You are on page 1of 48

1

SEJARAH BERDIRINYA
DINASTI AL-AYYUBIYAH
(569 - 650 H / 1174 - 1252 M)



Kompetensi Dasar:
2.1 Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
Indikator:
Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
Menjelaskan perjuangan dan keperwiraan Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi
Menyebutkan para penguasa Dinasti Al Ayyubiyah









Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh
Shalahuddin Al Ayyubi. Dialah pahlawan
besar kaum muslimin yang berhasil
membebaskan kota suci Yerussalem
melalui serangkaian Perang Salib.
Dinasti Ayyubiyah berhasil
mempersatukan umat Islam yang
membentang antara Mesir hingga Syam.
Selain memiliki kekuatan politik yang
disegani musuh, dinasti ini juga turut
serta mengembangkan ilmu pengetahuan
di Al Azhar yang sebelumnya menjadi
simbol kebesaran Syiah Dinasti
Fatimiyah menjadi beraliran Sunni. Para
ulama dan pelajar dari berbagai pelosok
negeri berdatangan ke Al Azhar untuk
mengembangkan Ilmu Pengetahuan
BAB
1
2









A. Sejarah Berdirinya Dinasti Ayyubiyyah
Pendiri Dinasti Ayyubiyyah adalah Shalahuddin Al
Ayyubi. Ia lahir di Takriet pada tahun 532 H / 1137 M. Dan
meninggal pada tahun 588 H / 1193 M. Nama lengkapnya
adalah Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi putra dari Najmuddin
Bin Ayyub. Adapun nama Dinasti Ayyubiyah di ambil dari
nama kakeknya yang bernama Ayyub. Dinasti ini berkuasa di
Mesir, Syiria dan Yaman serta mampu menguasai Palestina
dan Yerussalem.
Shalahuddin Al Ayyubi berasal dari suku Kurdi, Azerbeijan yang dikenal gagah
dan pemberani. Namanya semakin populer di dunia Islam pada waktu itu, karena
kegagahan dan keberaniannya melawan pasukan tentara salib dari Eropa. Nama
Shalahuddin Al Ayyubi dikenal dikalangan masyarakat Barat dengan sebutan Saladin, dan
ketika ia berkuasa dan menjadi sultan pertama Dinasti Ayyubiyyah, mereka menyebutnya
Sultan Saladin.
Ketika masih muda, Shalahuddin Al Ayyubi kurang terkenal di masyarakat, ia isi
masa mudanya dengan menekuni bidang tehnik strategi perang, maupun politik. Setelah itu
melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk mempelajari Teologi Sunni selama
sepuluh tahun.
Setelah ayah Shalahuddin Al Ayyubi (Najmuddin Bin Ayyub)
memperkenalkannya dengan Nuruddin Zanki, gubernur Suriah dari Bani Abbasiyah,
akhirnya Shalahuddin diangkat sebagai kepala Garnisun (tentara gabungan) di Balbek.
Dari sinilah kariernya dimulai. Kehidupan Shalahuddin penuh dengan perjuangan dan
MUQADDIMAH

}4 _/E@O> El44N 1Og4O^- 4
O4O=E4- _/4EO E7):4> g4^Ug`
~ ]) OE- *.- 4O- OE+-
'4 =eu4lE>- -47.-4Ou-
Eu4 Og~-.- E47.~E} =}g`
Ug^- 4` El =}g` *.- }g`
]Oj4 4 OO4^ ^g
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kalian hingga kalian
mengikuti agama mereka. Katakanlah sesungguhnya petunjuk Allah itulah
petunjuk (yang benar). Dan sesungguhnya jika kalian mengikuti kemauan mereka
setelah pengetahuan datang kepada kalian, maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagi kalian, (QS. Al Baqarah/2: 120)
3

peperangan. Hal ini dilakukan dalam mengemban tugas untuk memadamkan
pemberontakan dan juga dalam menghadapi Tentara Salib.
Pada saat Daulah Fatimiyah di Mesir menghadapi kesulitan dalam membendung
serangan tentara salib, rajanya yang bernama Al Adid Lidinillah meminta bantuan kepada
Nuruddin Zanki, raja Syam. Akhirnya Nuruddin mengutus Asaduddin Syirkuh dengan
didampingi oleh Shalahuddin membawa pasukan perangnya membantu Mesir. Dalam
perjuangannya Asaduddin Syirkuh bersama keponakannya yaitu Shalahuddin Al
Ayyubi telah berhasil melumpuhkan pihak lawan.
Sebagai imbalan atas jasa-jasanya, khalifah Al Adid mengangkat Asaduddin
Syirkuh sebagai perdana menteri Mesir pada tahun 1169 M. Ini merupakan pertama
kalinya keluarga Al Ayyub menjadi perdana menteri. Setelah Asaduddin Syirkuh
meninggal dunia, kholifah Al Adid kemudian mengangkat Shalahuddin Al Ayyubi sebagai
penggantinya. Pada saat diangkat sebagai perdana menteri ia berusia 32 tahun dan
mendapat gelar Al Malik An Nasir.
Setelah khalifah Al Adid, khalifah terakhir Dinasti Fatimiyah wafat pada tahun
1171 M, Shalahuddin Al Ayyubi berkuasa penuh untuk menjalankan peran keagamaan dan
politik. Dan pada tahun 1174 M Dinasti Ayyubiyyah secara resmi berdiri dengan
Shalahuddin Al Ayyubi sebagai sultannya. Dinasti ini berkuasa hingga 75 tahun lamanya.

B. Perjuangan dan keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
1. Periode perjuangan di Mesir
Beliau muncul pertama kali sebagai prajurit biasa pada tahun 559 H / 1164 M.
Sewaktu berumur 27 tahun. Ketika Nuruddin Zanki, pamannya mengirimkan pasukan
bersenjata dari suku Kurdi dan Tarkuman di bawah pimpinan Asaduddin Syirkuh yang
dibantu oleh banyak staf komando,
Shalahuddin Al Ayyubi termasuk salah
satunya. Tentaranya diminta untuk menyerang
Tyre agar bisa mengalihkan serangan tentara
salib dari Mesir. Permintaan itu menyebabkan
Nuruddin Zanki campur tangan dalam
urusan Mesir dan menjadi tahu bahwa Mesir
telah lemah menghadapi tentara Salib. Untuk
itu ia memberi kesempatan kepada
Shalahuddin sebagai wakil Nuruddin untuk menguasai Mesir.
4

Asaduddin Syirkuh sesudah memimpin angkatan
bersenjata selama dua bulan, ia meninggal. Akhirnya
jabatannya digantikan oleh Shalahuddin Al Ayyubi.
Karena kepandaiannya Shalahuddin Al Ayyubi diangkat
oleh khalifah Al Adid Sebagai perdana menteri.
Selanjutnya Shalahuddin menghadapi tentara salib
yang datang dari Barat, yang mencoba menduduki kota
Dimyat untuk merebut Mesir. Dari sinilah nampak
kegagahan dan keperwiraan Shalahuddin dalam menghalau
musuh. Musuh dapat dipukul mundur, sehingga Mesir
dapat terbebas dari cengkraman tentara salib.
Datanglah saatnya Shalahuddin Al Ayyubi tampil ke posisi yang paling atas
sebagai penguasa Mesir. Ketika khalifah Al Adid meninggal, Shalahuddin diangkat
sebagai penguasa Mesir, tetapi beliau tidak bersedia menjadi raja penerus Daulah
Fatimiyah. Ia memproklamirkan Mesir menyatu dengan pemerintahan Abbasyiyah di
Bagdad. Di sini namanya menanjak sebagai pemersatu Dunia Islam yang tadinya terpecah
menjadi Abbasiyah yang Sunni dan Fatimah yang beraliran Syiah.
Shalahuddin secara berangsur-angsur memperkuat kedudukannya tanpa
menimbulkan kecurigaan orang Mesir dan Nuruddin Zanki di Syiria. Beliau berusaha
melemahkan pengikut khalifah dan mencari kepercayaan rakyat yang kebanyakan pengikut
aliran sunni. Shalahuddin berusaha mendekati rakyat dan mengangkat orang-orang
kepercayaannya menduduki jabatan penting di Mesir. Setelah teguh kedudukannya
dipanggillah segala kaum keluarganya, ayah dan saudara-saudaranya supaya hidup
bersama di Mesir. Sesudah kuat kedudukannya dihentikan khutbah Jumat memuji khalifah
Fatimiyah, dikembalikan memuji khalifah Bagdad.

2. Periode menghadapi Syiria.
Karena kedudukannya yang teguh di Mesir, banyaklah orang yang cemburu atas
prestasi dan kebesarannya. Disampaikan kepada Nuruddin bahwa Shalahuddin hendak
merampas Mesir dari kekuasaannya. Maka disiapkan angkatan bersenjata hendak
menyerang Mesir untuk merebut kekuasaan dari Shalahuddin.
Setelah mendengar informasi penyerangan tersebut, Shalahuddin bersiap pula,
padahal musuh-musuh Islam sedang menyusun kekuatan untuk melanjutkan peperangan
5

merampas negeri Islam. Namun sebelum hal itu terjadi tiba-tiba mangkatlah Nuruddin
Zanki raja Syam di Damaskus pada tahun 569 H. Karena putra raja Syam masih kecil,
maka Shalahuddin memproklamirkan dirinya sebagai sebagai raja Mesir dan pelindung
raja Syam.
Shalahuddin menjadi penguasa Arab terpenting mempersatukan Mesir, Syiria,
Mesopotamia, dan Yaman untuk melawan tentara salib. Orang Kurdi dan Tarkuman
bergabung dengan pasukan Shalahuddin yang sangat berpengaruh di wilayah Asia Barat.
Akhirnya dengan terang-terangan dinyatakan
kekuasaannya yang penuh atas Mesir dan Syam
sesudah Shalahuddin berhasil memadamkan segala
kekacauan yang terjadi di Syiria. Raja Al Malik As
Sholeh pengganti Nuruddin Zanki dapat dikalahkan.
Pada tahun 572 H Shalahuddin kembali ke Mesir
dan diangkatlah Thauran Syah menjadi wali di
Syam. Dan kalau ia sedang di Syam maka wazirnya,
Bahrudin, menjalankan titahnya di Mesir.
Untuk mempertahankan diri melawan pengikut Fatimiyah di Mesir dan melawan
bahaya orang salib di Syiria dan Palestina, Shalahuddin mendirikan benteng Kairo di atas
bukit Muqottam yang paling barat. Tempat ini menjadi pusat pemerintahan dan kubu
militer yang sanggup menangkis serangan luar. Ini adalah rencana Shalahuddin untuk
menghubungkan benteng tersebut dengan perbentengan Kairo kuna zaman Fatimiyah dan
memperluas benteng sehingga memagari letak kota Fustat sepanjang sungai Nil.

