You are on page 1of 14

Lethal Dose (LD) 50 dan Lethal

Concentration (LC) 50
Suhendrayatna
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Jalan Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111, Indonesia









2011
Toksisitas suatu bahan beracun (kimia) dapat ditentukan
dengan salah satu ukuran, yaitu LC50 atau LD50

Pertemuan ini diarahkan kepada mencari nilai pendugaan
lethal concentration (LC
50
) dan LD
50

1. konsentrasi suatu bahan uji yang dapat
menimbulkan kematian 50 % hewan uji.
2. Konsentrasi suatu bahan/zat uji dihitung di dalam
media uji atau larutan uji.
3. Bila bahan uji berupa padatan konsentrasi dapat
berupa mg atau g bahan uji yang dilarutkan
dalam 1 liter air atau pelarut. Bila bahan uji
adalah larutan limbah, konsentrasi dapat
ditentukan dalam bentuk bagian, misal 2 bagian
larutan limbah di dalam 8 bagian air atau
konsentrasi limbah 20 %.
LC
50

merupakan dosis suatu bahan uji yang
dapat menimbulkan kematian 50 % hewan
uji. LD50 digunakan pada hewan uji darat,
misal tikus atau kelinci dengan cara
memasukkan bahan uji ke dalam makanan
atau minuman. Dengan demikian pada uji
LD50 bahan uji masuk ke dalam tubuh
hewan uji dengan perantaraan media
padat (makanan) atau cair (minuman)
melalui mulut (oral).
LD
50

Uji toksisitas adalah suatu pengujian yang digunakan untuk mengevaluasi
konsentrasi bahan kimia dan lamanya pemaparan yang dapat menimbulkan
pengaruh tertentu.

Prinsip dari uji toksisitas adalah untuk mengidentifikasi bahan kimia yang dapat
menimbulkan dampak negatif bagi biota perairan. Salah satu uji toksisitas yang
sering digunakan adalah uji toksisitas akut

Uji toksisitas akut yang paling umum dilakukan adalah uji letalitas akut. Pengujian
ini umumnya dilakukan selama 72 jam (untuk ikan, makroinvertebrata, dan
amphibia), namun untuk beberapa spesies yang sukar ditentukan mati atau tidaknya
(Daphnia, sp. dan midge larvae) terkadang pengujiannya dilakukan dalam 48 jam
saja (Darmayanti, 1997; OECD, 1998).

Hasil dari pengujian ini diekspresikan dalam nilai LC50-96 jam atau LC50-72 jam.

Bioakumulasi, biokonsentrasi dan biomagnifikasi merupakan proses yang saling
berkaitan pada rantai makanan di lingkungan khususnya yang berkaitan dengan
kemampuannya dalam pengambilan logam berat (Baudo, 1975).


Lethal Concentration, LC50
LC50 merupakan salah satu parameter yang dapat menentukan derajat toksisitas
bahan kimia terhadap makhluk hidup. Alasan penggunaan nilai ini karena secara
eksperimental pengaruh terhadap 50% dari populasi uji adalah pengukuran
toksisitas yang paling mudah diulang dan ditentukan.

Metode yang telah dikembangkan untuk menentukan nilai LC50 antara lain metode
grafik, metode parametrik (probit dan metode logit), metode non-parametrik
(Spearmen-Karber dan Trimmed Spearmen-Karber), serta interpolasi numerik
(moving avarage).

Namun, tidak semua metode sesuai untuk semua data dan metode perhitungan
LC50 tidak dapat dipilih sebelum seluruh pengujian selesai (Hindarti, 1997).

Hasil Penelitian ini menfokuskan pada studi tentang toksisitas logam merkuri pada
ikan Plati (Oryzias latipes) dengan mengaplikasikan Metode Probit Bosvine Nash
untuk mencari nilai pendugaan lethal concentration (LC50) atau konsentrasi yang
menyebabkan kematian organisme sebanyak 50 persen. LC50 merupakan salah
satu parameter yang dapat menentukan derajat toksisitas logam merkuri terhadap
ikan.

Perbandingan derajat toksid Logam Berat terhadap
ikan Plati (Oryzias latipes)
Logam Berat Toleransi, LC
50
(mg/L) Literatur
Arsen (As) As (III)
As (V)
14,6
20,0
Suhendrayatna, dkk. (2002)
Kuroiwa, dkk (1994)
Timbal Pb (II) 947,7 Suhendrayatna, dkk. (2003)
Khromium Cr (VI) 1601,6 Suhendrayatna dan Elvitriana (2008)
Merkuri (Hg) Hg (II) 1,54 Suhendrayatna dan Elvitriana (2009)
Perbandingan derajat toksid Tributyltin terhadap
Organisme
Sumber : Hodgson, 2004
Lethal Dose, LD50
LC50 merupakan Lethal Dose (LD50) merupakan dosis suatu
bahan uji yang dapat menimbulkan kematian 50 % hewan uji.

LD50 digunakan pada hewan uji darat, misal tikus atau kelinci
dengan cara memasukkan bahan uji ke dalam makanan atau
minuman. Dengan demikian pada uji LD50 bahan uji masuk
ke dalam tubuh hewan uji dengan perantaraan media padat
(makanan) atau cair (minuman) melalui mulut (oral). Lamanya
waktu uji toksisitas akut adalah beberapa hari, biasanya dari
satu sampai empat hari yang dihitung dengan jam.

