You are on page 1of 148

PROSPEKTUS

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD di - Pasar Reguler dan Negosiasi - Pasar Tunai Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD di - Pasar Reguler dan Negosiasi - Pasar Tunai Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang berhak atas HMETD (Record Date)

24 Juni 2011 4 Juli 2011 7 Juli 2011 5 Juli 2011 8 Juli 2011 7 Juli 2011

Distribusi HMETD Tanggal Pencatatan Saham di BEI Periode Perdagangan HMETD Periode Pelaksanaan HMETD Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Tambahan Periode Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD secara elektronik Tanggal Penjatahan atas Pemesanan Saham Tambahan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Saham Tambahan

8 Juli 2011 11 Juli 1011 11 15 Juli 2011 11 15 Juli 2011 19 Juli 2011 13 - 17 Juli 2011 20 Juli 2011 22 Juli 2011

BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL TBK (PERSEROAN) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL, Tbk.


Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang investasi Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat Operasional Sona Topas Tower Lt 18, Jl. Jend. Sudirman Ka.v 26 Jakarta 12920 Telp. (62-21) 2524930 Fax (62-21) 2524931 Email : admin@panpacific-international.co.id Kantor Lain Cabang Yogyakarta Pringgodani No. 22 Demangan Baru Yogyakarta Cabang Solo Jl. Dr Wahidin No. 49B, Penumping, Solo

PENAWARAN UMUM TERBATAS (PUT) I DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM (HMETD) Sebanyak 2.800.475.000 (dua miliar delapan ratus juta empat ratus tujuh puluh lima ribu) lembar Saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga PUT I Rp102 (seratus dua Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp285.648.450.000 (dua ratus delapan puluh lima miliar enam ratus empat puluh delapan juta empat ratus lima puluh ribu Rupiah) yang berasal dari saham portepel Perseroan dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang 1 (satu) Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 7 Juli 2011 pukul 16.00 WIB mempunyai 20 (dua puluh) HMETD untuk membeli 20 (dua puluh) Saham yang ditawarkan dengan Harga PUT I sebesar Rp102 (seratus dua Rupiah) setiap saham yang harus dibayarkan penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. PUT I ini memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk atas dividen, dengan saham yang telah disetor penuh sebelumnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan kebawah (round down). Jika Saham Seri B yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum Daftar Pemegang Saham yang berhak atas HMETD, secara proposional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa Saham Seri B, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 13 tanggal 25 November 2010 sebagaimana telah diubah berdasarkan Akta Addendum Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 42 tanggal 28 Maret 2011, dan terakhir diubah berdasarkan Akta Addendum Kedua Dan Penegasan Kembali Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 12 tanggal 20 Mei 2011, ketiganya dibuat dihadapan Mahendra Adinegara, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta telah disepakati bahwa sisa Saham Seri B yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT. Andalan Artha Advisindo Sekuritas pada harga yang sama dengan harga PUT I Perseroan, yaitu sebesar Rp102 (seratus dua Rupiah) setiap saham. PUT I INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PERSEROAN YANG AKAN DIADAKAN PADA TANGGAL 24 JUNI 2011. DALAM HAL PEMEGANG SAHAM TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU, MAKA SEGALA KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DIATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH DILAKUKAN. PEMEGANG SAHAM SERI A YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PUT I SESUAI DENGAN HMETD YANG DIMILIKINYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PROSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH YANG CUKUP MATERIAL YAITU MAKSIMUM 95,24 % RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO PENGHENTIAN IJIN USAHA ANAK PERUSAHAAN. RISIKO USAHA LAINNYA YANG MUNGKIN DIHADAPI PERSEROAN DAPAT DILIHAT PADA BAB V PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN INI, SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT. KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA DALAM KURUN WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PUT I INI, PERSEROAN TIDAK AKAN MENERBITKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM BARU ATAU EFEK LAINNYA YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM DILUAR YANG DITAWARKAN DALAM PUT I INI Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 24 Juni 2011

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan di Jakarta dengan surat No. 006/PSF/IV/2011 tertanggal 13 April 2011 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK No.Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang merupakan pelaksanaan dari Undang Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. Sehubungan dengan PUT I ini, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, keterangan atau laporan serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia dan kode etik serta norma dan standar profesi masing-masing. Setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal serta Pembeli Siaga dalam PUT I ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam Undang Undang Pasar Modal. Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lain yang melakukan pemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantum dalam SBHMETD secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Saham yang diterbitkan dalam PUT I ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh lainnya. Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Bapepam-LK No.Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseoran dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. PUT I INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SBHMETD, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN ATAU PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANGUNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. i DEFINISI DAN SINGKATAN ................................................................................................................. iii RINGKASAN ........................................................................................................................................ vii BAB I PENAWARAN UMUM TERBATAS I ................................................................................. 1 1. Perseroan .................................................................................................................. 2 2. Kesanggupan Pembeli Siaga ................................................................................... 3 3. Proforma Struktur Permodalan dan Pemegang Saham ........................................ 3 RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I .......................................................................................................... 5 PERNYATAAN HUTANG ................................................................................................... 8 ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN .................................................. 10 1. Umum ...................................................................................................................... 10 2. Keuangan................................................................................................................. 10 RISIKO USAHA ............................................................................................................... 20 KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ..... 23 KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ....................... 24 1. Riwayat Singkat Perseroan .................................................................................... 24 2. Perkembangan Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan ................................................................................................................ 27 3. Manajemen dan Pengawasan Perseroan.............................................................. 33 4. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) ................... 36 5. Corporate Social Responsibility (CSR)................................................................. 37 6. Sumber Daya Manusia............................................................................................ 37 7. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum... 39 8. Keterangan Tentang Anak Perusahaan ................................................................ 40 9. Hubungan Pengurusan Dan Pengawasan ............................................................ 46 10. Diagram Hubungan Kepemilikan Perseroan Dengan Anak Perusahaan & Pemegang Saham ................................................................................................... 47 11. Perjanjian-Perjanjian Penting ................................................................................ 47 12. Keterangan Mengenai Aktiva Tetap Perseroan .................................................... 53 13. Asuransi................................................................................................................... 53 14. Perizinan .................................................................................................................. 53 15. Perkara Pengadilan Yang Dihadapi Direksi, Komisaris, Perseroan Dan Anak Perusahaan.............................................................................................................. 54 KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ...... 55 1. Umum ....................................................................................................................... 55 2. Kegiatan Usaha Perseroan .................................................................................... 55 3. Strategi Dan Prospek Usaha Perseroan ............................................................... 57 4. Strategi Pemasaran ................................................................................................ 63 IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ....................................................................... 65 LAPORAN PENILAI INDEPENDEN................................................................................ 67 EKUITAS........................................................................................................................ 115 KEBIJAKAN DIVIDEN................................................................................................... 117 PERPAJAKAN............................................................................................................... 118 LEMBAGA DAN PENUNJANG PROFESI PASAR MODAL ........................................ 120

BAB II BAB III BAB IV

BAB V BAB VI BAB VII

BAB VII

BAB IX BAB X BAB XI BAB XII BAB XIII BAB XIV

BAB XV BAB XVI

KETERANGAN TENTANG PEMBELI SIAGA .............................................................. 123 PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ................................................ 125 1. Pemesan yang berhak .......................................................................................... 125 2. Distribusi HMETD.................................................................................................. 125 3. Prosedur Pelaksanaan HMETD dalam bentuk elektronik ................................. 126 4. Pemesanan Saham Tambahan ............................................................................ 127 5. Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan ........................................................ 128 6. Persyaratan Pembayaran ..................................................................................... 128 7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham .......................................... 129 8. Pembatalan Pemesanan Saham .......................................................................... 129 9. Pengembalian Uang Pemesanan......................................................................... 129 10. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan ke Rekening Efek .................................................................................................. 130 11. Alokasi terhadap HMETD yang Tidak Dilaksanakan ......................................... 130 KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU.................. 131 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pihak yang berhak menerima SBHMETD ........................................................... 131 Pemegang HMETD ................................................................................................ 131 Perdagangan HMETD ........................................................................................... 131 Bentuk HMETD ...................................................................................................... 132 Permohonan pemecahan SBHMETD .................................................................. 132 Nilai HMETD........................................................................................................... 132 Penggunaan SBHMETD........................................................................................ 133 Pecahan HMETD ................................................................................................... 133

BAB XVII

BAB XVIII

PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HMETD .................. 134

ii

DEFINISI DAN SINGKATAN


Definisi Umum AFILIASI : Berarti: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal; b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari pihak tersebut; c. hubungan antara 2 (dua) Perseroan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d. hubungan antara Perseroan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh Perseroan tersebut; e. hubungan antara 2 (dua) Perseroan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau f. hubungan antara Perseroan dan pemegang saham utama. Berarti perusahaan-perusahaan sebagaimana dimaksud dibawah ini, yaitu : 1. kepemilikan atas saham-sahamnya baik secara langsung maupun tidak langsung yang dikuasai oleh Perseroan dalam jumlah sekurangkurangnya 50% dari modal ditempatkan dan disetor perusahan yang bersangkutan; dan 2. yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan prinsip standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia Biro Administrasi Efek, berarti pihak yang melaksanakan PUT I yang ditunjuk oleh Perseroan, dalam hal ini adalah PT Ficomindo Buana Registrar, berkedudukan di Jakarta. Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan yang ditetapkan tanggal 11 Oktober 2010. Bursa Efek Indonesia sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 Angka 4 UUPM yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Jakarta, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta, dan merupakan Bursa Efek dimana saham-saham Perseroan akan dicatatkan. Daftar Pemegang Saham. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu adalah hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli Efek baru. Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorian tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.

ANAK PERUSAHAAN

BAE

BAPEPAM-LK

BEI

DPS HMETD

: :

HARI BURSA

iii

HARI KALENDER

Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorian tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah. Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Berarti orang yang bekerja dan tercatat dalam daftar karyawan, termasuk karyawan tetap maupun karyawan kontrak Perseroan berdasarkan surat ketetapan/perjanjian dengan menerima gaji/imbalan secara tetap setiap bulan dari Perseroan. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta yang mempunyai kegiatan usaha dan mempunyai izin sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dan ditentukan dalam UUPM dan peraturanperaturan pelaksanaannya. Berarti perorangan baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia ataupun di luar negeri. Pemerintah Negara Republik Indonesia. Penawaran Umum Saham Perseroan dengan menerbitkan HMETD sebagaimana didefinisikan dan ditentukan dalam UUPM dan peraturanperaturan pelaksanaannya. Peraturan Bapepam & LK tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009. Peraturan Bapepam & LK tentang Transaksi Material dan Kegiatan Usaha Utama, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009. Peraturan Bapepam & LK tentang Laporan Reksa Dana sebagaimana tercantum dala Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-06/PM/2004 tanggal 9 Februari 2004. Peraturan Bapepam & LK tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Ketua Bapepam &LK No. Kep-550/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 Peraturan Bapepam & LK tentang Perilaku yang dilarang bagi Manajer Investasi sebagaimana tercantum dalam Keputusan Ketua Bapepam &LK No. Kep-31/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 Peraturan Bapepam & LK tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit sebagaiman tercantum dalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004.

HARI KERJA KARYAWAN

: :

KSEI

MASYARAKAT

PEMERINTAH PENAWARAN UMUM TERBATAS I PERATURAN NO. IX.E.1

: :

PERATURAN NO IX.E.2

PERATURAN NO IX.D.1

PERATURAN NO V.D.5

PERATURAN N0 V.G.1

PERATURAN NO IX.I.5

iv

PERATURAN NO IX.I.7

Peraturan Bapepam & LK tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal sebagaimana tercantum dalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep 496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008. Peraturan Bapepam & LK tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik sebagaimana tercantum dalam Keputusan Ketua Bapepam &LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 Peraturan Bapepam & LK tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum sebagaimana tercantum dalam Keputusan Ketua Bapepam &LK No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003. : PT Pacific Strategic Financial Tbk, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta, Indonesia. Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.2 yaitu: Pernyataan Pendaftaran dapat menjadi efektif dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1. atas dasar lewatnya waktu, yakni: a. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima Bapepam dan LK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau b. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta Bapepam dan LK dipenuhi; atau 2. atas dasar pernyataan efektif dari Bapepam dan LK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan. Penawaran Umum Terbatas I Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam dan diselenggarakan menurut ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Mata uang Rupiah. Saham Biasa Atas Nama Seri A Saham Biasa Atas Nama Seri B : Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu surat bukti hak atau sertifikat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Saham yang membuktikan HMETD, yang dapat diperdagangkan selama Periode Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD. Undang-Undang Perusahaan Terbatas No 40 tahun 2007

PERATURAN NO IX.J.1

PERATURAN NO. X.K.4

PERSEROAN

PERNYATAAN EFEKTIF

PUT I RUPS

: :

RUPSLB Rp Saham Seri A Saham Seri B SBHMETD

: :

UUPT

Definisi Ekonomi ADMINITERED PRICE : Harga yang ditetapkan oleh undang-undang hukum atau oleh prosedur standar dan dirumuskan sebagai kebijakan resmi, bukannya ditentukan langsung oleh biaya penawaran dan permintaan pasar Dolar Amerika Serikat Arus Modal Masuk Arus Modal Keluar Negara-negara dengan aktivitas sosial atau bisnis dalam proses pertumbuhan dan industrialisasi yang pesat Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional Layanan pemberian fasilitas talangan pada Rekening Giro Operasional atas nama perusahaan sekuritas yang harus diselesaikan pada akhir hari yang sama, yang digunakan sebagai dana talangan untuk penyelesaian transaksi pasar modal. Jenis indikator yang terbatas digunakan untuk menganalisis satu set titik data dengan menciptakan serangkaian rata-rata dari himpunan bagian yang berbeda dari data keseluruhan Tingkat pengembalian suatu investasi Bahan makanan yang memiliki harga yang berfluktuasi

AS$ CAPITAL INFLOW CAPITAL OUTFOW EMERGING MARKET

: : : :

GDP (GROSS DOMESTIC : PRODUCT) INTRADAY :

MOVING AVERAGE

YIELD VOLATILE GOODS

: :

vi

RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah kecuali dinyatakan lain dan telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akutansi yang berlaku umum di Indonesia. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Citramas Securindo berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Citramas Securindo Nomor 57 tanggal 22 Februari 1989 yang dibuat dihadapan Arianny Lamoen Redjo, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya Nomor C2-3432-HT.01.01-TH.89 tanggal 19 April 1989 yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah Nomor 797/ Not/189/PN.JAK.SEL tanggal 21 September 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 92, Tambahan Berita Negara Nomor 3064 tanggal 17 Nopember 1989. Kemudian nama Perseroan berubah menjadi PT Artha Pacific Securities berdasarkan akta Nomor 3 tanggal 04 Juli 2000, dibuat dihadapan Sukawati Sumadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C-18074HT.01.04.TH.2000 tanggal 16 Agustus 2000 yang telah didaftarkan dalam Nomor Tanda Daftar Perusahaan 090316707921 pada kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan Nomor 1197/ RUB.09.03/XII/2000 tanggal 04 Desember 2000 dan diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 30 Agustus 2002 Nomor 70/2002 dan Tambahan Berita Negara Nomor 9822/2002 berdasarkan Surat Keterangan dari Perum Percetakan Negara Republik Indonesia tanggal 31 Juli 2002. Anggaran Dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir nama Perseroan diubah menjadi PT Pacific Strategic Financial Tbk. berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 3 Nopember 2010, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Nomor 2 tanggal 3 Nopember 2010, sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Nomor 4 tanggal 3 November 2010, dibuat oleh dan dihadapan Mahendra Adinegara, S.H., Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di bawah Nomor AHU60990.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-0094764.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010. PENAWARAN UMUM TERBATAS I Direksi Perseroan atas nama Perseroan akan melakukan PUT I kepada Pemegang Saham dalam rangka menerbitkan HMETD sebanyak 2.800.475.000 (dua miliar delapan ratus juta empat ratus tujuh puluh lima ribu) lembar Saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) yang diambil dari Saham Portepel.

vii

Setiap pemegang 1 (satu) Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 7 Juli 2011 pukul 16.00 WIB mempunyai 20 (dua puluh) HMETD untuk membeli 20 (dua puluh) Saham dengan Harga PUT I sebesar Rp102,- (seratus dua Rupiah) setiap lembar saham dan harus dibayarkan secara penuh pada saat pengajuan FPPS. Nilai yang akan diperoleh Perseroan sebanyak-banyaknya adalah Rp285.648.450.000,- (dua ratus delapan puluh lima miliar enam ratus empat puluh delapan juta empat ratus lima puluh ribu Rupiah) dan seluruh Saham Seri B yang ditawarkan dalam PUT I akan ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Saham Seri B dari hasil PUT I ini memiliki hak sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. KESANGGUPAN PEMBELI SIAGA Berdasarkan Akta Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 13 tanggal 25 November 2010 sebagaimana telah diubah berdasarkan Akta Addendum Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 42 tanggal 28 Maret 2011, dan terakhir diubah berdasarkan Akta Addendum Kedua Dan Penegasan Kembali Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 12 tanggal 20 Mei 2011, ketiganya dibuat di hadapan Mahendra Adinegara, S.H., Notaris di Jakarta, apabila Saham Seri B yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang Saham Seri A atau pemegang HMETD, maka: Sisanya akan dialokasikan kepada pemegang Saham Seri A atau pemegang HMETD yang melakukan pemesanan lebih dari haknya secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat Saham Seri B yang tersisa dalam PUT I, maka pada seluruh sisa saham tersebut akan diambil bagian oleh PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas. PROFORMA STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM Berikut ini proforma permodalan dan pemegang saham Perseroan berdasarkan Laporan Kepemilikan yang Mencapai 5% (lima persen) atau lebih dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar tertanggal 6 Mei 2011 untuk susunan pemegang saham Perseroan per April 2011, sebelum dan sesudah dilakukan PUT I, dengan asumsi seluruh pemegang saham melaksanakan haknya:
Keterangan Jumlah Saham Modal Dasar Seri A Seri B Total Dasar Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Saham Seri A PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat Jumlah Saham Seri A Saham Seri B PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat Jumlah Saham Seri B Total Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Saham Dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Total Saham Dalam Portepel 69.000.000 7.865.500 63.158.250 140.023.750 140.023.750 39.976.250 5.280.000.000 5.319.976.250 400 100 100 100 100 400 400 400 27.600.000.000 3.146.200.000 25.263.300.000 56.009.500.000 56.009.500.000 15.990.500.000 528.000.000.000 543.990.500.000 49,28 5,62 45,11 100,00 100,00 69.000.000 7.865.500 63.158.250 140.023.750 1.380.000.000 157.310.000 1.263.165.000 2.800.475.000 2.940.498.750 39.976.250 2.479.525.000 2.519.501.250 400 100 336.057.000.000 15.990.500.000 247.952.500.000 263.943.000.000 400 400 400 400 100 100 100 27.600.000.000 3.146.200.000 25.263.300.000 56.009.500.000 138.000.000.000 15.731.000.000 126.316.500.000 2,35 0,27 2,15 4,76 46,93 5,35 42,96 95,24 100,00 180.000.000 5.280.000.000 5.460.000.000 Sebelum HMETD Nomimal (Rp) 400 100 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 600.000.000.000 % Jumlah Saham 180.000.000 5.280.000.000 5.460.000.000 Sesudah HMETD Nomimal (Rp) 400 100 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 600.000.000.000 %

Keterangan : Masyarakat adalah gabungan pemegang saham publik yang mempunyai kepemilikan di bawah 5%.

Berikut ini proforma permodalan dan pemegang saham Perseroan berdasarkan Laporan Kepemilikan yang Mencapai 5% (lima persen) atau lebih dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar tertanggal 6 Mei 2011 untuk susunan pemegang saham Perseroan per April 2011, sebelum dan sesudah dilakukan PUT I, dengan asumsi seluruh pemegang saham tidak melaksanakan haknya:

viii

Keterangan Jumlah Saham Modal Dasar Seri A Seri B Total Dasar Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Saham Seri A PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat Jumlah Saham Seri A Saham Seri B PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas Jumlah Saham Seri B Total Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Saham Dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Total Saham Dalam Portepel 69.000.000 7.865.500 63.158.250 140.023.750 140.023.750 39.976.250 5.280.000.000 5.319.976.250 180.000.000 5.280.000.000 5.460.000.000

Sebelum HMETD Nomimal (Rp) 400 100 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 600.000.000.000 % Jumlah Saham 180.000.000 5.280.000.000 5.460.000.000

Sesudah HMETD Nomimal (Rp) 400 100 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 600.000.000.000 %

400 400 400

27.600.000.000 3.146.200.000 25.263.300.000 56.009.500.000

49,28 5,62 45,11 100,00 100,00

69.000.000 7.865.500 63.158.250 140.023.750 2.800.475.000 2.800.475.000 2.940.498.750 39.976.250 2.479.525.000 2.519.501.250

400 400 400 400 100 100 100 100

27.600.000.000 3.146.200.000 25.263.300.000 56.009.500.000 280.047.500.000 280.047.500.000 336.057.000.000

2,35 0,27 2,15 4,76

100 100 100 100

56.009.500.000

95,25 95,24 100,00

400 100

15.990.500.000 528.000.000.000 543.990.500.000

400 100

15.990.500.000 247.952.500.000 263.943.000.000

RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh Perseroan dari PUT I setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan PUT I sebesar Rp648.450.000 akan dipergunakan oleh Perseroan untuk menambah modal disetor di Anak Perusahaan yaitu sebagai berikut: 1. Di PT Pacific Capital sejumlah Rp120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar Rupiah) atau 42,11% yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Pacific Capital: a. Sebesar Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) atau 17,54% untuk meningkatkan aktivitas divisi penjamin emisi efek (underwriting) terutama yang sifat penjaminannya kesanggupan penuh (full commitment). b. Sebesar Rp60.000.000.000,- (enam puluh miliar Rupiah) atau 21,05% untuk pembiayaan margin nasabah divisi perantara pedagang efek. c. Sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) atau 3,52% untuk investasi aktiva tetap, yaitu pengembangan divisi on-line trading, di antaranya untuk pembelian komputer dan jaringan infrastruktur, jaringan teknologi informasi serta perluasan dan renovasi kantor pusat dan kantor lain yang berlokasi di Yogyakarta dan Solo dimana pengerjaannya akan dilaksanakan oleh pihak ketiga. 2. Di PT Pacific Capital Investment sejumlah Rp60.000.000.000,- (enam puluh miliar Rupiah) atau 21,05% yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Pacific Capital Investment: a. Sebesar Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) atau 17,54% digunakan untuk pembelian unit penyertaan pada beberapa Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang akan dikeluarkan oleh PT Pacific Capital Investment. Penyertaan tersebut dilakukan untuk memenuhi syarat penerbitan RDPT baru sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas. b. Sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) atau 3,51% untuk modal kerja di antaranya untuk membangun infrastruktur kantor termasuk pembelian komputer, server dan perangkatperangkat lainnya, serta pemasaran terhadap produk-produk yang dikeluarkan PT Pacific Capital Investment. Di PT Pacific Multifinance sejumlah Rp105.000.000.000,- (seratus lima miliar Rupiah) atau 36,84% yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Pacific Multifinance: a. Sebesar Rp90.000.000.000,- (sembilan puluh miliar Rupiah) atau 31,58% untuk menjalankan usaha pembiayaan kredit kendaraan bermotor. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan PT Pacific Multifinance belum beroperasi. Keterangan mengenai PT Pacific Multifinance dapat dilihat pada Bab 7 Keterangan Mengenai Perseroan sub bab 8 Keterangan Tentang Anak Perusahaan di Prospektus ini.

3.

ix

b. c.

Sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) atau 3,51% untuk pembelian aktiva tetap di antaranya peralatan kantor, komputer dan alat komunikasi yang akan dibeli dari pihak ketiga. Sebesar Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah) atau 1,75% untuk modal kerja di antaranya untuk perluasan kantor dan renovasi kantor yang dilakukan oleh pihak ketiga.

RISIKO USAHA Risiko usaha yang dihadapi Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut. 1. Risiko penghentian ijin usaha Anak Perusahaan 2. Risiko operasional 3. Risiko kesalahan dalam menganalisa peluang bisnis 4. Risiko kesalahan dalam transaksi di Bursa Efek 5. Risiko persaingan usaha 6. Risiko perekonomian 7. Risiko perubahan kebijakan pemerintah KETERANGAN TENTANG ANAK PERUSAHAAN Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki kepemilikan pada Anak Perusahaan sebagai berikut:
No. Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Presentasi Kepemilikan (%) 59,40 61,50 99,00 Tahun beroperasi 2004 2002 Tahun dimulainya penyertaan oleh Perseroan 2004 2002

1. 2. 3.

PT Pacific Capital Perusahaan perdagangan efek PT Pacific Capital Investment Perusahaan efek PT Pacific Multi Finance Jasa pengelolaan keuangan serta lembaga pembiayaan (finance) lainnya

Belum beroperasi 2009

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel di bawah ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry dengan pendapat Wajar Tanpa Tengecualian, Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Drs. Djamrud Abdullah dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, serta Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Mucharam & Amron dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Rincian dari ikhtisar data keuangan penting adalah sebagai berikut : NERACA KONSOLIDASI
(Dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2010 Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Ekuitas 187.789 31.432 110.798 2009 172.922 27.789 101.001 2008 131.998 3.463 96.597 2007 153.756 25.623 96.265 2006 117.305 14.959 81.104

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI


(Dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2010 2009 2008 2007 2006

Jumlah Pendapatan Usaha Jumlah Beban Usaha Laba Bersih

18.485 13.422 9.797

12.303 7.686 4.403

4.590 5.806 473

29.980 5.788 15.301

3.718 4.708 1.302

Kebijakan Dividen Perseroan berusaha untuk mengoptimalkan nilai Perseroan yang tercermin dari nilai saham Perseroan, dengan menggunakan dana yang ada untuk mengembangkan usaha namun juga memberikan dividen yang disisihkan untuk para pemegang saham. Perseroan akan menggunakan kebijakan yang sudah tertuang pada saat Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham yaitu:
Laba Bersih Sampai dengan Rp 5 miliar Diatas Rp 5 miliar % Dividen Tunai terhadap Laba Bersih 25% 30%

Jika laba bersih Perseroan di atas Rp 5 miliar, maka akan dibagikan dividen tunai sebesar 30% namun jika tidak mencapai Rp 5 miliar akan dibagikan sebesar 25% dengan tetap memperhatikan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Tabel berikut ini menyajikan dividen tunai yang telah dibagikan dan dibayar oleh Perseroan:
Tahun Buku 2003 2005 2006 2007 Total (Rp) 2.520.427.500 140.023.750 140.023.750 140.023.750 Tanggal RUPS 30 Juni 2004 22 Juni 2006 28 Juni 2007 17 Juni 2008 Tanggal Pembayaran Dividen Final 16 September 2004 31 Juli 2006 10 Agustus 2007 11 Agustus 2008

xi

Halaman ini sengaja dikosongkan

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I


Direksi Perseroan atas nama Perseroan akan melakukan PUT I kepada Pemegang Saham dalam rangka menerbitkan HMETD sebanyak 2.800.475.000 (dua miliar delapan ratus juta empat ratus tujuh puluh lima ribu) lembar Saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) yang diambil dari Saham Portepel. Setiap pemegang 1 (satu) Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 7 Juli 2011 pukul 16.00 WIB mempunyai 20 (dua puluh) HMETD untuk membeli 20 (dua puluh) Saham dengan harga PUT I sebesar Rp102,- (seratus dua Rupiah) setiap lembar saham dan harus dibayarkan secara penuh pada saat pengajuan FPPS. Nilai yang akan diperoleh Perseroan adalah sebanyak Rp285.648.450.000 (dua ratus delapan puluh lima miliar enam ratus empat puluh delapan juta empat ratus lima puluh ribu Rupiah) dan seluruh saham yang ditawarkan dalam HMETD ini dimana Saham Seri B akan dikeluarkan dari portepel akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Saham Seri B hasil pelaksanaan HMETD dari Penawaran Umum Terbatas I ini memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Hal-hal yang dapat mengakibatkan terbatasnya atau kurang likuidnya perdagangan efek yang ditawarkan PUT I ini antara lain disebabkan oleh: (i) tujuan pembelian efek adalah sebagai investasi jangka panjang. (ii) jumlah efek yang beredar di pasar (iii) krisis ekonomi yang menyebabkan menurunnya porsi investasi pada pasar modal HMETD akan diperdagangkan di dalam Bursa Efek sesuai Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 selama 5 (lima) hari Bursa mulai tanggal 11 Juli 2011 sampai dengan 15 Juli 2011. Pencatatan saham hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Juli 2011. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah 15 Juli 2011 dan setelah tanggal tersebut HMETD tidak dapat dilaksanakan lagi dan sudah tidak berlaku. PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas akan bertindak sebagai pembeli siaga sampai sebanyak-banyaknya 2.800.475.000 (dua miliar delapan ratus juta empat ratus tujuh puluh lima ribu) lembar Saham Seri B yang diterbitkan dengan PUT I ini.

PT PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL, Tbk.


Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang investasi Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat Operasional Sonatopas Tower Lt 18 Jl.Jend. Sudirman Kav 26 Jakarta 12920 Telp. (62-21) 2524930 Fax (62-21) 2524931 Email : admin@panpacific-international.co.id Kantor Lain: Cabang Yogyakarta, Pringgodani No. 22 Demangan Baru Yogyakarta. Cabang Solo Jl. Dr Wahidin No. 49B, Penumping, Solo.

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO PENGHENTIAN IZIN USAHA ANAK PERUSAHAAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN PADA BAB V PROSPEKTUS INI. 1

1.

PERSEROAN

Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Citramas Securindo berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Citramas Securindo No. 57 tanggal 22 Februari 1989 yang dibuat dihadapan Arianny Lamoen Redjo, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C2-3432-HT.01.01-TH.89 tanggal 19 April 1989 yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 797/Not/189/PN.JAK. SEL tanggal 21 September 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 92, Tambahan Berita Negara No. 3064 tanggal 17 Nopember 1989. Yang kemudian diubah dengan nama PT Artha Pacific Securities berdasarkan akta No. 3 tanggal 4 Juli 2000, dibuat dihadapan Sukawati Sumadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundangundangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-18074HT.01.04.TH.2000 tanggal 16 Agustus 2000 yang telah didaftarkan dalam Tanda Daftar Perusahaan No. 090316707921 pada kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 1197/RUB.09.03/XII/2000 tanggal 4 Desember 2000; dan diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 30 Agustus 2002 No. 70/2002 dan Tambahan Berita Negara No. 9822/2002 berdasarkan Surat Keterangan dari Perum Percetakan Negara Republik Indonesia tanggal 31 Juli 2002. Anggaran Dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir nama Perseroan diubah menjadi PT Pacific Strategic Financial Tbk berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 3 Nopember 2010, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Nomor 2 tanggal 3 Nopember 2010, sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Nomor 4 tanggal 3 November 2010, dibuat oleh dan dihadapan Mahendra Adinegara, S.H., Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di bawah nomor AHU60990.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah Nomor AHU-0094764.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010. Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Laporan Kepemilikan yang Mencapai 5% (lima persen) atau lebih dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar tertanggal 6 Mei 2011 untuk susunan pemegang saham Perseroan per April 2011 adalah sebagai berikut di bawah ini:
Keterangan Modal Dasar Seri A Seri B Total Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat Jumlah Saham Seri A Saham Seri B Jumlah Saham Seri B Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Total Saham Dalam Portepel Jumlah Saham 180.000.000 5.280.000.000 5.460.000.000 Nominal(Rp) 400 100 Jumlah Nominal(Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 600.000.000.000 %

69.000.000 7.865.500 63.158.250 140.023.750 140.023.750 39.976.250 5.280.000.000 5.319.976.250

400 400 400 -

27.600.000.000 3.146.200.000 25.263.300.000 56.009.500.000 56.009.500.000 15.990.500.000 528.000.000.000 543.990.500.000

49,28 5,62 45,11 100,00 100,00

400 100

RUPSLB Perseroan dalam rangka untuk memperoleh persetujuan PUT I sebanyak 2.800.475.000 (dua miliar delapan ratus juta empat ratus tujuh puluh lima ribu) lembar Saham Seri B yang berasal dari portepel, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) dan harga PUT I sebesar Rp102,- (seratus dua Rupiah) setiap lembar saham; akan dapat diselenggarakan apabila Bapepam-LK tidak mempunyai tanggapan lebih lanjut secara tertulis terhadap Pernyataan Pendaftaran yang telah diajukan oleh Perseroan. Pernyataan Pendaftaran tersebut menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari RUPSLB. 2

Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham dalam rangka PUT I ini dapat menjual haknya kepada pihak lain, dimana transaksi atas HMETD akan berlangsung pada tanggal 11 Juli 2011 sampai dengan 15 Juli 2011 baik melalui Bursa Efek Indonesia maupun di luar Bursa Efek sesuai peraturan Bapepam-LK No.IX.D.1. tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 2. KESANGGUPAN PEMBELI SIAGA

Berdasarkan Akta Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 13 tanggal 25 November 2010 sebagaimana telah diubah berdasarkan Akta Addendum Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 42 tanggal 28 Maret 2011, dan terakhir diubah berdasarkan Akta Addendum Kedua dan Penegasan Kembali Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 12 tanggal 20 Mei 2011, ketiganya dibuat dihadapan Mahendra Adinegara, S.H.,, Notaris di Jakarta, apabila Saham Seri B yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang Saham Seri A atau pemegang HMETD, maka: Sisanya akan dialokasikan kepada pemegang Saham Seri A atau pemegang HMETD yang melakukan pemesanan lebih dari haknya secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat Saham Seri B yang tersisa dalam PUT I, maka pada seluruh sisa saham tersebut akan diambil bagian oleh PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas. 3. PROFORMA STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM

Berikut ini proforma permodalan dan pemegang saham Perseroan berdasarkan berdasarkan Laporan Kepemilikan yang Mencapai 5% (lima persen) atau Lebih dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar tertanggal 6 Mei 2011 untuk susunan pemegang saham Perseroan per April 2011, sebelum dan sesudah dilakukan PUT I, dengan asumsi seluruh pemegang saham melaksanakan haknya :
Keterangan Jumlah Saham Modal Dasar Seri A Seri B Total Dasar Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Saham Seri A PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat Jumlah Saham Seri A Saham Seri B PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat Jumlah Saham Seri B Total Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Saham Dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Total Saham Dalam Portepel 69.000.000 7.865.500 63.158.250 140.023.750 140.023.750 39.976.250 5.280.000.000 5.319.976.250 400 100 100 100 100 400 400 400 27.600.000.000 3.146.200.000 25.263.300.000 56.009.500.000 56.009.500.000 15.990.500.000 528.000.000.000 543.990.500.000 49,28 5,62 45,11 100,00 100,00 69.000.000 7.865.500 63.158.250 140.023.750 1.380.000.000 157.310.000 1.263.165.000 2.800.475.000 2.940.498.750 39.976.250 2.479.525.000 2.519.501.250 400 100 336.057.000.000 15.990.500.000 247.952.500.000 263.943.000.000 400 400 400 400 100 100 100 27.600.000.000 3.146.200.000 25.263.300.000 56.009.500.000 138.000.000.000 15.731.000.000 126.316.500.000 2,35 0,27 2,15 4,76 46,93 5,35 42,96 95,24 100,00 180.000.000 5.280.000.000 5.460.000.000 Sebelum HMETD Nomimal (Rp) 400 100 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 600.000.000.000 % Jumlah Saham 180.000.000 5.280.000.000 5.460.000.000 Sesudah HMETD Nomimal (Rp) 400 100 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 600.000.000.000 %

Keterangan : Masyarakat adalah gabungan pemegang saham publik yang mempunyai kepemilikan dibawah 5%.

Berikut ini proforma permodalan dan pemegang saham Perseroan berdasarkan Laporan Kepemilikan yang Mencapai 5% (lima persen) atau Lebih dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar tertanggal 6 Mei 2011 untuk susunan pemegang saham Perseroan per April 2011, sebelum dan sesudah dilakukan PUT I, dengan asumsi seluruh pemegang saham tidak melaksanakan haknya :

Keterangan Jumlah Saham Modal Dasar Seri A Seri B Total Dasar Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Saham Seri A PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat Jumlah Saham Seri A Saham Seri B PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas Jumlah Saham Seri B Total Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Saham Dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Total Saham Dalam Portepel 69.000.000 7.865.500 63.158.250 140.023.750 140.023.750 39.976.250 5.280.000.000 5.319.976.250 180.000.000 5.280.000.000 5.460.000.000

Sebelum HMETD Nomimal (Rp) 400 100 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 600.000.000.000 % Jumlah Saham 180.000.000 5.280.000.000 5.460.000.000

Sesudah HMETD Nomimal (Rp) 400 100 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 600.000.000.000 %

400 400 400

27.600.000.000 3.146.200.000 25.263.300.000 56.009.500.000

49,28 5,62 45,11 100,00 100,00

69.000.000 7.865.500 63.158.250 140.023.750 2.800.475.000 2.800.475.000 2.940.498.750 39.976.250 2.479.525.000 2.519.501.250

400 400 400 400 100 100 100 100

27.600.000.000 3.146.200.000 25.263.300.000 56.009.500.000 280.047.500.000 280.047.500.000 336.057.000.000

2,35 0,27 2,15 4,76

100 100 100 100

56.009.500.000

95,25 95,24 100,00

400 100

15.990.500.000 528.000.000.000 543.990.500.000

400 100

15.990.500.000 247.952.500.000 263.943.000.000

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I
Dana yang diperoleh Perseroan dari PUT I setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan PUT I sebesar Rp648.450.000,- akan dipergunakan oleh Perseroan untuk menambah modal disetor di Anak Perusahaan yaitu sebagai berikut : 1. Di PT Pacific Capital sejumlah Rp120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar Rupiah) atau 42,11% yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Pacific Capital: a. Sebesar Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) atau 17,54% untuk meningkatkan aktivitas divisi penjamin emisi efek (underwriting) terutama yang sifat penjaminannya kesanggupan penuh (full commitment). b. Sebesar Rp60.000.000.000,- (enam puluh miliar Rupiah) atau 21,05% untuk pembiayaan margin nasabah divisi perantara pedagang efek. c. Sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) atau 3,52% untuk investasi aktiva tetap, yaitu pengembangan divisi on-line trading, di antaranya untuk pembelian komputer dan jaringan infrastruktur, jaringan teknologi informasi serta perluasan dan renovasi kantor pusat dan kantor lain yang berlokasi di Yogyakarta dan Solo dimana pengerjaannya akan dilaksanakan oleh pihak ketiga. Proforma Permodalan PT Pacific Capital setelah mendapatkan tambahan modal yang berasal dari hasil PUT I Perseroan :
Keterangan Sebelum Penambahan Modal Nilai Nominal Rp1.000.000,per saham Jumlah Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor Penuh PT Pacific Strategic Financial Tbk PT Pan Pacific Investama Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 200.000 30.000 20.512 50.512 149.488 Jumlah Nilai Nominal (Rp) 200.000.000.000 30.000.000.000 20.512.000.000 50.512.000.000 149.488.000.000 59,39 40,61 100,00 % Sesudah Penambahan Modal Nilai Nominal Rp1.000.000,per saham Jumlah Saham 200.000 150.000 20.512 170.512 29.488 Jumlah Nilai Nominal (Rp) 200.000.000.000 150.000.000.000 20.512.000.000 170.512.000.000 29.488.000.000 87,97 12,03 100,00 %

2.

Di PT Pacific Capital Investment sejumlah Rp60.000.000.000,- (enam puluh miliar Rupiah) atau 21,05% yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Pacific Capital Investment: a. Sebesar Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) atau 17,54% digunakan untuk pembelian unit penyertaan pada beberapa Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang akan dikeluarkan oleh PT Pacific Capital Investment. Penyertaan tersebut dilakukan untuk memenuhi syarat penerbitan RDPT baru sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas. b. Sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) atau 3,51% untuk modal kerja di antaranya untuk membangun infrastruktur kantor termasuk pembelian komputer, server dan perangkatperangkat lainnya, serta pemasaran terhadap produk-produk yang dikeluarkan PT Pacific Capital Investment.

Proforma Permodalan PT Pacific Capital Investment setelah mendapatkan tambahan modal yang berasal dari hasil PUT I Perseroan :
Keterangan Sebelum Penambahan Modal Nilai Nominal Rp1.000,per saham Jumlah Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor Penuh PT Pacific Strategic Financial Tbk PT Pan Pacific Investama Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 40.000.000 15.990.000 10.010.000 26.000.000 14.000.000 Jumlah Nilai Nominal (Rp) 40.000.000.000 15.990.000.000 10.010.000.000 26.000.000.000 14.000.000.000 % Sesudah Penambahan Modal Nilai Nominal Rp1.000,per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) 104.000.000.000 75.990.000.000 10.010.000.000 86.000.000.000 18.000.000.000 88,36 11,64 100,00 %

104.000.000 61,50 75.990.000 38,50 10.010.000 100,00 86.000.000 18.000.000

3.