3. Periode perjuangan di Palestina.
Masa ini digunakan untuk perang suci melawan tentara salib. Kebijaksanaan
Shalahuddin adalah membentuk persatuan negara Arab untuk mengusir orang kristen.
Dalam perang ini Shalahuddin selalu mengalahkan tentara salib sampai puncaknya
menghancurkan mereka di Hittin dekat Teberias tahun 1187 M. Kemudian diikuti dengan
pendudukan atas Palestina, Acre (Okka), Nablus, Caesaria, Jaffa, Ascolon, dan Beirut.
Pada tahun yang sama Yerussalem juga menyerah. Negeri Tripolis, Antiokh, seluruh
pesisir utara Tyre dikuasai. Perang suci ini disudahi dengan perjanjian tahun 1192 M di
Ramleh dengan syarat-syarat sebagai berikut :
a. Yerussalem tetap berada di tangan umat Islam, dan umat Kristen diizinkan
menjalankan ibadah di tanah suci mereka.
6

b. Tentara salib mempertahankan pantai Syiria dan Tyre sampai Jaffa
c. Umat Islam mengembalikan harta rampasan Kristen kepada umat kristen
Shalahuddin Al Ayyubi mempunyai dua tugas utama, yaitu sebagai seorang
negarawan yang berhasil mendirikan Dinasti Ayyubiyyah dan sebagai seorang panglima
perang Salib yang berhasil mengalahkan tentara Salib. Beliau banyak mengadakan
pembangunan di seluruh negara, membangun administrasi negara, membangun ekonomi,
perdagangan, memajukan ilmu pengetahuan, membangun madrasah dan sekolah,
mengembangkan bidang keagamaan mazhab ahli sunnah.
Selain itu Shalahuddin Al Ayyubi
membangun persatuan bangsa Arab di
bawah naungan Abbasyiyah di Bagdad
untuk menghadapi agresi tentara salib,
membangun benteng pertahanan militer di
bukit Muqottam. Tidak kurang sepuluh
tahun beliau menghadapi tentara salib di
dalam berbagai pertempuran sehingga
puncaknya pada pertempuran di Hittin pada
tahun 583 H / 1187 M. Beliau
mencapai kemenangan gemilang , dari
Teberias menuju Palestina dan merebut
kota itu dari kekuasaan tentara salib.
Walaupun beliau sudah mencapai kemenangan, namun tidak lengah karena
ternyata gelombang perang salib dari Barat datang lagi di bawah pimpinan raja-raja besar
Eropa diantaranya Ricard Hati Singa. Tentara salib ini dapat merebut kembali kota Okka.
Berulangkali tentara salib mencoba merebut kota Yerussalem (kota tujuan perang
salib) tetapi selalu gagal. Karena itu tentara salib mencoba mengarahkan penyerbuannya ke
Mesir pusat pemerintahannya Shalahuddin. Tetapi justru disitulah dengan kecerdasannya
Shalahuddin dapat menyerang dari belakang, dan Shalahuddin dapat merebut kembali kota
Yaffa.
Kedudukan sekarang berbalik, tentara salib porak popranda dan lemah, sedangkan
tentara Islam semakin kuat. Karena itu Ricard jatuh sakit dan minta damai. Kesempatan ini
digunakan Shalahuddin, diam-diam beliau datang ke kemah Ricard menyamar sebagai
seorang dokter Arab dan mengobatinya sampai sembuh. Sesudah Ricard sembuh, perang
pun dimulai kembali.
7

Menghadapi kenyataan ini, Ricard
mengakui dari lubuk hati yang paling dalam
atas kebaikan dan keberanian musuhnya yaitu
Shalahuddin Al Ayyubi. Akhirnya dengan
kejadian tersebut kedua belah pihak yang
berperang mengadakan perdamaian pada
tahun 588 H / 1192 M.
Setahun kemudian Shalahuddin Al
Ayyubi wafat dalam usia 57 tahun. Untuk mengabadikan perdamaian itu, Ricard yang
sangat kagum terhadap Shalahuddin, ia mengawinkan saudara perempuannya dengan Al
Malik Al Adil saudara Shalahuddin yang menggantikannya. Perkawinan dilangsungkan di
Palestina, perkawinan yang diharapkan sebagai hari terakhir permusuhan Kristen dan
Islam. Sayang rencana Ricard ini tidak didukung oleh Paus waktu itu karena Ricard justru
dikutuk dan dikucilkan dan perang salib tetap dilanjutkan.

C. Para Penguasa Dinasti Ayyubiyyah.
Setelah Shalahuddin mulai berkuasa, ia tidak membuat suatu kekuasaan yang
terpusat di Mesir. Tetapi justru ia membagi wilayah kekuasaan saudara-saudara dan
keturunannya. Sehingga hal ini mengakibatkan munculnya beberapa cabang Dinasti
Ayyubiyyah. Adapun para penguasa beberapa cabang Dinasti Ayyubiyyah tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Kesultanan Ayyubiyyah di Mesir.
No Nama Sultan Tahun Memerintah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi
Al Aziz
Al Mansur
Al Adil
Al Kamil
Al Adi II
As Salih Ayyub
Al Muazzam Turansyah
Al Asrof II
1171 - 1193 M
1193 - 1198 M
1198 - 1200 M
1200 - 1218 M
1218 - 1238 M
1238 - 1240 M
1240 - 1249 M
1249 - 1250 M
-

8

2. Kesultanan Ayyubiyyah di Damaskus.
No Nama Sultan Tahun Memerintah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi
Al Afdal
AL Adil I
Al Muazzam
An Nasir Dawud
Al Asraf
As Salih Ismail
Al Kamil
Al Adil II
As Salih Ayyub
As Salih Ismail (kedua)
As Salih Ayyub ( kedua )
Turansyah
An Nasir Yusuf
1174 - 1193 M
1193 - 1196 M
1196 - 1218 M
1218 - 1227 M
1227 - 1229 M
1229 - 1237 M
1237 - 1238 M
1238 M
1238 - 1239 M
1239 M
1239 - 1245 M
1245 - 1249 M
1249 - 1250 M
1250 - 1260 M

3. Keamiran Ayyubiyyah di Aleppo.
No Nama Sultan Tahun Memerintah
1.
2.
3.
4.
Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi
Az Zahir
Al Aziz
An Nasir Yusuf
1183 - 1193 M
1193 - 1216 M
1216 - 1236 M
1236 - 1260 M

4. Kesultanan Ayyubiyyah di Hammah.
No Nama Sultan Tahun Memerintah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Al Muzaffar
Al Mansur
An Nasir
Al Muzaffar II
Al Mansur II
Al Muzaffar III
1178 - 1191 M
1191 - 1221 M
1221 - 1229 M
1229 - 1244 M
1244 - 1284 M
1284 - 1300 M
9

7.
8.
Al Muayyad
Al Afdal
1310 - 1331 M
1331 - 1342 M

5. Kesultanan Ayyubiyyah di Homs.
No Nama Sultan Tahun Memerintah
1.
2.
3.
4.
Al Qahir
Al Mujahid
Al Mansur
Al Asraf
1178 - 1186 M
1186 - 1240 M
1240 - 1246 M
1246 - 1263 M

6. Kesultanan Ayyubiyyah di Mayyafariqin.
No Nama Sultan Tahun Memerintah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi
Al Adil I
Al Awhad
Al Asraf
Al Muzaffar I
Al KAmil
1185 - 1193 M
1193 - 1200 M
1200 - 1210 M
1210 - 1220 M
1220 - 1247 M
1247 - 1260 M

7. Kesultanan Ayyubiyyah di Sinjar.
No Nama Sultan Tahun Memerintah
1. Al Asraf 1220 1229 M

8. Kesultanan Ayyubiyyah di Hisn Kayfa.
No Nama Sultan Tahun Memerintah
1.
2.
3.
As salih Ayyub
Al Muazzam Turansyah
Al Ahwad
1232 - 1239 M
1239 - 1249 M
1249 - 1283 M

9. Kesultanan Ayyubiyyah di Yaman.
No Nama Sultan Tahun Memerintah
1. Al Muazzam Turansyah 1173 - 1181 M
10

2.
3.
4.
5.
6.
Al Aziz Tugtegin
Muizzuddin Ismail
An Nasir Ayyub
Al Muzaffar Sulaiman
Al masud yusuf
1181 - 1197 M
1197 - 1202 M
1202 - 1214 M
1214 - 1215 M
1215 - 1229 M

10. Kesultanan Ayyubiyyah di Kerak.
No Nama Sultan Tahun Memerintah
1.
2.
An Nasir Dawud
Al Muglib
1229 - 1249 M
1249 - 1263 M

Adapun diantara para penguasa Dinasti Ayyubiyyah yang cukup berprestasi dalam
kepemimpinannya selain Shalahuddin Al Ayyubi adalah sebagai berikut :
1. Al Adil I ( 1200 1218 M )
Al Adil I memiliki nama lengkap Al Malik Al Adil Saifuddin Abu Bakar Bin
Ayyub. Dari nama Saifuddin ini tentara salib memberikan julukan Saphadin. Ia adalah
putra Najmuddin Ayyub dan merupakan saudara muda Shalahuddin Al Ayyubi. Prestasi
pertamanya ialah ketika ia diangkat sebagai pemimpin pasukan saat mengikuti ekspedisi
militer pamannya, Asaduddin Syirkuh, ke Mesir antara tahun 1168 1169 M. setelah
kematian Nuruddin Zanki pada tahun 1174 M., ia memerintah di Mesir atas nama
saudaranya, Shalahuddin Al Ayyubi.
Sebagai seorang pemimpin, ia berhasil mengumpulkan sumber daya, baik alam
maupun manusia, untuk membantu usaha Shalahuddin Al Ayyubi menguasai Syiria dan
menghadapi pasukan Salib antara tahun 1175 1183 M. Pada tahun 1176 M., ia
memadamkan pemberontakan orang-orang Kristen Koptik di kota Qift, Mesir. Setelah itu
ia memerintah di Aleppo sebagai gubernur antara tahun 1183 1186 M. Tidak lama
kemudian , ia kembali ke Mesir untuk menghadapi pasukan Salib pada tahun 1186 1192
M. Pada tahun 1192 1193 M., ia menjadi gubernur di wilayah utara Mesir.
Setelah kematian Shalahuddin Al Ayyubi pada bulan Maret tahun 1193 M., ia
menghadapi pembrontakan Izzuddin di Mosul. Kemudian ia juga menentukan siapa yang
berhak menjadi penguasa ketika terjadi perselisihan di antara anak-anak Shalahuddin Al
Ayyubi, Al Aziz dan Al Afdal. Ia kemudian menduduki jabatan gubernur Syiria di
Damaskus dan menggunakan wilayah ini sebagai basis untuk memperluas kekuasaannya.
11

