You are on page 1of 8

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Setiap kegiatan kerja selalu diikuti dengan resiko bahaya yang dapat berakibat terjadinya kecelakaan, kecelakaan yang terjadi pada suatu kegiatan Walaupun demikian terjadinya kecelakaan seharusnya dapat dicegah dan diminimalisasikan, karena kecelakaan tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan adalah bersumber pada lingkungan kerja dan praktikan. Namun sebagian besar (85%) kecelakaan tersebut disebabkan oleh faktor manusia. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Contohnya pada kecelakaan luka bakar. Berbagai peristiwa yang pernah terjadi perlu dicatat sebagai latar belakang pentingnya bekerja dengan aman di lingkungan kerja, dan memahami pertolongan apa yang harus dilakukan saat kecelakaan terjadi, khususnya pertolongan pertama pada kecelakaan luka bakar.

1.2 Perumusan Masalah

Dengan menelaah dari latar belakang yang telah di paparkan, maka munculah beberapa masalah yang di rumuskan dan yang nantinya akan di bahas yaitu :
1. Apakah pengertian dari P3K dan luka bakar? 2. Apa penyebab luka bakar ? 3. Apa klasifikasi luka bakar ? 4. Bagaimana penanganan luka bakar ?

1.3 Tujuan

Segala penjelasan perumusan masalah ini bertujuan untuk :


1. Agar pembaca mengetahui pengertian dari P3K dan luka bakar. 2. Agar pembaca mengetahui penyebab luka bakar. 3. Agar pembaca bisa mengetahui klasifikasi luka bakar. 4. Agar pembaca bisa mengetahui penanganan luka bakar.

1.4 Manfaat

Dengan segala pembahasan ini bertujuan agar memberikan beberapa manfaat bagi pembaca yaitu : 1. Dapat memberikan informasi megenai pengertian dari P3K dan luka bakar. 2. Dapat memberikan informasi tentang penyebab luka bakar. 3. Dapat memberikan informasi tentang klasifikasi luka bakar. 4. Dapat mengetahui penanganan luka bakar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian P3K dan luka bakar Pengertian P3K adalah bantuan yang dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke rujukan, sedangkan Pertolongan Pertama (PP) adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/ kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar, yaitu suatu tindakan perawatan yang didasarkan pada kaidah ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam khusus yang dilatih memberikan pertolongan pertama. Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi dan friksi.

2.2 Penyebab luka bakar Luka bakar dapat disebabkan oleh banyak hal: 1. Panas (misal api, air panas, uap panas) 2. Radiasi 3. Listrik 4. Kimia 5. Laser Bahan kimia (chemicals) yang dapat menyebabkan luka bakar adalah Asam kuat atau basa kuat acids atau bases. Luka bakar akibat bahan kimia umumnya disebabkan karena sifat kimiawi bahan tersebut yang tajam dan dapat membakar kulit, seperti [sodium hidroksida], silver nitrate, dan bahan

kimia berbahaya lainnya (seperti asam sulfur ataupun asam nitrat).[2] Asam hidroflorik dapat menyebabkan kerusakan tulang, namun jenis kerusakan yang terjadi sulit dibuktikan. 2.3 Klasifikasi luka bakar Klasifikasi dari derajat luka bakar yang banyak digunakan di dunia medis adalah jenis "Superficial Thickness", "Partial Thickness" dan "Full Thickness" dimana pembagian tersebut didasarkan pada sejauh mana luka bakar menyebabkan perlukaan apakah pada epidermis, dermis ataukah lapisan subcutaneous dari kulit. Pengklasifikasian luka tersebut digunakan untuk panduan pengobatan dan memprediksi prognosis. Tabel 1. Deskripsi dari klasifikasi luka bakar . Klasifikasi baru klasifikasi tradisional

kedalaman luka bakar

bentuk klinis Erythema( kemerahan ),

Superficial thickness

Derajat 1

Lapisan Epidermis

Rasa sakit seperti tersengat, blisters( Gelembung cairan ) Blisters ( Gelembung

Partial thickness superficial Derajat 2

Epidermis Superficial (Lapisan papillary) dermis

cairan ), Cairan bening ketika gelembung dipecah, dan rasa sakit nyeri

Partial thickness deep

Deep (reticular) dermis

Sampai pada lapisan berwarna putih, Tidak terlalu sakit seperti superficial derajat 2. sulit

dibedakan dari full thickness Berat, adanya eschar Dermis dan struktuir tubuh dibawah dermis Fascia, Tulang, or Otot seperti kulit yang meleleh, cairan berwarna , tidak didapatkan sensasi rasa sakit

