You are on page 1of 14

BAB IV

SEJARAH PPPA DAARUL QUR’AN

A. Latar Belakang Berdirinya PPPA Daarul Qur’an


1. Sejarah Berdirinya PPPA Daarul Qur’an
PPPA adalah singkatan dari Program Pembibitan Pengahafal Al-Qur’an.
Didirikannya PPPA Daarul Qur’an berawal dari sebuah keinginan Ustadz Yusuf
Mansur untuk memuliakan keluarga Allah di bumi. Keinginan itu berlandaskan
pada Sabda Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa: “Allah mempunyai
keluarga di antara manusia”. Para sahabatpun bertanya, “Siapakah mereka Ya
Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al-Qur’an, merekalah keluarga Allah
dan pilihan-pilihan-Nya. (HR. Ahmad)
Dengan niat itulah, pada tahun 2203 Ustadz Yusuf Mansur merintis
Pondok Pesantren Daarul Qur’an dirumahnya yang sederhana, di daerah
Ketapang, Tangerang. Di situ Ustadz Yusuf Mansur mengambil delapan santri
laki-laki murid Ustadz H. Ahmad yang sedang kesulitan dana untuk operasional
pesantrennya. Rumah keluarga Ustadz Yusuf Mansur akhirnya terlalu sederhana
untuk mengembangkan “keluarga” Allah. Maka Ustadz Yusuf Mansur
memberikan rejeki berupa sebuah kawasan di Kampung Bulak, Karang Tengah,
Tengerang. Kawasan yang awalnya terdiri sejumlah bangunan yang hampir tidak
terpakai lagi, kemudian ditata menjadi kompleks yang cantik. Dinamakan Pondok
Pesantren Daarul Qur’an (Ponpes Daqu). Disinilah kedelapan santri pertama
diasramakan. Kemudian ditambah dengan santri baru sehingga genap berjumlah
70 kader penghafal Qur’an. Pada tahun 2006, manajemen PPPA mulai dirintis.
Hasilnya berdirilah Sekolah Daqu Kids (TK dan Playgroup) dan SMP Islam di
Bulak Santri. Sedangkan di Ketapang berdiri Daqu School (SD) dan juga sedang
dibangun Sekolah Daarul Qur’an bertaraf internasional.42
Dengan kesederahaan, perlahan tetapi pasti. PPPA Daarul Qur’an mulai
mengalami perkembangan dan kemajuan. Program pun mulai disosialisasikan ke
masyarakat luas sebagai sebuah program bersama dan mengajak mereka untuk
berpartsipasi dalam membibit dan mencetak penghafal Al-Qur’an. Pesantren
Daarul Qur'an terus dikembangkan hingga kemudian menjadi Daarul Qur'an
Internasional, dengan jenjang pendidikan mulai dari Toddler, Playgroup, TK, SD,
SMP, SMA dan Perguruan Tinggi (Disiplin Ilmu IT atau Computer Science), dan
Pesantren (Boarding). 43
Melihat pesatnya perkembangan PPPA, maka Wisatahati merasa perlu
untuk menjadikan PPPA tidak hanya sebagai laboratorium shodaqoh saja, tetapi
benar-benar menjadi lembaga shodaqoh yang independent dengan penanganan
yang profesional oleh orang-orang profesional dan berpengalaman di bawah
naungan Yayasan Daarul Qur’an Nusantara. Maka pada tanggal 29 Maret 2007
saat lounching logo PPPA Daarul Qur’an di Balai Sarbini, telah diresmikanlah
PPPA Daarul Qur’an sebagai lembaga shodaqoh yang independent. Dan kini
PPPA Daarul Qur’an telah memiliki 1.729 santri, beberapa lembaga pendidikan
binaan seperti: Ponpes Daarul Qur’an, Daqu Kids dan SMPI Nasional Plus Daarul
Qur’an di Kampung Bulak Santri Tangerang, Sekolah Daarul Qur’an
Internasional, dari TK, SD, SMP dan SMA di Ketapang Tangerang, Ponpes Daarul
Qur’an Cinagara Bogor, Ponpes Daarul Qur’an Lembang Bandung, STIKOM
Antar Bangsa, Daqu Kids Semarang, Ponpes Daarul Qur’an Surabaya, dan akan
dikembangkan Daarul Qur’an Solo, Jogjakarta dan beberapa daerah lainnya.44
2. Visi dan Misi PPPA Daarul Qur’an
a. Visi
PPPA Daarul Qur’an memiliki visi yaitu membangun genarasi qur’ani.