Setelah kematian Al Aziz, Al Afdal berusaha menduduki jabatan sultan. Tetapi, Al
Adil beranggapan Al Afdal tidak pantas menduduki jabatan sultan. Akhirnya peperangan
antara keduanya tidak terhindarkan. Al Adil berhasil mengalahkan Al Afdal dan menjadi
sultan di Damaskus.
Setelah menjadi sultan, ia memerintah wilayah Mesir dan Syiria dengan bijaksana
selama hampir dua dekade. Ia juga mendorong perdagangan dan menjalin hubungan baik
dengan negara-negara Salib. Setelah mendengan kabar akan adanya angkatan perang salib
ke-5, ia kembali bersiap ke medan laga walaupun usianya telah lanjut. Ia memperkuat
pertahanan di Mesir dan Palestina. Di tengah persiapan perang itu, ia jatuh sakit dan
meninggal dunia pada bulan Agustus 1218 M. Ia digantikan oleh putranya Al Kamil.
Al Adil merupakan seorang pemimpin pemerintahan dan pengatur strategi yang
berbakat dan efektif. Ia mampu menyediakan kebutuhan militer yang dibutuhkan oleh
Shalahuddin Al Ayyubi dalam setiap peperangan besarnya. Ia mempunyai peranan yang
sangat besar bagi Dinasti Ayyubiyyah dalam mempertahankan eksistensinya.

2. Al Kamil ( 1180 1238 M. )
Al kamil memiliki nama lengkap Al Malik Al Kamil Nasiruddin Abu Al Muali
Muhammad. Ia dipuji-puji karena berhasil dua kali mengalahkan pasukan Salib. Akan
tetapi, ia juga dicaci maki karena menyerahkan kembali kota Yerussalem kepada orang-
orang Kristen.
Al Kamil adalah putra Al Adil, saudara muda shalahuddin Al Ayyubi. Pada tahun
1218 M. Al Kamil memimpin pertahanan menghadapi pasukan salib yang mengepung kota
Dimyat ( Damietta ) dan kemudian menjadi sultan sepeninggal ayahnya. Pada tahun 1219
M., ia hampir kehilangan tahtanya karena konspirasi kaum Kristen Koptik. Al kamil
kemudian pergi ke Yaman untuk menghindari konspirasi itu. Akhirnya konspirasi itu
berhasil dipadamkan oleh saudaranya yang bernama Al Muazzam yang menjabat sebagai
gubernur Syuriah.
Beberapa kali ia menawarkan perdamaian kepada pasukan Salib, tetapi mereka
menolak tawaran itu karena adanya pengaruh dari Paus. Ia pernah menawarkan untuk
mengembalikan Yerussalem, membangun lagi temboknya yang setahun lalu dirobohkan
oleh saudaranya, dan mengembalikan Salib asli kepada tentara salib.
Tersebarnya wabah penyakit dan kelaparan akibat banjir sungai Nil mengakibatkan
Al Kamil gagal mempertahankan Dimyat pada bulan November 1219 M. Ia menarik
pasukannya menuju Mansurah, sebuah benteng di hulu Sungai Nil. Pasukan salib terus
12

maju menuju Kairo. Al Kamil kemudian membuka bendungan Sungai Nil dan banjir
melanda wilayah yang dikuasai oleh pasukan Salib. Kejadian itu membuat pasukan Salib
terpaksa menerima perdamaian yang ditawarkan oleh Al Kamil.
Pada tahun berikutnya, Al Kamil berselisih dengan saudaranya, Al Muazzam. Al
Kamil kemudian berencana menerima perdamaian dari Frederick II, Raja Sisilia, yang
telah menyiapkan pasukan Salib ke-6. Pada tahun 1227 M., Al Muazzam meninggal dan
Al Kamil berbagi kekuasaan dengan saudaranya Al Asraf Khalil. Dalam perjanjian itu
wilayah Al Kamil meliputi Palestina (Transyordan), sedangkan wilayah Al Asraf Khalil
meliputi Syiria.
Pada bulan Februari 1229 M., Al Kamil menyepakati perdamaian selama 10 tahun
dengan Frederick II. Ia mengembalikan Yerussalem dan kota-kota suci lainnya kepada
pasukan Salib. Kaum muslimin dan umat Yahudi dilarang memasuki kota itu, kecuali di
sekitar Masjidil Aqsa dan Masjid Umar. Perjanjian banyak ditentang oleh kaum muslimin
dan kaum Kristen sendiri. Hal itu membuat Al Kamil menerima banyak cacian dan
penentangan.
Al Kamil meninggal pada tahun 1238 M. Kedudukannya sebagai sultan digantikan
oleh As Salih Al Ayyub. Pada masa pemerintahannya As Salih Al Ayyub sering terlibat
perang saudara dengan kerabat dekatnya. Factor-faktor tersebut membuat kekuatan Dinasti
Ayyubiyyah seamakin melemah.



TUGAS KELOMPOK
1. Bacalah materi tentang peristiwa Perang Salib!
2. Diskusikan dengan kelompok hal-hal di bawah ini:
a. Faktor-faktor penyebab terjadinya perang Salib
b. Bagaimanakah perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi dalam perang Salib
c. Apakah dampak dari perang Salib bagi perkembangan umat Islam pada masa
Dinasti Ayyubiyah
3. Setelah berdiskusi, buatlah ringkasan materinya.
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
5. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan tanggapan
terhadap kelompok yang mempresentasikan.
13

LEMBAR TUGAS SISWA

Kelompok : ..
Materi diskusi : ..


Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua





14

UJI KOMPETENSI I
A. Pilihlah jawaban di bawah ini dengan benar!
1. Pendiri Dinasti Ayyubiyyah adalah...
a. Muhammad Abduh c. Al Muiz Lidinillah
b. Shalahuddin Al Ayyubi d. Najmuddin bin Ayyub
2. Nama Dinasti Ayyubiyyah diambil dari nama...
a. Asaduddin Syirkuh c. Najmuddin Bin Ayyub
b. Nuruddin Zanki d. Al Adidi Lidinillah
3. Dinasti Ayyubiyyah berdiri pada tahun ...
a. 359 H / 970 M c. 365 H / 974 M
b. 570 H / 1174 M d. 1280 H / 1882 M
4. Di bawah ini yang termasuk wilayah Dinasti Ayyubiyyah adalah
1. Mesir
Syiria
Yaman
Palestina
Yerussalem
2. Mekah
Madinah
Yaman
Damaskus
Iskandariyah
2. Irak
Iran
Palestina
Afganistan
Damaskus
4. Irak
Syiria
Persia
Maroko
Tunisia
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
5. Shalahuddin Al Ayyubi berasal dari Suku...
a. Qurays b. Baduwi c. Kurdi d. Khajraj
6. Orang Barat memanggil Shalahuddin Al Ayyubi dengan julukan ...
a. Saladin b. Saphadin c. Aladin d. Al Ikhsyd
7. Di Damaskus Shalahuddin Al Ayyubi mempelajari Teologi Sunni selama ... tahun.
a. 9 b. 10 c. 11 d. 12
8. Nuruddin Zanki adalah salah seorang gubernur dari daerah ...
a. Madinah b. Persia c. Suriyah d. Irak
9. Nuruddin Zanki mengangkat Shalahuddin Al Ayyubi sebagai kepala garnisun di ...
a. Yaman b. Iskandariyah c. Bagdad d. Balbek
10. Kehidupan Shalahuddin penuh dengan perjuangan dan peperangan, terutama dalam
menghadapi...
a. Dinasti Abbasiyah c. Tentara Salib
15

b. Dinasti Umayah d. Pasukan Barbar
11. Dinasti Fatimiyah meminta bantuan gubernur Syuriah dalam rangka menghadapi
serangan dari ...
a. tentara Mongol b. tentara salib
b. tentara Turki d. Dinasti Abbasiyah
12. Dalam rangka membantu Mesir, Nuruddin Zanki mengutus panglimanya yang
bernama...
a. Najmuddin Ayyub c. Asaduddin Syirkuh
b. Imaduddin Arselan d. Syawar
13. Karena jasa-jasanya dalam membantu Mesir, maka khalifah Al Adid mengangkat
Asaduddin Syirkuh sebagai...
a. perdana menteri c. sekretaris negara
b. gubernur Damaskus d. kepala Garnisun
14. Shalahuddin Al Ayyubi diangkat sebagai perdana menteri Mesir setelah wafatnya.
a. Asaduddin Syirkuh c. Najmuddin bin Ayyub
b. Khalifah Al Hakim d. Imadud Daulah
15. Ketika menjabat perdana menteri, Shalahuddin Al Ayyubi telah berusia tahun.
a. 30 b. 32 c. 34 d. 35
16. Ketika umur 27 tahun Shalahuddin Al Ayyubi muncul di Mesir sebagai
a. panglima perang c. prajurit biasa
b. perdana menteri d. khalifah
17. Setelah kematian Nuruddin Zanki, maka jabatan raja Syam dipegang oleh
a. Al Malik At Thahir c. Asaduddin Syirkuh
b. Al Malik As Saleh d. Al Masud Yusuf
18. Suatu tempat yang menjadi pusat pemerintahan dan kubu militer Shalahuddin Al
Ayyubi dalam menangkis serangan dari luar adalah ...
a. Bukit Shofa b. Bukit Muqottam c. Bukit Marwah d. Bukit Aqobah
19. Penguasa Kristen, raja Sisilia yang telah menyiapkan pasukan Salib ke-6 dan
mengadakan perdamaian dengan Al Kamil adalah ...
a. Philip II b. Ricard Hati Singa c. Frederick II d. William
20. Saudara muda Shalahuddin Al Ayyubi yang menjadi pemimpin pasukan ekspedisi
militer ke Mesir adalah ....
a. Al Adil I b. Al Muazam c. Al Aziz d. Al Kamil
21. Nama Saphadin merupakan julukan yang diberikan oleh tentara Salib kepada...
16

a. Shalahuddin Al Ayyubi c. Al Malik Al Adil Saifuddin
b. Al Malik An Nasir d. Nuruddin Zanki
22. Penyebab utama meninggalnya Al Adil di tengah persiapan perang Salib ke-5 adalah ...
a. karena di bunuh musuh c. kekurangan bahan makanan
b. usia yang lanjut dan jatuh sakit d. berebut kekuasaan dengan Al Afdal
23. Penyebab Al Kamil dicaci maki oleh orang banyak adalah karena ia menyerahkan
kembali kota ... kepada orang-orang Kristen.
a. Damaskus b. Yerussalem c. Bagdad d.Syiria
24. Pada bulan Februari 1229 M. Al Kamil menyepakati perdamaian dengan Frederick II
selama ...tahun.
a. 10 b. 15 c. 20 d. 25
25. Sering terjadinya perang saudara merupakan salah satu faktor penyebab kekuatan
Dinasti Ayyubiyyah menjadi semakin ...
a. kuat b. teguh c. lemah d. maju