Di PT Pacific Multifinance sejumlah Rp105.000.000.000,- (seratus lima miliar Rupiah) atau 36,84% yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Pacific Multifinance: a. Sebesar Rp90.000.000.000,- (sembilan puluh miliar Rupiah) atau 31,58% untuk menjalankan usaha pembiayaan kredit kendaraan bermotor. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan PT Pacific Multifinance belum beroperasi. Keterangan mengenai PT Pacific Multifinance dapat dilihat pada Bab 7 Keterangan Mengenai Perseroan sub bab 8 Keterangan Tentang Anak Perusahaan di Prospektus ini. b. Sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) atau 3,51% untuk pembelian aktiva tetap di antaranya peralatan kantor, komputer dan alat komunikasi yang akan dibeli dari pihak ketiga. c. Sebesar Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah) atau 1,75% untuk modal kerja di antaranya untuk perluasan kantor dan renovasi kantor yang dilakukan oleh pihak ketiga. . Proforma Permodalan PT Pacific Multi Finance setelah mendapatkan tambahan modal yang berasal dari hasil PUT I Perseroan :
Keterangan Sebelum Penambahan Modal Nilai Nominal Rp500.000,per saham Jumlah Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor Penuh PT Pacific Strategic Financial Tbk PT Pan Pacific Investama Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 100 99 1 100 Jumlah Nilai Nominal (Rp) 500.000 49.500.000 500.000 50.000.000 99,00 1,00 100,00 % Sesudah Penambahan Modal Nilai Nominal Rp500.000,per saham Jumlah Saham 400.000 210.099 1 210.100 189.900 Jumlah Nilai Nominal (Rp) 200.000.000.000 105.049.500.000 99,9995 500.000 0,0005 105.050.000.000 94.950.000.000 100,00 %

Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I secara periodik kepada para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan kepada BapepamLK sesuai dengan Peraturan No. X.K.4 Dalam penggunaan dana hasil PUT I ini, Perseroan akan mengikuti ketentuan yang berlaku. Apabila Perseroan bermaksud mengubah penggunaan dana dari hasil PUT I ini, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Bapepam-LK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapat persetujuan dari Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Penggunaan dana hasil PUT I ini akan mengikuti Peraturan yang berlaku sesuai dengan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam-LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi mengenai biaya yang dikeluarkan dalam rangka PUT I, total biaya yang dikeluarkan Perseroan adalah sebesar kurang lebih 1,00%, dimana 0,23% dikeluarkan dari nilai penerbitan Saham Seri B dan sisanya dikeluarkan dari kas Perseroan.

Berikut adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka PUT I: Biaya Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal yaitu Akuntan sekitar 0,09%, Notaris sekitar 0,15%, Konsultan Hukum sekitar 0,12%, BAE sekitar 0,02%, Konsultan Penilai sekitar 0,23% Biaya jasa penasehat keuangan sekitar 0,29% Biaya Pencatatan di Bursa Efek Indonesia dan Kustodian Sentral Efek Indonesia sekitar 0,01%; dan Biaya lain-lain (percetakan, iklan, RUPS/RUPSLB) sebesar 0,09%.

III. PERNYATAAN HUTANG


Sesuai dengan Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, Perseroan memiliki kewajiban yang seluruhnya berjumlah Rp31.431.712.652,- (tiga puluh satu miliar empat ratus tiga puluh satu juta tujuh ratus dua belas ribu enam ratus lima puluh dua Rupiah) yang seluruhnya merupakan kewajiban lancar, dengan perincian sebagai berikut :
(dalam Rupiah) KEWAJIBAN 1 2 3 4 5 6 Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan Hutang Nasabah Beban Masih Harus Dibayar Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Hutang Pajak Hutang Lain-lain Jumlah 12.358.068.000 13.419.664.712 393.157.226 2.760.875.139 1.384.974.027 1.114.973.548 31.431.712.652

TOTAL KEWAJIBAN

1.

Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan merupakan hutang yang timbul akibat operasional normal dari transaksi beli saham dan jumlahnya adalah sebesar Rp12.358.068.000,-. Hutang Nasabah Hutang nasabah merupakan akun yang timbul dari transaksi jual efek yang dilakukan oleh nasabah. Hutang kepada nasabah adalah sebesar Rp13.419.664.712,-. Beban yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dibayar oleh Perseroan adalah sebesar Rp393.157.226,- yang terdiri dari beban transaksi yang masih harus dibayar Perseroan kepada Bursa atas transaksi efek yang dilakukan oleh nasabah dan Perseroan sebesar Rp385.390.029,- dan biaya telepon sebesar Rp7.767.197,Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Perseroan adalah sebesar Rp2.760.875.139,-. yang terdiri dari perhitungan kewajiban pencadangan untuk ketenagakerjaan sesuai Undang Undang No 13 Tahun 2003, khususnya pasal 156 mengenai Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan. Hutang Pajak Hutang Pajak adalah sebesar Rp1.384.974.027,- dengan perincian sebagai berikut :
(dalam Rupiah) a. b. c. d. e. f. g. h. i. PPh pasal 21 PPh Pasal 23 PPh pasal 4 (2) PPh 25 PPh transaksi penjualan saham PPN Keluaran PPh Ps 29 Anak Perusahaan PPh Ps 29 Induk Perusahaan Pajak Levy Jumlah 29.409.095 11.066.526 21.964.525 32.376.208 210.650.523 906.011.672 18.622.223 21.739.548 133.133.707 1.384.974.027

2.

3.

4.

5.

6.

Hutang lain-lain Hutang lain-lain adalah sebesar Rp1.114.973.548,-.terdiri dari hutang komisi sebesar Rp. 880.829.103,- dan hutang lain-lain sebesar Rp. 234.144.445,-

Perseroan tidak memiliki akun Kewajiban tidak lancar dan seluruh kewajiban adalah merupakan Kewajiban lancar dan semuanya adalah kewajiban terkait dengan transaksi normal dan jatuh temponya kurang dari 1 (satu) tahun dan telah dilunasi semuanya. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa per tanggal 31 Desember 2010, Perseroan tidak memiliki kewajiban dan ikatan lain kecuali yang telah dinyatakan di atas, dan yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan Perseroan serta disajikan kembali dalam Prospektus ini. Perseroan menyatakan tidak adanya kewajiban baru (selain kewajiban yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseron) setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan auditor dan setelah tanggal laporan auditor sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Perseroan tidak memiliki komitmen dan kotinjensi. Perseroan menyatakan tidak ada pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik. Manajemen Perseroan dengan ini menyatakan sanggup untuk menyelesaikan seluruh kewajiban yang dimiliki Perseroan saat ini sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN


1. UMUM Perseroan berdiri dengan nama PT Citramas Securindo berdasarkan akta nomor 57 tanggal 22 Februari 1989, dibuat di hadapan Arianny Lamoen Redjo, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia di bawah nomor C2-3432-HT.01.01.TH89 tanggal 19 April 1989. Anggaran Dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir nama Perseroan diubah menjadi PT Pacific Strategic Financial Tbk, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 3 Nopember 2010, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 2 tanggal 3 Nopember 2010, sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 4 tanggal 3 November 2010, dibuat di hadapan Mahendra Adinegara, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di bawah nomor AHU-60990.AH.01.02. Tahun 2010 tertanggal 31 Desember 2010. Perseroan telah memutuskan menjadi perusahaan investasi dan telah menunjukkan peningkatan kinerja yang sangat signifikan dimana Perseroan memiliki anak-anak perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yaitu PT Pacific Capital di bidang sekuritas (Perantara dan Pedagang Efek, serta Penjamin Emisi Efek), dan PT Pacific Capital Investment di bidang manajer investasi atau asset management. Sementara itu, Perseroan telah mempersiapkan anak perusahaan baru yaitu PT. Pacific Multi Finance yang akan bergerak khusus dibidang pembiayaan. Perkembangan kinerja Perseroan akan dibahas lebih rinci pada bagian di bawah ini. 2. KEUANGAN Laporan Keuangan Perseroan yang dibahas oleh manajemen adalah Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, serta Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 telah di audit oleh Akuntan Publik Drs. Djamrud Abdullah dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Secara umum Perseroan membukukan keuntungan yang meningkat secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya . Data laporan keuangan disajikan pada tabel dibawah ini: LABA RUGI
(Dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2010 PENDAPATAN USAHA Komisi dari transaksi perantara pedagang efek Pendapatan atas transaksi pendapatan tetap Keuntungan atas perdagangan efek-terealisasi Keutungan (kerugian) atas perdagangan efek belum terealisasi Bunga pendanaan nasabah Laba error trading Komisi penjaminan emisi efek Jasa penasehat keuangan Jasa agen penjualan Laba atas penjualan lainnya JUMLAH PENDAPATAN USAHA JUMLAH BEBAN USAHA LABA USAHA LABA BERSIH 5.591 5.474 868 3.548 1.247 (12) 267 1.260 242 18.485 13.422 5.063 9.797 2009 3.125 1.447 1.447 (2.437) 4.943 1 8 66 3 327 12.303 7.686 4.617 4.404 2008 2.447 1.146 1.146 (17.994) 195 3 10 80 15 561 4.590 5.806 (1.216) 473 2007 2.880 798 798 17.999 135 (8) 54 53 29.980 5.788 24.192 15.301

10

NERACA ASET 187.789 KEWAJIBAN 31.432 HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 45.560 EKUITAS 110.798 172.922 27.789 44.132 101.001 131.998 3.463 31.937 96.597 153.756 25.623 31.869 96.264

2.1. PERTUMBUHAN PENDAPATAN USAHA Pendapatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp18.485 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 6.183. juta atau naik 50,25% bila dibandingkan dengan pendapatan usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 yang hanya sebesar Rp12.303 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena antara lain naiknya keuntungan atas perdagangan efek belum terealisasi, perdagangan atas transaksi pendapatan tetap, komisi dari transaksi perantara pedagang efek dan pendapatan dari jasa penasehat keuangan yang masing-masing naik sebesar Rp5.985 juta, Rp 4.027- juta, Rp 2.466 juta dan Rp 1.194 juta atau masing-masing naik sebesar 245,62%, 278,22%, 78,89% dan 1.803,18%. Komisi dari transaksi perantara pedagang efek di tahun 2010 ini memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 78,91% terhadap total pendapatan usaha di tahun 2010 ini. Naiknya komisi ini dikarenakan sepanjang tahun 2010 terjadi kenaikan volume transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh nasabah Perseroan dan Anak Perusahaan. Pendapatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp12.303 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp.7.712 juta atau naik sebesar 168,02% bila dibandingkan dengan pendapatan usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Kenaikan ini terutama disebabkan karena naiknya pendapatan bunga dari pendanaan nasabah sebesar Rp 4.747 juta dari Rp195 juta di tahun 2008 menjadi Rp 4.942 juta di tahun 2009. Akun pendapatan bunga dari pendanaan nasabah ini memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha di tahun 2009 yaitu sebesar 40,18%. Selain itu juga kenaikan pendapatan usaha disebabkan karena berkurangnya kerugian atas perdagangan efek dari sebelumnya pada tahun 2008 mengalami rugi Rp17.994 juta menjadi rugi Rp2.437 juta. Hal ini disebabkan oleh mulai membaiknya kondisi ekonomi yang menyebabkan terjadinya peningkatan harga efek-efek yang diperdagangkan di Bursa pada tahun 2009 dibandingkan pada tahun 2008. Pendapatan usaha sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 mencapai Rp4.590 juta mengalami penurunan sebesar Rp 25.389 juta atau turun 84,69% bila dibandingkan dengan pendapatan usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Penurunan ini terutama disebabkan adanya kerugian atas perdagangan efek yang belum direalisasi dimana turun sebesar Rp35.992 juta dari Rp17.999 juta di tahun 2007 menjadi Rp17.994 juta di tahun 2008. Hal ini terjadi dikarenakan pada tahun 2008 portofolio efek yang dimiliki Perseroan harga pasarnya lebih rendah dibanding harga saat portofolio efek tersebut diperoleh, sebagai akibat dari turunnya bursa global.

11

Grafik Pertumbuhan Pendapatan Usaha Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008 dan 2007 (dalam jutaan Rupiah)

2.2. PERTUMBUHAN BEBAN USAHA Beban usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 13.422 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 5.737 juta atau naik 74,64% bila dibandingkan dengan beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009. Kenaikan ini terutama disebabkan karena naiknya akun beban administrasi dan umum sebesar Rp 3.264 juta atau naik 110,22% dari Rp 2.960 juta di tahun 2009 menjadi Rp 6.224 juta di tahun 2010. Akun beban administrasi dan umum ini memberikan kontribusi sebesar 46,37% terhadap beban usaha Perseroan di tahun 2010. Naiknya beban administrasi dan umum ini antara lain karena Perseroan harus membayar beban komisi sebesar Rp 2.571 juta dan kesejahteraan pegawai sebesar Rp1.611 juta Hal ini disebabkan oleh naiknya volume transaksi efek yang menyebabkan meningkatnya pembayaran komisi. Beban usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 7.686 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 1.879 juta atau naik 32,36% bila dibandingkan dengan beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2008. Kenaikan beban usaha Perseroan tersebut terutama disebabkan karena naiknya beban penyusutan aset tetap dan beban administrasi dan umum yang masing-masing naik sebesar Rp 771 juta dan Rp505 juta atau masing-masing naik 91,30% dan 20,59%. Kenaikan penyusutan aset tetap disebabkan karena adanya pembelian kendaraan sedangkan kenaikan beban administrasi dan umum ini terutama disebabkan karena naiknya beban komisi pada tahun 2009 terjadi kenaikan volume transaksi dimana Perseroan harus membayar komisi sebesar Rp 374 juta. Beban usaha sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 mencapai Rp 5.806 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 19 juta atau naik sebesar 0,32% bila dibandingkan dengan beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2007 Peningkatan beban usaha tersebut terutama disebabkan oleh naiknya gaji dan tunjangan dan beban sewa yang masingmasing naik sebesar Rp 256 juta dan Rp208 juta atau masing-masing naik 15,77% dan 49,94%. Kenaikan gaji dan tunjangan terjadi karena Perseroan memutuskan untuk menambah pegawai dan melakukan penyesuaian gaji dan tujangan kepada pegawai. Beban usaha Perseroan pada tahun 2008 masih didominasi oleh beban administrasi dan umum sebesar Rp 2.455 juta atau 42,29% terhadap jumlah beban usaha Perseroan.

12

2.3. PERTUMBUHAN LABA LABA USAHA Perseroan dan Anak Perusahaan membukukan laba usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal. 31 Desember 2010 sebesar Rp 5.063 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 446 juta atau naik 9,65% bila dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 4.617 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya pendapatan usaha perseroan sebesar Rp. 6.183 juta atau 50,25%, terutama berasal dari pendapatan atas transaksi pendapatan tetap dan dari keuntungan atas perdagangan efek belum terealisasi. Laba usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 4.617 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 5.833 juta atau naik 479,59% bila dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Kenaikan ini terutama disebabkan karena membaiknya kondisi ekonomi yang menyebabkan terjadinya peningkatan harga efek yang diperdagangkan di bursa pada tahun 2009 dibandingkan pada tahun 2008. Hal ini tercermin dari naiknya pendapatan usaha Perseroan dari pendapatan bunga pendanaan nasabah sebesar Rp 4.747 juta, dimana akun pendapatan bunga pendanaan nasabah memberikan kontribusi sebesar 40,18% terhadap total pendapatan usaha Perseroan di tahun 2009. Rugi usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 1.216 juta, dimana mengalami penurunan sebesar Rp 25.408 juta atau turun 105,03% bila dibandingkan dengan laba usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Penurunan ini terutama disebabkan karena turunnya pendapatan usaha Perseroan sebagai akibat dari turunnya bursa global yang berimbas kepada nilai portofolio efek Perseroan di tahun 2008. Pada tahun 2008 pendapatan Perseroan turun sebesar 84,69% atau turun Rp 25.389 juta. LABA (RUGI) BERSIH Laba bersih Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 9.797 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 5.394 juta atau naik 122,48% bila dibandingkan dengan laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Kenaikan ini terutama disebabkan karena naiknya pendapatan lain-lain Perseroan sebesar Rp3.356 juta dari Rp 2.307 juta di tahun 2009 menjadi Rp 5.663 juta di tahun 2010. Kenaikan pendapatan lain-lain ini terutama disebabkan akun bunga dan jasa giro pada tahun 2010 berjumlah sebesar Rp 4.831 juta naik sebesar Rp 2.905 juta atau naik 425,48% dibanding dengan 2009. Akun pendapatan bunga dan jasa giro ini berkontribusi sebesar 84,32% terhadap total pendapatan lain-lain Perseroan. Kenaikan bunga dan jasa giro ini terutama disebabkan adanya pendapatan bunga obligasi yang Perseroan miliki sebesar Rp3.573juta dimana pada tahun-tahun sebelumnya Perseroan tidak memiliki obligasi. Laba bersih Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp4.404 juta atau meningkat sebesar Rp3.931 juta atau naik 831,87% bila dibandingkan laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya pendapatan usaha Perseroan sebagai akibat dari membaiknya bursa Indonesia dimana pada tahun 2009 terjadi peningkatan harga efek-efek yang diperdagangkan di Bursa. Pada tahun tersebut Perseroan memutuskan untuk merealisasikan efek-efek yang telah mengalami kenaikan dari segi harga. Hal ini tercermin dari akun keuntungan (kerugian) atas perdagangan efek belum terealisasi turun dari sebelumnya di tahun 2008 sebesar rugi Rp 17.994 juta menjadi hanya rugi Rp 2.437 juta. Bunga pendanaan nasabah memberikan kontribusi 4.942 juta atau 40,18% dari pendapatan usaha. Laba bersih Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 473 juta mengalami penurunan sebesar Rp14.828 juta atau turun 96,91% bila dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Penurunan laba bersih tahun 2008 terutama disebabkan oleh penurunan laba usaha sebagai akibat buruknya kondisi keuangan global pada semester kedua di tahun 2008. Penurunan laba usaha Perseroan 13

adalah sebesar Rp25.408 juta dari Rp24.192 juta di tahun 2007 menjadi rugi sebesar Rp1.216 juta di tahun 2008. Laba usaha turun disebabkan karena terjadi penurunan yang cukup signifikan dari akun pendapatan usaha Perseroan, sebagai akibat dari turunnya harga-harga dari portofolio efek yang dimiliki oleh Perseroan. Grafik Pertumbuhan Laba (Rugi) Usaha, Beban Usaha dan Laba (Rugi) Bersih Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008 dan 2007 (dalam jutaan Rupiah)

2.4. PERTUMBUHAN ASET, KEWAJIBAN DAN EKUITAS ASET Pertumbuhan Portofolio Efek Pada tanggal 31 Desember 2010 jumlah portofolio efek Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp128.346 juta mengalami kenaikan sebesar Rp76.325 juta atau naik 146,72% bila dibandingkan dengan portofolio efek di tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp52.020 juta. Kenaikan ini terutama karena pada tahun 2010 Perseroan banyak membeli portofolio efek. Pada tanggal 31 Desember 2009 jumlah portofolio efek Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp 52.020 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 41.120 juta atau naik 377,25% bila dibandingkan dengan jumlah portofolio efek di tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp10.900 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan Perseroan Abnyak membeli portofolio efek. Pada tanggal 31 Desember 2008 jumlah portofolio efek Perseroan adalah sebesar Rp10.900 juta mengalami penurunan sebesar Rp 29.236 juta atau turun 72.84% bila dibandingkan dengan jumlah portofolio efek Perseroan pada 31 Desember 2007. Penurunan ini terutama disebabkan karena Perseroan memutuskan untuk menjual portofolio efek yang dimiliki dikarena beberapa portofolio telah memberikan tingkat keuntungan bagi Perseroan. Pertumbuhan Promissory Note Pada tanggal 31 Desember 2010 Perseroan dan Anak Perusahaan tidak memiliki promissory note karena pada tahun 2010 Perseroan telah menjual semua promisorry notes dikarenakan Perseroan melihat peluang keuntungan pada efek lainnya. 14

Pada tanggal 31 Desember 2009 jumlah promissory note Perseroan adalah sebesar Rp41.689 juta mengalami kenaikan sebesar Rp8.229 juta atau naik 24,59% bila dibandingkan dengan promissory note Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008. Kenaikan ini disebabkan karena Perseroan memutuskan untuk menambah promissory note Dharmala Group. Pada tanggal 31 Desember 2008 jumlah promissory note Perseroan adalah sebesar Rp33.460 juta. Mengalami penurunan sebesar Rp1.000 juta atau turun 2.9% bila dibandingkan dengan promissory note pada tahun 2007. Pada tahun tersebut Perseroan memutuskan untuk menjual promissory note Dharmala Group. Pertumbuhan Aset Pada tanggal 31 Desember 2010 jumlah aset Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp187.789 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp14.867 juta atau naik 8,60% bila dibandingkan dengan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009. Peningkatan aset Perseroaan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya portofolio efek sebesar Rp76.325 juta atau naik 146.72%. Peningkatan portofolio efek tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan portofolio efek bersifat hutang sebesar Rp34.000 juta dan peningkatan efek bersifat ekuitas sebesar Rp42.325 juta. Jumlah akun portofolio efek memberikan kontribusi terbesar 68,35% terhadap kenaikan total aset Perseroan di tahun 2010. Jumlah aset Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp172,921 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 40.924 juta atau naik 31,00% bila dibandingkan dengan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan aset Perseroan terutama disebabkan oleh adanya peningkatan dari portofolio efek sebesar Rp41.120 juta atau naik 377,28%. Selain itu juga disebabkan karena naiknya akun promissory note, piutang lembaga kliring dan penjaminan yang masing-masing naik sebesar Rp8.229 juta dan Rp12.198 juta. Akun portofolio efek dan promissory note memberikan kontribusi masing-masing sebesar 30,08% dan 7,35% terhadap jumlah aset Perseroan di tahun 2009. Kenaikan akun-akun tersebut terutama disebabkan karena pada tahun 2009 perekonomian telah semakin membaik sehingga meningkatkan transaksi jual beli efek yang dilakukan Perseroan dan Anak Perusahaan. Jumlah aset Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp131.998 juta mengalami penurunan sebesar Rp21.759 juta atau turun sebesar 14,15% dibandingkan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007. Penurunan aset Perseroan terutama disebabkan oleh disebabkan karena turunnya portofolio efek Perseroan sebesar Rp29.236 juta dari Rp40.136 juta di tahun 2007 menjadi Rp10.900 juta di tahun 2008, penurunan portofolio efek ini sebagai akibat dari dijualnya bebrapa portofolio efek dan turunnya harga portofolio efek yang dimiliki oleh Perseroan, dimana pada tahun tersebut kondisi bursa global mengalami penurunan juga. KEWAJIBAN Pertumbuhan Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan Pada tanggal 31 Desember 2010 saldo hutang lembaga kliring dan penjaminan Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp12.358 juta mengalami kenaikan sebesar Rp470 juta atau naik 3,95% bila dibandingkan dengan hutang lembaga kliring dan penjaminan pada tanggal 31 Desember 2009. Kenaikan ini terutama disebabkan karena naiknya tingkat transaksi jual beli efek yang belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 saldo hutang lembaga kliring dan penjaminan Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp 11.888 juta mengalami kenaikan sebesar Rp11.349 juta atau naik 2.102,29% bila dibandingkan dengan hutang lembaga kliring dan penjaminan pada tanggal 31 Desember 2008. Kenaikan ini terutama disebabkan karena adanya kenaikan tingkat transaksi beli efek yang belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009.

15

Pada tanggal 31 Desember 2008 saldo hutang lembaga kliring dan penjaminan Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp540 juta mengalami penurunan sebesar Rp3.033 juta atau turun 84,89% bila dibandingkan dengan hutang lembaga kliring dan penjaminan pada tanggal 31 Desember 2007. Penurunan ini terutama disebabkan pada tahun 2008 kondisi bursa global sedang menurun yang berimbas turunnya aktivitas transaksi beli efek Perseroan. Pertumbuhan Hutang Nasabah Pada tanggal 31 Desember 2010 saldo hutang nasabah Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp 13.420 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 596 juta atau naik 4,65% bila dibandingkan dengan saldo hutang nasabah Perseroan pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan karena naiknya tingkat transaksi yang dilakukan oleh nasabah Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2009 saldo hutang nasabah Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp12.823 juta mengalami kenaikan sebesar Rp11.957 juta atau naik 1.380,53% bila dibandingkan dengan saldo hutang nasabah Perseroan pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan karena adanya kenaikan tingkat transaksi jual efek yang belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009. Pada tanggal 31 Desember 2008 saldo hutang nasabah Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp 866 juta mengalami penurunan sebesar Rp 20,331 juta atau turun 95,91% bila dibandingkan dengan saldo hutang nasabah Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007. Penurunan ini terutama disebabkan karena turunnya transaksi perdagangan efek yang dilakukan Perseroan dengan nasabah Perseroan. Turunnya aktivitas transaksi perdagangan efek ini terutama disebabkan karena turunnya kondisi bursa global yang mengakibatkan nasabah Perseroan tidak banyak melakukan transaksi efek. Pertumbuhan Kewajiban Kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 31.432 juta mengalami kenaikan sebesar Rp3.643 juta atau naik 13,11% bila dibandingkan dengan kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009. Kenaikan ini terutama disebabkan karena adanya kenaikan kewajiban imbalan pasca kerja sebesar Rp1.611 juta dari Rp1.150 juta di tahun 2009 menjadi Rp2.761 juta di tahun 2010, dimana kenaikan sebesar Rp1.611 dari akun ini memberikan kontribusi sebesar 44,70 % terhadap kenaikan kewajiban Perseroan. Kenaikan imbalan pasca kerja ini disebabkan karena kenaikan gaji dan tunjangan karyawan. Hutang nasabah berkontribusi sebesar 42,69% terhadap jumlah kewajiban. Kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 yang sebesar Rp 27.789 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp24.326 juta atau naik 702,41% bila dibandingkan dengan kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena antara lain naiknya hutang nasabah dan hutang lembaga kliring dan penjaminan yang masing-masing naik sebesar Rp11.957 juta dan Rp11.349 juta atau masing-masing naik 1.380,53% dan 2.102,29%. Kenaikan tersebut disebabkan karena pada tahun 2009 keadaan ekonomi mulai membaik sehingga terjadi kenaikan harga pada efek-efek di bursa Indonesia dimana sebagai akibatnya terjadi lonjakan transaksi efek yang dilakukan oleh nasabah Perseroan. Hutang lembaga kliring dan penjaminan adalah merupakan kewajiban Perseroan terhadap pihak PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia akibat terjadinya perhitungan penyelesaian transaksi beli efek yang dilakukan oleh Perusahaan. Sedangkan naiknya hutang nasabah adalah sebagai akibat adanya kenaikan transaksi beli efek yang belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009. Kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 yang sebesar Rp3.463 juta mengalami penurunan sebesar Rp 22.160 juta atau turun 86,48% bila dibandingkan dengan kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007. Penurunan kewajiban Perseroaan tersebut terutama disebabkan karena turunnya akun hutang lembaga klliring dan penjaminan dan hutang nasabah, dimana kedua akun tersebut memberikan kontribusi masing-masing sebesar 15,59% dan 25,01% terhadap total kewajiban Perseroan. Penurunan ini sebagai akibat dari kondisi bursa global yang mengalami penurunan yang berimbas kepada turunnya aktivitas transkasi efek Perseroan. 16

EKUITAS Ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp110.798 juta mengalami kenaikan sebesar Rp9.797 juta atau naik 9,70% bila dibandingkan dengan ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009. Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya kenaikan atas saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp9.797 juta Dari Rp101.001 juta di tahun 2009 menjadi Rp110.798 juta di tahun 2010. Kenaikan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya tersebut disebabkan adanya laba bersih berjalan di tahun 2010 sebesar Rp 9.797 juta Ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp101.001 juta mengalami kenaikan sebesar Rp4.404 juta atau naik 4,56% bila dibandingkan dengan ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kenaikan atas saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp4.404 juta dari Rp96.597 juta di tahun 2008 menjadi Rp101.001 juta di tahun 2009. Kenaikan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya tersebut disebabkan adanya laba bersih berjalan di tahun 2009 sebesar Rp 4.404 juta. Ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 96.597 juta mengalami kenaikan sebesar Rp332 juta atau naik 0,34% dibandingkan dengan ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kenaikan atas saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp332 juta dari Rp40.180 juta di tahun 2008 menjadi Rp40.512 juta di tahun 2008. Kenaikan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya tersebut disebabkan adanya laba bersih berjalan di tahun 2008 sebesar Rp 332 juta. Grafik Pertumbuhan Aset, Kewajiban dan Ekuitas Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008 dan 2007 (dalam jutaan Rupiah)

2.5. IMBAL HASIL INVESTASI Imbal hasil investasi sebagai penunjuk tingkat produktivitas dari aset perseroan dan Anak Perusahaan dalam menghasilkan laba bersih, dimana akan dihitung laba bersih dibagi dengan jumlah aset perseroan. Nilai imbal hasil investasi dari perseroan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebesar masing-masing 5,22% , 2,55% dan 0,36%. Ada peningkatan dari nilai Imbal hasil investasi yang mencerminkan efisiensi dari Perseroan dalam menghasilkan tingkat keuntungan bagi Perseroan.

17

2.6. IMBAL HASIL EKUITAS Rasio imbal hasil ekuitas adalah suatu parameter yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal atau ekuitas yang ditanamkan dalam Perseroan. Rasio ini diperoleh dengan membagi laba bersih dengan modal sendiri. Rasio imbal hasil ekuitas yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebesar 8,84%, 4.36% dan 0.49%. Peningkatan rasio imbal hasil ekuitas Perseroan dari tahun ke tahun tersebut menggambarkan Perseroan perbaikan atas kemampuan menghasilkan laba bersih. 2.7. LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya diukur dengan perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban lancar, dan ini seringkali disebut juga dengan rasio lancar. Likuiditas perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masingmasing sebesar 5,61 kali, 5,56 kali, dan 35,53 kali. Perseroan memiliki kemampuan membayar yang cukup tinggi dimana asset lancarnya lebih besar dari pada kewajiban lancarnya. Walaupun ada penurunan angka dari likuiditas, tapi itu mencerminkan kinerja Perseroan yang lebih optimal dalam mengoperasikan aset produktifnya. Nilai likuiditas yang terlalu tinggi berarti optimalisasi aset yang kurang optimum, tapi sebaliknya jika terlalu rendah akan memberikan resiko lebih bagi Perseroan dalam menjalankan operasionalnya. Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya baik kewajiban lancar maupun kewajiban tidak lancarnya. Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur solvabilitas adalah membandingkan jumlah kewajiban dengan modal sendiri, dan membandingkan jumlah kewajiban dengan jumlah aset. Dengan membandingkan jumlah kewajiban dengan modal sendiri, maka pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 diperoleh rasio masing-masing sebesar 0,28 kali, 0,28 kali dan 0,04 kali. Sedangkan solavibilitas Perseroan berdasarkan perbandingan jumlah kewajiban dengan jumlah asset untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 0,17 kali, 0,16 kali dan 0,03 kali. Secara umum, rasio solvabilitas dari Perseroan cukup baik dan menunjukkan kemampuan untuk membayar seluruh kewajibannya, dalam hal ini seluruh kewajiban Perseroan merupakan kewajiban lancar. Disamping itu Perseroan masih memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan kinerja karena tingkat kecukupan modalnya relatif sangat besar sementara kemampuan untuk meningkatkan kewajibannya masih cukup besar. 2.8 ARUS KAS
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2010 Kas Bersih Diperoleh dari/(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Kas Bersih Diperoleh dari/(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi Kas Bersih Diperoleh dari/(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (51.350) 45.990 2009 22.528 (18.603) 2008 13.528 (3.906) (140)

18

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan dan Anak Perusahaan selama tahun yang berahir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 51.350 juta. Aktivitas operasi tersebut terutama untuk pembayaran operasi lainnya sebesar Rp63.314 juta, pembayaran gaji dan tunjangan sebesar Rp 2.733 juta dan pembayaran pajak sebesar Rp10 juta. Sedangkan arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan terutama dari penerimaan komisi perantara pedagang efek, penerimaan dari pendapatan transaksi pendapatan tetap (fixed income) yang masing-masing sebesar Rp5.591 juta dan Rp5.474 juta. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan dan Anak Perusahaan selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 22.527 juta. Aktivitas operasi tersebut terutama diperoleh dari penerimaan operasi lainnya sebesar Rp13.261 juta, penerimaan bunga sebesar Rp 4.943 juta, penerimaan komisi perantara pedagang efek sebesar Rp 3.125 juta dan penerimaan atas perdagangan portofolio efek sebesar Rp2.382 juta. Sedangkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi terutama untuk pembayaran gaji dan tunjangan sebesar Rp 2.265 juta. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 13.528 juta, aktivitas operasi tersebut terutama diperoleh dari penerimaan operasi lainnya, penerimaan komisi perantara pedagang efek dan penerimaan dari pendapatan transaksi pendapatan tetap (fixed income) yang nilainya masing-masing sebesar Rp11.468 juta, Rp2.447 juta dan Rp1.146 juta. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi Perseroan dan Anak Perusahaan selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 45.990 juta. Aktivitas investasi tersebut terutama diperoleh dari penerimaan bunga deposito dan jasa giro sebesar Rp 4.831 juta dan penerimaan promissory note sebesar Rp 41.689 juta. Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk investasi adalah keuntungan penjualan aset tetap, pembelian aset tetap dan penempatan deposito pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian yang masing-masing berjumlah sebesar Rp. 53 juta, Rp565 juta dan Rp19 juta. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan dan Anak Perusahaan selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 18.603 juta. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk pembelian aset tetap, pembayaran promissory note dan penempatan deposito pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian yang masing-masing berjumlah sebesar Rp12.448 juta, Rp8.229 juta dan Rp25 juta. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi adalah penerimaan bunga deposito dan jasa giro sebesar Rp1.927 juta. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan dan Anak Perusahaan selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 3.906 juta. Aktivitas investasi tersebut terutama digunkan untuk pembelian aset tetap dan penempatan deposito pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian yang masing-masing berjumlah Rp5.833 juta dan Rp24 juta. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi adalah penerimaan bunga deposito dan jasa giro sebesar Rp 1.951 juta Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Perseroan dan Anak Perusahaan selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp140 juta dimana digunakan untuk pembayaran dividen.

19

V. RISIKO USAHA
Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang lain, kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan juga tidak terlepas dari beberapa risiko. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk berinvestasi, para calon investor harus terlebih dahulu secara cermat dan hati-hati mempertimbangkan berbagai risiko usaha yang dijelaskan dalam Prospektus ini. Apabila salah satu atau beberapa risiko terjadi, maka harga saham dapat mengalami penurunan dan menimbulkan potensi kerugian bagi para investor. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masingmasing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan. Risiko usaha yang dihadapi Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut 1. Risiko Penghentian Ijin Usaha Anak Perusahaan

Ijin merupakan suatu persyaratan mutlak bagi suatu kegiatan usaha. Perseroan memiliki anak perusahaan yang memperoleh ijin yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia dan ijin Menteri Keuangan Republik Indonesia. Apabila Perseroan dan/atau anak perusahaan gagal atau lalai dalam memenuhi peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, maka berpotensi mengakibatkan terjadinya penghentian sementara atau pencabutan salah satu atau semua ijin usaha Perseroan dan/atau anak perusahaan. Kelalaian atau kegagalan tersebut diantaranya Anak Perusahaan lalai menjaga minimum MKBD sesuai Peraturan No. V.D.5, lalai menjaga perilaku Manajer Investasi untuk terus mengikuti Peraturan No V.G.1 dan peraturan lainnya yang terkait dengan kegiatan Perseroan dalam menjalankan usaha. Kelalaian atau kegagalan ini dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha Anak Perseroan, jika terjadi penurunan pendapatan di Anak Perusahaan maka akan menggangu laba bersih Perseroan. 2. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko yang timbul sehubungan dengan kegiatan operasional sehari-hari. Risiko operasional sesuai dengan kegiatan operasional Perseroan dan anak perusahaan sehari-hari adalah: a. Perdagangan Efek Risiko dari perdagangan efek ini adalah kemungkinan terjadinya ketelambatan pembayaran dalam akumulasi jumlah yang signifikan oleh nasabah yang menyebabkan penurunan dalam kinerja keuangan Perseroan yakni Modal Kerja Besih Disesuaikan (MKBD) yang berpotensi menyebabkan terjadinya suspensi perdagangan oleh Bursa Efek Indonesia akibat tidak terpenuhinya syarat MKBD yang ditetapkan. Penjaminan Emisi Efek Dalam menjalan usaha jasa penjaminan emisi efek, Perseroan dan/atau Anak Perusahaan harus mengikat diri berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dimana Perseroan berjanji untuk membeli semua efek yang tidak berhasil dijual sesuai dengan porsi penjaminannya. Perseroan dan/ atau Anak Perusahaan selalu bersikap hati-hati, tetapi tidak tertutup kemungkinan terdapat sejumlah efek yang tidak terjual habis, sehingga Perseroan dan/atau Anak Perusahaan harus membeli efek tersebut sesuai dengan porsi penjaminan. Bila porsi penjaminan efek tersebut dalam jumlah yang besar maka akan menimbulkan problem likuiditas karena Perseroan harus menyediakan alokasi dana sesuai dengan porsi penjaminannya,. Meskipun sebelum mengikuti sindikasi penjaminan emisi, Perseroan sudah mengadakan pejajakan ke berbagai nasabah, namun risiko tidak terjualnya efek tersebut membuat Perseroan harus membeli sisa dari efek yang tidak terjual habis yang merupakan bagian dari penjaminan. Pembelian ini jika dalam nilai yang besar akan dapat menimbulkan masalah bagi likuiditas Perseroan dan dapat berdampak bagi pendapatan Perseroan apabila harga efek yang sudah dibeli tersebut mengalami penurunan harga, sehingga mengakibatkan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan mengalami kerugian.

b.

20

c.

Manajer Investasi Apabila terjadi penurunan nilai aset bersih atas dana kelolaan secara signifikan, akibat adanya penurunan nilai aset yang ada dalam portofolio reksa dana berdasarkan harga pasar pada saat penutupan, maka hal ini dapat menurunkan minat investor untuk berinvestasi dalam reksa dana khususnya reksa dana Perseroan, sehingga berpotensi berdampak negatif pada pertumbuhan pendapatan Perseroan dan/atau anak perusahaan. Penyelesaian Transaksi Efek Penyelenggara bursa melakukan ketentuan denda dan suspensi perdagangan atas keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek. Keterlambatan diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan sistem, keterlambatan dalam kliring, cidera janji dari pembeli atau penjual dan sebagainya. Apabila hal-hal tersebut diatas dialami oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahan dapat mengakibatkan kerugian pada Perseroan dan/atau Anak Perusahaan. Perdagangan Margin Perseroan dan/atau Anak Perusahaan juga menyelenggarakan perdagangan marjin sebagaimana yang umumnya diselenggarakan oleh perantara pedagang efek lainnya. Yang dimaksud dengan perdagangan marjin adalah kegiatan pembiayaan kepada nasabah atas transaksi pembelian saham oleh nasabah, dimana Perseroan dan/atau Anak Perusahaan melakukan pembiayaan sejumlah tertentu dari nilai pembelian saham tertentu berdasarkan nilai jaminan yang diberikan oleh nasabah sebelum transaksi dilakukan. Risiko dari kegiatan pembiayaan pembelian efek saham timbul ketika nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya ketika fasilitas tersebut jatuh tempo. Dalam kondisi tersebut, kewajiban nasabah akan menjadi faktor pengurang MKBD. Bila nilai kewajiban nasabah tersebut cukup besar, maka hal ini berpotensi mengurangi kecukupan MKBD sesuai kebijakan yang berlaku. Risiko kesalahan dalam menganalisa peluang bisnis

d.

e.

3.

Sebagai perusahaan investasi, Perseroan dan/atau Anak Perusahaan akan selalu mencari peluangpeluang bisnis baru yang diperkirakan akan memberikan keuntungan optimal. Ada risiko bahwa Perseroan dan/atau Anak Perusahaan ternyata salah memilih suatu bisnis sehingga tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan. Dampak risiko kesalahan dalam menganalisa peluang bisnis bagi kinerja Perseroan dan Anak Perusahaan antara lain (i) tidak tercapainya pendapatan yang diproyeksikan, (ii) tenor atau durasi investasi yang lebih panjang dari yang diperkirakan sehingga meningkatkan biaya (cost of fund). Kesalahan dalam menganalisa ini antara lain disebabkan karena asumsi yang dipergunakan dalam menyusun studi kelayakan tidak akurat 4. Risiko Persaingan Usaha

Pasar modal Indonesia di masa yang akan datang akan tetap meningkat dan diperkirakan ekonomi Indonesia masih akan bertumbuh lebih tinggi lagi (sumber Medan Bisnis, 6 Juni 2011). Dengan adanya prospek yang baik di pasar modal Indonesia dan masih akan naiknya perekonomian Indonesia di masa yang akan datang, maka usaha dalam bidang perusahaan efek, asset management dan multifinance akan semakin kompetitif dengan banyaknya perusahaan-perusahaan sejenis baik lokal maupun asing, yang terdaftar di Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia dan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Apabila Perseroan tidak bisa mengantisipasi kondisi tersebut, dapat mengakibatkan menurunnya tingkat pendapatan Perseroan. 5. Risiko Perubahan Kondisi Perekonomian

Perseroan menjalankan usaha di bidang investasi, keuangan dan pembiayaan, yang tidak terlepas dari dampak perubahan kondisi ekonomi makro. Risiko yang dihadapi Perseroan terkait dengan perubahan kondisi ekonomi makro yang berdampak negatif misalnya adalah risiko yang disebabkan adanya naiknya tingkat suku bunga maupun perubahan nilai tukar valuta asing. Dimana bila terjadi peningkatan tingkat suku 21

bunga, hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kemampuan pengembalian kewajiban dari sejumlah nasabah, sehingga dapat mengakibatkan Perseroan mengalami peningkatan tunggakan pembayaran dari nasabah-nasabahnya. Selain itu, Perseroan juga mungkin akan mengalami kesulitan mencari sumber pendanaan, mengingat pada saat terjadi gejolak perekonomian terdapat kecenderungan menurunnya perputaran dana dan likuiditas di pasar uang, dimana hal tersebut dapat mempengaruhi kerugian finansial bagi Perseroan dan/atau Anak Perusahaan. 6. Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah

Kegiatan usaha Perseroan dan/atau Anak Perusahaan selalu berhubungan dengan kepentingan umum, dan diatur secara ketat oleh Pemerintah melalui berbagai peraturan. Kegagalan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dalam melaksanakan, menerapkan peraturan-peraturan baru yang ditetapkan oleh Pemerintah dapat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan dan/atau Anak Perusahaan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja Perseroan

22

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha PT Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan yang terjadi setelah tanggal laporan Auditor Independen No: 675/ARHJ-RD/ARD-PSF/GA/06.11 tertanggal 6 Juni 2011 atas laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian yang perlu diungkapkan dalam prospektus ini.

