You are on page 1of 17

Kelompok 8 : Giyanti Eka Pratiwi (8) Kurniawan Suganda (13) Pratiwi Putriyan (20) Reza Agi Hermawan (22)

Kelas : XII TKJ A SMKN 1 Cimahi Hari/tanggal : Sabtu, 22-10-2012

Pembimbing : Rudi Haryadi Antoni Budiman

PROTOKOL WAN

No. Eksperimen : 7 Diagnosa WAN Nilai / paraf :

I. TUJUAN Siswa dapat mengetahui pengertian dari Protokal WAN Siswa dapat mengetahui jenis-jenis Protokol WAN Siswa dapat mengetahui tujuan dan cara kerja dari Protokol WAN Siswa dapat membedakan Metoda Akses dengan Protokol WAN Siswa dapat mengetahui karakteristik masing-masing Protokol WAN II. PENDAHULUAN Pada Kesempatan kali ini kita akan membahas dan mendalami mengenai Protokol Wan mulai dari pengertiannya, jenis-jenisnya, karakteristiknya dan cara konfigurasinya. Protokol WAN adalah aturan-aturan yang mengatur bagaimana pengiriman data dari satu Autonomous System (AS) ke Autonomous System (AS) lainnya. Protokol WAN ini memiliki perbedaan dan persamaan dengan Metoda Akses. Perbedaan dan persamaannya sebagai berikut : Perbedaan dan Persamaan Protokol WAN dan Metoda Akses : Protokol WAN Metoda Akses Perbedaan Bekerja pada jaringan WAN Persamaan Kebanyakan protokol bekerja pada Data Link Layer III. ALAT DAN BAHAN 1. Materi Mengenai Protokol WAN 2. 1 Buah PC / laptop Bekerja pada data link Layer Bekerja pada jaringan LAN

IV. RANGKUMAN MATERI WAN muncul dari kebutuhan untuk berbagi data melewati daerah / jarak geografis yang luas. WAN bertujuan untuk menghubungkan beberapa LAN dan menjamin terjadinya pengiriman data dari satu LAN ke LAN yang lainnya. WAN Protokol telah berubah seiring berjalannya waktu, awalnya protokol WAN fokus pada Error Connection, didesain untuk operasi tua, dan bekerja untuk kabel tembaga unreliable. Protokol WAN sekarang menyediakan kecepatan tinggi yang reliable dalam pengiriman pada kabel tembaga dan Fiber Optik. Disamping pesatnya perkembangan teknologi WAN, tetap saja masih memiliki kekurangan . Jenis koneksi protocol WAN : 1. Circuit switching 2. Packet switching 3. Leased line Jenis koneksi Protocol WAN. 1. Circuit Switched A. Pengertian Circuit Switched Koneksi ini terlebih dulu membuat call setup agar memulai pengiriman paket. Kerugian terbesar dari teknik ini adalah penggunaan jalur yang bertambah banyak untuk jumlah hubungan yang meningkat. Efek yang timbul adalah cost yang akan semakin meningkat di samping pengaturan switching menjadi sangat komplek. Kelemahan yang lain adalah munculnya idle time bagi jalur yang tidak digunakan. Hal ini tentu akan menambah inefisiensi. Model circuit switching, karena sifatnya, biasanya mentransmisikan data dengan kecepatan yang konstan, sehingga untuk menggabungkan suatu jaringan dengan jaringan lain yang berbeda kecepatan tentu akan sulit diwujudkan. Pemecahan yang baik yang bisa digunakan untuk mengatasi persoalan di atas adalah dengan metoda data switching (packet switching). Dengan pendekatan ini, pesan yang dikirim dipecah-pecah dengan besar tertentu dan pada tiap pecahan data ditambahkan informasi kendali. Informasi kendali ini, dalam bentuk yang paling minim, digunakan untuk membantu proses pencarian rute dalam suatu jaringan ehingga pesan dapat sampai ke alamat tujuan. B. Karakteristik : Message message tidak disimpan Tidak adanya kelebihan bit bit Tergantung pada path transmisi Pemakaian bertanggung jawab jika kehilangan proteksi message Transmisi data kontinu Interaksi yang cukup cepat Path dibentuk untuk seluruh percakapan Delay setup panggilan: delay transmisi diabaikan

Sinyal akan sibuk bila party yang dipanggil juga sibuk tidak ada delay untuk pembentukan panggilan panggilan Elektromekanikal atau komputerisasi switching node Bandwidth transmisi yang tetap