42 Aya Hasna, Memuliakan “Keluarga” Allah di Bumi, (Tangerang: PPPA News, Edisi 1
Tahun), h. 9-10.
43 Yusuf Mansur, Daarul Qur'an; Impian yang Terwujud, www.wisatahati.com, 23
Februari 2008, 05:49.
44 Jameel, Profesionalitas Laboratorium Sedekah, (Tangerang: PPPA News, Edisi 1
Tahun), h. 3.
46

b. Misi
1). Menciptakan para tahidz Al-Qur’an yang
tidak hanya hafal tetapi faham akan
kandungan Al-Qur’an.
2). Menciptakan para tahfidz Al-Qur’an
yang memiliki perilaku hidup qur’ani.
3). Menciptakan para tahfidz Al-Qur’an
yang selalu taat, cinta, berbakti dan
selalu mendoakan orang tuanya.
4). Menciptakan generasi qur’ani yang hafal
dan faham Al-Qur’an serta memiliki
kemampuan IT.

3. Tujuan PPPA Daarul Qur’an


Tujuan PPPA (Program Pembibitan Pengahafal Al-Qur’an)

Daarul Qur’an adalah mendidik dan mencetak para penghafal Al-


Qur’an yang tidak hanya hafal dan faham Al-Qur’an, tetapi juga memiliki
perilaku hidup yang qur’ani.

46
Sekretaris KepalaKetua
Sekretariat Bendahara Mager
Dewan Pendiri
Manager
Data Base Asset & Networking
Hendy IrawanAssisten
S, S. Th.IAbdoel Keuangan
M.Rochimi,
Anwar
General SE.I,&MA
Sani
Manager SDM Ahmad Jameel, SE
Ustadz Yusuf Mansur
Rini K, SE Manager Yohana Susilowati, SE
Endang W, SE Tarmizi
Nur Diana Dewi, SE
M. Yusuf, A.md.MI

4. Struktur Organisasi PPPA Daarul Qur’an


48

B. Sistem dan Manajemen PPPA Daarul Qur’an


Sistem operasional PPPA Daarul Qur’an adalah sistem operasional yang
berbentuk tradisional. Itu terlihat dari struktur lembaga PPPA Daarul Qur’an yang
merupakan sebuah lembaga yang bernaung di bawah suatu yayasan yang bernama
Yayasan Daarul Qur’an Nusantara. Tetapi tidak berarti bahwa lembaga ini adalah
lembaga yang tidak profesional. Keprofesionalan lembaga ini dtunjukkan dari
sejak awal pendirian Daarul Qur'an yang menjadi semacam Badan Wakaf yang
kepemilikannya adalah bukan Yusuf Mansur dan keluarganya, melainkan PPPA.
Artinya, ini bukan milik pribadi, melainkan milik bersama. Semua sistem
operasional dan manajemen PPPA Daarul Qur’an di kelola secara bersama. Bila
kemudian sekolah ini dengan segala institusinya kemudian menguntungkan, maka
akan dikembalikan lagi untuk kemaslahatan ummat.45
Adapun sistem operasional PPPA Daarul Qur’an dalam menyeleksi santri
yang mondok di PPPA Daarul Qur’an, melalui serangkaian seleksi yang ketat dan
ketika lulus diterima menjadi santri PPPA Daarul Qur’an, nantinya mereka
memiliki kewajiban menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an dalam hitungan juz.
Segala biaya para santri ini dan biaya operasional pondok pesantren PPPA Daarul
Qur’an didapatkan dari shodaqoh dan zakat yang diberikan oleh para donatur dan
berbagai instansi perusahaan yang menjalin kerjasama kemitraan dengan Yayasan
Daarul Qur’an Nusantara. Umat Islam yang ingin bershodaqoh untuk membantu
para santri penghafal Al-Qur’an ini dapat memberikan donasi uang sejumlah
Rp.20.000 setiap bulan atau bisa dalam bentuk wakaf tunai Rp.1.200.000 untuk 5
tahun sekaligus. Adapun mengenai manajemen yang dijalankan oleh PPPA Daarul
Qur’an dalam mengelola lembaga ini tidak jauh berbeda dengan manajemen yang
dijalankan oleh lembaga-lembaga lainnya, baik lemabaga yang sejenis dengan
PPPA Daarul Qur’an maupun tidak sejenis. Manajemen yang digunakan seperti
manajemen umumnya dipergunakan oleh lembaga lainnya, yaitu adanya
perencanaan lembaga, pengorganisasian, pengarahan atau kepemimpinan, dan