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Shalahuddin pertama kali muncul sebagai prajurit biasa di Mesir ketika berumur
..... tahun.
2. Pasukan Assaduddin Syirkuh menyerang Tyre dengan tujuan untuk mengalihkan
serangan tentara salib dari ......................
3. Setelah kematian Asaduddin Syirkuh, Shalahuddin Al Ayyubi diangkat oleh Khalifah
Al Adid sebagai ......................... di Mesir.
4. Memuji-muji khalifah Fatimiyyah di setiap khutbah Jumat telah dihentikan oleh
Shalahuddin Al Ayyubi. Pujian itu kemudian diarahkan kepada khalifah
.........................................
5. Shalahuddin Al Ayyubi telah memproklamirkan Mesir menyatu dengan pemerintahan
.............................................. di Baghdad.
6. Karena kedudukan Shalahuddin semakin teguh di Mesir, akhirnya banyak orang yang
..... atas prestasinya.
7. Raja Syam yang merasa tersaingi oleh kekuasaan Shalahuddin di Mesir
ialah
8. Usaha Shalahuddin dalam mempersatukan Mesir, Syiria, Mesopotamia, dan Yaman
adalah dalam rangka untuk menghalau .................................................
17

9. Untuk menghadapi tentara salib di Syiria dan Palestina, Shalahuddin Al Ayyubi
mendirikan Benteng Kairo di atas bukit ...........................................
10. Dinasti Ayyubiyyah beraliran Islam Sunni, sedangkan Dinasti Fatimiyyah
beraliran

C. Jawablah pertanyaan Di bawah ini dengan benar !
1. Sebutkan tiga nama penguasa Dinasti Al Ayyubiyah yang terkenal!


2. Sebutkan syarat-syarat perjanjian damai antara Shalahuddin Al Ayyubi dengan Pasukan
Salib di Ramleh!


3. Jelaskan dengan singkat penyebab utama kegagalan Al Kamil mempertahankan Dimyat
pada bulan November 1219 M!


4. Sebutkan wilayah-wilayah yang berhasil dikuasai Shalahuddin Al Ayyubi!



Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua




18


PERKEMBANGAN ISLAM
PADA MASA DINASTI
AL-AYYUBIYAH


Kompetensi Dasar:
2.1. Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa
Dinasti Al Ayyubiyah
Indikator:
Mengidentifikasi kemajuan Dinasti Ayyubiyyah di bidang pendidikan.
Menjelaskan Peran Al Azhar sebagai pusat pengembangan ilmu keislaman.











Jasa Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi
dalam memajukan pendidikan kaum
muslim yaitu mengembangkan lembaga
Darul Hikmah menjadi Departemen
Pendidikan dan penerjemahan, dan
mengganti paham Syiah menjadi
paham Sunni. Sunni atau Ahlusunnah
wal jamaah adalah suatu madzhab
Islam yang berpegang teguh pada Al
Quran dan Hadits (sunah Rasulullah
SAW). Sedangkan madzhab Syiah
adalah madzhab Islam terbesar kedua,
yang merupakan pendukung dan
pengikut Ali bin Abi Thalib dan
keturunannya.
BAB
2
19











A. Kemajuan Dinasti Ayyubiyyah di bidang pendidikan.
Walaupun Shalahuddin Al Ayyubi termasyhur sebagai pemimpin Islam di medan
perang menghadapi tentara Salib, tetapi jasanya di bidang ilmu pengetahuan tidaklah
sedikit. Pada masanya Shalahuddin mendorong para ilmuwan untuk berlomba-lomba
dalam memajukan ilmu pengetahuan, serta memberikan kesejahteraan yang cukup
memadai bagi mereka.
Ada dua hal yang menjadi fokus perhatian para sultan Dinasti Ayyubiyah, yaitu
kekuatan militer untuk menghalau para musuh, terutama tentara Salib yang setiap saat
mengancam keselamatan umat Islam, dan kedua bidang pendidikan dan kebudayaan.
Khusus mengenai pendidikan, para sultan Dinasti Ayyubiyyah selalu memberikan
anggaran yang sama dengan anggaran militer. Sehingga bidang pendidikan mengalami
masa-masa keemasan pada waktu itu. Para ahli ilmu-ilmu tertentu, banyak didatangkan
dari beberapa negara, baik negara-negara muslim maupun non muslim.
Ada beberapa indikator kemajuan Dinasti Ayyubiyyah di bidang pendidikan, yaitu :
a. Membentuk Departemen khusus Pendidikan dan Penerjemahan. Dinasti
Ayyubiyyah yang merupakan penguasa lanjutan dari kekuasaan Islam sebelumnya,
memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun bangsa dan negara, terutama
pembangunan di bidang pendidikan. Dinasti Islam yang diwarisi oleh Dinasti
Ayyubiyyah di Mesir adalah Dinasti Fatimiyyah. Khalifah Al Hakim ( wafat 411 H /
1020 M ) dari Dinasti Fatimiyyah telah membentuk lembaga Darul Hikmah. Oleh
Sultan Shalahuddin Al Ayyubi, lembaga tersebut dikembangkan menjadi suatu
Departemen Pendidikan dan Penerjemahan. Sehingga ilmu pengetahuan dapat
berkembang dengan pesat, dan lembaga pendidikan dapat tumbuh dengan subur.
MUQADDIMAH

+-L7 4OOE= OE`q ;eE_@Ou=q
+EE4Ug 4p+O> NOuE^)
]OE_u4>4 ^}4N @OE:L^-
4pONLg`u>4 *.) O4 ;4`-47
Nu- U4-:^- 4p~ -LOOE= _-
_ N_uLg)` ]ON4g`u^-
N-+O4-4 4pOOE^- ^
Kalian (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena
kalian) menyuruh (berbuat) yang maruf, mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka. Di antara mereka ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah
orang-orang fasik, (QS. Ali Imran ayat: 110)


20

b. Mengubah Al Azhar yang semula sebagai pusat pendidikan dan pengembangan
ilmu-ilmu keagamaan Syiah semata, menjadi Universitas Islam yang bercorak
Sunni dan lebih luas bidang ilmu yang dikajinya. Ketika Dinasti Fatimiyyah
berkuasa di Mesir, Khalifah Al Muiz Lidinillah yang berkuasa pada tahun 341 365
H / 952 975 M., membangun Universitas Al Azhar sebagai corong pengajaran
paham Syiah, sehingga hampir semua pelajaran agama Islam yang ada pada waktu itu,
harus bercorak Syiah. Sultan Shalahuddin segera mengubahnya dan menggantikannya
dengan faham Sunni, dan menambah berbagai macam disiplin ilmu yang dipelajari,
sehingga Al Azhar menjadi berkembang dan maju, serta diminati banyak orang dari
berbagai negara muslim. Sejumlah ilmu agama diajarkan di universitas itu, begitu
pula dengan ilmu kealaman seperti : fisika, kimia, astronomi, biologi, ilmu hitung, dan
ilmu lainnya yang juga dipelajari.
c. Membangun lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal. Pada
waktu kesultanan Ayyubiyyah berkuasa, pusat-pusat ilmu pengetahuan terdapat di
berbagai kota, misalnya : kota Kairo, Mesir, kota Damaskus, Syiria, dan kota
Hadramaut, dan Yaman. Ketiga kota itu ramai
dikunjungi para pelancong dari berbagai
negara Islam untuk menuntut ilmu, khususnya
ilmu-ilmu agama Islam. Dari kota-kota itu
pula para sultan Ayyubiyyah banyak
mengirim duta-duta ilmu agama Islam ke
berbagai daerah dan negara muslim, seperti
halnya yang dilakukan oleh Universitas Al
Azhar sampai saat ini. Syaikh Al Azhar
mengirim para alumni universitas itu ke
berbagai negara Islam untuk tujuan dakwah
dan pendidikan.

