You are on page 1of 8

1.

Ask
Pada kasus morning sickness dimana sasaran konselingnya pada ibu-ibu hamil, maka berikut adalah daftar pertanyaan pertama yang ditanyakan pada ibu-ibu hamil yang akan dikonseling yaitu: a) Riwayat morning sickness yang dialami oleh ibu hamil, termasuk pada saat kapan mengalami muntah mual (ada yang hanya di pagi hari dan ada yang sepanjang hari), ditanyakan pula sudah berapa lama mengalami morning sicknes (berapa minggu berjalan atau berapa bulan) b) Riwayat gejala yang muncul misalnya apakah ibu-ibu hamil mengalami penurunan berat badan secara drastis, atau mengalami kehilangan nafsu makan, recall untuk mengetahui apakah terjadi penurunan asupan makanan selama morning sickness, dan apakah mengalami dehidrasi (ditandai dengan warna urin atau intensitas banyaknya buang air kecil) c) Faktor psikologis, misalnya mengalami tekanan selama kehamilan, masalah keretakan rumah tangga atau ekonomi keluarga yang dapat menyebabkan strees dan beban pikiran bagi ibu hamil. d) Riwayat penyakit lain yang bisa memperparah morning sickness misalnya maag atau gastrointestinal lainnya. e) riwayat usaha yang pernah dilakukan ibu-ibu hamil untuk menghilangkan morning sickness. f) Jenis makanan atau rasa atau aroma khusus yang bisa memicu adanya mual atau muntah.

2. Advice
Setelah diketahui data-data dasar yang diperlukan dalam mengkaji kasus tersebut, maka selanjutnya yang harus dilakukan oleh konselor adalah memberikan informasi kepada anggota kelompok tentang morning sickness diantaranya sebagai berikut : a) Pengertian Morning Sickness Morning sickness adalah gangguan yang dialami oleh ibu hamil di awal trisemester pertama dengan gejalan-gejalan berupa rasa panas diperut, mual, muntahmuntha disertai pusing. Morning sickness bukan berarti rasa mualnya hanya terjadi di pagi harti saja, rasa mual dapat terjadi setiap saat, bisa malam, siang, atau pun setiap waktu. Setiap wanita hamil akan mempunyai derajat mual yang berbeda-beda, ada

yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tetapi ada juga yang merasa mual dan ada yang merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga memerlukan pengobatan. Kehamilan pada trisemester satu terjadi perubahan aktifitas hormonal secara besar-besaran pada ibu, sehinga dapat dengan mudah memperngaruhi stabilitas emosi ibu dan menyebabkan morning sickness. Berikut pembagian derajat mual pada ibu hamil: 1. Ringan Mual ringan (dan kadang-kadang muntah) dialami oleh 45% wanita hamil dan merupakan bentuk yang paling umum. Mual biasanya terjadi pada pagi hari (morning sickness) tetapi dapat diprovokasi oleh bepergian atau stress emosional setiap saat. Mual muncul sebanyak 1-3 kali, tidak mengganggu aktivitas dan produksi air liur masih dirasakan normal oleh ibu 2. Sedang Mual sedang dialami oleh 5% wanita hamil atau 10% dari semua wanita yang menderita mual. Gejala dapat terjadi setiap waktu siang maupun malam hari. Pasien merasa tersiksa dan mungkin mengalami dehidrasi ringan. Mual muncul sebanyak 46 kali dan mengganggu aktivitas sehingga sering beristirahat. Mual pada derajat sedang ini muncul karena mencium aroma yang memicu mual, sehingga produksi air liur jugam neingkat saat mual muncul. 3. Berat Mual bentuk ini tidak umum, dialami oleh 1 dlam 1000 wanita hamil. Mual berlangsung terus-menerus dan muntah sering. Karena itu disebut hiperemesis gravidarum. Wanita ini cepat mengalami dehidrasi dan asidoketotik. Ibu merasa eneg pada ulu hati dan mual muncul sebanyak 7 kali atau lebih sehingga sangat mengganggu aktivitas membutuhkan banyak waktu untuk beristirahat. Mual pada skali berat ini muncul secara tiba-tiba tanpa faktor pemicu (aroma yang tidak disukai).

