You are on page 1of 27

KESEBANGUNAN BANGUN DATAR

Tujuan Pembelajaran: Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Kesebangunan dalam Kehidupan seharihari


Kasus foto atau passphoto (sebangun)

Film negative

Pasfoto 3R (3,55)

Kasus pengubinan (kongruen)


Pasfoto 10R (810)

Konsep Kekongruenan
Definisi intuitif kekongruenan: Dua buah bangun datar dikatakan kongruen bila bangun datar yang satu dapat dianggap sebagai duplikat atau hasil cetakan dari bangun datar yang lain. Dengan kata lain, kedua bangun datar yang kongruen dapat saling menutupi dengan tepat.

Klik ? untuk melihat Kekongruenannya

Konsep Kekongruenan
Definisi matematis kekongruenan (sama sebangun): Dua bangun datar bersifat kongruen bila setiap pasangan sisi yang bersesuaian sama panjang dan setiap pasangan sudut yang bersesuaian sama besar.

Kongruen dengan orientasi sama

Kongruen dengan orientasi tidak sama

Klik ? untuk melihat Kekongruenannya

Apakah Bangun ABCD dan PQRS Kongruen?


D A P

B S R

Mana sisi dan sudut yang bersesuaian?

Apakah sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang?


A B P

C S R

Sisi-sisi yang bersesuaian :


AB bersesuaian dengan PQ dan AB = PQ BC bersesuaian dengan QR dan BC = QR CD bersesuaian dengan RS dan CD = RS DA bersesuaian dengan SP dan DA = SP

Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang

Apakah sudut-sudut yang bersesuaian sama besar?


A B
P Q

C S R

Sudut-sudut yang bersesuaian :


A bersesuaian dengan P dan A =P
B bersesuaian dengan Q dan B = Q C bersesuaian dengan R dan C = R D bersesuaian dengan S dan D =S

Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

Karena setiap pasangan sisi yang bersesuaian sama panjang dan setiap pasangan sudut yang bersesuaian sama besar maka bangun ABCD dan PQRS adalah kongruen

D A P

B S C R

Konsep Kesebangunan
Definisi intuitif kesebangunan (similaritas): Dua bangun datar dikatakan similar atau sebangun bila bangun yang satu dapat dianggap sebagai hasil perbesaran dari bangun datar yang lain.

Konsep Kesebangunan
Definisi matematis kesebangunan (similaritas): Dua buah bangun datar dikatakan sebangun (similar) bila semua pasangan sudut yang bersesuaian sama besar dan semua pasangan sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama (tetap). Apakah Segiempat MANO dan DIBU sebangun?

I
A
2,1cm 1,7cm

9cm

B
2,25cm

N
0,75cm

6,3cm

O Klik ini untuk sesuaikan orientasinya

3cm

Apakah sudut yang bersesuaian sama besar ?


I A 2,1cm 5,1cm 1,7cm 6,3cm 2,25cm B 9cm U

N 0,75cm

3cm

Besar Sudut yang Bersesuaian : M dengan B dan M = B O dengan U dan O = U N dengan U dan N = U A dengan I dan A = I

Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

Apakah Sisi yang Bersesuaian Memiliki Perbandingan yang Sama?


I A 2,1cm 5,1cm 1,7cm 6,3cm 2,25cm B 9cm U

N 0,75cm

3cm

Perbandingan Sisi yang Bersesuaian :


Sisi MO dengan BU

MO 3 cm 1 U 9 cm 3 ON 0,75 cm 1 Sisi ON dengan UD MO ON NA AM UD Kesimpulan: 2,25 cm 3 BU OD DI IB , dan NA 17 cm 1 BUDI adalah Sebangun SisiSegiempat MONA NA dengan DI DI 5,1cm 3 Sisi-sisi yang bersesuaian memAM 2,1cm 1 punyai perbandingan yang sama Sisi AM dengan IB IB 6,3 cm 3

Sifat Kekongruenan Segitiga


Jika 2 sisi diketahui sama panjang

1. Teorema Sisi-Sisi-Sisi (S-S-S)


Teorema S-S-S atau Teorema Sisi-Sisi-Sisi. Jika pada dua buah segitiga, semua pasangan sisi (bersesuaiannya) sama panjang, maka kedua segitiga itu kongruen.