B. Peran Al Azhar sebagai pusat pengembangan ilmu keislaman.
Universitas Al Azhar berada di Kairo, ibukota negara Mesir. Universitas ini
mempunyai sejarah yang cukup panjang dan berliku, sejak didirikannya sampai
perkembangan dan masa-masa kejayaannya.
Al Azhar pertama kali didirikan berbentuk masjid di sebuah kota kecil bernama
Kairo (Qohirah; Arab). Masjid itu dibangun pada tahun 359 H / 970 M oleh panglima
21

Dinasti Fatimiyyah yang bernama Jauhar As Saqili dan diresmikan oleh Khalifah Muiz
Lidinillah pada tahun 361 H / 972 M. Sejak itu, Masjid Al Azhar tidak hanya dijadikan
sebagai tempat ibadah shalat, melainkan juga dipakai untuk membahas dan mengkaji
berbagai ilmu pengetahuan, baik ilmu-ilmu keislaman maupun ilmu kealaman.
Melihat banyaknya peminat yang datang ke majelis ilmu di Masjid Al Azhar, dua
tahun kemudian, Panglima Jauhar As Saqili atas izin Khalifah Muiz Lidinillah
mengembangkan Masjid Al Azhar menjadi Jami (Universitas) Al Azhar, dengan maksud
agar lembaga itu dapat menjadi corong bagi pengembangan faham Syiah yang dianut oleh
Dinasti Fatimiyyah. Namun demikian, dalam perkembangannya Universitas Al Azhar
tidak hanya mempelajari ilmu-ilmu agama, melainkan juga berbagai ilmu-ilmu lain yang
erat kaitannya dengan kebudayaan dan peradaban manusia.
Ketika di bawah kekuasaan
Dinasti Fatimiyyah yang bercorak
Syiah, Al Azhar kurang begitu
diminati oleh umat islam dari belahan
dunia. Namun pada saat Mesir jatuh
ke tangan Dinasti Ayyubiyyah tahun
570 H / 1174 M. Di bawah komando
sultan Shalahuddin Al Ayyubi,
Universitas Al Azhar mulai
berkembang dengan pesat, karena
kebijakan Shalahuddin yang menghapus faham Syiah di lembaga Al Azhar dan
menggantinya dengan faham Sunni. Perubahan yang dilakukan Sultan Shalahuddin atas
lembaga Al Azhar, membawa angin segar bagi kaum Muslimin di berbagai belahan dunia,
sehingga mereka berbondong-bondong mendatangi universitas itu untuk mencari ilmu
pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu umum.
Para penguasa Dinasti Ayyubiyyah memberikan kekuasaan otonom kepada para
pemimpin Al Azhar untuk mengembangkan pendidikan Islam di lembaga tersebut.
Lembaga itu diberi lahan tanah yang sangat luas, untuk dikelola dan diambil hasilnya bagi
pengembangan dan kemajuan pendidikan di lembaga Al Azhar. Lahan tanah yang cukup
luas itu diberi status wakaf, sehingga tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun dan pihak
manapun, sepanjang masa. Dengan kekayaan yang melimpah itu, Universitas Al Azhar
dapat membangun berbagai sarana pendidikan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan
peradaban.
22

Fokus utama ilmu-ilmu yang dipelajari dan dikembangkan di Universitas Al Azhar
adalah ilmu-ilmu keislaman, yang mencakup ilmu hadits, tafsir, fikih, tauhid, akhlak,
tasawuf, kalam, dan sebagainya. Para ahli dan guru besar di bidang ilmu agama yang
mengajar di universitas itu, mereka datang dari berbagai negara dengan maksud
mengembangkan ilmu ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Ketika kota Bagdad mendapat serangan dari tentara Mongol Tartar di bawah
komando Hulagu Khan tahun 6546 H / 1258 M., dan dapat ditaklukkan pada tahun itu
juga. Semua penduduk di kota itu dibunuh, harta bendanya dirampas, dan semua khazanah
ilmu hasil karya para ulama di bakar habis, Universitas Al Azhar masih dapat bertahan di
bawah naungan penguasa Mesir waktu itu. Pasukan Hulagu Khan tidak dapat menaklukkan
Mesir karena dapat dihalau oleh
pasukan tentara Ayyubiyyah yang
gagah berani. Sehingga Universitas Al
Azhar tetap berperan sebagai pusat
perkembangan ilmu pengetahuan
Islam sampai saat ini.
Ketika Mesir jatuh ke tangan
penjajah Inggris tahun 1280 H / 1882
M., Al Azhar mengalami Kesulitan
dan berbagai tekanan dari pemerintah
kolonial. Namun demikian, bangsa
Inggris merasa segan dan tetap menghargai Lembaga Al Azhar sebagai lembaga
pendidikan kebanggan umat Islam sedunia, maka keberadaan Al Azhar tetap
dipertimbangkan.
Pada abad ke-19 M., Al Azhar mengalami perkembangan dan kemajuan yang
sangat berarti, ketika itu muftinya adalah Muhammad Abduh, seorang tokoh pembaharuan
pemikiran Islam. Muhammad Abduh berusaha mengubah citra Al Azhar yang terkesan
sebagai lembaga Perguruan Tinggi Islam yang tradisional, menjadi sebuah Perguruan
Tinggi yang modern dan dapat bersaing dengan perguruan tinggi yang lain, baik di dalam
maupun di luar negeri. Muhammad Abduh membuka beberapa fakultas dan jurusan ilmu-
ilmu umum, seperti: filsafat, farmasi, kedokteran, dan tehnologi.
Akhirnya sistem pendidikan yang dikembangkan di Al Azhar itu, banyak diikuti
dan diadopsi oleh berbagai lembaga pendidikan Islam di belahan dunia, termasuk salah
satunya di Indonesia. Lembaga-lembaga pendidikan agama di Indonesia, hampir
23

seluruhnya mengikuti pola pendidikan
Al Azhar, yaitu mulai dari pendidikan
tingkat dasar, seperti Madrasah
Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah
(MTs), Madrasah Aliyah (MA) bahkan
sampai Institut Agama Islam Negeri
(IAIN), Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN), dan Universitas Islam
Negeri (UIN).
Sebagai pusat perkembangan
ilmu pengetahuan Islam, Al Azhar
berusaha mengirim para duta dan utusannya yang dipandang cakap ke berbagai Negara
islam, tujuannya agar mereka dapat menyebarkan dakwah Islam dan mengembangkan
system pendidikan Islam sebagaimana yang diajarkan di Al Azhar. Selain itu, banyak pula
para pelajar muslim dari belahan dunia Islam yang sengaja datang ke Al Azhar untuk
menuntut ilmu.




TUGAS KELOMPOK
1. Buatlah kelompok untuk mendiskusikan beberapa hal di bawah ini:
a. Sejarah beridirnya Madrasah di Indonesia.
b. Visi dan Misi Madrasah.
c. Metode pendidikan Madrasah.
2. Setelah berdiskusi, buatlah ringkasan materinya.
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
4. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan tanggapan
terhadap kelompok yang mempresentasikan.


24

LEMBAR TUGAS SISWA

Kelompok : ..
Materi diskusi : ..


Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua





25

UJI KOMPETENSI II
I. Pilihlah pada salah jawaban a,b,c, dan d yang benar !
1. Lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai departemen pendidikan dan penerjemahan
di masa Dinasti Ayyubiyah bernama.
a. Darul ilmi c. Baitul Mal
b. Darul Hikmah d. Baitur Rahman
2. Salah satu tempat yang banyak dibangun madrasah dan majelis ilmu pada masa
Shalahuddin Al Ayyubi Adalah ...
a. Mekkah dan Madinah c. Mesir dan Syiria
c. Persia dan Kuffah d. Basrah dan Bagdad
3. Sebagai bukti para sultan Dinasti Ayyubiyyah telah memperhatikan bidang pendidikan
yaitu ...
a. memberikan anggaran lebih besar dari anggaran militer
b. memberikan anggaran sama dengan anggaran militer
c. memberikan anggaran lebih kecil dari anggaran militer
d. memberikan anggaran secara bertahap
4. Salah satu upaya Dinasti Ayyubiyyah dalam memajukan ilmu pengetahuan adalah
dibentuknya ...
a. Departemen Agama c. Departemen Keamanan
b. Departemen Pendidikan d. Departemen kepolisian
5. Universitas Al Azhar semula menganut faham Syiah, namun oleh Shalahuddin diubah
menjadi penganut faham ....
a. Jabariyah b. Mutazilah c. Syiah d. Sunni
6. Universitas Al Azhar didirikan pada masa Dinasti Fatimiyah, oleh panglimanya yang
bernama...
a. Jauhar As Saqili c. Shalahuddin Al Ayyubi
b. Asaduddin Syirkuh d. Nuruddin Zanki
7. Lembaga Darul Hikmah pada masa Dinasti Fatimiyyah didirikan oleh khalifah ...
a. Al Muiz Lidinillah b. Al Aziz c. Al Hakim d. Az Zahir
8. Pada masa khalifah Muiz Lidinillah Masjid Al Azhar tidak hanya dipergunakan untuk
ibadah shalat saja, tetapi juga dipakai untuk mengkaji ...
a. strategi perang c. masalah ekonomi
b. ilmu pengetahuan d. masalah kenegaraan
26

9. Salah seorang tokoh pembaharuan pemikiran Islam yang berasal dari Mesir adalah ...
a. Muhammad Iqbal c. Muhammad Abduh
b. Fazlur Rahman d. Tugril Beg
10. Universitas Al Azhar menjadi Perguruan Tinggi yang modern setelah terbukanya
beberapa fakultas dan jurusan ilmu-ilmu umum seperti ...
a. filsafat, farmasi, kedokteran, dan tehnologi
b. teologi, ilmu kalam, metafisika, dan Tasawuf
c. astrologi, geologi, ushul fiqih dan sejarah
d. Matematika, Tafsir, Hadits dan Fiqih

II. Temukan 10 kata dalam kolom di bawah ini dengan memberi arsiran!
D A R U L H I K M A H
I S U N N I O A U L K
N T T I B M P I F A J
A R Z V X C L R T Z H
S O V E D T S O I H G
T N C R A L Q U R A N
I O O S V I E L A R E
A M F I L S A F A T U
M I D T B M F W E U L
B I F A P J T O A D H
D O G S Y I A H A B A

Tulislah hasil pencarian kata dalam kolom di bawah ini!

NO DAFTAR KATA NO DAFTAR KATA
1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.

27

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Ada dua hal yang menjadi fokus para khalifah Dinasti Ayyubiyyah dalam membangun
pemerintahannya. Jelaskan !


