Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah
(WHO), Angka kematian Ibu (AKI) sebesar 500.000 jiwa setiap tahunnya. Kematian
ibu sebagian besar terdapat di Negara berkembang yaitu sekitar 98% sampai 99%
390/100.000 kelahiran hidup (Manuaba, 1998). Meskipun angka kematian ibu sudah
Sedangkan target penurunan kamatian maternal di Indonesia pada tahun 2010 yaitu
kelahiran hidup dan AKI di Kabupaten Lebak 15/100.000 kelahiran hidup (Dinas
adalah perdarahan, infeksi dan eklampsi, sebenarnya tercakup pula kematian akibat
abortus terinfeksi dan partus lama. Sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit
yang memburuk akibat kehamilannya, selain itu keadaan ibu sejak hamil dapat
1
merupakan factor penunjang terjadinya kematian ibu antara lain anemia, kurang
energi kronis (KEK) dan keadaa empat terlalu yaitu antara lain usia ibu terlalu tua,
terlalu sering dan terlalu banyak melahirkan atau disebut grandemultipara (Saefuddin,
2002).
dan dari 54% orang ibu yang meninggal akibat perdarahan diantaranya 22% orang
solusio plasenta, klainan letak, pada persalinan yaitu : inersia uteri, dan komplikasi
pada nifas yaitu : Antonia uteri, retensio plasenta dan subinovolusi. Maka
langsung terhadap mampu mendeteksi sedini mungkin komplikasi yang terjadi pada
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka diambil studi kasus ini
sebagai salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Akhir Program Diploma
2
Partum Dan Bayi Baru Lahir Di Bps Teti Suherti Amd Keb, Rangkasbitung
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
kasus dan menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah khususnya mengenai
manajemen kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
3
1.3.3 Bagi BPS
Sebagai bahan masukan dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil,
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi dari lahirnya janin, lamanya kehamilan
normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid
Setiap bulan wanita melepaskan satu atau dua sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi) kemudian ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam
saluran telur. Waktu pertumbuhan cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-
juta sel muani bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
palingmudah di masuki, masuklah satu sperma dan kemudian bersatu dengan sel
Ovum yang sudah di buahi segera membelah diri sambil bergerak yang
dibantu oleh bulu getar tuba menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi. Dari
perubahan sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-
zat makanan bagi mudigah dan janin dipersiapkan plasenta. Jadi dapat dikatakan
5
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum, spermatozoa, nidasi dan plasentasi.
(Mochtar, 1998)
6) Payudara membesar
7) Sering kencing
8) Obstipasi/konstipasi
9) Pigmentasi kulit
1) Perut membesar
2) Uterus Membesar
6
2.1.3.3 Tanda-tanda Pasti
2) Denyut jantung janin terdengar dengan menggunakan leenek atau dopler, terlihat
Ibu sehat, tidak ada riwayat obstetric buruk, ukuran uterus sama atau sesuai
2.1.5.1 Trimester I
Tanda-tanda fisik yang dapat dilihat oleh ibu adalah perarahan sedikit/
“spotting” sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat embrio melekat pada lapisan
uterus. Jika seorang ibu mempunyai siklus menstruasi 28 hari, perdarahan ini terjadi
biasanya kurang dari jumlah menstruasi yang normal. Setelah terlambat satu
pembesaran payudara diikuti oleh rasa keluhan yang sangat dan sering kencing. Ibu
akan mengalami dua gejala yang terakhir sampai tiga bulan berikutnya. “Morning
sickness” / sakit di pagi hari atau mual dan muntah biasanya dimulai sekitar 8 minggu
atas simpisis pubis biasanya dirasakan. Ibu biasanya mengalami kenaikan berat badan
7
2.1.5.2 Trimester II
Uterus akan terus tumbuh. Setelah 16 minggu uterus biasanya berada pada
pertengahan antara simpisis pubis dan pusat. Perubahan berat badan bertambah
sekitar 0,4 – 0,5 kg / minggu. Ibu mungkin akan mulai merasa mempunyai banyak
energi. Pada 20 minggu fundus berada dekat dengan pusat. Payudara mulai
kulit yang normal termasuk cloasma, linea nigra, dan strie gravidarum (JHPIEGO,
2003).
1) Uterus
2) Payudara
Hyperpegmentasi areola
Penambahan berat badan selama trimester III 5,5 kg. penambahan total
(ideal 12,5 kg), 9-15 kg selama hamil. Kenaikan berat badan rata-rata
8
6,5-16 kg, kenaikan berat badan yang berlebihan atau turun setelah
4) Sistem Pernafasan
pernafasan perut.
5) Sistem Urinaria
bertambah.
6) Saluran Pencernaan
Sistem Muskuloskeletal
Lordosis
pinggang.
Braxton Hick
9
Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa
mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besui 60 mg) dan Asam
Folat 500 mg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak minum
bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan ( Saefuddin, 2000 ).
Kalsium rata-rata 1,5 gram perhari untuk pertumbuhan tulang dalam trimester
Gravidarum.
Dada (Ariola Mamae) : warna hitam di sekitar putting susu, wrnanya akan
lebih hitam.
Perut antara sympisis dengan garis hitam yang membentang disebut Linea
Alba.
yang masuk kedalam tubuh karena mual dan muntah, dan tidak mampu
10
terjadinya air yang berlebihan feses menjadi keras. Karena pembesaran
2.1.7.5 Perubahan Libido, disebabkan rasa tidak nyaman gangguan hormonal dan
1. Trimester I
2. Trimester II
sehubungan dengan perubahan fisik, kelelahan dan anxieties. Adanya problem pada
pasangan suami istri sampai cemas pada saat hubungan sex, takut merusak embrio
3. Trimester III
• Klien ingin selalu merasa sendiri, pada saat ini klien memberi perhatian
• Emosi ibu mulai labil, akan selalu berubah-ubah mulai dari persiapan
11
• Adanya perasaan emosi labil sehubungan dengan factor stress.
2. Insomnia
lain.
III. Sering kencing malam hari, karena pergerakan anak, sering minum
menjelang tidur.
( Manuaba, 1998 ).
Perdarahan vagina
Pandangan kabur
( JHPIEGO, 2003 ).
2.1.8.1 Pengertian
12
Asuhan antenatal adalah salah satu program yang berencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik. Apabila ibu hamil untuk memperoleh suatu
2.1.8.2.1 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu
dan janin.
2.1.8.2.2 Mengenali secara dalam adanya ketidak normalan atau komplikasi yang
2.1.8.2.4 Mempersipkan peran ibu dan keluarga menerima kelahiran bayi agar dapat
jiwanya oleh karena itu tiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
13
1) Penatalaksanaan kunungan antenatal trimester pertama (0-1 minggu).
hamil
5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan
3. Sama seperti diatas, ditambah diteksi letak bayi yang tidak normal atau
14
2.1.9.3 Ukur fungsi fundus uteri
2.1.10.1 Anamnesa
1. Anamnesa identitas istridan suami : nama, umur, agama, pekerjaan, alamat dan
sebagainya.
2. Anemnesa umum :
dan sebagainya.
Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). Bila hari pertama haid
15
Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik dan lage artis : tekanan darah, nadi,
2.1.10.3 Perkusi
2.1.10.4 Palpasi
- Gerakan janin
Leopold I :
- Konsistensi uterus
Leopold II :
Leopold III :
Leopold IV :
16
- Pemeriksaan menghadap kearah kaki ibu hamil
- Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah
Cara menentukan tuanya kehamilan dan berat badan janin dalam kandungan :
2. Ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “Feeling Life”
(quickening)
3. Menurut Spiegelberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simpisis
22 – 28 mg 24 – 25 cm di atas simfisis
34 mg 31 cm di atas simfisis
36 mg 32 cm di atas simfisis
38 mg 33 cm di atas simfisis
17
2.1.10.5 Auskultasi
1. Dari janin :
x selama kehamilan, sekali pasa permulaan dan sekali lagi pada akhir kehamilan.
karena memakai perinsip sonar (bunyi). Jadi, boleh dipergunakan pada kehamilan
muda. Pada layer dapat dilihat letak, gerakan dan denyut jantung janin.
( Mochtar, 1998 )
2.2 Persalinan
2.2.1 Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau dapat diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
18
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam
jalan lahir. Kelahiran adalah proses pengeluaran janin dan ketuban didorong keluar
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
1. Teori penurunan hormone 1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan
2. Teori Plasenta menjadi tua, akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan
19
4. Teori iritasi mekanik dibelakang servik terletak ganglion servikale (fleksus
frankerhauser). Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala
5. Induksi partus, partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan amniotomi atau
oksitosin dripss.
6. Teori Oksitosin
( Mochtar, 1998)
a. Lightening atau setting atau dropping kepala turun memasuki pintu atas
c. Perasaan sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan
20
e. Servik menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa
2.2.4.1 Kala I
9 cm
10 cm atau lengkap
Kala I pada primi biasanya berlangsung selama 13-14 jam, sedangkan pada multi
(Mochtar, 1998)
perasaan ibu.