45 Yusuf Mansur, Daarul Qur'an; Impian yang Terwujud, www.wisatahati.com, 23


Februari 2008, 05:49.

48
evaluasi.46
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan
dilakukan untuk menentukan tujuan lembaga secara keseluruhan dan cara terbaik
untuk memenuhi tujuan itu. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua
fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat
berjalan.

46 Ustadz Tarmizi (General Manager PPPA Daarul Qur’an), Wawancara, 17 Juli 2008,
13.30 WIB.
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan
mana keputusan harus diambil. Pengarahan adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran
sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating
artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya
atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan
(leadership). Pengevaluasian dalah proses pengawasan dan pengendalian
performa lembaga untuk memastikan bahwa jalannya lembaga sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.47
Proses seperti itulah yang selalu menjadi acuan PPPA Daarul Qur’an
dalam melakukan pembenahan terhadap manajemen lembaga. Sebagai bentuk
keprofesionalan PPPA Daarul Qur’an sebagai sebuah lembaga pengelola dana
shodaqoh, maka dilakukan bersamaan dengan setahun umur PPPA Daarul Qur’an,
tepatnya 29 Maret 2007, di Balai Sarbini Jakarta ketika peluncuran logo PPPA
Daarul Qur’an. Sejak itu, PPPA Daarul Qur’an terus melakukan gerakan
pembenahan diri agar PPPA Daarul Qur’an lebih berkembang menjadi lembaga
shodaqoh yang amanah dan profesional, baik dalam pengelolaan dana shodaqoh
maupun dalam program-program yang diagendakan. Para amil pun terus
dimotivasi agar melakukan yang terbaik untuk PPPA Daarul Qur’an. Para amil
PPPA Daarul Qur’an diharapkan menggiatkan usaha dan kerja serta tidak lupa
memasrahkan kepada Allah disertai do the best di seluruh rangkaian kerja dan
usaha. Perjalanan satu tahun PPPA Daarul Qur’an merupakan pendewasaan dalam

47 Wikipedia Indonesia, Manajemen, http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen, 27 Juli


2008, 10:03:48.
45

berbuat dan lebih menebar manfaat. Aktifitas kerja yang dibangun sebagai bentuk
pelayanan bagi umat dan dana shodaqoh yang terhimpun disalurkan untuk
program pembibitan penghafal Al-Qur’an.
Sebagai bukti keseriusan menajemen PPPA Daarul Qur’an, maka
ditetapkanlah Bulak Santri sebagai field project dari program pembibitan
penghafal Al-Qur’an. Dan juga mulai dikembangkan di daerah-daerah lain seperti
Pondok Pesantren Daarul Qur’an Bogor, Pondok Pesantren di Lembang,
Bandung, perwakilan PPPA di Jatim, Jateng, Jabar, Riau, dan juga Yogyakarta
serta Solo. Ke depannya, manajemen akan terus melakukan pengembangan lain
melalui program-program, agar manfaat shodaqoh yang terhimpun dapat dirasaka
oleh lebih banyak lagi masyarakat. Dan manajemen juga terus meningkatkan
kinerja dan aktifitas kerja sebagai sebuah bukti atas profesionalitas dari senuah
lembaga.48

