You are on page 1of 10

Makalah OPTIK

SEJARAH PERKEMBANGAN SINAR LASER

Oleh : Nama : Nim : Edi Kurniawan 60400106005

Jurusan : FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2011

BAB I PENDAHULUAN
Laser memperkuat cahaya. Laser dapat mengambil berkas cahaya yang lemah dan membuatnya menjadi berkas yang kuat. Beberapa laser menghasilkan berkas yang sangat kuat sehingga dapat membakar lubang kecil di dalam selembar besi dalam waktu kurang dari satu detik. Sinar laser terbuat dari cahaya yang semuanya terdiri dari panjang gelombang yang sama. Berkas cahaya dalam cahaya biasa mengalir ke arah yang berbeda. Sinar laser bergerak dalam arah yang sama persis. Sinar laser tidak menyebar dan tidak melemah. Semua sinar di dalam laser berada dalam step. Yaitu, kulit satu berkas sinar berbaris dengan kerak dari semua sinar lain. Ketika cahaya berada dalam step seperti ini, cahaya saling menguatkan. Itulah sebabnya sinar laser sangat kuat. Sinar laser berawal di dalam alat laser dari berkas cahaya lemah yang mempunyai panjang gelombang yang sama dengan sinar itu.

BAB II PEMBAHASAN

Kata laser dibentuk dari huruf pertama dari kata ilmiah yang panjang. Dua huruf pertama adalah singkatan dari Light Amplification (penguat cahaya). Huruf "s", "e", dan "r" adalah singkatan dari Stimulated Emission of Radiation (emisi atau penyinaran radiasi yang distimulasi). Laser dapat mengambil berkas cahaya yang lemah dan membuatnya menjadi berkas yang kuat. Beberapa laser menghasilkan berkas yang sangat kuat sehingga dapat membakar lubang kecil di dalam selembar besi dalam waktu kurang dari satu detik. Sinar laser dapat mencapai jarak jauh melalui angkasa luar tanpa menyebar dan menjadi lemah. Dalam Al-quran surah An Nur menjelaskan tentang sinar laser,

Allaahu nuuru ssamaawaati wal-ardhi matsalu nuurihi kamisykaatin fiihaa mishbaahun lmishbaahu fii zujaajatin zzujaajatu ka-annahaa kawkabun durriyyun yuuqadu min syajaratin mubaarakatin zaytuunatin laa syarqiyyatin walaa gharbiyyatin yakaadu zaytuhaa yudhii-u walaw lam tamsas-hu naarun nuurun 'alaa nuurin yahdiillaahu linuurihi man yasyaau wayadhribullaahu l-amtsaala linnaasi walaahu bikulli syay-in 'aliim. Artinya : Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapislapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Ilmuwan menganggap cahaya sebagai gelombang yang bergerak. Jarak dari kulit sebuah gelombang ke kulit berikutnya disebut panjang gelombang. Cahaya dari matahari atau dari lampu adalah campuran banyak panjang gelombang. Setiap panjang gelombang yang berbeda menghasilkan warna yang berbeda.

