You are on page 1of 8

Protokol WAN Protocol WAN adalah aturan atau tata cara yang digunakan dalam melaksanakan pertukaran data

atau mengatur komunikasi data dalam sebuah jaringan WAN. 1. Circuit Switching Pada hubungan Circuit Switching, koneksi biasanya terjadi secara fisik bersifat point to point. Kerugian terbesar dari teknik ini adalah penggunaan jalur yang bertambah banyak untuk jumlah hubungan yang meningkat. Efek yang timbul adalah cost yang akan semakin meningkat di samping pengaturan switching menjadi sangat komplek. Kelemahan yang lain adalah munculnya idle time bagi jalur yang tidak digunakan. Hal ini tentu akan menambah inefisiensi. Model circuit switching, karena sifatnya, biasanya mentransmisikan data dengan kecepatan yang konstan, sehingga untuk menggabungkan suatu jaringan dengan jaringan lain yang berbeda kecepatan tentu akan sulit diwujudkan. Pemecahan yang baik yang bisa digunakan untuk mengatasi persoalan di atas adalah dengan metoda data switching (packet switching). Dengan pendekatan ini, pesan yang dikirim dipecah-pecah dengan besar tertentu dan pada tiap pecahan data ditambahkan informasi kendali. Informasi kendali ini, dalam bentuk yang paling minim, digunakan untuk membantu proses pencarian rute dalam suatu jaringan ehingga pesan dapat sampai ke alamat tujuan. Contoh pemecahan data menjadi paket-paket data ditunjukkan pada gambar. Cara Kerja : Konsep kerja circuit switching yang pertama adalah kita harus menyediakan signal untuk media komunikasi dalam hal ini maksudnya mempersiapkan signal adalah antar media kita, sehingga komunikasi pada nantinya akan berjalan. Yang kedua adalah network interface adalah membuat jembatan antara media satu ke media lainnya sehingga itu digunakan untuk membuat jalannya signal antar media (secara garis besar). Yang ke tiga adalah membuat koneksi antar media komunikasi. Yang ke empat adalah setelah selesai di gunakan sesuai kebutuhan user atau yang lain maka alur signal yang di gunakan itu akan di disconnect selama tidak dipakai. Sehinnga dapat disimpulkan dalam penggunaan konsep circuit switching ini untuk penggunaanya setelah selesai akan di disconnect secara otomatis.

Jenis-jenis Circuit Switching

ISDN ( Integrated Services Digital Network ) suatu layanan digital yang berjalan melalui jaringan telepon.ISDN juga protocol komunikasi data yang dapat membawa packet data baik dalam bentuk text, gambar, suara, video secara simultan.Protocol ISDN beroperasi pada bagian physical, data link, dan network. .

Sample ISDN Configuration Illustrates Relationships Between Devices and Reference Points

An ISDN Circuit-Switched Call Moves Through Various Stages to Its Destination

PSTN adalah jaringan telepon tetap yang menggunakan kabel sebagai perantara atau media penghubung. Jaringan PSTN sudah di kenal lama oleh masyarakat luas, masyarakat pada umumnya memanfaatkan jaringn PSTN untuk telpon rumah dan jaringan internet, karena biaya yang dikeluarkan cukup murah di bandingkan dengan jaringan lainnya. cara kerja pesawat telepon PSTN: 1. Local Loop Setiap unit telepon terhubung dengan central office atau PSTN yang memiliki peralatan switching, peralatan pensinyalan dan baterai sebagai penunjang arus DC untuk mengoperasikan telepon. Setiap telepon yang dihubungkan ke PSTN membentuk suatu gelung lokal dari dua kabel yang disebut dengan pasangan kabel. Peralatan switching akan memberikan respon terhadap sinyal penekanan nomor baik berupa pulsa ataupun nada dari telepon pemanggil untuk menghubungkan telepon yang memanggil dengan telepon yang menjadi tujuan. Apabila hubungan berlangsung kedua telepon tersebut berinteraksi melalui pasangan gelung transformator menggunakan arus yang dihasilkan dari baterai PSTN. 2. Mengawali Pemanggilan Pada saat gagang telepon diletakkan pada telepon maka saklar dari telepon akan tertekan yang mengakibatkan saklar terbuka, keadaan seperti ini disebut kondisi on hook. Pada kondisi on hook antara pesawat telepon dan PSTN dalam keadaan terbuka, tetapi Bell Circuit pada telepon selalu terhubung dengan PSTN. Kapasitor akan mencegah aliran arus DC dari baterai yang mengalir pada Bell Circuit dan melalukan arus AC dari sinyal pendering. Bell Circuit akan berimpedansi tinggi pada saat terjadi sinyal pembicaraan sehingga tidak akan mempengaruhinya.

