You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vertebrata pertama di darat adalah anggota kelas Amphibia.

Saat ini kelas tersebut diwakili oleh kurang lebih 4000 spesies katak, salamander, dan caecilia(makhluk tak bertungkai yang membuat lubang untuk sarang di hutan tropis dan danau air tawar. Terdapat tiga ordo Kelas Amphibia yang masih hidup saat ini, yaitu Urodela (berekor salamander), Anura (tidak berekor katak, termasuk bangkong), dan Apoda (tak berkaki caecilian). Hanya ada sekitar 400 spesies dari ordo Urodela. Beberapa diantaranya hanya hidup di air, tetapi yang lain hidup di darat sebagai hewan dewasa atau bahkan sepanjang masa kehidupan. Sebagian besar salamander yang hidup di darat berjalan dengan pembengkokan badan dari sisi ke sisi yang mirip dengan cara berjalan tetrapoda awal ( Cambell, 2003 ) Kata amphibia berasal dari bahasa yunani amphi dan bious yang masing-masing artinya adalah dua dan hidup. Maksudnya disini adalah kehidupan ganda, terutama diartikan hidup di darat dan air. Akan tetapi terjadi pengecualian pada beberapa spesies yang hidup dan menetap di air. Pada umumnya amphibia mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di darat. Amphibia memiliki manfaat yang cukup banyak bagi manusia. Meskipun tingkat ancaman pada amphibia terus meningkat, sampai saat ini belum satupun spesies amphibia Sumatera, bahkan Indonesia, yang masuk dalam daftar satwa terancam kepunahan dari IUCN. Hal ini terjadi karena minimnya data yang berkaitan dengan satu populasi dan daerah sebaran yang terdapat di Indonesia. Faktor ini mengindikasikan bahwa upaya konservasi amphibia yang mutlak dilakukan adalah usaha perlindungan dan pengelolaan habitat yang lebih baik dan efesian juga segera mengupayakan pencegahan spesies amphibia tertentu yang kondisinya rentan dari kepunahan ( Muetya, 2011) Amphibi berasal dari bahasa Greek yang berarti bertempat hidup dua, di darat dan di air ( amphi= dua jenis ; bios = hidup). Misalnya katak. Amphibi merupakan hewan yang mempunyai 2 fase kehidupan, yaitu di darat dan di air. Pada fase kedua menunjukan sifat antara ikan dan reptile. Hal ini membuktikan bahwa amphibi metrupaka suatu kelompok chordata yang pertama kali keluar dari kehidupan air (Boolootion, 1979) Amphibia adalah kelompok vertebrata darat yang paling primitif, menduduki tempat peralihan dari kehidupan akuatik ke kehidupan darat. Perubahan tempat kehidupan ini menyebabkan seakan-akan kelompok ini masih mencari-cari pola yang sesuai, sehingga terlihat adanya model-model kehidupan, wujud dan ciri-ciri kelompok yang beragam. Disamping adanya model dan wujud yang beragam, juga terjadi perubahan alat-alat tubuh yang disesuaikan dengan cara hidup di darat, misalnya paru-paru, tungkai, choana, dan lainlain (Anonim,2011). Amphibia memikili suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungannya. Biasanya mempunyai tingkat larva yang hidup diair. Kulit hewan ini lembab dan berlendir

serta pada umumnya tidak memiliki rambut atau bulu-bulu. Amphibia merupakan perintis dari vertebrata daratan, paru-paru dan tulang yang mereka dapatkan merupakan warisan nenek moyang Krosopterigia (Djuhanda, 1983). Amphibia mempunyai potensi yang cukup besar untuk membantu manusia menanggulangi hama serangga. Alasannya, pertama karena hampir seluruh jenis amphibia makanannya adalah serangga dan larvanya, kedua karena amphibia mudah dijumpai dimana saja. Amphibia juga sangat erat kaitannya dengan manusia, diantaranya dalam dunia kedokteran, amphibia telah lama dimanfaatkan untuk tes kehamilan yang banyak dijual di apotik seperti sekarang. Beberapa lembaga penelitian, saat ini tengah melakukan mencari berbagai bahan anti bakteri dari beberapa jenis amphibia yang diketahui memiliki ratusan kelenjar yang terletak di bawah jaringan kulit. Beberapa peneliti juga sedang meneliti kemungkinan memanfaatkan cairan kelenjar dari beberapa jenis amfibi yang biasa lengket untuk digunakan sebagai bahan perekat alami (Djuhanda, 1983). 1.2 Tujuan praktikum Melalui pengamatan morfologi katak, mahasiswa diharapkan : a. Menyebutkan bagian bagian tubuh katak, yaitu kepala ( caput ), dan organ organ yang ada di dalamnya, leher ( servick ), badan ( truncus ), dan anggota badan ( extrimitas ) b. Mengamati ciri ciri integument dari katak c. Menunjukan sistem rangka pada katak d. Menunjukan topografi organ organ visceral pada katak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Amphibia umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup didua alam yakni di air dan di daratan. Amphibia bertelur di air atau menyimpan telurnya ditempat yang lembab dan basah. Ketika menetas larvanya yang dinamakan berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernafas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru (Djuhanda, 1982). Klasifikasi Kodok Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Chordata Amphibia Anura Ranidae Rana

