You are on page 1of 16

Kontaminasi Tanah Akibat Limbah Kadmium (Cd) pada Industri Tekstil Studi Kasus : Rancekek Jawa Barat

FARIS FAZA HAIKAL HADYA UTAMA MUHAMMAD IQBAL SUCIPTA LAKSONO

Pembahasan
Pendahuluan Akibat Kontaminasi Dampak Ekonomi Dampak Kesehatan Penanggulangan

Latar Belakang Permasalahan


Kawasan Industri di Kabupaten Rancaekek, Jawa

Barat, tercemar oleh logam berat dari limbah lumpur yang diproduksi oleh industri tekstil. Limbah ini dibuang langsung ke tiga sungai, yang digunakan untuk mengairi sawah. Sekitar 720 ha lahan pertanian yang tercemar di area ini. Survei yang dilakukan oleh Kurnia (1999) mengungkapkan bahwa terdapat konsentrasi kadmium yang sangat tinggi di desa Kabupaten Rancaekek.

Kadmium (Cd)
Kadmium merupakan logam lunak berbentuk kristal

dan berwarna putih keperakan yang terletak pada Golongan II B dalam susunan periodik dengan nomor atom 48 dan bobot atom sebesar 112,40 (Pais dan Jones, 1997 dalam Institut Pertanian Bogor, 2006).

Kadmium (CD)
Sumber kadmium adalah pelapukan bahan mineral

tanah, abu vulkanik, pembakaran batu bara, pembakaran sampah, pupuk mineral seperti fosfat, batu kapur dan limbah. Kadmium bersifat racun dan umumnya terikat pada protein dan senyawa organik lain (EPA, 2000 dalam Institut Pertanian Bogor, 2006).

Kadmium (Cd)
Mineral kadmium dalam tanah antara lain CdO, CdCO3,

Cd(PO4)2, dan CdCl2. Senyawa senyawa tersebut terikat pada senyawa organik atau oksida, namun yang dominan adalah CdS. Kandungan total kadmium dalam tanah berkisar antara 0,01 sampai dengan 7,00 ppm. Tanah dikatakan tercemar bila kandungan kadmium mencapai lebih dari 3,0 ppm (Pendias & Pendias, 2000 dalam Institut Pertanian Bogor, 2006).

Penggunaan kadmium
Penggunaan kadmium yang paling besar (75 %) adalah

dalam industri batu baterai (terutama baterai Ni-Cd). Logam ini juga dapat digunakan campuran pigmen electroplating, pembuatan alloys dengan titik lebur yang rendah, pengontrol pembelahan reaksi nuklir, dalam pigmen cat dengan membentuk beberapa garamnya seperti kadmium oksida (yang lebih dikenal sebagai kadmium merah),

Kegunaan Kadmium
Semikonduktor, Stabilisator PVC, Obat obatan seperti sipilis dan malaria,

Penambangan timah hitam dan bijih seng


Sebagai lapisan tahan korosi pada baja.

Akibat Kontaminasi
Dampak Kesehatan

Berikut adalah dampak kadmium (Cd) yang menganggu kesehatan manusia :

Kadmium (Cd) merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena unsur logam ini memiliki tendensi untuk bioakumulasi. Logam ini teradsorbsi oleh tubuh manusia yang akan menggumpal di dalam ginjal, hati dan sebagian dibuang keluar melalui saluran pencernaan. Keracunan Cd dapat mempengaruhi otot polos pembuluh darah. Akibatnya tekanan darah menjadi tinggi yang kemudian bisa menyebabkan terjadinya gagal jantung dan kerusakan ginjal

Akibat Kontaminasi
Cadmium dapat menyebabkan keadaan melunaknya tulang yang

umumnya diakibatkan kurangnya vitamin B yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan daya keseimbangan kandungan kalsium dan fosfat dalam ginjal yang dikenal dengan nama osteomalasea. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan osteoporosis sehingga orang tidak dapat berdiri dengan tegak tetapi membungkuk

Akibat Kontaminasi
Dampak Ekonomi Kontaminasi tanah oleh logam berat tadi daerah-daerah menyebabkan penurunan hasil panen padi dan petani pendapatan. Setelah 20 tahun kontaminasi, hasil padi ratarata memiliki menurun sekitar 80%. Hasil awal padi sekitar 46 mt / ha menjadi 1 mt / ha, dan isi logam berat dalam tanah telah meningkat sekitar 18% - 98%, dibandingkan ke tanah tercemar.

Penanggulangan
Tindakan pemulihan (remediasi) perlu dilakukan agar lahan yang tercemar dapat digunakan kembali untuk berbagai kegiatan secara aman. Di samping metode remediasi yang biasa digunakan yang berbasis pada rekayasa fisik dan kimia. Pemanfaatan tumbuhan untuk remediasi lingkungan dikenal juga dengan istilah Fitoremediasi. Fitoremediasi dapat didefinisikan sebagai: Penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan, Memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik (Priyanto & Joko, 2000). Fitoremediasi sangat ditentukan oleh pemahaman tentang penyerapan logam serta penyerapan dan atau degradasi senyawa organik oleh tumbuhan.

Penanggulangan
Berikut adalah karakteristik penting, yang harus dimiliki oleh tumbuhan sebagai bahan (Chaney et al., 1997 dalam Priyanto & Joko, 2000) Tumbuhan harus bersifat hipertoleran agar dapat mengakumulasi sejumlah besar logam berat di dalam batang serta daun. Tumbuhan harus mampu menyerap logam berat dari dalam larutan tanah dengan laju penyerapan yang tinggi. Tumbuhan harus mempunyai kemampuan untuk mentranslokasi logam berat yang diserap akar ke bagian batang serta daun.

Penanggulangan
Tumbuhan yang dipakai pada Fitoremediasi pada

penelitian ini adalah Vetiver Grass Tumbuhan ini mengurangi kandungan kadmium pada tanah hingga 35%-42 %

Proses Fitoremediasi

Terima Kasih

You might also like