You are on page 1of 51

Oleh : Benyamin Ndu Ufi

www.nduufi.wordpress.com

P1

P2 q1

P3 P4 q2

E3
30/50 20/30

40/40

40/40

30/30

q1 q2 E2
30/50 20/30

40/40

40/40

30/30

q1 q2 E1
30/50 20/30

40/40

40/40

30/30

6,0 m

2,0 m

Data-data Pembebanan : Beban Mati : q1 = 20 KN/m P1 = 40 KN P3 = 50 KN q2 = 20 KN/m P2 = 30 KN P4 = 25 KN Beban Hidup : q1 = 8 KN/m P1 = 25 KN P3 = 30 KN q2 = 6 KN/m P2 = 20 KN P4 = 15 KN Beban Gempa : E1 = 60 KN/m E2 = 70 KN E3 = 50 KN Kombinasi : Ikuti Aturan Diminta : Susunlah Langkah-langkah Input sampai dengan Output dan cara cetak dengan menggunakan Program SAP 2000 dan Staad Pro

1
www.nduufi.wordpress.com

5,0 m

4,0 m

4,0 m

URUTAN INPUT STAADPRO

Secara umum, urutan input dalam Staad Pro dapat dibagi dalam beberapa bagian sebagai berikut :

1. Keterangan mengenai pekerjaan 2. Geometri Struktur 3. Bentuk dan Ukuran dari batang (property) 4. Spesifikasi batang (bila ada) 5. Kondisi tumpuan atau perletakan 6. Kondisi Pembebanan Primer 7. Kondisi Pembebanan Kombinasi 8. Analisa Mekanika Struktur 9. Desain Struktur ( Beton ) 10. Tampilan hasil analisa.

2
www.nduufi.wordpress.com

ANALISA STRUKTUR FRAME 2D DENGAN STAAD PRO V.8i A. Memulai Main Window untuk StaadPro Untuk memulai input data untuk analisa struktur, berikut adalah langkah-langkahnya : 1. Buka Program Staad Pro V.8i

2. Klik File > New atau klik New project. Maka kotak dialog New akan muncul gambar seperti dibawah ini. 3. Tentukan tipe struktur yang akan dianalisa dengan meng-klik check-box Plane dan menentukan unit yang dipakai yaitu klik KiloNewton dan Meter. 4. Berikan nama file dengan nama TERSERAH ANDA, tentukan pula lokasi dimana file tersebut akan disimpan. Lalu klik OK. 5. Klik Next untuk melanjutkannya.

TERSERAH ANDA

TERSERAH ANDA

3
www.nduufi.wordpress.com

6. Kotak dialog akan muncul, dimana STAAD akan menanyakan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Apakah membuat model struktur atau mengedit proyek dari pekerjaan yang sudah ada. Disini dapat

mempergunakan Structure Wizard, untuk menggambar struktur. 7. Dari menu Drop down Model type, pilih Frame Models, dan pilih Bay Frame kemudian drag dengan mouse ke window sebelah kanan. 8. Isikan Jarak antar Lebar Frame, tinggi dan jarak antar portal maupun tinggi tiap lantai pada kotak isian yang tersedia. Untuk jarak Portal atau lantai yang tidak sama, bisa digunakan kotak modifikasi input yang tersedia di samping kotak Dialog isian.

9. Langkah selanjutnya adalah menginport struktur yang telah dimodelkan dengan Struktur Wizard kedalam STAAD PRO. Setelah perintah merge, akan muncul kotak dialog untuk menentukan referensi koordinat dari model yang ingin di Merge kedalam Staad Pro. Pilih saja Koordinat referensi X, Y, Z nya adalah 0, 0, 0 dan klik Ok

4
www.nduufi.wordpress.com

10. Mengisi Informasi Project yang sedang dikerjakan, berupa Nama Project, Client, Job Number, engineer dan lain-lain.

TERSERAH ANDA

5
www.nduufi.wordpress.com

11. Memberi nomor Frame dan nodal pada model struktur dengan cara klik kanan pada layar Whole Struktur dan pilih Labels, maka akan muncul kotak dialog. Pada Nodes Beri tanda centang Nodes Number (N) dan pada Beams beri centang pada Beams Number (B) kemudian klik Ok.