21
Jika ibu tampak kesakitan :
2. Posisi yang sesuai dengan keinginan ibu, tetapi jika ibu berada ditempat tidur
4. Ajaklah orang yang memahami ibu untuk memijat atau menggosok punggung
10. Jika ibu merasakan panas dan banyak keringat gunakan kipas angin, taua AC
dalam kamar, menggunakan kipas biasa dan menganjurkan ibu untuk mandi.
11. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan cukup
makan
13. Lakukan pemantauan : tekanan darah, suhu badan, denyut jantung janin,
22
14. Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam sekali kala I persalinan
dan setelah ketuban pecah dan dokumentasikan hasil temuan yang ada pada
- Nilai tanda-tanda vital ibu : takanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan
- Tentukan kondisi janin : janin di dalam atau di luar rahim, jumlah janin,
letak janin, presentasi janin, menilai turunnya kepala janin, menaksir berat
badan janin.
anomaly congenital)
23
- Nilai kondisi panggul dalam (Promontorium, konjugata diagnolis,
dalam)
7. Pantau kemajuan persalinan, kondisi ibu dan janin sesuai petunjuk partograf.
Bila kemajuan persalinan tidak normal, lanjutkan pemantauan hingga kala II.
Set partus kecil yang harus disediakan adalah 2 pasang sarung tangan, 1 gunting
episiotomi, 1 gunting tali pusat, 2 klem tali pusat, 1 pemecah ketuban, 1 benang
atau pita tali pusat, 1 kain duk steril, dan kasa steril (Mansjoer, 2001)
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih tahan lama,
kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk keruang panggul sehingga
terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan
rasa mengedan. Karena tekanan pada ractum, ibu merasa seperti ingin buang air
besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva
membuka dan perinium meregang. Dengan his mengedam yang terpimpin akan
24
lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi berlangsung
selama 11/2-2 jam dan pada multi berlangsung selama ½-1 jam. (Mochtar, 1998)
jongkok, menungging, tidur miring, setengah duduk, posisi tegak, ada kalanya
( PPKC, 2004)
teregang, anus terbuka, dan tampak mukosa anus, kepala bayi mulai crowning
dilakukan pada primipara atau multipara bila dinding introitus vagina kaku.
sangat tipis atau diameter pembukaan vulva 4-5 cm bertepatan dengan his,
lakukan episiotomi dengan cara jari II dan III tangan kiri dirapatkan,
25
dimasukan antara kepala janin dan dinding kepala janin dan dinding vagina
3. Saat his, ibu diminta menarik nafas dalam dan menutup mulut rapat-rapat
4. Lahirkan kepala bayi dengan cara menahan perinium menggunakan ibu jari
dan jari II dan III tangan kanan yang ditutup kain duk steril atau DTT dan
mulut, hidung dahi, dan seluruh kepala bayi. Bersihkan lendir di mulut dan
hidung bayi.
5. Biarkan bayi melakukan paksi luar. Bila perlu, bantu putaran paksi luar.
- Tali pusat kendor : longgarkan dan bebaskan tali pusat dengan bantuan
jari penolong
- Tali pusat ketat : jepit tali pusat dengan menggunakan klem di dua tempat
7. Lahirkan bahu bayi dengan cara tetap memegang kepala bayi secara biparietel
8. Lahirkan badan bayi dengan cara tetap memegang kepala bayi secara
badan bayi. Bila terasa berat dapat diubah dengan dorongan iringan pada
26
fundus uteri asisten atau dengan cara mengait ketiak bayi dan menariknya
perlahan-lahan.
10. Lakukan resusitasi bayi baru lahir bila diperlukan dan tentukan nilai AFGAR
12. Jepit tali pusat dengan mengunakan klem kocher 1 berjarak 5 cm dari perut
bayi. Tali pusat dikosongkan dari arah dengan cara diurut ke arah plasenta,
kemudian dijepit dengan klem kocher 2, jarak 1 sampai 2 cm dari klem kocher
1 kearah keatas plasenta. Tali pusat digunting diantara 2 klem kocher. Ikat tali
pusat dengan benang 2 kali berlawanan arah, tali pusat di balut dengan kassa
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim beristirahat sebentar. Uterus teraba keras
dengan fundus uteri sebagai setinggi pusat, beberapa saat kemudian timbul his
pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit sleuruh plasenta terlepas,
terdorong kedalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari
atas simpisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit
setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira
27
Melaksanakan manajemen aktif kala tiga meliputi : pemberian oksitosin
dengan segera. Pengendalian tarikan tali pusat, peninjauan uterus segera setelah
plasenta lahir.
Setelah bayi lengkap dan digunting tali pusatnya, pegang kedua kaki bayi dan
bersihkan jalan napas, bila bayi belum menangis, rangsanglah supaya menangis, bila
perlu dengan resusitasi. Selanjutnya rawat tali pusat dan sebagainya. Kemudian
kosongkan kandung kemih ibu. Lahirkan plasenta 6-15 menit kemudian. Jangan
tergesa-gesa menarik plasenta untuk melahirkan bila plasenta belum lepas. Setelah
plasenta lahir, periksa dengan cermat apakah ada selaput ketuban yang tertinggal atau
Periksa lagi kedalam lahir apakah masih ada perdarahan atau jaringan yang
tertinggal. Periksa juga kontraksi uterus. Bila kontraksi baik, akan terlihat fundus
Kala IV dimulai dari lahirnya urin sampai 1-2 jam. Untuk melakukan observasi
karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi
Observasi jam pertama 15 menit memantau 4 kali dan jam kedua tiap 30 menit
memantau 2 kali. Perdarahan dianggap masih normal bila tidak lebih dari 400-500 cc.
(Mochtar, 1998)
28
- Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20 – 30 menit selama
jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat, massage uterus sampai menjadi keras.
- Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada
- Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanan dan
- Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi
yaitu kontraksi uterus harus baik, tidak ada perdarahan dari vagina atau alat-alat
genital lainnya, plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap, kandung
P, yaitu :
1. Passenger (janin)
Janin mempengaruhi proses persalinan, dimana bagian yang paling besar keras
dari janin adalah kepala janin, posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan
persalinan. Kepala ini pula yang paling banyak mengalami cedera pada
29
persalinan, sehingga dapat membahayakan hidup dari kehidupan janin kelak tidak
hidup sempurna, cepat dan akhirnya meninggal, biasanya apabila kepala janin
Jalan lahir mempunyai pengaruh dalam proses persalinan, diamna jalan lahir,
dibagi atas :
Tenaga yang mempengaruhi proses persalinan adalah tenaga ibu mengedan dan
kekuatan yang mendorong janin keluar adalah his atau kontraksi uterus.
5. Penolong
dan mencapai derajat tinggi bagi dan bayinya, melalui berbagai upaya yang
30
terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga keamanan dan upaya
kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal (Depkes RI, 2004)
Terdapat 8 gerakan posisi dasar yang dilakukan ketika janin berada pada
1 Penurunan
Setelah masuk pintu atas panggul maka kepala terkunci di pintu atas panggul
2. Engagermenet
Pada saat ini his kuat kepala masuk pintu atas panggul dengan posisi sutura
3. Fleksi
Karena pintu bawah panggul sempit jadi kepala menyesuaikan diri dengan cara
4. Rotasi Internal
5. Defleksi
Kepala turun atas bantuan his dengan mengeluarkan bagian terendah dari kepala
yaitu ubun-ubun kecil. Posisi kepala menghadap keluar dan lahirlah kepala.
6. Restirusi 450
Kepala melakukan paksi 450 dan kepala menghadap salah satu perut ibu
31
Terjadi rotasi eksternal yaitu kepala melakukan putaran menyesuaikan dengan
letak punggung bayi sehingga posisi bayi menghadap salah satu paha ibu
8. Eksfulsi
Lahirlah bahu depan, bahu belakang dan seluruh badan serta bagian ekstremitas.
1. Saat kepala didasar panggul dan membuka pintu dengan crowing sebesar 5-6 cm,
peritoneum tipis, pada primigravida atau multigravida dengan perinium yang kaku
2. Episiotomi dilakukan pada saat his dan mengejan untuk mengurangi sakit. Tujuan
episiotomi adalah untuk menjamin agar luka teratur sehingga mudah menjahit dan
melakukan adaptasi.
3. Persiapan kelahiran kepala, tangan kanan menahan kiri menahan kepala untuk
mengendalikan eksplusi.
4. Setelah kepala lahir dengan suboksiput sebagai hipomoglion, muka dan hidung
dibersihkan dari lendir, kepala dibiarkan untuk melakukan putaran paksi luar,
5. Kepala dipegang sedemikian rupa dengan kedua tangan menarik curam kebawah
untuk melahirkan bahu depan, ditarik keatas untuk melahirkan bahu belakang.
