You are on page 1of 2

HISTOLOGI HEPAR Hati terdiri atas bermacam-macam sel.

Hepatosit meliputi kurang lebih 60% sel hati, sedangkan sisanya terdiri atas sel-sel epithelial system empedu dalam jumlah yang bermakna dan sel-sel non parenkimal yang termasuk di dalamnya endothelium, sel Kupffer dan sel Stellata yang berbentuk seperti bintang (Amirudin, 2006). Hepatosit sendiri dipisahlamn oleh sinusoid yang tersusun melingkari eferen vena hepatica dan duktus hepatikus. Saat darah memasuki hati melalui arteri hepatica dan vena porta serta menuju vena sentralis maka akan didapatkan pengurangan oksigen secara bertahap. Sebagai konsekuensinya, akan didapatkan variasi penting kerentanan jaringan terhadap kerusakan asinus. Membrane hepatosit berhadapan langsung dengan sinusoid yang mempunyai banyak mikrofili. Mikrofil juga tampak pada sisi lain sel yang membatasi saluran empedu dan merupakan penunjuk tempat permulaan sekresi empedu. Permukaan lateral hepatosit memiliki sambungan penghubung dan desmosom yang saling bertautan dengan sebelahnya (Amirudin. 2006). Sinusoid hati memiliki lapisan endotelial berpori yang dipisahkan dari hepatosit oleh ruang Disse (ruang perisinusoidal). Sel-sel lain yang terdapat dalam dinding sinusoid adalah sel fagostik. Kupffer yang merupakan bagian penting sistem retikuloendotelial dan sel Stellata (juga disebut sel Ito, liposit atau perisit) yang memiliki aktivitas miofibroblasti yang dapat membantu pengaturan aliran darah sinusoidal disamping sebagai faktor penting dalam perbaikan kerusakan hati. Peningkatan aktivitas sel-sel Stellata tampaknya menjadi faktor kunci dalam pembentukan fibrosis di hati (Amirudin, 2006) Sumber: Amirudin, Rifai. 2006. Fisiologi dan Biokimia Hati. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi IV. Jakarta : FKUI.

UJI FUNGSI HATI Uji Fungsi Hati (UFH) sering disebutkan di klinik sebagai Liver Function Test (LFT) merupakan suatu kumpulan analisis laboratorium yang berkaitan dengan hati. Baik fungsi hati maupun suatu kondisi hati yang sebenarnya bukan fungsi hati. Zat yang diperiksa berupa produk metabolisme sel hati (hepatosit), enzim, protein lain, antigen virus, DNA, atau RNA virus maupun antibodi sebagai hasil respon imun humoral tubuh. Jadi pemeriksaan UFG dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan atau penyakit hati, membantu menegakkan diagnosis, memperkirakan beratnya penyakit, membantu mencari etiologi penyakit dan disfungsi hati, serta menilai hasil pengobatan. Pemeriksaan UFH juga membantu mengarahkan upaya diagnostik selanjutnya (Sherlock, 2002). Sumber: Sherlock S, Dooley J. Diseases of the Liver and Billiary System, 11th ed, Oxford: Blackwell Science Ltd. 2002 page 1-35.

You might also like