6
www.nduufi.wordpress.com

12. Untuk mendifinisikan perletakan dapat meng klik Commands, kemudian Support Specification, tampilan nya akan seperti gambar berikut ini : a. Pilih Fixed, kemudian tekan tombol add maka Tumpuan Jepit akan terdefinisi kedalam kortak dialog Support b. Dari Kotak Dialog Support, Klik Create kemudian pilih Pinned maka tumpuan jepit akan terdefinisi dalam kotak dialog Support. c. Dengan kursor, sorot salah satu tumpuan dan pilih Use Cursor to assign dan klik tombol Assign untuk menempatkan jenis tumpuan pada model struktur. d. Hasilnya akan terlihat seperti gambar dibawah.

7
www.nduufi.wordpress.com

13. Member Property

Untuk mendefinisikan Property dari batang-batang struktur, klik Command, Member Property, Prismatic dan pilih rectangle maka tampilannnya sebagai berikut :

Property untuk menentukan bentuk penampang dan dimensi Catatan : hilangkan tanda Centang pada Material, agar program tidak langsung menerapkan material defaul pada Member property yang baru dibuat. Pemilihan jenis material dan konstantanya akan didefinisikan pada langkah berikutnya. 14. Isikan dimensi member property dan klik add, ulangi langkah ini untuk member property yang lain sampai muncul data-data member property seperti gambar dibawah ini :

8
www.nduufi.wordpress.com

15. Klik pada salah satu member property yang ada dan Pilih Use Cursor to assign, klik tombol Assign untuk mendefinisikan jenis member property tersebut batang struktur yang diinginkan. Ulangi langkah ini untuk batang-batang yang lain hingga terlihat seperti pada gambar dibawah ini :

16. Material Constants a. Blok semua frame struktur, Klik Command, Materials Contants dan Density untuk mengisi data kerapatan beton. b. Klik Command, Materials Contants dan Elastisity untuk mengisi data Elastisitas Beton. c. Klik Command, Materials Contants dan Poissons ratio untuk mengisi data angka poison rasio beton d. Klik Command, Materials Contants dan Aplha untuk mengisi data alpha. e. Klik Command, Materials Contants dan Damping Ratio untuk mengisi data dumping ratio f. Klik Command, Materials Contants dan Shear Modulus untuk mengisi data modulus geser beton

9
www.nduufi.wordpress.com

17. Dari page control, klik General > Material maka akan tampil kotak dialog yang berisi definisi material. Blok semua frame kemudian klik pada material Concrete > assign maka akan tampil gambar seperti ini :

18. Data Pembebanan Klik Commands > Loading > Primary Load, selanjutnya akan tampil kotak dialog Set Active Primary Load Case > Create New Primary Load Case . Buat Load 1 : Beban Mati, ganti load casenya menjadi Dead dan klik add. Ulangi langkah tersebut untuk Beban Hidup, dan beban gempa kemudian tekan close maka akan tampil gambar seperti ini :

10
www.nduufi.wordpress.com

19. Mengisi data pembebanan a. Klik pada Load case > Beban mati dan tekan add. Pilih member load untuk menginput beban pada batang. Gunakan Concentrated force untuk mengisi beban titik dan Uniform Force untuk menginput beban merata pada batang. b. Pilih Nodal Load > Node untuk menginput data beban titk pada joint.

c. Ulangi langkah diatas untuk beban hidup dan beban Gempa. Setelah semua data pembebanan selesai di masukan, maka data pembebanan akan tampil seperti pada gambar dibawah ini :

11
www.nduufi.wordpress.com

d. Menerapkan beban pada frame strukutr Klik pada load case details > beban Mati > UNI GY -20kN/m dan pilih use cursor to assign > assign maka kursor akan berubah tanda menjadi ikon beban. Klik pada frame dimana beban mati tersebut bekerja. Ulangi langkah ini untuk semua tipe beban hingga akhirnya akan menjadi seperti pada gambar dibawah ini :

