You are on page 1of 5

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PILKADA Jakarta, tanggal 4-5 September 2005

Yth. Para peserta sosialisasi Pilkada dan hadirin yang berbahagia Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh; Marilah kita tak henti-hentinya memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan YME, sehingga pada hari ini dapat hadir untuk mengikuti acara sosialisasi Pilkada dalam keadaan sehat wal afiat. Saudara-saudara, Sebagaimana dimaklumi bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah diamanatkan untuk menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh rakyat. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh rakyat telah sejalan dengan Amanat Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dan juga Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD. Prinsip dasar yang dianut dalam pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah dalam rangka mengembangkan nilai-nilai kehidupan demokrasi yang mengedepankan penggunaan hak kedaulatan dan politik rakyat secara demokratis, transparan dan akuntabel. Asas yang digunakan dalam pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Dengan demikian setiap warga negara dapat terjamin menggunakan hak pilihnya tanpa adanya tekanan dari pihak-pihak tertentu.

Proses pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung pada dasarnya bukan sekedar memilih siapa yang akan menjadi pimpinan daerahnya akan tetapi merupakan juga suatu proses pembelajaran kehidupan berpolitik dan demokrasi yang terwadahi dalam suatu koridor hukum yang benar. Pengalaman keberhasilan penyelenggaraan Pemilihan Umum Legislatif, Presiden dan Wakil Presiden yang telah berhasil dan berjalan dengan baik dan diakui oleh dunia internasional hendaknya dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga dalam rangka pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh rakyat. Kita tahu bahwa pemerintahan daerah dan jajarannya mengambil peran penting didalam menyukseskan pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif maupun Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, baik melalui dukungan tenaga maupun pembiayaan terlebih-lebih dalam mendukung kelancaran logistik. Dukungan ini tentunya sangat diharapkan dalam proses pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh rakyat yang merupakan tonggak sejarah bagi masing-masing daerah yang bersangkutan, sehingga perlu mendapat dukungan semua pihak baik jajaran pemerintahan maupun segenap elemen masyarakat. Saudara-saudara, Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 telah memberikan landasan pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang secara garis besar meliputi dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap palaksanaan. Adapun masa persiapan meliputi pemberitahuan DPRD kepada KDH maupun KPUD mengenai berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah, pembentukan Panitia Pengawas, PPK, PPS, serta pendaftaran pemantau. Sedangkan tahap pelaksanaan meliputi penetapan daftar pemilih, pengumuman pendaftaran dan penetapan calon, kampanye, masa tenang, pemungutan suara, penghitungan suara, penetapan pasangan calon serta pengusulan pasangan calon terpilih. Berdasarkan hasil evaluasi pada setiap tahapan Pilkada yang telah dilaksanakan pada bulan Juni 2005 menunjukkan bahwa permasalahanpermasalahan Pilkada yang muncul pada umumnya adalah: 1) 2) Permasalahan teknis, yang disebabkan sosialisasi belum optimal dilaksanakan. Terlambat dibentuknya Panwas yang seharusnya dibentuk pada sebelum proses penetapan jadwal Pilkada untuk menghindari terjadi permasalahan dalam proses pencalonan. Tidak netralnya PNS dalam pelaksanaan Pilkada. Untuk menghindari ketidaknetralan PNS diminta kepada para Sekretaris Daerah untuk selalu mensosialisasikan kepada aparat jajaran Pemda masing-masing dan memberikan sanksi bagi yang melanggar.

3)

4)

Terdapat pemilih yang tidak terdaftar, yang disebabkan : a. Kurangnya koordinasi antara Dinas Kependudukan dan PPS (KPUD) untuk mensinkronkan DP4 dengan daftar pemilih pada waktu Pilpres putaran ke 2 kurang optimal; Dalam penetapan dan sosialisasi DPS dan DPT waktunya sempit dan kurang melibatkan RT/RW; Kurangnya partisipasi masyarakat.

b. c. 5)

Banyaknya pemilih yang telah ditetapkan dalam DPT, tidak menerima kartu pemilih dan pemberitahuan untuk melakukan melakukan pemungutan suara. Untuk menghindari permasalahan diatas, diminta agar dalam menyampaikan kartu pemilih dan pemberitahuan pemungutan suara selalu melibatkan pengurus RT/RW dan memonitor pelaksanaannya.

6)

Permasalahan dalam penelitian persyaratan dan penetapan pasangan calon. Untuk menghindari pemasalahan dalam dalam penelitian persyaratan dan penetapan pasangan calon, diminta kepada KPUD supaya selalu bekoordinasi dengan partai politik, instansi terkait dan bersikap netral, transparan serta selalu mengacu kepada ketentuan paraturan perundang-undangan.

7)

Permasalahan yang terjadi pada waktu pelaksanaan Kampanye. Untuk menghindari permasalahan yang terjadi pada waktu pelaksanaan Kampanye seperti mencuri start kampanye, diminta kepada Panwas untuk bertindak tegas dan selalu mengacu kepada ketentuan paraturan perundang-undangan.