C. Cara Kerja : Konsep kerja circuit switching yang pertama adalah kita harus menyediakan signal untuk media komunikasi dalam hal ini maksudnya mempersiapkan signal adalah antar media kita, sehingga komunikasi pada nantinya akan berjalan. Yang kedua adalah network interface adalah membuat jembatan antara media satu ke media lainnya sehingga itu digunakan untuk membuat jalannya signal antar media (secara garis besar). Yang ke tiga adalah membuat koneksi antar media komunikasi. Yang ke empat adalah setelah selesai di gunakan sesuai kebutuhan user atau yang lain maka alur signal yang di gunakan itu akan di disconnect selama tidak dipakai. Sehinnga dapat disimpulkan dalam penggunaan konsep circuit switching ini untuk penggunaanya setelah selesai akan di disconnect secara otomatis. D. Jenis-jenis Circuit Switching. ISDN ( Integrated Services Digital Network ) suatu layanan digital yang berjalan melalui jaringan telepon.ISDN juga protocol komunikasi data yang dapat membawa packet data baik dalam bentuk text, gambar, suara, video secara simultan.Protocol ISDN beroperasi pada bagian physical, data link, dan network. .

Sample ISDN Configuration Illustrates Relationships Between Devices and Reference Points

Di dalam ISDN terdapat dua jenis pelayanan, yaitu: 1. Basic Rate Inteface (BRI) 2. Primary Rate Interface (PRI) * Keuntungan ISDN a. ISDN menawarkan kecepatan dan kualitas tinggi dalam pengiriman data, bahkan 10 kali lebih cepat disbanding PSTN b. Efisien. Delam satu saluran saja dapat mengirim berbagai jenis layanan (gambar, suara, video) sehingga efisien dalam pemanfaatan waktu c. Fleksibel. Single interface untuk terminal bervariasi d. Hemat biaya. Hanya membutuhan satu terminal tunggal untuk audio dan video * Model Jaringan a. Model Konvensional. Pada masa ini, masing-masing sistem jaringan terpisah, sehingga pengguna akan mengakses ke masing-masing jaringan untuk tiap keperluan layanan yang berbeda satu dengan yang lainnya. b. Model awal ISDN. Pada masa ini, masing-masing jaringan merupakan subnetwork dari ISDN yang dilengkapi dengan sebuah set saluran dan protokol untuk mengakses ke jaringan. Pengguna terdaftar sebangai pelanggan satu jaringan dengan tetap meminta layanan yang berbeda ke sistem yang juga masih berbeda-beda, tetapi telah menggunakan akses yang sama. Hanya sistemnya saja yang masih berbeda. c. Model jaringan ISDN penuh. Pengguna bisa mengakses ke satu jaringan lewat satu jalur akses yang sama. Sebab sistem ISDN menyediakan dan telah dapat melayani segala jenis pelayanan yang berbeda-beda Komponen ISDN Sistem ISDN terdiri dari lima buah komponen terminal utama yang bertugas untuk menjalankan proses layanannya, yaitu terminal Equipment, terminal Adapter, Network Termination, Line Termination, dan Local Exchange.

a.

Prinsip Kerja ISDN

Mendukung berbagai aplikasi voice dan nonvoice dengan menggunakan rangkaian terbatas dari fasilitas yang sudah distandarkan. Prinsip ini mendukung tujuan ISDN dan merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tersebut. ISDN mendukung berbagai jenis layanan yang berkaitan dengan komunikasi suara (panggilan telepon) dan komunikasi non-suara (pertukaran data digital). Layanan-layanan ini ditampilkan sesuai dengan standar (rekomendasi ITU-T) yang menetapkan beberapa interface dalam jumlah kecil dan fasilitas-fasilitas transmisi data. 2. Mendukung aplikasi switched dan non-switched. ISDN mendukung circuit-switching dan packet-switching. Selain itu, ISDN juga mendukung layanan non-switched dalam bentuk jalur yang disediakan untuk maksud itu. b. Ketergantungan terhadap koneksi 64 kbps ISDN menampilkan koneksi circuit-switching dan packet-switching pada 64 kbps. Ini merupakan pembangunan blok ISDN yang mendasar. Kecepatan ini dipilih karena pada saat itu kecepatan 64 kbps merupakan kecepatan standar untuk suara digital, dan oleh sebab itu dimasukkan ke dalam upaya pengembangan Integrated Digital Network (IDN). Pengembangan selanjutny dalam hal ISDN memungkinkan fleksibilitas yang lebih luas lagi.