20. Mengisi data Kombinasi Pembebanan a. Klik pada Load case Details dan tekan add maka akan muncul kotak dialog add New : Load Cases. b. Klik pada Define Combination dan isikan nama kombinasi pembebanan KOMBINASI 1 > klik pada BEBAN MATI isikan faktor pengali beban mati 1.2 dan klik simbol . Ulangi langkah ini untuk faktor pengali beban hidup kombinasi 1. Akhiri dengan menekan tombol add maka kombinasi 1 sudah terdefinisi dalam kotak dialog Load & definition c. Ulangi langkah b diatas untuk KOMBINASI 2 dan KOMBINASI 3 dengan memperhatikan faktor pengali beban tiap-tiap kombinasi. Setelah ketiga kombinasi beban telah terdefinisi tekan close. Setelah ketiga kombinasi beban telah terdefinisi maka kotak dialog load & Definition akan menjadi seperti gambar dibawah :

12
www.nduufi.wordpress.com

21. Perintah Analisa Setelah semua pembebanan diinput, selanjutnya adalah melakukan input perintah analisa struktur. Klik Commands > Analysis > perform analysis maka akan muncul kotak dialog perform analysis. Pada print option pilih all dan tekan Ok 22. Perintah desain Beton Klik command > Design > concrete design maka akan muncul kotak dialog concrete design Whole struktur. a. Pilih design Codenya : ACI. b. Dalam area kotak dialog concrete design Whole struktur klik Select Parameters maka akan muncuk kotak dialog baru Parameter Selection Klik ikon << untuk membersihkan area selected parameters dan pilih paramater Fc Compressive strength of concreteYield Fymain Yield strength for main reinforcement steel

c. Pada kotak dialog concrete design Whole struktur, klik define parameters maka akan muncuk kotak dialog untuk memasukan data-data parameter design beton. Klik pada FC dan isikan 22500, kemudian tekan add. Klik pada FYMAIN dan isikan 320000, kemudian tekan add. Klik pada TRACK pilih 1 > tekan add dan akhiri dengan menekan close.

Blok semua frame struktur, klik pada parameter material FC 22500 dan klik assign maka akan muncul warning, klik OK untuk menerapkan parameter material FC pada struktur. Lakukan langkah ini juga untuk parameter material tulangan baja FYMAIN 320000 dan TRACK 1.

13
www.nduufi.wordpress.com

d. Pada kotak dialog concrete design Whole struktur klik commands maka akan muncul kotak dialog design commands. Pilih DESIGN BEAM dan klik add. Pilih DESIGN COLUMN dan klik add Pilih TAKE OFF dan klik add akhiri dengan close. Blok semua frame balok struktur (sambil menekan tombol Ctrl pada keyboard), klik pada parameter Design Beam dan klik assign maka akan muncul warning, klik OK untuk menerapkan parameter Design Beam pada frame balok struktur. Lakukan langkah ini juga untuk parameter DESIGN COLUMN.

23. Melihat Input data dan Parameter desain dari Staad editor Untuk mengecek input data, dapat dilakukan dengan cara melihatnya dari Staad editor. Caranya dari menu utama, klik Edit > Edit Input Command File atau dari toolbar Staad Editor pada gambar dibawah

14
www.nduufi.wordpress.com

24. Analyze Analyze dilakukan untuk melakukan perintah analisa struktur. Klik Analyze > Run Analysis kemudian klik Done.

Tampilan yang muncul adalah:

Langkah Iput dan Analysis berakhir sampai disini.

15
www.nduufi.wordpress.com

PRINT OUTPUT HASIL ANALISIS STAAD PRO Hasil analisis dan design dari Program Staad pro sangat banyak, oleh karena itu untuk memudahkan pembacaan hasil output data maka perlu disesuaikan atau dipilih sesuai dengan kebutuhan. Dalam analisis dan design portal beton 2D ini, kelompok kami hanya menampilkan data-data job info, frame strukutur, materials, supports, primary load case, loading, gaya-gaya dalam maksimum hasil analisis dalam bentuk tabel dan diagram serta design struktur beton dari program Staad Pro. 1. Report Setup Setelah Proses Analyze selesai, pilih Go To Post Processing Mode.

Tampilan awal setelah Perintah Go To Post Processing Mode seperti pada gambar dibawah ini :

16
www.nduufi.wordpress.com

a. Melihat Gambar Diagram Gaya-gaya dalam Struktur Untuk menampilkan gambar diagram gaya dalam yang diinginkan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini : Dari mode Post Processing pilih Tipe Beban BEBAN MATI dari dropdown loading menu. 1) Bidang Momen Dari main menu klik Results > Bending Momments Klik Results > View Value maka akan tampil kotak dialog seperti pada gambar dibawah. Beri tanda centang pada nilai-nilai Bending, Axial, Displacement kemudian klik Annotate.