Spesies: Rana cancrivora

Gambar : kodok Ampibia mempunyai ciri-ciri yaitu tubuh diselubungi kulit yang berlendir, merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm), mempuyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik, mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat diantara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang, matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam, pernafasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernafasannya berupa paru-paru dan kulit yang hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk kedalam rongga mulut ketika menyelam, dan berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan diluar tubuh induknya atau pembuahan eksternal (Djuhanda, 1982). Tubuh amphibia khususnya katak, terdiri dari kepala, badan, dan leher yang belum tampak jelas. Sebagian kulit, kecuali pada tempat-tempat tertentu, terlepas dari otot yang ada di dalamnya, sehingga bagian dalam tubuh katak berupa rongga-rongga yang berisi cairan limfa subkutan. Amphibia dewasa memiliki mulut lebar dan lidah yang lunak yang melekat pada bagian depan rahang bawah. Paru-paru selalu ada seperti yang terdapat pada kelompok salamander, dan sebagian besar pernafasan juga dilakukan oleh kulit. Pada katak sawah, kulit ini hampir selalu basah karena adanya sekresi kelenjar-kelenjar mucus yang banyak terdapat didalamnya. Selain itu, kulit katak juga banyak mengandung kapiler-kapiler darah dari cabang-cabang vena kutanea magna dan arteri kutanea. Selain kulit, pernafasan juga

dilakukan melalui epitel, mulut, dan larynxs. Bibir, mata, dan kelenjar yang menjaga kelembaban mata juga ikut berkembang (Djuhanda, 1982). Amphibia hidup didua tempat, di air dan tempat yang lembab dari daratan. Telur-telur individu yang belum matang adalah normal hidup di dekat air dan dan dewasa tidak pernah jauh dari air, dari kemampuan mereka disebuah lingkungan daratan, lebih tepat lagi tidak berkembang. Dewasa ditemukan ditanah dekat kolam-kolam, aliran sungai dan bagian lain dari air segar yang mana mereka dapat istirahat dan mendapatkan ketenangan, atau ditempattempat lain yang lembab seperti dibawah pohon atau dibawah batu, di kayu-kayu yang agak lembab. Amphibia daratan yang agak terkenal adalah katak khususnya, sangat aktif saat malam ketika kelembaban relatif tinggi ( Bartlett. 1988 ) Amphibia berasal dari kataAmphi yang artinya rangkap, dan bios yang artinya kehidupan. Dan amphibia adalah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan,mula-mula dalam air tawar kemudian dilanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air berlangsung sebelum alat reproduksinya masak, keadaan ini merupakan fase larva atau biasa disebut berudu. Amphibi mempunyai ciri-ciri, tubuhnya diselubungi kulityang berlendir, merupakan hewan berdarah dingin atau poikiloterm, amphibi mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan, yaitu dua serambi dan satu bilik, mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yangterdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang diair, pernafasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernafasannya berupa paru-paru. ( Anonim. 2011 ) Pembuahan pada kodok dilakukan di luar tubuh. Kodok jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang kodok jantan akan memijat perut kodok betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan kodok jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina. ( Anonimous. 2011 ) Pada pembuahan eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena kemungkinan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara internal. Pada katak betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau kita membedah katak betina yang sedang bertelur, kita akan menjumpai bentukan berwarna hitam yang hampir memenuhi rongga perutnya, itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel telur, jumlahnya mencapai ribuan. Pada katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang berfungsi sebagai tempat pegangan bagi katak jantan ketika mengadakan fertilisasi. Hal ini diimbangi oleh katak jantan dengan adanya struktur khusus pada kaki depannya, yaitu berupan telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk memegang erat katak betina ketika terjadi fertilisasi. ( Iqbalali. 2009 ) Amphibi adalah hewan berdarah dingin yang mampu menyesuaikan cara hidupnya dengan lingkungan. Di daerah beriklim sedang, bila musim dingin tiba, hewan ini bersembunyi dimana saja, misalnya mengubur diri dalam lumpur parit, dikubanan atau di tanah yang basah di antara batu-batuan.

