You are on page 1of 4

KAWAT GIGI, MEDIS ATAU MODIS?

NAMA: CHANDRA NUGROHO ERLANGGA NIM: 12305141035 PRODI/SEMESTER: MATEMATIKA S1/1

ESAI BAHASA INDONESIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

Fenomena kawat gigi kini merebak di mana-mana. Di jalan, di kendaraan umum, di pusat perbelanjaan, di tempat berkumpulnya anak-anak muda, di kampus maupun di sekolah sering terlihat pemuda-pemudi yang terlihat mengenakan benda yang dulunya janggal ini. Peralihan fungsi kawat gigi tak dapat dipungkiri lagi. Remaja masa kini berlomba-lomba menciptakan gaya demi menunjang penampilan mereka. Cara apapun mereka lakukan demi julukan gaul dan cantik.Termasuk cara-cara aneh yang mereka tempuh untuk tampil beda. Sebelum kawat gigi dikenal luas masyarakat, metode merapikan gigi telah dikenal sejak tahun 1728. Pierre Fauchard adalah dokter gigi yang mengembangkan alat untuk merapikan gigi. Alat tersebut disebut bandeau, berbentuk tapal kuda dan terbuat dari logam mulia. Fungsinya untuk memperluas lengkungan gigi dan merapikan gigi yang tumbuh tidak sesuai jalurnya. Tahun 1819, tipe awal kawat gigi mulai dikembangkan sebagai ganti dari bandeau yang dianggap kurang efektif. Dilanjutkan hingga awal abad ke-20 behel alias kawatgigi ini telah mencapai perkembangan yang pesat.Logam yang digunakan bervariasi, namun kala itu biaya produksi dan perawatan kawat gigi masih mahal karena jenis yang cukup popular adalah yang terbuat dari emas. Penyempurnaan terus dilakukan oleh para ortodontis hingga akhirnya kawat gigi jenis bracket ditemukan. Kawat gigi jenis ini adalah yang kini populer di kalangan remaja. Ditilik dari sejarahnya, kawat gigi merupakan salah satu jenis instrument kesehatan di bidang kedokteran gigi. Alat tersebut pada dasarnya merupakan alat yang didesain untuk menolong orang-orang yang bermasalah dengan susunan giginya. Namun pada kenyataannya kini fungsi itu bergeser. Kawat gigi saat ini dikenal sebagai pemanis penampilan. Apalagi jenis kawat gigi yang berwarnawarni. Tidak diketahui bagaimana kepopuleran kawatgigi dapat merebak di Indonesia. Tiba-tiba saja tersebar euphoria mengenakan kawat gigi di kalangan remaja. Para pemuda berbondong-bondong menuju doktergigi, pusat pemasangan kawat gigi maupun klinik gigi untuk segera memasang kawat tersebut di gigi

mereka. Merogoh kocek dalam-dalam untuk memasang logam-logam tersebut di gigi mereka. Umumnya pemasangan kawat gigi yang berkualitas akan memakan biaya yang cukup besar. Kawat gigi yang semacam ini dilengkapi berbagai fitur yang memungkinkan kawat gigi berfungsi maksimal dan penggunanya cepat dapat merasakan hasilnya. Namun pada kenyataannya bukan kawat gigi jenis ini yang dicari oleh kalangan remaja. Mereka mencari kawat gigi yang menarik dan pastinya terjangkau bagi kantong mereka yang rata-rata masih berstatus pelajar atau mahasiswa. Padahal perilaku begini bisa sangat beresiko. Sebagai alat medis, kawat gigi didesain untuk memaksimalkan fungsinya di ranah kesehatan. Untuk memasangnya pun tidak mudah.Sang calon pemakai kawat harus melakukan pemeriksaan gigi, gusi serta analisis keadaan gigi. Seperti dikatakan drg. Ratu Mirah Afifah G.C.Clindent M.D.Sc bahwa pemakaian langsung hanya dapat dilakukan bila mulut terbukti bebas gigi berlubang dan penyakit gusi. Gigi berlubang perlu ditambal atau dicabut sedangkan penyakit gusi harus dirawat lebih lanjut demi kenyamanan sang calon pemakai kawat. Selain persyaratan pra-pemasangan kawat, pemakai juga harus

memperhatikan perawatan pasca-pemasangan. Kawat gigi harus sering dikontrol kekencangan kawatnya dan kebersihan gigi yang tengah diperbaiki susunannya. Makanan dan minuman harus dijaga pula demi memelihara ketahanan kawat dan menjaga fungsinya agar tetap berjalan semestinya. Jika tidak, akibatnya beragam. Mulai dari bekas kawat karena makanan tersangkut, sampai mengendurnya kawat gigi sehingga hasil yang didapatkan tidak maksimal. Sebegitu rumitnya proses panjang pemasangan kawat gigi. Banyak remaja tak ingin berpusing dengan segala aturan dan seluk-beluk kawat gigi tersebut. Mereka mengambil jalan pintas dengan mencari klinik-klinik behel yang tidak terpercaya. Hal ini merupakan sesuatu yang amat berbahaya untuk dilakukan. Klinik ilegal belum tentu memenuhi standar pelayanan kesehatan. Alat-alat dan tenaga yang digunakan dalam proses pemasangan diragukan mutunya dan tentu sangat beresiko.

Kebersihan

dan

profesionalitas

adalah hal

krusial

yang harus

diperhatikan dalam pemasangan kawat gigi. Jika tidak terjaga, akibatnya bisa fatal. Instrumen pemasangan yang tidak higienis dapat menimbulkan beragam penyakit yang ditularkan pasien sebelumnya karena alat-alat tersebut bersentuhan langsung dengan mulut yang notabene sarang bakteri dan virus. Belum lagi jika pemasangan dilakukan orang yang bukan ahlinya, susunan gigi bias makin parah akibat bentuk kawat gigi yang tidak karuan. Yang paling utama ialah sang pemakai kawat gigi itu sendiri. Tak hanya memakai, merawatnya dengan benar juga merupakan tugas sang pemakai. Pemakaian kawat gigi sebagai pemanis cenderung membuat kebersihan gigi kurang terjaga. Terutama sisa-sisa makanan kerap kali menempel di sela-sela briket dan kawat. Kekotoran ini dapat pula memicu masalah lain yakni munculnya bakteri dan kuman-kuman yang tak hanya menimbulkan penyakit namun juga bau mulut yang tidak sedap. Resiko yang ditimbulkan bias amat banyak dan bervariasi, namun tetap saja tampil keren menjadi idaman para remaja. Tak ada salahnya memasang kawat gigi asal betul-betul paham akan konsekuensi dan tentu saja kondisi gigi memang layak dipasangi behel. Memasang kawatgigi di klinik terpercaya dapat mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh alat tersebut karena tentu alat-alatnya dijaga kebersihannya dan tenaga pemasangnya terjamin berkualifikasi untuk memasangkan kawat gigi. Sebaiknya jangan ragu merogoh kocek cukup dalam untuk pemasangan kawat gigi. Namun bila keadaan keuangan belum mencukupi, menabung dapat menjadi pilihan sebelum memasang behel. Kawat gigi murah pun hanya akan jadi penyesalan ketika keadaan menjadi buruk.

Sumber: http://labsky2012.blogspot.com/2012/08/tugas-5-perkembangan-kawatgigibehel.html http://health.okezone.com/read/2012/09/14/486/689746/jangan-asalpasang-kawat-gigi

You might also like