Setelah perintah Anotate Program akan menampilkan warning untuk mengaktifkan Diagram gaya yang diinginkan. Klik OK untuk menutup kotak dialog Warning. Aktifkan Bidang momen dengan mengklik icon , maka diagram Bidang Momen Kombinasi 3 seperti pada gambar dibawah :

17
www.nduufi.wordpress.com

Klik menu Edit > Take Picture atau klik icon untuk menangkap gambar Bidang Momen akibat Beban Mati yang sedang ditampilkan oleh Program.

Beri nama File gambar sesuai dengan Jenis Gambar gayanya dan klik OK maka Gambar tersebut akan tersimpan dalam album picture yang akan disertakan dalam Report .

2) Gaya Aksial Nonaktifkan Diagram Bidang Momen dengan mengklik ikon , kemudian klik ikon Gaya Aksial maka Diagram Gaya Aksial akan ditampilkan. Jika Gambar diagram Gaya terlalu besar sehingga menutupi Frame-frame yang lain, atur kembali skala untuk diagram gaya Aksial dengan cara : Klik Results > Scale. Beri tanda centang pada Apply Immediately dan perbesar nilai Axial. Perhatikan Perubahan yang terjadi di layar komputer. Jika telah sesuai keinginan, klik OK.

18
www.nduufi.wordpress.com

Gambar gaya Aksial setelah penyesuaian Skala akan terlihat seperti pada gambar dibawah ini :

Klik menu Edit > Take Picture atau klik icon untuk menangkap gambar Gaya Aksial akibat Beban Mati yang sedang ditampilkan oleh Program. Beri nama File gambar sesuai dengan Jenis Gambar gayanya dan klik OK maka Gambar tersebut akan tersimpan dalam album picture yang akan disertakan dalam Report .

19
www.nduufi.wordpress.com

3) Gaya Geser Nonaktifkan Diagram Aksial dengan mengklik ikon , kemudian klik ikon diagram Gaya Geser maka Diagram Gaya Geser akibat BEBAN MATI akan ditampilkan seperti pada gambar dibawah ini :

Klik menu Edit > Take Picture atau klik icon untuk menangkap gambar Gaya Geser akibat Beban Mati yang sedang ditampilkan oleh Program. Beri nama File gambar sesuai dengan Jenis Gambar gayanya dan klik OK maka Gambar tersebut akan tersimpan dalam album picture yang akan disertakan dalam Report .

4) Deformasi Struktur Nonaktifkan Diagram Gaya Geser dengan mengklik ikon , kemudian klik ikon Gaya Deformasi maka diagram deformasi struktur akan ditampilkan. Jika deformasi yang terjadi terlalu kecil sehingga tidak terlihat, atur kembali skala untuk diagram defromasi strukur dengan cara : Klik Results > Scale. Beri tanda centang pada Apply Immediately dan perbesar nilai Displacement. Perhatikan Perubahan yang terjadi di layar komputer. Jika telah sesuai keinginan, klik OK.

20
www.nduufi.wordpress.com

Gambar diagram Deformasi struktur setelah penyesuaian Skala akan terlihat seperti pada gambar dibawah ini :

Klik menu Edit > Take Picture atau klik icon untuk menangkap gambar deformasi Struktur akibat Beban Mati yang sedang ditampilkan oleh Program. Beri nama File gambar sesuai dengan Jenis Gambar gayanya dan klik OK maka Gambar tersebut akan tersimpan dalam album picture yang akan disertakan dalam Report .

21
www.nduufi.wordpress.com

Dari dropdown menu, pilih Pictures, dan. Sambil menekan tombol Ctrl pada keyboard pilih Gambar-gambar yang telah di capture sebelumnya kemudian klik ikon > Dari dropdown menu, pilih Pictures, dan. Sambil menekan tombol Ctrl pada keyboard pilih Gambar-gambar yang telah di capture sebelumnya kemudian klik ikon > b. Mengatur Report yang Ingin diprint Klik menu File > report setup maka akan tampil kotak dialog report setup. Dari dropdown menu, pilih Input. sambil menekan tombol Ctrl pada keyboard pilih Job Info, Nodes, Beams, materials, Supports, Primary Load cases, Primary Load cases, Loadings kemudian klik ikon .