Selama tidur pada waktu musim dingin, hewan ini tidak makan, dan sedikit pertukaran udara yang dibutuhkannya, yang berlangsung melalui kulitnya. (Anonimous. 2010). Adapun ciri-ciri umum anggota amphibia adalah sebagai berikut: memilliki anggota gerak yang secara anamotis pentadactylus, kecuali pada apoda yang anggota geraknya tereduksi, tidak memiliki kuku dan cakar, tetapi ada beberapa anggota amphibia yang pada ujung jarinya mengalami penandukan membentuk kuku dan cakar, contoh Xenopus sp, kulit memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar mukosa dan atau kelenjar berbintil ( biasanya beracun), pernafasan dengan insang, kulit, paru-paru, mempunyai sistem pendengaran, yaitu berupa saluran auditory dan dikenal dengan tympanum, jantung terdiri dari tiga lobi ( 1 ventrikel dan 2 atrium), mempunyai struktur gigi, yaitu gigi maxilla dan gigi palatum, merupakan hewan poikiloterm ( Anonim. 2010 ) Adapun ciri ciri amphibi dari literature lain yaitu : 1. Kulit selalu basah dan berkelenjar, tidak bersisik luar 2. Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan atau berenang, berjari 4 5 atau lebih sedikit, tidak bersirip 3. Terdapat dua buah nares yang menghubungkan dengan cavum oris. Padanya terdapat klep untuk menolak air. Mata berkelopak yang dapat digerakan, lembar gendang pendengar terletak disebelah luar. Mulut bergigi dan berlidah yang dapat dijulurkan di luar 4. Skeleton sebagian besar berupa tulang keras, tempurung kepalanya memiliki condyl, bila memiliki costae tidak menempel pada sternum 5. Cor terbagi atas tiga ruangan, yakni dua ruangan auricular dan satu ruangan ventriculum, mempunyai satu atau tiga pasang archus aorticus, erythrocyte berbentuk oval dan bernucleus 6. Pernapasannya dengan insang, paru paru, kulit atau garis mulut. 7. Otak memiliki 10 pasang nervi cranialis 8. Suhu tubuh tergantung dengan lingkungannya ( poikilothermis ) 9. Fertilisasi terjadi diluar atau didalam tubuh, kebanyakan ovivar. ( Jasin. 1984 ) Amphibia dikelompokan kedalam empat Ordo yaitu Gymnophiona (Caecilians), Trachystomata (Sirens), Caudata dan Anura (Frogs and Toads). Sementara ahli lain membagi amphibi kedalam tiga ordo meliputi Gymnophiona (Caecilians), Caudata (Salamanders) dan Anura (Frogs and Toads). (Muetya. 2011) a. Ordo Caecilia ( Gymnophiona)

Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor. Dibagian anterior

terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik. (Djuhanda, 1982). Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larva berenang bebas di air dengan tiga pasang insang yang bercabang yang segera hilang walaupun membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis. Anggota famili ini yang ditemukan di indonesia adalahIchtyophis sp., yaitu di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Muetya. 2011) b. Ordo Urodela Urodela disebut juga caudata. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa. Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae (Anonimous. 2010). c. Ordo Anura Anura merupakan ordo yang memiliki jumlah spesies terbesar dibandingkan Ordo lainnya. Anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya. Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal. (Muetya. 2011)