Setelah kedua bahu lahir, ketiak di kait untuk melahirkan sisa badan bayi.
6. Setelah bayi lahir seluruhnya, jalan nafas dibersihkan dengan menghisap lendir
sehingga bayi dapat bernafas dan menangis dengan nyaring, pertanda jalan nafas.
32
Setelah bayi menangis dengan nyaring, artinya paru-paru telah berkembang
dengan sempurna.
Pada bayi prematur, pemotong tali pusat dilakukan segera sehingga darah
yang masuk ke sirkulasi darah bayi tidak terlalu besar untuk mengeurangi
2.2.9 Partograf
sebaiknya dibuat untuk setiap ibu yang bersalin, tanpa menghiraukan apakah
Air ketuban. Catat warna air ketuban setiap melakukan pemeriksaan vagina :
U : Selaput Utuh
0 : Sutura terpisah
33
1 : Dutura (pertemuan 2 tulang tengkorak) yang tepat atau bersesuaian
Pembukaan mulut rahim atau servik. Dinilai setiap 4 jam dan diberi tanda silang (
X ).
Penurunan : Mengacu pada bagian kepala (dibagi 5 bagian) yang teraba (pada
Pada posisi 0/5, sinsiput ( S) atau paruh atas kepala berada di simpisis pubis.
Waktu : menyatakan berapa jam waktu yang telah dijalani sesudah pasien
diterima.
kontraksi dalam 10 menit dan lamanya tiap-tiap kontraksi dalam hitungan detik :
Nadi. Catatlah setiap 30 – 60 menit dan tandai dengan sebuah titik besar ( . ).
Tekanan darah. Catatlah setiap 4 jam dan tandai dengan anak panah.
34
Suhu badan, catatlah setiap 2 jam
Protein, aseton, dan Volume urine, catatlah setiap kali ibu berkemih.
kesehatan harus melakukan penilaian terhadap kondisi dan janin dan segera mencari
2.3.1 Pengertian
Masa nifas (perperium) dimulai setelah lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama
2.3.2 Tujuan
35
1. Puerperium dini adalah kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
3. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
(Mochtar, 1998).
1) Uterus
36
2) Tempat Implantasi Plasenta
Plasenta bed mengecil karena kontraksi dan menonjol ke kavum uteri dengan
diameter 7,5 cm, pada saat dua minggu menjadi 3,5 cm, pada minggu keenam
3) Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam
1. Lochea Rubra (Cruenta) : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
sel-sel desidua, verniks kasiosa, lanugo, mekonium, selama dua hari pasca
persalinan.
2. Lochea Sanguilenta : berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari
3. Lochea Serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-
14 pasca persalinan
5. Lochea Purulenta terjadi inveksi keluar cairan seperti nanah berbau busuk
4). Servik
konsistennya lunak, setelah lahir tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah dua
jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari dapat dilalui oleh 1 jari.
(Mochtar, 1998)
37
5). Ligamen-ligamen
Ligamen, fasia dan diafragma pelvis yang meregang pada saat persalinan
setelah bayi lahir secara berangsunr-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga
6) Saluran Kencing
Urine biasanya berlebihan antara hari ke 2-5. hal ini disebabkan karena
kelebihan cairan sebagai akibat retensi air dalam kehamilan dan sekarang
dikeluarkan. Kadang terdapat aseton uria terutama setelah partus yang sulit dan lama
disebabkan pemecahan karbohidrat yang hebat sekali karena kegiatan otot-otot rahim
Tidak jarang wanita tidak dapat kencing sendiri akibat pada Musculussfigter
vesika et uretrae mengalami tekanan oleh kepala janin sehingga fungsinya terganggu.
Umumya terjadi karena partus lama yang kemudian diakhiri dengan vacum atau
cunam. Dengan diadakannya mobilisasi sedini mungkin tidak jarang hal tersebut
kateter akan lebih baik untuk mencegah kemungkinan infeksi dan membuat ibu lebih
cepat mobilisasi. Jika urine tidak jernih biarkan dipasang sampai urine jernih. Kateter
dipasang 48 jam pada kasus bedah karena ruftur, partus lama, oedema perinium. Jika
terjadi perlukan kandung kemih pasang kateter sampai minimum 7 hari atau sampai
38
Kebanyakan penderita mengalami obstipasi setelah melahirkan anak. Hal ini
disebabkan pada waktu melahirkan anak, alat pencernaan mendapat tekanan yang
(Sristina, 1996).
kendor dari pada kondisi tidak hamil dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk
kembali dari peregangan dan pengendoran yang telah dialami selama kehamilan.
Sebagian akibat putusnya serat-serat elastis kulit yang berlangsung lama akibat
besarnya uterus pada waktu hamil dinding abdomen masih lunak dan kendur untuk
1 Tekanan darah
2. Suhu Tubuh
Satu hari setelah nifas suhu tubuh akan naik sedikit 37,5 0C, sebagian
akibat kerja waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan. Biasanya pada
hari ke 3 suhu tubuh akan naik lagi karena ada pembentukan air susu ibu. Buah
39
dada menjadi bengkak, berwarna merah karena banyaknya ASI, bila suhu tubuh
3. Nadi
4. Pernapasan
nadi. Bila suhu tidka normal maka pernapasan juga akan mengikutinya kecuali
aliran darah uterus untuk menyediaka ini arteri dan vena yang menghantarkan
darah ke uterus dan yang membawa darah didalam uterus khususnya ketempat
plasenta sangat besar. Seperti juga pembuluh darah menambah aliran darah
setelah kelahiran, kaliber pembuluh darah ekstra uteri mengecil menjadi sama
(Cunningham, 1995)
Paling sedikit tiga kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai keadaan
berlanjut
40
3 Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana
Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan
bayi baru lahir untuk jam 2 pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam
5 Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga
1 Menanyakan kepada ibu tentang penyakit-penyakit yang ibu atau bayi alami.
Yaitu pada saat 2-3 hari bersalin, ibu bersikap pasif dan sangat terganggu
41
2.2.6.2 Masa taking-hold
Yaitu terjadi pada hari ke 2-4 setelah bersalin, ibu menjadi khwatir akan
kemampuannya merawat bayi dan menerima tanggung jawab sebagai ibu yang
semakin besar
Masa ini terjdai pada sat ibu sudah berada dirumahnya dan melibatkan
1 Kekecewaan emosional dan takut yang dialami selama kehamilan dan persalinan.
2.4.1 Pengertian
Neonatus atau BBL (Bayi Baru Lahir) normal adalah bayi dengan berat badan
pada saat lahir 2500 – 4000 gram dengan masa kehamilan 37-42 minggu. Adapun
bayi baru lahir dengan umur 0-7 hari disebut nenatal dini, sedangkan 8-28 hari
2.4.2.1 Antropometri
42
Bayi yang lahir normal memiliki besar kepala yang sesuai dengan proporsi
tubuh, normalnya sekitar 25% dari total ukuran tubuh, molase tidak ada, ubun-ubun
anterior berbentuk berlian yang akan menutup pada usia bayi 18 bulan. Ubun-ubun
posterior berbentuk segitiga dan lebih kecil dari pada ubun-ubun anterior, yang akan
Lingkar Kepala : Normal lingkar bayi baru lahir adalah 33-35 cm.
Lingkar Dada : Diukur dari dada kedaerah punggung kembali kedada melalui
Tali Pusat : Keadaan tali pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak
Alat Kelamin : Besar dan bentuk klitoris dan labia mayora sudah menutupi
labia minora.
(Jumiarni, 1995)
Pernapasan pertama pada bayi baru lahir lahir normal terjadi pada waktu 30
detik setelah lahir. Pada menit pertama ± 80 x/menit disertai pernapasan cuping
tekanan o2 dalam alveoli meningkat dan CO2 menurun dan, hal ini menyebabkan
aliran darah ketuban meningkat dan foramen ovale menutup. Sirkulasi janin sekarang
kembali menjadi sirkulasi bayi yang. Makin lama makin menurun dan pada menit ke
2.4.2.3 Suhu
43
Suhu Normal
2.4.2.4 Kulit
Terdapat verniks caseosa yaitu lemak putih yang melekat pada tubuh bayi baru
2.4.2.5 Faeces
Faeces berbentuk meconium yaitu seperti terhitam pekat yang telah berada
dalam saluran pernapasan sejak janin 16 minggu. Mulai keluar dalam 24 jam pertama
lalu sampai 2-3 hari, selanjutnya hari ke-4 sampai ke-5 coklat kehijauan, kemudian
Pemotongan tali pusat merupakan pemisahan antara kehidupan bayi dan ibu.