Dari dropdown menu pilih Output. Sambil menekan tombol Ctrl pada keyboard pilih node displacement summary, beam disp summary, Beam force detail summary, Beam Max Moments, Beam Max Shear Forces, Beam Axial Forces dan Reaction summary kemudian klik ikon .

22
www.nduufi.wordpress.com

Dari dropdown menu pilih Pictures. Sambil menekan tombol Ctrl pada keyboard pilih kemudian klik ikon .

2. Print Output File Setelah Rerport setup selesai ditetapkan, maka hasil analisis dan desain dapat diprint dengan cara : Klik File > Print > Report, maka akan tampil Kotak dialog Print. Pilih print target yang diinginkan, jenis printer kita, pengaturan printer, nomor halaman halaman dan pengaturan halaman lainnya. Jika semua pengaturan Printer telah siap, klik OK maka file akan dikirim ke Printer untuk dicetak.

3. Melihat Hasil Design Klik File > View > Output File > STAAD Output maka akan muncul File hasil analisis dan desain STAAD Pro seperti dibawah ini :

23
www.nduufi.wordpress.com

Dari hasil ini bisa langsung diprint dengan cara : Dari Window STAAD Output Viewer klik File > Print maka akan tampil Kotak dialog Print. Pilih target print yang diinginkan, jenis printer kita, nomor halaman dan pengaturan halaman lainnya.

24
www.nduufi.wordpress.com

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ SELESAI _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

25
www.nduufi.wordpress.com

ANALISA STRUKTUR FRAME 2D DENGAN SAP 2000 V.14 Secara garis besar, Tahapan analisis dan desain pada SAP 2000 v.14 terpisah dalam dua tahap yaitu : 1. Tahap Analisis : berisi pemodelan struktur, Pendefinisian properties materials, dimensi penampang, jenis pembebanan dan kombinasi sampai pada menganalisis gaya-gaya dalam struktur. 2. Tahap Design : untuk menentukan parameter Desain (desain beton bertulang, desain baja, desain aluminium dan lain-lain) dan Peraturan yang menjadi acuan Desain.

Mulai

Pembuatan Model Struktur

Pendefinisian : properties materials, dimensi tampang, jenis pembebanan dan kombinasi pembebanan

Perubahan : material properties atau dimensi tampang

Analisis

Penampilan : gaya gaya dalam (BMD, SFD, NFD) dan deformasi (transisi dan rotasi) ANALISIS PERENCANA AN

Tidak

Perancangan dan cek kekuatan struktur Ya

Print (Input dan Output)

Selesai

26
www.nduufi.wordpress.com

A. Memulai Main Window Untuk SAP 2000 v.14 Untuk memulai input data untuk analisa struktur, berikut adalah langkahlangkahnya : 1. Buka Program SAP 2000 v.14 2. Dari main menu, klik File > New Model atau klik icon New Model pada sudut kiri atas main window

B. Memilih Model Struktur , Mengisi Project Information dan mengedit Grid data 1. Setelah memilih New Model, akan muncul pop up menu untuk memilih Model strukutr yang diinginkan. Pilih Input Unit KN,m,C Isikan Informasi Project yang sedang dikerjakan dengan mengklik Modify/Show Info pada sudut kanan atas, setelah itu klik OK. Pilih 2D frames > Klik OK.

3. Mengedit Grid data Setelah memilih 2D Frames, akan tampil kotak isian untuk memilih tipe frame dan dimensi portal. Pada 2D Frame Type, Pilih Portal.

27
www.nduufi.wordpress.com

Pada Portal Frame Dimension, isikan : Number of Stories : 3 Number of Bays :2 Story Height :5 Bay Width :6 Beri tanda centang pada Use Custom Grid Spacing and Locate Origin, kemudian klik Edit Grid

Edit Grid default Sap 2000 dengan menempatkan sumbu Global Portal pada koordinat 0,0. Pada X Grid data, isikan data-data : 0, 6, 8 Pada Y Grid data, biarkan default yaitu : 0 Pada Z Grid data , isikan data-data : 0, 5, 9, 13 Klik OK dua kali untuk menutup kotak dialog Edit Grid data.