23

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN


1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Citramas Securindo berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Citramas Securindo Nomor 57 tanggal 22 Februari 1989 yang dibuat di hadapan Arianny Lamoen Redjo, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya Nomor C2-3432-HT.01.01-TH.89 tanggal 19 April 1989 yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah Nomor 797/ Not/189/PN.JAK.SEL tanggal 21 September 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 92, Tambahan Berita Negara Nomor 3064 tanggal 17 Nopember 1989. Yang kemudian diubah dengan nama PT Artha Pacific Securities berdasarkan akta Nomor 3 tanggal 04 Juli 2000, dibuat dihadapan Sukawati Sumadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C-18074HT.01.04.TH.2000 tanggal 16 Agustus 2000 yang telah didaftarkan dalam Nomor Tanda Daftar Perusahaan 090316707921 pada kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan Nomor 1197/RUB.09.03/XII/2000 tanggal 04 Desember 2000; dan diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 30 Agustus 2002 Nomor 70/2002 dan Tambahan Berita Negara Nomor 9822/2002 berdasarkan Surat Keterangan dari Perum Percetakan Negara Republik Indonesia tanggal 31 Juli 2002. Adapun perubahan-perubahan Anggaran Dasar Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 12 tanggal 6 Juni 2003, dibuat di hadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-14988 HT.01.04.TH.2003 tanggal 1 Juli 2003, dan telah didaftarkan dengan nomor Daftar Perusahaan 090376645710 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan di bawah nomor 41/RUB.09.03/X/2010 tanggal 22 September 2010 dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan berdasarkan Surat Keterangan Notaris Eko Putranto, Sarjana Hukum, tanggal 26 Oktober 2010, akta mana yang menyatakan pelaksanaan dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebelumnya yang tercantum dalam akta tersebut yaitu: (i) Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 17 Oktober 2000, sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 22 tanggal 17 Oktober 2000, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (RUPSLB Tahun 2000), yang antara lain menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Terbuka, perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, yaitu dari nama PT Artha Pacific Securities menjadi PT Artha Pacific Securities, Tbk.; (ii) Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 6 Juni 2002, sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 12 tanggal 6 Juni 2002, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (RUPSLB Juni Tahun 2002), yang antara lain menyetujui perubahan nilai nominal saham, dan menyetujui merubah keputusan ketiga RUPSLB Tahun 2000; dan (iii) Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 21 Agustus 2002, sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 33 tanggal 21 Agustus 2002, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (RUPSLB Agustus Tahun 2002), yang menyetujui antara lain mengubah keputusan agenda kedua RUPSLB Juni Tahun 2002; sebagai pelaksanaan RUPSLB Tahun 2000, RUPSLB Juni Tahun 2002, dan RUPSLB Agustus Tahun 2002, Perseroan telah mengeluarkan sebanyak 80.000.000 (delapan puluh juta) saham baru, sehingga jumlah seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan Perseroan adalah 280.000.000 (dua ratus delapan puluh juta) saham, sehubungan dengan hal tersebut merubah Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan.

24

2.

Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 16 tanggal 30 Desember 2003, dibuat di hadapan Mardiah Said, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, di bawah nomor C-30253 HT.01.04.TH.2003 tanggal 31 Desember 2003, dan telah didaftarkan dengan nomor Daftar Perusahaan 090316707921 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah nomor 004/RUB.09.03/I/2004 tanggal 2 Januari 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 77 tanggal 24 September 2004, Tambahan Berita Negara nomor 798, yang menyetujui antara lain mengubah keputusan agenda kedua RUPSLB Juni Tahun 2002 menjadi berbunyi Penawaran Umum kepada Masyarakat melalui Pasar Modal (Go Public) sebanyak 80.000.000 (delapan puluh juta) saham baru yang dikeluarkan dari portepel, disertai penerbitan waran sebanyak 80.000.000 (delapan puluh juta) Waran Seri I yang menyertai saham biasa atas nama yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum. Bahwa sebagai pelaksanaan dari penerbitan waran Perseroan tersebut jumlah waran yang telah dikonversi menjadi saham baru yang dikeluarkan dalam portepel adalah sebanyak 30.000 (tiga puluh ribu) saham, sehingga jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan atau ditempatkan oleh Perseroan menjadi sebanyak 280.030.000 (dua ratus delapan puluh juta tiga puluh ribu) saham, sehingga merubah Pasal 4 ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar Perseroan. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 8 tanggal 14 Januari 2004, akta mana sebagai keputusannya dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 9 tanggal 14 Januari 2004, keduanya dibuat oleh dan di hadapan Mardiah Said, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-01154 HT.01.04.TH.2004 tanggal 15 Januari 2004 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah nomor 062/RUB.09.03/I/2004 tanggal 20 Januari 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 79 tanggal 1 Oktober 2004, Tambahan Berita Negara nomor 839, yang menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perseroan (Stock Split) dari Rp200,00 (dua ratus Rupiah) per saham menjadi Rp20,00 (dua puluh Rupiah) per saham, sehingga merubah ketentuan Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 47 tanggal 14 Juni 2004, dibuat di hadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Laporan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-15242 HT.01.04.TH.2004 tanggal 18 Juni 2004 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah nomor 1071/RUB.09.03/X/2004 tanggal 28 Oktober 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 93 tanggal 19 Nopember 2004, Tambahan Berita Negara nomor 987, yang menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan setoran saham yang ditempatkan dan diambil bagian sejumlah Rp3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu Rupiah) yang merupakan hasil konversi waran seri I. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 9 tanggal 15 Oktober 2004, akta mana sebagian keputusannya dinyatakan dalam dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 10 tanggal 15 Oktober 2004, yang keduanya dibuat oleh dan di hadapan Mardiah Said, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-26169 HT.01.04.TH.2004 tanggal 20 Oktober 2004 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah nomor 106/RUB.09.03/I/2005 tanggal 31 Januari 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 50 tanggal 24 Juni 2005, Tambahan Berita Negara nomor 6637, yang menyetujui perubahan nama Perseroan menjadi PT Artha Pacific Internasional, Tbk., sehingga merubah ketentuan Pasal 1 ayat 1 anggaran dasar Perseroan. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 9 tanggal 15 Oktober 2004, akta mana sebagai keputusannya dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 3 tanggal 14 Maret 2005, dibuat di hadapan Mardiah Said, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-07234 HT.01.04.TH.2005 tanggal 18 Maret 2005 dan telah mendapat penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik 25

3.

4.

5.

6.

Indonesia di bawah nomor C-UM.02.01.3790 tanggal 22 Maret 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah nomor 288//RUB.09.03/III/2005 tanggal 24 Maret 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 50 tanggal 24 Juni 2005, Tambahan Berita Negara nomor 6638, yang menyetujui merubah Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan mengenai kegiatan usaha Perseroan dari semula sebagai Perusahaan Efek menjadi Perusahaan Investasi dan mengembalikan ijin usaha Perseroan sebagai Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek kepada pihak Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha Perseroan, sehingga merubah ketentuan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan. 7. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 20 tanggal 28 Maret 2005, dibuat di hadapan Mardiah Said, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-08272 HT.01.04.TH.2005 tanggal 29 Maret 2005 dan telah mendapat penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-UM.02.01.4562 tanggal 6 April 2005. dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah nomor 356/RUB.09.03/IV/2005 tanggal 6 April 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 50 tanggal 24 Juni 2005, Tambahan Berita Negara nomor 6639, yang menyetujui dilaksanakannya Reverse Stock serta penambahan Seri Saham, sehingga merubah Pasal 4 ayat 1 anggaran dasar Perseroan. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 8 tanggal 22 Juni 2006, akta mana sebagai keputusannya dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 9 tanggal 29 Juni 2006, yang keduanya dibuat oleh dan dihadapan Mardiah Said, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-19940 HT.01.04.TH.2006 tanggal 7 Juli 2006 yang telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan nomor 202/BH 0903/III/2007 tanggal 7 Maret 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 91 tanggal 13 Nopember 2009, Tambahan Berita Negara nomor 837, yang menyetujui perubahan nama Perseroan menjadi PT Pan Pacific International, Tbk. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 40 tanggal 19 Juni 2009, dibuat dihadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, Notaris di Jakarta Pusat, yang telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-38012.AH.01.02.Tahun 2009 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-0050383.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 7 Agustus 2009, dan telah terdaftar dalam Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP dengan nomor Tanda Daftar Perusahaan 09.03.1.70.07921 tanggal 8 November 2010, dan berdasarkan Surat nomor 07/PSAT tertanggal 4 Agustus 2010 yang dibuat oleh Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, yang menyetujui persetujuan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang normor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK, tertanggal 14 Mei 2008 nomor Kep-179/BL/2008.

8.

9.

10. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 2 tanggal 3 Nopember 2010, sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 3 tanggal 3 November 2010 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 4 tanggal 3 November 2010, ketiganya dibuat oleh dan dihadapan Mahendra Adinegara, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-60990. AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di bawah nomor AHU-0094764. AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010, dan telah terdaftar dalam Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP dengan nomor Tanda Daftar Perusahaan 09.03.1.70.07921 tanggal 26 Mei 2011, dan sesuai dengan Surat Pernyataan Direksi Perseroan tertanggal 10 Juni 2011 (Lampiran 26

2) pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia akan diurus oleh Direksi Perseroan, yang menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Perseroan berjumlah Rp600.000.000.000,00 (enam ratus milyar Rupiah) terbagi atas 5.460.000.000,00 (lima milyar empat ratus enam puluh juta) saham atas nama, terdiri dari 180.000.000 (seratus delapan puluh juta) saham seri A dengan hak suara, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp.400 (empat ratus Rupiah) per saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.72.000.000.000,00 (tujuh puluh dua milyar Rupiah) dan 5.280.000.000 (lima milyar dua ratus delapan puluh juta) saham seri B dengan hak suara, masing-masing dengan nilai nominal Rp.100,00 (seratus Rupiah) per saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.528.000.000.000,00 (lima ratus dua puluh delapan milyar Rupiah) sehingga selanjutnya merubah ketentuan Pasal 4 ayat (1) anggaran dasar Perseroan dan menyetujui untuk perubahan nama Perseroan yang semula bernama PT Pan Pacific International, Tbk. menjadi PT Pacific Strategic Financial, Tbk., atau nama lain yang disetujui oleh instansi yang berwenang dalam hal ini yaitu PT Pacific Strategic Financial, Tbk., sehingga merubah ketentuan Pasal 1 ayat 1 anggaran dasar Perseroan. 2. PERKEMBANGAN STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan dari Penawaran Umum Perdana Saham hingga saat ini adalah sebagai berikut : Tahun 2003 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 12 tanggal 6 Juni 2003, dibuat di hadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah Nomor C-14988 HT.01.04.TH.2003 tanggal 1 Juli 2003, dan telah didaftarkan dengan nomor Daftar Perusahaan 090376645710 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan di bawah Nomor 41/RUB.09.03/X/2010 tanggal 22 September 2010 dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan berdasarkan Surat Keterangan Notaris Eko Putranto, SH., tanggal 26 Oktober 2010, akta mana yang menyatakan pelaksanaan dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebelumnya yang tercantum dalam akta tersebut yaitu: (i) Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 17 Oktober 2000, sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Nomor 22 tanggal 17 Oktober 2000, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta (RUPSLB Tahun 2000), yang antara lain menyetujui antara lain perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Terbuka, perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, yaitu dari nama PT Artha Pacific Securities menjadi PT Artha Pacific Securities, Tbk.; (ii) Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 6 Juni 2002, sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Nomor 12 tanggal 6 Juni 2002, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta (RUPSLB Juni Tahun 2002), yang antara lain menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp50,- (lima puluh Rupiah) menjadi Rp200,- (dua ratus Rupiah), dan menyetujui merubah keputusan ketiga RUPSLB Tahun 2000 menjadi berbunyi Penawaran Umum Perdana Saham kepada Masyarakat melalui Pasar Modal (Go Public) sebanyakbanyaknya 100.000.000 (seratus juta) saham baru yang dikeluarkan dari portepel, disertai penerbitan waran sebanyak 100.000.000 (seratus juta) Waran Seri I yang menyertai saham biasa atas nama yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana Saham; dan (iii) Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 21 Agustus 2002, sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Nomor 33 tanggal 21 Agustus 2002, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta (RUPSLB Agustus Tahun 2002), yang menyetujui antara lain mengubah keputusan agenda kedua RUPSLB Juni Tahun 2002 menjadi berbunyi Penawaran Umum Perdana Saham kepada Masyarakat melalui Pasar Modal (Go Public) sebanyak 80.000.000 (delapan puluh juta) saham baru yang dikeluarkan dari portepel, disertai penerbitan waran sebanyak 80.000.000 (delapan puluh juta) Waran Seri I yang menyertai saham biasa atas nama yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana Saham;

27

sebagai pelaksanaan RUPSLB Tahun 2000, RUPSLB Juni Tahun 2002, dan RUPSLB Agustus Tahun 2002, Perseroan telah mengeluarkan sebanyak 80.000.000 (delapan puluh juta) saham baru, sehingga jumlah seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan Perseroan adalah 280.000.000 (dua ratus delapan puluh juta) saham, sehubungan dengan hal tersebut mengubah Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan. Setelah Penawaran Umum Perdana Saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: PT Pan Pacific Investama Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp200,- per saham Jumlah Saham 800.000.000 198.000.000 82.000.000 280.000.000 520.000.000 Jumlah Nominal (Rp) 160.000.000.000 39.600.000.000 16.400.000.000 56.000.000.000 104.000.000.000 70,70 29,30 100,00 %

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 16 tanggal 30 Desember 2003, yang dibuat dihadapan Mardiah Said, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-30253 HT.01.04.TH.2003 tanggal 31 Desember 2003, dan telah didaftarkan dengan Nomor Daftar Perusahaan 090316707921 pada Kantor Pendaftaran Kodya Jakarta Selatan di bawah Nomor 004 RUB.09.03/I/2004 pada tanggal 2 Januari 2004, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 77 tanggal 24 September 2004, Tambahan Berita Negara Nomor 798, yang menyetujui antara lain mengubah keputusan agenda kedua RUPSLB Juni Tahun 2002 menjadi berbunyi Penawaran Umum Perdana Saham kepada Masyarakat melalui Pasar Modal (Go Public) sebanyak 80.000.000 (delapan puluh juta) saham baru yang dikeluarkan dari portepel, disertai penerbitan waran sebanyak 80.000.000 (delapan puluh juta) Waran Seri I yang menyertai saham biasa atas nama yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana Saham. Bahwa sebagai pelaksanaan dari penerbitan waran Perseroan tersebut jumlah waran yang telah dikonversi menjadi saham baru yang dikeluarkan dalam portepel adalah sebanyak 30.000 (tiga puluh ribu) saham, sehingga jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan atau ditempatkan oleh Perseroan menjadi sebanyak 280.030.000 (dua ratus delapan puluh juta tiga puluh ribu) saham, dengan demikian mengubah Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 anggaran dasar Perseroan, sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: PT Pan Pacific Investama Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp200,- per saham Jumlah Saham 800.000.000 198.000.000 82.030.000 280.030.000 519.970.000 Jumlah Nominal (Rp) 160.000.000.000 39.600.000.000 16.406.000.000 56.006.000.000 103.994.000.000 70,70 29,30 100,00 %

Tahun 2004 Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Nomor 8 tanggal 14 Januari 2004, akta mana sebagai keputusannya dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Nomor 9 tanggal 14 Januari 2004, keduanya dibuat oleh dan di hadapan Mardiah Said, SH., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah Nomor C-01154 HT.01.04. TH.2004 tanggal 15 Januari 2004, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Kodya Jakarta Selatan di bawah Nomor 062/RUB.09.03/I/2004 pada tanggal 20 Januari 2004, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 79 tanggal 1 Oktober 2004, Tambahan Berita Negara Nomor 839, yang menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 anggaran dasar Perseroan, telah terjadi perubahan struktur permodalan Perseroan dikarenakan tindakan korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp200,- (dua ratus Rupiah) menjadi Rp20,- (dua puluh Rupiah). 28

Perseroan memutuskan untuk melakukan stock split, karena pada saat itu harga saham Perseroan di bursa telah dirasakan cukup tinggi, dimana pada tanggal 12 Februari 2004 harga saham sebelum stock split sebesar Rp1.725,- (seribu tujuh ratus duapuluh lima Rupiah). Meskipun tingginya harga saham Perseroan mencerminkan semakin tingginya tingkat kepercayaan investor kepada Perseroan, namun hal itu juga dapat menyebabkan saham Perseroan menjadi kurang aktif diperdagangkan di BEI. Oleh karena itu, Perseroan pada akhir tahun 2003 merencanakan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp200,- per lembar saham menjadi Rp20,- per lembar saham dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas saham Perseroan. Rencana tersebut telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 14 Januari 2004, dan pemecahan nilai nominal saham telah dilakukan pada tanggal 13 Februari 2004. Dimana setelah dilakukan stock split harga saham Perseroan pada tanggal 13 Februari adalah sebesar Rp175,- (seratus tujuhpuluh lima Rupiah). Penetapan rasio stock split tersebut dikarenakan Perseroan beranggapan bahwa rasio tersebut merupakan rasio paling optimal dengan mempertimbangkan jumlah saham yang beredar dan likuiditas pasar pada saat itu. Setelah pemecahan nilai nominal saham (stock split) tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: PT Pan Pacific Investama Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp20,- per saham Jumlah Saham 8.000.000.000 1.980.000.000 820.300.000 2.800.300.000 5.199.700.000 Jumlah Nominal (Rp) 160.000.000.000 39.600.000.000 16.406.000.000 56.006.000.000 103.994.000.000 70,70 29,30 100,00 %

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 47 tanggal 14 Juni 2004, yang dibuat dihadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-15242 HT.01.04.TH.2004 tanggal 18 Juni 2004, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Kodya Jakarta Selatan di bawah Nomor 1071/RUB.09.03/X/2004 pada tanggal 28 Oktober 2004, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 93 tanggal 19 Nopember 2004, Tambahan Berita Negara nomor 987, yang menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, telah terjadi penambahan modal disetor dikarenakan adanya penebusan Waran yang diterbitkan pada saat bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 175.000 (seratus tujuh puluh lima ribu) lembar saham dengan jumlah nominal Rp3.500.000 (tiga juta lima ratus ribu Rupiah). Setelah peningkatan modal disetor tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: PT Pan Pacific Investama Danny Nugroho Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp20,- per saham Jumlah Saham 8.000.000.000 1.980.000.000 20.000.000 800.475.000 2.800.475.000 5.199.525.000 Jumlah Nominal (Rp) 160.000.000.000 39.600.000.000 400.000.000 16.009.500.000 56.009.500.000 103.990.500.000 70,70 0,71 28,59 100,00 %

Masuknya nama Danny Nugroho dikarenakan pada saat tanggal akta di atas, Danny Nugroho selain menjadi pemegang saham Perseroan juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Perseroan Nomor 13 tanggal 9 Juni 2003, akta mana sebagian keputusannya dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 14 tanggal 9 Juni 2003, keduanya dibuat dihadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta.

29

Tahun 2005 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Nomor 20 tanggal 28 Maret 2005, yang dibuat dihadapan Mardiah Said, S.H, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah Nomor C-08272 HT.01.04.TH.2005 tanggal 29 Maret 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Kodya Jakarta Selatan di bawah Nomor 356/RUB.09.03/IV/2005 tanggal 6 April 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 24 Juni 2005, Tambahan Berita Negara Nomor 6639 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 13 tanggal 28 April 2005, dibuat dihadapan Mardiah Said, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah Nomor C-15052 HT.01.04.TH.2005 tanggal 2 Juni 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah Nomor 202/BH 09 03/III/2007 tanggal 7 Maret 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 91 tanggal 13 Nopember 2009, Tambahan Berita Negara Nomor 837, yang menyetujui dilaksanakannya reverse stock dan penambahan seri saham sehingga merubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan dan mennyetujui perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan setelah dilaksanakannya reverse stock dan pasal-pasal dalam Anggaran Dasar Perseroan yang terkait dengan adanya penambahan seri saham yaitu Pasal 5 ayat 1, Pasal 6 ayat 3 dan ayat 4, Pasal 9 ayat 2 dan ayat 7, Pasal 23 ayat 2 dan ayat 6, Pasal 28 ayat 9 Anggaran Dasar Perseroan. Tindakan reverse stock dengan perbandingan 20 : 1, yaitu setiap 20 (dua puluh) lembar Saham Seri A dengan nominal Rp20 (dua puluh Rupiah) akan menjadi 1 (satu) lembar saham baru dengan nominal Rp400,- (empat ratus Rupiah) setiap lembar saham. Harga Saham Seri A sebelum reverse stock adalah sebesar Rp10,- (sepuluh Rupiah) pada tanggal 15 April 2005. Setelah dilakukannya reverse stock pada tanggal 18 April 2005, harga saham Perseroan pada tanggal 18 April 2005 menjadi sebesar Rp180,- (seratus delapan puluh Rupiah). Perseroan melakukan perubahan nilai nominal saham melalui pengurangan jumlah saham (reverse stock) antara lain untuk memperbaiki harga saham secara teoritis dan selain itu sebagai langkah antisipasi Perseroan untuk melakukan tindakan-tindakan korporasi dalam rangka memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan kinerja Perseroan melalui mekanisme yang memungkinkan sesuai dengan ketentuan pasar modal yang berlaku antara lain dengan melakukan Penawaran Umum Terbatas sesuai situasi dan kondisi pasar. Dalam pelaksanaan reverse stock yang dilakukan oleh Perseroan, maka Perseroan akan memenuhi ketentuan BEI yaitu keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 perihal Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat, yang antara lain menyatakan bahwa dalam hal perusahaan tercatat melakukan penerbitan saham tambahan, maka harga teoritis hasil tindakan tersebut sekurangkurangnya minimum Rp100,-. Dengan dilaksanakannya reverse stock oleh Perseroan maka harga saham Perseroan dapat berada pada tingkat di atas Rp100,- sehingga memenuhi ketentuan BEI yang berlaku. Untuk mengantisipasi adanya peraturan BEI yang mengharuskan harga saham minimal Rp100,- sehingga untuk melindungi pemegang saham dari kemungkinan delisting maka Perseroan memutuskan untuk melakukan reverse stock. Setelah melihat dan mengamati kondisi pasar terutama atas saham Perseroan maka Perseroan memutuskan untuk memfokuskan investor pada skala menengah dan besar, dengan harapan investor dengan skala tersebut memiliki horizon investasi yang lebih panjang sehingga fluktuasi harga Perseroan dapat dikurangi.

30

Setelah tindakan korporasi tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar : - Saham Seri A (Rp400,- per saham) - Saham Seri B (Rp100,- per saham) Modal Ditempatkan dan Disetor: - Saham Seri A (Rp400,- per saham) PT Pan Pacific Investama Danny Nugroho Masyarakat - Saham Seri B (Rp100,- per saham) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel : - Saham Seri A - Saham Seri B Jumlah Saham 180.000.000 1.520.380.000 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 152.038.000.000 %

69.000.000 1.000.000 70.023.750 140.023.750 39.976.250 1.520.380.000

27.600.000.000 400.000.000 28.009.500.000 56.009.500.000 15.990.500.000 152.038.000.000

49,28 0,71 50,01 100,00

Tahun 2010 Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Nomor 2 tanggal 3 Nopember 2010, sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Nomor 3 tanggal 3 Nopember 2010, dibuat oleh dan dihadapan Mahendra Adinegara, S.H., Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah Nomor AHU-60990.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di bawah Nomor AHU-0094764.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 dan telah terdaftar dalam Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP dengan nomor Tanda Daftar Perusahaan 09.03.1.70.07921 tanggal 26 Mei 2011, dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia akan diurus oleh Direksi Perseroan yang menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Perseroan berjumlah Rp600.000.000.000,- (enam ratus miliar Rupiah) terbagi atas 5.460.000.000 (lima miliar empat ratus enam puluh juta) saham atas nama, terdiri dari 180.000.000 (seratus delapan puluh juta) Saham Seri A dengan hak suara, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp400,- (empat ratus Rupiah) per saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp72.000.000.000,- (tujuh puluh dua miliar Rupiah) dan 5.280.000.000 (lima miliar dua ratus delapan puluh juta) Saham Seri B dengan hak suara, masingmasing dengan nilai nomial Rp100,- (seratus Rupiah) per saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp528.000.000.000,- (lima ratus dua puluh delapan miliar Rupiah), sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar : - Saham Seri A (Rp400,- per saham) - Saham Seri B (Rp100,- per saham) Modal Ditempatkan dan Disetor: - Saham Seri A (Rp400,- per saham) PT Pan Pacific Investama Danny Nugroho Masyarakat - Saham Seri B (Rp100,- per saham) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel : - Saham Seri A - Saham Seri B Jumlah Saham 180.000.000 5.280.000.000 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 %

69.000.000 1.000.000 70.023.750 140.023.750 39.976.250 5.280.000.000

27.600.000.000 400.000.000 28.009.500.000 56.009.500.000 5.990.500.000 1528.000.000.000

49,28 0,71 50,01 100,00

Pada saat ini modal disetor Perseroan belum mencapai 25% (duapuluh lima persen) dari modal dasar Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), namun demikian sesuai dengan Peraturan Nomor IX.J.1 dan Anggaran Dasar Perseroan, hal tersebut dapat dilakukan dengan ketentuan wajib disetor menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar Perseroan paling lambat 30 Juni 2011. Dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud di atas tidak terpenuhi sepenuhnya maka Perseroan harus mengubah kembali Anggaran Dasarnya, sehingga modal dasar dan disetor Perseroan memenuhi ketentuan UUPT dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelahnya, dimana penyetoran modal 31

dan pengurusan persetujuan/pemberitahuan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut, keduanya harus telah menjadi efektif paling lambat tanggal 31 Agustus 2011. Meskipun tanggal penyetoran modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan PUT I sesuai dengan jadwal dalam Prospektus akan dilaksanakan pada bulan Juli 2011 atau melewati jangka waktu 6 (enam) bulan setelah persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk penambahan modal dasar ini atau tanggal 30 Juni 2011, menurut pendapat Konsultan Hukum ADAMS & CO., tidak ada larangan untuk dilakukannya setoran modal sehingga dipenuhinya setoran modal menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar Perseroan sebagaimana diatur dalam UUPT. Perihal ini didukung dengan Surat Keterangan nomor 010A/KET-N/VI/2011 tanggal 10 Juni 2011 yang dikeluarkan oleh Mahendra Adinegara, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Selatan, yang menyatakan bahwa, meskipun telah lewatnya jangka waktu 6 (enam) bulan tersebut pengurusan persetujuan /pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut dapat diterima dan dapat diselesaikan selambat-lambatnya pada 31 Juli 2011. Susunan Pemegang Saham Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek Berdasarkan catatan dalam Laporan Kepemilikan yang Mencapai 5% (lima persen) atau lebih dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar, tercantum nama Aswin Wirawan sebagai pemegang saham Perseroan per Desember 2008, 2009 dan Desember 2010 dikarenakan Aswin Wirawan merupakan pemegang saham publik yang memiliki kepemilikan yang mencapai 5% atau lebih dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan. Berikut ini adalah susunan Pemegang Saham Perseroan : Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar tertanggal 7 Januari 2009 (per Desember 2008)
Keterangan Modal Dasar : - Saham Seri A (Rp400,- per saham) - Saham Seri B (Rp100,- per saham) Modal Ditempatkan dan Disetor: - Saham Seri A (Rp400,- per saham) PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat - Saham Seri B (Rp100,- per saham) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel : - Saham Seri A - Saham Seri B Jumlah Saham 180.000.000 5.280.000.000 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 %

69.000.000 14.493.500 56.530.250 140.023.750 39.976.250 5.280.000.000

27.600.000.000 5.797.400.000 22.612.100.000 56.009.500.000 15.990.500.000 528.000.000.000

49,28 10,35 40,37 100,00

Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar tertanggal 6 Januari 2010 (per Desember 2009)
Keterangan Modal Dasar : - Saham Seri A (Rp400,- per saham) - Saham Seri B (Rp100,- per saham) Modal Ditempatkan dan Disetor: - Saham Seri A (Rp400,- per saham) PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat - Saham Seri B (Rp100,- per saham) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel : - Saham Seri A - Saham Seri B Jumlah Saham 180.000.00 05.280.000.000 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 %

69.000.000 20.820.000 50.203.750 140.023.750 39.976.250 5.280.000.000

27.600.000.000 8.328.000.000 20.081.500.000 56.009.500.000 15.990.500.000 528.000.000.000

49,28 14,87 35,85 100,00

32

Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar tertanggal 7 Januari 2011 (per Desember 2010)
Keterangan Modal Dasar : - Saham Seri A (Rp400,- per saham) - Saham Seri B (Rp100,- per saham) Modal Ditempatkan dan Disetor: - Saham Seri A (Rp400,- per saham) PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat - Saham Seri B (Rp100,- per saham) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel : - Saham Seri A - Saham Seri B Jumlah Saham 180.000.000 5.280.000.000 69.000.000 15.923.500 55.100.250 140.023.750 39.976.250 5.280.000.000 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 27.600.000.000 6.369.400.000 22.040.100.000 56.009.500.000 15.990.500.000 528.000.000.000 49,28 11,37 39,35 100,00 %

Berdasarkan Laporan Kepemilikan yang Mencapai 5% (lima persen) atau lebih dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar tertanggal 6 Mei 2011, susunan pemegang saham Perseroan per April 2011 adalah sebagai berikut :
Keterangan Modal Dasar : - Saham Seri A (Rp400,- per saham) - Saham Seri B (Rp100,- per saham) Modal Ditempatkan dan Disetor: - Saham Seri A (Rp400,- per saham) PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat - Saham Seri B (Rp100,- per saham) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel : - Saham Seri A - Saham Seri B Jumlah Saham 180.000.000 5.280.000.000 Jumlah Nominal (Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 %

69.000.000 7.865.500 63.158.250 140.023.750 39.976.250 5.280.000.000

27.600.000.000 3.146.200.000 25.263.300.000 56.009.500.000 15.990.500.000 528.000.000.000

49,28 5,62 45,11 100,00

3.

MANAJEMEN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 6 tanggal 11 Juni 2010, dibuat oleh Eko Putranto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHUAH.01.10-15650 tanggal 23 Juni 2010, dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-0047635.AH.01.09. Tahun 2010 tanggal 23 Juni 2010, susunan kepengurusan di Perseroan yang terdiri dari Dewan Komisaris dan Dewan Direksi adalah sebagai berikut: DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama Komisaris (Independen) DEWAN DIREKSI Direktur Utama Direktur : Wiyana : Haswanto Pramita Abadi

: Triadi Pramita Abadi : Insinyur Mardianto Tjahja

33

Berikut dibawah ini adalah riwayat singkat dari masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan : Wiyana Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, Lahir Solo pada tahun 1965, lulus Sarjana Ekonomi, Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1994.Bidang Pasar Modal: Maret 2005 sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan Juni 2009 sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pacific Capital Juni 2003 Oktober 2004 menjabat sebagai Komisaris PT Artha Pacific Securities Juli 2002 Juni 2003 menjabat sebagai Direktur PT Artha Pacific Securities April 2002 Nopember 2001 menjabat sebagai Komisaris PT Artha Pacific Investama Juni 2000 Februari 2001 menjabat sebagai Direktur Utama PT Artha Pacific Securities Februari 1994 Mei 1996 menjabat sebagai Manajer Penjualan PT Ciptadana Amerta Securities, cabang Solo Bidang Lainnya: Desember 1998 Mei 2000 menjabat sebagai Wakil Direktur PT Ficomindo Buana Registrar Juni 1996 Nopember 1998 menjabat sebagai Manajer Penjualan PT Prakarsa Investama, cabang Solo Haswanto Pramita Abadi Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, Lahir Surakarta pada tahun 1937, Pendidikan Sekolah Menengah Ekonomi Atas , tahun 1955. Juli 2010 sekarang menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan Juni 2007 Juni 2010 menjabat sebagai Komisaris Independen PT Nusantara Inti Corpora Tbk Tahun 2005 sekarang menjabat sebagai Komisaris SJH Rent a Car Tahun 1995 sekarang berwiraswasta di bidang perdagangan makanan kesehatan. Triadi Pramita Abadi Direktur Utama Warga Negara Indonesia, Lahir Surakarta pada tahun 1968, lulus Sarjana Ekonomi, Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1993. Bidang Pasar Modal: Juli 2007 sekarang menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan September 2010 sekarang menjabat Komisaris PT Pacific Capital Juli 2007 Juni 2010 menjabat sebagai Komisaris Utama PT Nusantara Inti Corpora Tbk Tahun 1997 sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama BPR Geolong Artha Mulia,Sragen Tahun 1994 1995 menjabat sebagai Manajer Area Marketing PT MPI Tahun 1993 1994 menjabat sebagai Marketing Officer Bank Danamon, Solo

34

Mardianto Tjahja Direktur Warga Negara Indonesia, Lahir Surakarta pada tahun 1964, meraih gelar insinyur dari Universitas Trisakti, Fakultas Teknologi Industri, Jakarta tahun 1989 dan MBA dari West Texas A&M University, Canyon-Texas tahun1993. Juli 2008 sekarang menjabat sebagai Direktur Perseroan Juni 2002 sekarang menjabat sebagai Direktur PT Pacific Capital Investment September 1997 Agustus 2000 menjabat sebagai Direktur Utama PT Modern Securities Oktober 1996 September 1997 menjabat sebagai Wakil Direktur PT Mashill Jaya Securities September 1994 Oktober 1996 menjabat sebagai Manajer Keuangan PT BDNI Securities. Februari 1994 Juni 1994 menjabat sebagai Investment & Budget Specialist di North East I.S.D San Antonio, Texas Januari 1992 Januari 1994 menjabat sebagai Graduate Research Assistant di West Texas A&M University Canon, Texas September 1989 Juli 1991 menjabat sebagai Corp. Lending Executive PT Bank Central Asia

Berdasarkan RUPS Perseroan jumlah kompensasi dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008 dan 2007 masingmasing sebesar Rp98 juta, Rp135,5 juta, Rp114 juta dan Rp84 juta. KOMITE AUDIT Struktur Komite Audit Berdasarkan ketentuan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tahun 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Dewan Komisaris Perseroan pada bulan Juli telah membentuk Komite Audit, dengan Surat Keputusan Komisaris Perseroan No.001/KOM-PPI/VII/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Pembentukan Komite Audit Perseroan, ditetapkan susunan Komite Audit Perseroan sebagai berikut: Ketua : Haswanto Pramita Abadi (Komisaris Independen) Anggota : Rochanan Martokusumo Anggota : W. Soekarno Masa tugas anggota Komite Audit bersamaan dengan masa jabatan Dewan Komisaris. Berikut keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komite Audit Perseroan: Haswanto Pramita Abadi Ketua Komite Audit Warga Negara Indonesia, lahir di Surakarta pada tahun 1937. Diangkat menjadi Ketua Komite Audit Perseroan pada tahun 2010. Menjabat sebagai Komisaris Independen di Perseroan sejak Juli 2010. Sebelumnya menempati berbagai posisi seperti Komisaris Independen PT Nusantara Inti Corpora Tbk (2007-2010), Komisaris SJH Rent a Car (2005-sekarang), berwiraswasta di bidang makanan kesehatan (1995-sekarang). Pendidikan: Sekolah Menengah Ekonomi Atas tahun 1955. Rochanan Martokusumo Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, lahir di Surakarta pada tahun 1942. Diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan pada tahun 2010. Sebelumnya menempati berbagai posisi seperti Senior Manager di KAP Puco (SGV) dan sebagai Direktur Utama di PT Perkebunan Teh Jamus di Jawa Timur. Pendidikan: Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia 35

W. Soekarno Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, lahir di Surakarta pada tahun 1959. Diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan pada tahun 2010. Sebelumnya menempati berbagai posisi seperti Manajer Keuangan perpajakan di PT Pancaraya Prima Tangguh dan sebagai Direktur di PT Bayuningtyas Utama. Pendidikan: Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Komite ini bertanggung jawab untuk memberikan nasihat dan masukan Dewan Komisaris berdasarkan laporan atau permasalahan lain yang disampaikan Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi permasalahan yang membutuhkan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain dalam kaitannya dengan tugas-tugas Dewan Komisaris. Berdasarkan Peraturan No IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, komite audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam menjalankan wewenang, Komite Audit wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi internal audit. PIAGAM UNIT AUDIT DAN UNIT AUDIT INTERNAL PERSEROAN Perseroan telah membentuk dan menyusun Piagam Unit Audit Internal dan Unit Audit Internal pada tanggal 19 Mei 2011 sesuai dengan Peraturan No. IX.I.7, dimana Perseroan diwajibkan untuk membentuk Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Perseroan juga telah menunjuk Mozes Elia sebagai Kepala Satuan Audit Internal telah diangkat berdasarkan surat penunjukan nomor 001/DIR-PC/V/2011 tanggal 19 Mei 2011. SEKRETARIS PERUSAHAAN (CORPORATE SECRETARY) Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Direksi Perseroan telah menetapkan Triadi Pramita Abadi sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan yang berlaku efektif pada tanggal 5 Agustus 2010 sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No.004/DIR/PPI/VII/10 tentang Pengangkatan Sebagai Corporate Secretary. Adapun tugas-tugas Sekretaris Perusahaan, yaitu: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; 2. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan; 3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; 4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Bapepam-LK dan masyarakat. 4. TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

Perseroan dalam menjalankan operasionalnya selalu menempatkan penerapan GCG sebagai salah satu prioritas strategis, dalam kaitannya untuk mengantisipasi perkembangan usaha dan risiko yang mungkin timbul. Prinsip-prinsip GCG yang diterapkan dalam Perseroan berdasarkan pada lima prinsip GCG, yaitu: 1. Keterbukaan (transparency); diartikan keterbukaan dalam mengemukakan informasi baik dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi yang material dan relevan mengenai perusahaan. 2. Akuntabilitas (accountability); yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pelaksanaan tanggung jawab masing-masing organ perusahaan sehingga pengelolaannya berjalan secara baik. 3. Tanggung jawab (responsibility); yaitu kesesuaian pengelolaan perusahaan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Independensi (independency); yaitu suatu keadaan dimana pelaksanaan operasional dilaksanakan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun. 5. Kewajaran (fairness); diartikan sebagai perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan-peraturan yang berlaku.