Konsep Mual Dan Muntah Pagi Hari (Morning Sickness)


Morning sickness atau muntah di pagi hari timbul pada 50%-75% wanita hamil, dimuali antara bulan pertama dan kedua setelah terlambat menstruasi, jika ibu hamil tidak mengalami gejala ini kemungkinan calon ayah yang merasakannya, dapat disertai rasa tidak enak di dalam mulut. Mual biasanya terjadi pada pagi hari (mornig sickness) dapat diprovokasi oleh bepergian atau stress emosional setiap saat. Seperti

mengidam acar dan es krim, mual di pagi hari adalah satu gejala kehamilan yang tidak harus terjadi. Kauss yang umum dari rasa mual pgi hari cukup jarang mengganggu nutrisi sehingga tidak membahayakan janin sedang berkembang. Bahkan ibu yang kehilangan berat badan selama beberapa bulan pertama kehamilan karena mereka sulit menelan makanan, juga tidak membahayakan bayinya, sejuah mereka mengimbangi berat badan yang hilang dengan memperbaiki asupan di bulan selanjutnya. Dan bagi kebanyakan ibu, mual itu terjadi tidak lebih dari trisemester pertama. Kenyataan bahwa mual pagi hari lebih sering terjadi cenderung lebih oarah pada kehamilan pertama, mendukung konsep bahwa faktor fisik dan psikologis juga terlibat. Secara fisik, tubuh yang baru pertama kali mengalami kehamilan belum siap untuk mengalami peningkatan hormon dan perubahan lain divbandingkan tubuh yang sudah pernah hamil. Secara emosional mereka yang hamil untuk pertama kalinya cenderung peka terhadap berbagai kecemasan dan rasa takut yang akan mengganggu ;lambung. Sedangkan ibu yang pernah hamil sebelumnya bisa teralihkan perhatiannya dari rasa mual oleh tuntutan pemeliharaan anak-anak lainnya (tetapi bebrapa ibu mengalami mual yang lebih parah pada kehamilanb berikutnya daripada kehamilan pertamanya). Terlepas dari apapun penyebabnya, efek dari mual pada pagi hari sungguh merupakan penderitaan bagi ibu yang mengalaminya, sehingga ia membutuhkan semua dukungan yang bisa didapatkan dari pasangan, keluarga dan tenaga kesehatan.

Faktor-Faktor Mual
Penyebab terjadinya morning sickness samp[ai saat ini tidak dapat diketahui secara pasti. Gejala ini mungkin diakibatkan karena kadar hormon estrogen dan human chrionic gonodotropin (hcg) yang berlebihan dalam serum darah ibu. Adanya ketidak seimbangan hormon progestrogen dan hormon estrogen akan merangsnag lambung shingga asam lambung menjadi meningkat, menimbulkan rasa mual sampai muntah. Bebrapa penelitian melaporkan bahwa beberapa faktor mungkin berhubungan dengan meningkatnya resiko morning sickness yaitu hamil pada usia muda dan hamil pertama kalinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya mual pada awal kehamilan, antara lain : 1. Kadar hormon.

2. Respon pusat mual dan muntah di otak terhadaphormon kehamilan. 3. Kadar stess 4. Keletihan 5. Peregangan yang cepat dari otot rahim 6. Relaksasi relatif dan jaringan otot pada saluran pencernaan (sehingga pencernaan kurang efisien) 7. Kelebihan asam dalam lambung 8. Meningkatnya indra penciuman pada ibu hamil. Disebutkan bahwa ada faktor predisposisi yan gmenyebabkan mual (morning sickness) yaitu : A. Usia Usia ibu mempengaruhi bagaimana mengambil keputusan dalam pemeliharaan kesehatannya. Kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Usia 20 dan 30 adalah usia idela untuk hamil dan melahirkan menurut organisasi kesehatan dunia (who), sedang para ahli berpendapat usia dan fisik wanita mempengaruhi proses kehamilan, kesehatan janin dan persalinannya B. Paritas Paritas adalah status melahirkan anak pada seorang wanita. Wanita hamil atau jumlah kehamilan yang pernah dialami oleh seorang wanita (termasuk kehamilan yang sekarang) disebut gravida, dengan adanya kehamilan pertama disebut primigravida dan kehamilan berikutnya multigravida. Wanita yang belum pernah hamil sampai stadium viabilitas adalah nulligravida. Grande multigravida adalah wanita yang pernah hamil lebih dari lima kali. C. Pekerjaan Pekerjaan ibu adalah kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan oleh seorang ibu dengan maksud untuk memperoleh penghasilan. Pengaruh kehamilan pada pekerjaan dan pengaruh pekerjaan pada kehamilannya terutama tergantung pada jenis pekerjaan dan orang-orang tempat bekerja. Hal utama yang perlu diperhatikan seorang wanita karir yang memutuskan hamil tetapi mempertahankan pekerjaan adalah kenyamanan tempat kerja. Nyaman mencakup bersih dari polusi lingkungan, minim stress fisik maupun mental dan menghindari atmosfer lingkungan yang kurang simpatik.

