhatian (Globalisaisi dad Gelombang Ketiga da ri pe.mikiran Ne-sbith dan Alfin Tooffer). Merujuk dan mffwat pcijalansn ilmu politik dengan berbagai model dan pola yang daln kurm waktu tertentu selalu n, perubaban, b Aan berarti bahwa per jalanan tPrsebut mclepas atau niencabut akar-akar yang mcchwwri pola pikir dan perilaku manusia sebagai sumber, pelakui, dan penilai perilaku itu sendii. Afinya, bahwa data dan informssi sebagai keperluan enalisis bagi pengembangan i Imu pengetahuan tidak akan pernah kering selama hidup man. usia. Kemudian, yang menjadi permasalahan ch da lam merunut tahapan-tahapan tentang perubahan tersebut, tATda pat bagian-bagian atau unsur yang belum don tidak terdata sehingge informasi yang di,-)erlukan dalarn analisis belum dapat diungkapkan secare iengkap. Dergan demikian, pembahan-perubalm ter a di secara wajar sesuai dengaiiberkembanguyarmtulanjaman dan pole pikir Berta perils ku manusia di doldrn peduangan dan perkt;mbangan kehidupannya di dunia yang jugs selalu berubah. Ilmu politik inem;.)akan bagi,-n dari itmu-ilmu sosial, telah berlangsung dar, bff

kembang lebih lama dibandingkan dengan ilniu nolitik sebagai ilmu yang b:rdiri sendiri dan berkernbang hingga seat W. Marusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial, telah ads seusia kehidupan manusia itu sandhi (sejak mannisa pertama nadir hing ga dewasa ini), sedangkan ilmu politik dikenal sejak manusia mengenal hidup3ya bams rakai, b-,rbangsa, clan bernegara. Perkembangan ilmu politik yang lebih pesat dan secara spesifik dizjarkan di duns pendidikan formal. ter adi sejak weletusnya dua Perang Du nia (1914-1918 dan 1942-1945) sampai hari b ii. 2 2. LATAR BELAKANIG Guna wengembmigkan pengetaha3L dan pemahaman i :mu politik kepada ma syarakat, baik secara sendiri maupun se(wa bonama-same sangat diperlukan samna dan pmsarana yang m,.-,nduk-ung serta mencukup'. dalam mngka pentbelajuan b* berlang sungnya pendidikan politik, komunikasi polit dan sosialisasi p,itik. Arah pembelajar an seuerti itu, tidak lair. merupaka,-i tahapan-winapan yang hares dilalai untuk membuka dan mengembangkan pola pikir serta perilaku sescorang sebagai upaya mengetahui, me mahami, dan mendewasakan kmk-ter dalam bermasyarakat, ber 3angsa, dan bernegara. Dengan I:arakter tersebut, dapat diketainui tento.ip, a. Sejauh dan stituas mana seseorang n. erniliki pengetahuan tentang persoulanpersoalmA yang bersifat politik, hal ini ditunjukkan melalui pola pikir seseo rang yang Jiturjukkan pada pergaulan hidup sz.hari-hari di dalam masyara cat. b. Bagaimana seseorang meiakukan suatu tindakan arabila tedadi peristiwaperistiwa yang bersifat politik, baik langsung maupu a tidak langsung mein pengaruhi situasi kehidupan masyarakat -secam urnum, keadaau tersebut da pat menjadi slat ukur me.ngerAai pe rilaku seseorang I dalam masyarakat. Hal demikian berhubungan der.gan tingkat pcinahantaA yang ada pads diri seseo rang terhadap analisis perist1wa yang bersifat -)olitik. t(,Tsebut toadi.. c. Selanjutnya, mengenai caracescora-Lig nienyikapi berdasar pengetahuan terha dap persealan-persoalan dan melakukan analisis - dalam bentuk tidakan yang dilakukannya berda-,zrka a persoalan t.