Setelah kotak dialog edit grid data tertutup, maka program akan secara otomatis menggambar frame-frame portal berdasarkan koordinat yang telah dimasukan. Hasil peenggambaran Frame oleh program akan terlihat seperti gambar dibawah ini. Tutup jendela 3D View untuk memaksimalkan view port window. 4. Memberi Nomor Joint dan Nomor Batang Dari menu Utama, Klik View > Set Display Options. Pada kotak dialog Display Option for Active Window, Beri tanda centang pada Labels (Joints dan Frames/Cables/Tendons) > Klik OK

28
www.nduufi.wordpress.com

C. Penentuan sifat sifat material dan penampang ( Material Properties and Section) 1. Mendefinisikan Material Data Beton Klik Define > Materials Pada kotak dialog define material, klik Add New Material Pada kotak dialog Material Property data, isikan : Nama Material : Beton 22,5 Mpa Material Type : Concrete Weight per Unit Volume : 24 Modulus Elasticity, E : 2,2294057e7 Poisons Ratio, U : 0,17 Coeficient Of Thermal Expansion, A : 1,0e-05 Specified Concrete Compressive Strenght : 22500 Klik OK dua kali untuk menutup kotak dialog Material Property Data.

29
www.nduufi.wordpress.com

2. Mendefinisikan Material Data Besi Tulangan Klik Define > Materials Pada kotak dialog define material, klik Add New Material Pada kotak dialog Material Property data, isikan : Nama Material : BESI POLOS Material Type : Rebar Minimum Yield Stress, fy : 320000 Parameter yang lain, biarkan pada kondisi defaultnya Klik OK dua kali untuk menutup kotak dialog Material Property Data.

30
www.nduufi.wordpress.com

3. Mendefinisikan Frame Section Klik Define > Section Properties > Frame Sections Pada Kotak dialog Frame Properties, klik Add New Property Pada kotak dialog add section Property, pilih Material type : Concrete, dan klik Rectangular.

31
www.nduufi.wordpress.com

Pada kotak dialog Rectangular Section, isikan: Section Name : K40/40 Pilih material : BETON 22,5 Mpa Depth (t3) : 0,4 Width (t2) : 0,4

Klik Concrete Reinforcement Pada kotak dialog Reinforcement Data, Rebar Material : Untuk Longitudinal Bars dan Confinement Bars (Ties), pilih BESI POLOS. Pada Design Type, pilih Column (P-M2-M3 Design) Pada reinforcement Configuration, pilih Rectangular Isikan Clear Cover to Confinement Bars : 0,04 Pada Check/Design : pilih Reinforcement to be Designed. Biarkan parameter lain pada kondisi default. Klik OK dua kali untuk menutup kotak dialog rectangular section.

Ulangi Langkah 3 untuk mendefinisikan frame section kolom yang lain. Untuk Frame Balok, caranya sama dengan langkah 3 diatas. Bedanya hanya

32
www.nduufi.wordpress.com

pada Kotak Dialog Reinforcement data Design Type : Pilih Beam (M3 Design Only). D. Mendefinisikan Beban dan kombinasi pembebanan (load and combinations) 1. Define Load Patern Dari menu Utama, klik Define > Load Patterns untuk mendefinisikan jenisjenis Beban yang akan Bekerja pada Portal. Pada kotak dialog Define Load Patterns, isikan data-data sebagai berikut :
Load Pattern name BEBAN MATI BEBAN HIDUP BEBAN GEMPA Type DEAD LIVE QUAKE Self Weiht Multiplier 0 0 0 Auto Lateral Load Pattern

None

Klik OK untuk menutup kotak dialog define Load Patterns. 2. Menentukan Kombinasi Pembebanan Dari menu Utama, klik Define > Load Combinations Pada Kotak dialog Define Load Combinations, klik Add New Combo Isikan data-data sebagai berikut pada kotak dialog Load Combination Data : Load Combinatin Name : KOMBINASI 1 Load Case Name : BEBAN MATI, Scale Factor : 1,2 > klik Add. Load Case Name : BEBAN HIDUP, Scale Factor : 1,6 > klik Add. Klik OK untuk menutup kotak dialog Load Combination 1

33
www.nduufi.wordpress.com

Ulangi langkah Diatas untuk medefinisikan KOMBINASI 2 KOMBINASI 3. Kombinasi 2 : 1,2 Beban Mati + 1,0 Beban Hidup + 1,0 Beban Gempa Kombinasi 3 : 1,2 Beban Mati + 1,0 Beban Hidup 1,0 Beban Gempa Klik OK untuk menutup kotak dialog Define Load Combination

dan

E. Menentukan Kondisi perletakan Klik pada Joint Nomor 1 dan 5 Dari menu utama, klik Assign > Joint > Restrain Pilih Ikon Jepit ( ), klik OK. Klik pada Joint Nomor 9 Dari menu utama, klik Assign > Joint > Restrain Pilih Ikon sendi ( ), klik OK.

