You are on page 1of 10

Nama : Giyanti Eka Pratiwi Kelas : XII TKJ A No Absen : 08 Hari / Tanggal : Senin / 4 November 2012

Autentikasi PPP
(PAP-PAP)

Guru Pembimbing : Rudi Haryadi, ST Antoni Budiman, S.Pd Mata Pelajaran : Diagnosa WAN

I. Tujuan - Siswa dapat mengetahui tentang materi Autentikasi pada PPP (CHAP dan PAP). - Siswa dapat mempraktekan cara konfigurasi PAP autentikasi melalui simulator (packet tracer). II. Pendahuluan Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protocol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada Wide Area Network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet. PPP merupakan data link protocol yang digunakan untuk melakukan koneksi secara langsung antara dua node melalui kabel serial, line telepon, trunk line, telepon selular, jalur radio yang spesial, atau fiber optik. Mayoritas ISP menggunakan PPP bagi pelanggannya yang menggunakan metode dial-up saat melakukan koneksi ke internet. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini: 1. PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE). 2. PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN. 3. Tidak ada batas transmission rate. 4. Keseimbangan load melalui multi-link. 5. LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya. 6. PPP protocol mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan sebagainya. 7. PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol). 8. NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas. PPP mempunyai 2 metode autentikasi yaitu Password Authentication Protocol (PAP) dan Chalenge Handshake Authentication Protocol (CHAP). PAP menggunakan cara 2 way handshake, dimana password dikirimkan dalam bentuk clear text (teks biasa). PAP dilakukan hanya pada awal penetapan link. Pada saat link PPP terbentuk, node di sisi remote akan mengirimkan informasi berupa username dan password kepada router yang mengawali koneksi, sampai autentikasinya diketahui (acknowledge). CHAP mengirimkan password

dalam bentuk hashing dengan menggunakan 3 way handshake. Protokol ini digunakan pada start-up awal dari data link dan pada saat checkup periodik pada link untuk memastikan bahwa router masih berkomunikasi dengan host yang sama. III. Alat dan Bahan 1. 1 Unit PC. 2. Simulator Packet Tracer. 3. Gambar Topologi yang akan digunakan. IV. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Topologi yang digunakan sebagai berikut :

3. Kemudian buka simulator packet tracer lalu buatlah topologi seperti topologi di atas. 4. Setelah itu konfigurasi IP Addres, Netmask dan Gateway untuk setiap host. a. Pada host 1.

b. Pada host 2.

5. Konfigurasi pula IP address untuk interfaces pada setiap Router. a. Pada Router 1.

b. Pada Router 2.

c. Pada Router 3.

6. Apabila sudah mengkonfigurasi IP, maka selanjutnya kita lakukan konfigurasi autentikasi PPP. Ini dilakukan di router, maka konfigurasinya seperti berikut : a. Konfigurasi PPP di Router 1.

b. Konfigurasi PPP di Router 2.

c. Konfigurasi PPP di Router 3.

7. Lakukan konfigurasi static routing agar host dapat terhubung dengan host lain yang berbeda network. Konfigurasinya seperti berikut : a. Konfigurasi Static Routing pada Router 1

b. Konfigurasi Static Routing pada Router 2.

c. Konfigurasi Static Routing pada Router 3.

8. Setelah itu lakukan pengujian koneksi menggunakan add simple PDU atau menggunakan perintah ping. 9. Lihat dan amati hasilnya. V. Hasil Kerja 1. Pengujian melalui Add simple PDU.

Terlihat bahwa uji koneksi dari PC1 ke PC12berhasil, begitupun sebaliknya. Maka konfigurasi yang telah dilakukan benar. 2. Pengujian melalui perintah ping. a. Dari host1 ke host2.

b. Dari host2 ke host1.

3. Pengujian melalui perintah show interfaces (nama interfaces). Pada R2 :

Terlihat pada gambar di atas bahwa interfaces serial2/0 pada Router2 telah terkonfigurasi enkapsulasi PPP. VI. Kesimpulan Dalam melakukan konfigurasi untuk autentikasi PPP dengan PAP, maka kita harus memasukkan user dan password untuk masing-masing interface. Penggunaan PAP ini tingkat kemanannya lebih tinggi daripada CHAP.

You might also like