C. Upaya-Upaya Dalam Memasyarakatkan Shodaqoh

1. Media dalam Memasyarakatkan Shodaqoh yang dilakukan


PPPA Daarul Qur’an
Sebagai sebuah lembaga yang pada awalnya hanya sebagi laboratorium
shodaqoh, PPPA Darrul Qur’an mengembangkan dirinya sebagai sebuah lembaga
yang independent yang fokus pada pengelolaan dana shodaqoh. Untuk itu, PPPA
menggulirkan program-program inovatif sebagai media dalam memasyarakatkan
shodaqoh agar manfaat shodaqoh semakin menyetuh dan dapat dirasakan untuk
masyarakat luas. Sebuah program yang digulirkan untuk menyediakan fasilitas
umum seperti ; pendidikan, kesehatan, ibadah dan lain-lain yang bermanfaat
untuk masyarakat melalui dana wakaf tunai. Melalui program ini PPPA Daarul
Qur’an telah mendirikan Pondok Pesantren Daarul Qur’an di Bulak santri,
Ketapang, Tangerang dan di Bogor. Selain Itu, PPPA juga telah mendirikan Daqu
Kids di Semarang, Jateng.

48 Ustadz Tarmizi (General Manager PPPA Daarul Qur’an), Wawancara, 17 Juli 2008,
13.30 WIB.

45
a. Program PPPA Daarul Qur’an
Sampai saat ini, PPPA DaarulQur’an membagi programnya menjadi 3
fokus, yaitu:
1. Pendidikan.
Bantuan pendidikan diberikan dalam bentuk bantuan Beasiswa bagi
duafa yang berprestasi.
2. Pemberdayaan.
Merupakan proram yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM
mustahiq. Bantuan pemberdayaan diberikan berupa bantu modal atau pelatihan
sesuai dengan potansi individu atau lembaga.
3. Sosial, Dakwah dan Kemanusiaan.
Program ini merupakan program bantuan kemanusiaan, seperti
bantuan bencana alam maupun bantuan bagi mustahiq yang sakit.

Selain itu, PPPA juga menggulirkan program yang bersifat berjangka


waktu, antara lain:

1. Simpatik Guru

Program ini digulirkan sebagai wujud


keprihatihan terhadap nasib guru yang
mengabdikan ilmunya di madrasah, TK atau TPA,
majlis iqra dan masjid. Simpatik Guru akan
memberikan subsidi kepada 1000 guru perbulan.
Mereka hanya membiasakan dan mengajarkan anak
didik mereka untuk sholat dhuha, tahajud dan
sholat sunnah lainnya selain ibadah fardhu.
2. Beasiswa Santri Qur’an
Sebuah program kepedulian yang digulirkan untuk santri-santri yang
kurang mampu yang bercita-cita ingin menjadi penghafal Al-Qur’an. Pada tahun
47

ini diharapkan PPPA dapat memberikan beasiswa kepada 1000 santri di berbagai
pondok dan lembaga pendidikan lainnya.

3. Santri Gemar Membaca (SGM)


Program ini digulirkan untuk mewujudkan mimpi sekolah, madrasah
dan pondok pesantren yang belum memiliki perpustakaan. Perpustakaan
adalah media yang tepat untuk menumbuhkan budaya membaca dan
menulis. Program ini memberikan bantuan aneka ragam bacaan dan
penyediaan perpustakaan serta memberikan pelatihan menulis dan
jurnalistik kepada sekolah, madrasah dan pondok pesantren.