2. Sebutkan beberapa indikator kemajuan Dinasti Ayyubiyyah di bidang pendidikan !


3. Jelaskan sejarah berdirinya Universitas Al Azhar !


4. Jelaskan usaha-usaha Muhammad Abduh dalam memajukan Universitas Al Azhar !


5. Sebutkan beberapa lembaga pendidikan agama Islam di Indonesia yang banyak
mengadopsi model pendidikan di Al Azhar!


NILAI PARAF GURU PARAF ORTU






28

TOKOH ILMUWAN MUSLIM
PADA MASA DINASTI
AL-AYYUBIYAH


Kompetensi Dasar:
1.3. Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan dan
kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
Indikator:
Mengklasifikasi tokoh ilmuwan muslim pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
Menjelaskan peran tokoh ilmuwan muslim pada masa Dinasti Al Ayyubiyah















Ilmu adalah nur (cahaya) dan nur Allah
Taala tak akan pernah terserap oleh
orang-orang yang durhaka kepada-Nya
BAB
3
29












A. Tokoh Ilmuwan Muslim Dan Perannya dalam kemajuan peradaban Islam
Pada masa awal Dinasti Al-Ayyubiyah, peran Al Azhar sebagai pusat keilman
Islam, mengalami kemunduran dari pada masa sebelumnya. Para sultan dari Dinasti
Ayyubiyah awal disibukkan dalam mempertahankan wilayah kekuasaan dari serangan
pasukan Salib. Hal ini menyebabkan berkurangnya perhatian mereka terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan di lingkungan Al Azhar.
Sultan Shalahuddin dan juga para sultan masa awal, cukup giat mempopulerkan
mazdhab Sunni. Sebaliknya pengaruh Syiah semakin memudar. Peran Al Azhar sebagai
pusat intelektual ketika itu masih tetap ada meskipun sederhana. Hal ini disebabkan
perhatian Dinasti Ayyubiyah lebih kecil di banding dengan Dinasti sebelumnya. Kegiatan
intelektual berlangsung berkat usaha pribadi saja dan orang yang bersimpati terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan.
Akan tetapi keadaan ini berubah pada masa sultan Al Aziz Imaduddin Usman bin
Shalahuddin (589-594 H / 1193- 1198 M). Pada masa pemerintahannya kegiatan
intelektual di Al Azhar kembali bersinar. Para ulama dari
berbagai pelosok negeri berdatangan ke Mesir. Mereka
antara lain:
1. Syeikh Abu Qasim Al Manfakuti,
2. Jalaluddin As Suyuthi,
3. Syekh As Sahruri
4. Ibnu Al Faraid (sufi terkenal)
5. Syamsuddin Ibnu Khallikan ( sejarawan)
MUQADDIMAH

Og^4C 4g~-.- W-EONL4`-47 -O)
1g~ 7 W-OOOE> ) +)UEE^-
W-O=O^ gE=O^4C +.- 7 W
-O)4 1g~ W-+O=e- W-+O=e
;7O4C +.- 4g~-.- W-ONL4`-47 7Lg`
4g~-.-4 W-O>q =Ug^-
eE_4OE1 _ +.-4 E) 4pOUEu>
OO)lE= ^
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-
lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan
(QS. Al Mujadalah Ayat: 11)

30

6. Abdul latif Al Baghdadi (ahli Mantiq dan Bayan).
Seiring dengan perjalanan waktu, Al Azhar semakin bersinar sebagai pusat ilmu
pengetahuan. Para ulama yang menyemarakkan kegiatan disini cukup banyak. Mereka
antara lain sebagai berikut:
1. Abu Abdullah Al Qudhai, seorang ulama besar yang ahli di bidang fiqih, hadits,
dan sejarah karya-karyanya antara lain:
Asy Shihab (bintang)
Sanad As Shihah (perawi hadits-hadits
shahih)
Manaqib Al Imam Asy Syafii (budi pekerti
Imam Syafii)
Anba Al Anbiya (cerita para Nabi)
Uyun Al Maarif (mata air ilmu
pengetahuan)
Al Mukhtar fi zikr Al Khuthath wa Al Atsar
(buku tentang sejarah Mesir)
2. Al Hufi, ahli bahasa.
3. Abu Abdullah Muhammad bin Barakat, ahli Nahwu
4. Hasan bin Khatir Al Farisi, ahli tafsir juga fikih madzhab Hanafi.
Masa Dinasti Ayyubiyah juga telah melahirkan ilmuwan besar bernama Al Qarafi.
Nama lengkapnya adalah Shihabuddin Abu Abbas Ahmad bin Idris As Sanhaji Al Qarafi.
Ia adalah ilmuwan yang dibesarkan di lingkungan istana Dinasti Ayyubiyah pada masa
Sultan Al Kamil Muhammad (1218-1238 M). pada mulanya ia dikenal sebagai seorang
teolog (ahli kalam), dan ahli fikih Madzhab Maliki dan Syafii. Selain pandai dalam ilmu-
ilmu keagamaan, Al Qarafi juga piawai dalama astronomi dan ilmu optic (cabang ilmu
fisika). Diantara pemikiran orisinil Al Qarafi adalah kemampuannya dalam menjelaskan
fenomena pelangi dan warnanya di langit. Penjelasan ini ia tuturkan dalam kitab berjudul
Al Istibshar.



TUGAS INDIVIDU
1. Tuliskan biografi tokoh / ilmuwan dari kalangan umat Islam dalam lembar kerja siswa di
bawah ini!
31

LEMBAR TUGAS SISWA
Nama Tokoh:
..




Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua




32

UJI KOMPETENSI III

A. Pilihlah Jawaban Di Bawah Ini Dengan Benar!
1. Pada masa awal Dinasti Al Ayyubiyah, peran Al Azhar sebagai pusat keilmuan Islam
mengalami kemunduran, hal ini disebabkan
a. para sultan disibukkan dengan serangan pasukan Salib
b. diubahnya madzhab Syiah menjadi madzhab Sunni
c. Jatuhnya perekonomian Dinasti Al Ayyubiyah
d. Ilmu pengetahuan sudah dikuasai orang Barat
2. Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat pada masa Dinasti Ayyubiyah dipimpin
oleh
a. Shalahuddin Al Ayyubi c. Al Malik Al Kamil
b. Assaduddin Syirkuh d. Al Malik Al Adil
3. Seorang sufi terkenal pada masa Dinasti Ayyubiyah adalah
a. Syekh As Sahruri c. Jalaluddin As Suyuthi
b. Ibnu Al Faraid d. Abdul Latif Al Baghdadi
4. Syamsuddin Ibnu Khalikan adalah ilmuwan yang ahli di bidang.
a. Filsafat b. Kedokteran c. Sejarah d. Farmasi
5. Karya Abu Abdullah Al Qudhai yang berisi tentang perawi hadits-hadits shoheh
berjudul
a. Anba Al Anbiya c. Sanad As Shahih
b. Uyun Al Maarif d. Asy Shihab
6. Kitab Anba Al Anbiya berisi tentang
a. bintang-bintang c. cerita para nabi
b. budi pekerti Imam SyafiI d. Sejarah Mesir
7. Berikut ini yang merupakan tokoh di bidang ilmu nahwu adalah
a. Hasan bin Khatir c. Syekh Abu Qasim Al Manfakuti
b. Shihabuddin Abu Abbas d. Abu Abdullah Muhammad
8. Al Qurafi adalah ilmuan besar yang hidup pada masa pemerintahan sultan
a. Shalahuddin b. Al Adil I c. Al Kamil d. Al Afdal
9. Berikut ini adalah ilmu-ilmu yang dikuasai Al Qurafi, kecuali
a. Teologi b. Astrologi c. Astronomi d. Ilmu Optik
10. Pemikiran orisinil Al Qurafi dalam menjelaskan fenomena pelangi dan warnanya di
langit dituturkan dalam karyanya yang berjudul.
33

a. Al Istibshar b. Asy Shihab c. Manaqib d. Al Mukhtar

B. Jodohkan, Dengan Cara Menghubungkan Antara Soal Dan Jawaban Yang Tepat

NO. SOAL PENGHUBUNG JAWABAN
1. Asy Shihab Budi pekerti imam syafii
2. Sanad As Shalih bintang
3. Anba Al Anbiya Ilmu kalam
4. Uyun Al Maarif Perawi hadits-hadits shahih
5. Al Istibshar Ilmu perbintangan
6. Teologi Shihabuddin Abu Abbas
7. Astronomi Ahli bahasa
8. Manaqib Al Imam Syafii Karya Al Qarafi
9. Al Qarafi Mata air ilmu pengetahuan
10. Al Hufi Cerita para nabi




NILAI PARAF GURU PARAF ORTU







34

KEPERWIRAAN
SHALAHUDDIN AL -AYYUBI



Kompetensi Dasar:
2.4. Meneladani Sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi

Indikator:
Menunjukkan sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
Meneladani Sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi








Perang Salib adalah perang agama
antara kaum Muslim dan Kaum
Kristen Eropa yang terjadi tiga tahap.
Adapun tokoh terkenal yang berperan
dalam Perang Salib II di Al Mizah
pada tahun 553-555 H/ 1147-1149 M
adalah Sultan Nuruddin, Saifuddin
Zanki dan shalahuddin Yusuf Al
Ayyubi. Suatu ketika tentara Salib
bermaksud mencuri jenazah Rasulullah
SAW yang ada di Madinah untuk
melemahkan mentak pasukan Islam.
Namun usaha tersebut dapat
digagalkan oleh Nuruddin dan
Shalahuddin Al Ayyubi.
BAB
4
35











A. Meneladani Keperwiraan Salahuddin Yusuf Al Ayyubi
Salahuudin Yusuf Al Ayyubi adalah panglima kaum Muslimin pada perang Salib,
ia dikenal sebagai panglima yang gagah berani bersikap adil dan penuh kasih, sehingga
sepanjang hidupnya dihormati kawan dan ditakuti lawan.
Selama menjadi panglima tentara
Saljuk, yang kemudian menjadi Raja
Ayyubiyah yang didirikannya, ia telah
mampu menakhlukkan beberapa kali
Perang Salib melawan tentara Kristen
Eropa. Bersama Sultan Nuruddin dan
Saifuddin Zanki, Salahuddin Yusuf Al
Ayyubi dapat memenangkan perang Salib
II yang terjadi di al Mizah tahun 553-555
H / 1147 1149 M. Pada waktu itu tentara Salib bermaksud mencuri jenazah Rasulullah
SAW, yang ada di Madinah untuk melemahkan mental pasukan Islam, namun usaha itu
berhasil digagalkan oleh Sultan Nuruddin Zanki dan Panglima Salahuddin Yusuf Al
Ayyubi dengan menangkap para pelakunya, kemudian dibunuh.
Pada tahun 582 H/1187 M Perang Salib meletus kembali di kota Hittin. Pasukan
Kristen di bawah komando Jendral Raynold, dan pasukan islam di bawah komando
Salahuudin Yusuf Al Ayyubi. Terjadilah perang sengit antara kedua pasukan, dan
akhirnya pasukan Salib dapat ditaklukkan dan dipaksa keluar dari wilayah islam. Jendral
Raynold sendiri berhasil ditangkap dan dibunuh. Dalam perang tersebut Umat Islam
berhasil menyelamatkan Baitul Makdis dari tangan pasukan Kristen.
MUQADDIMAH
Og^4C +EEL- ^^)
7E4^UE= }g)` OEO _/6^q4
7E4UEE_4 6ON7- j*.4l~4
W-EO4OE4-g _ Ep) 74`4O-
E4gN *.- 7^> _ Ep) -.-
N7)U4N OO)lE= ^@
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
(QS. Al Hujuraat ayat: 13)