1. Kehidupan katak Katak mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan induknya di air, di sarang busa, atau di tempat-tempat basah lainnya. Beberapa jenis katak pegunungan menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di pepohonan. Sementara jenis katak hutan yang lain menitipkan telurnya di punggung katak jantan yang lembab, yang akan selalu menjaga dan membawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi katak kecil. Sekali bertelur katak bisa menghasilkan 5000-20000 telur, tergantung dari kualitas induk dan berlangsung sebanyak tiga kali dalam setahun. (Djuhanda, 1982) Telur-telur katak menetas menjadi berudu atau kecebong (b. Inggris: tadpole), yang bertubuh mirip ikan gendut, bernafas dengan insang dan selama beberapa lama hidup di air. Perlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Setelah masanya, berudu ini akan melompat ke darat sebagai katak kecil (Djuhanda, 1982). Katak kawin pada masa-masa tertentu, misalnya pada saat bulan mati atau ketika menjelang hujan. Pada saat itu kodok-kodok jantan akan berbunyi-bunyi untuk memanggil betinanya, dari tepian atau tengah perairan. Beberapa jenisnya, seperti kodok tegalan (Fejervarya limnocharis) dan kintel lekat alias belentung (Kaloula baleata), kerap membentuk grup nyanyi, di mana beberapa hewan jantan berkumpul berdekatan dan berbunyi bersahut-sahutan. Suara keras kodok dihasilkan oleh kantung suara yang terletak di sekitar lehernya, yang akan menggembung besar manakala digunakan (Djuhanda, 1982). Pembuahan pada kodok dilakukan di luar tubuh. Kodok jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang kodok jantan akan memijat perut kodok betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan kodok jantan akan melepaskanspermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina (Djuhanda, 1982). 2. Bagian Tubuh Amphibi Badan katak terbagi atas tiga bagian, yaitu: 1. Caput (kepala), bentuknya kurang lebih seperti segitiga. Di caput terdapat bagianbagian anatara lain: a. Rima oris (celah mulut): terdapat di ujung rostrum (moncong, rima oris menuju ke cavum oris b. Cavum oris ( rongga mulut), di dalam rongga mulut terdapat alat- alat yaitu sebagai berikut: 1) Maxilla (rahang atas), mempunyai dentes (gigi- gigi) berbentuk conus. Dentes berguna untuk memegang mangsanya, tidak untuk mengunyah. 2) Mandibula ( rahang bawah): tidak berdentes. 3) Palatum (atap mulut). 4) Os. Vomer.

5) Nares posterhores sive choanae 6) Lingua (lidah), berpangkal di cranial mandibula, bersifat biftida (bercabang). 7) Ostium tubae auditivae 8) Di kanan kiri lingua terdapat lubang yang menuju ke kantung suara. c. Nares anteriores: lubang- lubang kecil terdapat di sebelah dorsal dari rima oris.

d. Organon visus (alat penglihatan), dilengkapi dengan: 1) Palpebra superior (pelupuk mata atas) 2) Palpebra inferior (pelupuk mata bawah) 3) Membrana nictitans, suatu kulit transparent untuk menjaga mata terhadap kekeringan dan geseran dengan air. 4) Bulbus osculi (bola mata), padanya dapat dilihat dengan jelas adanya: iris, pupil. e. Membrana tympani (selaput pendengaran) terdapat di sebelah caudal dari organon visus. 2. Cervix (leher), tidak nyata. 3. Truncus (badan), terdapat di sebelah caudal caput. Pada betina mempunyai ukuran yang relative lebih besar dibandingkan jantan. Anggota badan terdapat 2 pasang yaitu sebagai berikut : a) Anggota badan muka, bagian- bagianya adalah sebagai berikut: Brachium ( lengan atas) Antebrachium (lengan bawah) Manus (tangan) Digity (jari- jari)

b) Anggota badan belakang (extremitas posterior), bagian- bagiannya adalah sebagai berikut : . Femur (paha) Crus (tungkai bawah) Pes sive pedes (kaki) Digiti (jari- jari): 5 buah

- Membrana (selaput) untuk berenang: merupakan kulit tipis diantara digiti.

3. Sistem Pencernaan Sistem pencernaan dimulai dari mulut, dari mulut makanan melalui faring, kemudian esophagus menghasilkan sekresi alkali mendorong makanan masuk ke lambung, di lambung makanan di cerna dan diproses dengan enzim. Lambung juga menghasilkan