-mebut. DengFa, demikian, dapat dike tahui tingkat kedewasaan pohtik s-Morang yang dinvatakan melalui pola pi kir dan perilakamya. Apabila pengdAuezi, pemeharnw, dan ked(-.wasun yang dfiniliki seseorang da lain bersik.-p dan beitindak sebagaimwa twxigkap, make dapat dketahui pul;a karakter seseorang tersebut pads kehidupan sehari-hrry di dalam masyarakat liAigkung=A balk secam langsung maupun secam tidak langsung. Untuk itu, pumdidikan politic, sosialisasi politik, dan komunikasi politik sangat perlu dan penting bagi MiMlyarakat WAS (Pasrom ngan ataupun beisama-saini) melalui berbagai sarana dan prasamia yang telah tersedia 3 atau yang sengbj a disediakan oleh pihak-pihak terkait, khususnyu pemeriptah dan atau pemeiintah bersama musyarakht umiunnya. Memperhatiken betake pmdngnya bagi ma syarakat untuic mengetahui, mem&am,., don dewase dalam poll. pikir serta perilaku ter hadap berbagai perubahan dan pmimmbangan

keadaan yang bersifat politik, dimaksud ican agar warga masyarakat memiliA kemampuan do-lam sikap dan findaken yang mem bawa pengaruh lebih positif, berdaya-guna, serta bijaksana bagai nanapun situasi (keada an), kondisi (kemampuan). ean toleran-si (tingkat penerimaan) yang berkembang. Berdasarkan later belakang sebi-gaimaaa terketnukA make langkah awal peru 'dan pemb, hasan tentang pole pikar &- i perilak-u yang bersi fat -but nutan a tikters - lu dila kukan p --mbedahar,,nyu melalui pend;dflwn -vlitik yang beibent;jk Pengantar Emu Poli tik dan disampaikar. pads tingkat pendiddcm, formal di Perguruan Tinggi. Rmu paNtik sebagai mata ajaran (mata kuliah) yang diajarkan tersebut, merupakan nalah sate sarana bagi pergurua,-,i tingg-I yang bersinggangan dengan masyarakat dalam upaya membuka cakrawala pemikiran warga masyarakat sec.ara langsung (s(bagaj pese.-.ta didik). Secara tidak langsung, penyelenggaraan pendidilwa p'olft A jugs dilakuk m oleh perguruan ting gi melalui penyelenggaraan seminar, simposium, dan lain-lain yang sejenis sebagai ben cuk upaya lain dalam proses persinggungan eengan warga masynrakat. Khusmy-. bagi proses belajar-mengajar yang berhubungan dengan mata kuli o 1r Haw Polialk, revard detail-teoritis dilakukan perunutan dan pembehasan le kqwft ti9w pengetahuw- ilmiwli (kc ihruan) bagi pan peserta didik, se lama proses pendidaan di perguman tingin, Hal ini dimaksudkan sebagai upaya membe ri per-guatan-pembekalan para peserta didix d i dalam mengaualisis setiap peristiwa yang bersifat po!itik (kajian teoritis), serta mengembangkan kemampuan aWeMiS guns mem biasakan telaah terhadap peristiwa dimaksud, se(,.ara wajar dan seobyektif mungkin. Ke median daripada itu, basil-basil telaah ters-.but dapat membautu para peserta didik bagi pembentukan sikap (pole pildr dan pedlaku) yang lebih berkembang dan kom-isten tan pa mclibadm rasa "suka atau tidak suka" terhadap peristiwa tersebut terjadi. EagsimanaIDJn, peristiwa tersebut recara langsung ataupun se mm tidak lang sung berpengaruh terhadap diri data lin*mgmi dintana para peserta didik berWa, sehi 4 ngga diperlukan kemauan dan kemainpuar, untuk bersikap serta selanjutnya memberi be berapa penjelasan yang secukupnya kepada warga masyarakat di lingkungan masino-ma sing secara wajar dan obyektif. Penjelasui mcngenai peristiwa yang terjadi kepada warga masyarakat tersebut, memiliki tujran merob.