4. PPPA Training Center


a. Sebagai pusat pelatihan dan konsultasi PPPA menggulirkan program:
1. Majelis Konseling
Program ini digulirkan sebagai sarana masyarakat untuk berkosultasi
mengenai masalah jodoh, hutang, anak dan lain-lain.
2. Pusat Kajian Qur’an Terpadu (PUQAT)
Sebagai lembaga yang mempunyai tujuan mencetak penghafal Al-Qur’an,
PPPA membuat kajian-kajian terpadu mengenai metode terkini dalam hal
menghafal Al-Qur’an.

3. Q – Learn
Menyediakan tenaga pengajar atau guru ngaji privat, dengan membuat
link pengajar yang berdekatan dengan calon murid, setelah para guru ngaji
mengikuti metode pelatihan dari PPPA Daarul Qur’an

5. Gerakan Wakaf Tunai (G-Waktu)


Program ini digulirkan oleh PPPA Yayasan Daarul Qur’an Nusantara untuk
memfasilitasi dan mengajak partisipasi masyarakat untuk berwakaf senilai Rp 5
juta atau Rp 10 juta dalam “Pembangunan Kawasan Terpadu Pondok Pesantren

47
Daarul Qur’an”.49

6. Seminar Kun Fayakuun


Program dalam bentuk seminar ini bertujuan untuk mengupas bagaimana
seseorang dapat menghadirkan kun fayakuun Allah dengan cara diatur dengan
baik. Sebuah manajemen yang mengkombinasikan kajian spiritual yang
dimantapkan dengan kajian tafsir tentang ayat innamaa amruhuu dengan kajian
merengkuh kesuksesan dunia dan akhirat.50

2. Bentuk Pemanfaatan Dana Shodaqoh yang dilakukan PPPA


Daarul Qur’an
Adapun sebagai sebuah perwujudan dari hasil dana shodaqoh yang sudah
terkumpul, maka PPPA Daarul Qur’an memanfaatkan dana shdaqoh itu dalam
bentuk “Pembangunan Kawasan Terpadu Pondok Pesantren Daarul Qur’an”.
Diantaranya adalah:
1. Sekolah Daarul Qur’an Internasinal
Sekolah Daarul Qur'an Internasional awalnya hanya dikhususkan untuk
anak-anak santri atau anak-anak didik yang diberikan full beasiswa oleh PPPA
(Program Pembibitan Penghafal al Qur'an). Sekolah Daarul Qur'an Internasional,
menyelenggarakan jenjang pendidikan mulai dari Toddler, Playgroup, TK, SD,
SMP, SMA dan Perguruan Tinggi (Disiplin Ilmu IT atau Computer Science), dan
Pesantren (Boarding).

2. Daarul Qur’an Kids (Daqu Kids)


Daqu Kids adalah sekolah tingkat taman kanak-kanak dan Playgroup
berstandar internasional. Sekolah tersebut didesain dengan arsitektur minimalis
yang tampak megah dan nyaman dihiasi dengan bambu yang rindang dan rumput
yang hijau. Bangunan Daqu Kids dilengkapi dengan fasilitasi berbagai arena
permainan bertaraf international seperti: kolam renang, kolam ikan, papan titian,
jembatan gantung, wall climbing dan flying fox. Dalam melakukan proses belajar
dan mengajar, PPPA Daarul Qur’an membantu operasional pendidikan dan
memberikan bea study untuk siswa atau siswi yang kurang mampu untuk
49 Redaksi, Gerakan Wakaf Tunai, (Tengerang: PPPA Darul Qur’an, 2008), h. 2-4.
50 Darmawan, Seminar Kun Fayakuun, (Tangerang: PPPA News,Edisi 1 Tahun), h. 7.
49

mengenyam pendidikan di Daqu Kids.

3. Daarul Qur’an School (Daqu School)


Daqu School adalah sekolah tingkat SD bernuasa natural dan bersahaja ini
dibangun untuk anak-anak yang memerlukan pendidikan terbaik. Didesain dengan
kesan sederhana dan bersahabat. Bangunan ini terdiri dari 4 ruang kelas, 1 ruang
kantor dan sebuah musholla. Daqu Shcool juga mendapatkan bantuan operasional
pendidikan dan PPPA juga memberikan bea study untuk siswa atau siswi yang
kurang mampu setelah mereka lulus seleksi.