asam klorida untuk mengasamkan makanankemudian makanan masuk ke dalam usus melalui pyloris, kemudian sari-sari makanan masuk ke hati yang besar terdiri atas beberapa lobus dan bilus, yang kemudian ditampung dalam kantung empedu kemudian menuju ke rectum kemudian dikeluarkan melalui kloaka. 4. Sistem Pernafasan Sistem ini terdiri atas paru-paru dari kulit serta rongga kulit. Oksigen yang berasal dari udara larut dalam cairan permukaan respirasi atau alat dengan jalan difusi masuk ke pembuluh darah. Paru-paru katak terdiri atas dua saku elastis yang berisi lipatan membentuk kamar-kamar kecil yang masing-masing diliputi oleh pembuluh kapiler. Dari paru-paru kemudian disalurkan ke trakea dan menuju ke bronkiolus kemudian menuju alveolus. 5. Reproduksi Amphibia Sistem genitalis masculinus yang berupa sepasang testis berbentuk oval berwarna keputihputihan, terletak di sebelah anterior dari dari ren; diikat oleh alat penggantungnya yang kita sebut mesorchium yang terjadi dari lipatan peritoneum. Di sebelah cranial testis melekatlah corpus adiposum suatu zat lemak berwarna kekunin kuningan, sedang di sebelah median dataran testis terdapat saluransaluran halus yang disebut vasa efferentiayang bermuara pada saluran kencing, kemudian menuju kloaka. 6. Sistem genitalis feminus yang terdiri atas sepasang ovarium diletakkan dengan bagian dorsal coelom oleh alat penggantung yang disebut mesovarium , yang terjadi dari lipatan peritoneum. Pada hewan yang telah dewasa kadangkadang terdapat ovum yang berwarna hitam dan putih berbentuk bintikbintik. Pada ovarium juga terdapat corpus adiposum yang berwarna kekuningkuningan. Ovum yang telah matang menembus dinding ovarium untuk masuk ke dalam oviduk, selanjutnya ovum menuju ke kloaka pada suatu papillae. 7. Sistem Sirkulasi Sistem sirkulasi terdiri atas aorta kiri, kemudian ke serambi kiri menuju pada pembuluh nadi dan kemudian menuju ke bilik dan kembali lagi pada serambi kanan selanjutnya menuju aorta kanan. Pada umumnya diduga bahwa valvea

spiralis dan truncus arteriousus memasukkan darah dan darah yang beroksigen (sebelah kanan) ke archus pulmocunatneus dan darah yang beroksigen (sebelah kiri) masuk ke archus sistimaticus dan arteri coratis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Hari/tanggal Pukul Tempat : Rabu / 28 november 2012 : 08.00 sd selesai : Lab. MIPA IAIN Raden Fatah Palembang

3.2 Alat dan Bahan a. Alat Media gambar Loupe Seperangkat alat bedah b. Bahan Katak yang masih segar

3.3 Cara kerja a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti kater, gunting, telenan, buku, pensil, pena, penghapus dan katak. b. Membius katak dengan eter c. Siapkan katak dan letakkan pada telenan untuk diamat, setelah itu gambar katak secara morfologi dan mengamati bagian demi bagian : 1. Kepala(caput) Temukan rima oris, cari lidah dan giginya.sebutkan jenis-jenis gignya Carilah lubang hidung, adakah hubungannya dengan cavum oris Amati mata dan bagian-bagiannya yaitu : a. Palpebra superior dan anterior b. Membarane nictitans c. Bulbus oculi (bokla mata) Temukan membrane tymphani

2. Leher (cervix) Tunjukan bagian leher dan gambar serta sebutkan organ-organ pada leher

3. Extrimitas 1. Pada kaki depan gambar dan tunjukan: a. brancuim (lengan atas) b. antebrancium (lengan bawah) c. manus (tangan) d. digiti (jari-jari) hitung jumlahnya dan bandingkan jarijari antara jantan dan betina 2. kaki belakang gambar dan tunjukan : a. femur (paha) b. crus (tungkai bawah) c. pessive pedes (kaki) d. digiti, hitung jumlahnya 4. Anatomi 1) Bedah kulit katak di dekat anus ke arah anterior, perhatikan susunan otot abdomen dan cocokkan dengan buku teks 2) Bedah otot tersebut sehingga tampak organ visceranya, gambar topografi organ-organ tersebut 3) Setelah itu diskusikan a. Sistem pencernaan makanan b. Sistem pernafasan c. Sistem peredaran darah d. Sistem urogental e. Sistem saraf

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Gambar terlampir

4.2 Pembahasan Dari praktikum yang dilakukan dapat dibahas tentang apa apa saja anatomi kodok, bagian bagian dalam kodok, serta bentuk fisik dari kodok itu sendiri. Dari hasil yang diamati banyak berikut pembahasannya : Pada kepala terdapat a. Nares anteriores : lubang- lubang kecil terdapat di sebelah dorsal dari rima oris. b. Celah mulut (rima oris): terdapat di ujung rostrum (moncong) c. Organon visus: alat penglihatan. Mata mempunyai kelopak yang dapat digerakkan. Mata pada amphibi juga mempunyai selaput yang berfungsi untuk melindungi mata pada saat berada atau berenang di dalam air, membran tersebut disebut membrane miktans.di lengkapi dengan: Palpebra superior (pelupuk mata atas) Palpebra inferior (pelupuk mata bawah) Membran nictitans, suatu kulit transparant untuk menjaga mata terhadap kekeringan dan geseran dengan air.