-.n pemahaman yang berkait dengan posi si, fungsi, dan pecan pars peserta didik dalam kerangka kommikasi politik. 3. ARTI Pi NTIXG JLMIT POLITD--' C. Di dalam kehidupan sehari-hari, mmusia tidak dapat menghindar ataupun teT hinder dari kegiatan untuk selalu menyesunikan dir.1 dengan -.vrhagai peristiwa (waktu, pekerjaan, lingkungan, sesame manusia, dan keadaan) Febagai tepaan yang secara lang sung der. atau secara tidak langsung berpongaruh terhadap dirinya,. Penyesuaian diri me rupakan suatu kegiatan yang menuntut k-ehendak kuat dari dalam diri manusia, pads hal mans di dalam kenyamm riil schari- hari

tidak- bidup sendiri clan bersama-sama dengan kompleksitas lingkungan yang ads Ji hadapannya. Aitinya, bahwi bidup dan kehidupan manusia selain mzmiliki liubungan dengan keadaan diri, jugs berhubungan dengan ber bagel keadaan di War dirinya sehingga diperi-okan adanya keseimbangan-keseimbangan antora manusia dengan lingkungan--iya (harmuni). Dalum upaya rienciptakEm hznnoni di musud, diperlukan peitgelabuan clan peniaha rnan oleh setiap manusia tentang diri manu sia secara lahir-batin, serta bagaimana lingLungai sekitamya berge-ak s-,hingga diszdari bahwa teijadi hubungan Baling pengaruh-mempengaruhi aniam manusia dengan lingku ngannya (disengaja dan tidak disongajk temca na clan tidak temmm). Berdasar kepada petaikitun sebago.itaana dikemukakan, salah sate sarana yang dapat digunalkan di claim proses menuju pcngetahuan clan reins `tamer tentang hubung an Baling pengarub-mempenga-uhi artara manusia dengan lingkungannya adalah mela lui perunutan dan perrbahasan. secara detail -teoritis Ilmu Politik ) ang diajarkan di Pergu ruar, Tinggi, khususnya pads Fakultas Ilmv Sosial dan Ilmu Politic. Mats, ajar (matakuli ah) )'engantar Ilmu Politik, mn, upakan perunutan awal di dalam membentuk- pengetahu -m ter secara ihniah (keilmu ung politik dalam tataran. teori yang menjadi Kahan kajiai; s an), disertai itustrasi dLai contoh riil dari perisiiwa-perisviwa yang Bering teijadi di dalam masyarakat pads u-namnya. Dengan mempeaari il.-nu pojitik, dihampkan ram peserta Z -4; - -.1 o"'el I I / - , - - I I . I ..' -. .1 k

sifat politik yang berkembang di dziam irasyarakat berdasar kajiki teoritis sebagairn ana, pengetahuan yang diperoleh selama proses meiunut dan membaumya pads mate, ajar sebagai salah sate thisur dan program pendidikan dan pengajar,-m di perguman tinggi. Dari pengetahuan dan pemahamart yang demildmi, pare peserta, dAik dapat mengetahui bahwa; 1. Manus- a di dalarr- hidup dan ke--iidupv-nnya memiliki keinginan-keinginan, tiarapan-harapan, citacita, ids n, angan- anger , kepentingan-kepenti ngan, dan tujuan-tuj*uan yang seAm otonom be.bFs untuk di pe&an~n bagi peruwj adannya, baik secam bertwiap ataupun benama-suns (individu). 2. Di dalarn upaya mewujudkan keirotan-kxinjinan, hampan-harapan, cita-ci ta., ida-:n-itlam&n, angan -angan, kepentingaii-kepentinian, dan tujuan-tujuan tersebut seena kenyataan m.%iusia bernadapan dengai, linglomgan dimina se Cara individu mmiusia itu berada. 3. Dengan kenyataan yang hidup di lin3lumgan iebagahnana, disadari oleh ma nusia, make, ddak dapat d*.h!ndari bahwa diriny i ditmtut untuk melakukan kegiatan penyu-suaian agar leijedi -kcscimbangan-keseimbangan antara nianu sia dengwi lingkungan dmaw sears mdividu dirinya tinggal. 4. Kenyataan tersebut memS%w,j mpnusia, kepada, kesad3rm bahwa dirinye. ti dak mungkin dapat memer.uhi keinginw-iceinginan, harapan-harapan, cita-ci mn kepe-Angan-kepentingan, dan tujuan-tuitian ndaw i P - - I nmwja send-iri