4. SMP Islam Daarul Qur’an (SMPI Daqu)


SMPI Daqu adalah sekolah tingkat menengah pertama yang dibangun 2
lantai dengan jumlah 10 ruang kelas. Sekolah ini diperuntukkan bagi para santri
PPPA Daarul Qur’an untuk mencetak dan membibit penghafal Al-Qur’an yang
merupakan salah satu program yang dikedepankan oleh Yayasan Daarul Qur’an
Nusantara. Para santri berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti: Papua,
Jatim, Jateng, Jakarta, Lampung, Jabar, Tangerang dan daerah lainnya. Para santri
merupakan anak-anak yang kurang mampu namun mempunyai semangat belajar
yang kuat dan memiliki potensi akademik yang baik.
5. STEMIK Antar Bangsa
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STEMIK) Antar
Bangsa merupakan lembaga pendidikan tinggi yang ikut serta dalam
menghasilkan lulusan yang memiliki spiritualitas (keseimbangan antara
intelektual, integritas moral dan iman) dan membangun generasi qur’ani yang
menguasai teknologi serta mampu menjawab tantangan zaman dan bersaing dalam
era globalisasi. Sekolah ini bertujuan membangun generari qur'ani yang mengusai
teknologi dengan mengedepankan pengusaan teknoogi informatika yang
berlandaskan spiritual dan menyatukan akhlaqul karimah. diharapkan mahasiswa
yang telah menyelesaikan studi di STIMIK Antar Bangsa, mampu berinteraksi
dengan dunia usaha, mengusai ilmu terapan khususnya teknologi dan berakhlalqul
karimah serta melibatkan Allah dalam setiap urusannya. Untuk mahasiswa yang
berprestasi dan penghafal Al-Qur'an, PPPA Daarul Qur'an telah menyiapkan

49
beasiswa.51

6. Pondok Pesantren Daarul Qur’an


Pondok Pesantren Daarul Qur’an adalah sebuah lembaga pendidikan
modern yang bertujuan menghasilkan para penghafal Al-Qur’an. Memiliki jenjang
pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai tingkat sekolah menengah atas.
Pondok ini diperuntukan bagi para santri yang kurang mampu dengan bantuan
beasiswa dan juga bagi para santri non-beasiswa.

7. Perpustakaan Sekolah Gratis


Perpustakaan sekolah gratis merupakan bangunan bantuan dari PPPA
Daarul Qur’an. Perpustakaan tersebut diperuntukan bagi sekolah atau pondok
yang belum memiliki fasilitas perpustakaan. Bantuan yang diberikan berupa
bangunan dilengkapi dengan buku-buku pelajaran dan bacaan serta komputer
yang dilengkapi dengan program bahasa arab, qur’an, hadits, tafsir dan fikih
empat mazhab. Bantuan pembangunan perpustakaan sekolah gratis tersebut telah
dilakukan di beberapa sekolah, diantaranya di Ponpes Al-Sabily kampung Secang
desa Sukatani kecamatan Cisoka kabupaten Tangerang Banten. Yang diberikan
bantuan senilai Rp. 12 juta untuk penyelesaian bangunan, koleksi buku dan satu
set komputer berserta program bahasa arab, qur’an, hadits, tafsir dan fikih empat
mazhab. Bantuan perpustakaan juga diberikan kepada MTs As-Syafi’iyah 06
Pondokmiri, Rawakalong Gunung Sindur Bogor.52

51 Agus Rasidi, PPPA Daarul Qur'an Membuka Sekolah Tinggi, http://www.mail-


archive.com/jamaah@arroyyan.com/msg06243.html, 27 Juli 2008, 10:03:48.
52 Ustadz Tarmizi (General Manager PPPA Daarul Qur’an), Wawancara, 17 Juli 2008,
13.30 WIB.

You might also like