You are on page 1of 11

Nama : Resha RDP Absen : 21 Kelas : XII TKJA Tanggal : 19-09-2012

Spanning Tree Protocol

Nama Pembimbing : Rudi Haryadi Antoni Budiman Job ke : 11 Nilai dan Paraf :

1. Pendahuluan Saat desain LAN memerlukan beberapa switch, umumnya network enginer menyertakan segment LAN yang redundant diantara switch-switch tersebut. Tujuannya sederhana, switchswitch berkemungkinan mengalami kegagalan beroperasi, atau ada kemungkinan kabel terputus atau ter-unplug sehingga dengan adanya segment redundant ini, layanan network masih bisa berjalan walaupun ada kendala diatas. LAN dengan link yang redundant memungkinkan frame mengalami looping didalam network tanpa henti. Frame yang looping ini menyebabkan gangguan performansi pada network. Oleh karena itu, LAN memanfaatkan Spanning Tree Protocol (STP), yang memungkinkan LAN tetap bisa menggunakan link redundant tanpa harus menanggung resiko adanya frame yang looping dalam network. Tanpa adanya Spanning Tree Protocol (STP), LAN dengan link yang redundant mengakibatkan adanya frame yang looping tanpa henti didalam network. Dengan STP, beberapa switch akan mem-block interface/port-nya agar port tersebut tidak bisa lagi memforward frames keluar. STP akan menentukan port mana yang harus di block sehingga hanya 1 link saja yang aktif dalam satu segment LAN. Hasilnya, frame tetap bisa ditransfer antarkomputer tanpa menyebabkan gangguan akibat adanya frame yang looping tanpa henti di dalam network. 2. Tujuan a. Memberi pehaman awal tentang STP kepada peserta didik b. Peserta didik dapat membuat konfigurasi yang benar untuk penerapan STP c. Peserta didik memahami dan juga mengerti tentang cara kerja STP 3. Alat dan Bahan a. 1 PC atau notebook dan netbook ( saya menggunakan OS Windows 7) b. Software Packet Tracer versi 5.3.3 4. Langkah Kerja a. Yang pertama persiapkan topologi b. Berikut topologi sederhana yang saya buat sendiri

Dan juga penentuan jalur yang akan saya buat :

Jadi untuk warna merah merupakan jalur untuk VLAn 3, sementara warna biru merupakan jalur untuk VLAN 2. c. Berikut pengaturan yang saya buat untuk : i. VLAN 3 1. 6
Switch>enable Switch#configure terminal Enter configuration commands, one per line. CNTL/Z.

End with

Switch(config)#hostname 1 1(config)#vlan 3 1(config-vlan)#name 3 1(config-vlan)#exit 1(config)#interface fa0/1 1(config-if)#switchport access vlan 3 1(config-if)#spanning 1(config-if)#spanning-tree vlan 3 port 1(config-if)#spanning-tree vlan 3 port-priority 0 1(config)#interface fa0/2 1(config-if)#spanni 1(config-if)#spanning-tree vlan 3 port 1(config-if)#spanning-tree vlan 3 port-priority 16 1(config-if)#swit 1(config-if)#switchport mode trunk

2. 3 Switch>enable Switch#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Switch(config)#vlan 3 Switch(config-vlan)#name 3 Switch(config-vlan)#exit Switch(config)#vlan 2 Switch(config-vlan)#name 2 Switch(config-vlan)#exit Switch(config)#hostname 3 3(config)#interface fa0/4 3(config-if)#spanni 3(config-if)#spanning-tree vlan 3 port 3(config-if)#spanning-tree vlan 3 port-priority 32 3(config-if)#exit 3(config)#interface fa0/2 3(config-if)#spa 3(config-if)#spanning-tree vlan 3 port 3(config-if)#spanning-tree vlan 3 port-priority 48 3(config-if)#exit 3(config)#interface fa0/4 3(config-if)#switchport mode trunk 3(config-if)#interface fa0/2 3(config-if)#switchport mode trunk 3. 4 Switch>enable Switch#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Switch(config)#vlan 3 Switch(config-vlan)#name 3 Switch(config-vlan)#exit Switch(config)#interface fa0/1 Switch(config-if)#swit Switch(config-if)#switchport access vlan 3 Switch(config-if)#exit Switch(config)#interface fa0/2 Switch(config-if)#spa Switch(config-if)#spanning-tree vlan 3 por Switch(config-if)#spanning-tree vlan 3 portpriority 64 Switch(config)#interface fa0/2 Switch(config-if)#switchport mode trunk Switch(config-if)#exit Switch(config)#interface fa0/1 Switch(config-if)#spannig Switch(config-if)#spannin Switch(config-if)#spanning-tree vlan 3 port Switch(config-if)#spanning-tree vlan 3 portpriority 80 Switch(config)#hostname 4 4(config)# ii. VLAN 2 1. 1 Switch>enable Switch#configure terminal Enter configuration commands, one per line. with CNTL/Z. Switch(config)#hostname 1 1(config)#vlan 2 1(config-vlan)#name 2 1(config-vlan)#exit 1(config)#interface fa0/4 1(config-if)#switchport vlan 2 ^ % Invalid input detected at '^' marker.

End

1(config-if)#swit 1(config-if)#switchport a 1(config-if)#switchport access vlan 2 1(config-if)#spannig 1(config-if)#spanning 1(config-if)#spanning-tree vlan 2 port 1(config-if)#spanning-tree vlan 2 port-priority 0

1(config-if)#exit 1(config)#interface fa0/1 1(config-if)#spa 1(config-if)#spanning-tree vlan 2 port 1(config-if)#spanning-tree vlan 2 port-priority 16 1(config-if)#swit 1(config-if)#switchport mode trunk 1(config-if)# 2. 3 3#conf ter Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. 3(config)#interface fa0/4 3(config-if)#switchport mode trunk 3(config-if)#interface fa0/2 3(config-if)#switchport mode trunk 3(config)#interface fa0/3 3(config-if)#switchport mode trunk 3(config-if)#spanng 3(config-if)#spanni 3(config-if)#spanning-tree vlan 2 port 3(config-if)#spanning-tree vlan 2 port-priority 32 3(config-if)#exit 3(config)#interface fa0/1 3(config-if)#switc 3(config-if)#switchport acc 3(config-if)#switchport access vlan 2 3(config-if)#spang 3(config-if)#spani 3(config-if)#spann 3(config-if)#spanning-tree vlan 2 port 3(config-if)#spanning-tree vlan 2 port-priority 48 3(config-if)# d. Lalu jangan lupa untuk menggunakan perintah write dalam mode privilieage untuk menyimpan konfigurasi e. Lalu test dengan menggunakan pengiriman paket PDU, dan lihat jalurnya menggunakan mode realtime.

5. Hasil Kerja a. Jalur VLAN 3 1

b. Jalur VLAN 2 1

Catatan : Jika anda masih merasa pusing dengan hasil kerja, maka anda bisa melihat video yang telah saya buat .

6. Kesimpulan Jadi, kesimpulan yang didapat pada laporan STP kali ini yaitu kita harus teliti dalam menerapkan cara ini, karena STP atau kepanjangan dari Spanning Tree Protocol membutuhkan priority yang lebih kecil untuk dijadikan root, maka alangkah baiknya dalam penerapan topologi yang menggunakan STP sebagai penentuan jalur kita membuat topologinya terlebih dahulu beserta ketentuan ketentuan prioritas portnya. Karena jika tidak, kita akan kebingungan

You might also like