mdainkar melalui ketjasa.na de sclu;mh ka-wiampuan yang dii--iiliki lingkungaimya. 5. Keadsan seperti itu, sclain ni-,mfx r. pengetahuan dais pemahaman kepada umvisa sears individu, jugs mengembangkan k e(lewisaan hidup dan kehi dVm manasia untuk selalu membangun, merreliboia, dan memperkokoh ke be-.samaan dalam arti kescinibang,%n-kescitabaugan guns bersaria-s~' me wtijuc;kan keinginan-keingiran, hampan-harapen, cita-cita, idam-idaman, ke pentinganke.pentingan, a agan-angan, dan ttijuan-tuju.-,n hidup antara many sia dengan scluruh kerawnpuan yang dimilild oleh linvkungannya. Kemauan dan keniampuan manuisa untuk melakukan peryesuaian diri kepada lingkungan dimana dirinya tinggal, secain pol;tis merupakan indikator yang mempenga nffii dan nenentukan bagi pem-iut&n kajian iimu politik yai,g dia,*arkan kepada para pe serta (jidik di dalam proses belajar-mcr-gajar. Selain itu,.iuga inenjadi bekal pengetahu an vang dapat diwmbuh-ke.mbangkan 601 dalam pergaulan sesame Leman selaku peserta didik melalui diskusi-diskusi, dialok, Bernier, bahkan bffbentuk perdebatan-perdebatan yang dapat dilak-ilm secara formal atanpun non formal. Di camping itu, dapat disebarluas di dalam masyarakat melaiui pergaulan sehefi-ha-i bagi para peserta didik di Iingku ngan masiug-masing tinggal, dengan bentuk dialok-dialok ringLn dan diterima secana wajar olen Leman-xman sepergaulan. Seperd misalnya, inembicar Am tentang pemilih an vmlikota, gubemur, dan atau banyul-mya paitai politik selaku I )eserta PEMILU Legis latif yang diikuti dengan pani;ihm pm ideas, dan lain-lain. ren,gan demikian, para pe serta didik dapat selalu rnengembangkan pengetahuan dan pemahaman terhadap ilmu po litik secara teoritis tanpa melupakan tataran kcryataan 0-il di lap ngan, dan tentunya le bih dews -,a waw, -san dan analisis terhadav berbagai peristiwa yen; bersifat politik. & 'penting ilyu politik sebagaim,m-A dioraik=, merup;Aan landasan peitama don utwa bagi upaya proses pendidikan politik, komunikasi polit ik, dan sosialis'ast poli *ion dRakukan =guruan tinggi selaku leinbaga formal yang menjadi b4an sekali Hal w4)erfi ini, berkaitan dengan dikenalny-i sebutan bahwa pergu sitter pea~pe~n art inu pengetahuan dan telmologi (iptek), 8W Pmbahwi, dm pergtLuou tinggi wbagai cumber informs xqpmn atau ide di dalam hubungannya dengan 'ceh,eupan masyarakat. Un i&&4 ddsk dapat dinindmi atau menghmclarkan din bahwa perguruan tinggi sebagai bm*m fidak terpisahkan dari ma-.Yar&kat mci up&kw i ujung tombA bagi perubahart dan pence-nban-an masyarakat ALT sendirl. Kemudian daripada itu, perguruan tinggi sebagai w.i& masyarakat dapat berarti batiwa bc&.enbwig aiau mmsob tya kemampuan pergu tuou t-inggi sangat tergantun,-y pule kepada tinggi atau rendahnya animo masyarakat ter hadap perguraan tinggi tersebut. 7 Pendidikan dan pengajaran ddmn beatak proses belajar-inengajar sebagaimana kurikulum mengaturnya, maka nata-ajar Pengantar Ilmu Politik-memiliki pecan yang ti dak kecil di dalam upaya tnendukw.g pe,, an, posisi, dan fungsi perguruan tinggi bagi hu bungan persinggungannya dengan ma,-,y,-zr,-kat I-x s, lichususnya