Tali pusat biasanya lepas dalam 10-14 hari setelah lahir. (FKPP, 1997)
2.4.2.7 Reflek
Bayi yang dilahirkan mempunyai sejumlah reflek hal ini merupakan dasar bagi
1. Reflek urat achilas (kontraksi urat daging kumpul bila urat achilas dipukul)
2. Refleks urat patelair (kontraksi urat daging kaki atas bila ada pukulan urat
bawah lutut)
44
B. Refleks sementara ( menghilang setelah umur 4-6 bulan)
2. Refleks toniknek : anak akan mengangkat leher dan menoleh kekanan, kekiri,
3. Reflek rooting : timbul karena stimulasi taktil pada pipi dan daerah mulut,
sama dengan merangsang pipi untuk menghisap rooting susu dan menelan
ASI.
5. Refleks grasfing : bila ada rangsangan ditelapak tangan anak akan menutup
6. Refleks babinsky : bila ada rangsangan pada telapak kaki ibu jari akan
7. Refleks stapping / refleks melangkah : jika bayi dibuat posisi berdiri akan
Menimbang berat badan sebaiknya dilakukan setiap hari dalam 3 hari pertama
berat badan akan turun oleh karena bayi mengeluarkan air kencing dan meconium.
Sedangkan cairan yang masuk belum cukup, dan pada hari ke 4 berat badan akan naik
lagi. Kehilangan berat badan ± 7% dari berat badan awal dan tidak melebihi 10% dari
berat badan lahir. Hal ini dinamakan penurunan berat badan fisiologis. (FKPP, 1997)
45
2.4.2.9 Mulai Menghisap
Refleks sucking (menghisap dan menelan) sudah ada sejak bayi baru lahir.
(FKPP, 1997)
Periksa kesehatan bayi (pernapasan, denyut jantung, tonus otot, refleks dan
Jaga selalu kebersihan setiap waktu, potong tali pusat dan ikat.
periksa suhu tubuh dan perawatan untuk setiap penyakit yang muncul.
Lakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap begitu ibu sudah terurus
dengan baik, dan bayi telah menyusui. Rujuk pada seorang dokter bila
Setelah 6 jam jika bayi cukup hangat (36,5 0c) mandikan bayi dan lakukan
46
Pasang identitas dan siapkan pendaftara catatan bayi.
Anjarkan tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir kepada orang tua dan agar
(JHPIEGO, 2003).
Pegang kepala bayi lebih rendah dari badan dengan kepala dipindahkan ke
sisi drainase.
Bersihkan wajah dan kepala, bersihkan cairan dari hidung dan mulut
Hisap hidung dan mulut menggunakan squit seperti bola lampu yang lunak.
Gunakan penghangat
3) Lihatkan bayi pada orang tua dan yang lain, tempatkan pada perut ibu.
47
6) Lakukan dengan segera pemeriksaan menyeluruh pada bayi
Varney, 2002)
Tujuan untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah
bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarha dan pertolongan persalinan serta
3. Berikan Vitamin K
5. Dalam waktu 24 jam dan sebelum bayi dan ibu dipulangkan berikan imunisasi
6. Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi dan informasikan tanda bahaya pada
bayi.
(Saefuddin, 2002)
Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap stabil, ikat atau jepitkan
48
3. Mengusapkan alkohol ataupun providon iodine masih diperkenankan sepanjang
2.5 Grandemultipara
2.5.1 Pengertian
Kehamilan dengan jumlah anak 4 orang atai lebih dengan bayi yang hidup
1. Kelainan letak karena dinding uterus atau perut yang telah longgar
5. Plasenta previa, karena dinding uterus di daerah fundus dan korfus telah
bawah.
6. Solusio plasenta
1. Inersia uteri
1 Atonia uteri
2 Retensio plasenta
3 Subinvulisio uteri
4 Pengawasan
49
Karena banyaknya komplikasi yang mungkin terjadi pada kehamilan,
(Junaedi, 1982)
2.6.1 Pengertian
sebagai metode untuk mengorganisir pikiran serta tindakan berdasarkan teori yang
dalam manajemen kebidanan merupakan alur pikir bidan dalam pemecahan masalah
atau pengambilan keputusan klinis. Asuhan yang dilakukan harus di catat secara
benar, sederhana, jelas dan logis sehingga perlu sesuatu metode pendokumentasian
(Varney, 1997)
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bila klien mengalami komplikasi
50
yang perlu dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen kolaborasi bidan akan
melakukan konsultasi.
kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas dasar-dasar yang telah
dikumpulkan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang sfesifik. Masalah dan
dalam sebuah rencana asuhan terhadap klien. Wanita pada trimester ketiga merasa
takut terhadap proses persalinan dan melahirkan yang sudah tidak dapat ditunda lagi.
tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang membutuhkan pengkajian lebih
segera
51
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan / alat
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisifasi. Pada langkah ini informasi / data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Kerangka pedoan antisifasi terhadap
wanita tersebut seperti apa yang dipikirkan akan terjadi berikutnya. Apakah
dibutuhkan penyuluhan, konseling. Merujuk klien bila ada maslah – masalah yang
Rencana asuhan menyeluruh seperti apa yang telah diuraikan pada langkah 5
dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya
oleh bidan atau dilakukan sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian oleh klien,
kebutuhan akan bantuan apakah benar – benar telah terpenuhi sesuai dengan
52
Dokumentasi auhan kebidanan adalah catatan tentang interaksi antara tenaga
kesehatan, pasien, keluarga pasien, dan klinik kesehatan yng mencatat tentang hasil
pemeriksaan, prosedur pengobatan pada pasien dan respon pasien terhadap semua
singkatan dari:
S = Subjektif
anamnesa.
O = Objektif
laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk
mendukung assesment
A = Assesment
dan objektif dalam suati identifikasi diagnosa / maslah dan antisifasi diagnosa lain /
maslah potensial.
P = Pelaksanaan
53
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi berdasar
assesment.
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
Ny. “R” umur 25 tahun, agama islam, suku sunda, pendidikan SD, bekerja
seorang ibu rumah tangga, telah menikah selama 8 tahun dengan Tn “S”, umur 35
tahun, agama islam, suku sunda, pendidikan SD, bekerja buruh, mereka bertempat
tinggal di kampung Sengkol RT/W. 04/11 No. Rumah 16, Cibadak Rangkasbitung.
54
3.1.1 Trimester Pertama (0-14 Minggu)
Pada trimester ini ibu memeriksa kehamilan pertama kali di posyandu pada
tanggal 04-10-2006, oleh bidan dinyatakan hamil 8 minggu dengan dasar HPHT 04-
08-2008.
minggu di posyandu pada bulan April 2007, ibu mengatakan tidak ada keluhan,
pergerakan janin dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 16 minggu, perkembangan
kunjungan ini ibu mengeluh nafsu makan kurang, belum di imunisasi TT, tidak
dukun.
Riwayat menstruasi : haid pertama pada usia 13 tahun, siklus 28 hari teratur,
lamanya 7 hari, banyaknya 2x ganti pembalut, sifat darah encer, dismenorhoe kadang-
kadang.
55
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu anak pertama umur 8
tahun, usia kehamilan 9 bulan, tempat persalinan di rumah, komplikasi pada ibu dan
bayi tidak ada, penolong persalinan dukun, jenis kelamin laki-laki, keadaan bayi
normal, BB 2000 gram, PB 49 cm, keadaan nifas dan laktasi normal. Anak ke-2
berusia 6 tahun, usia kehamilan 9 bulan, tempat persalinan rumah, komplikasi pada
ibu dan bayi tidak ada, penolong persalinan dukun, BB bayi 2500, PB 48 cm, jenis
kelamin perempuan, keadaan bayi normal, keadaan nifas dan laktasi normal. Anak
ke-3 berusia 4 tahun, usia kehamilan 9 bulan, tempat persalinan dukun, BB 2000, PB
48 cm, jenis kelamin laki-laki. Anak ke-4 berusia 2 tahun, usia kehamilan 9 bulan,
tempat persalinan rumah, komplikasi pada bayi tidak ada, penolong persalinan dukun,
Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi, dan tidak pernah menderita
penyakit sistemik seperti : jantung, ginjal, paru-paru, asma, hepatitis, DM, dan
hipertensi.
Riwayat penyakit keluarga : dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
ini direncanakan, ibu menerima dan merasa senang dengan kehamilan ini. Ini adalah
perkawinan pertama, umur ibu saat menikah 17 tahun, umur suami 27 tahun, lama
perkawinan 8 tahun.