Dengan demikian LD50 ada yang LD50 24, LD50 48,
LD50 72 dan LD50 96, yang dilakukan masing-masing 24,
48, 72 dan 96 jam. Namun uji toksisitasuntuk mengetahui
LD50 yang paling umum dilakukan selama 96 jam.

Nilai LD 50
Nilai LD 50 bervariasi terhadap jenis hewan dan toxicant
Contoh : TCDD (2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-p-dioxin)
LD50 for male rats, 0.022 mg/kg;
LD50 for female rats, 0.045 mg/kg;
LD50 for female guinea pigs (the most sensitive species tested), 0.0006
mg/kg.


The US EPA has developed category use definitions based on toxicity.
Category I : pesticides are highly hazardous, are classified as restricted use
and have an oral LD50 less than or equal to 1.0/kg of body weight;
category II : pesticides are moderately toxic and have an oral LD50 less than
or equal to 500 mg/kg;
category III pesticides are generally nontoxic and have an oral LD50 less than
or equal to 15,000 mg/kg.

In addition the US EPA has developed a carcinogenicity categorization to classify
pesticides for carcinogenicity

(Sumber : Hodgson, 2004)
Ranking Nilai LC 50 dan LD 50
Sumber : Hodgson, 2004
Analisis Probit Metode Bosvine-Nash
Nilai toksisitas (LC50) dihitung dengan menggunakan metode analisa probit Busvine
Nash (Koestani, 1985). Langkah perhitungan pendugaan nilai LC50 ini dilakukan dengan
menghitung:
(1) Probit Empirik,
(2) Probit yang diharapkan,
(3) Probit yang dikerjakan, dan
(4) Probit Sementara.

Perhitungan Probit Empirik diawali dengan menghitung persentase koreksi mortalitas
dari setiap konsentrasi perlakuan menurut persamaan Abbots (OECD, 1998), yaitu:





dimana Pt adalah koreksi mortalitas untuk setiap perlakuan (%), Po merupakan
persentase hewan yang mati untuk setiap perlakuan, Pc adalah Persentase hewan yang
mati pada kontrol. Jika persentase hewan yang mati pada kontrol (Pc) lebih besar dari
25%, maka penelitian harus diulang kembali. Probit empirik diperoleh dengan
mentransformasikan nilai Pt pada Tabel transfortasi probit (Poltier, 1978).


% 100
100
(%)

=
Pc
Pc Po
Pt
Langkah selanjutnya adalah menghitung probit yang diharapkan (Y) dengan persamaa regresi;
Y = a + bx . (2)
Nilai a dan b yang konstan akan diperoleh dengan metode eliminasi. Nilai probit yang
diharapkan ini selanjutnya ditransformasikan pada Tabel transfortasi probit (Poltier, 1978). Perhitungan
probit yang dikerjakan (y) mengacu kepada persemaan:
y = yo + k. p ..(3)
dimana: y adalah nilai probit yang dikerjakan, yo dan k diperoleh dari Tabel Faktor perhitungan
Probit dan Koefisien Berat (Poltier, 1978), sedangkan p merupakan persentase koreksi mortalitas untuk
setiap konsentrasi. Langkah selanjutnya menghitung Probit sementara (Y) dengan persamaan:

Y= y + b (X
log. konsentrasi
X
data analisa rata-rata
) .. (4)

Nilai b merupakan kemiringan garis regresi yang dapat diperoleh dengan persamaan berikut:
b =
wx x wx
wy x wxy
E E
E E
.
.
2


.. (5)


|
|
|
|
|
.
|

\
|
E
E

+
E
w
wx
wx
x m
w b ) (
) ( 1 1
2
2
2
2
.. (7)
Nilai pendugaan di atas mempunyai nilai varians (Vm) yang dihitung dengan persamaan:
Hasil analisis pendugaan LC
50
dengan
Metode Busvine Nash
Kondisi pemaparan: waktu pemaparan 72 jam, jumlah ikan 10 ekor setiap perlakuan, panjang ikan
4,5+0,1 cm, berat ikan 1,5+0,05 mg, temperatur 30+2
o
C, pengudaraan cukup dalam akuarium,
pH air 7,6 7,8.
N
o
Konsentra
si
(mg-Hg/L)
Persenta
s
Kematia
n
(%)
Log
Konsentra
si
Probit
Empiri
k
Probit
yang
diharapka
n
Probit
yang
dikerjaka
n
Probit
sementar
a
1. 3,0 95 1,477 5,76 5,8 6,358 6,03
2. 2,5 80 1,398 5,52 5,5 5,812 5,75
3. 2,0 60 1,301 5,23 5,2 5,256 5,40
4. 1,5 40 1,176 4,86 4,9 4,718 4,96
5. 1,0 20 1,000 4,33 4,3 4,170 4,33
6. 0,5 10 0,699 3,43 3,4 3,812 3,27
7. Kontrol 0 - - - - -

Hubungan probit dengan log konsentrasi dalam perhitungan LC50
Logam Merkuri terhadap ikan Oryzias latipes
dengan metode Busvine Nash
2.5
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
6.5
7
0.5 0.7 0.9 1.1 1.3 1.5 1.7
Log Konsentrasi
P
r
o
b
i
t
probit empirik
probit diharapkan
probit dikerjakan
probit sementara
Kondisi pemaparan: waktu pemaparan 72 jam, jumlah ikan 10 ekor setiap perlakuan, panjang ikan 4,5+0,1 cm,
berat ikan 1,5+0,05 mg, temperatur 30+2
o
C, pengudaraan cukup dalam akuarium, pH air 7,6 7,8.
TERIMA KASIH

You might also like