You are on page 1of 3

respons tubuh ibu terhadap kehamilan Metabolisme selama kehamilan Sebagai akibat peningkatan sekresi berbagai hormone selama

a kehamilan, termasuk tiroksin, hormone korteks adrenal, dan hormone-hormon seks, kecepatan metabolisme basal ibu hamil meningkat sekitar 15 persen selama pertengahan akhir kehamilan. Akibatnya, awanita hamil sering merasa kepanasan. Selain itu, karena beban ekstra yang dipikulnya, energy dalam jumlah yang lebih banyak dari normal harus dipergunakan untuk aktivitas otot. Fungsi system urinarius ibu selama kehamilan Kecepatan pembentukan urin seorang wanita hamil biasanya sedikit meningkat karena peningkatan asupan cairan dan peningkatan beban atau produk-produk ekskresi. Tetapi, di samping itu, terjadi beberapa perubahan khususdari fungsi ekskresi urin. Pertama, kemampuan reabsorbsi tubulus ginjal untuk natrium, klorida, dan air meningkat sebanyak 50 persen sebagai akibat peningkatan produksi hormone steroid oleh plasenta dan korteks adrenal. Kedua, laju filtrasi glomerulus meningkat sebanyak 50 persen selama kehamilan, yang cenderung meningkatkan kecepatan ekskresi air dan elektrolit di dalam urin.

FAAL HATI PADA KEHAMILAN NORMAL Faal hati selama kehamilan normal dapat dikatakan tidak berubah. Karena pengaruh kenaikan kadar estrogen, spider naevi dan eritema palmaris dapat ditemukan pada kira-kira 60% wanita hamil normal, kebanyakan pada wanita hamil berkulit putih dan sedikit pada kulit berwarna. Kedua perubahan ini akan menghilang dalam waktu 46 minggu setelah melahirkan(1-4). hati yang normal biasanya tidak teraba selama kehamilan. Hati yang teraba mungkin didasari karena penyakit hati atau kegagalan jantung(2,4). Selama kehamilan kadar bilirubin serum biasanya normal, pada sebagian kecil wanita hamil terdapat peningkatan bilirubin yang ringan, tetapi dengan kadar total kurang dan 2 mg%, hal ini mungkin karena peningkatan metabolisme hemoglobin(2,3). Enzim fosfatase alkali dalam serum kadarnya akan naik secara lambat sampai bulan ke tujuh kehamilan dan akan naik lebih cepat serta mencapai puncaknya pada bulan ke sembilan, tetapi kadarnya jarang melebihi dua kali batas atas normal; peningkatan ini disebabkan karena produksi sinsisiotrofoblast di plasenta. Kadar enzim ini akan kembali normal setelah 28 minggu post partum(2,4). Kadar protein total dalam serum jarang turun sampai di bawah 6 mg%, perubahan ini disebabkan karena penurunan relatif kadar albumin serum akibat peningkatan volume plasma (dilusi) selama kehamilan(2,4,5). Globulin dalam serum akan meningkat demikian juga fibrinogen. Dengan pemeriksaan elektroforesis, tampak globulin alfa dan beta meningkat, sedangkan globulin gama sedikit menurun(1,3).

Kolesterol total serum kadarnya meningkat sejak bulan ke empat kehamilan, mencapai puncaknya sekitar 250 mg% pada bulan ke delapan, tetapi jarang melebihi 400 mg% (4). Pada sebagian kecil wanita hamil ekskresi bromsulphalein (BSP) dapat sedikit terganggu pada trimester ketiga, yang akan cepat normal kembali pada awal masa nifas(1,3,4). Pemeriksaan biopsi hati pada wanita hamil yang normal tidak menunjukkan kelainan histologik, atau kadang-kadang hanya tampak perubahan minimal yang tidak spesifik berupa perbedaan ukuran hepatosit, bertambah besarnya inti sd, infiltrasi limfosit yang sangat ringan pada daerah portal serta peningkatan retikulum endoplasmik. Aliran darah ke hati biasanya juga tidak mengalami perubahan yang berarti(1).

ADAPTASI KEHAMILAN Perubahan Metabolik Peningkatan jml cairan disebabkan oleh turunnya osmolaritas dari 10 mOsm/kkg yg diinduksi oleh makin rendahnya ambang rasa haus & sekresi vasopresin Pada saat aterm 3,5 l cairan berasal dari janin, plasenta & cairan amnion. Sedangkan 3 l lainnya berasal dari akumulasi peningkatan volume darah ibu, uterus, & payudara sehingga minimal tambahan cairan selama kehamilan adl 6,5 l . Konsentrasi lemak, lipoprotein, & apolipoprotein dlm plasma meningkat selama kehamilan, yang nantinya akan digunakan sebagai nutrisi janin . Zinc (Zn) penting bagi pert & perk janin. Defisiensi zinc menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Perempuan hamil dianjurkan untuk mendapat asupan zinc 7,3-11,3 mg/hari Asam folat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel dalam sintetis DNA/RNA . Def asam folat selama kehamilan akan menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik . Traktus Digestivus

Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan bergeser. Apendiks akan bergeser ke arah atas dan lateral

Penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorit & peptin di lambung -> menimbulkan gejala berupa pyrosis (heartburn) -> penurunan motilitas -> mual

Traktus Urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih bila uterus keluar dari rongga panggul Pada ureter akan terjadi dilatasi dimana sisi kanan akan lebih membesar dibandingkan ureter kiri

Sistem Endokrin Hormon prolaktin akan meningkat 10 kali lipat pada saat kehamilan aterm, setelah persalinan konsentrasinya akan menurun Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat persalinan akibat dari hiperplasia kelenjar & peningkatan vasularisasi Konsentrasi plasma hormon paratiroid akan menurun pada trimester pertama & kemudian akan meningkat secara progresif. Aksi oenting PTH adl untuk memoasok janin dengan kalsium yg adekuat . Sistem Muskoskeletal

Lordosis progresif akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah 2 tungkai Mobilitas tersebut mengakibatkan perubahan sikap ibu & pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama pada akhir kehamilan . Referensi : lmu Kebidanan , Sarwono Fisiologi Manusia , Guyton

http://www.scribd.com/doc/93901976/ADAPTASI-KEHAMILAN

You might also like