c. Memiliki kecerdasan dalam jaringan ISDN diharapkan mampu menyediakan layanan terbaru dan memberikan kemampuan manajemen dan pemeliharaan jaringan yang lebih baik dengan adanya SS7. d. Arsitektur protokol yang berlapis Protokol-protokol bagi pemakai untuk mengakses IISDN melampirkan arsitektur berlapis dan dapat dipetakan menjadi model OSI. e. Konfigurasi yang beragam Lebih dari satu konfigurasi fisik yang bisa dipergunakan untuk mengimplementasikan ISDN. Ini memungkinkan adanya perbedaan dalam kebijakan nasional (sumber tunggal versus persaingan), dalam hal status teknologi, serta dalam hal kebutuhan dan peralatan dasar konsumen. Konfigurasi ISDN

PSTN

adalah jaringan telepon tetap yang menggunakan kabel sebagai perantara atau media penghubung. Jaringan PSTN sudah di kenal lama oleh masyarakat luas, masyarakat pada umumnya memanfaatkan jaringn PSTN untuk telpon rumah dan jaringan internet, karena biaya yang dikeluarkan cukup murah di bandingkan dengan jaringan lainnya. Cara kerja pesawat telepon PSTN: 1. Local Loop Setiap unit telepon terhubung dengan central office atau PSTN yang memiliki peralatan switching, peralatan pensinyalan dan baterai sebagai penunjang arus DC untuk mengoperasikan telepon. Setiap telepon yang dihubungkan ke PSTN membentuk suatu gelung lokal dari dua kabel yang disebut dengan pasangan kabel. Peralatan switching akan memberikan respon terhadap sinyal penekanan nomor baik berupa pulsa ataupun nada dari telepon pemanggil untuk menghubungkan telepon yang memanggil dengan telepon yang menjadi tujuan. Apabila hubungan berlangsung kedua telepon tersebut berinteraksi melalui pasangan gelung transformator menggunakan arus yang dihasilkan dari baterai PSTN. 2. Mengawali Pemanggilan Pada saat gagang telepon diletakkan pada telepon maka saklar dari telepon akan tertekan yang mengakibatkan saklar terbuka, keadaan seperti ini disebut kondisi on hook. Pada kondisi on hook antara pesawat telepon dan PSTN dalam keadaan terbuka, tetapi Bell Circuit pada telepon selalu terhubung dengan PSTN. Kapasitor akan mencegah aliran arus DC dari baterai yang mengalir pada Bell Circuit dan melalukan arus AC dari sinyal pendering. Bell Circuit akan berimpedansi tinggi pada saat terjadi sinyal pembicaraan sehingga tidak akan mempengaruhinya.

Pada saat gagang telepon diangkat maka saklar telepon akan tertutup, keadaan ini disebut kondisi off hook. Pada kondisi off hook bagian Speech Circuit pada telepon akan terhubung ke PSTN. Kondisi off hook memberikan isyarat pada PSTN bahwa telepon akan menggunakan saluran sehingga arus DC akan mengalir ke Speech Circuit. Kemudian PSTN akan mengirimkan nada pilih kepada telepon pemanggil untuk mengetahui bahwa PSTN siap menerima penekanan nomor tujuan.

3. Penekanan Nomor (Dialing)

Pada penekanan nomor terdapat dua metoda yaitu metoda decadic dan metoda DTMF. Sebagian besar pesawat telepon menggunakan metoda DTMF untuk mengirimkan nomor tujuan. Telepon jenis ini memiliki 12 tombol yang terdiri dari angka 0-9 ditambah dengan tanda * (asterik) dan tanda # (pagar). Penekanan sebuah tombol akan mengakibatkan rangkaian elektronika pada telepon menghasilkan dua buah nada yang mewakili sebuah simbol dimana frekuensi kedua nada tersebut masih berada pada saluran suara. Pada metoda ini terdapat nada frekuensi rendah pada setiap barisnya dan frekuensi tinggi pada setiap kolomnya.

Pada sistem penekanan ini nilai frekuensi dan tata letak dari setiap tombol telah distandarkan secara internasional. 4. Hubungan Telepon Setelah menerima nomor tujuan, PSTN secara otomatis akan menghubungkan telepon pemanggil dengan telepon yang dituju. Apabila telepon yang dituju dalam keadaan off

hook maka nada sibuk akan dihasilkan oleh PSTN untuk dikirimkan pada telepon pemanggil sebaliknya apabila telepon yang dituju dalam keadaan on hook maka nada dering akan dikirimkan pada telepon yang dituju tersebut. Pada saat yang sama nada dering balik (ring back tone) akan dikirimkan oleh PSTN pada telepon pemanggil untuk memberikan tanda bahwa telepon yang dituju sedang berdering.