34
www.nduufi.wordpress.com

F. Menerapkan Jenis Frame pada Frame struktur Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > Frame > Frame Sections, pilih B30/50 > klik OK. Blok Frame 13, 14, 15 dan klik Assign > Frame > Frame Sections, pilih B20/30 > klik OK. Blok Frame 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan klik Assign > Frame > Frame Sections, pilih K40/40 > klik OK. Blok Frame 7, 8, 9 dan klik Assign > Frame > Frame Sections, pilih K30/30 > klik OK.

35
www.nduufi.wordpress.com

G. Memasukan data-data pembebanan pada Frame Struktur 1. Beban Mati Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > Frame Loads > Distributed, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan Uniform Load : 20, klik OK. Blok Frame 13, 14, 15 dan klik Assign > Frame Loads > Distributed, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan Uniform Load : 15, klik OK. Klik Joint 4 dan klik Assign > Joint Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan pada Load > Force Global Z : -30, klik OK. Klik Joint 8 dan klik Assign > Joint Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan pada Load > Force Global Z : -50, klik OK. Klik Joint 12 dan klik Assign > Joint Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan pada Load > Force Global Z : -40, klik OK.

Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > Frame Loads > Point, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan pada Point Load > Distance > kolom kedua : 0,5 Isikan pada Point Loads > Load kolom kedua : 40, klik OK.

Setelah Semua Input beban Mati telah selesai, Hasilnya akan menjadi seperti pada gambar dibawah ini :

36
www.nduufi.wordpress.com

2. Beban Hidup Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > Frame Loads > Distributed, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan Uniform Load : 8, klik OK. Blok Frame 13, 14, 15 dan klik Assign > Frame Loads > Distributed, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan Uniform Load : 6, klik OK. Klik Joint 4 dan klik Assign > Joint Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan pada Load > Force Global Z : -20, klik OK. Klik Joint 8 dan klik Assign > Joint Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan pada Load > Force Global Z : -30, klik OK. Klik Joint 12 dan klik Assign > Joint Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan pada Load > Force Global Z : -15, klik OK.

Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > Frame Loads > Point, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP

37
www.nduufi.wordpress.com

Isikan pada Point Load > Distance > kolom kedua : 0,5 Isikan pada Point Loads > Load kolom kedua : 25, klik OK.

Setelah Semua Input beban hidup telah selesai, Hasilnya akan menjadi seperti pada gambar dibawah ini :

38
www.nduufi.wordpress.com

3. Beban Gempa Klik Joint 2 dan klik Assign > Joint Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN GEMPA. Isikan pada Load > Force Global X : 60, klik OK. Klik Joint 3 dan klik Assign > Joint Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN GEMPA. Isikan pada Load > Force Global X : 70, klik OK. Klik Joint 4 dan klik Assign > Joint Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN GEMPA. Isikan pada Load > Force Global X : 50, klik OK.

Setelah Semua Input beban gempa telah selesai, Hasilnya akan menjadi seperti pada gambar dibawah ini :

39
www.nduufi.wordpress.com

H. Asumsi asumsi dan analisa (analysis options) Dalam analisis struktur untuk mengetahui gaya gaya betang maupun reaksi yang terjadi maupun dalam hal perencanaan akan terjadi proses trial and error untuk mencari solusi yang tepat yang dilakukan secara berulang ulang. Proses ini dapat saja menyebabkan kerja processor menjadi berat. Pada beberapa kasus, perhitungan yang dilakukan oleh computer tidak perlu menghitung seluruh komponen, namun hanya beberapa bagian tertentu saja. Untuk mengeset agar perhitungan dilakukan sesuai dengan keperluan maka SAP 2000 menyediakan fasilitas pilihan pilihan analisis. Dalam penyelesaian Portal 2D ini, analisis akan dibatasi hanya pada XZ Plane (DOF arah Sumbu Global X dan Z). Dari Menu Utama, Klik Analyze > Set Analysis Option. Klik pada Model Plane Frame > klik OK.