Sinar laser terbuat dari cahaya yang semuanya terdiri dari panjang gelombang yang sama. Berkas cahaya dalam cahaya biasa mengalir ke arah yang berbeda. Sinar laser bergerak dalam arah yang sama persis. Sinar laser tidak menyebar dan tidak melemah. Semua sinar di dalam laser berada dalam step. Yaitu, kulit satu berkas sinar berbaris dengan kerak dari semua sinar lain. Ketika cahaya berada dalam step seperti ini, cahaya saling menguatkan. Itulah sebabnya sinar laser sangat kuat. Sinar laser berawal di dalam alat laser dari berkas cahaya lemah yang mempunyai panjang gelombang yang sama dengan sinar itu. Ada tiga jenis laser baru yang memiliki prospek bagus, yaitu laser sinar-X, laser elektron-bebas dan laser uap-tembaga. Cara kerja dan keunggulan masing-masing laser ini akan menjadi jelas melalui uraian di bawah: 1. Laser sinar-X Perkembangan laser dewasa ini tampaknya menginginkan panjang gelombang sinar yang semakin pendek, agar tenaga yang dibawa laser juga menjadi semakin besar.Energi foton memang berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya. Dari watak-watak medium penghasil laser maupun proses terjadinya laser itu sendiri sudah diketahui amat sulit membuat laser yang sangat kuat tenaganya semacam itu. Salah satu produk perkembangan tersebut adalah laser sinar-X ini, yang berbeda dengan laser konvensional hanya pada panjang gelombangnya saja, yaitu jauh lebih pendek. Sinar X adalah bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya kira-kira diantara 0,1 A dan 100 A. Energi foton dalam laser besarnya sama dengan energi yang dilepaskan oleh atom medium saat ia meluruh ke keadaan energi rendah. Oleh sebab itu energi foton yang besar dapat diperoleh jika atom mediumnya memiliki keadaan energi yang tinggi sekali. Keadaan energi amat tinggi ini dimiliki oleh ion bermuatan tinggi, yaitu sebuah atom berat yang digunduli elektron-elektron bagian luarnya. Sayangnya, energi yang diperlukan untuk mencopot sebuah elektron luar saja besarnya sebanding Z2 , dimana Z adalah nomer atom yang identik dengan cacah muatan inti atomnya. Sehingga energi total yang dibutuhkan untuk memperoleh ion bermuatan tinggi ini kira-kira sebanding dengan Z3. Tampaknya energi yang harus dibayar akan menjadi lebih tinggi dibandingkan laser konvensional. Belum lagi laju emisi spontan yang sebanding dengan Z4, makin besar Z yang dimiliki atom medium yang dipakai berarti semakin cepat pemompaan harus dilakukan agar keadaan inversi populasi dapat dicapai. Kesulitan-kesulitan teknis ini pertama kali teratasi pada tahun 1984 ketika lasersinarX yang pertama dibangun di Lawrence Livermore National Lab. (LLNL) Amerika Serikat. Medium yang digunakan adalah lapisan selenium (Se) setebal 75 nm, lebarnya beberapa mm dan panjang beberapa cm. Atom-atom selenium tersebut digunduli 24 elektron luarnya dan dieksitasi ke keadaan berenergi tinggi dengan tembakan Nova, laser terkuat di dunia yang mampu membawa daya sebesar 1014 watt dalam sebuah pulsa kurang dari 1 ns (10 - 9 detik). Laser dari Nova ini mengenai lapisan Se pada panjangnya selebar 0,1 mm. Begitu kena, lapisan akan terpanasi dan menguap membentuk plasma silindris berdiameter 0,1 mm dan panjang ratusan kali lebih besar dibanding panjang lapisan Se. Plasma ini menyerupai

rongga resonansi optis pada laser konvensional. Perbedaannya adalah perlipatan foton sinar X di sini hanya terjadi dengan sekali lewat, karena tentu saja tidak ada cermin yang mampu memantulkan sinar X secara total. Laser Se ini memiliki panjang gelombang 200 A (sinar X lunak) dengan daya sekitar 5 juta watt di dalam sebuah pulsa 0,1 ns.

Gamabar 1: Laser Sinar-X Selenium

Laser sinar-X lunak yang diidam-idamkan adalah memiliki panjang gelombang 44A agar dapat dipakai untuk membuat citra struktur biologis dengan resolusi tinggi, karena pada panjang gelombang tersebut kontras antara air dan struktur biologis mencapai maksimum. Hal ini memungkinkan dibuatnya sutau hologram untuk struktur- struktur biologis yang ukurannya terlalu kecil untuk diamati dengan cahaya. 2. Laser Elektron Bebas (FEL) Seperti yang ditunjukkan oleh namanya, FEL (Free Electron Laser) merupakan radiasi koheren oleh elektron bebas yang bergerak dalam vakum, bukan elektron yang terikat pada suatu atom seperti pada medium penghasil laser konvensional. Akibatnya radiasi ini tidak terkuantisasi, sehingga panjang gelombangnya dapat diatur sesuai dengankehendak pemakai. Gambar 2 memberikan gambaran skematik sebuah FEL yang dibuat untuk pertama kalinya pada tahun 1975 oleh John MJ Madey dan kawan-kawan diStanford.