5. Menjawab Panggilan Apabila telepon yang dituju diangkat maka gelung antar telepon dan PSTN akan terbentuk dan arus gelung akan mengalir pada telepon yang dituju dan PSTN akan menghentikan sinyal dering dan nada dering balik dari saluran tersebut. Kemudian komunikasi suara dapat dipertukarkan.

6. Mengakhiri Pembicaraan Hubungan telepon akan dihentikan apabila salah satu telepon atau kedua telepon tersebut meletakkan gagang telepon. Hal ini mengakibatkan sinyal on hook memberikan tanda ke PSTN untuk membebaskan saluran. E. Packet Switching Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan

dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potonganpotongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router. Tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut paket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya. Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima. Penggunaan packet switching mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penggunaan a. Karakteristik : Transmisi paket Tidak tergantung pada transmisi Paket paket akan disimpan sampai dikirim Rute terbentuk untuk tiap paket Jaringan akan bertanggung jawab pada paket individu Jaringan akan bertanggung jawab pada paket individu Delay transmisi paket Jenis-jenis Packet Switching Protocol HDLC ( High Level Data Link Control), merupakan suatu protocol WAN yang bekerja pada data link layer dimana HDLC protocol untuk menetapkan metode enkapsulasi packet data pada synchronous Serial.HDLC keluaran ISO memiliki kelemahan yakni masih bersifat Singelprotocol yang berarti hanya untuk komunokasi pada satu protocol, sedangkan untuk HDLC keluaran CISCO multiprotocol dimana dapat melakukan komunikasi data dengan banyak protocol ( misal IP, IPX dsb) dan protocol yang terdapat pada layer tiga secara simultan.

Cara Kerja HDLC

Pada saat pesan-pesan biner murni, misalnya karakter tak terpisah, dikirimkan lewat satu kanal, Acknowledgement dapat dikirimkan lewat kanal yang lain dengan arah yang berlawanan. Station pengirim akan mengirimkan serangkaian blok data secara kontinu dan hanya berhenti jika menerima pemberitahuan bahwa blok mengandung kesalahan. Pada saat isyarat NAK diterima, beberapa blok lain setelah blok yang berisi kesalahan sudah terkirim. Blok-blok yang dikirimkan harus diberi nomor sehingga dapat diidentifikasi secara terpisah. Setiap blok harus disimpan pada pengirim untuk selang waktu yang diperlukan pada sebuah pemberitahuan kesalahan yang diterima. Konfigurasi HDLC pada Cisco : Example 3-3. HDLC Configuration of the espn Router espn(config)#interface s1 espn(config-if)#encapsulation hdlc espn(config-if)#clock rate 2000000 espn(config-if)#ip address 12.168.128.2 255.255.255.252 espn(config-if)#exit espn(config)# espn(config)#interface s5

espn(config-if)#encapsulation hdlc espn(config-if)#clock rate 56000 espn(config-if)#ip address 12.168.128.9 255.255.255.252 Example 3-4 demonstrates the HDLC configuration of the bristol_u router. Example 3-4. HDLC Configuration of the bristol_u Router bristol_u(config)#interface s0 bristol_u(config-if)#encapsulation hdlc bristol_u(config-if)#ip address 12.168.128.10 255.255.255.252 bristol_u(config-if)#exit

Example 3-5. Output of the show interface Command router#show interface serial 5 Serial5 is up, line protocol is up Hardware is CD2430 in sync mode Internet address is 12.168.128.9/30 MTU 1500 bytes, BW 115 Kbit, DLY 20000 usec, rely 255/255, load 1/255 Encapsulation HDLC, loopback not set, keepalive set (10 sec) Last input 00:00:02, output 00:00:00, output hang never Last clearing of "show interface" counters never Input queue: 0/75/0 (size/max/drops); Total output drops: 0 Queuing strategy: weighted fair Output queue: 0/1000/64/0 (size/max total/threshold/drops) Conversations 0/1/256 (active/max active/max total) Reserved Conversations 0/0 (allocated/max allocated) 5 minute input rate 0 bits/sec, 0 packets/sec 5 minute output rate 0 bits/sec, 0 packets/sec 3870 packets input, 206261 bytes, 0 no buffer Received 1524 broadcasts, 0 runts, 0 giants, 0 throttles 0 input errors, 0 CRC, 0 frame, 0 overrun, 0 ignored, 0 abort 3907 packets output, 228500 bytes, 0 underruns 0 output errors, 0 collisions, 44 interface resets 0 output buffer failures, 0 output buffers swapped out