Pada saat gagang telepon diangkat maka saklar telepon akan tertutup, keadaan ini disebut kondisi off hook. Pada kondisi off hook bagian Speech Circuit pada telepon akan terhubung ke PSTN. Kondisi off hook memberikan isyarat pada PSTN bahwa telepon akan menggunakan saluran sehingga arus DC akan mengalir ke Speech Circuit. Kemudian PSTN akan mengirimkan nada pilih kepada telepon pemanggil untuk mengetahui bahwa PSTN siap menerima penekanan nomor tujuan.

3. Penekanan Nomor (Dialing)

Pada penekanan nomor terdapat dua metoda yaitu metoda decadic dan metoda DTMF. Sebagian besar pesawat telepon menggunakan metoda DTMF untuk mengirimkan nomor tujuan. Telepon jenis ini memiliki 12 tombol yang terdiri dari angka 0-9 ditambah dengan tanda * (asterik) dan tanda # (pagar). Penekanan sebuah tombol akan mengakibatkan rangkaian elektronika pada telepon menghasilkan dua buah nada yang mewakili sebuah simbol dimana frekuensi kedua nada tersebut masih berada pada saluran suara. Pada metoda ini terdapat nada frekuensi rendah pada setiap barisnya dan frekuensi tinggi pada setiap kolomnya.

Pada sistem penekanan ini nilai frekuensi dan tata letak dari setiap tombol telah distandarkan secara internasional. 4. Hubungan Telepon Setelah menerima nomor tujuan, PSTN secara otomatis akan menghubungkan telepon pemanggil dengan telepon yang dituju. Apabila telepon yang dituju dalam keadaan off hook maka nada sibuk akan dihasilkan oleh PSTN untuk dikirimkan pada telepon pemanggil sebaliknya apabila telepon yang dituju dalam keadaan on hook maka nada dering akan dikirimkan pada telepon yang dituju tersebut. Pada saat yang sama nada dering balik (ring back tone) akan dikirimkan oleh PSTN pada telepon pemanggil untuk memberikan tanda bahwa telepon yang dituju sedang berdering.

5. Menjawab Panggilan Apabila telepon yang dituju diangkat maka gelung antar telepon dan PSTN akan terbentuk dan arus gelung akan mengalir pada telepon yang dituju dan PSTN akan menghentikan sinyal dering dan nada dering balik dari saluran tersebut. Kemudian komunikasi suara dapat dipertukarkan.

6. Mengakhiri Pembicaraan Hubungan telepon akan dihentikan apabila salah satu telepon atau kedua telepon tersebut meletakkan gagang telepon. Hal ini mengakibatkan sinyal on hook memberikan tanda ke PSTN untuk membebaskan saluran.

2. Packet Switching Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router. Tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian

potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut paket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya. Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima. Penggunaan packet switching mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penggunaan Jenis-jenis Packet Switching Protocol HDLC ( High Level Data Link Control), merupakan suatu protocol WAN yang bekerja pada data link layer dimana HDLC protocol untuk menetapkan metode enkapsulasi packet data pada synchronous Serial.HDLC keluaran ISO memiliki kelemahan yakni masih bersifat Singelprotocol yang berarti hanya untuk komunokasi pada satu protocol, sedangkan untuk HDLC keluaran CISCO multiprotocol dimana dapat melakukan komunikasi data dengan banyak protocol ( misal IP, IPX dsb) dan protocol yang terdapat pada layer tiga secara simultan. Point to Point ( PPP ) protocol pada data link yang dapat digunakan untuk komunikasi Asynchronous Serial maupun Synchronous Serial. PPP dapat melakukan authentikasi dan bersifat multiprotocol. Protocol ini merupakan pengembangan dari protocol SLIP ( Serial Line Inteface Protocol ) yaitu suatu protocol standart yang menggunakan protocol TCP/IP. Cara Kerja secara Umum PPP Untuk membangun komunikasi melalui link point-to-point, PPP mengirim LCP frame untuk mengkonfigurasi dan menguji data link. Setelah link telah ditetapkan dan fasilitas opsional telah dinegosiasikan, diperlukan LCP yang berasal dari PPP dengan mengirimkan frame NCP untuk memilih dan mengkonfigurasi protokol lapisan satu atau lebih jaringan. Ketika masing-masing lapisan protokol jaringan yang dipilih yang telah dikonfigurasi, paket-paket dari masing-masing protokol lapisan jaringan dapat dikirim melalui link. Link ini akan tetap dikonfigurasi untuk komunikasi sampai frame LCP atau NCP eksplisit menutup link, atau sampai terjadi suatu peristiwa eksternal (misalnya, timer tidak aktif berakhir atau campur tangan pengguna).

X.25 Protocol merupakan protocol standard yang mendefinisikan hubungan antara sebuah terminal dengan jaringan Packet Switching. Untuk protocol ini dibuat untuk komunikasi data secara analog yang berarti proses pengiriman data harus mengikuti algoritma algoritma yang ada pada Protocol X.25. Protocol ini melakukan suatu koneksi dengan membuat suatu Circuit Virtual dimana suatu jalur khusus pada jaringan public yang dipakai untuk komunikasi data antar protocol X.25 Contoh konfigurasi : interface token 0

cmns enable x25 map cmns 38.8261.17 0800.4e02.1f9f Frame Relay protocol untuk pengiriiman data pada jaringan public. Sama hal nya dengan protocol x.25, Frame Relay juga memakai Circuit Virtual sebagai jalur komunikasi data khusus akan tetapi frame Relay masih lebih baik dari X.25 dengan berbagai kelengkapan yang ada pada Protocol Frame Relay. Encapsulasi packet pada Frame Relay menggunakan identitas koneksi yang disebut sebagai DLCI ( Data Link Connection Identifier ) yang mana pembuatan jalur Virtual Circuit akan ditandai dengan DLCI untuk koneksi antara komputer pelanggan dengan Switch atau router sebagai node Frame relay. Frame Relay menawarkan alternatif yang menarik untuk kedua saluran yang berdedikasi dan jaringan X.25 untuk menghubungkan LAN ke jembatan dan router. Prinsip kerja Frame-relay pada Transmisi packet data 1. Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI sebagai jalur pada tujuan suatu Frame. Jika suatu jaringan mempunyai masalah yang menangi frame tersebut baik yang disebabkan masalah jaringan maupun kemacetan terjadi maka frame tersebut akan dibuang. 2. Frame-Relay membutuhkan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai hasil kerja baik. Suatu jaringan tidak dapat melakukan koreksi masalah terhadap jaringan, maka frame-relay butuh protocol diatas nya melakukan koreksi kesalahan tersebut untuk menjaga suatu frame yang akan ditansmisikan. 3. Koereksi kesalahan yang dilakukan protocol-protocol lapisan lebiih tinggi tidak akan efektif ditinjau dari segi penundaan pemrosesan packet data yang memakan delay waktu. Maka dari itu suatu jaringan harus meminimumkan pembungan suatu frame. 4. Contoh konfigurasi: interface Serial2/0 ip address 172.16.10.1 255.255.255.0 encapsulation frame-relay frame-relay interface-dlci 100 no keepalive clock rate 56000 ! router rip network 172.16.0.0 !

ATM ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah standar iInternational Telecommunication Union Telecommunication Standar Section (ITU-T) untuk cell relay informasi untuk beberapa layanan seperti voice, video, atau data. Jaringan ATM bersifat connection-oriented.

You might also like