Riwayat kehamilan ini : keluhan pada trimester I mual, Trimester II tidak ada,
trimester III pegal-pegal di daerah pinggang. Pergerakan anak pertama kali dirasakan
pada usia kehamilan 4 bulan, pergerakan anak dalam 24 jam terakhir lebih dari 10
56
kali, diet/makan : makan sehari 3 kali nasi, sayur, lauk tidak ada makan yang
dipantang, pole eliminasi BAB I x/hari, BAK lebih dari 10 kali, pola aktivitas : ibu
dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa, pola istirahat dan tidur : tidur
malam 8 jam, tidur siang 1 jam, sekaligus 1 kali 1 minggu tidak ada keluhan,
dan lain-lain yang tidak menganggu terhadap kehamilannya, personal hygiene mandi
tanggal 17-04-2007.
emosional stabil, pemeriksaan tanda-tanda vital : Tekanan Darah 100/60 mmHg, Nadi
berat Badan sekarang 41 Kg, Tinggi Badan 150 cm, pada muka : oedema tidak ada,
konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, telinga bersih tidak ada kelainan, hidung
bersih, lidah bersih, gigi tidak ada caries, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
getah bening, pada dada bentuk mamae simetris, benjolan tidak ada, striae tidak ada,
pada pinggang tidak ada nyeri ketuk, tangan kaki tidak oedema, reflex patella kanan
dan kiri positif, pembesaran abdomen sesuai dengan umur kehamilan, tidak ada bekas
operasi, linea nigra dan strie albikan, pemeriksaan kebidanan Leopold I di fundus
teraba bulat, keras tidak melinting, Leopold II sebelah kanan teraba tahanan
konvergen, TFU 27 cm, TBBJ 2170 gram, denyut jantung janin positif, frekuensi 147
x/menit teratur, punctum maksimum sebelah kanan bawah pusat, anogenital vulva
57
vagina tidak ada oedema dan varices, tidak ada pembengkakan kelenjar skene dan
kelenjar bartholini. Uji diagnostik Hb 11 gr/%, protein urine (-), reduksi urine (-).
Dasar ibu mengatakan hamil yang ke-5 tidak pernah keguguran, HPHT :04-
08-2006, TP : 11-05-2007, di fundus teraba bulat lunak dan tidak melenting, puka,
presentasi kepala, konvergen, TBBJ 2170 gram, denyut jantung janin positif,
prekuensi 147 x/menit teratur, punctum maksimum sebelah kanan bawah pusat, Hb
Rencana tindakan yang diberikan kepada Ny. ”R” adalah berikan informasi
berikan informasi tentang menu seimbang, 6 bulan bahaya pada kehamilan, berikan
tablet Fe (etabion) 1 x 250 mg dan kalsium (likokalk) 3 x 500 mg dan jelaskan cara
kesehatan dan memotipasi ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi yang akan datang,
memberikan informasi tentang gizi seimbang pada ibu hamil, 6 tanda bahaya ibu
hamil, memberikan tablet Fe dengan dosis 1 x 250 mg / hari dan kalk 3x500 mg/hari
dan jelaskan cara meminumnya, menganjurkan ibu untuk kunjungan berikutnya yaitu
tanggal 03-04-2007.
58
Keadaan umum ibu dan janin baik, ibu mengerti tentang penjelasan yang
diberikan dan akan melaksanakan yang diberikan. Ibu akan kembali tanggal 03-04-
2007.
Ny. ”R” datang sesuai dengan kesepakatan bersama, saat ini ibu mengatakan
untuk kunjungan ulang dan sudah melaksanakan apa yang dianjurkan oleh bidan,
compos mentis, keadaan emosional stabil, tanda-tanda vital : Tekanan Darah 100/70
mmHg, Nadi 84 x/menit, Suhu 360 C, Respirasi 18 x/menit, conjungtiva tidak anemis,
payudara kolostrum (+), ekstremitas tidak ada oedema pada jari tangan dan kaki, tibia
tidak oedema, reflek patella kanan/kiri +/+, maka kak itidak tenggelam, tidak ada
varices, pada pemeriksaan kebidanan didapatkan di fundus teraba bulat, lunak, tidak
melenting, sebelah kanan teraba tahanan memanjang, sebelah kiri bagian kecil,
presentasi kepala, penurunan konvergen, TFU 29 cm, TBBJ 2480 gram, denyut
jantung janin positif, frekuensi 135 x/menit teratur, puctum maksimum sebelah kanan
bawah pusat.
Dari hasil pemeriksaan di atas dapat dianalisa bahwa Ny. ”R” G5P4A0
hamil 34 minggu.
pemeriksaan pada ibu bahwa usia kehamilannya berusia 34 minggu dan dari hasil
pemeriksaan keadaan umum ibu dan janin baik, menginformasikan kembali 6 tanda
bahaya kehamilan yaitu perdarahan jalan lahir, sakit kepala yang hebat, bengkak pada
59
muka dan tangan, bayi tidak bergerak, nyeri perut yang hebat, dan pandangan
menjadi kabur, memberikan tablet Fe 1x250 mg/hari, Kalk 3x500 mg/hari dan
trimestrer III merupakan hal yang normal pada kehamilan trimester III, membuat
kesepakatan kunjungan ulang ketiga pada tanggal 17-04-2007 atau lebih bila ada
keluhan.
Ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran yang disampaikan oleh bidan,
dan ibu bersedia datang untuk kunjungan ulang apda tanggal 17-04-2007.
konjungtiva tidak pucat, oedema (-), sklera tidak ikterik, tekanan darah 100/60
kebidanan didapatkan di fundus teraba bulat lunak tidak melenting, pukam presentasi
kepala, konvergen, tfu 30 cm, TBBJ 2635 gram, denyut jantung janin positif,
frekuensi 140 x/menit teratur, punctum maksimum sebelah kanan bawah pusat, Hb 12
Dari hasil pemeriksaan di atas, dapat dianalisa bahwa Ny. ”R” G5P4A0
hamil 36 minggu.
pemeriksaan pada ibu bahwa usia kehamilannya berusia 36 minggu dan dari hasil
pemeriksaan keadaan umum ibu dan janin baik, menginformasikan bahwa sering
60
kencing dan sakit pinggang yang dialami oleh ibu adalah hal yang normal pada usia
mules sering dan teratur, nyeri pinggang menjalar ke perut bagian depan, keluar
I x250 mg/hari, dan likokalk 3x500 mg/hari serta memberitahukan cara meminumnya
yaitu dengan air putih, menganjurkan ibu untuk segera ke BPS apabila sudah ada
tanda-tanda persalinan.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan dan bersedia melakukan
Ibu datang ke BPS Teti S, pukul 21.00 WIB dengan keluhan perut terasa
mules-mules, sakit pinggang menjalar ke perut bagian bawah sejak pukul 08.00 WIB,
ke luar lendir dan darah (blood slym) dari vagina sejak pukul 20.00 WIB.
vital : tekanan darah 120/80 MMhG, Nadi 80 x/menit, Suhu 360 C, Respirasi 20
x/menit, muka tidak ada oedema, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning. Pada
pemeriksaan kebidanan didapatkan hasil palpasi di fundus teraba bulat, keras, tidak
melenting, sebelah kanan teraba tahanan memanjang, sebelah kiti bagian kecil,
61
presentasi kepada, penurunan konvergen, TFU 33 cm, TBBJ 3410 gram, denyut
jantung janin positif, frekuensi 135 x/menit teratur, puctum maksimum sebelah kanan
pemeriksaan dalam vulva/vagina tidak ada kelainan, portio tipis lunak, pembukaan 7
cm, ketutupan negatif, posisi uuk kanan depan, penurunan kepala Hodge III.
menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik,
dan ibu memasuki proses persalinan, memberikan support mental bahwa persalinan,
menganjurkan teknik relaksi, membantu mengatur posisi yang nyaman sesuai dengan
keinginan ibu, menyiapkan alat partus, mengobservasi tanda-tanda vital, His dan DJJ
cukup minum.
Jam 23.10 WIB ibu mengatakan mules semakin sering dan kuat, kemudian
membuka, dan perineum menonjol, vulva/vagina tidak ada kelainan, portio tidak
teraba, pembukaan 10 cm, ketuban (-), penurunan kepala Hodge III, teraba uuk kanan
depan, his 5x dalam 10 menit lamanya 50 detik, DJJ (+), Frekuensi 135 x/menit,
teratur dan kuat, bila ada his ibu dipimpin mengedan. Jam 23.30 WIB bayi lahir
62
spontan dengan presentasi belakang kepala, langsung menangis, pergerakan aktif,
warna kulit kemerahan, kemudian dilakukan perawatan bayi baru lahir, jenis kelamin
perempuan dengan berat badan 33000 gram, panjang badan 48 cm, anus (+) cacat (-).
Jam 23.32 WIB dilakukan manajemen aktif kala III, meliputi pemberian
ositosin 10 unit, diberikan dengan cara IM, pegangan tali pusat terkendali sambil
mengamati tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu : adanya semburan darah, tali pusat
plasenta.