24 carrier transitions DCD=up DSR=up DTR=up RTS=up CTS=up router# show controllers serial_interface Command Use the show controllers serial_interface command to gain physical layer information about a serial controller. This information also helps verify the cable type and whether it is DCE or DTE. Example 3-6 demonstrates output from this command. Example 3-6. Output of the show interface Command espn#show controllers serial 1 HD unit 1, idb = 0xD7A28, driver structure at 0xDC7A8 buffer size 1524 HD unit 1, V.35 DCE cable, clockrate 2000000 cpb = 0x43, eda = 0x2140, cda = 0x2000 RX ring with 16 entries at 0x432000 00 bd_ptr=0x2000 pak=0x0DF384 ds=0x43C468 status=80 pak_size=0 01 bd_ptr=0x2014 pak=0x0DF1B4 ds=0x43BDB0 status=80 pak_size=0 02 bd_ptr=0x2028 pak=0x0DEFE4 ds=0x43B6F8 status=80 pak_size=0 03 bd_ptr=0x203C pak=0x0DEE14 ds=0x43B040 status=80 pak_size=0 04 bd_ptr=0x2050 pak=0x0DEC44 ds=0x43A988 status=80 pak_size=0 05 bd_ptr=0x2064 pak=0x0DEA74 ds=0x43A2D0 status=80 pak_size=0 06 bd_ptr=0x2078 pak=0x0DE8A4 ds=0x439C18 status=80 pak_size=0 07 bd_ptr=0x208C pak=0x0DE6D4 ds=0x439560 status=80 pak_size=0 08 bd_ptr=0x20A0 pak=0x0DE504 ds=0x438EA8 status=80 pak_size=0 09 bd_ptr=0x20B4 pak=0x0DE334 ds=0x4387F0 status=80 pak_size=0 10 bd_ptr=0x20C8 pak=0x0DE164 ds=0x438138 status=80 pak_size=0 11 bd_ptr=0x20DC pak=0x0DDF94 ds=0x437A80 status=80 pak_size=0 12 bd_ptr=0x20F0 pak=0x0DDDC4 ds=0x4373C8 status=80 pak_size=0 13 bd_ptr=0x2104 pak=0x0DDBF4 ds=0x436D10 status=80 pak_size=0 14 bd_ptr=0x2118 pak=0x0DDA24 ds=0x436658 status=80 pak_size=0 15 bd_ptr=0x212C pak=0x0DD854 ds=0x435FA0 status=80 pak_size=0 16 bd_ptr=0x2140 pak=0x0DD684 ds=0x4358E8 status=80 pak_size=0 cpb = 0x43, eda = 0x2800, cda = 0x2800 TX ring with 2 entries at 0x432800

00 bd_ptr=0x2800 pak=0x000000 ds=0x000000 status=80 pak_size=0 01 bd_ptr=0x2814 pak=0x000000 ds=0x000000 status=80 pak_size=0 02 bd_ptr=0x2828 pak=0x000000 ds=0x000000 status=80 pak_size=0 0 missed datagrams, 0 overruns 0 bad datagram encapsulations, 0 memory errors 0 transmitter underruns 0 residual bit errors espn# Point to Point ( PPP ) protocol pada data link yang dapat digunakan untuk komunikasi Asynchronous Serial maupun Synchronous Serial. PPP dapat melakukan authentikasi dan bersifat multiprotocol. Protocol ini merupakan pengembangan dari protocol SLIP ( Serial Line Inteface Protocol ) yaitu suatu protocol standart yang menggunakan protocol TCP/IP.