Agar mencapai kehamilan yang sehat, juga perlu meninjau kembali seberapa berat beaban pekerjaan. Beban meliputi beban fisik, misalnya pekerjaan yang butuh banyak kegiatan berdiri untuk waktu yang lama atau banyak mengangakat barang berat. Kondisi tempat kerja dengan suara berisik, suhu yang terlalu panas, jam kerja yang terlalu panjang.

Komplikasi
Sekitar 2-5% keadaan muntah dan mual semakin menghebat, dan begitu menghebatnya sehingga memerlukan rawat inap di rumah sakit. Salah satu komplikasi yang paling sering dialami adalah dehidrasi atau disebut juga kekurangan cairan. Andaikata dehidrasi tersebut tidak segera diganti dengan cairan yang cukup dan benar maka sudah dipastikan akan mempengaruhi janin yang ada dalam kandungan.

Cara Mengatasi
o Makan sering dalam porsi kecil, misalnya setiap dua jam sekali (bahkan malam hari, anda bisa melakukannya). o Menghindari makanan berbau tajam, terlalu asin atau makanan berbumbu. Beberapa ibu hamil bahkan tidak bisa mengkonsumsi daging, telur atau susu. o Mencoba ngemil crackers setelah bangun pagi o Makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi (madu, pisang, kentang, nasi, sereal dan tahu) o Minum jus manis atau flat soda di pagi hari o Mencoba akupuntur untuk meringankan derita mual o Tidak merokok atau mengkonsumsi minuman beralkohol, batasi asupan kopi selama tribulan pertama. o Minum peppermint tea o Mencoba ginger tea (rebus jahe di air, saring dan campurkan dengan madu) o Jika masih mual, mencoba mengulum permen jahe. o Mendapat dukungan dari pasangan dan menggurangi stress.

Penatalaksanaan Diet
Beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil untuk menjalani proses kehamilan yang sehat, antara lain : mengkonsumsi makanan dengan porsi yang cukup dan teratur, menghindari makanan yang terlalu pedas atau asin, menghindari makanan yang mengandung lemak cukup tinggi, menghindari

makanan dan minuman yang mengandung alkohol, menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna dan menghindari merokok. Kehamilan membutuhkan makanan yang berkualitas. Itu bukan berarti menu yang mahal dan rumit, atau makanan yang tidak dapat dinikmati. Ini berarti diet makanan bervariasi yang lezat dan baik untuk pertumbuhan bayi, dan yang memberikan energi bagi ibu hamil serta membuat mata bercahaya, rambut lebat dan kulit bercahaya sebagai berikut : 1) Untuk mempertahankan energi, adalah lebih baik untuk sering mengemil makanan yang berkualitas seperti kacang, buah segar, daripada dua kali makan yang banyak dalam sehari. 2) Makanan camilan disamping tempat tidur. Melupakan semua nasehat ibu tentang makan di tempat tidur. Hal ini merupakan pendekatan yang paling efektif untuk mengatasi mual di pagi hari. Dengan lambung penuh, maka iritasi karena lambung kosong dapat dicegah. Jika lelah tidur dengan sebuah buku (atau seorang teman yang baik) dan camilan yang tinggi protein atau karbohidrat (misalnya, fig bar dan susu atau keju dan crackers dari gandum spesial). Ketika mengalami kesulitan menelan makanan padat, pilih cairan yang paling sedikit menimbulkan ketidaknyamanan dan yang banyak mengandung nutrisi : double milk , jus buah atau sayuran, kaldu baik kaldu jernih atau dicampur dengan sayuran, daging atau keju cottage, atau sari buah yang dibuat dari jus tanpa sirup gula. Cairan beku juga dapat dipilih. Dan coba pula es krim. Jika sebaliknya merasakan bahwa makanan padat lebih mudah turun daripada makanan cair, cobalah mendapatkan cairan dalam bentuk padat, dari makanan yang mempunyai kandungan air yang tinggi, seperti buah yang mempunyai kandungan air yang tinggi, seperti buah melon dan sayuran hijau . 3) Menyiapkan persediaan camilan yang mengandung karbohidrat dan tidak mudah rusak (misalnya roti stick atau crackers yang dibuat dari biji gandum spesial, roti biskuit, roti panggang, serealia kismis, air jeruk dan snack yang tinggi protein seperti keju atau telur rebus), sehingga dapat dimakan ketika merasa lapar di tengah malam. Simpan di tempat yang mudah terjangkau, juga segera sesudah membuka mata di pagi hari. Sehingga dapat mengisi lambung sebelum bangun dari tempat tidur . 4) Diet ringan dengan moto Lebih baik makan sedikit tetapi sering.

