You are on page 1of 3

Analisa SWOT untuk Perpustakaan Keliling SWOT adalah metode perencanaan strategis untuk menganalisa dan mengevaluasi suatu

masalah atau kondisi berdasarkan faktor Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats dalam sebuah organisasi dan bisnis. Metode ini diperkenalkan oleh Albert Humprey, dalam sebuah kongres di Stanford University pada 1960 dan 1970. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu: Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. (oleh Agus Wibisono, http://aguswibisono.com )

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor di atas terklasifikasi menjadi dua kategori: -Faktor Internal, berasal dari dalam organisasi yaitu Strength dan Weakness -Faktor ekternal, berasal dari luar organisasi yaitu Opportunities dan Threats (Wikipedia) Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat penggunaan SWOT yaitu : 1. Menganalisa suatu permasalahan dalam organisasi dari berbagai faktor. 2. Sebagai perencanaan strategis yang efektif karena mempertimbangkan berbagai aspek pendukung suatu organisasi. 3. Membantu untuk pengambilan keputusan dalam berbagai situasi. 4. Membantu mengenali diri secara lebih baik Penggunaan analisa SWOT tidak terbatas pada lembaga profit saja, namun dapat juga digunakan pada lembaga non profit, pemerintahan atau secara individual dalam situasi pengambilan masalah. Sebagai contoh, dalam lembaga non profit seperti misalnya perpustakaan keliling. Sebelum menganalisa SWOT di dalam perpustakaan keliling terlebih dahulu harus dipahami tentang perpustakaan keliling. Perpustakaan keliling merupakan bagian dari perpustakaan umum, secara spesifik sebagai perluasan jasa dari sebuah perpustakaan umum untuk memungkinkan penduduk yang

pemukimannya jauh dari perpustakaan dapat memanfaatkan perpustakaan. Perpustakaan keliling terbagi atas 2 jenis yaitu perpustakaan keliling darat dan terapung. Perpustakaan keliling darat menggunakan kendaraan roda empat terdapat di berbagai tempat di Indonesia. Bahkan sekarang terdapat perpustakaan keliling menggunakan kendaraan roda dua yang mengunjungi kawasan yang tidak dapat dijangkau kendaraan roda empat. Ada juga jasa perpustakaan keliling dengan menggunakan sepeda seperti di Surabaya dan Yogyakarta, perpustakaan keliling berbentuk gerobak dorong di Pekalongan dan Bandar Lampung serta digendong seperti penjual jamu di Kebumen dan Pekalongan. (Sulistyo-Basuki) Kemudian, dapat ditarik analisa SWOT untuk mengetahui peta kekuatan perpustakaan keliling : 1. Strength

Perpustakaan keliling memiliki peran lebih besar sebagai lembaga informasi karena operasionalnya yang mendekatkan informasi kepada pengguna sehingga keberadaannya lebih merakyat, mudah dijangkau oleh berbagai kalangan di berbagai tempat. Perpustakaan keliling potensial sebagai sarana untuk menumbuhkan minat baca masyarakat sekaligus secara tidak langsung mengajarkan literasi informasi, terutama bagi masyarakat di pedalaman atau daerah terpencil. Karena merupakan bagian dari perpustakaan umum, maka dana operasional perpustakaan berasal dari masyarakat dan untuk masyarakat juga pemanfaatannya 2. Weakness

3.

Materi perpustakaan keliling biasanya terbatas, karena tidak memungkinkan mengangkut materi perpustakaan secara lengkap disebabkan terbatasnya ruang dalam alat transportasi yang digunakan perpustakaan keliling tersebut. Dana untuk perpustakaan keliling relatif tidak begitu besar, sehingga kurang dapat mengakomodasi fasilitas dalam perpustakaan keliling. Fasilitas dalam perpustakaan keliling biasanya didesain seadanya, sehingga kurang menarik bagi pengguna untuk memanfaatkannya. Opportunity

Kesempatan untuk dipublikasikan lewat berbagai media pemerhati pendidikan sehinggga semakin banyak masyarakat mengetahui dan memanfaatkan perpustakaan keliling. Menggandeng LSM atau lembaga sosial pendidikan lainnya untuk ikut mengembangkan koleksi perpustakaan keliling. Berkerjasama dengan sekolah-sekolah di daerah terpencil untuk bisa beroperasi melayani murid-murid sekolah tersebut.

Mendapatkan insentif khusus bagi pengembangan sarana perpustakaan keliling dari Kemendiknas 4. Threats

Hambatan geografis seperti daerah yang terisolir, gersang, tidak memiliki jalan yang memadai untuk dimasuki, rawan bencana, dsb. Sikap antipati dari masyarakat daerah terpencil terhadap masuknya informasi lewat perpustakaan keliling. Sulitnya pengaturan koleksi karena harus ditempatkan dalam alat transportasi sehingga harus lebih ringkas dan efisien. Kurangnya tenaga kerja atau pustakawan yang bersedia ditempatkan di berbagai daerah untuk mengelola perpustakaan keliling Kemungkinan koleksi tidak digunakan secara baik dan resiko kerusakannya lebih tinggi karena umumnya masyarakat daerah terpencil belum mengerti cara memanfaatkan informasi. post ini merupakan tugas analisa SWOT untuk lembaga informasi pada mata kuliah Administrasi Lemabaga Informasi, Dept Ilmu Perpustakaan dan Informasi UI oleh Ibu Tamara Adriani Susetyo

You might also like