Cara Kerja secara Umum PPP Untuk membangun komunikasi melalui link point-to-point, PPP mengirim LCP frame untuk mengkonfigurasi dan menguji data link. Setelah link telah ditetapkan dan fasilitas opsional telah dinegosiasikan, diperlukan LCP yang berasal dari PPP dengan mengirimkan frame NCP untuk memilih dan mengkonfigurasi protokol lapisan satu atau lebih jaringan. Ketika masing-masing lapisan protokol jaringan yang dipilih yang telah dikonfigurasi, paket-paket dari masing-masing protokol lapisan jaringan dapat dikirim melalui link. Link ini akan tetap dikonfigurasi untuk komunikasi sampai frame LCP atau NCP eksplisit menutup link, atau sampai terjadi suatu peristiwa eksternal (misalnya, timer tidak aktif berakhir atau campur tangan pengguna). Contoh Konfigurasi PPP : Example 4-1. PPP on a Serial Interface r1(config)#interface s1 r1(config-if)#encapsulation ppp

Set PPP encapsulation r1(config-if)#clock rate 56000

Needed for DCE connection r1(config-if)#ip address 172.16.128.1 255.255.255.252 r1(config-if)#no shut r1(config-if)#^Z r1# Example 4-2 lists the relevant portions of the configurations for routers r1 and r2 Example 4-2. Configuration Listings for PPP Back-to-Back on r1 and r2 hostname r1 ! interface Ethernet0 ip address 172.16.1.1 255.255.255.0 no ip directed-broadcast ! interface Serial1 ip address 172.16.128.1 255.255.255.252 no ip directed-broadcast encapsulation ppp clockrate 56000 ! router ospf 2001 network 172.16.1.1 0.0.0.0 area 0 network 172.16.128.1 0.0.0.0 area 1 _________________________________________________________ hostname r2 ! interface Ethernet0 ip address 172.16.2.1 255.255.255.0 ! interface Serial0 ip address 172.16.128.2 255.255.255.252 encapsulation ppp ! router ospf 2001 redistribute connected subnets network 172.16.128.2 0.0.0.0 area 1 default-metric 100

X.25 Protocol merupakan protocol standard yang mendefinisikan hubungan antara sebuah terminal dengan jaringan Packet Switching. Untuk protocol ini dibuat untuk komunikasi data secara analog yang berarti proses pengiriman data harus mengikuti algoritma algoritma yang ada pada Protocol X.25. Protocol ini melakukan suatu koneksi dengan membuat suatu Circuit Virtual dimana suatu jalur khusus pada jaringan public yang dipakai untuk komunikasi data antar protocol X.25 Contoh konfigurasi : interface token 0 cmns enable x25 map cmns 38.8261.17 0800.4e02.1f9f Frame Relay protocol untuk pengiriiman data pada jaringan public. Sama hal nya dengan protocol x.25, Frame Relay juga memakai Circuit Virtual sebagai jalur komunikasi data khusus akan tetapi frame Relay masih lebih baik dari X.25 dengan berbagai kelengkapan yang ada pada Protocol Frame Relay. Encapsulasi packet pada Frame Relay menggunakan identitas koneksi yang disebut sebagai DLCI ( Data Link Connection Identifier ) yang mana pembuatan jalur Virtual Circuit akan ditandai dengan DLCI untuk koneksi antara komputer pelanggan dengan Switch atau router sebagai node Frame relay. Frame Relay menawarkan alternatif yang menarik untuk kedua saluran yang berdedikasi dan jaringan X.25 untuk menghubungkan LAN ke jembatan dan router.

Prinsip kerja Frame-relay pada Transmisi packet data 1. Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI sebagai jalur pada tujuan suatu Frame. Jika suatu jaringan mempunyai masalah yang menangi frame tersebut baik yang disebabkan masalah jaringan maupun kemacetan terjadi maka frame tersebut akan dibuang. 2. Frame-Relay membutuhkan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai hasil kerja baik. Suatu jaringan tidak dapat melakukan koreksi masalah terhadap jaringan, maka frame-relay butuh protocol diatas nya melakukan koreksi kesalahan tersebut untuk menjaga suatu frame yang akan ditansmisikan. 3. Koereksi kesalahan yang dilakukan protocol-protocol lapisan lebiih tinggi tidak akan efektif ditinjau dari segi penundaan pemrosesan packet data yang memakan delay waktu. Maka dari itu suatu jaringan harus meminimumkan pembungan suatu frame. 4. Contoh konfigurasi: interface Serial2/0 ip address 172.16.10.1 255.255.255.0 encapsulation frame-relay frame-relay interface-dlci 100 no keepalive

clock rate 56000 ! router rip network 172.16.0.0 ! ATM ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah standar iInternational Telecommunication Union Telecommunication Standar Section (ITU-T) untuk cell relay informasi untuk beberapa layanan seperti voice, video, atau data. Jaringan ATM bersifat connection-oriented.

V. KESIMPULAN Setelah mempelajari tentang materi Protokol WAN, siswa dapat memahami dan mengetahui jenis-jenis protokol, langkah kerja dan perbedaannya.

You might also like