36

Perseroan memastikan bahwa lima prinsip dasar GCG telah dilaksanakan dengan baik dan menjadi pedoman bagi setiap karyawan serta senantiasa dilakukan penyempurnaan dalam pelaksanaannya. Diharapkan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG tersebut tidak hanya dipandang sebagai kewajiban Perseroan untuk memenuhi peraturan, tetapi juga menjadi budaya perusahaan, sehingga dapat membangun Perseroan menjadi organisasi yang kompetitif didukung oleh sumber daya manusia yang unggul, profesional, memiliki integritas, dan terbuka terhadap berbagai perubahan yang mengarah pada perbaikan perusahaan yang lebih baik. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Perseroan secara terus menerus berupaya secara konsisten melakukan perbaikan serta penyempurnaan terhadap implementasi GCG dilingkungan internal Perseroan antara lain dengan melakukan penyempurnaan terhadap kebijakan internal Perseroan sehingga kebijakan tersebut sejalan dengan prinsip-prinsip GCG dan sistem reward and punishment dilaksanakan dengan konsekuen. Implementasi penerapan GCG tersebut diantaranya adalah pembentukan Komite Audit dan Piagam Audit Internal. 5. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

Komunitas masyarakat pada dasarnya merupakan elemen terpenting dari siklus keberlangsungan sistem perusahaan. Berkaitan dengan hal tersebut, Perseroan menyadari perlunya menciptakan dan menjaga hubungan kemitraan yang saling timbal balik antara perusahaan dan stakeholder. Dengan terciptanya dukungan dan hubungan kemitraan dengan berbagai pihak serta elemen masyarakat, diharapkan dapat menghindari dan meminimalisir terjadinya tekanan yang dapat menyudutkan keberadaan, eksistensi serta reputasi Perseroan yang berdampak pada kerugian Perseroan baik secara sosial maupun ekonomi. Sebagai bentuk upaya kepedulian Perseroan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, Perseroan telah berkomitmen untuk lebih fokus dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan dalam berbagai bidang. Sampai dengan tahun 2010, Perseroan telah melakukan beberapa kegiatan yang berorientasi pada konsep Corporate Social Responsibilty (CSR) yang meliputi bidang sosial, diantaranya bantuan bencana alam, sumbangan pendidikan dan lain-lain. Penyaluran dana untuk kegiatan CSR dilakukan secara proporsional, menyeimbangkan antara program yang direncanakan dengan permohonan diterima, sesuai dengan kondisi masyarakat di sekitar lingkungan operasional Perseroan. Jumlah dana yang telah dialokasikan oleh Perseroan untuk CSR adalah sebagai berikut: (dalam Rupiah) Jumlah 10.000.000 12.740.500 11.900.000 34.640.500

Tahun Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Total 6. SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan berpandangan bahwa karyawan yang terlatih dengan baik dan memiliki motivasi dan integritas yang tinggi merupakan komponen utama bagi keberhasilan usaha. Para karyawan Perseroan diberikan pelatihan di dalam Perseoran (in house) dengan program-program pelatihan informal oleh manajermanajer divisi maupun oleh konsultan profesional yang didatangkan dari luar Perseroan. Berikut adalah program-program pelatihan informal yang telah Perseroan lakukan untuk karyawan Perseroan antara lain pelatihan soal ujian dalam menghadapi ujian sertifikasi perantara pedagang efek (broker dealer) dan sosialisasi pasar modal. Di samping itu Perseroan juga mendorong para karyawannya untuk memperoleh izin/sertifikasi yang diberlakukan pada bidang usaha yang dilakukan masing-masing. Perseroan memberikan insentif untuk memotivasi karyawan, baik yang bersifat finansial maupun non finansial. Para karyawan dievaluasi secara periodik atas dasar kehadiran, prestasi kerja dan keahlian mereka. Perseroan senantiasa berusaha menjaga hubungan baik dengan para karyawannya. 37

Guna menciptakan kebersamaan antar karyawan dan menimbulkan rasa cinta terhadap Perseroan. Perseroan juga mengadakan program rekreasi bersama yang bahkan mengikutsertakan keluarga karyawan. Perseroan juga menyediakan fasilitas kesejahteraan kepada para karyawannya sebagai berikut : Tingkat upah dan gaji yang telah memenuhi ketentuan serta standar Upah Minimum Regional (UMR); Kenaikan gaji secara berkala; Tunjangan Hari Raya; Asuransi kesehatan berupa rawat inap dan rawat jalan; Konstribusi iuran untuk Jamsostek. Tabel berikut adalah komposisi pegawai Perseroan dan Anak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008 dan 2007 menurut jenjang jabatan, jenjang tingkat pendidikan, jenjang usia dan status. Data Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan
Tingkat Pendidikan 2010 Perseroan S2 S1 D1-3 SMU Total 2 4 3 9 PC 1 9 2 11 23 PCI 3 3 Perseroan 2 4 3 9 2009 PC 1 9 2 10 22 PCI 3 3 Perseroan 2 4 2 8 31 Desember 2008 PC 1 8 1 13 23 PCI 1 2 3 Perseroan 2 3 2 7 2007 PC 2 7 3 8 20 PCI 1 1 2

Data Karyawan Menurut Jenjang Jabatan


Jenjang Pendidikan 2010 Perseroan Direksi Manajer Asisten Manajer Staff Total 2 4 3 9 PC 6 3 14 23 PCI 2 1 3 Perseroan 2 3 4 9 2009 PC 6 3 13 22 PCI 2 1 3 Perseroan 2 3 3 8 31 Desember 2008 PC 6 3 14 23 PCI 2 1 3 Perseroan 2 3 2 7 2007 PC 6 2 12 20 PCI 2 2

Data Karyawan Menurut Jenjang Usia


Usia 2010 Perseroan > 55 Tahun 51 60 Tahun 41 50 Tahun 31 40 Tahun 20 30 Tahun Total 1 2 6 9 PC 3 8 7 5 23 PCI 1 1 1 3 Perseroan 3 6 9 2009 PC 2 8 7 5 22 PCI 1 1 1 3 Perseroan 2 6 8 31 Desember 2008 PC 1 9 8 5 23 PCI 1 1 1 3 Perseroan 3 4 7 2007 PC 11 6 3 20 PCI 2 2

Data Karyawan Menurut Status


Usia 2010 Perseroan Pegawai Tetap Pegawai Kontrak Total 9 9 PC 23 23 PCI 3 3 Perseroan 7 7 2009 PC 20 20 PCI 3 3 Perseroan 8 8 31 Desember 2008 PC 23 23 PCI 3 3 Perseroan 7 7 2007 PC 20 20 PCI 3 3

Keterangan : PC : PT Pacific Capital PCI : PT Pacific Capital Investment

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, jumlah karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan yang telah memiliki Sertifikat WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek) sebanyak 9 (sembilan) orang dan Sertifikat WPEE (Wakil Penjamin Emisi Efek) sebanyak 2 (dua) orang.

38

7.

KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM

7.1 PT PAN PACIFIC INVESTAMA (PPIN) Riwayat Singkat PT Pan Pacific Investama adalah suatu perseroan terbatas yang telah didirikan untuk pertama kali berdasarkan Akta Pendirian nomor 34 tanggal 9 April 2002, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-08439 HT.01.01.TH.2002 tanggal 16 Mei 2002, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah nomor 2650/BH.09.03/XII/2002 tanggal 30 Desember 2002 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 91 pada tanggal 13 Nopember 2009, Tambahan Berita Negara nomor 27044. Anggaran Dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Pan Pacific Investama nomor 14 tanggal 27 Mei 2009, dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU45521.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 14 September 2009 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-0061263.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14 September 2009 dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan berdasarkan Surat Keterangan Notaris Eko Putranto, S.H., tanggal 26 Oktober 2010, yang menyetujui perubahan Anggaran Dasar PT Pan Pacific Investama dalam rangka penyesuaian dan memenuhi ketentuan Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar PPIN sebagaimana dimaksud dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 14 tanggal 27 Mei 2009, dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H.,Notaris Kabupaten Tangerang maksud dan tujuan PPIN adalah sebagai berikut : a. berusaha dalam bidang pembangunan. b. berusaha dalam bidang Perdagangan c. berusaha dalam bidang Industri d. berusaha dalam bidang Jasa kecuali jasa hukum dan pajak e. berusaha dalam bidang Pertambangan f. berusaha dalam bidang Transportasi Darat g. berusaha dalam bidang Pertanian h. berusaha dalam bidang Perbengkelan i. berusaha dalam bidang Percetakan. Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Sesuai dengan Pasal 4 Anggaran Dasar PPIN sebagaimana yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PPIN nomor 14 tanggal 27 Mei 2009, dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-45521.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 14 September 2009 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-0061263.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14 September 2009, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PPIN adalah sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: Rudy Purnomo Wiyana Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp1.000,- per saham Jumlah Saham 100.000.000 39.600.000 400.000 40.000.000 60.000.000 Jumlah Nominal (Rp) 100.000.000.000 39.600.000.000 400.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 99,00 1,00 100,00 %

39

Susunan Pengurus dan Pengawasan Sesuai dengan Anggaran Dasar PPIN, yang terakhir sebagaimana dimaksud dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PPIN nomor 14 tanggal 27 Mei 2009, dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-45521.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 14 September 2009 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-0061263.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14 September 2009 dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan berdasarkan Surat Keterangan Notaris Eko Putranto, S.H., tanggal 26 Oktober 2010, adalah sebagai berikut: KOMISARIS Komisaris DIREKSI Direktur Utama 8. : : Eka Rijani Jahja Rudy Purnomo

KETERANGAN TENTANG ANAK PERUSAHAAN

Saat ini Perseroan sebagai perusahaan investasi, memiliki dua anak perusahaan aktif yaitu PT Pacific Capital (PC), yaitu perusahaan sekuritas yang bergerak di bidang perantara pedagang efek (Broker dealer) dan penjamin emisi efek (underwriter) dan PT Pacific Capital Investment (PCI) yang khusus bergerak dalam bidang Manager Investasi. Selain itu, Perseroan sudah mendirikan satu perusahaan baru, yaitu PT Pacific Multifinance, (PMF) yang akan bergerak di bidang multifinance namun sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, PMF belum beroperasi. 8.1 PT Pacific Capital (PC) Riwayat Singkat PC adalah suatu perusahaan terbatas, yang didirikan menurut hukum dan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia untuk pertama kali didirikan berdasarkan Akta Pendirian nomor 13 tanggal 21 Oktober 2004 dengan nama PT Artha Pacific Sekuritas, dibuat di hadapan Mardiah Said, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-27916 HT.01.01.TH.2004 tanggal 8 Nopember 2004 dan telah didaftarkan pada kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan nomor 688/BH.09.03/V/2005 tanggal 24 Maret 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 50, tanggal 24 Juni 2005, Tambahan Berita Negara nomor 6636. Kemudian diubah dengan nama PT Pacific Capital berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 5 tanggal 23 Agustus 2005, dibuat di hadapan Eko Putranto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-24084 HT.01.04.TH.2005 tanggal 31 Agustus 2005; yang telah didaftarkan pada kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan nomor 1066/RUB.09.03/IX/2005 tanggal 12 September 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 5 tanggal 17 Januari 2006, Tambahan Berita Negara nomor 587. Anggaran Dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah dan telah disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 04 tanggal 12 September 2008, dibuat dihadapan Eko Putranto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di bawah nomor AHU78214.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 24 OKtober 2008, yang telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0100956.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 24 Oktober 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara nomor 100 tanggal 15 Desember 2009, Tambahan Berita Negara nomor 28594.

40

Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar yang terakhir dan telah disesuaikan dengan UUPT 40/2007, Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha PC adalah sebagai berikut : 1. Maksud dan Tujuan PC ialah menjalankan usaha dibidang perusahaan perdagangan efek. 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas PC dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: Menjalankan usaha sebagai perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek; Menjalankan kegiatan-kegiatan serta jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut diatas yang secara khusus diperkenankan untuk dilakukan oleh departemen terkait di Republik Indonesia; Permodalan Sesuai dengan Pasal 4 Anggaran Dasar PC yang terakhir sebagaimana dimaksud dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 04 tanggal 12 September 2008, dibuat dihadapan Eko Putranto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-78214.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 24 OKtober 2008, dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-0100956.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 24 Oktober 2008 dan telah terdaftar dalam Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP dengan nomor Tanda Daftar Perusahaan nomor 09.03.1.66.45710 tanggal 22 September 2010 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 100 tanggal 15 Desember 2009, Tambahan Berita Negara nomor 28594 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 24 tanggal 9 Juni 2009, yang dibuat dihadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-AH.01.10-07678 tanggal 11 Juni 2009, dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-0033144.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 11 Juni 2009, dan telah terdaftar dalam Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP dengan nomor Tanda Daftar Perusahaan nomor 09.03.1.66.45710 tanggal 22 September 2010 dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia akan diurus oleh PC, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PC adalah sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: Perseroan PT Pan Pacific Investama Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham Jumlah Saham 200.000 30.000 20.512 50.512 149.488 Jumlah Nominal (Rp) 200.000.000.000 30.000.000.000 20.512.000.000 50.512.000.000 149.488.000.000 59,40 40,60 100,00 %

Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris PC berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 09 tanggal 28 September 2010 yang dibuat di hadapan Eko Putranto, S.H., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut: DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama : Wiyana Komisaris : Triadi Pramita Abadi DIREKSI Direktur Utama Direktur : Edy Soetrisno : Kusmanan Rahardja

41

Ikhtisar Data Keuangan Penting


(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2010 Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas Jumlah Pendapatan Jumlah Beban Laba (Rugi) Bersih 116.790 28.746 88.044 8.525 9.417 3.543 2009 110.418 25.917 84.502 11.143 5.942 5.881 2008 80.825 2.205 78.620 4.356 4.599 167

Pada tahun 2009, jumlah aset mengalami kenaikan sebesar Rp29,59 miliar atau sebesar 37% dibanding pada tahun 2008. Kenaikan jumlah aset tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan piutang lembaga kliring dan penjamin sebesar Rp12,20 miliar dan kenaikan piutang nasabah sebesar Rp11,89 miliar. Jumlah kewajiban pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp23,71 miliar atau sebesar 1075% dibanding tahun 2008. Kenaikan jumlah kewajiban tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan hutang lembaga kliring dan penjaminan sebesar Rp11,35 miliar dan kenaikan hutang nasabah sebesar Rp11,96 miliar. Jumlah pendapatan pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp6,79 miliar atau sebesar 156% dibanding tahun 2008. Kenaikan jumlah pendapatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan atas transaksi pendapatan tetap sebesar Rp735 juta dan kenaikan bunga pendanaan nasabah sebesar Rp3,17 miliar. Jumlah beban usaha pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp3,48 miliar atau sebesar 58% dibanding tahun 2009. Kenaikan jumlah beban usaha tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan beban administrasi dan umum sebesar Rp2,60 miliar. Laba bersih pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp2,34 miliar atau sebesar 40% dibanding tahun 2009. Penurunan laba bersih tersebut terutama disebabkan oleh penurunan jumlah pendapatan usaha sebesar Rp2,62 miliar dan kenaikan beban usaha sebesar Rp3,48 miliar. Laba bersih pada tahun 2009 mengalamani kenaikan sebesar Rp5,71 miliar atau sebesar 3404% dibanding tahun 2008. Kenaikan laba bersih tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain. 8.2 PT PACIFIC CAPITAL INVESTMENT (PCI) Riwayat Singkat (PCI) PCI adalah suatu perseroan terbatas, yang didirikan menurut hukum dan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia untuk pertama kali berdasarkan Akta Pendirian nomor 13 tanggal 6 Juni 2002 dengan nama PT Artha Pacific Asset Management yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar nomor 71 tanggal 25 Juni 2002 tentang perubahan susunan pengurus PCI, keduanya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-12853 HT.01.01.TH.2002 tanggal 12 Juli 2002 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan nomor 2241/BH.09.03/X/2002 tanggal 23 Oktober 2002 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 93, tanggal 19 Nopember 2002, Tambahan Berita Negara nomor 13977. Kemudian nama PCI berubah menjadi PT Pacific Capital Investment berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PCI nomor 4 tanggal 6 Oktober 2005, dibuat di hadapan Eko Putranto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-28413 HT.01.04.TH.2005 tanggal 14 Oktober 2005 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan nomor 1506/RUB.09.03/XII/2005 tanggal 19 Desember 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 5 tanggal 17 Januari 2006, Tambahan Berita Negara nomor 588.

42

Anggaran Dasar PCI telah disesuaikan dengan Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 11 September 2008 sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PCI nomor 05 tanggal 12 September 2008, dibuat dihadapan Eko Putranto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-86091.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-0109605.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 100 tanggal 15 Desember 2009, Tambahan Berita Negara nomor 28595. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar yang terakhir sebagaimana dimaksud dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PCI nomor 05 tanggal 12 September 2008, dibuat dihadapan Eko Putranto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-86091.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-0109605.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara nomor 100 tanggal 15 Desember 2009, Tambahan Berita Negara nomor 28595, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PCI adalah sebagai berikut: 1. Maksud dan Tujuan PCI ialah menjalankan usaha selaku perusahaan efek 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas PCI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi Permodalan Sesuai dengan Pasal 4 Anggaran Dasar PCI yang terakhir sebagaimana dimaksud dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PCI nomor 26 tanggal 9 Juni 2009, dibuat dihadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-AH.01.10-07676 dan AHU-AH.01.10-07677, yang keduanya tanggal 11 Juni 2009 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-0033142.AH.01.09. Tahun 2009 dan AHU-0033143.AH.01.09. Tahun 2009 yang keduanya tanggal 11 Juni 2009 pendaftaran dalam Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP akan diurus oleh PCI dan selambat-lambatnya akan selesai pada bulan September 2011 dan telah diumumkan dalam Berita Negara nomor 100 tanggal 15 Desember 2009, Tambahan Berita Negara nomor 918 dan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PCI nomor 243 tanggal 25 Nopember 2010, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H. S.E., Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-57495.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 9 Desember 2010, dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-0088968.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 9 Desember 2010, pendaftaran dalam Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP akan diurus oleh PCI dan selambatlambatnya akan selesai pada bulan September 2011 dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dan akan diurus oleh PCI, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PCI adalah sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: Perseroan PT Pan Pacific Investama Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp1.000,- per saham Jumlah Saham 100.000.000 15.990.000 10.010.000 26.000.000 74.000.000 Jumlah Nominal (Rp) 100.000.000.000 15.990.000.000 10.010.000.000 26.000.000.000 74.000.000.000 61,50 38,50 100,00 %

43

Pengurusan Dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PCI nomor 26 tanggal 9 Juni 2009, dibuat dihadapan Yulia, SH., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-AH.01.10-07676 dan AHU-AH.01.10-07677, yang keduanya tanggal 11 Juni 2009 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-0033142.AH.01.09. Tahun 2009 dan AHU-0033143.AH.01.09. Tahun 2009 yang keduanya tanggal 11 Juni 2009 dan telah diumumkan dalam Berita Negara nomor 100 tanggal 15 Desember 2009, Tambahan Berita Negara nomor 918, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris PC adalah sebagai berikut: DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama : Eka Rijani Jahja Komisaris : Rudy Purnomo DIREKSI Direktur Utama Direktur : : Kurniadi Pramita Abadi Doktorandus Andreas Yasakasih

Ikhtisar Data Keuangan Penting


(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2010 Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas Jumlah Pendapatan Jumlah Beban Laba (Rugi) Bersih 32.625 1.868 30.757 2.842 2.356 486 2009 30.583 824 29.760 1.908 1.447 461 2008 46.967 27.908 19.059 435 603 (168)

Pada tahun 2009, jumlah aset mengalami penurunan sebesar Rp16,38 miliar atau sebesar 35% dibanding pada tahun 2008. Penurunan jumlah aset tersebut terutama disebabkan oleh penurunan akun efek beli dengan janji jual kembali sebesar Rp26,41 miliar disamping adanya kenaikan portfolio efek sebesar Rp4 miliar dan kenaikan aset tetap sebesar Rp3,12 miliar. Jumlah kewajiban pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp1,04 miliar dibanding pada tahun 2009. Kenaikan jumlah kewajiban tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan hutang lain-lain sebesar Rp690,25 juta dan kewajiban manfaat kerja sebesa Rp393,91 juta. Jumlah kewajiban pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar Rp27,08 miliar dibanding pada tahun 2008. Penurunan jumlah kewajiban tersebut terutama disebabkan oleh penurunan hutang nasabah sebesar Rp27,6 miliar. Jumlah ekuitas pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp10,70 miliar atau sebesar 56% dibanding tahun 2008. Kenaikan jumlah ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh penambahan modal ditempatkan dan telah disetor penuh sebesar Rp10 miliar. Jumlah pendapatan pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp933,89 juta atau sebesar Rp49% dibanding tahun 2009. Kenaikan jumlah pendapatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan keuntungan yang belum terealisasi sebesar Rp813 juta dan kenaikan pendapatan atas jasa penasehat keuangan sebesar Rp469 juta. Jumlah pendapatan pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp1,47 miliar atau sebesar 339% dibanding tahun 2008. Kenaikan jumlah pendapatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan bunga pendanaan nasabah sebesar Rp1,89 miliar.

44

Jumlah beban usaha pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp909,06 juta atau sebesar 63% dibanding tahun 2009. Kenaikan jumlah beban usaha tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan beban penyusutan sebesar Rp531,14 juta dan beban administrasi dan umum sebesar Rp232,54 juta. Jumlah beban usaha pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp843 juta atau sebesar 140% dibanding tahun 2008. Kenaikan jumlah beban usaha tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan beban gaji dan tunjangan sebesar Rp486,28 juta, beban administrasi dan umum sebesar Rp189,87 juta dan beban sewa sebesar Rp123,98 juta. Laba bersih pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp296 juta atau sebesar 24% dibanding tahun 2009. Kenaikan laba bersih tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah pendapatan usaha sebesar Rp933 juta diikuti kenaikan beban usaha sebesar Rp909 juta. Laba bersih pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp312 juta atau sebesar 80% dibanding tahun 2008. Kenaikan laba bersih tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah pendapatan usaha sebesar Rp1,47 miliar diikuti kenaikan jumlah beban usaha sebesar Rp843 juta. 8.3 PT Pacific Multi Finance (PMF) Riwayat Singkat PMF adalah suatu perseroan terbatas, yang didirikan menurut hukum dan peraturan perundangundangan Negara Republik Indonesia untuk pertama kali didirikan dengan nama PT Pacific Multi Finance berdasarkan Akta Pendirian nomor 55 tanggal 17 Nopember 2009, yang ditegaskan dengan Akta Pendirian nomor 13 tanggal 1 Nopember 2010 dan terakhir ditegaskan dengan Akta Pendirian nomor 246 tanggal 23 Maret 2011, ketiganya dibuat di hadapan Humberg Lie, SH. SE., Magister Kenotariatan, Notaris di Tangerang dan pengesahan badan hukum PMF dari Menteri Hukum dan Hak Manusia Republik Indonesia, pendaftaran dalam Daftar Perusahaan dalam rangka Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan Nomor 3 Tahun 1992 tentang Wajib Daftar Perusahaan (UU WDP) dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia akan diurus oleh PMF. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar PMF sebagaimana dimaksud dalam Akta Pendirian PMF nomor 55 tanggal 17 Nopember 2009 yang ditegaskan kembali dengan Akta Pendirian nomor 13 tanggal 1 Nopember 2010 dan terakhir ditegaskan dengan Akta Pendirian nomor 246 tanggal 23 Maret 2011, ketiganya dibuat di hadapan Humberg Lie, SH. SE., Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PMF adalah berusaha dalam bidang jasa pengelolaan keuangan serta lembaga pembiayaan (finance) lainnya. Saat ini PMF belum memiliki ijin dari Bapepam-LK dikarenakan syarat untuk perusahaan pembiayaan beroperasi harus memiliki minimal modal disetor adalah sebesar Rp100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah). Hingga saat ini modal disetor PMF sejumlah Rp50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah). Dengan setoran modal dari Perseroan sebesar Rp105.000.000.000,- (seratus lima miliar Rupiah) maka PMF dapat mulai mengajukan ijin-ijin terkait dan akan mulai beroperasi. Berikut adalah jadwal PMF akan mulai beroperasi :
No 1. 2. 3. 4. 5. Keterangan RUPS Perseroan Dana hasil PUT I diterima oleh Perseroan Perkiraan Perseroan melakukan setoran modal ke PMF Perkiraan Ijin Bapepam LK Perkiraan Perseroan mulai beroperasi Waktu 24 Juni 2011 19 Juli 2011 21 Juli 2011 Oktober 2011 Oktober 2011

Permodalan Sesuai dengan Pasal 4 Anggaran Dasar PMF sebagaimana dimaksud dalam Akta Pendirian PMF nomor 55 tanggal 17 Nopember 2009 yang ditegaskan kembali dengan Akta Pendirian nomor 13 tanggal 1 Nopember 2010 dan terakhir ditegaskan dengan Akta Pendirian nomor 246 tanggal 23 Maret 2011, 45

ketiganya dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE., Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PMF adalah sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: Perseroan PT Pan Pacific Investama Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp500.000,- per saham Jumlah Saham 100 99 1 100 Jumlah Nominal (Rp) 50.000.000 49.500.000 500.000 50.000.000 99,00 1,00 100,00 %

Pengurusan Dan Pengawasan Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris PMF berdasarkan Anggaran Dasar PMF terakhir sebagaimana dimaksud dalam Akta Pendirian PMF nomor 55 tanggal 17 Nopember 2009 yang ditegaskan kembali dengan Akta Pendirian nomor 13 tanggal 1 Nopember 2010 dan terakhir ditegaskan dengan Akta Pendirian nomor 246 tanggal 23 Maret 2011, ketiganya dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, adalah sebagai berikut: DEWAN KOMISARIS Komisaris : Thomas Hindarto DIREKSI Direktur : Wiyana

Ikhtisar Data Keuangan Penting


(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2010 Jumlah Aset Jumlah Ekuitas 50 50 2009 50 50

9. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN Berikut adalah tabel hubungan pengurusan dan pengawasan antara Perseroan dan Anak Perusahaan dan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum:
No. Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Triadi Pramita Abadi Insinyur Mardianto Tjahja Wiyana Haswanto Pramita Abadi Edy Soetrisno Kusmanan Raharja Kurniadi Pramita Abadi DRS. Andreas Yasakasih Eka Rijani Jahja Rudy Purnomo Thomas Hindarto Perseroan DU D KU KI DU D PC K KU DU D : Direktur Utama : Direktur PCI DU D KU K PMF D K PPIN K DU -

Keterangan: KU : Komisaris Utama K : Komisaris KI : Komisaris Independen

46

10. DIAGRAM HUBUNGAN KEPEMILIKAN PERSEROAN DENGAN ANAK PERUSAHAAN & PEMEGANG SAHAM Berikut ini adalah diagram hubungan kepemilikan Perseroan dengan Anak Perusahaan dan Pemegang Saham sampai dengan Prospektus ini diterbitkan.

11. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a. Perjanjian Penggunaan Ruang Kantor No. 001/Perj-PC/VIII/2008 tertanggal 1 Agustus 2010 dibuat di bawah tangan oleh dan antara PC dan Perseroan yang berhubungan dengan penggunaan ruang kantor dengan perincian sebagai berikut: Obyek Perjanjian Jangka Waktu Peruntukan Hak dan Kewajiban Sebagian ruang kantor yang terletak di Sona Topas Tower lantai 18, Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta 3 (tiga) tahun terhitung efektif sejak tanggal 1 Juli 2010 sampai dengan 30 Juni 2012 Ruang Kantor Kewajiban PC - Memberikan akses kepada Perseroan (termasuk para karyawan) untuk masuk ke Ruang kantor dan menggunakan fasilitas tanpa ada diskriminasi. - Memberikan seluruh bantuan yang wajar kepada Perseroan sehubungan dengan penggunaan Ruang Kantor sepanjang bantuan tersebut berada dalam kewenangan PC, antara lain membantu dalam memperoleh perijinan-perijinan dari instansi pemerintah yang berwenang, yang diperlukan dalam penggunaan ruang kantor. - Tidak akan meminta dan menerima kompensasi apapun dari Perseroan atas penggunaan ruang kantor Hak PC - Menggunakan ruang kantor sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. - Hak penguasaan atas ruang kantor tetap berada pada PC selama jangka waktu Perjanjian ini 47

Kewajiban Perseroan antara lain sebagai berikut: - Menjaga dan merawat ruang kantor dengan baik dan penuh tanggung jawab. - Bertanggung jawab atas segala biaya dan kerugian yang timbul akibat penyalahgunaan ruang kantor. - Wajib untuk dan mematuhi seluruh syarat dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Sewa. - Wajib mengembalikan ruang kantor kepada PC setelah berakhirnya jangka waktu perjanjian. Hak Perseroan antara lain sebagai berikut: - Berhak untuk tetap menggunakan ruang kantor sesuai dengan fungsi dan peruntukannya sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian sewa. Pembatasan Dampak Perpanjangan Alasan dibatalkan b. Tidak akan meminta dan menerima kompensasi apapun dari Perseroan atas penggunaan ruang kantor. Perseroan dapat menggunakan ruang kantor tanpa mengeluarkan biaya kompensasi. Dapat diperpanjang dengan kesepakatan para pihak. Batal berdasarkan kesepakatan para pihak.

Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 27 Mei 2008 yang kemudian diperpanjang dengan Addendum tanggal 27 Mei 2010 antara PC dan PT Nico Central dengan perincian sebagai berikut: Obyek Perjanjian Jangka Waktu Hak dan Kewajiban Ruang kantor yang terletak di Sona Topas Tower lantai 18, Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta seluas 321,24 m2 1 Juli 2008 30 Juni 2012 Kewajiban PC antara lain: - PC harus membayar uang sewa setiap 3 (tiga) bulan sekali yang harus dibayar di muka; - PC harus membayar biaya pemeliharaan, perbaikan dan manajemen gedung; - PC harus membayar semua pajak, bea materai, pungutan-pungutan dan lain-lain kewajiban yang timbul dari pemakaian ruangan yang disewa; - PC tidak dapat mengalihkan atau menyewakan ulang ruangan yang disewakannya tanpa persetujuan tertulis dari PT Nico Central - PC wajib bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ruangan yang disewa atau bagian dari ruangan yang disewa yang disebabkan oleh karena kelalaian PC, Pegawai PC atau tamu PC untuk memperbaikinya dengan biaya sendiri dan membayar ganti rugi kepada PT Nico Central sehubungan dengan kerusakan tersebut;- PC harus menjaga atas biaya sendiri semua peralatan terpasang, fasilitas, perlengkapan dan persediaan barang yang dimilikinya dan terpasang atau disimpan di dalam ruangan yang disewakan agar diasuransikan dalam jumlah pertanggungan yang cukup; Hak PC adalah : - Menempati ruangan yang telah disewakan oleh PT Nico Central termasuk peralatan terpasang, peralatan tambahan dan perlengkapan yang melekat di ruangan-ruangan tersebut di dalam gedung; - PC sebagai penyewa berhak atas penyediaan utilitas dan pelayanan selama jam kerja yang disediakan oleh PT Nico Central antara lain Tenaga Listrik, Pelayanan Telepon, Pelayanan Telex, Saluran Faksimili, Air 48

Pembatasan Dampak Perpanjangan Alasan dibatalkan c.

Menggunakan ruang kantor sesuai dengan peruntukannya. PC dapat menggunakan ruang kantor sesuai dengan fungsi dan peruntukannya sepanjang jangka waktu perjanjian. Dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. Batal berdasarkan kesepakatan para pihak

Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 30 Juni 2006 yang kemudian diperpanjang dengan Addendum tanggal 27 Mei 2008 dan Addendum tanggal 27 Mei 2010 antara PCI dan PT Nico Central dengan perincian sebagai berikut: Obyek Perjanjian Jangka Waktu Hak dan Kewajiban Ruang kantor yang terletak di Sona Topas Tower lantai 18, Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta seluas 290,46 m2 1 Juli 2010 30 Juni 2012 Kewajiban PCI antara lain sebagai berikut : - PCI selama masa sewa harus membayar biaya sewa kepada PT Nico Central; - PCI harus membayar semua pajak, bea materai, pungutan dan kewajiban-kewajiban lainnya yang timbul sebagai akibat dari penyewaan ruang kantor; - PCI harus membayar materai dan semua biaya PT Nico Central seperti kewajiban dan pengeluaran lainnya yang terkait dengan persiapan, penyelesaian, dan pendaftaran Perjanjian ini. Dalam hal terjadi kelalaian yang disebabkan oleh PCI terhadap kewajiban yang terdapat dalam Perjanjian ini, PCI harus membayar kepada PT Nico Central semua biaya hukum dan biaya lain, dimana PT Nico Central akan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensinya. PCI bertanggung jawab terhadap seluruh biaya dari setiap konsultan properti profesional yang dikeluarkan oleh PT Nico Central sebagai konsekuensi akibat pelanggaran dan/atau kelalaian yang disebabkan oleh PCI; - PCI harus selama masa Sewa membayar Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10% untuk biaya Sewa dan Jasa. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 1988 dan SE-14/ PJ.53/2003 sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Besar nilai pajak dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia; - PCI tidak akan melakukan tindakan apa pun yang dapat membahayakan kepemilikan PT Nico Central terhadap telepon, telex atau faksimili yang disediakan oleh PT Nico Central untuk PCI sesuai dengan peruntukannya; - PCI harus membayar atau mengganti biaya yang dikeluarkan oleh PT Nico Central untuk setiap biaya tambahan maupun jasa karyawan yang ditunjuk oleh PT Nico Central dalam menjaga ruang yang disewakan, termasuk layanan penerangan lampu dan pendingin udara atas permintaan PCI di luar jam kerja (hari Senin sampai Jumat: 8.00-19.00, Sabtu: 8.00-14.00). Jika terdapat biaya tambahan, maka PCI harus membayar atau mengganti secara tunai kepada PT Nico Central pada akhir bulan sesuai pemberitahuan oleh PT Nico Central; - PCI bertanggung jawab untuk memeriksa dan memperbaiki serta menjaga dengan biaya sendiri, setiap fasilitas dan perlengkapan serta peralatan PCI yang terpasang di ruang kantor yang disewa; Hak PCI antara lain sebagai berikut : - PCI berhak untuk mendapatkan Ruang kantor dari PT Nico Central, termasuk perlengkapan-perlengkapannya yang tidak dapat dipisahkan dari gedung;

49

PT Nico Central akan menyediakan utilitas listrik dengan daya kapasitas sebesar 2.500 KVA sesuai kapasitas Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan 3 (tiga) unit generator pendukung masingmasing sebesar 1500 KVA 750 rpm untuk layanan bangunan dan semua ruangan yang disewa termasuk AC Central;

Pembatasan Dampak Perpanjangan Alasan dibatalkan d.

Menggunakan ruang kantor sesuai dengan peruntukannya PCI dapat menggunakan ruang kantor sesuai dengan fungsi dan peruntukannya sepanjang jangka waktu perjanjian.. Dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. Batal berdasarkan kesepakatan para pihak

Fasilitas Intraday berdasarkan Perjanjian Fasilitas Intraday nomor KP-IBCMS/004/FPI/2009 tanggal 27 Mei 2009, Surat Pemberitahuan Persetujuan Fasilitas Intraday (SPPFI) nomor TFS. FCS/DFI.2770/2010 tanggal 28 Juli 2010 dan Addendum I Perjanjian Fasilitas Intraday Nomor: KP-IBCM/004/PFI/2009 tanggal 30 Juli 2010 oleh dan antara PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. dengan PC, dengan perincian sebagai berikut: Obyek Perjanjian Tujuan Penggunaan Jangka Waktu Hak dan Kewajiban Fasilitas Intraday dengan Company limit sebesar Rp 185.000.000.000,00 (seratus delapan puluh lima miliar Rupiah). Dana talangan penyelesaian transaksi pasar modal sejak 27 Mei 2010 sampai dengan 27 Mei 2011 Kewajiban PC, antara lain sebagai berikut: - Wajib melakukan pembayaran kembali jumlah fasilitas yang telah digunakan selambat-lambatnya pada tanggal jatuh tempo fasilitas dengan cara penyetoran dan/atau pemindahbukuan dana oleh PC ke rekening giro operasional sedemikian rupa sehingga rekening giro tersebut menjadi bersaldo kredit; - Atas penggunaan fasilitas dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PC wajib membayar Fee fasilitas berupa: 1. Fee Intraday, yaitu fee atas penggunaan fasilitas dengan cover fasilitas berupa penerimaan penjualan SUN dan/atau penerimaan OTC Obligasi Korporasi dan/atau penerimaan OTC saham; 2. Fee administrasi, yaitu fee atas penggunaan fasilitas dengan cover fasilitas berupa penerimaan KPEI dan/atau penempatan dana tunai; 3. Denda, yaitu biaya yang dibebankan kepada PC apabila pada tanggal jatuh tempo fasilitas PC telah menangguhkan atau tidak melakukan pembayaran jumlah tertunggak. Hak PC, antara lain sebagai berikut:- Menerima Company Limit fasilitas Intraday dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar Rp185.000.000.000,00 (seratus delapan puluh lima miliar Rupiah); Dana talangan penyelesaian transaksi pasar modal. PC menerima Company Limit fasilitas Intraday dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar Rp185.000.000.000,00 (seratus delapan puluh lima miliar Rupiah)i Dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para pihak. Batal berdasarkan kesepakatan para pihak.

Pembatasan Dampak Perpanjangan Alasan Dibatalkannya

Bahwa berdasarkan Surat PC nomor 002/PC/V/2011 tanggal 3 Mei 2011, perihal: Permohonan Perpanjangan Penyediaan Company Limit Fasilitas Intraday, PC mengajukan permohonan perpanjangan penyediaan company limit fasilitas Intraday kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan permohonan perpanjangan tersebut sedang dalam proses berdasar Surat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., kepada PC nomor TFS/CS/DFI.1407/2011 tanggal 13 April 2011, perihal Permohonan Data Pendukung untuk Perpanjangan Fasilitas Intraday.

50

e.

Perjanjian Sewa Menyewa yang dibuat oleh dan antara PC dan Deddy Irianto tanggal 3 Agustus 2009. Obyek Perjanjian Tujuan Penggunaan Jangka Waktu Sebuah ruangan di Apartment sejahtera suite 2223 dengan luas 75M2 terletak di Yogyakarta, setempat dikenal sebagai Jl. Pringgodani No.22, Demangan Baru.. Kantor 3 Agustus 2009 s/d 3 Agustus 2011

Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban Deddy Irianto, adalah sebagai berikut: - Menyewakan kepada PC ruangan dengan harga sewa sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta Rupiah) per tahun; - Menjamin PC bahwa ruangan tersebut belum disewakan kepada pihak lain, apabila PC mendapat gugatan dari pihak lain atau pihak ketiga mengenai hak persewaan ini maka Deddy Irianto harus mengganti kerugian kepada PC yang besarnya disesuaikan dengan keadaan sebenarnya nanti; - Apabila terjadi kerusakan yang disebabkan oleh force majeur atau diluar kemampuan kedua belah pihak seperti bencana alam, huru-hara, peperangan maka kerusakan tersebut adalah tanggung jawab Deddy Irianto; - Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dibayar dan ditanggung oleh Deddy Irianto. Hak Deddy Irianto, adalah sebagai berikut: - Apabila tidak mendapat persetujuan dari Deddy Irianto mengenai jangka waktu dan harga sewa baru, maka perjanjian sewa-menyewa ini berakhir pada waktu yang telah ditetapkan di atas; - PC tidak berhak untuk menyewakan, mengoperkan atau melepaskan dalam persewaan yang disewa itu kepada pihak lain selama jangka waktu sewa-menyewa ini berjalan, kecuali mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Deddy Irianto. Kewajiban PC, adalah sebagai berikut: - Membayar harga sewa ruangan dengan harga Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta Rupiah) per tahun; - Apabila PC hendak memperpanjang masa sewa ruangan tersebut diatas, maka 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa sewa, PC harus memberitahukan terlebih dahulu kepada Deddy Irianto; - PC wajib memelihara ruangan yang disewanya itu dengan sebaik-baiknya, apabila ada kerusakan-kerusakan kecil maka PC yang wajib memperbaikinya atas biayanya sendiri; - Selama dalam waktu masa sewa untuk pembayaran rekening listrik, air ledeng, telepon, uang kebersihan, keamanan ditanggung dan dibayar oleh PC; - Apabila perjanjian sewa menyewa telah berakhir maka PC wajib mengembalikan/ menyerahkan ruangan tersebut dalam keadaan baik dan terpelihara. Hak PC, adalah sebagai berikut: - PC berhak untuk mempergunakan yang disewa itu hanya sebagai tempat usaha yang tidak melanggar ketentuan hukum dan norma-norma kesusilaan.. Pembatasan Dampak Perpanjangan sebagai tempat usaha yang tidak melanggar ketentuan hukum dan norma-norma kesusilaan. PC dapat menggunakan objek perjanjian sebagai kantor lain PC Dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para pihak.

51

f.

Perjanjian Sewa Menyewa yang dibuat oleh dan antara PC dan Andri Cahyadi tanggal 1 April 2011. Obyek Perjanjian Tujuan Penggunaan Jangka Waktu Sebuah ruangan di lantai 2 sebuah gedung dengan luas bangunan 50 M2 yang terletak di Surakarta, setempat dikenal sebagai Jl. Dr. Wahidin No.49B, Penumping, Solo. Kantor sejak 1 April 2011 sampai dengan 30 Maret 2012

Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban Andri Cahyadi, adalah sebagai berikut: - Menyewakan ruangan kepada PC dengan harga sewa sebesar Rp50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) per tahun; - Menjamin PC bahwa ruangan tersebut belum disewakan kepada pihak lain, apabila PC mendapat gugatan dari pihak lain atau pihak ketiga mengenai hak persewaan ini maka Andri Cahyadi harus mengganti kerugian kepada PC yang besarnya disesuaikan dengan keadaan sebenarnya nanti; - Apabila terjadi kerusakan yang disebabkan oleh force majeur atau diluar kemampuan kedua belah pihak seperti bencana alam, huru-hara, peperangan maka kerusakan tersebut adalah tanggung jawab Andri Cahyadi; - Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dibayar dan ditanggung oleh Andri Cahyadi. Hak Andri Cahyadi, adalah sebagai berikut: - Apabila tidak mendapat persetujuan dari Andri Cahyadi mengenai jangka waktu dan harga sewa baru, maka perjanjian sewa-menyewa ini berakhir pada waktu yang telah ditetapkan diatas; - PC tidak berhak menyewakan, mengoperkan atau melepaskan dalam persewaan yang disewa itu kepada pihak lain selama jangka waktu sewa-menyewa ini berjalan, kecuali mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Andri Cahyadi. Kewajiban PC, adalah sebagai berikut: - Membayar harga sewa ruangan sebesar Rp50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) per tahun; - Apabila PC hendak memperpanjang masa sewa ruangan tersebut diatas, maka 3 (tiga) bulan sebelum berakhir masa sewa PC harus memberitahukan terlebih dahulu kepada Andri Cahyadi; - PC wajib memelihara ruangan yang disewanya itu dengan sebaik-baiknya, apabila ada kerusakan-kerusakan kecil maka PC yang wajib memperbaikinya atas biayanya sendiri; - Selama dalam waktu masa sewa menyewa untuk pembayaran rekening listrik, air ledeng, telepon, uang kebersihan, dan keamanan ditanggung dan dibayar oleh PC; - Apabila perjanjian sewa menyewa telah berakhir maka PC wajib mengembalikan/ menyerahkan ruangan tersebut dalam keadaan baik dan terpelihara. Hak PC, adalah sebagai berikut: PC berhak untuk mempergunakan yang disewa itu hanya sebagai tempat usaha yang tidak melanggar ketentuan hukum dan norma-norma kesusilaan. Pembatasan Dampak Perpanjangan Alasan dibatalkan sebagai tempat usaha yang tidak melanggar ketentuan hukum dan norma-norma kesusilaan. PC dapat menggunakan objek perjanjian sebagai kantor lain PC Dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para pihak. Apabila tidak mendapat persetujuan dari Deddy Irianto mengenai jangka waktu dan harga sewa baru.