Gambar 2 : Skema Laser Elektron Bebas Disini laser dihasilkan oleh interaksi antara tiga unsur : berkas elektron berenergi tinggi, gelombang elektromagnetik yang merambat searah dengan gerakan elektron, dan medan magnet yang periodik dalam ruang, medan ini dihasilkan oleh piranti magnetik yang disebut wiggler. FEL buatan Madey menggunakan wigller berbentuk heliks. Berkas elektronnya disuntikkan ke dalam wigller dari sebuah pemercepatan linier, besar arus elektronnya 2,6 A dengan energi sebesar 43 MeV. Di sini wigller berperan sebagai rongga laser, tempat elektron-elektron berenergi tinggi memberikan tenaganya kepada gelombang elektromagnetik yang merambat searah dengannya. Dalam FEL Madey gelombang elektromagnetik yang akan diperkuat tenaganya dihasilkan oleh laser CO2 dengan panjang gelombang 10,6 mm. Medan gelombang elektromagnetik yang akan diperkuat tenaganya berinterferensi dengan medan magnet periodik milik wigller. Hasil interferensinya disebut dengan gelombang pukul yang frekuensinya sama dengan frekuensi gelombang semula tetapimerambat dengan angka gelombang yang lebih besar, karena angka gelombang keduamedan yang berinterferensi saling menjumlah. Berkas elektron yang dimasukkan akanberinteraksi dengan gelombang-pukul ini. Apabila sebuah elektron bergerak lebih cepat daripada gelombang-pukul, ia akan diperlambat dan menyerahkan sebagian energinya kepada gelombnag-pukul. Proses perbesaran energi pada gelombang akan berakhir pada saat elektron tadi mencapai suatu keadaan dimana ia terjebak di dalam lembah gelombang-pukul. Keunggulan FEL dibandingkan laser konvensional sudah pernah disinggung, yaitu panjang gelombang yang dihasilkan dapat diatur sesuai keinginan. Disamping itu efisiensi perubahan energi masukan menjadi keluarannya cukup tinggi, dapat mencapai65 %. FEL yang ada di LLNL mengubah 35 % energi berkas elektron menjadi radiasi gelombang mikro 8 mm dengan daya puncak satu milyar watt. Daya ini sangatlah besar, sehingga pada masa depan FEL dapat digunakan untuk memicu sebuah reaktor fusi nuklir seperti reaktor tokamak yang membutuhkan radiasi berdaya rata-rata 20 juta watt pada panjang gelombang lebih kecil daripada 1 mm. Para perancang perang-bintang juga telah memasang FEL ini sebagai

pangkalan laser bumi berskala besar yang mampu menembak sasaran seperti rudal musuh dengan bantuan cermin-cermin yang mengorbit di angkasa luar. 3. Laser uap tembaga Jenis laser ini menggunakan uap tembaga (Cu) atau mangan (Mn) sebagai medium. Laser yang dihasilkan berada di daerah cahaya-tampak, sehingga diharapkan dapat berkembang untuk piranti-piranti laser yang praktis, efisien dan sekaligus kuat. Panjang gelombang lasernya 5106 A dan 5782 A , yaitu warna hijau dan kuning. Keluarannya berupa pulsa berdaya puncak 40 ribu watt dalam selang waktu 16 ns. Gejala laser ini pertama kali diamati pada tahun 1965,medium yang digunakan adalah uap logam tembaga dan beroperasi pada suhu tinggi (1500 C), suhu operasi yang sama sekali tidak menguntungkan. versi baru yang lebih baik kemudian ditemukan oleh CJ Chen, nerheim dan russell pada tahun 1973, mereka menggunakan kuproklorida (CuCl) sebagai medium menggantikan tembaga murni. Suhu operasinya dapat turun sampai 400 C yang praktis lebih mudah dicapai. Dalam tulisan ini hanya akan dibahas versi yang kedua ini. Sistem lasernya amat mirip dengan sistem laser gas. Rongga lasernya berupa tabung lucutan dan pemompaannya dilakukan secara listrik dengan lucutan elektron. Atom penghasil lasernya disini adalah tembaga. Seperti biasa, laser hanya muncul bila terjadi inversi populasi, atom di tingkat energi tinggi cacahnya harus melebihi atom-atom yang berada di tingkat energi rendah. Ada perbedaan penting antara terjadinya inversi populasi di laser uap tembaga. Gambar 3 menunjukkan diagram energi pada atom tembaga.

