Professional Documents
Culture Documents
SELEKSI OBAT:
1. Mengapa harus selektif ?
Keragaman jenis obat
70% obat sering duplikatif dan non essensial, sehingga berakibat :
o minimal / tidak ada therapeutic benefit
o toxicity
O obat baru insufficient information
o kurang relevan dengan indikasi basic
1
TUJUAN PERENCANAAN & PENENTUAN KEBUTUHAN OBAT :
1. Mendapatkan jenis & jumlah obat yang tepat sesua dengan kebutuhan
2. Menghindari terjadinya kekosongan obat
3. Meningkatkan kerasionalan pemakaian obat di RS
4. Efisiensi anggaran ( berpedoman pada formularium di RS)
2. Keterbatasan Anggaran :
o Harus menggunakan kecermatan membuat estimasi dan tergantung pada
pengalaman dan kemampuan planer atau evaluator
o Harus selalu disesuaikan dengan kondisi keuangaan external ( inflasi )
o Keefektifan fungsi pengawasan terjadi hanya bila didukung penuh semua
pihak
O Hanya bisa membantu fungsi bukan menggantikan semua fungsi
manajemen
Tujuan Pembelian :
Mendukung operasi dengan tidak terputusnya material dan jasa
Membeli secara kompetisi ; membeli dengan bijaksana
Menjaga investasi dan kerugian investasi di tingkat minimum
Mengembangkan sumber-umber supplier yang efektif dan handal
Mengembangkan hubungan baik dan langgeng dengan supplier
Mencapai integrasi maksimal dengan departemen lain dalam organisasi
Sumber daya manusia bidang pembelian menjadi lebih professional
2
◄ Pengelolaan stok yang kurang baik
Pemilihan metode pengadaan dan pembelian didasari dengan sasaran sebagi berikut :
1. Harga paling menguntungkan bagi RS
2. Terjaminnya realisasi baik dalam pengepakan, pengiriman dan mutu barang
3. Meminimalkan timbulnya peluang munculnya hal-hal yang mengganggu proses
pengadaan
1. Cara Pengadaan :
o Pembelian
o Penyewaan
o Peminjaman
o Hibah / Pemberian
o Penukaran
o Pembuatan
o Perbaikan
2. Cara Pembelian :
3
o Pelelangan Umum
o Pelelangan Terbatas
o Pemilihan Langsung
o Pengadaan Langsung
Menurut WHO,1993 pola pembelian obat terdapat 4 tipe , yaitu :
a. Annual purchasing ( pembelian pertahun)
b. Periodic purchasing (pembelian pada waktu tertentu)
c. Perpetual purchasing ( pembelian pada stock level tertentu)
d. Modified Optional Replenishment ( kombinasi antara periodic dan
perpetual
purchasing)
Pada umumnya ada 4 metode proses pengadaan dan pembelian obat (Quisk Jet al
1997) :
- Apakah diperoleh harga murah untuk jenis , jumlah dan mutu yang setara dengan
yang ditetapkan?
- Mutu obat dan kemasan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan
- Pengadaan menjamin obat tepat waktu melalui system pengiriman yang handal
- Proses pengadaan mempertimbangkan asas tersedianya obat dalam jumlah yang
cukup apabila terjadai gawat darurat / KLB
- Apakah pendistribusiannya efektif ?
- Pengelolaan inventory yang optimal supaya tidak terjadi stockout atau overstock
Penetapan supplier :
4
Dalam system seleksi mampu membangkitkan kompeteisi harga
Mampu melibatkan supplier yang benar-benar memenuhi syarat adminstratif
dan teknis
Supplier mampu menyediakan obat secara cepat dan tepat
Dapat menjaring supplier yang berkapasitas tinggi
o Komponen Pelayanan :
Catatan keterlibatan;
Respon terhadap pembelian;
Waktu pengiriman
Ketaatan terhadap instruksi pengiriman
Kelengkapan dokumen
Kemasan/labeling
Kebijakan obat yang expired date (ED)
Saran terhadap upaya penghematan
o Komponen Mutu :
Mutu (sesuai standar, ada informasi hasil kendali mutu dan ED obat sesuai
kontrak)
Pengepakan / pengiriman
PENGHAPUSAN STOK :
Kegiatan dan/ tindakan untuk meniadakan/memusnahkan, mengurangi, menjual
barang yang sudah tidak efisien karena rusak, hilang, mati, susut dari daftar/ buku
inventaris
Dasar Penghapusan :
2. Karena Peraturan
5
Tindak lanjut Penghapusan dengan cara pemusnahan, dibuang, dan/ ditanam harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
Barang rusak berat, dan tua sehingga tak dapat dimanfaatkan lagi
Tidak punya nilai pakai dan tidak laku dijual
Sudah tidak diperlukan untuk kegiatan lagi
Barang yang telah dinyatakan membahayakan
Karena peraturan yang berlaku.