Full thickness

Derajat 3 atau 4

Pada semua derajat luka bakar, proses peradangan atau inflamasi dan akumulasi cairan akan terjadi semenjak awal terjadinya luka bakar. Satu fungsi kulit adalah sebagai dinding pelindung terhadap infeksi maka saat luka bakar, rusaknya kulit akan menyebabkan tubuh rentan kemasukan kuman. Hanya lapisan epidermis kulit yang mampu mengalami proses regenerasi yang baik sementara bila luka bakar mengenai lapisan kulit yg lebih dalam maka akan menyebabkan kecacatan permanen dan jaringan parut yg pasti menganggu fungsi kulit. 2.4 Penanganan luka bakar a. Pre Hospital Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik, dan akan belari untuk mencari air. Hal ini akan sebaliknya akan memperbesar kobaran api karena tertiup oleh angin. Oleh karena itu, segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) orang itu agar api segera padam. Bila memiliki karung basah, segera gunakan air atau bahan kain basah untuk memadamkan apinya. Sedanguntuk kasus luka bakar karena bahan kimia atau benda dingin, segera basuh dan jauhkan bahan kimia atau benda dingin. Matikan sumber listrik dan

bawa orang yang mengalami luka bakar dengan menggunakan selimut basah pada daerah luka bakar. Jangan membawa orang dengan luka bakar dalam keadaan terbuka karena dapat menyebabkan evaporasi cairan tubuh yang terekspose udara luar dan menyebabkan dehidrasi. Orang dengan luka bakar biasanya diberikan obat-obatan penahan rasa sakit jenis analgetik : Antalgin, aspirin, asam mefenamat samapai penggunaan morfin oleh tenaga medis b. Hospital Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya harus dicek Airway, breathing dan circulation-nya terlebih dahulu. 1. Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang Endotracheal Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain adalah: riwayat terkurung dalam api, luka bakar pada wajah, bulu hidung yang terbakar, dan sputum yang hitam. 2. Breathing - eschar yang melingkari dada dapat menghambat gerakan dada untuk bernapas, segera lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-trauma lain yang dapat menghambat gerakan pernapasan, misalnya pneumothorax, hematothorax, dan fraktur costae 3. Circulation - luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan edema. pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena kebocoran plasma yang luas. Manajemen cairan pada pasien luka bakar, dapat diberikan dengan Formula Baxter. Perawatan Luka: Formula Baxter 1. Total cairan = 4cc x berat badan x luas luka bakar 2. Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam pertama, dan sisanya dalam 16 jam berikutnya

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. P3K adalah bantuan yang dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum

korban dibawa ke rujukan, dan luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi dan friksi.
2. Luka bakar dapat disebabkan oleh panas, radiasi, listrik, kimia, dan laser. 3. Klasifikasi dari derajat luka bakar yang banyak digunakan di dunia medis

adalah jenis "Superficial Thickness", "Partial Thickness" dan "Full Thickness".


4. Penganan luka bakar terdiri dari pre hospital dan hospital.

3.2 Saran Makalah ini selayaknya dapat digunakan sebagai referensi bagi

pelakupertolongan pertama pada kecelakaan terutama dalam kecelakaan pertolongan pertama pada luka bakar. Melaksanakan tugas dengan dasar dasar kemampuan yang telah berikan serta menjadidapat bertindak secara cepat,tepat dan teratur.

DAFTAR PUSTAKA
http://just-fatamorgana.blogspot.com/2012/04/pertolongan-pertama-pada-lukabakar.html [4 Mei 2012, 19.12] http://www.blogdokter.net/2010/10/17/pertolongan-pertama-pada-luka-bakar-2/ [4

Mei 2012, 19.25]


http://doktercare.com/tag/mengatasi-luka-bakar [5 Mei 2012, 20.12] http://www.blogdokter.net/2010/10/17/pertolongan-pertama-pada-luka-bakar-2/ [5

Mei 2012, 20.20]

You might also like