hubungan persinggungan yang bersifat politik (I-emasyarakat,-n) iytelallului pendidikan politic, komunikasi politik, dan sosialisasi polifik berdasar kajian ilmu po'_itik . SelLin sebaga-- perunutmi awal, mats ajar Pengantar Ilmu Politik jugs menj&di dos-o pijak ai data n upvya pengembangan pe ngetahuan ilmu pchtik lebih lanjut, selama para peGerta didik hel4jar di perguruan tinggi yang menjadi wahana dan saran menimba iimu patio mumn) i. Dengan demikian, keti ka pads saatnya para peserta didik dapat menyclesakan proses belajar-mengajir (lulus) dari perguruan tiriggi dan selanjutuya kembali kepana lingkungannya, sepenuhnya men jadi priaadi-pribadi yang lebih tahu dan mengerti serta h:bih mer.gedepankan komunika si politik dalam arti keinasym-akatzn tetsebui. 4. S ILABUS MATA K-1 JLIAH PaVANTAP. iLfVRJ POLITIK Guns memberi gambaran tentang profil mate kuliuh P(!ngantar Ilmu Politik di perlukan penjeiasan umum yang berkaitar. de-agan isi-mated peecalahan pads proses be lajar-mengajar, selama I (sari) smester. A dapun profil mats kuliah Pengantar Ilmu Poli IW imS dgrt dijaharkan secara rinci, seperti berikut. &Wlkh : Pengautar A' irnu Politik Mats KuliaA 3 Bobot sks. - :3 Cdga~ 4_ Metode peinbelaj&-an : a. Cenmah b. Dislcusi c. Bedah buku (iiterratur` S. Smester Genab 6. Mats kuliah pi &-yarat Tidak ads 7_ Amilah penem.uaidsmester 16 Kali (termas" Ujian Tend;ah Smester den Ujian Achir Swuster) 8 3. Pertemuan s;sipan 9. Togas-togas 10. Program Stu di 11. Fakultas 12. Dosep Pengampa : DiAusi-diskusi : Ada : a. lin, u Achninistasi Negarn Ulm Koaiunikasi : 11mu Sosial dan Ilmu Politil Drs FX. Sudjatmoko Msi R. Isi-materi PerkLliahan Di dalam proses belajar-rnengajar sdama sate smelter, _ nata kuliah Pengantar llmu Politik men, punyai pokok-pokok bahasLn yang waling terknit dan mendukung. Se cars detail-teoritis meliputi; 1. iBerfikir ke arah ilmu, meliputi peinbahason tentang; a. 11--nu, harus memiliki sasaran peogarnatoi terdiri dari; a.a. Sasaran Material, a.b. Swaran Formal, b. Ilmu harus memiliki metode ilnAiah tertentu;

c- Ilmu harus netral dan konsisten; dL limn hares te-musun secara si&er-atis; dun hww nomW- unWk diuji I:ela* an dan kebenarann3 a. Wau arti poliff, meEpati; politik itu saidir... 3. Sasaran stau Obyek Mu Politik. C Sifat Ftwu dari Ilmu Politik. 5. Metode dan pendekatan Ilmu. Politik. 66SPjam Perkernbangan Rmu Politik. 7. Ruang Lingkup/Fcope/Lws Cahyan Him Politik. 8. PohWc dalam and Negara. 9. K&-uasaan (pengaruh, kekuatei, wewepang, dra -Nibawa).. 10. Politik selaku alai penuengan kepttda K--kuasaan. 9 C. Tu3uarJSosaran Belajar Dengan meDgil-,Uti proses b,.-!a-Lr-mmgajar pads nata kuliah Pengantar Ilm. u Politik, para peserta didik men-.iliki ker-ifunpuati untuk mengetahui, menyebutkan, me mahami, dan membahas secara tw-ri-d.3 tentang politik, mesl:i tidak tertutup kemunp)cin an adanya penguatan melalui bahasan-bahasait rill seperti peristiw i-petistkwa yaiig bersi fat politik yang Bering sekali terjadi d; lbigkungan para. peserta didik beracia atau tinggal sehingga kemampuan yang dimiliki dapat eflzcnibangkan!ebih lanjut, secara konsisten. Adapun sasaran belajar tersebiut dimak.