36

Pada tahun 584-587 H/1187-1192 M, Panglima Salahuudin Yusuf Al Ayyubi juga
dapat menakhlukkan pasukan Kristen pada perang Salib ke-3, dengan kegagahannya
perwira berpangkat jendral itu dapat memukul mundur pasukan Salib dari Baitul Makdis,
dan tempat suci umat islam. Sejak saat itu, nama Salahuddin berkumandang seantero
dunia Islam dan Kristen karena kegagahan dan keberaniannya, ketegasan dan keadilannya,
keramahan dan kesalehannya.
Oleh karena itu, sebagai muslim
yang baik dan beriman, hendaknya kita
dapat meneladani keperwiraan Jendral
Salahuddin Yusuf al Ayyubi dalam
membela tegaknya agama Allah di muka
bumi.
Untuk dapat meneladani
keperwiraan Salahuudin Yusuf Al
Ayyubi, hendaknya kamu perhatikan
terlebih dahulu beberapa hal berikut ini :
a. Tanamkan keyakinan bahwa membela agama Allah adalah kewajiban bagi setiap
orang beriman
b. Tanamkan keyakinan berjuang di jalan Allah SWT adalah jihad, yang
diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
c. Tanamkan sikap tegas dan pemberani dalam menegakkan kebenaran dan keadilan,
apalagi dalam membela agama Allah SWT.
d. Tanamkan kesedihan dan keihklasan untuk berkorban bagi agama Allah SWT, baik
harta, tenaga, pikiran maupun jiwa raga.
e. Tanamkan sikap adil, pemurah, kasih sayang, dan sopan santun terhadap sesama,
baik terhadap kawan maupun lawan, sehingga dihormati oleh kawan dan disegani
oleh lawan.
f. Tanamkan keyakinan bahwa membela agama, bangsa dan negara dan ancaman dan
gangguan musuh adalah ibadah, yang kelak akan diberi pahala oleh Allah SWT.



37



TUGAS INDIVIDU
1. Setelah mempelajari tentang sejarah Dinasti Ayyubiyah, tulislah ibrah / hikmah yang
bisa kalian ambil untuk masa kini dan akan datang.
2. Masing-masing siswa membuat lima kalimat yang menggambarkan tentang ibrah yang
bisa di petik dari materi Sejarah Dinasti Al Ayyubiyah!




















Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua







1.


2.

.
3.

.
4.

.
5.

.
38

UJI KOMPETENSI IV

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d dari jawaban yang kamu yang
kamu anggap benar !
1. Dinasti Ayyubiyah memiliki asal usul dari suku
a. Hijaz b. Barbar c. Kurdi d. Magrib
2. Paglima yang memimpin ekspedisi militer ke Mesir untuk membantu Dinasti
Fatimiyah menyelesaikan pemberontakan adalah .
a. Salahuddin Al Ayyubi c. Nuruddin Zanki
b. Imaduddin Zanki d. Asaduddin Syirkuh
3. Pada tahun 1167 M, Salahuddin Yusuf Al Ayyubi kembali memasuki Mesir untuk
menghadapi tentara Salib yang dipimpin oleh.
a. Amauri c. Clement III
b. Baldwin d. Guy de Lusignan
4. Di bawah ini adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh Salahuddin Yusuf Al
Ayyubi adalah .
a. Mengganti mazhab negara dari mzhab syiah menjadi mazhab Sunni
b. Mengganti pegawai-pegawai yang korup
c. Membangun bendungan Aswan
d. Mengembangkan universitas al Ashar
5. Seorang bekas kepala rumah tangga Khalifah al-Adid yang memberontak kepada
Salahuddin Yusuf Al Ayyubi adalah .
a. Zanki b. Hajib c. Syekh Sinan d. Ismail
6. Pemberontakan kaum Asassin dipimpin oleh .
a. Al-Malik c. Hajib
b. Syekh Sinan d. Nuruddin Zanki
7. Salah seorang raja dari Eropa yang terlibat dalam perang Salib melawan Salahuddin
Yusuf Al Ayyubi adalah .
a. Charlemagne b. Cyrus Agung c. Philip II d. Darrus Agung
8. Setelah perdamaian dengan tentara Salib, Salahuddin Yusuf Al Ayyubi memindahkan
ibu kota pemerintahan ke
a. Tripoli b. Qairawan c. Madinah d. damaskus
9. Runtuhnya Diansti Ayyubiyah ditandai dengan .
a. Kemenangan Qutus atas tentara Mongol di Ain Jalut
39

b. Meninggalkan Sultan as-Salih
c. Diangkatnya Syajarat ad-Durr sebagi sultonah
d. Kemenangan tentara Salib di Yerussalem
10. Seorang ahli sejarah yang datang untuk mengajar al-Azhar pada masa Bani
Ayyubiyah adalah.
a. Abul Qasim al-Manfalubi c. Hasan Bin Khatir al-Farisi
b. Syamsuddin Khallikan d. Abu Abdullah Muhammad bin
Barakat
B. Isilah titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !
Dinasti Al Ayyubiyah didirikan oleh ., beliau lahir di
daerah pada tahun .M. beliau mendapat julukan
dari orang eropa dengan nama.............................. yang artinya pahlawan perang
Salib.
Dalam menjalankan pemerintahannya Salahuddin yusuf Al Ayyubi dianggap
sebagai pembaharu di Mesir karena dapat mengembalikan mazhab., karena
keberhasilannya itu Salahuddin yusuf Al Ayyubi diberi gelar oleh
khalifahdengan nama ...
Beberapa wilayah kekuasaan Salahuddin yusuf Al Ayyubi diantaranya seperti
Mesir,..,.,,., dan Magrib.
Salahuddin yusuf Al Ayyubi meninggal pada tahun, pada usia..,
setelah kematiannya beliau digantikan oleh , yang diberi
julukan oleh tentara Salib dengan julukan , beliau adalah putra dari
dan merupakan saudara muda Salahuddin yusuf Al Ayyubi.
Beliau berhasil mengalahkan seorang putra Salahuddin yusuf Al Ayyubi yang bernama
..dan menjadi Sultan di ..beliau kemudian
meninggal pada bulan .tahun..M.
Setelah kematiannya, maka ia digantikan oleh putranya yang bernama
.., yang memikiki nama lengkap ., ia
dipuja-puja karena.., akan tetapi
ia juga dicaci maki karena ., beliau adalah putra dari
, saudara muda Salahuddin yusuf Al Ayyubi. Beberapa kali ia menawarkan
perdamaian dengan tentara Salib namun selalu ditolak ini karena pengaruh ,
selanjutnya pada bulan Februari tahunM, kemudian digantikan oleh
..
40

C. Jawablah pertanyaan secara singkat dan benar !
1. Bagaimana hubugan penguasa Dinasti Ayyubiyah dengan khalifah Dinasti Abbasiyah?


2. Bagaimana sikap Salahuddin Yusuf Al Ayyubi terhadap orang-orang kristen yang
berada di Baitulmakdis ?


3. Penghargaan apa saja yang diberikan khalifah al Mustadi atas keberhasilan yang
dicapai oleh Salahuddin Yusuf Al Ayyubi ?


4. Sebutkan raja-raja Eropa yang ikut menyerang Salahuddin Yusuf Al Ayyubi dalam
perang Salib ?


5. Sebutkan fungsi Universitas Al-Azhar pada masa Dinasti Ayyubiyah ?



NILAI PARAF GURU PARAF ORTU







41

TEKA TEKI SILANG
1. 8.
2. 9.
3.
4.
5. 10.

6.
7.


PERTANYAAN MENDATAR
1. Simbol keagamaan yang digunakan orang Kristen
2. Dinasti di Mesir sebelum Dinasti Al Ayyubiyah
3. Salah satu madzhab dalam Islam
4. Ibukota Negara Mesir
5. Keturunan
6. Panggilan Shalahuddin Al Ayyubi
7. Paman Shalahuddin Al Ayyubi

PERTANYAAN MENURUN
8. Nama kakek Shalahuddin
9. Universitas Islam di Mesir
10. Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW


42

KALEIDOSKOP
1138 M Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi lahir di Tikrit. Ayahnya bernama
Najmuddin bin Ayyub.
1164 M Shalahuddin mengiringi pamannya ke Mesir. Inilah awal karier militer
Shalahuddin.
1169 M Shalahuddin diangkat sebagai wazir di Mesir menggantikan pamannya,
Syirkuh pada tanggal 26 Maret
1171 M Shalahuddin mulai menyebut nama Khalifah Abbasiyah dalam shalat
jumat menggantikan penyebutan nama Khalifah Al Adid
1174 M Nuruddin Mahmud meninggal. Karenanya, Shalahuddin kemudian
memproklamasikan kemerdekaan Mesir.
1175 M Shalahuddin dilantik menjadi penguasa atas wilayah Mesir, Maroko,
Nubia, Arab barat, palestina dan Syiria bagian tengah.
1176 M Shalahuddin menyerang markas kelompok Hasyasyin di Mashyad dan
memaksa mereka untuk tidak mengganggu pasukannya, kelompok
Hasyasyin berhasil menuasai Mashyad tahun 1140 M.
1187 M Perang Hittin terjadi. Pasukan Shalahuddin berhasil menghancurkan
pasukan bangsa Frank. Pada tanggal 2 Oktober 1187 M, Shalahuddin
berhasil menguasai kota Yerussalem
1187-1191 M Tentara Salib berhasil mengepung kota Yerusalem.
1192 M Penandatanganan perjanjian damai antara Shalahuddin dan pasukan Salib.
Penandatanganan dilakukan pada tanggal 2 November 1192 M
1193 M Shalahuddin meninggal setelah jatuh sakit pada tanggal 19 Februari. Ia
meninggal setelah dua belas hari sakit.

