You are on page 1of 10

Nama : Giyanti Eka Pratiwi Kelas : XII TKJ A No Absen : 08 Hari / Tanggal : Senin / 18 November 2012

Frame Relay
(3 Router)

Guru Pembimbing : Rudi Haryadi, ST Antoni Budiman, S.Pd Mata Pelajaran : Diagnosa WAN

I. Tujuan - Siswa memahami tentang materi frame relay. - Siswa dapat melakukan konfigurasi frame relay pada router dengan menentukan LMI dan DLCI yang digunakan. - Siswa dapat melakukan konfigurasi cloud yang digunakan untuk frame relay pada packet tracer. II. Pendahuluan Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice. Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan. Fitur Frame Relay Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: Kecepatan tinggi Bandwidth Dinamik Performansi yang baik/ Good Performance Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability) Perangkat Frame Relay Sebuah jaringan frame relay terdiri dari endpoint (PC, server, komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda: DTE: Data Terminating Equipment DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking. Perangkat DTE ini mencakup endpoint dan perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi. DCE: Data Communication Equipment DCE adalah perangkat internetworking pengontrol carrier. Perangkat-perangkat ini juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE.

Virtual Circuit (VC) Frame Relay Pengantar Virtual Circuit (VC) Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara endpoint dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC): Switched Virtual Circuit (SVC) Permanent Virtual Circuit (PVC) Switched Virtual Circuit (SVC) Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat empat status pada sebuah SVC: Empat status pada SVC : Call setup Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua perangkat DTE Frame Relay terbentuk. Data transfer Data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit (vc). Idling Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah berhenti. Call termination Setelah koneksi idle untuk beberapa perioda waktu tertentu, koneksi antar dua DTE akan diputus. Permanent Virtual Circuit (PVC) PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan permintaan atau berdasarkan call-by-call. Walaupun jalur aktual melalui jaringan berdasarkan variasi waktu ke waktu (TDM) tetapi circuit dari awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC adalah koneksi permanen terus menerus seperti dedicated point-to-point circuit. Perbandingan PVC vs SVC PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan leased line. Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus (disconnect), oleh karena itu, tidak pernah terdapat status call setup dan termination. Hanya terdapat 2 status : Data transfer Idling

III. Alat dan Bahan 1. 1 Unit PC. 2. Simulator Packet Tracer. 3. Gambar Topologi yang akan digunakan. IV. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Topologi yang digunakan sebagai berikut :

3. Kemudian buka simulator packet tracer lalu buatlah topologi seperti topologi di atas. 4. Setelah itu konfigurasi interfaces pada masing-masing router. a. Pada Router 1.

b. Pada Router 2.

c. Pada Router 3.

5. Apabila sudah mengkonfigurasi IP address untuk interface router 1, 2 dan 3 maka selanjutnya kita lakukan konfigurasi enkapsulasi Frame relay, LMI dan DLCI. Maka konfigurasinya seperti berikut :

a. Konfigurasi enkapsulasi Frame Relay di Router 1.

b. Konfigurasi enkapsulasi Frame Relay di Router 2.

c. Konfigurasi enkapsulasi Frame Relay di Router 3.

6. Kemudian lakukan konfigurasi DLCI dan Frame Relay pada Cloud seperti berikut :

7. Setelah itu lakukan pengujian koneksi menggunakan add simple PDU atau menggunakan perintah ping. 8. Lihat dan amati hasilnya.

V. Hasil Kerja 1. Pengujian melalui Add simple PDU.

Terlihat bahwa uji koneksi yang telah dilakukan success, sehingga setiap router dapat berkoneksi dengan router yang lain. Maka konfigurasi yang telah dilakukan benar.

2. Pengujian melalui perintah ping dan tracert. a. Dari Router 1 ke Router lain.

3. Pengujian dengan menggunakan perintah show frame-relay map. a. Pada Router 1.

b. Pada Router 2.

c. Pada Router 3.

VI. Kesimpulan Setelah melakukan praktikum Frame Relay pada simulator packet tracert, saya dapat lebih memahami tentang frame relay. Dan juga dapat mengetahui konfigurasi-konfigurasi yang digunakan untuk membuat frame relay, serta telah berhasil mempraktekkannya pada simulator packet tracert. Teknologi WAN Frame Relay digunakan untuk menghubungkan 2 atau lebih router yang ingin saling terkoneksi dengan menggunakan serial, sedangkan PPP hanya point-to-point saja.

You might also like