A B

Sifat Kekongruenan Segitiga


Jika 2 sisi diketahui sama panjang

2. Teorema Sisi-Sudut-Sisi (S-Sd-S)


Teorema S-Sd-S atau Teorema Sisi-Sudut-Sisi. Jika pada dua buah segitiga, terdapat dua pasangan sisi yang sama panjang serta sudut yang diapitnya sama besar, maka kedua segitiga itu kongruen.

Sifat Kekongruenan Segitiga


Jika 2 sudut diketahui sama besar

1. Teorema Sudut-Sisi-Sudut (Sd-S-Sd)


Teorema Sd-S-Sd atau Teorema Sudut-Sisi-Sudut. Jika pada dua buah segitiga, terdapat dua pasang sudut yang sama besar serta sepasang sisi yang menjadi kaki dua sudut tadi sama panjang, maka kedua segitiga itu kongruen.

Sifat Kekongruenan Segitiga


Jika 2 sudut diketahui sama besar

2. Teorema Sudut-Sudut-Sisi (Sd-Sd-S)


Teorema Sd-Sd-S atau Teorema Sudut-Sudut-Sisi. Jika pada dua buah segitiga, terdapat dua pasang sudut yang sama besar serta sepasang sisi yang menjadi kaki dua sudut tadi sama panjang, maka kedua segitiga itu kongruen.

Sifat Kesebangunan Segitiga


Teorema Kesebangunan S-S-S Jika pada dua buah segitiga, semua pasangan sisi (bersesuaiannya) perbandingannya sama, maka kedua segitiga itu sebangun/similar.

Teorema Kesebangunan S-Sd-S Jika pada dua buah segitiga, terdapat dua pasangan sisi yang perbandingannya sama serta sudut yang diapitnya sama besar, maka kedua segitiga itu sebangun/similar.

Teorema Kesebangunan Sd-Sd. Jika pada dua buah segitiga, terdapat dua pasangan sudut yang sama besar, maka kedua segitiga itu sebangun/similar.

Penerapan Konsep Kesebangunan (dan Kekongruenan)


1. Pembuktian Kesebangunan Bangun Datar Secara Umum 2. Pembuktian Teorema atau Luas Bidang Datar 3. Topik Penskalaan dalam Menghitung Tinggi, Kedalaman, atau Jarak yang Sulit Diukur 4. Penggunaan pada Denah atau Peta atau Miniatur 5. Penerapan pada Bidang Fotografi dan Printing (cetak-mencetak) 6. Pengubinan Bangun Segitiga dan Segiempat

Pembuktian Kesebangunan Bangun Datar Secara Umum


Buktikanlah bahwa kedua bangun di bawah ini kongruen.
G K
83o

H
150o

150o

11
12 80o

12

M E

80o 11

83o

Bagilah segiempat tersebut menjadi 2 buah segitiga seperti ini


G K
q y x

N
p

H
y x

11
12 80o

12 q 80o 11 p

M E

LMN kongruen dengan HEF (Teorema S-Sd-S) Sehingga L = H = x dan N = F = p Perhatikan pada KLN , L = 150o x Juga, pada GHF, H = 150o x Jadi, L = H = 150o x = y (dimisalkan besarnya y)

Dengan cara sama, mudah ditunjukkan bahwa N = F = 83o p = q (dimisalkan besarnya q) Terakhir, dari kekongruenan LMN dan EFH maka LN = HF.
Jadi, dengan menggunakan Teorema Sd-S-Sd, maka KLN kongruen dengan GHF.