Gambar 3 : Diagram Energi Atom CU Transisi-transisi yang digambarkan disertai dengan umur rata-ratanya, yaitu waktu rata-rata yang diperlukan atom di tingkat tingginya sebelum meluruh ke tingkat yang lebih rendah. Umur yang berada dalam kurung menunjukkan pemanjangan umur oleh efek jebakan radiasi resonansi, sebuah efek yang diramalkan oleh teori Holstein.

Versi kedua yang menggunakan CuCl sebagai medium biasanya juga disebut laser uap-tembaga lucutan ganda. Hal ini disebabkan karena lucutan yang diberikan berupa pulsa ganda berurutan. Lucutan pertama dimaksudkan untuk memecah molekul uap CuCl (CuCl berupa uap pada suhu 400 C) dengan tumbukan elektron, menghasilkan ion-ion Cu+ yang kemudian bergabung sebentar dengan elektron yang menumbuknya menjadi atom Cu. Lucutan berikutnya tidak boleh terlalu lama jaraknya dengan lucutan yang pertama dimaksudkan untuk memompa agar atom-atom Cu tereksitasi ke tingkat energi tinggi, misalnya ke tingkat 2p. Bila selang waktu antara kedua lucutan terlalu lama, atom Cu yang sudah terpisah dengan Cl melalui tumbukan-tumbukan dapat bergabung kembali membentuk CuCl. Pada suatu keadaan ambang, baik suhu ambang maupun kerapatan ambang populasi tingkat energi dasarnya, terjadilah efek jebakan radiasi resonansi. Akibat efek ini, misalnya transisi dari tingkat 2P ke 2S, umur rata-ratanya mulur menjadi belasan milidetik, padahal dalam keadaan biasa umurnya itu hanya beberapa nanodetik. Dengan pemanjangan umur ini persaingan dimenangkan transisi dari 2P ke 2D yang umurnya hanya ratusan nanodetik. Jadi inversi populasi akan terjadi antara tingkat 2P dan 2D. Terlihat dari gambar 3 bahwa laser dengan panjang gelombang 5106 A dan 5782 A akan dominan melalui transisi antara kedua tingkat energi itu.

BAB III KESIMPULAN

Sinar laser terbuat dari cahaya yang semuanya terdiri dari panjang gelombang yang sama. Berkas cahaya dalam cahaya biasa mengalir ke arah yang berbeda. Sinar laser bergerak dalam arah yang sama persis. Sinar laser tidak menyebar dan tidak melemah. Semua sinar di dalam laser berada dalam step. Yaitu, kulit satu berkas sinar berbaris dengan kerak dari semua sinar lain. Ketika cahaya berada dalam step seperti ini, cahaya saling menguatkan. Itulah sebabnya sinar laser sangat kuat. Sinar laser berawal di dalam alat laser dari berkas cahaya lemah yang mempunyai panjang gelombang yang sama dengan sinar itu. Dalam perkembangan sinar laser dewasa ini, para ilmuwan menemukan tiga jenis laser baru yang memiliki prospek bagus, yaitu: 1. Laser sinar-X 2. Laser elektron-bebas 3. Laser uap-tembaga.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.daviddarling.info/encyclopedia/W/wave-particle_duality.htm http://www.daviddarling.info/encyclopedia/W/wave-particle_duality.htm http://www.bibnum.education.fr/physique/optique/premier-memoire-sur-ladiffraction-de-la-lumiere. http://www.bibnum.education.fr/physique/optique/premier-memoire-sur-ladiffraction-de-la-lumiere. http://books.google.com/books?id=OCLC58901501&id=3OgDAAAAMAAJ&pg =PP151&lpg=PP151&dq=grimaldi+diffraction+date:0-1800&as_brr=1 Dorling, K. 1997 Sinar Laser. Jendela IPTEK Cahaya ,

You might also like