Jam 23.40 WIB plasenta lahir spontal, selaput ketuban utuh, koteledon
lengkap, berat 500 gram, panjang tali pusat 50 cm, insersi lateralis, tabel 3 cm,
diameter 20 cm, dilakukan masase uterus selama 15 detik, TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, perdarahan 200 cc, tidak terdapat
Diperoleh data subyektif ibu mengatakan merasa sedikit mules namun terlihat
sangat bahagia karena bayi dan plasenta sudah lahir dengan selamat. Keadaan umum
ibu baik, tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 78 x/menit, Respirasi 20 x/menit, Suhu
360 C, Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat, kandung kencing kosong,
umum, TTV, kontraksi, kandung kemih dan perdarahan pada setiap 15 menit pada I
63
jam pertama dan setiap 30 menit pada I jam kedua, melakukan kontak dini dengan
bayi, memberikan nutrisi sesuai kebutuhan, membersihkan dan merapihkan ibu juga
Keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, TFU 2 jari
bawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, perdarahan 100 cc, tidak
bayinya dengan selamat dan merasa sedikit leleh. Pada hasil pemeriksaan didapat
keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, emosi stabil, tanda-tanda vital :
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 360 C,
pengeluaran colostrum (+), kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat, kandung
kemih kosong, lochea rubra ± 80cc, perineum utuh. Pada saat ini tidak ditemukan
Dari hasil penelitian di atas dapat dianalisa Ny. ”R” P5 A0 post partum 6
jam.
tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum Ny. ”R” baik, tanda-tanda vital
memberikan ASI pada bayinya, menginformasikan tentang tanda bahaya pada ibu
64
nifas, perawatan tali pusat, gizi pada ibu nifas, memberitahukan ibu cara merawat tali
pusat yaitu menutup dengan kasa steril, menganjurkan ibu untuk istirahat dan makan
yang cukup, memberikan terapi oral Amoxcilin 3 x 500 mg/hari, lanamol 3 x 500
Keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, kontraksi
uterus baik, perdarahan tidak ada, lochea rubra ± 80 cc, ibu mengerti tentang semua
penjelasan yang diberikan dan mau melaksanakan anjuran bidan dan kembali untuk
3.3.2 Kunjungan Nifas Hari Keenam Tanggal 16-05-2007 Pukul 11.00 WIB
Pada kunjungan nifas hari keenam, ibu mengatakan tidak ada keluhan. Pada
pemeriksaan didapatkan keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, emosi stabil,
x/menit, suhu 370 C, kelopak mata tidak oedema, conjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik, payudara simetris, puting susu menonjol, bersih, pengeluaran ASI cukup
banyak, tinggi fundus uteri pertengahan simfisis pusat, kontraksi uterus baik, lochea
sanguilenta, ekstremitas bawah tidak oedema, tidak ada kemerahan dan nyeri tekanan
pada betis.
partum 6 hari.
pemeriksaan bahwa masa nifas ibu dalam keadaan baik, memberikan penyuluhan
tentang prakarsa KB, menganjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif pada bayi
sampai umur 6 bulan, memberikan penyuluhan tentang teknik menyusui yang benar
65
dan tanda bahaya masa nifas dan gizi untuk ibu menyusui, membuat kesepakatan
dengan ibu untuk kunjungan ulang minggu keenam pada tanggal 22-06-2007.
Keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, ibu mengerti
tentang semua penjelasan yang diberikan dan mau melaksanakan anjuran bidan serta
3.3.3 Kunjungan Nifas Minggu Keenam tanggal 22-06-2007 Pukul 15.00 WIB
Pada kunjungan nifas 6 minggu, ibu mengatakan tidak ada ada keluhan dan
didapatkan keadaan umum ibu baik, kesadaran compos mentis, emosi stabil, tanda-
tanda vital : tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84 x/menit, respirasi 24 x/menit, suhu
360 C, kelopak mata tidak oedema, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik,
payudara simetris, puting susu menonjol, bersih, pengeluaran ASI cukup banyak,
TFU sudah tidak teraba, lochea tidak ada, ektremitas bawah tidak oedema, tidak ada
tentang hasil pemeriksaan bahwa masa nifas ibu dalam keadaan baik, memberikan
suntikan depo progetin untuk jangka waktu 3 bulan, menganjurkan ibu untuk
memberikan ASI eksklusif pada bayi sampai umur 6 bulan, menganjurkan ibu untuk
selanjutnya.
66
Keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, ibu sudah
disuntik KB, ibu mengerti tentang semua penjelasan yang diberikan dan mau
selanjutnya.
Kebiasaan waktu hamil : makan 3 kali sehari, bervariasi (nasi, lauk, sayur).
Riwayat persalinan pada Ny. ”R” lahir spontan dengan presentasi belakang kepala,
lama persalinan kalaI : 8 jam, kala II : 30 menit, kala III : 10 menit, kala IV : 2 jam,
ketuban 500 cc, tidak ada komplikasi pada ibu dan bayi saat proses persalinan,
keadaan BBL : menangis kuat, pergerakan aktif, warna kulit kemerahan. Pada
pemeriksaan umum didapatkan hasil keadaan umum bayi baik, jenis kelamin
perempuan, respirasi 40 x/menit, nadi 120 x/menit, suhu 360 C, berat badan 3300
gram, panjang badan 48 cm, cacat (-), kepala tidak caput, maka tidak ikterik, telinga
tidak ada kelainan, hidung dan mulut tidak ada kelainan, leher tidak ada
pembengkakan, dada simetris, tali pusat basah tidak ada perdarahan, punggung tidak
ada spina bifida, ekstremitas tidak ada kelainan, genetalia labia mayora belum
menutupi labia minora, anus (+), refleksi tonic neek, pada pemeriksaan antropometri
67
Penatalaksanaan yang diberikan yaitu membersihkan tubuh bayi dari cairan
ketuban, lendir dan darah, mempertahankan suhu tubuh bayi tetap hangat dan kering,
dekapkan bayi pada ibunya, melakukan perawatan tali pusat yaitu dengan cra
membungkus tali pusat dengan kasa steril, memberikan identitas/tanda pengenal pada
bayi, memberikan salep mata pada kedua mata bayi, mengobservasi keadaan umum
bayi, melakukan kontak dini antara ibu dan bayi (bounding attachment) dan
Pemeriksaan neonatus 6 jam, didapatkan data keadaan bayi baik, suhu 360 C,
nadi 120 x/menit, respirasi 40 x/menit, berat badan 3300 gram, panjang badan 48 cm,
tidak cyanosis, mata tidak iketrik, refleks hisap positif, warna kulit kemerahan,
pergerakan aktif, tali pusat masih basah, tidak ada perarahan, meoconim (+),
miksi (+).
Dari hasil pemeriksaan di atas dapat dianalisa bahwa bayi baru lahir
pemeriksaan bahwa bayi Ny. ”R” dalam keadaan baik dan tanda-tanda vital dalam
batas normal, memandikan bayi, mengajarkan ibu cara merawat tali pusat, menjaga
bayi agar tetap hangat untuk mencegah hipotermi, memberikan informasi tentang
68
tanda bahaya pada bayi, melakukan rawat gabung, menjaga personal hygine bayi
dengan cara mengganti pakaian bayi jika terjadi miksi/ keluar mekonium. Membuat
Ibu mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan serta akan melaksanakannya dan
Pemeriksaan bayi baru lahir keenam, didapatkan data keadaan umum baik,
tanda-tanda vital : respirasi 40 x/menit, suhu 360 C, berat badan 3600 gram, panjang
badan 50 cm, lingkar dada 33 cm, lingkar kepala 34 cm, konjungtiva tidak kuning,
cyanosis (-), pergerakan aktif, warna kulit kemerahan, refleks menghisap baik, tali
pusat sudah puput tadi malam pada pukul 19.00 WIB, BAB dan BAK normal.
dalam keadaan baik, menganjurkan pada ibu agar tetap memberikan ASI ekslusif
informasi pada ibu tentang perawatan bayi sehari-hari, membuat kesepakatan dengan
keadaan umum bayi baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, bayi menyusu pada
ibunya, ibu sepakat untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 22 Juni 2007.
mengatakan bayinya menyusu dengan kuat, bayi masih minum ASI, dan bayi telah
69
pemeriksaan didapatkan keadaan umum bayi baik, tanda-tanda vital : respirasi 40
x/menit, suhu 36,50 C, nadi 100 x/menit, berat badan 5300 gram, panjang badan 52
cm, lingkar kepala 36 cm, lingkar dada 35 cm, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik, tidak ada cyanosis, pergerakan aktif, refleksi hisap baik, BAB dan BAK
minggu.
bayinya dalam keadaan baik, menganjurkan pada ibu agar tetap memberikan ASI
eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, memberikan immunisasi HB II dan Polio II,
Keadaan umum bayi baik, tanda-tanda vital dalam batas normal dan tidak
ditemukan tanda-tanda bahaya pada bayi, dan ibu mau melaksanakan anjuran yang
70
BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil studi kasus pada Ny. “R” umur 25 tahun G5P4A0 yang di ikuti mulai
tanggal 20 Maret 2007 sampai tanggal 22 Juni 2007, Dari kehamilan 32 minggu
sampai 6 minggu masa nifas, maka dibuat pembahasan yang menghubungkan teori
4.1 Antenatal
Pada kasus Ny. “R” waktu kunjungan Antenatal (ANC) pertama pada tanggal
20 Maret 2007 dapat diagnosa G5P4A0 hamil 32 minggu. Dibuat dengan dasar : Ibu
71
mengatakan hamil anak kelima hal ini sesuai dengan teori Depkes (1999) yang
atau lebih.