Pembuktian Teorema atau Luas Bidang Datar


Bukti Teorema Pythagoras
Buktikan teorema Pythagoras dengan menggunakan diagram di bawah ini. Diketahui segitiga ABC dengan sudut C siku-siku.
H
I G F K J C A J C K A B G H

(a)

(b)

Bukti
Misalkan panjang sisi segitiga ABC di hadapan sudut A,B, dan C berturut-turut a,b, dan c. Misalkan pula sudut di hadapan sisi AC = , sudut di hadapan sisi BC = . Perhatikan segitiga ABI pada gambar (a).
H (a) I

B
G F K

Luas ABI = luas CBI, karena dengan mengambil panjang alas IB maka tingginya sama (yaitu a). Padahal luas segitiga CBI adalah a2. Jadi, luas ABI = a2 ... (i) Luas CBH = luas KBH, karena dengan mengambil panjang alas BH maka tingginya sama (yaitu BK). Padahal luas segitiga KBH adalah luas BKGH. Jadi, luas CBH = luas BKGH ... (ii)

D
I B

E
H B

Akan dibuktikan bahwa ABI kongruen dengan CBH.


Dari diagram sebelumnya, diperoleh bahwa BI = a, AB = c, dan ABI = 90o + . BC = a, BH = c, dan HBI = 90o + . Jadi, dengan Teorema S-Sd-S, maka jelas bahwa ABI kongruen dengan CBH. Oleh karena itu, dari (i) dan (ii) diperoleh: a2 = luas BKGH atau a2 = luas BKGH ...(iii)

A C

(b)
I B

Dengan cara yang sama menggunakan gambar (b), dan membuktikan bahwa CAF kongruen dengan EAB, maka diperoleh b2 = luas AKGF .... (iv)
G F

K J C A

Dari hasil (iii) dan (iv) maka diperoleh: a2 + b2 = luas BKGH + luas AKGF = c2.

Topik Penskalaan dalam Menghitung Tinggi, Kedalaman, atau Jarak yang Sulit Diukur
Bagaimana Thales menghitung tinggi Piramida ?
T

R C P S

U
B

Dengan membuat segitiga PQR yang sebangun dengan segitiga PST, maka kita dapat menghitung tinggi ST bila kita mengetahu PQ, PS dan QR. Misalkan, PQ = 20 cm, QR = 10 cm, dan PS = PU + AB = 600 m.

QR ST PQ PS

10 ST 20 600

ST = .600 = 300 m

Penggunaan pada Denah atau Peta atau Miniatur


Contoh peta antara lain peta wilayah Yogyakarta, peta wilayah Indonesia, peta dunia. Contoh miniatur antara lain pada miniatur gedung, monumen, dan bangunan besar lainnya. Perbandingan panjang dalam kesebangunan, disebut dengan skala. Contohnya skala 1 : 2.000 atau 1 : 1.000.000. Skala 1 : 2.000 artinya 1 satuan pada denah/peta mewakili 2.000 satuan ukuran sebenarnya. Misalnya, 1 cm pada denah mewakili 2.000 cm = 20 m ukuran sebenarnya.

Penerapan pada Bidang Fotografi dan Printing (cetak-mencetak)


Sesunggunya passphoto dengan ukuran yang berbeda tersebut memiliki gambar photo diri yang sebangun. Semakin besar ukuran kertas photo maka semakin besar ukuran photo diri di dalamnya. Untuk ukuran passphoto, dikenal dengan ukuran kertas 2 3, 3 4, 4 6, dan 6 8. Untuk ukuran photo (dengan kamera biasa), dikenal ukuran kertas 3R, 4R, 6R,.... Konsep kesebangunan dijumpai juga pada bidang cetak mencetak umumnya. Misalnya, photocopy. Kertas A4, maka bila di-photocopy dengan kertas A3, ukuran gambar yangada di dalam kertas akan diperbesar menjadi 2 kali. Bila dengan A2, diperbesar menjadi 4 kali. Dengan A1 diperbesar menjadi 8 kali

Pengubinan Bangun Segitiga dan Segiempat

Semua jenis segitiga dan semua jenis segiempat dapat dipergunakan untuk pengubinan. Syaratnya hanya satu, yaitu semua ubin harus merupakan segitiga atau segiempat yang kongruen.

You might also like