Professional Documents
Culture Documents
Diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Geometri Bidang dan Ruang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Matematika Universitas Wiralodra Indramayu yang diampuh oleh Dosen : Sudirman, S.Pd.
By Lina Herlinawati
adalah segi banyak teratur yang dapat digambar secara geometris, hanya segi tiga sama sisi, bujur sangkar, atau segi banyak beraturan yang jumlah sisinya merupakan hasil perkalian dari jumlah sisi, segi banyak beraturan tersebut di atas. Segi banyak teratur digambar atas dasar pendekatan. Sebagai contoh diambil sebuah segi tujuh teratur dengan panjang sisi tertentu, seperti tampak pada Gb. 11. Sudut dalam dari sebuah segi banyak beraturan dengan jumlah sisi n, ditentukan oleh rumus berikut:
. AB
pada Gb. 11 adalah panjang sisi segi tujuh teratur yang akan diselesaikan. Urutan pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1. Gambarlah sebuah setengah lingkaran CABOF dengan jari-jari AB. Perpanjanglah BA sehingga titik C, di mana BC = 2AB. 2. Tentukanlah titik E pada garis BC, di mana BE = 5/7 BC, dan hubungkanlah titik D dan E, sehingga perpanjangannya memotong setengah lingkaran pada titik F. Sudut FAB adalah sudut dalam dari segi tujuh beraturan yang dicari. 3. Gambarlah garis bagi tegak lurus dari garis-garis AB dan AF, yang saling berpotongan di 0. Maka 0 adalah titik pusat lingkaran keliling dari segi tujuh beraturan tersebut. 4. Dengan jari-jari OA dan titik pusat 0 gambarlah lingkaran tersebut, dan bagilah lingkaran ini dengan AB, yang menghasilkan titik-titik G, H, I dan J. Jika titik-titik ini berurutan dihubungkan dengan garis lurus, maka segi tujuh beraturan yang diminta akan tergambar.
Istilah-istilah :
By Lina Herlinawati
1) Segibanyak beraturan adalah segi banyak yang sisi-sisinya sama panjang dan sudut-sudutnya sama besar. 2) Lingkaran Luar segibanyak adalah lingkaran yang melalui titi-titik sudut segaibanyak tersebut ; sedagkakan lingkaran dalam segibanyak adalah lingkaran yang menyinggung sisi-sisinya. 3) Pusat suatu segibanyak merupakan pusat lingkaran luardan lingkaran dalam segibanyak tersebut. 4) Jari-jari suatu segibanyak beraturan adalah garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengna titik sudut segibanyak tersebut. 5) Sudut pusat suatu segibanyak beraturan adalah sudut dalam yang dibentuk oleh dua jari-jari yang melalui dua titik sudut yang berdekatan. 6) Apotema suatu segibanyak beraturan adlah garis dari pusat tegak lurus sisi segibanyak tersebut. Apotema juga merupakan jari-jari lingkaran dalam segibanyak tersebut.
Contoh:
By Lina Herlinawati
Dengan menganggap lingkaran sebagai segi-n beraturan maka luas lingkaran dapat ditentukan dari keliling lingkaran dan jari-jari lingkaran.
Contohnya pada segidelapan beraturan, maka jika L = luas segidelapan beraturan, R jari-jari lingkaran luar, r jari-jari lingkaran dalam, dan s panjang sisi segidelapan beraturan maka:
Jika segi-n beraturan dengan n menuju tak hingga atau dengan menganggap lingkaran sebagai segi-n beraturan dengan n menuju takhingga, maka: Lingkaran luar dan lingkaran dalam menjadi berimpit dan sama dengan lingkaran itu sendiri. Jadi, r = R yang tak lain adalah jari-jari lingkaran. Keliling segi-n beraturan tak lain adalah keliling lingkaran tersebut. Dengan demikian, rumus untuk lingkaran akan menjadi: Luas lingkaran = Jika jari-jari lingkaran dimisalkan r maka diperoleh : Luas lingkaran = = Rumus Menghitung Diagonal Segi-n Beraturan untuk menghitung diagonal segi 28
By Lina Herlinawati
tapi itu cuma berlaku untuk yang segi banyak yang sisi-sisinya sama (regular polygon) Cara Lain dalam memahaminya: Coba lihat segi-n, jika tinjau dari masing-masing titik sudut segi-3 = 0 + 0 + 0 = 0 (karena setiap titik itu bersebelahan) segi-4 = 1 + 1 + 0 + 0 = 2 Misal, segi-4 ABCD. (dari titik sudut A ada 1 diagonal (yaitu ke C), dari titik sudut B ada 1 diagonal (yaitu ke D), dari titik sudut C sudah tidak ada diagonal lagi, demikian juga dengan D). segi-5 = 2 + 2 + 1 + 0 + 0 = 5 Misal, segi-5 ABCDE (dari titik sudut A ada 2 diagonal (yaitu ke C dan D), dari titik sudut B ada 2 diagonal (yaitu ke D dan E), dari titik sudut C ada 1 diagonal (yaitu ke E), titik sudut D dan E sudah tidak ada diagonal lagi). segi-6 = 3 + 3 + 2 + 1 + 0 + 0 = 9 Misal, segi-6 ABCDEF (dari titik sudut A ada 3 diagonal (yaitu ke C, D, dan E), dari titik sudut B ada 3 diagonal (yaitu ke D, E dan F), dari titik sudut C ada 2 diagonal (yaitu ke E dan F), dari titik sudut D ada 1 diagonal (yaitu ke F). Titik sudut E dan F sudah tidak ada diagonal lagi. Kalo diperhatikan, maka akan terlihat sebuah pola: d d d d segi-4 segi-5 segi-6 segi-7 = = = = 1 2 3 4 + + + + 1 2 3 4 + + + + 0 1 2 3 + + + + 0 0 1 2 = + + + 2 0=5 0+0=9 1 + 0 + 0 = 14
d segi-n = (n-3) + (n-3) + (n-4) + (n-5) + .... + 3 + 2 + 1 berarti, untuk segi-28 d segi-28 = 25 + 25 + 24 + 23 + 22 + ... + 3 + 2 + 1
25 + 25 x 13 25 + 325 350 diagonal Catatan: Kasusnya ini di mana bentuknya itu yang normalnya (bahasa kasarnya = yang nekuknya ke dalam semua). Jika tidak normal berarti beda kasus lagi. Misal, kayak segi-10 tapi bentuknya seperti bintang, berarti kasus tersebut berbeda dengan penjelasan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
By Lina Herlinawati
By Lina Herlinawati