52

12. KETERANGAN MENGENAI AKTIVA TETAP PERSEROAN Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2010, Perseroan memiliki aset dengan perincian sebagai berikut: Kendaraan Bermotor Roda Empat
No 1 2 Jenis Merk Mobil Penumpang Mobil Penumpang Ford New Everest Toyota Alphard Tahun Kepemilikan 2009 2009 Atas Nama Hardi Suryaatmaja Hendrik Nangol Nilai Buku(Rupiah) 218.289.409 469.265.595

Perseroan membeli kendaraan bermotor tersebut dari pemilik sebelumnya namun sampai dengan Prospektus ini diterbitkan Perseroan belum melakukan balik nama atas kepemilikan kendaraan bermotor roda empat tersebut diatas. 13. ASURANSI Perseroan dalam menjalankan usahanya telah mengadakan perjanjian pertanggungan asuransi sebagai berikut:
No 1. 2. Penanggung PT Asuransi Raksa Pratikara PT Asuransi Raksa Pratikara No. Polis 11-M-00037-000-11-2010 11-M-0003-000-11-2010 Tipe Pertanggungan Asuransi Kendaraan Bermotor Asuransi Kendaraan Bermotor Jangka Waktu 22 November 2010 22 November 2011 22 November 2010 22 November 2011 Nilai Pertanggungan Rp337.250.000 Rp925.000.000

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang terjadi atas sarana dan prasarana yang dipertanggungkan. Tidak terdapat hubungan Afiliasi antara Perseroan dengan PT Asuransi Raksa Pratikara. 14. PERIZINAN Dalam rangka untuk mencapai maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya sebagaimana dimuat dalam Pasal 3 Anggaran Dasar, Perseroan dan Anak Perusahaan telah memperoleh perijinan penting dan melakukan pendaftaran yang diperlukan. Perizinan dan persetujuan yang diperoleh dan pendaftaran yang dilakukan Perseroan dan Anak Perusahaan, baik yang merupakan perpanjangan perizinan yang telah habis masa berlakunya dan/atau merupakan perizinan baru dari instansi-instansi Pemerintah yang berwenang guna mendukung kegiatankegiatan usaha tersebut sebagaimana diwajibkan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah sebagai berikut: Perseroan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)-Besar nomor 00071/1-04/PB/P/1.824.271 tertanggal 24 September 2010 yang dikeluarkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan yang berlaku sampai dengan 24 Nopember 2011. Pacific Capital Investment Surat Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal nomor KEP-12/ PM/MI/2002 tertanggal 27 September 2002 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Efek sebagai Manajer Investasi kepada Pacific Capital Investment d/h PT Artha Pacific Asset Management. Pacific Capital Surat Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-01/PM/ PEE/2005 tertanggal 7 Maret 2005 kepada Pacific Capital tentang pemberian ijin usaha perusahaan efek sebagai penjamin emisi efek Surat Persetujuan Anggota Bursa Nomor: SPAB-238/JATS/BEJ.ANG/05-2005 tanggal 16 Mei 2005 yang dikeluarkan oleh Direksi Bursa Efek Jakarta

53

15. PERKARA PENGADILAN YANG DIHADAPI DIREKSI, KOMISARIS, PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, berdasarkan pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh perseroan dan masing-masing anggota Direksi, Komisaris, Perseroan dan Anak Perusahaan tidak sedang terlibat dalam: a. sengketa atau perkara perdata maupun pidana yang berlangsung di hadapan badan-badan peradilan umum; b. perselisihan yang diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia; c. pengajuan Kepailitan atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang melalui Pengadilan Niaga; d. sengketa atau perkara Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) maupun perkara Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melalui Pengadilan Hubungan Industrial; e. sengketa atau perkara tata usaha negara melalui Pengadilan Tata Usaha Negara f. sengketa atau perkara perpajakan pada Pengadilan Pajak yang berwenang yang dapat mempengaruhi secara negatif jalannya kegiatan usaha atau kondisi keuangan Perseroan.

54

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN


1. UMUM

Perseroan didirikan pada tanggal 22 Pebruari 1989 semula dengan nama PT Citramas Securindo kemudian pada tanggal 3 Nopember 2010 dirubah menjadi PT Pacific Strategic Financial. Perseroan bergerak dalam industri pasar modal dengan pertimbangan industri pasar modal memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi, mengingat perekonomian Indonesia masih akan tumbuh dan berkembang. Secara konsisten Perseroan terus berupaya untuk mengembangkan kegiatan usahanya. Perseroan melakukan Initial Public Offering dengan mencatatkan saham pada Bursa Efek Jakarta dengan tujuan untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan profesionalisme perusahaan pada tanggal 18 Desember 2002. Perseroan beralamat di Sona Topas Tower Lt. 18, Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta 12920. 2. KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Pada saat pendirian, kegiatan usaha Perseroan adalah bergerak dalam bidang sekuritas. Pada tahun 2004, untuk lebih memperluas prospek usaha, Perseroan merubah kegiatan usahanya menjadi bergerak dalam bidang investasi, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 9 tanggal 15 Oktober 2004. Perseroan mengalami perubahan kegiatan usaha menjadi perusahaan investasi sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 15 Oktober 2004. Kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi dilakukan melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Pacific Capital Investment yang telah memperoleh ijin dari Bapepam-LK, berdasarkan keputusan ketua Bapepam-LK No. KEP-12/PM/MI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang pemberian ijin usaha perusahaan efek sebagai manajer investasi. Sedangkan untuk kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek dilakukan oleh Perseroan melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Pacific Capital yang telah memperoleh ijin dari Bapepam-LK, berdasarkan keputusan ketua Bapepam-LK No. KEP-01/PM/PEE/2005 tanggal 07 Maret 2005 tentang pemberian ijin usaha perusahaan efek sebagai Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek. Saat ini Perseroan memiliki tiga anak perusahaan yaitu : a. PT Pacific Capital yang bergerak dalam bidang perantara pedagang efek, dan penjamin emisi efek b. PT Pacific Capital Invesment yang bergerak dalam bidang manager investasi. c. PT Pacific Multifinance yang bergerak dibidang pembiayaan. 2.1 PT Pacific Capital (PC) a. Divisi Perantara Pedagang Efek

Kegiatan Perantara Pedagang efek PC mencakup aktivitas sebagai jasa perantara transaksi jual beli efek bersifat ekuitas dan instrumen lainnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Aktivitas sebagai Perantara Pedagang Efek ditunjang dengan komitmen PC yang kuat untuk memberikan jasa yang terintegrasi. PC telah mendesain proses usaha dimulai dengan proses pembukuan rekening nasabah, penelitian terhadap latar belakang nasabah, upaya menjaga hubungan dengan nasabah hingga penyampaian rekomendasi kepada nasabah. PC juga memperhatikan aspek pelaksanaan pesanan dan penyelesaian transaksi nasabah. Begitu pula dengan kegiatan perantara efek bersifat hutang yang sangat memperhatikan aspek penyelesaian transaksi. 55

Nasabah divisi ini terdiri dari nasabah korporasi dan individu yang memiliki tingkat asset yang memadai mengingat denominasi efek ini relatif tinggi. Dengan adanya segmentasi nasabah Perseroan yang membidik individu yang memiliki pendapatan tinggi, maka terbentuk sinergi antara divisi Perantara Pedagang Efek dan Divisi Pendapatan tetap yang menunjang tingkat pendapatan Perseroan. Pada saat ini PC mempunyai 1 (satu) kantor pusat operasional dan kantor lain, yaitu : Kantor Pusat Operasional: Sona Topas Tower Lt. 18, Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta 12920. Kantor Lain: 1. Cabang Yogyakarta, Jl. Pringgodani No. 22 Demangan Baru, Yogyakarta. 2. Cabang Solo, Jl. Dr Wahidin No. 49B, Penumping, Solo. Berikut adalah tabel perkembangan nasabah, nilai transaksi dan MKBD Perseroan dari Divisi Perantara Perdagangan Efek
(dalam jutaan rupiah, kecuali jumlah nasabah) 31 Desember 2006 Jumlah Nasabah Nilai Transaksi MKBD 560 1.073.839 26.576 2007 649 2.317.520 51.866 2008 716 1.983.315 49.543 2009 357 2.662.430 67.644 2010 357 5.390.312 69.088

b.

Divisi Penjamin Emisi Efek

Divisi ini dapat melakukan aktivitas pejaminan emisi efek baik yang bersifat ekuitas maupun efek yang bersifat utang. Divisi ini mempunyai ruang lingkup aktivitas antara lain menentukan jenis efek yang dikeluarkan oleh nasabah korporasi dan membantu menyiapkan prospektus serta dokumen-dokumen lainnya. Hingga kini PC telah berpartisipasi dalam beberapa sindikasi penjaminan emisi efek, yaitu :
Nama Perusahaan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk PT Alam Sutera Realty Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bhakti Securities Tbk PT Trada Maritime Tbk PT Bumi Citra Permai Tbk PT Gunawan Dianjaya Stell Tbk PT Sinar Mitra Sepadan Tbk BPD Sulut PT Krakatau Steel Tbk PT Borneo Lumbung Energi Tbk PT Bumi Mineral Resources Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Martina Berto Tbk PT Megapolitan Development Tbk Jenis Emisi Saham Saham Obligasi Sub Obligasi Saham Saham Saham Obligasi Obligasi Saham Saham Saham Saham Saham Saham Nilai Penjaminan (Rp) 461.250.000 78.750.000 10.000.000.000 1.000.000.000 12.500.000 1.100.000.000 480.000.000 50.000.000.000 1.000.000.000 170.000.000 596.700.000 127.000.000 150.000.000 199.800.000 100.000.000 Tahun Pencatatan 2007 2007 2007 2008 2008 2009 2009 2009 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010

Dalam 5 tahun terakhir nasabah korporasi terbesar dimana PC bertindak sebagai penjamin emisi efek adalah PT Sinar Mitra Sepadan Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bumi Cintra Permai Tbk, PT Bhakti Securities Tbk dan BPD Sulut. Selain sebagai penjamin emisi efek, sumber daya manusia di dalam divisi ini dapat memberikan jasa sebagai penasehat keuangan (financial advisory) dan konsultan manajemen bagi nasabah-nasabah korporasi baik perusahaan publik maupun non-publik yang berkaitan dengan restrukturisasi manajemen perusahaan maupun keuangan, struktur permodalan dan alternatif pembiayaan yang optimal. Divisi ini juga memberikan jasa konsultasi dan nasehat keuangan yang berkaitan dengan restrukturisasi sebelum dilakukan penawaran umum dan penempatan langsung (private placement) maupun restrukturisasi hutang. Kegiatan penasehat keuangan yang telah dilakukan oleh PC dalam 5 (lima) tahun terakhir yaitu menjadi penasehat keuangan PT Extrupad pada tahun 2008. 56

2.2 PT Pacific Capital Investment (PCI) PCI saat ini sudah menerbitkan 2 (dua) reksadana, yaitu Reksa Dana Pacific Balance Fund (sejak Agustus 2009) dan Reksadana Pacific Fixed Fund (Oktober 2009). Tabel berikut ini adalah kinerja dana kelolaan reksa dana PCI : Reksa Dana Pacific Balance Fund
Dana Kelolaan (Rp) 30 September 2009 31 Desember 2009 31 Maret 2010 30 Juni 2010 30 September 2010 30 Desember 2010 31 Maret 2011 100.084.460,73 1.106.358.843,98 27.000.208.284,92 31.027.133.055,63 34.385.864.155,15 34.108.758.961,17 32.714.180.975,94 NAB 1.000,8446 1.008,8303 1.066,3222 1.225,3580 1.358,0048 1.425,9452 1.452,4967

Reksadana Pacific Fixed Fund


Dana Kelolaan (Rp) 30 Desember 2009 31 Maret 2010 30 Juni 2010 30 September 2010 30 Desember 2010 31 Maret 2011 50.359.569.784,409 51.441.800.377,952 51.731.397.534,160 53.073.839.902,934 54.517.801.603,764 56.240.233.670,880 NAB 1.007,0870 1.028,7294 1.034,5207 1.061,3668 1.090,2430 1.124,6881

PCI berkantor pusat di Sona Topas Tower Lt. 18, Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta 12920. dan tidak memiliki kantor cabang. 2.3 PT Pacific Multi Finance (PMF) PMF bergerak di sektor sewa guna usaha, anjak piutang, dan pembiayaan dengan kepemilikan sebesar 99% (sembilan puluh sembilan persen). Perusahaan berdiri sejak Nopember tahun 2009 dan akan mulai beroperasi setelah memperoleh penambahan setoran modal dari Perseroan yang berasal dari dana PUT I dan telah memperoleh ijin operasi dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia serta Bapepam-LK. 3. STRATEGI DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

A. Umum* Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 terus bertumbuh sebesar 6,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ditengah berbagai gejolak ekonomi global maupun regional. Bahkan sampai dengan Kuartal 1 tahun 2011, pertumbuhan ekonomi berhasil bertumbuh sebesar 6,5% dibandingkan dengan tahun 2010. Pertumbuhan ekonomi tersebut ditinjau dari sisi permintaan, ditopang oleh bertumbuhnya konsumsi masyarakat 4,5%, pembentukan modal tetap bruto atau investasi sebesar 7,3 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, komponen ekspor naik sebesar 12,3 Dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami peningkatan sebesar 3,0 Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sedangkan komponen Impor naik 15,6 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bertumbuhnya konsumsi tersebut didukung oleh rendahnya inflasi serta peningkatan pendapatan masyarakat oleh karena terus bertumbunya tingkat penyerapan tenaga kerja. Angka pengangguran terbuka mengalami penurunan menjadi 6,8% pada bulan February, dibandingkan 7,4 % pada survei Agustus 2010 lalu. Penyerapan tenaga kerja tersebut mendorong kapaitas konsumsi masyarakat. Ditinjau dari sisi ekternal, pertumbuhan ekonomi global maupun regional, menjadi fktor pendorong peningkatan ekspor Indonesia. Membaiknya fundamental ekonomi Indonesia, menyebabkan presepsi resiko mengalami penurunan. Hal ini menyebabklan aliran modal asing terus mengalami peningkatan yang sampai dengan April 2011 telah bertumbuh menjadi AS$ 113 miliar dibandingkan bulan Maret 2011 yang berada pada level AS$ 105 miliar. Meningkatnya capital inflow tersebut tidak lepas tingginya tingkat likuiditas global, 57

oleh karena adanya kebijakan kuantitiatif di AS yang menyebabkan adanya peningkatan uang beredar sehingga menyebabkan adanya aliran modal asing yang cukup tinggi ke emerging market termasuk Indonesia dari sampai saat ini neraca pembayaran yang mengalami surplus cukup besar, serta kinerja sektor keuangan yang semakin membaik. Didukung oleh faktor fundamental yang terus meningkat tersebut serta terjaganya persepsi positif terhadap perekonomian Indonesia. Faktor resiko yang perlu dicermati adalah meningkatnya resiko inflasi. Data inflasi sampai dengan April 2011 mencapai 6,61% Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara inflasi volatile foods mencapai 12,14% semenatara inflasi inti berada pada level 4,62%. Meningkatnya tarif listrik, serta kemungkinan pembatasan BBM maupun peningkatan harga BBM kemungkinan akan mendorong komponen inflasi adminitered price yang sampai dengan bulan April 2011 telah mencapai 5,42%. Kedepan, kinerja perekonomian Indonesia diprakirakan terus membaik. Untuk tahun 2011, pertumbuhan ekonomi diprakirakan meningkat, surplus neraca pembayaran masih besar, peran intermediasi perbankan membaik, dan inflasi dapat diarahkan pada kisaran sasarannya. Dalam jangka menengah, pertumbuhan ekonomi diperkirakan juga terus meningkat dengan inflasi yang semakin rendah. Dari sisi kebijakan, Bank Indonesia tetap akan mengarahkan kebijakannya pada pencapaian stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Kebijakan di bidang moneter diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan, sedangkan kebijakan di bidang perbankan diarahkan untuk meningkatkan ketahanan bank guna menopang kinerja bank, memantapkan daya saing, dan sekaligus membendung kejutan krisis. Di bidang sistem pembayaran, kebijakan ditujukan untuk mencapai sistem pembayaran yang lebih efisien, handal, mudah, dan aman. GDP Real Indonesia

58

Pasar Saham Kinerja pasar saham Indonesia terus bertumbuh positif. Sampai dengan saat ini (Mei) 2011 IHSG telah mencapai 3859 atau meningkat sebesar 4% YTD atau meningkat 19% Dibandingkan dengan tahun sebelumnya dibandingkan penutupan tahun lalu. Gejolak di bursa saham Indonesaia pada kuartal 1 tahun ini dipicu oleh faktor eksternal maupun internal. Dari sisi eksternal fluktuasi saham global dipengaruhi oleh berbagai faktor krisis geopolitik di Timur Tengah maupun Afrika seperti di kawasan Tunisa, Libya, Mesir. Sementara resiko Nuklir tetap menjadi perhatian Investor terkait dengan resiko kerusakan lingkungan yang dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap kelangsungan usaha. Sementara dari sisi domestik pasar memperhitiungakan perkembagnan inflasi musiman pada awal tahun serta adanya resiko inflasi komoditas. Pertumbuhan tertinggi pertumbuhan sektoral secara merata dengan pertumbuhan tertinggi dialami oleh sektor properti dan keuangan dialami oleh sektor properti dan keuangan dialami oleh sektor properti dan keuangan dialami oleh sektor properti dan keuangan dialami oleh sektor properti dan keuangan. Sisi positif yang tetap mempengaruhi kenaikan bursa adalah masih cukup rendahnya suku bunga domestik serta pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menyebabkan adanya pertumbuhan laba korporasi yang terus bertumbuh. Hal yang sama juga terlihat di bursa global dimana pertumbuhan ekonomi serta perkembagnan laba korporasi pada kuartal 1 tahun 2011 menjadi faktor pendorong peningkatan bursa saham. IHSG dan Total Value Perdagangan

Pasar Surat Berharga Negara Kondisi yield Obligasi dipengaruhi oleh kebijakan Moneter AS. Kebijakan Moneter AS yang berada dalam kondisi ekspansif seperti ditandai oleh rendahnya suku bunga serta adanya intervensi pembelian surat utang pemerintah AS, menyebabkan yield obligasi pemerintah AS akan dipertahankan pada level yang cukup rendah. Yield obligasi AS yang rendah, menyebabkan selisih terhadap yield obligasi pemerintah RI yang lebar. Hal ini membuka peluang kenaikan harga obligasi ke level yang lebih tinggi terus terjadi. Selain faktor kebijakan moneter yang memungkinkan fluktuasi di pasar obligasi, faktor ketersediaan likuiditas di pasar keuangan global yang cukup tinggi, menyebabkan resiko capital outflow atau penarikan dana dalam jumlah besar di pasar keuangan Indonesia menjadi berkurang. Intervensi Bank Sentral negara maju menyebabkan adanya kelimpahan likuiditas. Hal ini terlihat pada Libor rate yang berada pada posisi yang stabil 0,5%. Berlimpahnya likuiditas menyebabkan adanya capital inflow ke pasar SUN sehingga mendorong adanya kenaikan harga SUN. 59

Posisi kepemilikan asing pada SUN sudah menunjukkan peningkatan dari titik terendahnya dalam 2 tahun terakhir yaitu pada bulan Maret 2009 sebesar 14,6%, data terakhir menunjukkan porsi asing di SUN sebesar 33%, posisi ini terus meningkat dalam dua tahun terakhir yaitu menjadi Rp224,7 triliun pada bulan Mei 2011. Dengan jumlah kepemilikan tersebut, saat ini asing merupakan pemilik SUN terbesar. Perbankan memiliki 32% SUN dari total yang dapat diperdagangkan. Posisi tersebut menurun dibanding bulan Maret 2009 lalu yang mencapai 51%, adapun perbankan memiliki Rp 220,5 triliun dari SUN yang beredar. Pertumbuhan Kepemilikan SUN (dlm Triliun Rp)

Sumber: Bloomberg 11 Mei 2011

Moving Average (MA5month) Yield SUN 10 thn & Inflasi

Sumber: Bloomberg, 11 Mei 2011

60

Sumber : website BEI, Mei 2011

Pasar Reksadana Pertumbuhan pasar reksadana terkait dengan terus berkembangnya pasar obligasi, pasar saham dan pasar uang. Hal ini mendorong peningkatan kinerja pasar reksadana sebagaimana terlihat pada grafik dan tabel perkembangan nilai aktiva bersih dana per jenis reksadana dalam miliar rupiah. Prospek perkembangan pasar reksadana tahun 2011 masih akan terus meingkat didukung oleh kondisi ekonomi keuangan baik domestik dan internasional yang relatif kondusif. Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana per Jenis (Rp Milyar)
Periode 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 saham 4,928.44 8,250.85 34,799.67 19,891.42 36,507.70 45,668.99 45,579.17 47,280.76 51,081.18 52,910.13 P.uang 2,079.99 3,800.62 4,828.54 2,301.84 5,219.71 7,721.83 7,826.79 7,751.46 7,557.98 7,749.47 R.camp. 5,455.60 8,471.09 14,232.58 10,002.12 15,657.72 21,988.63 18,431.44 18,924.99 20,065.62 20,176.60 Pend. Tetap 13,855.26 19,520.85 21,285.54 10,931.32 20,087.30 27,273.35 25,566.02 25,345.86 25,571.60 25,785.87 Terproteksi 3,086.44 11,547.03 16,345.03 29,331.30 34,623.87 42,007.82 41,332.67 41,807.44 42,012.98 42,507.57 Indeks 0.00 29.64 117.04 100.98 290.19 261.06 252.81 254.15 276.9 287.71 ETF-Shm 0.00 0.00 77.95 43.7 45.13 26.49 24.21 24.54 26.3 27.16 ETF-P.Ttp 0.00 0.00 504.27 688.93 629.33 386.91 363.95 362.55 383.67 399.82 Syariah 0.00 0.00 0.00 774.22 3,671.45 3,763.93 3,640.34 3,672.07 3,802.54 3,842.17 Total 29,405.73 51,620.08 92,190.63 74,065.81 116,732.41 149,099.02 143,017.41 145,423.83 150,778.78 153,686.52

Grafik 8.5: Indeks Reksadana Campuran, Pendapatan Tetap dan Saham Sumber : AAA Research Division Mei 2011 *Data-data analisa diatas diambil AAA Research Division, Bloomberg 11Mei 2011 dan website BEI Mei 2011

Gambaran Industri Multifinance Industri pembiayaan atau multifinance berhasil mengantongi laba sebesar Rp3,1 triliun hingga kuartal pertama 2011. Pencapaian itu berarti telah melampaui 25% dari total keuntungan industri sepanjang tahun lalu yang berkisar Rp11,6 triliun. Hal itu tecermin dari peningkatan omzet industri sejak awal tahun ini, yakni dari Rp4,8 triliun pada Januari 2011 menjadi Rp8,2 triliun pada Februari 2011 dan mencapai Rp12,6 triliun pada bulan berikutnya. Kontribusi pendapatan operasional tercatat mendominasi total omzet industri sebesar Rp11,7 triliun. Kinerja yang bagus tersebut, secara otomatis telah mengerek total aset industri multifinance menjadi sebesar Rp245,1 triliun. Peningkatan ini menyentuh angka tertinggi sepanjang sejarah setelah tahun sebelumnya berhasil membukukan aset mencapai Rp230,3 miliar. Optimisme masih cerahnya industri multifinance di sepanjang tahun 2011 juga ditandai dengan pertumbuhan piutang pembiayaan sekitar 32,6% atau menjadi Rp197,9 triliun di kuartal pertama 2011 dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya dengan motor utama berasal dari lini bisnis pembiayaan konsumen.

61

Segmen pembiayaan konsumen yang dimaksud adalah kredit kendaraan roda empat, roda dua dan perangkat elektronik. Diikuti, bisnis sewa guna usaha, anjak piutang dan usaha kartu kredit. Kondisi ini sekaligus mematahkan spekulasi sejumlah pelaku industri yang sebelumnya terlalu berhati-hati dalam membidik pertumbuhan bisnis tahun ini. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia, sebelumnya memperkirakan, pertumbuhan industri multifinance tahun 2011 bakal mencapai 20%. Namun, hitung punya hitung, target itu masih jauh lebih rendah dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 32%. (Sumber : Kontan, 18 Mei 2011) Dengan demikian dapat disimpulkan semakin membaiknya pasar modal Indonesia, semakin baik pula prospek usaha Perseroan dimasa yang akan datang B. Strategi Perseroan Industri tempat dimana Perseroan dan Anak Perusahaan menjalankan kegiatan usahanya merupakan salah satu industri dengan tingkat persaingan yang sangat tinggi. Tercatat di tahun 2010 berdasarkan buku statistik Bursa Efek Indonesia Tahun 2010, dari sekitar 122 Anggota Bursa (AB), tidak ada satu AB yang menguasai lebih dari 7% nilai perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Sementara itu, sebanyak 50 AB telah menguasai 87,96% nilai perdagangan saham di tahun 2010. Ini berarti sekitar 12,04% nilai perdagangan saham di tahun 2010 diperebutkan oleh 72 AB. Tingkat persaingan yang cukup tinggi juga terjadi di kegiatan Penjamin Emisi Efek. Salah satu indikasi tingginya persaingan ini adalah cukup rendahnya imbalan jasa penjamin emisi efek hingga mencapai 0,025% (sumber: Koran Jakarta, 3 Juni 2011). Sedangkan 20 besar Perusahaan Penjamin Emisi Efek teraktif masih berisi nama-nama yang sama dari tahun ke tahun. Di tahun 2010, pangsa pasar jasa perantara efek saham PT Pacific Capital (PC) mencapai 0,46% berdasarkan nilai transaksi saham yang terjadi. Sedangkan di tahun 2009, pangsa pasar PC mencapai 0,27%. Sementara itu, selama tahun 2010, PC melakukan penjaminan emisi efek untuk obligasi senilai Rp 50.000.000.000,- dimana nilai tersebut mencapai 0,14% dari nilai emisi obligasi. Sedangkan untuk saham, PC melakukan penjaminan sebesar Rp 1.343.500.000,- yang merupakan 0,005% dari nilai emisi saham di tahun 2010. (sumber: Bloomberg) Persaingan cukup tinggi juga terjadi di jasa Manajer Investasi dimana pangsa pasar PT Pacific Capital Investment (PCI) untuk reksadana pendapatan tetap mencapai 0,22% di tahun 2010 dan pangsa pasar reksadana campuran mencapai 0,16% di tahun yang sama. Dalam kerangka meningkatkan kinerja Perseroan di masa yang akan datang, Perseroan menerapkan sejumlah strategi dalam pengembangan sebagai perusahaan jasa keuangan yang menyediaan solusi keuangan yang terpadu. Konsep bisnis yang dikembangkan adalah konsep One-stop financial services melalui anak anak perusahaan Perseroan yang terdiri dari PT Pacific Capital yang berusaha di bidang Perantara Pedagang Efek dan Penjaminan Emisi Efek, PT Pacific Capital Investment yang berusaha di bidang Manajer Investasi dan PT Pacific Multifinance yang ditargetkan menjadi perusahaan multifinance. Perseroan mempunyai visi mengembangkan one-stop financial services berskala menengah mengingat segmen usaha skala menengah ini mempunyai potensi yang sangat besar di perekonomian nasional. Dalam mencapai visi tersebut, Perseroan menetapkan strategi usaha Perseroan beserta anak anak usaha Perseroan sebagai berikut : Memperkuat struktur permodalan di masing-masing Anak Perusahaan Perseroan agar dapat berkompetisi di industrinya masing masing Melakukan koordinasi dengan Anak Perusahaan agar tercipta sinergi aliansi yang menguntungkan Perseroan dan para pemangku kepentingan. PT Pacific Capital (PC) Bisnis Perantara dan Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek merupakan bisnis dengan tingkat persaingan yang sangat tinggi. 62

Strategi Usaha PC sebagai perusahaan Perantara dan Pedagang Efek serta Penjamin Emisi Efek adalah sebagai berikut : Meluncurkan produk on-line trading dimana saat ini trend penggunaan on-line trading sebagai sarana perdagangan dan transaksi saham di bursa efek sangat tinggi. On-line trading membuat frekuensi perdagangan jual beli efek sangat tinggi yang akhirnya akan meningkatkan kinerja PC sebagai Perantara dan Pedagang Efek. Mengembangkan usaha Penjaminan Emisi Efek dengan peningkatan modal kerja agar mempunyai kekuatan yang lebih besar guna mendukung kegiatan Penjaminan Emisi Pelayanan yang prima untuk nasabah dengan memberikan fasilitas perdagangan marjin. Perdagangan marjin ini sangat membantu baik investor maupun PC guna memaksimalkan kinerja. Saat ini Perseroan berusaha untuk mendapatkan ijin perdagangan marjin dari Bursa Efek Indonesia. Pacific Capital Investment (PCI) Strategi usaha PCI adalah menambah pangsa pasar dalam industri reksadana dengan strategi sebagai berikut : Meningkatkan capacity building PCI agar dapat berkompetisi dalam persaingan menawarkan produk investasi dengan kinerja yang tinggi dan aman. Capacity building adalah suatu konsep pengembangan yang terintegritas mulai dari pengembangan keterampilan, perilaku dan wawasan dari sumber daya manusia baik secara individual maupun grup. Langkah langkah manajemen dalam meningkatkan capacity building adalah : Perekrutan SDM yang berkompetensi. Manajemen berkomitmen membuat struktur organisasi yang berlandaskan kompetensi. Sistim informasi yang integrasi. Integrasi dengan front office, back office dan fund management Penerapan manajemen risiko Penerbitan produk investasi yang handal sesuai dengan kebutuhan investor. Manajemen selain tetap mengembangkan produk investasi yang saat ini sudah ada yaitu Reksa Dana Pacific Balance Fund (sejak Agustus 2009) dan Reksadana Pacific Fixed Fund (Oktober 2009), manajemen akan meluncurkan produk investasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan investor. Langkah langkah penerbitan produk investasi antara lain : Penerbitan Reksadana Penawaran Terbatas, dimana reksadana ini ditujukan kepada nasabah profesional yang sudah sangat mengetahui risiko dari produk reksadana ini. Reksadana ini dapat menjadi inkubator bagi perusahaan perusahaan yang mempunyai prospek sangat besar namun belum layak masuk ke pasar modal saat ini. Pelayanan Prima, dimana tim pemasaran PIC akan memberikan informasi yang akurat, pelayanan yang cepat, tepat, memberikan pendapat bagi investasi yang berkualitas dan memberikan pelayanan yang optimal dengan filosofi mengutamakan hubungan jangka panjang dengan nasabah-nasabahnya. PT Pacific Multifinance (PMF) Market segmen dimana PMF dalam awalawal tahun pengembangan akan berkonsentrasi dengan skala pembiyaaan < Rp150 juta untuk setiap pembiayaan terhadap nasabahnya. Joint financing dengan lembaga keuangan perbankan agar tercipta akselerasi pertumbuhan pembiayaan kepada nasabah Manajemen risiko dengan perhatian terhadap risiko likuiditas dan risiko operasional. Risiko likuiditas ditujukan untuk menjaga kemampuan PM dalam pemenuhan kewajiban yang jatuh tempo. Sedangkan risiko operasional mencakup identifikasi proses administrasi, prosedur disaster plan dan risiko sistem 4. STRATEGI PEMASARAN

Pemasaran produk pasar modal berbeda dibandingkan dengan produk perusahaan lain, dimana kepuasaan pelayanan terhadap nasabah merupakan hal yang sangat penting mengingat sifat produknya berupa jasa. Dalam kegiatan pemasaran Perseroan menyadari bahwa kepercayaan pemodal, kualitas pelayanan kepada nasabah dan objektivitas merupakan modal yang sangat berharga. Oleh karena itu, Perseroan selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan baik kualitas teknis maupun profesionalisme seluruh individu yang ada di Perseroan.

63

Peningkatan kualitas ini sangat penting menginat produk Perseroan umumnya sama dengan perusahaanperusahaan efek lainnya. Produk dan jasa yang ditawarkan Perseroan antara lain mencakup perantara pedagang efek, manajer investasi dan penjaminan emisi efek. Dalam memasarkan produk dan jasa yang ditawarkan tersebut, Perseroan didukung tim yang akan memberikan informasi yang benar, akurat dan aktual. Peningkatan kualitas produk Perseroan juga ditunjang oleh pegawai yang telah memiliki sertifikat WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek, WPEE (Wakil Penjamin Emisi Efek) dan WMI (Wakil Manajer Investasi) yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK. Kegiatan pemasaran Perseroan antara lain Menyebarkan informasi perkembangan kondisi pasar modal melalui riset harian Menyediakan informasi tentang profile Perseroan melalui brosur, annual report Menjadi sponsor pada beberapa kegiatan seminar dan pameran yang berkaitan dengan pasar modal

64

IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING


Tabel di bawah ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Drs. Djamrud Abdullah dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, serta Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Mucharam & Amron dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Rincian dari ikhtisar data keuangan penting adalah sebagai berikut : NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2010 ASET Kas & Setara kas Deposito pada LKP Piutang LKP Piutang Nasabah Portofolio Efek Beli efek dengan janji jual kembali Persediaan Piutang lain-lain Beban dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Penyertaan saham Promissory Note Aset Pajak Tangguhan Aset tetap Aset lain-lain JUMLAH ASET 8.316 471 13.315 11.697 128.346 11.458 606 273 1.146 587 3.607 7.591 376 187.789 2009 13.676 442 12.717 11.907 52.020 19.104 472 1.549 465 587 41.689 2.752 15.418 124 172.922 2008 9.751 417 519 4.460 10.900 33.747 25.423 3.401 271 103 587 33.460 2.723 6.084 150 131.998 31 Desember 2010 KEWAJIBAN DAN EKUITAS Hutang LKP Hutang Nasabah Beban yang masih harus dibayar Kewajiban Imbalan Pasca kerja Hutang pajak Hutang la KEWAJIBAN Hak Minoritas atas aset bersih Anak perusahaan EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN & EKUITAS 12.358 13.420 393 2.761 1.385 31.432 45.560 110.798 187.789 2009 11.888 12.823 119 1.150 657 27.789 44.132 101.001 172.922 2008 540 866 265 914 383 3.463 31.937 96.597 131.998 2007 3.573 21.197 38 606 88 25.623 31.868 96.265 153.756 2006 8.969 4.928 81 475 168 14.959 21.242 81.104 117.305 2007 269 393 4.828 7.718 40.136 32.384 27.237 1.671 119 485 873 4.460 2.633 1.096 177 153.756 2006 5.262 317 4.310 9.058 5.529 18.335 28.602 106 25 512 40.000 2.469 2.242 538 117.305 (Dalam jutaan Rupiah)

65

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI


2010 PENDAPATAN USAHA Komisi dari transaksi perantara pedagang efek Pendapatan atas transaksi pendapatan tetap Keuntungan atas perdagangan efek-terealisasi Keutungan (kerugian) atas perdagangan efek belum terealisasi Bunga pendanaan nasabah Laba error trading Komisi penjaminan emisi efek Jasa penasehat keuangan Jasa agen penjualan Laba atas penjualan lainnya JUMLAH PENDAPATAN USAHA BEBAN USAHA Gaji dan tujangan Penyusutan Aset tetap Administrasi dan umum Sewa JUMLAH BEBAN USAHA LABA USAHA LABA SEBELUM PAJAK LABA BERSIH Laba usaha per saham Laba bersih per saham 5.591 5.474 868 3.548 1.247 (12) 267 1.260 242 18.485 2.733 3.581 6.224 884 13.422 5.063 10.726 9.797 36 70 2009 3.125 1.447 4.818 (2.437) 4.943 1 8 66 33 27 12.303 2.265 1.616 2.961 844 7.686 4.617 6.924 4.403 33 31

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham) 31 Desember 2008 2.447 1.146 18.125 (17.994) 195 3 10 80 15 561 4.590 1.882 844 2.455 625 5.806 (1.216) 774 473 (9) 3 2007 2.880 798 8.067 17.999 135 (8) 54 55 29.980 1.626 1.153 2.593 415 5.788 24.192 25.869 15.301 173 109 2006 1.355 1.865 28 (2) 2 400 70 3.718 1.349 1.272 1.758 329 4.708 (990) 1.674 1.302 (7) 9

RASIO-RASIO PENTING
Keterangan 2010 I. Rasio Pertumbuhan (%) Pendapatan Usaha Laba (Rugi) Usaha Laba Bersih Aset Kewajiban Ekuitas II. Rasio Usaha (%) Laba Usaha/Pendapatan Usaha Laba Bersih/Pendapatan Usaha Laba Bersih/Ekuitas - (ROE) Laba Bersih/Aset - (ROA) III. Rasio Keuangan (x) Aset lancar/kewajiban lancar (likuiditas) Kewajiban/ Ekuitas (solvabilias) Kewajiban/Jumlah Aset 50% -10% 122% 9% 13% 10% 27% 53% 8,84% 5,22% 6,13 0,28 0,17 2009 168% -480% 832% 31% 702% 5% 38% 36% 4,36% 2,55% 5,78 0,28 0,16 31 Desember 2008 -85% 105% -97% -14% -86% 0,34% -26% 10% 0,49% 0,36% 48,03 0,04 0,03 2007 707% -2544% 1075% 31% 71% 19% 81% 51% 16% 9,95% 6,00 0,27 0,17 2006 116% -63% 56% 9% 133% 1% -27% 35% 2% 1,11% 7,84 0,13 0,18

66

X. LAPORAN PENILAI INDEPENDEN

67

Halaman ini sengaja dikosongkan

No. : JK/FO/11/06/028

10 Juni 2011

Kepada Yth. PT PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL Tbk Sona Topas Tower Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 26 Jakarta 12190

U.p. : Direksi Hal : Pendapat Kewajaran atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor

Dengan hormat, PT Pacific Strategic Financial Tbk (selanjutnya disebut Perseroan) merencanakan untuk melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor kepada ketiga anak perusahaannya, yaitu: 1. PT Pacific Capital (selanjutnya disebut PC); 2. PT Pacific Capital Investment (selanjutnya disebut PCI); dan 3. PT Pacific Multi Finance (selanjutnya disebut PMF) Rencana Perseroan untuk melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor selanjutnya disebut Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. Sehubungan dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tersebut, manajemen Perseroan telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (selanjutnya disebut KJPP) Jennywati, Kusnanto & Rekan (selanjutnya disebut JKR) untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas kewajaran Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor sesuai dengan surat penawaran dan/atau penugasan kami No. JK/11/01/012 tanggal 17 Januari 2011 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan. Selanjutnya, kami sebagai Kantor Jasa Penilai Publik resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.09.0022 tanggal 24 Maret 2009 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut Bapepam dan LK) dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam dan LK No. 05/BL/STTD P/B/2010 (penilai usaha) menyampaikan pendapat kewajaran (Pendapat Kewajaran) atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor.