8)

Permasalahan yang terjadi saat Pemungutan Suara, yang disebabkan : Untuk menghindari permasalahan yang terjadi pada saat pemungutan suara, diminta kepada KPUD agar segera merespon menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada saat pemungutan suara, sehingga mencegah terjadinya ketidakpuasan masyarakat yang dapat berlanjut ke aksi unjuk rasa.

9)

Permasalahan yang terjadi dalam rekapitulasi penghitungan suara. Dalam melakukan rekapitulasi perhitungan suara supaya tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan lebih cermat dalam penghitungan serta waktu yang telah ditetapkan.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan dan solusi yang kami ungkapkan diatas, dapat menjadi acuan dan rujukan dalam menyelenggarakan Pilkada di daerah Saudara masing-masing agar dapat menjadi lebih baik dari pelaksanaan Pilkada sebelumnya.

Peserta Sosialisasi yang saya hormati Pada kesempatan ini selain daripada antisipasi dan solusi permasalahan tersebut diatas, ada beberapa hal penting yang perlu Saudara-saudara ketahui dan menjadi perhatian yaitu : Pertama; Pemerintah daerah melalui instansi yang terkait agar memfasilitasi proses penyiapan data administrasi kependudukan melalui validasi data P4B dan pemutakhiran data penduduk sebagai bahan untuk proses penetapan data pemilih oleh KPUD dan jajarannya sampai ketingkat PPS. Kedua; Mencermati data mutasi kependudukan sehingga dapat dicegah dan dielimineir adanya eksodus perpindahan penduduk dan dapat berpengaruh terhadap penentuan hasil Pilkada. Ketiga; Memberikan perhatian terhadap pentingnya aspek sosialisasi tentang pelaksanaan Pilkada sehingga masyarakat dalam menentukan pilihannya lebih berorientasi kepada penilaian terhadap visi, misi, dan program masingmasing pasangan calon Kepala Daerah. Keempat; Penyiapan dan pengalokasian anggaran untuk pelaksanaan Pilkada dengan prinsip hemat dan memperhatikan kebutuhan riil yang diperlukan yang pengalokasianya di tetapkan dalam APBD. Bantuan Pemerintah melalui APBN dalam pelaksanaan Pilkada tahun 2005 sifatnya adalah untuk mendukung pembiayaan anggaran yang disediakan oleh daerah. Oleh karena itu pemerintah daerah harus benar-benar menghitung dan menganggarkan kebutuhan pembiayaan pelaksanaan Pilkada dengan cermat, transparan dan akuntabel serta dapat diakses oleh publik. Kelima; Dalam hal pengadaan logistik agar mempedomani peraturan perundang-undangan dan untuk itu perlu pemberian pemahaman kepada jajaran KPUD sehingga tidak timbul permasalahan dikemudian hari. Keenam; Sebagai anggota PNS dalam Pilkada agar bersikap netral dan memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa diskriminatif atau berpihak kepada partai politik tertentu. Sikap netral ini tidak mengurangi hak politik dalam memilih pasangan calon Kepala Daerah pada saat pemungutan suara di TPS. Ketujuh; Kepada DPRD secara dini harus sudah memberitahukan mengenai akhir masa jabatan Kepala Daerah dan bersama-sama pemerintah daerah berperan aktif dalam menyosialisasikan Pilkada kepada masyarakat sehingga masyarakat secara terdidik dan cerdas memilih pimpinan daerahnya yang dapat mengemban amanat rakyat. Dalam hal ini anggota DPRD sebagai perpanjangan tangan partai politik hendaknya dapat mempengaruhi partai politik yang bersangkutan untuk membuka ruang seluas-luasnya bagi calon perseorangan untuk mencalonkan atau dicalonkan menjadi pasangan calon Kepala Daerah. Kedelapan; Kepada Sekretaris Daerah, saya minta supaya mengoptimalkan kerja Desk Pilkada agar dapat memprediksi dan mengantisipasi permasalahan yang akan terjadi serta mencari solusi penyelesaian permasalahan, sehingga dapat menghindari munculnya hal-hal yang tidak kita inginkan.

Kesembilan; Kepada Panwas diharapkan untuk selalu menjaga netralitas dan tidak memihak terhadap salah satu pasangan calon serta menindaklanjuti semua laporan yang masuk. Kesepuluh; Kepada KPUD agar selalu berkoordinasi dengan pihak keamanan dalam rangka mewujudkan pelaksanaan Pilkada yang aman, tertib dan demokratis. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan selamat mengikuti acara sosialisasi Pilkada. Semoga usaha dan perjuangan untuk menyukseskan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh rakyat dapat bermanfaat bagi kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara kita. Akhirnya dengan mengucapkan Bissmillah Hirrohmanirohhim sosialisasi Pilkada saya nyatakan secara resmi dibuka. Sekian dan Terima Kasih. Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh. MENTERI DALAM NEGERI acara

H.MOH. MARUF

You might also like