3. Asses
Selanjutnya adalah Asses yaitu menentukan keinginan ibu hamil untuk mengatasi penyakitnya dan berhenti untuk mengalami mornign sickness. Adapun caranya adalah : a) Mengukur kesiapan anggota kelompok konseling dalam hal ini ibu-ibu hamil untuk berusaha berhenti mengalami morning sickness, yang dibutuhkan adalah komitmen ibu hamil untuk mengikuti setiap tahap konseling termasuk keinginan untuk berhenti karena terkadang ibu hamil juga rewel untuk melakukan apa yang dikonseligkan. b) Menggali dukungan sosial dari kelompok misalnya suami, keluarga terdekat, rekan kerja, saudara kandung, dan tetangga. c) Berbagi pengalaman dan saling memotivasi, karena terkadang dalam konseling kelompok, ada anggota yang progresnya cepat berjalan, dan ada yang lambat dalam mengatasi masalahnya, maka diperlukan motivasi yang terus-menerus, jangan sampai anggota lain merasa sulit mengejar ketertinggalannya.

4. Assist
Setelah itu, melangkah pada tahap assist yaitu membantu anggota kelompok untuk mengatasi penyakit yang dialami. Bisa dilakukan dengan cara membuat perencanaan menu atau kegiatan yang bisa dilakukan oleh ibu hamil ini untuk mengatasi morning sickness misalnya : Pagi hari : 1. Perbanyak waktu istirahat ditempat tidur. Jangan tergesa-gesa bangun dari tempat tidur setelah membuka mata dipagi hari. Beri jeda sekitar satu jam antara membuka mata dan bangun dari tempat tidur. 2. Makan crackers atau roti kering 20-30 menit sebelum bangun dari tempat tidur. Crackers dapat mencegah lambung kosong dan menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh. Siang hari : 1. Makan 4-5 kali dengan porsi kecil sebagai pengganti makanan berat dan menghindari terlalu kenyang atau terlalu lapar. Lambung yang kosong dan kadar gula darah yang rendah dalam tubuh akibat lamanya rentang makan dapat menyebabkan mual seperti halnya makan yang terlalu banyak pada satu saat. 2. Makan makanan tinggi protein dan karbohidrat untuk mencegah mual. 3. Mengurangi makanan yang mengandung banyak air, sebagai gantinya minumlah setengah jam sebelum atau sesudah makan namun tidak bersamaan pada saat makan.

4. Minum sedikit dan sering tiap 2-3 jam walaupun tidak haus, 10-12 gelas air/hari untuk menghindari dehidrasi. 5. Jus buah, teh herbal, makanan atau minuman yang terbuat dari jahe dapat mengurangi rasa mual. Malam hari : 1. Sebelum tidur makan snack, yogurt, roti, susu, sereal atau sanwich. 2. Menghindari makanan yang berminyak, terlalu pedas dan beraroma menyengat yang dapat menyebabkan mual. 3. Tidak tidur terlalu malam. Wanita hamil perlu energi untuk bangun pagi dan melakukan aktivitas esok harinya. Jika bangun tengah malam, makanlah cracker beberapa potong Selain itu, juga dapat dilakukan cara yaitu dukungan sosial, memaksimalkan potensi dan partisipasi keluarga dalam mendukung secara emosional kepada ibu hamil untuk mengatasi morning sickness dengan menciptkan suasana rumah yang nyaman.

5. Arrange
Tahap terakhir adalah rancangan tindak lanjut, yaitu menyusun rencana baru yang akan dipakai untuk mengevaluasi jika rencana sebelumnya tidak dapat mengatasi masalah morning sickness. 1) Terlebih dahulu mengatur lagi pertemuan yang aman bagi para anggota konseling ibu hamil untuk menceritakan masing-masing pangalamannya dalam mengusahakan apa yang disarankan dalam konseling sebelumnya. 2) Maka selanjutnya para anggota kelompok konseling akan menceritakan tentang hambatan apa yang dialami dalam mengatasi morning sickness, masalah apa lagi yang muncul sebagai penyebab morning sickness, atau dukungan apa yang didapat yang ternyata memudahkan untuk mengatasi morning sickness. 3) Setelah itu, disusun kembali rencana yang bisa dilakukan, dengan memperhatikan segala masukan dari anggota kelompok.

You might also like