Tuanya usia kehamilan Ny. ”R” dapat dihitung dari HPHT yaitu tanggal 04
Agustus 2006, berdsarkan rumus Naegle didapatkan taksiran persalinan 11 Mei 2007
yang berarti kehamilan pada tanggal tersebut adalah 40 minggu sehingga dapat
dihitung bahwa pada kunjungan pertama usia kehamilan Ny. ”R” adalah 32 minggu.
Didapatkan hasil anamnesa ibu mengeluh kurang nafsu makan, dan ibu di
berikan konseling mengenai gizi atau menu seimbang yaitu peningkatan konsumsi
zat besi, kalsium, vitamin dan air. Memberikan penyuluhan 6 tanda pada ibu hamil,
imunisasi TT I, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Saifuddin (2001),
program menurut Saefuddin (2002), yaitu kunjungan dilakukan paling sedkit empat
kali selama kehamilan, yang dimaksudkan untuk dapat mengenali dan mengantisipasi
janinnya, hal ini menandakan bahwa ibu sudah mengalami pentingnya untuk
72
memeriksakan kehamilan agar kehamilannya berjalan normal, sesuai dengan harapan
ibu dan keluarganya. Asuhan kebidanan ini dilakukan mulai dari kehamilan, bersalin,
menunjukan bahwa kadar Hb ibu dalam batas normal dan sesuai dengan yang
dijelaskan oleh Wiknjosastro (2002), bahwa normal Hb pada ibu hamil trimester III
kadar Hb gram?%.
Penyluhan tentang tanda bahaya juga diberikan karena menurut teori yang
terdapat dalam buku Pusdiknakes 2003 bahwa bidan harus waspada terhadap tanda-
tanda dalam kehamilan karena jika tanda-tanda bahaya ini tidak dolaporkan atau
terdeteksi dapat menyebabkan kematian ibu sehingga pada kunjungan antenatal bidan
Kunjungan ANC II dan III, ibu mengatakan sakit pinggang dan sering kencing
belakang yang lordosis ditambah penekanan uterus yang makin membesar sehingga
mempertegang otot pinggul dan menimbulkan rasa nyeri hal ini sesuai dengan teori
JHPIEGO (2003) bahwa pegal pada pinggang karena kurvatur dari vetebrae lumbo
sacral yang meningkat saat uterus membesar menyebabkan otot sekitas pinggul
nyeri. Dan sering kencing terjadi pada ibu hamil karena turunnya kepala memasuki
persalinan hal ini sesuai dengan teiori dari (Mochtar, 1998) bahwa sebelum terjadi
73
persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki ”bulannya”
atau ”harinya” yang disebut kala pendahuluan tanda-tandanya yaitu : Lightening yaitu
kepala turun memasuki pintu atas panggul, perut kelihatan melebar, fundus uteri
turun, perasaan sering sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi
4.2 Intranatal
Tanggal 10 Mei 2007 didapatkan diagnosa ibu G5P4A0 hamil 40 minggu kala
I fase aktif. Diagnosa inpartu kala I fase aktif ditegakan atas dasar ibu datang dengan
keluhan mules semakin sering menjalar dari pinggang ke perut, his 3 x dalam 10
hal ini sesuai dengan teori (Mochtar, 1998) bahwa pembukaan 7 cm sudah termasuk
dalam infartukala I fase aktif yaitu dimulai dari pembukaan 4-10 cm.
Asuhan yang diberikan pada ibu adalah mengobservasi keadaan umum, tanda-
tanda vital, his dan DJJ setiap 30 menit, pemeriksaan dalam setiap 4 jam,
dokumentasikan hasil pemeriksaan dengan patograf, hal ini sesuai dengan teori yang
ada pada buku Depkes (2004) bahwa tujuan utama partograf adalah mencatat hasil
secara normal. Selain itu juga ibu diberikan asuhan berupa menganjurkan ibu teknik
relaksi mengurangi rasa sakit, memberikan dukungan pada ibu dan keluarga, berikan
informasi mengenai proses dan kemajuan persalinan, memberikan makan dan minum,
menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman, hal ini dilakukan
berdasarkan teori dalam buku Depkes (2004) yang mengatakan bahwa asuhan sayang
74
ibu selama persalinan adalah memberikan dukungan mental, membantu pengaturan
Pukul 23.10 WIB didapatkan diagnosa ibu G5P4A0 hamil 40 minggu infartu
kala II. Diagnosa infartu kala II oleh ibu yang mengeluh mules makin sering dan
ingin meneranhis 5 x dalam 10 menit lamanya 40 detik, DJJ (+) 135 x/menit teratur,
pemeriksaan dalam : tidak ada kelainan, partio tidak teraba, pembukaan lengkap,
selaput ketuban (-), presentasi kepala, posisi ubun-ubun kanan depan, penurunan
hodge III. Hal ini sesuai dengan teori yang terdapat dalam buku Depkes (2002)
dimana tanda dan gejala inpartu kala II adalah ibu merasakan ingin meneran
pada rektum dan / vaginanya, perinium terlihat menonjol, vulva vagina dan sfingter
ani terlihat membuka, peningkatan pengeluaran lendir dan darah, pada pemeriksaan
Hal ini sesuai dengan pendapat Mochtar (1998) bahwa pada primigradiva kala II
berlangsung selama 1, 5-2 jam dan pada multi berlangsung 0, 5-1 jam.
Kala III berlangsung 8 menit dengan perdarahan ± 200 cc, keadaan tersebut
sesuai dengan teori menurut (Mochtar, 1998) bahwa proses kala III biasanya
berlangsung 5-30 menit dan disertai pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.
Pelaksanaan yang diberikan adalah manajemen aktif kala III yaitu memastikan janin
terkendali dan melakukan massage uterus placenta lahir pelaksanaan tersebut sesuai
75
dengan (Depkes 2004) bahawa manajemen aktif kala III adalah pemberian oksitosin
segera, Pergerakan tali pusat terkendali dan pemijatan uterus setelah placenta lahir.
uterus baik, TFU 2 jari di bawah pusat, hal ini sesuai dengan yang dijelaskan
(Mochtar, 1998) bahwa tinggi fundus uteri ibu satu atau dua jari bawah pusat setelah
plasenta lahir.
4.3 Postnatal
Ny, ”R” G5P4A0 6 jam Post Partum didapatkan data : ibu bersalin pada
tanggal 10 Mei 2007, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari di bawah pusat, konsistensi
uterus bulat dan keras, lochea rubra dan tidak ada kelainan, pernyataan ini seuai
dengan teori Mochtar (1998) yang menyatakan bahwa tinggi fundus uteri pada 6 jam
setelah persalinan yaitu 2 jari di bawah pusat serta terdapat lochea rubra berisi darah
Dalam buku Saifuddin (2002) disebutkan bahwa pada kunjungan 6-8 jam
postpartum adalah mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri dan
observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital, kontraksi dan perdarahan, pemberian
ASI awal dan sebagai upaya melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. Ibu
dianjurkan untuk mobilisasi dini, istirahat dan makan yang cukup karena berdasarkan
pengeluaran lochea, pada Ny, ”R” dilakukan bounding attachment segera setelah bayi
lahir dan bayi mulai dicoba disusui (melakukan rawat gabung), hal ini sesuai dengan
teori yang di ungkapkan Saifuddin (2001) bahwa bounding attchment harus dilakukan
76
sedini mungkin setelah bayi lahir, selain itu menurut Mochtar (1998) bila bayi
disusui, isapan pada puting susu ibu merupakan rangsangan psikis yang secara
reflektoris mengakibatkan oksitosin dikeluarkan oleh hipofase ASI akan lebih banyak
Pada nifas hari ke 6 dimana diperoleh data ibu mengatakan tidak ada keluhan,
nafsu makan bertambah, BAB dan BAK lancar, produksi ASI lancar, hal ini
menunjukan ibu menyusui dengan baik dan tidak adanya tanda-tanda pnyulit yang
terdapat pada ibu karena tujuan pada kunjungan 6 hari post partum menurut
Saefuddin (2002) adalah memastikan bahwa ibu sedang dalam proses penyembuhan
yang aman, memastika involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus di
bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, memastikan ibu menyusui dengan
baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit, dari pemeriksaan fisik tinggi fundus uteri
pertengahan antara sympisis dengan pusat hal ini sesuai dengan teori dalam buku
Mochtar (1998) tinggi fundus uteri pada 1 minggu postpartum adalah pertengahan
berwarna merah kakuningan berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 pasca persalinan dan
Nifas 6 minggu post partum menurut teori pada buku Saefuddin (2002) yaitu
menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu dan bayi alami tetapi pada
Ny. ”R” tidak ada keluhan, dan ibu telah menentukan KB apa yang akan digunakan
4.4 Neonatal
77
Neonatal cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 1 jam dan tidak ditemukan
adanya masalah, menangis kuat, pergerakan aktif, warna kulit kemerahan, ini sesuai
dengan Depkes RI (2004) bahwa bayi normal yaitu jika gerakan aktif, warna kulit
kemerahan bernafas spontan atau langsung menangis. BB 3000 gram, panjang badan
48 cm, lingkar kepala 33 cm, tidak ada kelainan conginital, anus (+), refleks moro,
rooting, sucking, grasphing, babynsky, walking dan tonick neck baik (+). Pernyataan
ini sesuai usia kehamilan 37 – 42 minggu, berat badan lahir 2500 – 4000 gram sesuai
masa kehamilan, panjang badan 44 – 53, lingkar kepala 31 – 36 cm, tanpa kelainan
Hasil pemeriksaan kepala didapatkan besar kepala yang sesuai, ubun – ubun
besar dan kecil belum menutup hal ini normal sesuai dengan teori jumiarni (1995)
bahwa bayi baru lahir normal memiliki besar kepala yang sesuai dengan proporsi
tubuh, normalnya sekitar 25 % dari total ukuran tubuh, molase mungkin ada, ubun-
ubun anterior bentuknya seperti berlian, akan menutup pada usia 18 bulan. Ubun-
ubun posterior berbentuk segi tiga dan lebih kecil dari ubun-ubun anterior, akan
menutup pada usia 8-12 minggu. Tetapi pada kasus ini kepala bayi tidak terdapat
pada mulut bayi baru lahir normal tidak ada tanda labiopalatoskiziz atau labioskiziz.