69

Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan Laporan Pendapat Kewajaran No. JK/SV/11/04/017 tanggal 11 April 2011, namun, sehubungan dengan surat Bapepam dan LK Nomor: S-5074/BL/2011 tanggal 6 Mei 2011 kepada Direksi Perseroan perihal Perubahan dan/atau Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, maka dengan ini kami menerbitkan kembali Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor untuk menyesuaikan dengan tanggapan Bapepam dan LK. Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan pendapat kami dalam Laporan Pendapat Kewajaran ini. Selanjutnya, laporan kami diatas diterbitkan kembali sehubungan dengan perubahan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut KAP) Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (selanjutnya disebut ARHJ) dari sebelumnya No. 584/ARHJ-RD/ARD-PSF/GA/05.11 tanggal 20 Mei 2011 menjadi No. 675/ARHJ-RD/ARD-PSF/GA/06.11 tanggal 6 Juni 2011 dan sehubungan dengan perubahan laporan pendapat hukum mengenai Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang dilakukan oleh konsultan hukum independen Adams & Co, Counsellors at Law dari sebelumnya No. 214/AS-AT-SM-JE/AD/LO/V/2011 tanggal 20 Mei 2011 menjadi No. 297/AS-AT-SM-JE/AD/LO/VI/2011 tanggal 10 Juni 2011. Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan pendapat kami dalam Laporan Pendapat Kewajaran ini. ALASAN DAN LATAR BELAKANG RENCANA PENINGKATAN MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR Perseroan adalah sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka (publicly-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah perusahaan investasi. Perseroan mempunyai investasi pada beberapa anak perusahaan yang bergerak dalam bidang kegiatan perusahaan efek, yaitu PC dan PCI dan kegiatan jasa pengelolaan keuangan dan lembaga pembiayaan, yaitu PMF. Perseroan berkantor di Sona Topas Tower Lantai 18 Jalan Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta 12920; nomor telepon: (021) 2524930; nomor faksimili: (021) 2524931; email admin@panpacific-international.co.id. Dalam upaya Perseroan untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan dan kegiatan operasional Perseroan dan anak perusahaan dengan melakukan ekspansi usaha pada industri pembiayaan yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, maka Perseroan merencanakan melakukan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. Rencana tersebut akan didanai menggunakan dana yang diperoleh Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I (selanjutnya disebut Rencana PUT I) sebesar Rp 285,00 miliar, setelah dikurangi biaya-biaya emisi dalam kaitannya dengan Rencana PUT I. Rincian penggunaan dana pada Rencana PUT I akan ditempatkan pada PC, PCI dan PMF, sebagai modal ditempatkan dan disetor dengan rincian sebagai berikut:

70

1. PC PC akan menerima jumlah dana dari Rencana PUT I sebesar Rp 120,00 miliar yang akan digunakan sebagai berikut: Sebesar Rp 50,00 miliar untuk pendanaan Divisi Penjamin Emisi Efek (underwriting); Sebesar Rp 60,00 miliar untuk pembiayaan nasabah; dan Sebesar Rp 10,00 miliar untuk investasi aset tetap yaitu pengembangan on-line trading.

2. PCI PCI akan menerima jumlah dana dari Rencana PUT I sebesar Rp 60,00 miliar yang akan digunakan sebagai berikut: Sebesar Rp 50,00 miliar digunakan untuk pembelian unit penyertaan pada Reksadana Penyertaan Terbatas yang akan dikeluarkan oleh PCI; dan Sebesar Rp 10,00 miliar untuk modal kerja.

3. PMF PMF akan menerima jumlah dana dari Rencana PUT I sebesar Rp 105,00 miliar yang akan digunakan sebagai berikut Sebesar Rp 90,00 miliar untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor; Sebesar Rp 10,00 miliar untuk pembelian aset tetap; dan Sebesar Rp 5,00 miliar untuk modal kerja.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang telah diaudit oleh ARHJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, nilai buku ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp 110,80 miliar. Selanjutnya, nilai transaksi pada Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor adalah sebesar Rp 285,00 miliar sehingga nilai Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tersebut mencerminkan 257,22% nilai ekuitas.

71

Sehubungan dengan rencana penggunaan dana hasil PUT I, yaitu untuk menambah modal disetor di anak perusahaan Perseroan, yaitu PC sebesar Rp 120,00 miliar, PCI sebesar Rp 60,00 milyar dan PMF sebesar Rp 105,00 milyar sehingga Perseroan akan memperoleh efek suatu perusahaan terkendali dan karena maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang investasi dengan menjalankan kegiatan usaha penanaman modal maka Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini merupakan kegiatan usaha utama Perseroan. Oleh karenanya, meskipun Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material Dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep 413/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 (selanjutnya disebut Peraturan IX.E.2), dan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 (selanjutnya disebut Peraturan IX.E.1), Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini dikecualikan dari kewajiban sebagaimana diatur dalam angka 2 Peraturan IX.E.2 untuk transaksi material dan dikecualikan dari kewajiban sebagaimana diatur dalam huruf a dan b angka 2 Peraturan IX.E.1 untuk transaksi afiliasi. Meskipun Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini dikecualikan dari kewajiban sebagaimana diatur dalam angka 2 Peraturan IX.E.2 untuk transaksi material, Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep 86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996. yaitu Perseroan harus menyampaikan kepada Bapepam dan LK dan mengumumkan kepada masyarakat secepat mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah keputusan atau terdapatnya informasi atau fakta material atas pelaksanaan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dimaksud yang dapat mempengaruhi nilai efek Perseroan atau keputusan investasi pemodal. Dengan demikian, dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) serta untuk keterbukaan informasi kepada seluruh pemegang saham Perseroan, maka Perseroan menunjuk penilai independen, JKR untuk melakukan penilaian saham serta memberikan pendapat atas kewajaran (selanjutnya disebut Pendapat Kewajaran) dari Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tersebut. Selanjutnya, Pendapat Kewajaran ini hanya dapat digunakan sehubungan dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dan tidak dapat dipergunakan untuk kepentingan lainnya. Pendapat kewajaran ini juga tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi untuk menyetujui atau tidak menyetujui Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor atau mengambil tindakan tertentu atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor.

72

MAKSUD DAN TUJUAN PENDAPAT KEWAJARAN Maksud dan tujuan pemberian pendapat kewajaran atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor adalah untuk memberikan gambaran mengenai kewajaran Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dan untuk memenuhi ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2. TANGGAL EFEKTIF PENILAIAN Analisa dalam pendapat kewajaran ini menggunakan cut off tanggal 31 Desember 2010. Tanggal ini dipilih atas dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan penilaian serta dari data keuangan Perseroan yang kami terima. Data keuangan tersebut berupa laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang menjadi dasar penilaian ini. RUANG LINGKUP Dalam menyusun Pendapat Kewajaran ini, kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu, atau melaksanakan prosedur atas data dan informasi, antara lain, sebagai berikut: 1. Pendapat hukum mengenai Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang dilakukan oleh konsultan hukum independen Adams & Co, Counsellors at Law sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 297/AS-AT-SM-JE/AD/LO/VI/2011 tanggal 10 Juni 2011; 2. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 675/ARHJ-RD/ARD-PSF/GA/06.11 tanggal 6 Juni 2011; 3. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 204/ARHJ-RD/ARD-PPI/GA/03.10 tanggal 12 Maret 2010; 4. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 306.1/ARHJ-RD/PPI-AND/GA/03.09 tanggal 6 Maret 2009; 5. Laporan keuangan PC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 186/ARHJ-RD/ARD-PC/GA/03.11 tanggal 21 Maret 2011; 6. Laporan keuangan PC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 202/ARHJ-RD/ARD-PC/GA/03.10 tanggal 5 Maret 2010;

73

7. Laporan keuangan PC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 306.3/ARHJ-RD/PC-AND/GA/03.09 tanggal 6 Maret 2009; 8. Laporan keuangan PCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 185/ARHJ-RD/ARD-PCI/GA/03.11 tanggal 21 Maret 2011; 9. Laporan keuangan PCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 201/ARHJ-RD/ARD-PCI/GA/03.10 tanggal 5 Maret 2010; 10. Laporan keuangan PCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 306.1/ARHJ-RD/PPI-AND/GA/03.09 tanggal 6 Maret 2009; 11. Laporan keuangan PMF untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 183/ARHJ-RD/ARD-PMF/GA/03/11 tanggal 21 Maret 2011; 12. Proyeksi keuangan atas PC untuk tahun 2011 2015 yang telah disiapkan oleh manajemen PC sehubungan dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor, sebelum dan setelah Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; 13. Proyeksi keuangan atas PCI untuk tahun 2011 2015 yang telah disiapkan oleh manajemen PCI sehubungan dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor, sebelum dan setelah Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; 14. Proyeksi keuangan atas PMF untuk tahun 2011 2015 yang telah disiapkan oleh manajemen PMF sehubungan dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; 15. Surat Representasi dari manajemen Perseroan terkait dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; 16. Dokumen-dokumen lain yang terkait dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; 17. Hasil wawancara dengan pihak manajemen Perseroan mengenai alasan, latar belakang, dan hal-hal lain yang terkait Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; 18. Informasi lain dari pihak manajemen Perseroan dan pihak-pihak lain yang relevan untuk penugasan; dan 19. Berbagai sumber informasi baik berdasarkan media cetak maupun elektronik dan hasil analisis lain yang kami anggap relevan.

74

KONDISI PEMBATAS Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan, dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Analisis Pendapat Kewajaran atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan diatas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Oleh karenanya, kami tidak bertanggungjawab atas perubahan kesimpulan atas pendapat kewajaran kami dikarenakan adanya perubahan data dan informasi tersebut. Kami tidak melakukan inspeksi atas aset tetap atau fasilitas Perseroan. Selain itu, kami juga tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. Jasa-jasa yang kami berikan kepada Perseroan dalam kaitan dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor hanya merupakan pemberian Pendapat Kewajaran atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor serta bukan jasa-jasa akuntansi, audit, atau perpajakan. Kami tidak melakukan penelitian atas keabsahan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dari aspek hukum dan implikasi aspek perpajakan dari Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tersebut. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan, atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak berada dalam posisi untuk mendapatkan dan menganalisa suatu bentuk transaksi-transaksi lainnya diluar Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang ada dan mungkin tersedia untuk Perseroan serta pengaruh dari transaksi-transaksi tersebut terhadap Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. ASUMSI-ASUMSI POKOK Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan-peraturan Pemerintah terkait dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.

75

Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, kami menggunakan beberapa asumsi, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan; serta keakuratan informasi mengenai Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan. Pendapat kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan informasi dan analisis lainnya secara utuh sebagai satu kesatuan dapat menyebabkan pandangan dan kesimpulan yang menyesatkan atas proses yang mendasari pendapat kewajaran. Penyusunan pendapat kewajaran ini merupakan suatu proses yang rumit dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisis yang tidak lengkap. Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran ini sampai dengan tanggal terjadinya Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini. Kami tidak bertanggungjawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat kami karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. INDEPENDENSI PENILAI Dalam mempersiapkan Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor, JKR bertindak secara independen tanpa adanya benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan, PC, PCI dan PMF ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan Perseroan, PC, PCI dan PMF. JKR juga tidak memiliki kepentingan ataupun keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini. Selanjutnya, Laporan Pendapat Kewajaran ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak manapun. Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh kewajaran nilai yang dihasilkan dari proses analisa pendapat kewajaran ini dan JKR hanya menerima imbalan sesuai dengan surat penugasan JKR No. JK/11/01/012 tanggal 17 Januari 2011. PENDEKATAN DAN PROSEDUR ANALISA RENCANA PENINGKATAN MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR Dalam evaluasi Pendapat Kewajaran atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor, kami telah melakukan analisa melalui pendekatan dan prosedur penilaian Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dari hal-hal sebagai berikut: I. Analisa atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor

II. Analisa Kualitatif dan Kuantitatif atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor III. Analisa atas Kewajaran Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor

76

III.

Analisa Atas Kewajaran Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Analisis kewajaran Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor secara lengkap adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan laporan keuangan PC pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh ARHJ, komposisi struktur kepemilikan PC adalah sebagai berikut:
(Dalam Rupiah) Pemegang Saham PT Pacific Strategic Financial Tbk PT Pan Pacific Investama Jumlah Jumlah Saham 30.000 20.512 50.512 Persentase Kepemilikan 59,39% 40,61% 100,00% Jumlah Modal 30.000.000.000 20.512.000.000 50.512.000.000

Bilamana Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PC telah menjadi efektif, PC akan mengeluarkan saham baru sebanyak 120.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1 juta per saham atau akan meningkatkan modal disetor sebesar Rp 120,00 miliar, yang seluruhnya akan ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan. Dengan demikian, komposisi struktur kepemilikan PC akan menjadi sebagai berikut:
(Dalam Rupiah) Pemegang Saham PT Pacific Strategic Financial Tbk PT Pan Pacific Investama Jumlah Jumlah Saham 150.000 20.512 170.512 Persentase Kepemilikan Jumlah Modal

87,97% 150.000.000.000 12,03% 20.512.000.000 100,00% 170.512.000.000

77

Berdasarkan laporan penilaian saham JKR No. JK/FO/11/04/017 tanggal 11 April 2011, nilai pasar wajar 100% ekuitas PC pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 99,29 miliar. Dengan dilakukannya Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PC, PC akan mengeluarkan saham baru sebanyak 120.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1 juta per saham atau akan meningkatkan modal disetor sebesar Rp 120,00 miliar, yang seluruhnya akan ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan. Secara teoritis, nilai pasar wajar 100% ekuitas PC setelah Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PC akan meningkat sebesar Rp 120,00 miliar, menjadi Rp 219,29 miliar dengan perincian sebagai berikut:
Keterangan Nilai pasar wajar 100% ekuitas sebelum Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Pacific Strategic Financial Tbk PT Pan Pacific Investama Jumlah Tambahan modal ditempatkan dan disetor penuh PT Pacific Strategic Financial Tbk Nilai pasar wajar teoritis 100% ekuitas setelah Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Persentase

58.968.573.264 40.318.779.160 99.287.352.424 120.000.000.000 219.287.352.424

26,89% 18,39% 45,28% 54,72% 100,00%

Berdasarkan perhitungan teoritis di atas, Perseroan seharusnya akan mendapatkan kepemilikan sebesar 81,61% (28,89% + 54,72%), persentase mana lebih kecil dari persentase yang akan diperoleh Perseroan setelah Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PC menjadi efektif, yaitu sebesar 87,97% sehingga Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PC tidak merugikan Perseroan. 2. Berdasarkan laporan keuangan PCI pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh ARHJ, komposisi struktur kepemilikan PCI adalah sebagai berikut:
(Dalam Rupiah) Pemegang Saham PT Pacific Strategic Financial Tbk PT Pan Pacific Investama Jumlah Jumlah Saham 15.990.000 10.010.000 26.000.000 Persentase Kepemilikan 61,50% 38,50% 100,00% Jumlah Modal 15.990.000.000 10.010.000.000 26.000.000.000

78

Bilamana Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PCI, PCI akan mengeluarkan saham baru sebanyak 60.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham atau akan meningkatkan modal disetor sebesar Rp 60,00 miliar, yang seluruhnya akan ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan. Dengan demikian, komposisi struktur kepemilikan PCI akan menjadi sebagai berikut:
(Dalam Rupiah) Pemegang Saham PT Pacific Strategic Financial Tbk PT Pan Pacific Investama Jumlah Jumlah Saham 75.990 10.010 86.000 Persentase Kepemilikan 88,36% 11,64% 100,00% Jumlah Modal 75.990.000.000 10.010.000.000 86.000.000.000

Berdasarkan laporan penilaian saham JKR No. JK/FO/11/04/017 tanggal 11 April 2011, nilai pasar wajar 100% ekuitas PCI pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 36,16 miliar. Dengan dilakukannya Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PCI, PCI akan mengeluarkan saham baru sebanyak 60.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham atau akan meningkatkan modal disetor sebesar Rp 60,00 miliar, yang seluruhnya akan ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan. Secara teoritis, nilai pasar wajar 100% ekuitas PCI setelah Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PCI akan meningkat sebesar Rp 60,00 miliar, menjadi Rp 96,16 miliar dengan perincian sebagai berikut:
Keterangan Nilai pasar wajar 100% ekuitas sebelum Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Pacific Strategic Financial Tbk PT Pan Pacific Investama Jumlah Tambahan modal ditempatkan dan disetor penuh PT Pacific Strategic Financial Tbk Nilai pasar wajar teoritis 100% ekuitas setelah Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Persentase

22.240.628.797 13.922.995.263 36.163.624.061 60.000.000.000 96.163.624.061

23,13% 14,48% 37,61% 62,39% 100,00%

Berdasarkan perhitungan teoritis di atas, Perseroan seharusnya akan mendapatkan kepemilikan sebesar 85,52% (23,13% + 62,39%), persentase mana lebih kecil dari persentase yang akan diperoleh Perseroan setelah Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PCI menjadi efektif, yaitu sebesar 88,36% sehingga Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PCI tidak merugikan Perseroan.

79

3. Berdasarkan laporan studi kelayakan JKR No. JK/FS/11/05/022 tanggal 20 Mei 2011, Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PMF adalah layak dengan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 52,87 miliar dan IRR sebesar 22,08%, persentase mana lebih besar dibandingkan dengan tingkat balikan minimum sebesar 13,31%. Tingkat balikan minimum tersebut diperoleh berdasarkan biaya modal untuk ekuitas, biaya modal untuk hutang, bobot ekuitas sebesar 55,79% dan bobot hutang sebesar 44,21%, yang diolah dari data rata-rata DER dari perusahaan-perusahaan publik yang sejenis serta menggunakan tarif pajak penghasilan sebesar 25,00%, maka weighted average cost of capital (WACC) adalah sebagai berikut: WACC = = = (Ke x We) + (Kd x [1 - T] x Wd ) (16,48% x 55,79%) + (12,41% x [1 25%] x 44,21%) 13,31%

Dengan demikian, berdasarkan analisis studi kelayakan JKR, bidang usaha perusahaan pembiayaan secara ekonomis layak untuk dilaksanakan. 4. Proyeksi laporan keuangan Perseroan sebelum Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor adalah sebagai berikut:
(Dalam jutaan Rupiah) Keterangan Pendapatan usaha Beban usaha Laba usaha Pendapatan lain-lain Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - bersih Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih 31/12/11 25.657 14.081 11.576 1.056 12.632 (282) 12.349 (2.169) 10.180 31/12/12 29.484 14.856 14.627 1.356 15.984 (900) 15.083 (2.658) 12.425 31/12/13 32.547 15.395 17.152 1.656 18.808 (1.384) 17.424 (3.132) 14.292 31/12/14 36.187 16.156 20.031 1.956 21.987 (1.955) 20.032 (3.568) 16.464 31/12/15 41.575 17.381 24.194 2.256 26.450 (2.844) 23.606 (4.249) 19.357

Proyeksi laporan keuangan Perseroan setelah Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor adalah sebagai berikut:
(Dalam jutaan Rupiah) Keterangan Pendapatan usaha Beban usaha Laba usaha Pendapatan lain-lain Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - bersih Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih 31/12/11 123.898 (53.444) 70.454 1.056 71.510 (12.527) 58.983 (2.489) 56.494 31/12/12 210.580 (82.247) 128.332 1.356 129.688 (26.440) 103.249 (3.442) 99.807 31/12/13 274.860 (102.969) 171.891 1.656 173.547 (36.701) 136.845 (4.231) 132.615 31/12/14 359.235 (135.729) 223.506 1.956 225.462 (48.894) 176.567 (5.186) 171.382 31/12/15 493.657 (188.574) 305.083 2.256 307.339 (68.481) 238.858 (6.530) 232.328

80

Dengan demikian, proyeksi pendapatan dan laba bersih Perseroan setelah Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor masing-masing akan bertambah sebesar Rp 1,46 miliar dan Rp 0,69 miliar dibandingkan dengan proyeksi pendapatan dan laba bersih Perseroan sebelum Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor selama 5 tahun mendatang dengan rincian sebagai berikut:
(Dalam jutaan Rupiah) Keterangan Pendapatan usaha Laba bersih 31/12/11 123.898 56.494 31/12/12 210.580 99.807 31/12/13 274.860 132.615 31/12/14 359.235 171.382 31/12/15 493.657 232.328 Jumlah 1.462.230 692.625

Dengan demikian, hal ini akan memberikan dampak positif bagi pemegang saham Perseroan yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. 5. Setelah Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor struktur permodalan masing-masing anak perusahaan Perseroan, yaitu PC, PCI dan PMF akan lebih kuat sehingga diharapkan memiliki daya saing dan kompetensi pada industri masing-masing anak perusahaan Perseroan. KESIMPULAN Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, asumsi-asumsi, data dan informasi yang diperoleh dan digunakan, penelaahan atas dampak keuangan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Pendapat Kewajaran ini, kami berpendapat bahwa Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor, ditinjau dari segi ekonomis dan keuangan, adalah wajar bagi Perseroan dan pemegang saham minoritas Perseroan serta akan memberikan manfaat bagi seluruh pemegang saham Perseroan. Kesimpulan akhir diatas berlaku bilamana tidak terdapat perubahan yang memiliki dampak material terhadap Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. Perubahan tersebut termasuk, namun tidak terbatas pada, perubahan kondisi baik secara internal pada Perseroan, PC, PCI dan PMF maupun secara eksternal yaitu kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis, perdagangan dan keuangan serta peraturan-peraturan pemerintah Indonesia dan peraturan terkait lainnya setelah tanggal Laporan Pendapat Kewajaran ini dikeluarkan. Bilamana setelah tanggal Laporan Pendapat Kewajaran ini dikeluarkan terjadi perubahan-perubahan tersebut diatas, maka kesimpulan kewajaran Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor mungkin berbeda.

81

DISTRIBUSI PENDAPAT KEWAJARAN INI


Pendapat Kewajaran ini ditujukan untuk kepentingan Direksi Perseroan dalam kaitannya dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dan tidak untuk digunakan oleh pihak lain, atau untuk kepentingan lain. Pendapat Kewajaran ini tidak merupakan rekomendasi kepada pemegang saham untuk menyetujui Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor atau melakukan tindakan lainnya dalam kaitan dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dan tidak dapat digunakan secara demikian oleh pemegang saham. Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan isi Pendapat Kewajaran ini secara keseluruhan dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan atas proses yang mendasari Pendapat Kewajaran ini. Pendapat Kewajaran ini juga disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan yang ada pada saat ini. Kami tidak bertanggung jawab untuk memutakhirkan atau melengkapi Pendapat Kewajaran kami karena peristiwaPendapat peristiwa yang terjadi setelah tanggal Pendapat Kewajaran ini. Pendapat Kewajaran ini tidak sah apabila tidak dibubuhi tanda tangan pihak yang berwenang dan stempel perusahaan (corporate seal) dari KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan.

Hormat kami,

Izin Penilai : B-1.09.00153 STTD : 05/BL/STTD-P/B/2010 MAPPI : 06-S-01996

82

No. : JK/FS/11/06/027

10 Juni 2011

Kepada Yth. PT PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL Tbk Sona Topas Tower 18th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 26 Jakarta 12920

U.p. : Direksi Hal : Studi Kelayakan atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PT Pacific Multi Finance

Dengan hormat, PT Pacific Strategic Financial Tbk (selanjutnya disebut Perseroan) merencanakan untuk melakukan penambahan kegiatan usaha melalui peningkatan modal ditempatkan dan disetor kepada anak perusahaannya, yaitu PT Pacific Multi Finance (selanjutnya disebut PMF) (selanjutnya disebut Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor). Sehubungan dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tersebut, manajemen Perseroan telah menunjuk KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan (selanjutnya disebut JKR) untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas kelayakan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor sesuai dengan surat penawaran dan/atau penugasan kami No. JK/11/01/012 tanggal 17 Januari 2011 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan. Selanjutnya, kami sebagai Kantor Jasa Penilai Publik resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.09.0022 tanggal 24 Maret 2009 dan terdaftar sebagai perusahaan profesi penunjang pasar modal di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut Bapepam dan LK) dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam dan LK No. 05/BL/STTD-P/B/2010 (penilai usaha) menyampaikan kelayakan (selanjutnya disebut Laporan Studi Kelayakan) atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan Laporan Studi Kelayakan atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PMF No. JK/FO/11/04/016 tanggal 11 April 2011, namun, sehubungan dengan surat Bapepam dan LK Nomor: S-5074/BL/2011 tanggal 6 Mei 2011 kepada Direksi Perseroan perihal Perubahan dan/atau Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran, maka dengan ini kami menerbitkan kembali Laporan Studi Kelayakan atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PMF. Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan nilai pasar wajar dari studi kelayakan atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PMF dalam Laporan Studi Kelayakan kami.

83

Selanjutnya, laporan kami diatas diterbitkan kembali sehubungan dengan perubahan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut KAP) Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (selanjutnya disebut ARHJ) dari sebelumnya No. 584/ARHJ-RD/ARD-PSF/GA/05.11 tanggal 20 Mei 2011 menjadi No. 675/ARHJ-RD/ARD-PSF/GA/06.11 tanggal 6 Juni 2011 dan sehubungan dengan perubahan laporan pendapat hukum mengenai Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang dilakukan oleh konsultan hukum independen Adams & Co, Counsellors at Law dari sebelumnya No. 214/AS-AT-SM-JE/AD/LO/V/2011 tanggal 20 Mei 2011 menjadi No. 297/AS-AT-SM-JE/AD/LO/VI/2011 tanggal 10 Juni 2011. Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan pendapat kami dalam Laporan Studi Kelayakan ini. ALASAN DAN LATAR BELAKANG RENCANA PENINGKATAN MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR Perseroan adalah sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka (publicly-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah perusahaan investasi. Perseroan mempunyai investasi pada beberapa anak perusahaan yang bergerak dalam bidang kegiatan perusahaan efek, yaitu PT Pacific Capital (selanjutnya disebut PC) dan PT Pacific Capital Investment (selanjutnya disebut PCI) dan kegiatan jasa pengelolaan keuangan dan lembaga pembiayaan, yaitu PMF. Perseroan berkantor di Sona Topas Tower Lantai 18 Jalan Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta 12920; nomor telepon: (021) 2524930; nomor faksimili: (021) 2524931; email: admin@panpacific-international.co.id. Dalam upaya Perseroan untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan dan kegiatan operasional Perseroan dan anak perusahaan yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, maka Perseroan merencanakan melakukan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. Rencana tersebut akan menggunakan dana yang diperoleh Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I (selanjutnya disebut Rencana PUT I) dimana dana dari Rencana PUT I tersebut adalah sebesar Rp 285,00 miliar, setelah dikurangi biaya-biaya emisi dalam kaitannya dengan Rencana PUT I. Sebagian alokasi penggunaan dana pada Rencana PUT I akan ditempatkan pada PMF, sebagai modal ditempatkan dan disetor dengan rincian sebagai berikut: 1. Sebesar Rp 90,00 miliar untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor; 2. Sebesar Rp 10,00 miliar untuk pembelian aset tetap; dan 3. Sebesar Rp 5,00 miliar untuk modal kerja. Sehubungan dengan rencana penggunaan dana hasil PUT I, yaitu untuk menambah modal disetor pada PMF, sebesar Rp 105,00 milyar sehingga Perseroan akan memperoleh efek suatu perusahaan terkendali dan karena maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang investasi dengan menjalankan kegiatan usaha penanaman modal maka Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini merupakan kegiatan usaha utama Perseroan. Oleh karenanya, meskipun Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material Dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep 413/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 (selanjutnya disebut Peraturan IX.E.2), Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini dikecualikan dari kewajiban sebagaimana diatur dalam angka 2 Peraturan IX.E.2 untuk transaksi material.

84

Meskipun Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini dikecualikan dari kewajiban sebagaimana diatur dalam angka 2 Peraturan IX.E.2 untuk transaksi material, Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep 86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996. yaitu Perseroan harus menyampaikan kepada Bapepam dan LK dan mengumumkan kepada masyarakat secepat mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah keputusan atau terdapatnya informasi atau fakta material atas pelaksanaan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dimaksud yang dapat mempengaruhi nilai efek Perseroan atau keputusan investasi pemodal. Dengan demikian, dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) serta untuk keterbukaan informasi kepada seluruh pemegang saham Perseroan, maka Perseroan menunjuk penilai independen, JKR untuk memberikan pendapat atas kelayakan dari bidang usaha perusahaan pembiayaan tersebut. TUJUAN DAN MAKSUD PENUGASAN Laporan studi kelayakan ini bertujuan untuk mengkaji prospek usaha PMF khususnya pada bidang usaha perusahaan pembiayaan di masa mendatang, sehubungan dengan rencana Perseroan dalam kaitannya dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. Laporan ini disusun untuk memenuhi Peraturan IX.E.2. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN (SUBSEQUENT EVENT) Dari tanggal penilaian, yaitu tanggal 31 Desember 2010, sampai dengan tanggal diterbitkannya Laporan Studi Kelayakan atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada PMF, yaitu tanggal 10 Juni 2011, tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal penilaian (subsequent event). RUANG LINGKUP Dalam melakukan penugasan ini kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu, atau melaksanakan prosedur atas data dan informasi sebagai berikut: 1. Pendapat hukum mengenai Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang dilakukan oleh konsultan hukum independen Adams & Co, Counsellors at Law sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 297/AS-AT-SM-JE/AD/LO/VI/2011 tanggal 10 Juni 2011; 2. Laporan keuangan PMF untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 183/ARHJ-RD/ARD-PMF/GA/03/11 tanggal 21 Maret 2011;

85

3. Proyeksi keuangan PMF yang bergerak dalam bidang usaha perusahaan pembiayaan untuk tahun 2011 2015 yang disusun oleh manajemen PMF; 4. Surat Representasi dari manajemen Perseroan terkait dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; 5. Dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; 6. Hasil wawancara dengan pihak manajemen Perseroan mengenai alasan, latar belakang, dan hal-hal lain yang terkait dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; dan 7. Informasi lain dari pihak manajemen Perseroan dan pihak-pihak lain yang relevan untuk penugasan, dan 8. Berbagai sumber informasi baik berdasarkan media cetak maupun elektronik dan hasil analisis lain yang kami anggap relevan. KONDISI PEMBATAS Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan PMF atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan, dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan PMF bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Studi kelayakan atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan diatas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Oleh karenanya, kami tidak bertanggungjawab atas perubahan kesimpulan atas studi kelayakan kami dikarenakan adanya perubahan data dan informasi tersebut. Kami tidak melakukan inspeksi atas aset tetap atau fasilitas Perseroan dan PMF. Selain itu, kami juga tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. Jasa-jasa yang kami berikan kepada Perseroan dalam kaitan dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor hanya merupakan pemberian studi kelayakan atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit, atau perpajakan. Kami tidak melakukan penelitian atas keabsahan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dari aspek hukum dan implikasi aspek perpajakan dari Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor.

86

Pekerjaan kami yang berkaitan dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan, atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak berada dalam posisi untuk mendapatkan dan menganalisa suatu bentuk transaksi-transaksi lainnya diluar Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang ada dan mungkin tersedia untuk Perseroan serta pengaruh dari transaksi-transaksi tersebut terhadap Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. ASUMSI-ASUMSI POKOK Laporan Studi Kelayakan ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan-peraturan Pemerintah terkait dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor pada tanggal Laporan Studi Kelayakan ini diterbitkan. Dalam penyusunan Laporan Studi Kelayakan ini, kami menggunakan beberapa asumsi, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor akan dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan; serta keakuratan informasi mengenai Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan. Laporan Studi Kelayakan ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan informasi dan analisis lainnya secara utuh sebagai satu kesatuan dapat menyebabkan pandangan dan kesimpulan yang menyesatkan atas proses yang mendasari Laporan Studi Kelayakan. Penyusunan Laporan Studi Kelayakan ini merupakan suatu proses yang rumit dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisis yang tidak lengkap. Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Laporan Studi Kelayakan ini sampai dengan tanggal terjadinya Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Studi Kelayakan ini. Kami tidak bertanggungjawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat kami karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini.

87

INDEPENDENSI PENILAI Dalam mempersiapkan Laporan Studi Kelayakan atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor, JKR bertindak secara independen tanpa adanya benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan Perseroan. JKR juga tidak memiliki kepentingan ataupun keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini. Selanjutnya, Laporan Studi Kelayakan ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak manapun. Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh analisa yang dihasilkan dari proses studi kelayakan ini dan JKR hanya menerima imbalan sesuai dengan surat penugasan JKR No. JK/11/01/012 tanggal 17 Januari 2011. TANGGUNG JAWAB PENILAI Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai penilai, kami yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa, berdasarkan alasan dan latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan Laporan Studi Kelayakan Usaha, ruang lingkup, kondisi pembatas, syarat pembatas, asumsi-asumsi pokok, data dan informasi yang diperoleh dan digunakan yang menjadi dasar dari analisis, pendapat dan kesimpulan yang diuraikan didalamnya adalah betul dan benar; laporan ini menjelaskan semua syarat-syarat pembatasan serta asumsi-asumsi yang mendasari penyusunan proyeksi keuangan yang digunakan dalam analisis studi kelayakan ini serta yang mempengaruhi analisis, pendapat dan kesimpulan yang tertera dalam laporan ini; serta penilai bertanggung jawab atas perhitungan serta analisa sebagaimana tertera dalam Laporan Studi Kelayakan. METODE YANG DIGUNAKAN Analisis kelayakan dalam penugasan ini menggunakan metode arus kas yang terdiskonto (discounted cash flow) dengan mengacu pada net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR) sehingga investasi pada bidang usaha perusahaan pembiayaan dapat dikatakan layak atau menguntungkan adalah yang NPV-nya lebih besar dari nol, IRR-nya harus lebih besar dari tingkat diskonto (discount rate) atau tingkat pengembalian investasi yang diharapkan oleh investor. Sebagai pelengkap, disertakan pula analisa payback period dan discounted payback period untuk dapat memberikan gambaran mengenai berapa lama biaya investasi dapat dikembalikan dari hasil operasi investasi yang bersangkutan.

88

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi dalam analisis kelayakan, maka menurut pendapat kami Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor adalah layak secara finansial. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai kriteria investasi yang diperhitungkan selama 5 tahun masa proyeksi sebagai berikut: NPV IRR Payback Period Discounted Payback Period : : : : Rp 52.870 juta 22,08% 4 tahun 4 tahun

Kelayakan tersebut kami tentukan berdasarkan data dan informasi yang kami peroleh dari pihak manajemen Perseroan, serta pihak-pihak lain yang relevan dengan penugasan. Kami menganggap bahwa semua informasi tersebut adalah benar, dan bahwa tidak ada keadaan atau hal-hal yang tidak terungkap yang akan mempengaruhi kelayakan tersebut secara material.

Kesimpulan akhir diatas berlaku bilamana tidak terdapat perubahan yang memiliki dampak material terhadap Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. Perubahan tersebut termasuk, namun tidak terbatas pada, perubahan kondisi baik secara internal pada Perseroan dan PMF maupun secara eksternal yaitu kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis, perdagangan dan keuangan serta peraturan-peraturan pemerintah Indonesia dan peraturan terkait lainnya setelah tanggal Laporan Studi Kelayakan ini dikeluarkan. Bilamana setelah tanggal Laporan Studi Kelayakan ini dikeluarkan terjadi perubahan-perubahan tersebut diatas, maka kelayakan atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor mungkin berbeda.

89

DISTRIBUSI LAPORAN STUDI KELAYAKAN INI


Laporan Studi Kelayakan ini ditujukan untuk kepentingan Direksi Perseroan dalam kaitannya dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dan tidak untuk digunakan oleh pihak lain, atau untuk kepentingan lain. Laporan Studi Kelayakan ini tidak merupakan rekomendasi kepada pemegang saham untuk menyetujui Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor atau melakukan tindakan lainnya dalam kaitan dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor, dan tidak dapat digunakan secara demikian Disetor, oleh pemegang saham. Laporan Studi Kelayakan ini juga disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan yang ada pada saat ini. Kami tidak peraturan bertanggung jawab untuk memutakhirkan atau melengkapi Laporan Studi Kelayakan kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal Laporan Studi Kelayakan ini. Laporan Studi Kelayakan ini tidak sah apabila tidak dibubuhi tanda tangan pihak yang berwenang dan stempel perusahaan (corporate seal) dari KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan. seal)

Hormat kami,

Izin Penilai : B-1.09.00153 STTD : 05/BL/STTD-P/B/2010 MAPPI : 06-S-01996

90

No. :

JK/SV/11/06/025

10 Juni 2011

Kepada Yth. PT PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL Tbk Sona Topas Tower 18th Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta 12920

U.p. : Direksi Hal : Ringkasan Penilaian 100% Nilai Pasar Wajar Saham PT Pacific Capital Terkait dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang Dilakukan Oleh PT Pacific Strategic Financial Tbk.

Dengan hormat, KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan (selanjutnya disebut JKR atau kami) mendapat penugasan oleh manajemen PT Pacific Strategic Financial Tbk (selanjutnya disebut Perseroan) untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 100% saham PT Pacific Capital (selanjutnya disebut PC). Penugasan kami tersebut sesuai dengan surat penawaran kami No. JK/11/01/012 tanggal 17 Januari 2011 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan. Selanjutnya, kami sebagai Kantor Jasa Penilai Publik resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.09.0022 tanggal 24 Maret 2009 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut Bapepam dan LK) dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam dan LK No. 05/BL/STTD P/B/2010 (penilai usaha), menyatakan bahwa kami telah meneliti dan menilai 100% saham PC (selanjutnya disebut Obyek Penilaian) dengan tujuan untuk mengungkapkan pendapat mengenai nilai pasar wajar dari Obyek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2010. Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan Laporan Penilaian 100% Saham PC No. JK/SV/11/04/014 tanggal 11 April 2011, namun, sehubungan dengan surat Bapepam dan LK Nomor : S-5074/BL/2011 tanggal 6 Mei 2011 kepada Direksi Perseroan perihal Perubahan dan/atau Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, maka dengan ini kami menerbitkan kembali Laporan Penilaian 100% Saham PC. Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan nilai pasar wajar dari 100% Saham PC dalam Laporan Penilaian kami.

91

Selanjutnya, laporan kami diatas diterbitkan kembali sehubungan dengan perubahan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut KAP) Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (selanjutnya disebut ARHJ) dari sebelumnya No. 584/ARHJ-RD/ARD-PSF/GA/05.11 tanggal 20 Mei 2011 menjadi No. 675/ARHJ-RD/ARD-PSF/GA/06.11 tanggal 6 Juni 2011 dan sehubungan dengan perubahan laporan pendapat hukum mengenai Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang dilakukan oleh konsultan hukum independen Adams & Co, Counsellors at Law dari sebelumnya No. 214/AS-AT-SM-JE/AD/LO/V/2011 tanggal 20 Mei 2011 menjadi No. 297/AS-AT-SM-JE/AD/LO/VI/2011 tanggal 10 Juni 2011. Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan nilai pasar wajar dari 100% Saham PC dalam Laporan Penilaian kami. ALASAN DAN LATAR BELAKANG TRANSAKSI Perseroan adalah sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka (publicly-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah perusahaan investasi. Perseroan mempunyai investasi pada beberapa anak perusahaan yang bergerak dalam bidang kegiatan perusahaan efek, yaitu PC dan PT Pacific Capital Investment (selanjutnya disebut PCI) dan kegiatan jasa pengelolaan keuangan dan lembaga pembiayaan, yaitu PT Pacific Multi Finance (selanjutnya disebut PMF). Perseroan berkantor di Sona Topas Tower Lantai 18 Jalan Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta 12920; nomor telepon: (021) 2524930; nomor faksimili: (021) 2524931; email admin@panpacific-international.co.id. Dalam upaya Perseroan untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan dan kegiatan operasional Perseroan dan anak perusahaan yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, maka Perseroan merencanakan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor kepada ketiga anak perusahaannya, PC, PCI dan PMF (selanjutnya disebut Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor). Rencana tersebut akan menggunakan dana yang diperoleh Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I (selanjutnya disebut Rencana PUT I) dimana dana dari Rencana PUT I tersebut adalah sebesar Rp 285,00 miliar, setelah dikurangi biaya-biaya emisi dalam kaitannya dengan Rencana PUT I. Rincian penggunaan dana pada Rencana PUT I akan ditempatkan pada PC, PCI dan PMF, sebagai modal ditempatkan dan disetor dengan rincian sebagai berikut: 1. PC PC akan menerima jumlah dana dari Rencana PUT I sebesar Rp 120,00 miliar yang akan digunakan sebagai berikut: Sebesar Rp 50,00 miliar untuk pendanaan Divisi Penjamin Emisi Efek (underwriting); Sebesar Rp 60,00 miliar untuk pembiayaan nasabah; dan Sebesar Rp 10,00 miliar untuk investasi aset tetap yaitu pengembangan on-line trading.

92

2. PCI PCI akan menerima jumlah dana dari Rencana PUT I sebesar Rp 60,00 miliar yang akan digunakan sebagai berikut: Sebesar Rp 50,00 miliar digunakan untuk pembelian unit penyertaan pada Reksadana Penyertaan Terbatas yang akan dikeluarkan oleh PCI; dan Sebesar Rp 10,00 miliar untuk modal kerja.

3. PMF PMF akan menerima jumlah dana dari Rencana PUT I sebesar Rp 105,00 miliar yang akan digunakan sebagai berikut: Sebesar Rp 90,00 miliar untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor; Sebesar Rp 10,00 miliar untuk pembelian aset tetap; dan Sebesar Rp 5,00 miliar untuk modal kerja.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang telah diaudit oleh ARHJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, nilai buku ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp 110,80 miliar. Selanjutnya, nilai transaksi pada Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor adalah sebesar Rp 120,00 miliar sehingga nilai Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tersebut mencerminkan 108,30% nilai ekuitas. Sehubungan dengan rencana penggunaan dana hasil PUT I, yaitu untuk menambah modal disetor di anak perusahaan Perseroan, yaitu PC sebesar Rp 120,00 miliar, PCI sebesar Rp 60,00 milyar dan PMF sebesar Rp 105,00 milyar sehingga Perseroan akan memperoleh efek suatu perusahaan terkendali dan karena maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang investasi dengan menjalankan kegiatan usaha penanaman modal maka Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini merupakan kegiatan usaha utama Perseroan. Oleh karenanya, meskipun Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material Dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep 413/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 (selanjutnya disebut Peraturan IX.E.2), dan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 (selanjutnya disebut Peraturan IX.E.1), Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini dikecualikan dari kewajiban sebagaimana diatur dalam angka 2 Peraturan IX.E.2 untuk transaksi material dan dikecualikan dari kewajiban sebagaimana diatur dalam huruf a dan b angka 2 Peraturan IX.E.1 untuk transaksi afiliasi.