Dari Menu Utama, Klik Analyze > Run Analysis atau tekan tombol F5 pada keyboard atau klik ikon pada toolbar. Klik Run Now pada new window Select Load Cases To Run.

40
www.nduufi.wordpress.com

Setelah Perintah Run Now pada new window Select Load Cases To Run, maka Program akan melakukan analisis dan hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk deformasi Struktur seperti seperti telihat pada gambar dibawah ini :

I. Menampilkan gaya-gaya dalam Struktur 1. Bidang Momen Klik Display > Show Forces/Stress > Frames/Cables Pada new window Member Forces Diagram For Frames, Case/Combo > Case Combo Name pilih BEBAN MATI. Pada Komponent pilih Moment 3-3, pada Options Pilih Show Values on Diagram > klik OK.

41
www.nduufi.wordpress.com

Untuk berpindah dari diagram Momen beban mati ke diagram momen Beban yang lain dapat dilakukan dengan mengklik ikon . Salah satu Diagram Momen (akibat Beban Mati) akan terlihat seperti pada gambar dibawah ini :

------------TAHAPAN ANALISIS BERAKHIR SAMPAI DISINI------------

42
www.nduufi.wordpress.com

TAHAPAN DESAIN
1. Menentukan Peraturan sebagai dasar Acuan Desain Struktur Beton Bertulang dan parameter-parameter desain beton bertulang yang lain. Dari main menu Klik Design > Concrete Frames Design > View/Revise Preferences. Pada new window Concrete frame Design Preferences, Pilih Design Code : ACI 318-05/IBC2003, biarkan parameter yang lain pada nilai defaultnya kemudian klik OK.

2. Menentukan Kombinasi Pembebanan yang Akan Digunakan Untuk desain beton Bertulang. Dari main mnenu Klik Design > Concrete Frames Design > Select Design Combos. Pada new window Design Load Combination Selection : Pilih KOMBINASI 1 > klik Add

43
www.nduufi.wordpress.com

Pilih KOMBINASI 2 > klik Add Pilih KOMBINASI 3 > klik Add Hilangkan tanda Centang pada Automatically Generate Code-Based Design Load Combinaation, klik OK.

3. Melakukan Perintah Desain Beton Dari main mnenu Klik Design > Concrete Frames Design > Start Design/Check of Struktur.

44
www.nduufi.wordpress.com

Setelah perintah Start Design/Check of Struktur, akan muncul hasil desain tulangan Struktur. Agar hasilnya dapat terbaca dengan jelas, ubah satuan desain menjadi KN,mm,C. Hasilnya dalam gambar berikut :

4. Melihat Detail desain Beton Bertulang Untuk dapat melihat detail visual hasil desin Beton bertulang oleh Program, dapat dilakukan dengan cara melakukan klik kanan tepat pada Frame yang diinginkan. Dibawah ini adalah hasil desain Beton Bertulang dari Frame 4

45
www.nduufi.wordpress.com

Melihat Ringkasan desain Frame 4 dapat dilakukan dengan cara mengklik pada Summary. Hasilnya akan terlihat seperti pada gambar dibawah ini :

5. Melihat Hasil dalam bentuk tabulasi Dari main menu, klik Display > Show Tables Pilih Jenis-jenis data yang input dan output yang ingin ditampilkan dalam tabulasi data. Pada Select Load Paterns pilih beban Mati, Hidup, Gempa Pada Select Load Cases pilih KOMBINASI 1, KOMBINASI 2 dan KOMBINASI 3 Klik OK. Pada new window Active degree of Freedom klik Done

46
www.nduufi.wordpress.com

6. Membuat Laporan Hasil Analisis dan Desain dalam bentuk File Word Dari main menu klik File > Create Report.

Dalam kotak dialog Word Rich Text Report tentukan direktori tempat file akan disimpan, Isikan nama File dan klik Open maka Program akan melakukan tabulasi report data kedalam bentuk File Word.

47
www.nduufi.wordpress.com

Beberapa Hasil report SAP 2000 V.14 dalam bentuk File Word

48
www.nduufi.wordpress.com

49
www.nduufi.wordpress.com

----------------------------------------------SELESAI---------------------------------------------

50
www.nduufi.wordpress.com

You might also like