-udkan agar para f e,,,,erta didik dapat memiliki kompetensi, seperti berikut.. Para peserta didik dapat menge-tahui; a. Istilah dan arti ilmn, b. Unsur-unsur atau persywata a ilriu, c. Istilab dan arti politik, d. tTnsur-unsur poliiik, e. Arti lugs dan arti sempit politik, f Politik dalam arti kekuamii, g. Politik dalam &-ti pengaruh, h. Negara dan unsur-unsurnya. 2. Para peserta did& dapat menyebutkan; a. Batasan ilmu dan politik, b. lk'3okok pikiran dalam politik, c. Ruang lingk Lip ilmu politik, d. Sasaran dan kajian ilmu politik, e. Eatasan tentang negara, dais f. Unsay-unsay kekua3aan. 3. Para peserta didik dapat memahami-, a. Permasalahar, yang dihadavi oleh ilmu politik, b. Sejarah ptxkenibangan ilmu politik, c. Hubungan an' ara ilmu politik dengan ihnu-ilmu yang laii, d. Negara sebagai konsep politik, den e. Kekuasaan negara.

10 4. Para peserta didik dapat naml laha.';; a. Polivik sebagai pengetahuar, ihriah (ilma), b. Arti politik, baik dalam arti lugs, arti sempit, maupun arti politik, c. Batasan-batasan atau pengettiar. politik, d. Ruang lingkuv ilt.nu politik, e. Unsur-unsur dan persyuratan berdirin ya negara, dan f. Kekuasaan negara. Guna merealisasi tqivan/sasa-,a-i :)elajar sebagaim. and teecemuka tersebut, tentu nya diperlukan adanya perencanaan bagi Nlak-sanaan proses be lajar-mengajar, dan se suai dengwi sifat mats kuliah yang diajazkan, luga herus disusun program belajar-mm.ga jar yang dapat dilaksaaakan secara opet-asknal dan konsisten. Pt;m&iran demildan me ngerr, uka, dengan adanya kesadamn clan kenyataan baliwa peserla didik yang dihadapi merailiki kemauan, kemampuan, dan sikap yang bervariasi se' aingga diperlukan perenca Haan dan program pengajaran yang konsistcn-dialogis. Artiiiya, t ahwa di dalam proses belaJar-meagajar tersebut pengampu inemiliki upaya unwk n ienci?tzkon keseimbangankeseiinbangan, schingga dapat memahanii suasana peserta didik yang bervariasi secara individii. Densan demikiwi, dapat meneatukan suasanu kascimbangan sebagaimana ber variasinya individu peserta didik ;yang torlibal di dalarn proses belajar-mengajar, dan ten tunya keadaan tersebut menduktmg operasionalisitsi frogratr. bef;Jar yang telah di.;usu.-,I. Tuivan/msmn belziar se-oapunwa J-.urgkap,,nerupak&n fungsi yang hams di perhat ikan secara fersendiri pada hal mana proses belaju-mengajar hanyalah sekedar sa rang pembtlajam yang tersifat inside)itit dan pengembangannya sangat tergantung ke pada tingkat pemahamar., pensi-kapm dan ketertarikan para peserta didik terhadap mats ajar (mata 1,-uliab) yang disampaika-.i atau diajai7kaii salmna menjadi dan setelah dinyata kan selesai sebagai peserta didik di perpruan tinggi. Maksudnya, sebagai warga masya rakat, para peserta didik dapat mengenijangkan pengetahwi dar pemahainan terhadap berbagai peristiwa yang b=Wat politik serara largsung dan riil tt; ja di lingkungan di mana mereka berada, selain kajinn secara temitis tentimp. 11

You might also like