93

Meskipun Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini dikecualikan dari kewajiban sebagaimana diatur dalam angka 2 Peraturan IX.E.2 untuk transaksi material, Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep 86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996. yaitu Perseroan harus menyampaikan kepada Bapepam dan LK dan mengumumkan kepada masyarakat secepat mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah keputusan atau terdapatnya informasi atau fakta material atas pelaksanaan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dimaksud yang dapat mempengaruhi nilai efek Perseroan atau keputusan investasi pemodal. Dengan demikian, dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) serta untuk keterbukaan informasi kepada seluruh pemegang saham Perseroan, maka Perseroan menunjuk penilai independen, JKR untuk melakukan penilaian saham atas PC serta memberikan pendapat atas kewajaran dari Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tersebut. PREMIS PENILAIAN Kami telah melakukan penilaian saham atas nilai pasar Obyek Penilaian dengan premis penilaian bahwa Obyek Penilaian adalah sebuah perusahaan yang going concern. TUJUAN DAN MAKSUD PENILAIAN Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pada tanggal efektif penilaian, dari 100% ekuitas Obyek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan atau ekuivalensinya pada tanggal 31 Desember 2010. Maksud dari penilaian adalah untuk memberikan gambaran tentang nilai pasar wajar saham dari Obyek Penilaian yang selanjutnya akan digunakan sebagai rujukan dan pertimbangan oleh manajemen Perseroan dalam rangka Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor.

94

DEFINISI NILAI YANG DIGUNAKAN Untuk keperluan penilaian Obyek Penilaian, standar nilai yang sesuai untuk digunakan dalam penilaian ini khususnya sebagai salah satu dasar penetapan nilai penyertaan, berdasarkan Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007 adalah nilai pasar wajar, yang definisinya diatur pada Panduan Praktek Penilaian Indonesia 6 Penilaian Bisnis (PPPI 6), yaitu estimasi jumlah uang tunai atau yang bersifat ekuivalen yang dapat diperoleh dari suatu transaksi jual beli perusahaan atau saham atau kepentingan dalam perusahaan antara pembeli yang berminat membeli (willing buyer) dan penjual yang berminat menjual (willing seller) yang keduanya memiliki kemampuan untuk melakukan suatu transaksi, bertindak tanpa ada keterpaksaan dan masing-masing memiliki fakta dan informasi yang relevan (SPI 2007-PPPI 6.3.26). INDEPENDENSI PENILAI Dalam mempersiapkan laporan penilaian saham, JKR bertindak secara independen tanpa adanya benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan dan Obyek Penilaian ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan Perseroan dan Obyek Penilaian. JKR juga tidak memiliki kepentingan ataupun keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini. Selanjutnya, laporan penilaian saham ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak manapun. Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh nilai yang dihasilkan dari proses analisa penilaian saham ini dan JKR hanya menerima imbalan sesuai dengan surat penugasan JKR No. JK/11/01/012 tanggal 17 Januari 2011. TANGGAL EFEKTIF PENILAIAN Nilai pasar wajar dalam penilaian saham diperhitungkan pada tanggal 31 Desember 2010. Tanggal ini dipilih atas dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan penilaian serta dari data keuangan Obyek Penilaian yang kami terima. Data keuangan tersebut berupa laporan keuangan Obyek Penilaian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang menjadi dasar penilaian ini. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN (SUBSEQUENT EVENT) Dari tanggal penilaian, yaitu tanggal 31 Desember 2010, sampai dengan tanggal diterbitkannya Laporan Penilaian 100% Saham PC, yaitu tanggal 10 Juni 2011, tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal penilaian (subsequent event).

95

RUANG LINGKUP Dalam melakukan penilaian untuk memperkirakan nilai pasar wajar Obyek Penilaian, kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu, atau melaksanakan prosedur atas data dan informasi sebagai berikut: 1. Pendapat hukum mengenai Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang dilakukan oleh konsultan hukum independen Adams & Co, Counsellors at Law sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 297/AS-AT-SM-JE/AD/LO/VI/2011 tanggal 10 Juni 2011; 2. Laporan keuangan PC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 186/ARHJ-RD/ARD-PC/GA/03.11 tanggal 21 Maret 2011; 3. Laporan keuangan PC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 202/ARHJ-RD/ARD-PC/GA/03.10 tanggal 5 Maret 2010; 4. Laporan keuangan PC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 306.3/ARHJ-RD/PC-AND/GA/03.09 tanggal 6 Maret 2009; 5. Laporan keuangan PC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 yang telah diaudit oleh KAP Drs. Djamrud Abdullah (selanjutnya disebut DA) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 053/ID/DA/PC/III-08 tanggal 12 Maret 2008; 6. Laporan keuangan PC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 yang telah diaudit oleh KAP Mucharam & Amron (selanjutnya disebut MA) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. II/LAI/MAS/III/2007 tanggal 26 Maret 2007; 7. Proyeksi laporan keuangan PC untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 2015 yang disusun oleh manajemen PC; pada tanggal

8. Surat Representasi dari manajemen PC terkait dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; 9. Dokumen-dokumen lain yang berhubungan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; 10. Hasil wawancara dengan pihak manajemen Perseroan dan PC mengenai alasan, latar belakang, dan hal-hal lain yang terkait Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; yaitu Bapak Edy Soetrisno sebagai Direktur Utama; 11. Informasi lain dari pihak manajemen Perseroan dan pihak-pihak lain yang relevan untuk penugasan, dan

96

12. Berbagai sumber informasi baik berdasarkan media cetak maupun elektronik dan hasil analisis lain yang kami anggap relevan. Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan Obyek Penilaian atau yang tersedia secara umum, dan kami tidak bertanggung jawab atas kebenaran informasi-informasi tersebut. Kami tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Obyek Penilaian. Jasa-jasa yang kami berikan kepada Perseroan hanya merupakan penilaian atas Obyek Penilaian dan penyusunan pendapat kewajaran atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit, atau perpajakan. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan, atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak mencoba mendapatkan bentuk transaksi-transaksi lainnya yang dilakukan Perseroan. ASUMSI-ASUMSI POKOK Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini. Dalam penugasan penilaian ini, kami mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan. Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. Kami tidak bertanggungjawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat kami karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwaperistiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. KONDISI PEMBATAS Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan Obyek Penilaian atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan, dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan Obyek Penilaian bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasiinformasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan.

97

Analisis penilaian saham Obyek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami tidak bertanggungjawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian kami maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang kami peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan. Karena hasil dari penilaian kami sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian, dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisis tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisis transaksi, ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian saham Obyek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan, atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. PENDEKATAN PENILAIAN YANG DIGUNAKAN Penilaian saham Obyek Penilaian didasarkan pada analisis internal dan eksternal. Analisis internal akan berdasarkan pada data yang disediakan oleh manajemen, analisis historis atas Neraca dan Laporan Laba Rugi PC, pengkajian atas kondisi operasi, dan manajemen serta sumber daya yang dimiliki PC. Prospek PC di masa yang akan datang kami evaluasi berdasarkan rencana usaha serta proyeksi yang diberikan oleh manajemen yang telah kami kaji kewajaran dan konsistensinya. Analisis eksternal didasarkan pada kajian singkat terhadap faktor-faktor eksternal yang dipertimbangkan sebagai penggerak nilai (value drivers) termasuk juga kajian singkat atas prospek dari industri yang bersangkutan. Dalam mengaplikasikan metode penilaian untuk menentukan Indikasi Nilai Pasar suatu business interest perlu beracuan pada Laporan Keuangan (Neraca dan Laporan Laba Rugi) yang representatif, oleh karenanya diperlukan penyesuaian terhadap nilai buku Neraca dan normalisasi keuntungan Laporan Laba Rugi yang biasanya disusun oleh akuntan berdasarkan nilai historis. Betapapun nilai buku suatu perusahaan yang direfleksikan dalam Neraca dan Laporan Laba Rugi adalah nilai perolehan dan tidak mencerminkan nilai ekonomis yang dapat sepenuhnya dijadikan acuan sebagai nilai pasar wajar saham saat penilaian tersebut.

98

METODE PENILAIAN YANG DIGUNAKAN Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian adalah metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang (discounted future economic income method atau discounted cash flow [DCF] method) dan metode pembanding perusahaan terbuka (guideline company method). Metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dipilih mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh Obyek Penilaian di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha Obyek Penilaian. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi Obyek Penilaian diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha Obyek Penilaian. Pendapatan ekonomi mendatang yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari pendapatan ekonomi mendatang tersebut. Metode pembanding perusahaan terbuka merupakan metode penilaian yang didasarkan pada pendekatan perbandingan pasar (guideline company method). Dengan metode ini, nilai pasar wajar saham ditetapkan berdasarkan harga yang telah atau pernah terjadi dari perusahaan sejenis yang sebanding dan sepadan. Nilai pasar wajar dari perusahaan pembanding diambil dari pasar modal (perusahaan publik/terbuka). Dengan metode ini, nilai pasar saham ditetapkan berdasarkan harga yang telah atau pernah terjadi dari perusahaan sejenis yang sebanding dan sepadan. Nilai pasar saham perusahaan pembanding dapat diambil dari pasar modal (perusahaan publik) atau dari jual beli perusahaan tertutup. Syarat utama dari penggunaan metode ini adalah perusahaan pembanding harus sebanding dan sepadan dengan perusahaan yang akan dinilai dalam berbagai variabel pembanding, antara lain sales turnover, ekuitas, struktur modal (leverage), aset dan komposisi aset, tingkat laba, dan rasio-rasio keuangan. Jika telah diperoleh perusahaan yang sebanding dan sepadan, nilai pasar saham perusahaan yang dinilai diperoleh dengan cara mengalikan pendapatan perusahaan dengan beberapa rasio yang diperoleh dari perusahaan pembanding, seperti rasio P/E (price/earnings), P/SR (price/sales revenue), dan P/BV (price/book value of equity), dan sebagainya. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan.

99

RINGKASAN HASIL PENILAIAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ringkasan hasil penilaian kami adalah sebagai berikut: I. Nilai Pasar Wajar Obyek Penilaian Berdasarkan Metode Diskonto Pendapatan Ekonomi Mendatang Berdasarkan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang, diperoleh hasil bahwa indikasi nilai pasar wajar 100,00% ekuitas Obyek Penilaian sebelum diskon marketabilitas adalah sebesar Rp 142.816 juta. Dengan diskon marketabilitas sebesar 30,00%, maka nilai pasar wajar 100,00% ekuitas PC adalah sebesar Rp 99.971 juta. II. Nilai Pasar Wajar Obyek Perusahaan Terbuka Penilaian Berdasarkan Metode Pembanding

Berdasarkan metode pembanding perusahaan terbuka, angka pengali yang digunakan adalah P/SR [price/sales revenue] atau perbandingan antara nilai pasar saham dan pendapatan dari penjualan (sales revenue), diperoleh hasil bahwa indikasi nilai pasar wajar Obyek Penilaian sebelum penerapan premi kendali dan sebelum diskon marketabilitas adalah sebesar Rp 21.877 juta. Dengan adanya premi kendali sebesar 30,00%, maka nilai mayoritas Obyek Penilaian sebelum penerapan diskon marketabilitas adalah sebesar Rp 32.816 juta. Dengan diskon marketabilitas sebesar 30,00%, maka nilai pasar wajar Obyek Penilaian adalah sebesar Rp 22.971 juta. Pada tanggal 31 Desember 2010, PC memiliki portofolio efek bersih sebesar Rp 73.581 juta. Selanjutnya nilai pasar wajar 100,00% ekuitas PC setelah ditambahkan nilai portofolio efek bersih adalah sebesar Rp 96.552 juta. III. Rekonsiliasi Nilai Untuk mendapatkan nilai pasar wajar yang mewakili nilai dari kedua metode penilaian yang digunakan, dilakukan rekonsiliasi dengan terlebih dahulu melakukan pembobotan terhadap indikasi nilai pasar wajar yang dihasilkan dari kedua metode tersebut, masing-masing dengan bobot 80,00% dan 20,00% untuk metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dan metode pembanding perusahaan terbuka. Alasan penilai memberikan bobot 80,00% dan 20,00% masing-masing untuk metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dan metode pembanding perusahaan terbuka karena data-data dan informasi yang digunakan pada metode metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang yang kami gunakan untuk menentukan nilai pasar wajar 100,00% ekuitas Obyek Penilaian merupakan data-data dan informasi yang memiliki tingkat kewajaran yang lebih memadai dibandingkan dengan data-data dan informasi yang digunakan pada metode pembanding perusahaan terbuka.

100

Berdasarkan hasil rekonsiliasi tersebut, diperoleh hasil bahwa nilai pasar wajar Obyek Penilaian adalah sebesar Rp 99.287 juta. Sehubungan dengan penilaian ini, kami ingin menekankan bahwa nilai saham yang dihitung dengan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang didasarkan atas asumsi-asumsi mengenai tingkat pendapatan, beban dan akun-akun neraca yang dikembangkan pihak manajemen PC melalui analisis atas kinerja historis dan pernyataan manajemen PC mengenai rencana-rencana untuk masa yang akan datang sebelum Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. Kami melakukan penelaahan atas asumsi-asumsi tersebut, dan menurut pendapat kami, asumsi-asumsi tersebut wajar. Akan tetapi, kami tidak bertanggung jawab atas asumsi-asumsi tersebut. Setiap perubahan dari asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi perhitungan nilai PC. Karena tidak ada kepastian bahwa dasar-dasar dan asumsi-asumsi tersebut akan terealisasi, kami tidak dapat memberikan jaminan bahwa hasil-hasil yang diproyeksikan akan tercapai. KESIMPULAN PENILAIAN Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat kami nilai pasar wajar 100% ekuitas Obyek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2010 adalah Rp 99.287 juta. Nilai pasar wajar saham tersebut kami tentukan berdasarkan data dan informasi yang kami peroleh dari pihak manajemen Perseroan dan Obyek Penilaian serta pihak-pihak lain yang relevan dengan penilaian. Kami menganggap bahwa semua informasi tersebut adalah benar, dan bahwa tidak ada keadaan atau hal-hal yang tidak terungkap yang akan mempengaruhi indikasi nilai pasar wajar tersebut secara material. Kami tidak melakukan penyelidikan dan juga bukan merupakan tanggung jawab kami kemungkinan terjadinya masalah yang berkaitan dengan status hukum kepemilikan, kewajiban utang dan/atau sengketa atas Obyek Penilaian. Kami tegaskan pula bahwa kami tidak memperoleh manfaat atau keuntungan apapun baik saat ini maupun di masa datang, dan imbalan jasa yang telah disetujui atas penilaian Obyek Penilaian tidak tergantung pada nilai yang dilaporkan.

101

DISTRIBUSI PENILAIAN SAHAM Penilaian saham ini hanya ditujukan untuk kepentingan Direksi Perseroan dalam kaitannya dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor serta tidak dapat digunakan atau dikutip untuk tujuan lain tanpa adanya ijin tertulis dari JKR dan/atau tidak untuk digunakan oleh pihak lain. Penilaian ini juga disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan yang ada pada saat ini. Kami tidak bertanggungjawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Walaupun demikian, kami memiliki hak untuk, jika diperlukan, merubah atau melengkapi hasil dari laporan ini jika terdapat tambahan informasi yang relevan setelah tanggal laporan ini yang kami anggap dapat berpengaruh secara signifikan terhadap hasil penilaian kami. Laporan penilaian ini hanya dipersiapkan untuk dapat dipergunakan sesuai dengan tujuan yang telah disebutkan di atas, dan tidak dapat dipergunakan untuk tujuan lainnya.
Pendapat yang kami sampaikan di sini harus dipandang sebagai satu kesatuan bersama dipandang dengan laporan lengkap yang telah kami siapkan. Penggunaan sebagian analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan.

Penilaian ini tidak sah apabila tidak dibubuhi tanda tangan pihak yang berwenang dan stempel perusahaan (corporate seal) dari KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan. seal) Hormat kami,

Izin Penilai : B-1.09.00153 STTD : 05/BL/STTD-P/B/2010 MAPPI : 06-S-01996

102

No. :

JK/SV/11/06/026

10 Juni 2011

Kepada Yth. PT PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL Tbk Sona Topas Tower 18th Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta 12920

U.p. : Direksi Hal : Ringkasan Penilaian 100% Nilai Pasar Wajar Saham PT Pacific Capital Investment Terkait dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang Dilakukan Oleh PT Pacific Strategic Financial Tbk.

Dengan hormat, KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan (selanjutnya disebut JKR atau kami) mendapat penugasan oleh manajemen PT Pacific Strategic Financial Tbk (selanjutnya disebut Perseroan) untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 100% saham PT Pacific Capital Investment (selanjutnya disebut PCI). Penugasan kami tersebut sesuai dengan surat penawaran kami No. JK/11/01/012 tanggal 17 Januari 2011 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan. Selanjutnya, kami sebagai Kantor Jasa Penilai Publik resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.09.0022 tanggal 24 Maret 2009 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut Bapepam dan LK) dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam dan LK No. 05/BL/STTD P/B/2010 (penilai usaha), menyatakan bahwa kami telah meneliti dan menilai 100% saham PCI (selanjutnya disebut Obyek Penilaian) dengan tujuan untuk mengungkapkan pendapat mengenai nilai pasar wajar dari Obyek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2010. Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan Laporan Penilaian 100% Saham PCI No. JK/SV/11/04/015 tanggal 11 April 2011, namun, sehubungan dengan surat Bapepam dan LK Nomor: S-5074/BL/2011 tanggal 6 Mei 2011 kepada Direksi Perseroan perihal Perubahan dan/atau Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran, maka dengan ini kami menerbitkan kembali Laporan Penilaian 100% Saham PCI. Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan nilai pasar wajar dari 100% Saham PCI dalam Laporan Penilaian kami.

103

Selanjutnya, laporan kami diatas diterbitkan kembali sehubungan dengan perubahan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut KAP) Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (selanjutnya disebut ARHJ) dari sebelumnya No. 584/ARHJ-RD/ARD-PSF/GA/05.11 tanggal 20 Mei 2011 menjadi No. 675/ARHJ-RD/ARD-PSF/GA/06.11 tanggal 6 Juni 2011 dan sehubungan dengan perubahan laporan pendapat hukum mengenai Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang dilakukan oleh konsultan hukum independen Adams & Co, Counsellors at Law dari sebelumnya No. 214/AS-AT-SM-JE/AD/LO/V/2011 tanggal 20 Mei 2011 menjadi No. 297/AS-AT-SM-JE/AD/LO/VI/2011 tanggal 10 Juni 2011. Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan nilai pasar wajar dari 100% Saham PCI dalam Laporan Penilaian kami. ALASAN DAN LATAR BELAKANG TRANSAKSI Perseroan adalah sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka (publicly-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah perusahaan investasi. Perseroan mempunyai investasi pada beberapa anak perusahaan yang bergerak dalam bidang kegiatan perusahaan efek, yaitu PT Pacific Capital (selanjutnya disebut PC) dan PCI dan kegiatan jasa pengelolaan keuangan dan lembaga pembiayaan, yaitu PT Pacific Multi Finance (selanjutnya disebut PMF). Perseroan berkantor di Sona Topas Tower Lantai 18 Jalan Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta 12920; nomor telepon: (021) 2524930; nomor faksimili: (021) 2524931; email: admin@panpacific-international.co.id. Dalam upaya Perseroan untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan dan kegiatan operasional Perseroan dan anak perusahaan yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, maka Perseroan merencanakan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor kepada ketiga anak perusahaannya, PC, PCI dan PMF (selanjutnya disebut Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor). Rencana tersebut akan menggunakan dana yang diperoleh Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I (selanjutnya disebut Rencana PUT I) dimana dana dari Rencana PUT I tersebut adalah sebesar Rp 285,00 miliar, setelah dikurangi biaya-biaya emisi dalam kaitannya dengan Rencana PUT I. Rincian penggunaan dana pada Rencana PUT I akan ditempatkan pada PC, PCI dan PMF, sebagai modal ditempatkan dan disetor dengan rincian sebagai berikut: 1. PC PC akan menerima jumlah dana dari Rencana PUT I sebesar Rp 120,00 miliar yang akan digunakan sebagai berikut: Sebesar Rp 50,00 miliar untuk pendanaan Divisi Penjamin Emisi Efek (underwriting); Sebesar Rp 60,00 miliar untuk pembiayaan nasabah; dan Sebesar Rp 10,00 miliar untuk investasi aset tetap yaitu pengembangan on-line trading.

104

2. PCI PCI akan menerima jumlah dana dari Rencana PUT I sebesar Rp 60,00 miliar yang akan digunakan sebagai berikut: Sebesar Rp 50,00 miliar digunakan untuk pembelian unit penyertaan pada Reksadana Penyertaan Terbatas yang akan dikeluarkan oleh PCI; dan Sebesar Rp 10,00 miliar untuk modal kerja.

3. PMF PMF akan menerima jumlah dana dari Rencana PUT I sebesar Rp 105,00 miliar yang akan digunakan sebagai berikut: Sebesar Rp 90,00 miliar untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor; Sebesar Rp 10,00 miliar untuk pembelian aset tetap; dan Sebesar Rp 5,00 miliar untuk modal kerja.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang telah diaudit oleh ARHJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, nilai buku ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp 110,80 miliar. Selanjutnya, nilai transaksi pada Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor adalah sebesar Rp 60,00 miliar sehingga nilai Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tersebut mencerminkan 54,15% nilai ekuitas. Sehubungan dengan rencana penggunaan dana hasil PUT I, yaitu untuk menambah modal disetor di anak perusahaan Perseroan, yaitu PC sebesar Rp 120,00 miliar, PCI sebesar Rp 60,00 milyar dan PMF sebesar Rp 105,00 milyar sehingga Perseroan akan memperoleh efek suatu perusahaan terkendali dan karena maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang investasi dengan menjalankan kegiatan usaha penanaman modal maka Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini merupakan kegiatan usaha utama Perseroan. Oleh karenanya, meskipun Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material Dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep 413/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 (selanjutnya disebut Peraturan IX.E.2), dan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 (selanjutnya disebut Peraturan IX.E.1), Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini dikecualikan dari kewajiban sebagaimana diatur dalam angka 2 Peraturan IX.E.2 untuk transaksi material dan dikecualikan dari kewajiban sebagaimana diatur dalam huruf a dan b angka 2 Peraturan IX.E.1 untuk transaksi afiliasi.

105

Meskipun Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor ini dikecualikan dari kewajiban sebagaimana diatur dalam angka 2 Peraturan IX.E.2 untuk transaksi material, Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep 86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996. yaitu Perseroan harus menyampaikan kepada Bapepam dan LK dan mengumumkan kepada masyarakat secepat mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah keputusan atau terdapatnya informasi atau fakta material atas pelaksanaan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dimaksud yang dapat mempengaruhi nilai efek Perseroan atau keputusan investasi pemodal. Dengan demikian, dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) serta untuk keterbukaan informasi kepada seluruh pemegang saham Perseroan, maka Perseroan menunjuk penilai independen, JKR untuk melakukan penilaian saham atas PCI serta memberikan pendapat atas kewajaran dari Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor tersebut. PREMIS PENILAIAN Kami telah melakukan penilaian saham atas nilai pasar Obyek Penilaian dengan premis penilaian bahwa Obyek Penilaian adalah sebuah perusahaan yang going concern. TUJUAN DAN MAKSUD PENILAIAN Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pada tanggal efektif penilaian, dari 100% ekuitas Obyek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan atau ekuivalensinya pada tanggal 31 Desember 2010. Maksud dari penilaian adalah untuk memberikan gambaran tentang nilai pasar wajar saham dari Obyek Penilaian yang selanjutnya akan digunakan sebagai rujukan dan pertimbangan oleh manajemen Perseroan dalam rangka Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor.

106

DEFINISI NILAI YANG DIGUNAKAN Untuk keperluan penilaian Obyek Penilaian, standar nilai yang sesuai untuk digunakan dalam penilaian ini khususnya sebagai salah satu dasar penetapan nilai penyertaan, berdasarkan Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007 adalah nilai pasar wajar, yang definisinya diatur pada Panduan Praktek Penilaian Indonesia 6 Penilaian Bisnis (PPPI 6), yaitu estimasi jumlah uang tunai atau yang bersifat ekuivalen yang dapat diperoleh dari suatu transaksi jual beli perusahaan atau saham atau kepentingan dalam perusahaan antara pembeli yang berminat membeli (willing buyer) dan penjual yang berminat menjual (willing seller) yang keduanya memiliki kemampuan untuk melakukan suatu transaksi, bertindak tanpa ada keterpaksaan dan masing-masing memiliki fakta dan informasi yang relevan (SPI 2007-PPPI 6.3.26). INDEPENDENSI PENILAI Dalam mempersiapkan laporan penilaian saham, JKR bertindak secara independen tanpa adanya benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan dan Obyek Penilaian ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan Perseroan dan Obyek Penilaian. JKR juga tidak memiliki kepentingan ataupun keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini. Selanjutnya, laporan penilaian saham ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak manapun. Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh nilai yang dihasilkan dari proses analisa penilaian saham ini dan JKR hanya menerima imbalan sesuai dengan surat penugasan JKR No. JK/11/01/012 tanggal 17 Januari 2011. TANGGAL EFEKTIF PENILAIAN Nilai pasar wajar dalam penilaian saham diperhitungkan pada tanggal 31 Desember 2010. Tanggal ini dipilih atas dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan penilaian serta dari data keuangan Obyek Penilaian yang kami terima. Data keuangan tersebut berupa laporan keuangan Obyek Penilaian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang menjadi dasar penilaian ini. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN (SUBSEQUENT EVENT) Dari tanggal penilaian, yaitu tanggal 31 Desember 2010, sampai dengan tanggal diterbitkannya Laporan Penilaian 100% Saham PCI, yaitu tanggal 10 Juni 2011, tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal penilaian (subsequent event).

107

RUANG LINGKUP Dalam melakukan penilaian untuk memperkirakan nilai pasar wajar Obyek Penilaian, kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu, atau melaksanakan prosedur atas data dan informasi sebagai berikut: 1. Pendapat hukum mengenai Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang dilakukan oleh konsultan hukum independen Adams & Co, Counsellors at Law sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 297/AS-AT-SM-JE/AD/LO/VI/2011 tanggal 10 Juni 2011; 2. Laporan keuangan PCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 185/ARHJ-RD/ARD-PCI/GA/03.11 tanggal 21 Maret 2011; 3. Laporan keuangan PCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 201/ARHJ-RD/ARD-PCI/GA/03.10 tanggal 5 Maret 2010; 4. Laporan keuangan PCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 306.1/ARHJ-RD/PPI-AND/GA/03.09 tanggal 6 Maret 2009; 5. Laporan keuangan PCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 yang telah diaudit oleh KAP Drs. Djamrud Abdullah (selanjutnya disebut DA) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 054/ID/DA/PCI/III-08 tanggal 12 Maret 2008; 6. Laporan keuangan PCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 yang telah diaudit oleh DA sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 054/ID/DA/PCI/III-08 tanggal 26 Maret 2007; 7. Proyeksi laporan keuangan PCI untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 2015 yang disusun oleh manajemen PCI; pada tanggal

8. Surat Representasi dari manajemen PCI terkait dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; 9. Dokumen-dokumen lain yang berhubungan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor; 10. Hasil wawancara dengan pihak manajemen Perseroan dan PCI mengenai alasan, latar belakang, dan hal-hal lain yang terkait Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor, yaitu Bapak Andreas Yasakasih sebagai Direktur; 11. Informasi lain dari pihak manajemen Perseroan dan pihak-pihak lain yang relevan untuk penugasan, dan

108

12. Berbagai sumber informasi baik berdasarkan media cetak maupun elektronik dan hasil analisis lain yang kami anggap relevan. Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan Obyek Penilaian atau yang tersedia secara umum, dan kami tidak bertanggung jawab atas kebenaran informasi-informasi tersebut. Kami tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Obyek Penilaian. Jasa-jasa yang kami berikan kepada Perseroan hanya merupakan penilaian atas Obyek Penilaian dan penyusunan pendapat kewajaran atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit, atau perpajakan. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan, atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak mencoba mendapatkan bentuk transaksi-transaksi lainnya yang dilakukan Perseroan. ASUMSI-ASUMSI POKOK Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini. Dalam penugasan penilaian ini, kami mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan. Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. Kami tidak bertanggungjawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat kami karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwaperistiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. KONDISI PEMBATAS Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan Obyek Penilaian atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan, dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan Obyek Penilaian bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan.

109

Analisis penilaian saham Obyek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami tidak bertanggungjawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian kami maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang kami peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan. Karena hasil dari penilaian kami sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian, dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisis tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisis transaksi, ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian saham Obyek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan, atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. PENDEKATAN PENILAIAN YANG DIGUNAKAN Penilaian saham Obyek Penilaian didasarkan pada analisis internal dan eksternal. Analisis internal akan berdasarkan pada data yang disediakan oleh manajemen, analisis historis atas Neraca dan Laporan Laba Rugi PCI, pengkajian atas kondisi operasi, dan manajemen serta sumber daya yang dimiliki PCI. Prospek PCI di masa yang akan datang kami evaluasi berdasarkan rencana usaha serta proyeksi yang diberikan oleh manajemen yang telah kami kaji kewajaran dan konsistensinya. Analisis eksternal didasarkan pada kajian singkat terhadap faktor-faktor eksternal yang dipertimbangkan sebagai penggerak nilai (value drivers) termasuk juga kajian singkat atas prospek dari industri yang bersangkutan. Dalam mengaplikasikan metode penilaian untuk menentukan Indikasi Nilai Pasar suatu business interest perlu beracuan pada Laporan Keuangan (Neraca dan Laporan Laba Rugi) yang representatif, oleh karenanya diperlukan penyesuaian terhadap nilai buku Neraca dan normalisasi keuntungan Laporan Laba Rugi yang biasanya disusun oleh akuntan berdasarkan nilai historis. Betapapun nilai buku suatu perusahaan yang direfleksikan dalam Neraca dan Laporan Laba Rugi adalah nilai perolehan dan tidak mencerminkan nilai ekonomis yang dapat sepenuhnya dijadikan acuan sebagai nilai pasar wajar saham saat penilaian tersebut.

110

METODE PENILAIAN YANG DIGUNAKAN Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian adalah metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang (discounted future economic income method atau discounted cash flow [DCF] method) dan metode pembanding perusahaan terbuka (guideline company method). Metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dipilih mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh Obyek Penilaian di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha Obyek Penilaian. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi Obyek Penilaian diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha Obyek Penilaian. Pendapatan ekonomi mendatang yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari pendapatan ekonomi mendatang tersebut. Metode pembanding perusahaan terbuka merupakan metode penilaian yang didasarkan pada pendekatan perbandingan pasar (guideline company method). Dengan metode ini, nilai pasar wajar saham ditetapkan berdasarkan harga yang telah atau pernah terjadi dari perusahaan sejenis yang sebanding dan sepadan. Nilai pasar wajar dari perusahaan pembanding diambil dari pasar modal (perusahaan publik/terbuka). Dengan metode ini, nilai pasar saham ditetapkan berdasarkan harga yang telah atau pernah terjadi dari perusahaan sejenis yang sebanding dan sepadan. Nilai pasar saham perusahaan pembanding dapat diambil dari pasar modal (perusahaan publik) atau dari jual beli perusahaan tertutup. Syarat utama dari penggunaan metode ini adalah perusahaan pembanding harus sebanding dan sepadan dengan perusahaan yang akan dinilai dalam berbagai variabel pembanding, antara lain sales turnover, ekuitas, struktur modal (leverage), aset dan komposisi aset, tingkat laba, dan rasio-rasio keuangan. Jika telah diperoleh perusahaan yang sebanding dan sepadan, nilai pasar saham perusahaan yang dinilai diperoleh dengan cara mengalikan pendapatan perusahaan dengan beberapa rasio yang diperoleh dari perusahaan pembanding, seperti rasio P/E (price/earnings), P/SR (price/sales revenue), dan P/BV (price/book value of equity), dan sebagainya. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan.

111

RINGKASAN HASIL PENILAIAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ringkasan hasil penilaian kami adalah sebagai berikut: I. Nilai Pasar Wajar Obyek Penilaian Berdasarkan Metode Diskonto Pendapatan Ekonomi Mendatang Berdasarkan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang, diperoleh hasil bahwa indikasi nilai pasar wajar 100,00% ekuitas Obyek Penilaian sebelum diskon marketabilitas adalah sebesar Rp 5.463 juta. Dengan diskon marketabilitas sebesar 30,00%, maka nilai pasar wajar 100,00% ekuitas PCI adalah sebesar Rp 35.507 juta. II. Nilai Pasar Wajar Obyek Perusahaan Terbuka Penilaian Berdasarkan Metode Pembanding

Berdasarkan metode pembanding perusahaan terbuka, angka pengali yang digunakan adalah P/SR [price/sales revenue] atau perbandingan antara nilai pasar saham dan pendapatan dari penjualan (sales revenue), diperoleh hasil bahwa indikasi nilai pasar wajar Obyek Penilaian sebelum penerapan premi kendali dan sebelum diskon marketabilitas adalah sebesar Rp 7.292 juta. Dengan adanya premi kendali sebesar 50,00%, maka nilai mayoritas Obyek Penilaian sebelum penerapan diskon marketabilitas adalah sebesar Rp 10.938 juta. Dengan diskon marketabilitas sebesar 30,00%, maka nilai pasar wajar Obyek Penilaian adalah sebesar Rp 7.656 juta. Pada tanggal 31 Desember 2010, PCI memiliki efek beli dengan janji jual kembali dan portofolio efek bersih masing-masing sebesar Rp 4.100 juta dan Rp 27.032 juta. Selanjutnya nilai pasar wajar 100,00% ekuitas PC setelah ditambahkan nilai efek beli dengan janji jual kembali dan portofolio efek bersih adalah sebesar Rp 38.788 juta III. Rekonsiliasi Nilai Untuk mendapatkan nilai pasar wajar yang mewakili nilai dari kedua metode penilaian yang digunakan, dilakukan rekonsiliasi dengan terlebih dahulu melakukan pembobotan terhadap indikasi nilai pasar wajar yang dihasilkan dari kedua metode tersebut, masing-masing dengan bobot 80,00% dan 20,00% untuk metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dan metode pembanding perusahaan terbuka. Alasan penilai memberikan bobot 80,00% dan 20,00% masing-masing untuk metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dan metode pembanding perusahaan terbuka karena data-data dan informasi yang digunakan pada metode metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang yang kami gunakan untuk menentukan nilai pasar wajar 100,00% ekuitas Obyek Penilaian merupakan data-data dan informasi yang memiliki tingkat kewajaran yang lebih memadai dibandingkan dengan data-data dan informasi yang digunakan pada metode pembanding perusahaan terbuka.

112

Berdasarkan hasil rekonsiliasi tersebut, diperoleh hasil bahwa nilai pasar wajar Obyek Penilaian adalah sebesar Rp 36.164 juta. Sehubungan dengan penilaian ini, kami ingin menekankan bahwa nilai saham yang dihitung dengan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang didasarkan atas asumsi-asumsi mengenai tingkat pendapatan, beban dan akun-akun neraca yang dikembangkan pihak manajemen PCI melalui analisis atas kinerja historis dan pernyataan manajemen PCI mengenai rencana-rencana untuk masa yang akan datang sebelum Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor. Kami melakukan penelaahan atas asumsi-asumsi tersebut, dan menurut pendapat kami, asumsi-asumsi tersebut wajar. Akan tetapi, kami tidak bertanggung jawab atas asumsi-asumsi tersebut. Setiap perubahan dari asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi perhitungan nilai PCI. Karena tidak ada kepastian bahwa dasar-dasar dan asumsi-asumsi tersebut akan terealisasi, kami tidak dapat memberikan jaminan bahwa hasil-hasil yang diproyeksikan akan tercapai. KESIMPULAN PENILAIAN Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat kami nilai pasar wajar 100% ekuitas Obyek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2010 adalah Rp 36.164 juta. Nilai pasar wajar saham tersebut kami tentukan berdasarkan data dan informasi yang kami peroleh dari pihak manajemen Perseroan dan Obyek Penilaian serta pihak-pihak lain yang relevan dengan penilaian. Kami menganggap bahwa semua informasi tersebut adalah benar, dan bahwa tidak ada keadaan atau hal-hal yang tidak terungkap yang akan mempengaruhi indikasi nilai pasar wajar tersebut secara material. Kami tidak melakukan penyelidikan dan juga bukan merupakan tanggung jawab kami kemungkinan terjadinya masalah yang berkaitan dengan status hukum kepemilikan, kewajiban utang dan/atau sengketa atas Obyek Penilaian. Kami tegaskan pula bahwa kami tidak memperoleh manfaat atau keuntungan apapun baik saat ini maupun di masa datang, dan imbalan jasa yang telah disetujui atas penilaian Obyek Penilaian tidak tergantung pada nilai yang dilaporkan.

113

DISTRIBUSI PENILAIAN SAHAM Penilaian saham ini hanya ditujukan untuk kepentingan Direksi Perseroan dalam kaitannya dengan Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor serta tidak dapat digunakan atau dikutip untuk tujuan lain tanpa adanya ijin tertulis dari JKR dan/atau tidak untuk digunakan oleh pihak lain.
Penilaian ini juga disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum perekonomian, bisnis dan keuangan, serta peraturan yang ada pada saat ini. Kami tidak bertanggungjawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Walaupun demikian, kami memiliki hak untuk, jika kami diperlukan, merubah atau melengkapi hasil dari laporan ini jika terdapat tambahan informasi yang relevan setelah tanggal laporan ini yang kami anggap dapat berpengaruh secara signifikan terhadap hasil penilaian kami. Laporan penilaian ini hanya dipersiapkan untuk penilaian dapat dipergunakan sesuai dengan tujuan yang telah disebutkan di atas, dan tidak dapat dipergunakan untuk tujuan lainnya. Pendapat yang kami sampaikan di sini harus dipandang sebagai satu kesatuan bersama dengan laporan lengkap yang telah kami siapkan. Penggunaan sebagian analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan. Penilaian ini tidak sah apabila tidak dibubuhi tanda tangan pihak yang berwenang dan stempel perusahaan (corporate seal) dari KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan. seal)

Hormat kami,

Izin Penilai : B-1.09.00153 STTD : 05/BL/STTD-P/B/2010 MAPPI : 06-S-01996

114

XI. EKUITAS
Direksi Perseroan atas nama Perseroan akan melakukan PUT I kepada Pemegang Saham dalam rangka menerbitkan HMETD sejumlah sebanyak-banyaknya 2.800.475.000 (dua miliar delapan ratus juta empat ratus tujuh puluh lima ribu) lembar Saham Biasa Atas Nama Saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) yang diambil dari Saham Portepel. Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan konsolidasi, termasuk penambahan modal yang terjadi setelah tanggal laporan auditor Independen tertanggal 6 Juni 2011 atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Hisbullah & Jerry dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Tabel berikut ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan untuk tanggal-tanggal yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, serta tanggal 31 Desember 2007 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Drs. Djamrud Abdullah dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 2010 Modal Saham Seri A Seri B Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Seri A Seri B Agio Saldo Laba (Defisit) Jumlah Ekuitas 72.000 528.000 56.010 75 54.713 110.798 31 Desember 2009 72.000 2008 72.000 2007 72.000

56.001 75 44.916 101.001

56.010 75 40.512 96.597

56.010 75 40.180 96,265

Berdasarkan Laporan Kepemilikan yang Mencapai 5% (lima persen) atau lebih dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar tertanggal 6 Mei 2011, susunan pemegang saham Perseroan per April 2011 adalah sebagai berikut di bawah ini :
Keterangan Modal Dasar Seri A Seri B Total Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A PT Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat Jumlah Saham Seri A Saham Seri B Jumlah Saham Seri B Total Modal Ditempat dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Total Saham Dalam Portepel Jumlah Saham 180.000.000 5.280.000.000 5.460.000.000 Nominal(Rp) 400 100 Jumlah Nominal(Rp) 72.000.000.000 528.000.000.000 600.000.000.000 %

69.000.000 7.865.500 63.158.250 140.023.750 140.023.750 39.976.250 5.280.000.000 5.319.976.250

400 400 400 -

27.600.000.000 3.146.200.000 25.263.300.000 56.009.500.000 56.009.500.000

49,28 5,62 45,11 100,00 100,00

400 100

15.990.500.000 528.000.000.000 543.990.500.000

Dengan asumsi seluruh saham hasil PUT I dilaksanakan pada harga pelaksanaan yang sudah ditentukan yaitu Rp102,- (seratus dua rupiah) setiap lembar saham baru, maka Proforma ekuitas setelah PUT I adalah sebagai berikut: 115

Keterangan

Sebelum HMETD Jumlah Saham Nomimal Jumlah Nominal 72.000.000.000 528.000.000.000 600.000.000.000

Sesudah HMETD % Jumlah Saham Nomimal Jumlah Nominal 72.000.000.000 528.000.000.000 600.000.000.000 %

Modal Dasar Seri A Seri B Total Dasar Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Jumlah Saham Seri A Jumlah Saham Seri B Total Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Saham Dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Total Saham Dalam Portepel

180.000.000 5.280.000.000 5.460.000.000

400 100

180.000.000 5.280.000.000 5.460.000.000

400 100

140.023.750 140.023.750 39.976.250 5.280.000.000 5.319.976.250 400 100

56.009.500.000 56.009.500.000 15.990.500.000 528.000.000.000 543.990.500.000

100,00 100,00

140.023.750 2.800.475.000 2.940.498.750 39.976.250 2.479.525.000 2.519.501.250

400

56.009.500.000

4,76 95,24

336.057.000.000 400 100 15.990.500.000 247.952.500.000 263.943.000.000

100,00

116

XII. KEBIJAKAN DIVIDEN


Para Pemegang Saham Perseroan yang merupakan hasil dari pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama sesuai dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan termasuk hak atas Dividen Tunai. Sesuai peraturan perundang-undangan di Indonesia, pembayaran dividen harus disetujui oleh Pemegang Saham Perseroan dalam RUPS tahunan berdasarkan rekomendasi dari Direksi. Perseroan berusaha untuk mengoptimalkan nilai Perseroan yang tercermin dari nilai saham Perseroan, dengan menggunakan dana yang ada untuk mengembangkan usaha namun juga memberikan dividen yang disisihkan untuk para pemegang saham. Perseroan akan menggunakan kebijakan yang sudah tertuang pada saat Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham yaitu :
Laba Bersih Sampai dengan Rp 5 miliar Diatas Rp 5 miliar % Dividen Tunai terhadap Laba Bersih 25% 30%

Jika laba bersih Perseroan diatas Rp5 miliar, maka akan dibagikan dividen tunai sebesar 30% namun jika tidak mencapai Rp5 miliar akan dibagikan sebesar 25% dengan tetap memperhatikan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Tabel berikut ini menyajikan riwayat dividen tunai yang telah dibagikan dan dibayar oleh Perseroan:
Tahun Buku 2003 2005 2006 2007 Total (Rp) 2.520.427.500 140.023.750 140.023.750 140.023.750 TanggalRUPS 30 Juni 2004 22 Juni 2006 28 Juni 2007 17 Juni 2008 Tanggal pembayaran dividen final 16 September 2004 31 Juli 2006 10 Agustus 2007 11 Agustus 2008

117

XIII. PERPAJAKAN
Penghasilan atas dividen saham akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang diubah dengan Undang Undang No 17 Tahun 2000 (yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2001) pasal 4 ayat 1 menyebutkan bahwa yang menjadi Obyek Pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk antara lain dividen. Selanjutnya pasal 4 ayat 3 huruf f menyebutkan bahwa dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat dibawah ini dipenuhi yaitu : Dividen berasal dari cadangan laba ditahan, dan Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen minimum 25% dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut. Lebih lanjut, dalam penjelasan pasal 4 ayat 3 huruf f diatas juga ditegaskan bahwa dalam hal penerima dividen atau bagian laba adalah Wajib Pajak selain badan-badan tersebut diatas, seperti orang pribadi baik dalam negeri maupun luar negeri, firma, perseroan komanditer, yayasan dan organisasi sejenis dan sebagainya, maka penghasilan berupa dividen atau bagian laba tersebut merupakan Objek Pajak Pasal 23 ayat 1 huruf a Undang Undang No 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang Undang No 17 Tahun 2000 menyebutkan bahwa atas dividen yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah, Subjek Pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto oleh pihak yang wajib membayarkan. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang Bidang Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia, tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan. Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (Dua puluh prosen) atau lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu Negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPH Umum No. 3 juncto SE-06/ Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal : Pelaksanaan pemungutan PPH atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut : I. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;

118

II.

Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai seluruh saham pendiri yang dimilikinya pada saat PUT I. Besarnya nilai saham tersebut adalah nilai saham pada saat PUT I. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan (Emiten) atas nama pemilik saham pendiri sebelum penjualan saham pendiri, selambat-lambatnya 1 (Satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek III. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir 2 diatas, maka atas penghasilan berupa capital gain dari transaksi penjualan saham pendiri dikenakan Pajak Penghasilan sesuai dengan tarif umum Pasal 17 Undang Undang No 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang Undang No. 17 tahun 2000. Oleh karena itu maka pemilik saham pendiri wajib melaporkan pilihannya kepada Direktur Jenderal Pajak dan penyelenggara Bursa Efek Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-03/Pzj.42/1993 tanggal 29 Januari 1993, tentang Pajak Penghasilan Atas Bukti HMETD, apabila Pemegang Saham menjual Bukti HMETD, maka hasil penjualan tersebut adalah penghasilan yang merupakan Obyek Pajak Penghasilan. Penghasilan dari penjualan hasil bukti HMETD yang diterima oleh Pemegang Saham Wajib Pajak luar negeri, selain bentuk usaha tetap di Indonesia, pengenaan pajaknya mengikuti ketentuan dalam Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dengan Negara tempat domisili Pemegang Saham yang bersangkutan. Bea Meterai Atas transaksi penjualan saham di Indonesia dikenakan bea meterai sebesar Rp6.000 (enam ribu Rupiah) atas transaksi dengan nilai lebih dari Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) dan Rp3.000 (tiga ribu Rupiah) atas transaksi dengan nilai sampai dengan Rp1.000.000 (satu juta Rupiah). CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT I INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT I INI.

119

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL


Profesi Penunjang Pasar Modal yang ikut membantu dan berperan dalam PUT I Saham ini adalah sebagai berikut: Akuntan Publik : Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry Jl. Kepu Barat no 90-91 B, Kemayoran, Jakarta Pusat Telp : (021) 424-7872, 426-4971 Fax : (021) 424-0080 STTD : No. 04/STTD-AP/PM/1992 tanggal 22 Juli 1992 Anggota dari IAI No. 154 Surat Penunjukan: No. 002/PSF/I/2011 tanggal 12 Januari 2011 Tugas dan Kewajiban Pokok: Ruang Lingkup tugas Akuntan Publik dalam PUT I ini adalah melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Di dalam standar tersebut Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Dalam hal ini Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan dan juga penilaian atas prinsip Akuntansi yang dipergunakan dan estimasi yang signifikan yang dibuat oleh manajemen tentang penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Konsultan Hukum : ADAMS & CO., Counsellors at Law Wisma Bumiputera, Lantai 15 Jalan Jend. Sudirman Kav.75, Jakarta 12910 Telp : (021) 573-1873 Fax : (021) 573-1872 STTD : No. 224/PM/STTD-KH/1998 tanggal 1 September 1998 Anggota dari Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal Indonesia No. Angggota: 2002230 Surat Penunjukan: No. 001a/PPI/IX/2010 tanggal 20 September 2010 Tugas dan Kewajiban Pokok: Ruang lingkup pekerjaan Konsultan Hukum dalam PUT I ini adalah melakukan pemeriksaan dan penelitian dari segi hukum dan memberikan Laporan Pemeriksaan Segi Hukum serta memberikan Pendapat Segi Hukum atas aspek-aspek hukum yang menyangkut Perseroan dan PUT I ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan informasi dan transparansi. Hasil pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum mengungkapkan semua fakta, data serta informasi penting yang menyangkut aspek-aspek hukum dari Perseroan serta 120

PUT I, sebagaimana diharuskan dalam rangka penerapan prinsip-prinsip keterbukaan informasi dan transparansi yang berhubungan dengan PUT I ini. Notaris : Mahendra Adinegara, SH, M.Kn Gedung Wisma Bayu Aji lantai 2 ruang 204-205 Jl. Gandaria Tengah III no 44 Kebayoran Baru Jakarta Selatan STTD: No. 341/BL/STTD-N/2010 tanggal 5 Oktober 2010 Anggota dari Ikatan Notaris Indonesia No. AHU-27.AH.02.02Th.2010 Surat Penunjukan: No. 012/MA/X/10 tanggal 4 Oktober 2010 Tugas dan Kewajiban Pokok: Menyiapkan dan membuatkan akta-akta dalam rangka PUT I antara lain pengubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan dan Perjanjian dengan Pembeli Siaga, membuat Berita Acara RUPS/RUPSLB, sesuai dengan peraturan jabatan dan kode etik Notaris. Kantor Jasa Penilai Publik Jennywati, Kusnanto & Rekan : Plaza Bapindo-Citibank Tower 27th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav 54-55, Jkt 12190 STTD: No. 05/BL/STTD-P/B/2010 tanggal 10 Maret 2010 Anggota dari Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) No. 06-S-01996 Surat Penunjukan : No. JK/11/01/012 tanggal 17 Januari 2011 Tugas dan Kewajiban Pokok: a. Menyusun Laporan Penilaian Saham atas PT Pacific Capital dan PT Pacific Capital Investment b. Menyusun Laporan Studi Kelayakan atas PT Pacific Multi Finance c. Menyusun Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Biro Administrasi Efek : PT. Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower lantai 10 Jl. Jend Sudirman kav. 28 Jakarta 12920 Indonesia Keanggotaan Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia No.: ABI/VI/2010-002 Surat Penunjukan: No. 76/FBR_APIC/FNC/X/10 tanggal 18 Oktober 2010 Tugas dan Kewajiban Pokok : Menyiapkan Daftar Pemegang Saham yang berhak, menerbitkan dan mengirimkan SBHMETD kepada para pemegang Saham dan formulir pemesanan Saham tambahan, melayani permohonan pemecahan SBHMETD, melayani permohonan balik nama atas SBHMETD yang sudah diperjualbelikan dan memproses pemesanan Saham sesuai dengan hak yang dimiliki dan ketentuan yang berlaku sampai dengan penerbitan Surat Kolektif Saham.

121

Dalam hal ada pihak yang memiliki hak namun tidak melaksanakan haknya dalam HMETD, maka BAE bersama dengan Perseroan akan melaksanakan proses penjatahan atas pemesanan tambahan, mencetak Konfirmasi Penjatahan dan menyiapkan Laporan Penjatahan. BAE juga bertanggungjawab untuk menyesuaikan Daftar Pemegang Saham dan surat kolektif saham terhadap setiap tambahan saham yang telah diterbitkan karena adanya pelaksanaan hak, memeriksa kelengkapan dokumen para pemesan dan memberikan tanda terima pemesanan pembelian saham, dan menyerahkan Surat Kolektif Saham yang telah selesai diproses. Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I menyatakan dengan tegas tidak mempunyai hubungan afiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

122

XV. KETERANGAN TENTANG PEMBELI SIAGA


Keterangan tentang PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA) Sesuai dengan Akta Perjanjian Pembeli Siaga Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Pacific Strategic Financial Tbk. (dahulu PT Pan Pacific International Tbk.) Nomor 13 Tanggal 25 Nopember 2010, Addendum I Akta Perjanjian Pembeli Siaga Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I No 42 tanggal 28 Maret 2011 dan Addendum II Akta Perjanjian Pembeli Siaga Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I No 12 tanggal 20 Mei 2011 yang ketiganya dibuat di hadapan Mahendra Adinegara SH,M.Kn Notaris di Jakarta, maka yang bertindak sebagai pembeli siaga yaitu AAA. Anggaran dasar dari AAA telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 10 November 1989 Nomor 90 Tambahan Nomor 2971. Anggaran dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan telah disesuaikan dengan Undang Undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yaitu dengan Akta Nomor 620 tanggal 29 Oktober 2008 yang dibuat dihadapan Ilmiawan Dekrit Supatmo, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat Keputusannya Nomor AHU-93173.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3 Desember 2008, anggaran dasar terakhir dimuat dalam akta Nomor 267 tanggal 23 Desember 2008 yang dibuat dihadapan Ilmiawan Dekrit Supatmo, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan Nomor AHU-06736.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 10 Maret 2009 dan susunan Dewan Komisaris dan Direksi terakhir masing-masing dimuat dalam Akta No 620 tanggal 29 Oktober 2008 dan Akta Nomor 272 tanggal 16 Desember 2009 yang keduanya dibuat dihadapan Ilmiawan Dekrit Supatmo, S.H., Notaris di Jakarta. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari AAA adalah berusaha dalam bidang usaha efek. Untuk mencapai maksud dan tujuan diatas maka AAA melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. Perantara Perdagangan Efek 2. Penjamin Emisi Efek 3. Manajer Investasi Permodalan Berdasarkan Akta Nomor 267 tanggal 23 Desember 2008 dibuat dihadapan Ilmiawan Dekrit Supatmo, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat Keputusannya Nomor AHU-06736.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 10 Maret 2009 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0008008.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 10 Maret 2009. Susunan pemegang saham dan permodalan AAA pada saat diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut:
Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham (Lembar) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT AAA Investment PT Gani Inti Capital Zam Zam Reza Jumlah Modal Ditempat dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel 300.000 48.985 46.075 1.940 97.000 203.000 Nilai (Rupiah) 300.000.000.000 48.985.000.000 46.075.000.000 1.940.000.000 97.000.000.000 203.000.000.000 50,50 47,50 2,00 100,00 %

123

Pengurusan dan Pengawasan Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan susunan pengawas dan pengurus dari AAA adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direksi : : : : : RD. Zam Zam Reza Susanto Hadi Theodorus Andri Rukminto Indra Christanto Irza Dwiputra Susilo

Uraian Singkat Perjanjian Pembeli Siaga Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisa Saham Seri B akan dialokasikan kepada pemegang HMETD yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secara proporsional dengan kepemilikan saham miliknya pada saat dikeluarkannya Daftar Pemegang Saham yang berhak atas HMETD (recording-date) tanggal 7 Juli 2011. Dan bila masih ada sisa Saham Seri B setelah alokasi maka sisanya akan dibeli oleh AAA sebagai pembeli siaga. Beberapa ketentuan sehubungan dengan kesanggupan pembelian sisa Saham Seri B dalam rangka PUT I ini oleh AAA, berdasarkan Akta Perjanjian Pembeli Siaga Nomor 13 tanggal 25 Nopember 2010, Addendum I Akta Perjanjian Pembeli Siaga Nomor 42 tanggal 28 Maret 2011 dan Addendum II Akta Perjanjian Pembeli Siaga Nomor 12 tanggal 20 Mei 2011 yang ketiganya dibuat di hadapan Mahendra Adinegara, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut : a. Penunjukan AAA sebagai pembeli siaga dalam rangka PUT I. b. Saham Seri B yang ditawarkan sebanyak 2.800.475.000 (dua miliar delapan ratus juta empat ratus tujuh puluh lima ribu) lembar saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham atau seluruhnya bernilai Rp285.648.450.000,- (dua ratus delapan puluh lima miliar enam ratus empat puluh delapan juta empat ratus lima puluh ribu Rupiah) dan akan dicatatkan di BEI dengan harga PUT I sebesar Rp102,- (seratus dua Rupiah) setiap saham. c. Pemegang saham Perseroan yang berhak memperoleh HMETD adalah Pemegang Saham Perseroan yang tercatat di DPS 8 (delapan hari) kerja setelah RUPSLB yaitu tanggal 7 Juli 2011, pukul 16.00 WIB (recording date). d. Apabila Pemegang Saham Perseroan yang memiliki HMETD tidak melaksanakan haknya pada akhir periode pendaftaran saham, maka Pembeli Siaga berkewajiban membeli sejumlah maksimum 2.800.475.000 (dua miliar delapan ratus juta empat ratus tujuh puluh lima ribu) saham dengan harga PUT I sebesar Rp102,- (seratus dua Rupiah) setiap lembar Saham, atau seluruhnya sejumlah Rp285.648.450.000,- (dua ratus delapan puluh lima miliar enam ratus empat puluh delapan juta empat ratus lima puluh ribu Rupiah). e. AAA membayar kepada Perseroan harga pemesanan Saham Seri B dan menegaskan tidak akan menerima imbalan jasa dari hasil pemesanan saham PUT I. f. Pelaksanaan pembelian Saham Seri B dilakukan dengan ketentuan telah dipenuhinya persyaratan pendahuluan yaitu: (i) Pernyataan pendaftaran efektif (ii) Perseroan telah memperoleh memperoleh persetujuan dan izin yang diperlukan dan telah melakukan seluruh tindakan yang diperlukan untuk mengeluarkan dan menyerahkan Saham Seri B dalam PUT I AAA SEBAGAI PEMBELI SIAGA MEMILIKI KECUKUPAN DANA DAN SANGGUP MENJALANKAN KEWAJIBAN DALAM PUT INI

124

XVI. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM


Perseroan telah menunjuk PT Ficomindo Buana Registrar selaku Biro Administrasi Efek yang akan mengelola pelaksanaan administrasi dalam PUT I Perseroan sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Pacific Strategic Financial Tbk. No. 41 tanggal 28 Maret 2011 yang dibuat di hadapan Mahendra Adinegara SH, M.Kn notaris di Jakarta. 1. Pemesan yang berhak

Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 7 Juli 2011 pukul 16.00 WIB berhak untuk membeli Saham Seri B dengan ketentuan bahwa setiap pemilik 1 (satu) Saham memiliki 20 (dua puluh) HMETD untuk membeli 20 (dua puluh) Saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga PUT I sebesar Rp102 (seratus dua Rupiah) setiap lembar. Apabila terdapat pecahan atas saham hasil pelaksanaan HMETD maka akan diadakan pembulatan terdekat ke bawah atau ke atas, dan jika masih timbul pecahan maka akan menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan. Untuk memperlancar jalannya proses HMETD, maka para Pemegang Saham yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD disarankan untuk mendaftar sebelum batas akhir penyerahan kepemilikan saham yang berhak untuk diregistrasi yaitu tanggal 7 Juli 2011. 2. Distribusi HMETD

Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam Penitipan Kolektif, HMETD akan didistribusikan secara elektronik melalui rekening efek Anggota Bursa dan/atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (Satu) Hari Bursa setelah tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 8 Juli 2011. Prospektus, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (FPPS) dan formulir lainnya dapat diperoleh oleh Pemegang Saham dari masing-masing anggota bursa dan Bank Kustodiannya setiap hari kerja dan jam kerja sejak tanggal 8 Juli 2011 di kantor Biro Adminsitrasi Efek dengan membawa: a. Fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemegang Pemegang Saham perorangan (Kartu Tanda Penduduk/Paspor/Kartu Ijin Tinggal Terbatas); atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan terakhir anggota Direksi/pengurus dari Pemegang Saham berupa badan hukum/lembaga. Pemegang Saham juga wajib menunjukkan dokumen asli dari fotokopi tersebut b. Asli surat kuasa bermeterai Rp 6.000 (enam ribu Rupiah) (jika dikuasakan) dilengkapi fotokopi identitas diri lainnya yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperlihatkan) Bagi Pemegang Saham yang Sahamnya tidak dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan HMETD atas nama Pemegang Saham. Para Pemegang Saham yang beralamatkan di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) dapat mengambil HMETD, Prospektus dan Formulir lainnya di Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan pada setiap hari kerja dan jam kerja pada tanggal 8 Juli 2011 dengan menunjukkan asli kartu tanda pengenal yang sah (KTP/Paspor/KITAS) dan menyerahkan foto kopinya serta asli surat kuasa bagi yang tidak bisa mengambil sendiri. Perseroan akan mengirimkan paket HMETD, Prospektus dan formuir lainnya kepada para pemegang saham yang berada di luar Jabotabek melalui Pos Tercatat, hanya bila ada permintaan tertulis dari pemegang saham yang bersangkutan. Perseroan tidak akan mengirimkan paket tersebut di atas kepada para pemegang saham yang berada di Amerika Serikat sehubungan dengan peraturan United States Securities Act 1933 No. 5 yang berlaku di negara tersebut.

125

3.

Prosedur Pelaksanaan HMETD dalam bentuk elektronik

Pelaksanaan HMETD dapat dilakukan mulai tanggal 11 Juli 2011 sampai dengan tanggal 15 Juli 2011. A. Prosedur pelaksanaan HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif 1. 2. a. b. 3. Pemegang HMETD memberikan instruksi pelaksanaan HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian dan membayar Harga PUT I dengan memasukkannya ke dalam rekening yang khusus ditunjuk oleh KSEI Pada Hari Bursa yang sama dengan saat disampaikannya instruksi pelaksanaan HMETD oleh Anggota Bursa/Bank Kustodian kepada KSEI maka : KSEI akan mendebet HMETD dari masing-masing sub-rekening pemegang HMETD yang memberikan instruksi pelaksanaan HMETD ke dalam rekening KSEI dengan menggunakan fasilitas C-BEST; dan Segera setelah uang Harga PUT I diterima di dalam rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI, KSEI akan melakukan pemindahbukuan uang Harga PUT I dari rekening bank yang ditujuk KSEI tersebut ke rekening bank khusus pada hari yang sama Satu Hari Bursa setelah KSEI menerima instruksi pelaksanaan HMETD, KSEI akan menyampaikan kepada Biro Administrasi Efek dokumen sebagai berikut : a. Daftar rincian instruksi pelaksanaan HMETD yang diterima KSEI, berikut rincian data pemegang HMETD (Nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan dan domisili) pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan HMETD b. Surat atau bukti pemindahbukuan Harga PUT I yang dilakukan oleh KSEI, dari rekening bank yang ditunjuk KSEI kedalam rekening bank khusus; dan c. Instruksi untuk mendapatkan sejumlah Saham Seri B hasil pelaksanaan HMETD ke dalam rekening khusus yang telah disediakan oleh KSEI Segera setelah BAE menerima dari KSEI dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam butir A.3 di atas, BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung dari instruksi pelaksanaan HMETD, bukti pemindahan uang sesuai Harga PUT I ke dalam rekening bank khusus berdasarkan data pada rekening bank khusus serta instruksi untuk mendepositokan sejumlah Saham Seri B hasil PUT I Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan uang Harga PUT I telah dibayar penuh (in good funds) di rekening bank khusus, BAE akan menerbitkan/mendepositokan sejumlah Saham Seri B hasil pelaksanaan HMETD ke dalam rekening khusus yang telah disiapkan KSEI dan KSEI akan langsung mendistribusikan Saham Seri B hasil PUT I dengan menggunakan fasilitas C-BEST. Selanjutnya KSEI akan memberikan laporan hasil distribusi Saham Seri B hasil PUT I tersebut kepada Perseroan dan BAE.

4.

5.

B. Prosedur pelaksanaan HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif (Warkat) 1. Pendaftaran Pelaksanaan HMETD dilakukan di kantor pusat BAE: PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower lantai 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920 Pemegang HMETD yang berada diluar Penitipan Kolektif yang akan melakukan Pelaksanaan HMETD harus membayar Harga PUT I ke dalam rekening bank khusus serta menyerahkan dokumen sebagai berikut: a. Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap, b. Asli bukti pembayaran Harga PUT I c. Fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemegang HMETD (perorangan) yang akan melakukan Pelaksanaan HMETD (Kartu Tanda Penduduk/Paspor/Kartu Ijin Tinggal Terbatas); atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan terakhir anggota Direksi/ pengurus dari pemegang HMETD (lembaga/badan hukum) yang akan melakukan pelaksanaan HMETD. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilampiri dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari Pemberi dan Penerima Kuasa 126

2.

Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Seri B hasil pelaksanaan HMETD dimasukkan dalam Penitipan Kolektif, maka permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE harus diajukan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa : Asli surat kuasa bermaterai dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/bank Kustodian untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan Efek atas Saham Seri B hasil PUT I dalam Penitipan Kolektif atas nama pemberi kuasa; dan Asli formulir penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani lengkap 3. Perseroan akan menerbitkan saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk surat fisik Surat Kolektif Saham (SKS) jika pemegang SBHMETD tidak menginginkan saham hasil pelaksanaannya dimasukkan dalam Penitipan Kolektif di KSEI. 4. Setiap dan semua biaya pemecahan dari Saham Seri B hasil HMETD khusus bagi pemegang saham yang masih memiliki saham fisik, akan Perseroan bebankan kepada pemegang saham dengan biaya Rp55.000,- per sertifikat (sudah termasuk PPn). Bila pemegang saham tidak menginginkan dimasukkan ke dalam penitipan kolektif, Perseroan akan mengeluarkan sertifikat saham dan tidak dikenakan biaya (blanko sertifikat saham disediakan oleh Perseroan). 5. BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung untuk Pelaksanaan HMETD sebagaimana dimaksud dalam butir B.2 diatas 6. Selambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan Pelaksanaan HMETD diterima oleh BAE dan uang Harga PUT I telah dibayar penuh (in good funds) ke dalam rekening bank khusus, BAE akan menerbitkan sejumlah Saham Seri B hasil pelaksanaan HMETD dimasukkan ke dalam Penitipan Kolektif 4. Pemesanan Saham Tambahan

d.

Pemegang Saham yang tidak menjual HMETD miliknya atau pembeli/pemegang HMETD yang namanya tercantum dalam SBHMETD dalam Penitipan Kolektif dapat memesan Saham Tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi Kolom Pemesanan Pembelian Saham Tambahan pada SBHMETD dan/atau FPPS Tambahan yang telah disediakan sekurang-kurangnya 500 lembar atau kelipatannya. Pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif dan pemegang HMETD dalam bentuk SBHMETD yang menginginkan Saham hasil pelaksanaannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian. Sedangkan pemegang HMETD dalam bentuk SBHMETD yang tetap menginginkan Saham hasil pelaksanaannya dalam bentuk warkat / Fisik Surat Kolektif Saham dapat mengajukan sendiri permohonannya kepada BAE. Pemegang HMETD dalam bentuk SBHMETD yang menginginkan Saham hasil penjatahannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada Biro Administrasi Efek melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut : 1. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar 2. Asli surat kuasa bermeterai Rp 6.000 (enam ribu Rupiah) dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untuk mengajukan permohonan pemesanan pembelian Saham tambahan dan melakukan pengelolaan efek atas Saham hasil penjatahan dalam Penitipan Kolektif dan kuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian Saham tambahan atas nama pemberi kuasa 3. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk/Paspor/Kartu Ijin Tinggal Terbatas yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan Direksi/Pengurus (bagi lembaga/ badan hukum) 4. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran 5. Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk keperluan pendistribusian Saham hasil pelaksanaan BAE

127

Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif, mengisi dan menyerahkan FPPS Tambahan yang telah didistribusikan dengan melampirkan dokumen sebagai berikut : 1. Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-Best yang sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif yang telah melaksanakan haknya melalui sistem C-Best) 2. Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk keperluan pendistribusian Saham hasil pelaksanaan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan 3. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran. Bagi pemegang HMETD dalam bentuk SBHMETD yang menginginkan Saham hasil penjatahannya dalam bentuk warkat/fisik Surat Kolektif Saham harus mengajukan permohonan kepada Biro Administrasi Efek Perseroan dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut : 1. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk/Paspor/Kartu Ijin Tinggal Terbatas yang masih berlaku (untuk perorangan), Anggaran Dasar dan lampiran susunan Direksi/Pengurus (bagi lembaga/badan hukum); 3. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp 6.000 (Enam ribu rupiah) dilampiri dengan fotokopi Kartu Tanda Penduduk/Paspor/Kartu Ijin Tingla Terbatas dari Pemberi dan Penerima Kuasa; dan 4. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran. Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus diterima pada rekening Bank selambat-lambatnya pada tanggal 19 Juli 2011, dalam keadaan efektif (in good funds). Pemesanan yang tidak sesuai petunjuk sesuai ketentuan pemesanan dapat berakibat ditolak pemesanannya. 5. Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan

Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan dilakukan pada tanggal 20 Juli 2011 dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi, atau 2. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesahan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional berdasarkan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang Saham yang meminta pemesanan saham tambahan Manajer penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada Bapepam-LK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 dan Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.7 selambatnya 30 (tigapuluh) hari setelah tanggal penjatahan. 6. Persyaratan Pembayaran

Pembayaran pemesanan pembelian Saham dalam rangka PUT I yang permohonan pemesanannya diajukan langsung kepada BAE harus dibayar penuh (in good funds) dalam mata uang Rupiah saat pengajuan pemesanan secara tunai, cek, bilyet giro atau pemindahbukuan atau transfer dengan mencantumkan Nomor SBHMETD atau Nomor FPPS tambahan dan pembayaran dilakukan ke rekening Perseroan pada : Bank Sinarmas cabang Mangga Dua Wisma Eka Jiwa Lt. Dasar No. 1-2 Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta Utara No rekening : 00.222.76.301 Atas nama PT Pacific Strategic Financial Tbk

128

Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Jika cek atau bilyet giro pada saat dicairkan ditolak oleh Bank yang bersangkutan, maka pemesanan pembelian Saham dianggap batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek, bilyet giro, atau pemindahbukuan, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal dana efektif diterima (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas. Untuk pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan dimana pembayaran harus diterima dengan baik (in good funds) dalam rekening Perseroan selambat-lambatnya tanggal 19 Juli 2011. Biaya-biaya yang timbul dalam rangka pembelian Saham Seri B ini merupakan beban pemesan. Pemesanan Saham Seri B yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan. 7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham

Perseroan melalui BAE akan menerima pengajuan pemesanan pembelian saham, dan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Saham yang telah di cap dan ditandatangani, kepada pemesan untuk menjadi bukti pada saat mengambil Saham dan untuk pengembalian uang untuk pesanan yang tidak dipenuhi. Pemegang HMETD dalam penitipan kolektif akan mendapat konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD (exercise) melalui C-BEST melalui Pemegang Rekening KSEI. 8. Pembatalan Pemesanan Saham

Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan saham, baik sebagian atau keseluruhan dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan mengenai pembatalan pemesanan Saham akan diumumkan bersamaan dengan penjatahan atas pesanan. Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan saham antara lain : a. Pengisian SBHMETD atau FPPS Tambahan tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan Saham yang tercantum dalam SBHMETD dan Prospektus; b. Tidak terpenuhinya persyaratan pembayaran, dan c. Tidak terpenuhinya kelengkapan dokumen permohonan 9. Pengembalian Uang Pemesanan

Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan saham yang lebih besar daripada haknya atau dalam hal terjadinya pembatalan pemesanan saham, maka Perseroan akan mengembalikan sebagian atau seluruh uang pemesanan tersebut dalam mata uang Rupiah (sesuai dengan yang tercantum dalam FPPS Tambahan) pengembalian uang dilakukan oleh Perseroan selambat-lambatnya tanggal 22 Juli 2011. Pengembalian uang yang dilakukan Perseroan sampai dengan tanggal 22 Juli 2011 tidak akan disertai bunga, apabila terjadi keterlambatan maka uang akan dikembalikan dengan disertai bunga yang diperhitungkan mulai hari kerja ke-3 (tiga) setelah tanggal akhir penjatahan atau tanggal pembatalan sebesar 2% dari tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia per tahun, yang dihitung secara pro rata setiap hari keterlambatan, kecuali keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil uang pengembalian sampai dengan hari kerja ke-4 (empat) setelah Tanggal Penjatahan atau Hari Kerja ke-4 (empat) setelah tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum. Pengembalian uang dilakukan dengan mata uang Rupiah dengan menggunakan cek atau pemindahbukuan ke rekening pemesan. Uang yang dikembalikan dalam bentuk cek dapat diambil di : PT. Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower lantai 10, Suite 02-B Jl. Jend Sudirman kav 28 Jakarta 12920 Telp : (62-21) 5212316, 5212317 Fax : (62-21) 5212320 Dengan menunjukkan bukti jati diri Pemesan seperti KTP/Paspor/KITAS asli yang masih berlaku; fotokopi Anggaran Dasar (bagi badan hukum/lembaga) dan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham asli serta menyerahkan fotokopi bukti jati diri tersebut. Pemesan tidak dikenakan biaya 129

bank ataupun biaya transfer untuk jumlah yang dikembalikan tersebut. Bilamana pemesan berhalangan mengambil sendiri, maka pemesan dapat memberikan kuasa kepada orang lain yang ditunjuk dengan melampirkan surat kuasa bermeterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dan fotokopi KTP pemberi kuasa dan penerima kuasa serta menunjukkan KTP asli pemberi dan penerima kuasa tersebut. 10. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan ke Rekening Efek Saham hasil PUT I bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan haknya melalui KSEI akan dikreditkan pada Rekening Efek dalam 2 (dua) hari kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik di rekening Perseroan. Saham hasil PUT I bagi pemegang HMETD dalam bentuk SBHMETD yang melaksanakan HMETD sesuai haknya akan mendapatkan Surat Kolektif Saham atau Saham dalam bentuk warkat selambatnya 2 (dua) hari kerja setelah permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran telah diterima dengan baik oleh Perseroan. Saham hasil penjatahan atas pemesanan Saham tambahan akan tersedia untuk diambil Surat Kolektif Saham-nya atau akan didistribusikan dalam bentuk elektronik dalam Penitipan Kolektif selambatlambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan. Surat Kolektif Saham Seri B hasil pelaksanaan HMETD dapat diambil pada setiap hari kerja (Senin-Jumat, pukul 9.30-15.30 WIB) dimulai pada tanggal 20 Juli 2011. Pengambilan dilakukan melalui kantor BAE yang ditunjuk Perseroan dengan menunjukkan/ menyerahkan dokumen-dokumen sebagai berikut : a. Asli Kartu Tanda Penduduk/Paspor/Kartu Ijin Tinggal Terbatas yang masih berlaku (untuk perorangan) atau b. Fotokopi Anggaran Dasar (bagi lembaga/badan hukum) dan susunan Direksi/Komisaris atau pengurus yang masih berlaku dan sah c. Surat Kuasa asli dan sah (bagi lembaga/badan hukum atau perorangan yang dikuasakan) dengan materai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi dengan fotokopi Kartu Tanda Penduduk/Paspor/ Kartu Ijin Tinggal Terbatas dari Pemberi dan Penerima Kuasa; dan d. Asli Bukti Tanda Terima Pemesanan Saham 11. Alokasi terhadap HMETD yang Tidak Dilaksanakan Jika Saham Seri B yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh para Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang Saham lainnya yang melakukan pemesanan tambahan lebih dari haknya, seperti tercantum dalam SBHMETD atau FPPS Tambahan secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat Saham Seri B yang tersisa, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Pembelian Siaga Penawaran Umum Terbatas I PT Pacific Strategic Financial Tbk (dahulu PT Pan Pacific International Tbk) Nomor 13 tanggal 25 Nopember 2010, Addendum I Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I PT Pacific Strategic Financial Tbk (dahulu PT Pan Pacific International Tbk) Nomor 42 tanggal 28 Maret 2011 dan Addendum II Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I PT Pacific Strategic Financial Tbk (dahulu PT Pan Pacific International Tbk) Nomor 12 tanggal 20 Mei 2011, ketiganya dibuat di hadapan Mahendra Adinegara SH, M.Kn, Notaris di Jakarta, maka PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas selaku Pembeli Siaga telah sepakat untuk mengambil bagian atas sisa Saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 2.800.475.000 (dua milyar delapan ratus juta empat ratus tujuh puluh lima ribu) saham dengan membeli Saham yang masih tersisa tersebut pada harga PUT I yaitu Rp102 (seratus dua Rupiah).

130

XVII. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU


Efek yang ditawarkan dalam PUT I ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang dapat diperdagangkan selama masa perdagangan yang ditentukan dan merupakan salah satu persyaratan pembelian Efek. Saham Seri B hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini dapat diperdagangkan selama masa perdagangan. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah: 1. Pihak yang berhak menerima SBHMETD

Para Pemegang Saham yang namanya dengan sah tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 7 Juli 2011 sampai dengan pukul 16.00 WIB mempunyai hak untuk memperoleh HMETD untuk membeli Saham Seri B dalam rangka PUT I ini dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 1 Saham memiliki 20 (dua puluh) HMETD untuk membeli 20 (dua puluh) Saham dengan Harga PUT I sebesar Rp102,(seratus dua Rupiah) setiap saham. 2. Pemegang HMETD

Pemegang HMETD yang sah adalah: a. Para pemegang saham yang namanya dengan sah tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 7 Juli 2011 sampai dengan pukul 16.00 WIB, berhak menerima HMETD dimana SBHMETD Pemegang Saham tersebut tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD, b. Pembeli/pemegang HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endorsemen SBHMETD sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD, atau c. Para Pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD 3. Perdagangan HMETD

Pemegang HMETD dapat memperdagangkan HMETD yang dimilikinya selama masa periode perdagangan HMETD yaitu periode sejak tanggal 11 Juli 2011 sampai dengan 15 Juli 2011. Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia, termasuk namun tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan lain yang ada dalam pasar modal, termasuk dan tidak terbatas pada ketentuan Bursa Efek Indonesia dan KSEI. Bila pemegang HMETD ragu-ragu dalam mengambil keputusan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat investasi, manajer investasi atau konsultan keuangan lain untuk mendapat penjelasan. HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI sedangkan HMETD yang berbentuk SBHMETD hanya bisa diperdagangkan di luar Bursa Efek. Agar HMETD tersebut dapat diperdagangkan di Bursa Efek selama masa periode perdangan HMETD sebagai tersebut diatas, maka HMETD tersebut harus dimasukkan ke dalam penitipan kolektif di KSEI, dengan cara membuka rekening pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang ditunjuk. Para Pemegang Saham harus memenuhi semua syarat dan ketentuan untuk membuka Rekening Efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang dipilihnya atas beban dan biaya para Pemegang Saham sendiri. Perdagangan HMETD dilakukan tanpa warkat, dimana penyelesaian transaksi dilaksanakan melalui mekanisme pendebetan dan pengkreditan rekening efek nama Perusahaan Efek atau Bank Kustodian di KSEI yang selanjutnya masing-masing rekening efek bagi para nasabah sebagai pemilik rekening Perusahaan Efek atau Bank Kustodian pada hari yang sama. Penyelesaian transaksi Bursa Efek atas HMETD dilakukan pada Hari Bursa sama dengan dilakukannya transaksi Bursa Efek (T+0) selambat-lambatnya pukul 16.00 WIB. Para Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETDnya tersebut dapat melaksanakan melalui perantara pedagang efek yang terdaftar di Bursa Efek.

131

Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban dari pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD. Berdasarkan Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-006/BEJ/1998, satu satuan perdagangan HMETD ditetapkan sejumlah 500 (lima ratus) HMETD. Perdagangan yang tidak memenuhi satuan perdagangan HMETD akan dilakukan melalui pasar negosiasi dengan pedoman harga HMETD yang terbentuk. Perdagangan HMETD dilakukan setiap Hari Bursa dari pukul 09.30 sampai dengan 12.00 WIB, kecuali hari Jumat sampai dengan jam 11.30 WIB. Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD miliknya tersebut dapat melakukannya melalui Anggota Bursa dan atau Bank Kustodian. 4. Bentuk HMETD

Ada dua bentuk HMETD yang akan diterbitkan Perseroan yaitu: a. Bagi Pemegang Saham yang berhak dan telah melakukan penitipan sahamnya secara elektronik melalui KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan SBHMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan HMETD ke Rekening Efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang ditunjuk masingmasing pemegang saham; dan b. Bagi Pemegang Saham yang berhak yang belum melakukan penitipan sahamnya secara elektronik melalui KSEI, maka HMETD akan diterbitkan dalam bentuk SBHMETD dengan mencantumkan nama dan alamat Pemegang Saham, jumlah saham yang dimiliki, jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham, jumlah saham yang dibeli, jumlah harga yang harus dibayar, jumlah pemesanan tambahan saham, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan 5. Permohonan Pemecahan SBHMETD

Bagi Pemegang SBHMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah dalam SBHMETD yang dimilikinya, maka pemegang HMETD yang bersangkutan dapat membuat surat permohonan pemecahan SBHMETD dan menyerahkan kepada BAE untuk mendapatkan pecahan SBHMETD yang diinginkan. Pemegang HMETD dapat melakukan pemecahan SBHMETD mulai tanggal 11 Juli 2011 sampai dengan 15 Juli 2011. Setiap pemecahan akan dikenakan biaya yang menjadi beban pemohon, yaitu sebesar Rp30.000,(tiga puluh ribu Rupiah) per SBHMETD baru hasil pemecahan. Biaya tersebut sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai. 6. Nilai HMETD

Nilai HMETD yang ditawarkan oleh Pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara Pemegang HMETD yang satu dengan pemegang HMETD yang lainnya, dan akan tampak dalam permintaan penawaran pada pasar yang ada. Sebagai contoh, perhitungan HMETD dibawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai Bukti HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh merupakan nilai HMETD yang sesungguhnya. Penjelasan di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai dari HMETD: Misalkan harga pasar satu saham = Rp a Harga saham PUT I = Rp b Jumlah Saham yang beredar sebelum PUT I = A Jumlah Saham yang ditawarkan dalam PUT I = B (Rp a X A) + (Rp b X B) Harga Teoritis Saham Seri B exHMETD = (A+B) = Rp X Harga Bukti HMETD per Saham = Rp X Rp b

132

7.

Penggunaan SBHMETD

SBHMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada Pemegang HMETD untuk membeli Saham Seri B. SBHMETD hanya diterbitkan bagi Pemegang Saham yang berhak yang belum melakukan konversi Saham digunakan untuk memesan Saham Seri B. SBHMETD tidak berlaku dalam bentuk fotokopi. SBHMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian. 8. Pecahan HMETD

Sesuai dengan peraturan Bapepam-LK No.IX.D.1 Tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dalam hal Pemegang Saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

133

XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS, FORMULIR DAN SERTIFIKAT BUKTI HMETD


Prospektus, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan dan Permohonan Pemecahan, Sertifikat Bukti HMETD, dapat diambil langsung oleh Pemegang Saham Perseroan yang tercatat dalam Data Pemegang Saham Perseroan tanggal 7 Juli 2011 di BAE Perseroan: PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower lantai 10 Jl. Jend Sudirman kav. 28 Jakarta 12920 Indonesia Telp: (021) 521-2316 Fax: (021) 521-2320 Email: ficomindo_br@yahoo.co.id

134

You might also like