43

PREDIKSI UJIAN SEMESTER GENAP

A. Pilihlah Jawaban di bawah ini dengan benar !
1. Pendiri Dinasti Ayyubiyah bernama
a. Najmuddin bin Ayyub c. Shalahuddin Al Ayyubi
b. Nuruddin Zanki d. Al Adid Lidinillah
2. Wilayah kekuasaan Dinasti Ayyubiyah meliputi
a. Maroko, Cordova, Tunisia c. China, Mongolia, Andalusia
b. India, Irak, Iran, Afghanistan d. Mesir , Syiria, Yaman, Palestina
3. Sebelum Dinasti Ayyubiyah berdiri , Mesir merupakan wilayah pemerintahan.
a. Dinasti Umayah c. Dinasti Fatimiyah
b. Dinasti Thahiriyah d. Dinasti Hamdaniyah
4. Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi berasal dari suku.
a. Qurays b. Kurdi c. Barbar d. Khuzaah
5. Orang Barat mengenal Shalahuddin Al Ayyubi dengan sebutan
a. Saphadin b. Saladin c. Balian d. Baron Ibelin
6. Pada awalnya, Shalahuddin Al Ayyubi memasuki wilayah Mesir untuk membantu
Dinasti Fatimiyah menghadapi.
a. Dinasti Fatimiyah c. Tentara Salib
b. Dinasti Umayah d. Tentara Mongol
7. Shalahuddin Al Ayyubi melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk
mempelajari.
a. Filsafat Islam c. Administrasi Negara
b. Teologi Sunni d. Strategi perang
8. Nuruddin Zanki mengangkat Shalahuddin Al Ayyubi menjadi kepala Garnisun di
a. Balbek b. Suriah c. Baghdad d. Kairo
9. Masa pemerintahan Dinasti Ayyubiyah berlangsung selama.
a. 2 decade b. 75 tahun c. 5 abad d. 1 Windu
10. Atas jasanya dalam membendung serangan tentara Salib, Khalifah Al Adid
mengangkat Asaduddin Syirkuh menjadi
a. Panglima Perang c. Gubernur
b. Sekretaris Negara d. Perdana Menteri
11. Berikut ini adalah beberapa gelar yang di sandang Shalahuddin Al Ayyubi , kecuali
a. Al Malik An Nasir c. Abdurrahman Al Dakhil
44

b. Al Muiz li Mukminin d. Sultanul Islam wal Muslimin
12. Dinasti Ayyubiyah secara resmi berdiri pada tahun
a. 559 H/ 1164 M c. 569 H/1174 M
b. 583 H / 1187 M d. 588 H/ 1193 M
13. Shalahuddin Al Ayyubi muncul pertama kali sebagai prajurit biasa ketika beliau
berumur. Tahun.
a. 17 b. 23 c. 27 d. 32
14. Setelah Salahuddin diangkat sebagai penguasa Mesir, ia memproklamirkan bahwa
Mesir menyatu dengan pemerintahan Abbasiyah yang berpusat di.
a. Mekkahb. Madinah c. Damaskus d. Baghdad
15. Untuk mempertahankan diri dari serangan musuh, Salahuddin mendirikan benteng
Kairo di bukit
a. Shafa b. Marwa c. Muqottam d. Aqabah
16. Raja besar Eropa yang ketika sakit mendapat pengobatan dari Shalahuddin Al Ayyubi
bernama
a. Richard b. Raymond c. Robert d. Godfrey
17. Shalahuddin Al Ayyubi wafat dalam usia.tahun.
a. 50 b. 57 c. 60 d. 63
18. Al Adil I adalah saudara muda Salahuddin Al Ayyubi yang mendapat julukan .
a. Saphadhin b. Saladin c. Balian d. Ibelin
19. Puncak perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi dalam menghalahkan pasukan salib terjadi
di kota
a. Al Mizzah b. Karakh c. Hittin d. Asqelon
20. Pada tahun 1176 M, Al Adil I berhasil memadamkan pemberontakan orang-orang
kristen Koptik di kota
a. Haifa b. Qift c. Tyre d. Hamah
21. Setelah Al Adil I meninggal dunia pada tahun 1218 M, ia digantikan oleh putranya
yang bernama....
a. Al Aziz b. Al Kamil c. Al Afdal d. Al Muazzam
22. Konspirasi kaum Kristen koptik berhasil dipadamkan oleh Al Muazzam yang ketika
itu menjabat sebagai gubernur.
a. Aleppo b. Hammah c. Kerak d. Suriah
23. Kegagalan Al Kamil dalam mempertahankan kota Dimyat disebabkan oleh
a. Konspirasi politik kaum Kristen koptik
45

b. Tersebarnya wabah penyakit dan kelaparan
c. Dibukanya sungai nil yang menyebabkan banjir
d. Perselisihan dengan saudaranya yang bernama Al Muazzam
24. Pada masa pemerintahannya Al Kamil pernah dicaci maki karena.
a. Membuka bendungan sungai Nil
b. Dua kali kalah melawan pasukan Salib
c. Menyerahkan Yerussalem kepada orang Kristen
d. Kegagalannya mempertahankan Dinasti Ayyubiyah
25. Wabah penyakit dan kelaparan yang melanda Mesir pada bulan November 1219 M,
merupakan akibat dari
a. banjir sungai Nil b. kemarau yan panjang
c. perang terus menerus d. penjajah bangsa Romawi
26. Raja Sisilia yang telah menyiapkan pasukan Salib ke-6 bernama.
a. Richard b. Raymond c. Philip d. Frederick II
27. Faktor utama yang menyebabkan lemahnya kekuatan Dinasti Ayyubiyah adalah
a. perang antar saudara c. serangan tentara salib
b. pemberontakan Izzudin d. wabah penyakit dan kelaparan
28. Khalifah Al Hakim, penguasa Dinasti Fatimiyah mendirikan lembaga Darul Hikmah,
yang berfungsi sebagai
a. Departemen khusus pendidikan dan penerjemahan
b. Corong pengembangan dan pengajaran paham syiah
c. Tempat khusus penelitian ilmu-ilmu kealaman
d. Benteng pertahanan dan penyimpanan senjata
29. Pada masa pemerintahan Dinasti Fatimiyah, Universitas Al Azhar menganut ajaran
Islam yang berpaham
a. Sunni b. Syiah c. Jabariyah d. Mutazilah
30. Fokus utama ilmu-ilmu keislaman yang dipelajari dan dikembangkan di Universitas Al
Azhar adalah
a. Hadits, tafsir, fiqih, tauhid, akhlaq, tasawuf, kalam
b. Geografi, biologi, farmasi, geologi, astronomi
c. Kedokteran, filsafat, ilmu hitung, astrologi
d. Psikologi, Fisika, Kimia, Sosiologi, ilmu bumi
31. Pada tahun 1258 M / 656 H, kota Baghdad mendapat serangan dari tentara Mongol
Tartar, yang dipimpin oleh
46

a. Jengis Khan c. Jauhar As saqili
b. Hulagu Khan d. Nuruddin Zanki
32. Pada abad ke 19 M, Al Azhar mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat
berarti ketika dipimpin oleh seorang mufti yang bernama.
a. Jamaludin Al Afghani c. Muhammad Abduh
b. Abu Ishak Al Kindi d. Imam Abu Hanifah
33. Berikut ini adalah lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang mengikuti pola
pendidikan Al Azhar, kecuali.
a. UIN b. STAIN c. STIE d. IAIN
34. Keberhasilan Shalahuddin Al Ayyubi semasa pemerintahannya menimbulkan iri dan
dengki dikalangan umat Islam sendiri, Diantaranya adalah
a. Al Muazzam c. Nuruddin Zanki
b. Najmudin bin Ayyub d. Asaduddin Syirkuh
35. Berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan Al Adil, kecuali
a. Memerintah mesir atas nama Shalahuddin Al Ayyubi
b. Menghadapi pemberontakan Izzudin di Mosul
c. Berhasil mengalahkan Al Aziz putra Shalahuddin
d. Menyediakan kebutuhan militer yang diperlukan shalahuddin
36. Pada bulan Februari tahun 1229 M, Al Kamil menyepakati perjanjian damai dengan
Frederik II, yang berisi sebagai berikut, kecuali
a. Al Kamil mengembalikan Yerussalem kepada pasukan Salib
b. Kaum muslimin dan Yahudi di larang memasuki kota Yerussalem
c. Pasukan Salib menguasai Yerusalem dan kota-kota suci lainnya selama 10 tahun
d. Kaum muslimin dan Yahudi hanya boleh memasuki Masjidil Aqsa dan Masjid
Umar
37. Berikut ini adalah panglima-panglima Islam yang berjasa dalam menyelamatkan
jenazah rasullullah, kecuali
a. Shalahuddin Al Ayyubi c. Sultan Nuruddin Zanki
b. Sultan Saifuddin Zanki d. Al Muiz lidinillah
38. Tujuan utama pasukan salib melakukan pencurian terhadap jenazah Rasulullah
adalah
a. Menghilangkan jejak perjuangan Nabi Muhammad SAW
b. Melemahkan mental pasukan Islam dalam melawan tentara Salib
c. Balas dendam terhadap kekalahan mereka dalam merebut Yerussalem
47

d. Mengembalikan kewibawaaan agama Kristen di mata pengikutnya
39. Berikut ini adalah sikap yang bisa kita lakukan dalam meneladani keperwiraan
Shalahuddin Al Ayyubi, kecuali
a. Membela agama Allah adalah kewajiban bagi setiap orang beriman
b. Tegas dan pemberani dalam menegakkan kebenaran dan keadilan
c. Adil, pemurah, kasih sayang, dan sopan santun kepada sesama
d. Bersedia dan ikhlas untuk berkorban harta, tenaga, jiwa raga bagi agama Allah
40. Masjidil Aqsa terletak di wilayah.
a. Mesir b. Palestina c. India d. Jazirah Arab
B. Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini Dengan Benar!
41. Sebutkan 2 tugas utama Shalahuddin Al Ayyubi dalam memperjuangkan agama Islam!


42. Sebutkan 5 cabang Dinasti Ayyubiyah sesuai pembagian wilayah kekuasaannya!


43. Sebutkan 3 nama penguasa Dinasti Ayyubiyah yang terkenal!


44. Jelaskan dengan singkat, tujuan dari perkawinan saudara perempuan Ricard dengan Al
Malik Al Adil!


45. Tulislah 2 hikmah yang dapat dipetik setelah mempelajari sejarah Dinasti Ayyubiyah!


NILAI PARAF GURU PARAF ORTU




48

DAFTAR PUSTAKA
Asad, Mahrus, dkk, Ayo Mengenal Sejarah Kebudayaan Islam, untuk MTs/SMP
Islam kelas IX, Jakarta; Erlangga, 2008.
Murodi, MA, Dr., Pendidikan Agama Islam Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang;
PT Karya Toha Putra, 2008.
Al Maghluts, Sami bin Abdullah, Atlas Perang Salib, Jakarta Timur; Al Mahira,
2009
Departemen Agama, Al Quran dan Terjemahnya, Jakarta; 1971
Tim Dosen Jurusan Sejarah dan kebudayaan islam, Menelusuri Jejak Peradaban
Islam, Yogyakarta; Pustaka Insan Mandiri, 2006
Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam,

You might also like