Pada pemeriksaan dada ditemukan bentuk dada bulat dan simetris, pernapasan
dangkal tetapi sesuai dengan gerakan abdomen dan hal ini masih sesuai dengan teori
Jumiarni (1995) yang mengatakan bahwa bentuk dada bulat dan simetris, pernafasan
dangkal dan sesuai dengan gerakan abdomen. Pemeriksaan perut didapatkan bentuk
abdomen yang bulat dan menonjol, tidak menunjukan adanya perdarahan dan warna
78
kemerahan disekitar tali pusat, walaupun tali pusat masih basah karena menurut teori
Jumiarni (1995) abdomen bayi baru lahir berbentuk bulat dan menonjol, tali pusat
tampak putih dan seperti gelatin pada beberapa jam pertama, dengan satu arteri dan
satu vena, mulai kering dalam beberapa jam dan tidak menunjukan adanya
perdarahan dan warna kemerahan disekitar tali pusat. Pada bayi Ny. “R” berjenis
kelamin perempuan tidak ada kelainan sesuai pernyataan Wiknjosastro (2007) bahwa
alat kelamin tidak adanya perdarahan / lendir dari vagina besar dan bentuk klitoris,
labia mayora sudah menutupi labia minora. Pada punggung tidak ditemukan adanya
spina bifida (cekungan pada punggung) hal ini sesuai dengan pernyataan Jumiarni
(1995), bahwa pada punggung bayi baru lahir normal bentuk spina rata dan bulat.
Pada pemeriksaan ekstremitas didapatkan hasil bahwa tidak ada kelainan, gerakan
bahu, lengan, tangan, tungkai dan kaki aktif jumlah jari lengkap, bentuk normal. Hal
ini sesuai dengan FKPP (1997) yang menyatakan bahwa bayi yang dilahirkan
Penatalaksanaan pada waktu lahir dilakukan perawatan bayi baru lahir secara
umum yaitu membersihkan jalan nafas, memotong tali pusat, mempertahankan suhu
tubuh dan pemeriksaan secara menyeluruh. Hal ini sesuai dengan pernyataan FKPP
Pada kunjungan 6 jam neonatus didapatkan data : keadaan umum baik, reflek
hisap baik, kencing (+), meconium (+), tali pusat masih basah, hal ini sesuai dengan
pernyataan FKPP (1997), yang mengatakan bahwa keluarnya Meconium yaitu pada
24 jam pertama.
79
Pada kunjungan 6 hari keadaan umum bayi baik, terdapat kenaikan berat
badan sebanyak 300 gram dari berat bdan lahir. Menurut FKPP (1997), bahwa dalam
3 hari pertama berat badan bayi turun karena bayi mengeluarkan air kencing dan
meconium, kehilangan berat badan tidak boleh lebih dari 10 %. Tetapi pernyataan ini
tidak selalu terjadi pada semua bayi, hal ini terjadi karena daya hisap kuat sehingga
bayi dapat menyusu dengan kuat. Tali pusat bayi sudah lepas pada umur bayi 6 hari,
hal ini sesuai dengan pernyataan FKPP (1997), yang menyatakan bahwa tali pusat
lepas dalam waktu 10=14 hari setelah lahir, hal ini terjadi karena ibu dapat merawat
tali pusat dengan baik, yaitu membungkus tali pusat dengan kasa steril yang kering 1
x sehari. Bayi mendapatkan imunisasi HB I Polio I, Hal ini sesuai dengan kebijakan
pada bayi usia 0-7 hari dan melengkapi menjadi 3 dosis sebelum bayi berusia 1 tahun.
Pada kunjungan 6 minggu terjadi peningkatan berat bdan 2000 gram dari
berat badan lahir, ini terjadi karena byi mendapatkan nutrisi yang cukup melalui ASI.
Hal ini sesuai dengan Soetjiningsih (1997) yang menyatakan bahwa pada bayi yang
lahir cukup bulan, berat badan pada umur 1-3 bulan bertambah 150-200 gram
perminggu. Selain itu pada kunjungan kali ini bayi mendapatkan imunisasi BCG, HB
II dan PolioII hal ini sesuai dengan pernyataan Depkes (2007), bahwa imunisasi BCG
80
BAB V
5.1 Simpulan
Dilakukan pengkajian asuhan kebidanan pada kasus Ny. ”R” sesuai dengan
kebutuhan klien secara komprehensif pada masa hamil, bersalin, nifas melalui upaya
pendekatan manajemen kebidanan di Bidan Praktek Swasta (BPS) Teti Suherti, A.Md
Keb Rangkasbitung.
81
Hasil analisa yang dilakukan pada Ny. ”R” diperoleh data ibu mengeluh
kurang nafsu makan, belum di TT, persalinan sebelumnya di tolong paraji, belum
informasikan alat kontrasepsi, dan anjurkan ibu untuk makan yang bergizi/menu
% dar isemua data yang diperoleh bahwa Ny. ”R”, grandemultipara hamil 32 minggu.
Dan pada kunjungan kedua dan ketiga ibu mengatakan adanya pegal-pegal pada
pinggang dan sering kencing yang merupakan perubahan fisiologis pada trimester III,
5.1.2 Intranatal
Pada proses persalinan Ny. ”R” berjalan lancar. Dimana ibu datang dengan
pembukaan 7 cm, lamanya kala II 30 menit dan kala III berlangsung selama 10 menit,
plasenta lahir spontan, lengkap dengan teknik brand andrew, TFU dua jari dibawah
pusat, kontraksi uterus baik, perdarahan kurang lebih 200 cc, tidak ada laserasi jalan
lahir. Kala IV berlangsung selama 2 jam dengan hasil observasi tanda-tanda vital
dalam batas normal, TFU dua jari bawah pusat, kontraksi baik, kandung kencing
5.1.3 Postanatal
Masa nifas Ny. ”R” berjalan normal mulai dari 6 jam, 6 hari, dan 6 minggu.
Pada masa nifas 6 jam keadaan umum ibu baik, TFU dua jari bawah pusat, kontraksi
baik, lochea rubra kurang lebih 80 cc. Pada kunjungan 6 hari postpartum keadaan
umum ibu baik TFU pertengahan pusat simpisis, lochea sanguilenta dan tidak ada
82
tanda-tanda infeksi. Kunjungan 6 minggu masa nifas Ny. ”R” telah menjadi akseptor
5.1.4 Neonatal
Bayi lahir spontan, masa gestasi 40 minggu, segera menangis kuat, pergerakan
aktif, warna kulit kemerahan, tidak ada cacat bawaan, bayi dalam keadaan sehat
dengan berat badan 3300 gram dan panjang badan 48 cm, lingkar kepala 33 cm,
lingkar dada 32 cm, reflek-reflek positif. Pada kunjungan 6 hari didapatkan berat
badan 3600 gram dan panjang badan 50 cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 34
cm, tali pusat telah puput, reflek hisap baik, dan bayi telah diberikan imunisasi HB 1
dan Polio 1. pada kunjungan 6 minggu keadaan bayi baik, berat badan 5300 gram,
5.2 Saran
83
Diharapkan studi kasus ini terus dilakukan dan ditingkatkan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 1997. Perawatan III Perawatan Kebidanan yang Berorientasi pada
Keluarga. FKPP SPK Se-Jawa Barat, Bandung.
84
……………, 2002. Buku Saku Bidan. EGC. Jakarta
Jakarta.
Saifuddin, AB, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
85