d. Bulbus oculi (bola mata), padanya dapat dilihat dengan jelas adanya: iris, pupil. e. Membran tympani (selaput pendengaran) terdapat di sebelah caudal dari organon visus. 1. Ektrimitas pada katak a. Dorsum: bagian atas katak. b. Branchium: lengan atas c. Antebrachium: lengan bawah d. Manus: tangan e. Digity: jari- jari f. Femur: paha g. Crus: tungkai bawah

h. Pes: kaki i. Selaput berenang (membrana); merupakan kulit tipis diantara digity.

1) Topographi a. Cor (jantung): Cor pada amphibi berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang berisi dengan zat cair lymphe. b. Hepar pada amphibi berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinester. c. Ventriculus: berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri dari linea mediana. d. Intestinum: bentuk bulat dan berkelok-kelok e. Cloaka: muara bagi saluran makanan, kelamin dan saluran kencing. f. Pancreas: berwarna kekuning- kuningan melekat diantara ventriculus dan duodenum. g. Lien (limpa): Merah bulat. Pada kedua sisi linea middosal di atas peritonium h. Ovarium (kelenjar telur): khusus pada betina i. Oviduct: (saluran telur) yang kemudian melalui uterus lalu ke kloaka. Sepasang saluran yang berkelak- kelok. j. Uterus: tempat tersimpannya butir- butir hitam kecil pada katak betina yang sedang gravid. k. Mesonephros l. Ductus mesonephridicus m. Vesica urinaria (gelembung kencing): merupakan gelembung tipis berwarna keputih- putihan. n. Pulmo: amphibi mempunyai 2 pulmo yang bersifat elastis, berdinding tipis. Pulmo berfungsi sebagai alat pernapasan, yaitu sebagai tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida. o. Vesicca fellea (kantung empedu) terdapat di antara lobus hepatis, berwarna kehijau- hijauan. 2. Sistem pencernaan makanan pada katak Dimulai dari mulut, melalui faring, kemudian esophagus menghasilkan sekresi alkali mendorong makanan masuk ke lambung, di cerna dan diproses dengan enzim. Masuk ke dalam usus melalui pyloris, kemudian sari-sari makanan masuk ke hati yang besar, kemudian

ditampung dalam kantung empedu kemudian menuju ke rectum kemudian dikeluarkan melalui kloaka. 3. Skeleton (Rangka) Tersusun dari endoskleton yang didukung oleh bagian-bagian yang lunak. Fungsi

fungsinya adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang vital, melekatnya otot daging yang berguna untuk gerak dan berjalan. Tempurung kelapa, vertebrae dan seternum merupakan skeleton axiale sedang kaki merupakan skeleton appendiculare.(Jasin, 1984). Tempurung kelapa yang besar atau pipih terdiri atas: a) Cranium yang sempit. b) Beberapa pasang capsula sensoris dari hidung capsula, pendengar dan capsula yang besar untuk mata. c) Tulang-tulang rahang, os hyoid dan tulang rawan dari larynx (skeleton viceral). Bagian atas cranium sebagian besar tersusun oleh os fronto parietalis os analisis menutupi capsula nasalis, os prootic sebagai pelindung bagian dalam dari telinga, sedang di sebelah posteriornya terdapat os exococipital yang mempunyai satu tonjolan bulat occipitalis condylus pada masing-masingnya. (Jasin, 1984) Tulang punggung yang tersambung dengan kepala dan extrimitas berfungsi menyokong tubuh dan melindungi tubuh dan melindungi sumsum, terdiri atas 9 columna vertebralis dan urostyl yang silindris masing-masing vertebrae merupakan satu segmen yang flexibel seperti vertebrae pada yang berbentuk sebagai rangka yang melingkari alat-alat dalam thorax. Cingulum cranialis ini melekat vertebrae dengan otot daging. Masing-masing setengahnya tewrdiri atas tulang rawan lebar. (Jasin, 1984). 4. Sistem pernafasan Jalannya udara pernafasan adalah nares anteriores cavum nasi nares posteriors cavum oris Oksigen dari udara masuk ketubuh katak melalui difusi, lalu masuk ke pembuluh darah. Paru-paru katak terdiri atas dua saku elastis yang berisi lipatan membentuk kamarkamar kecil yang masing-masing diliputi oleh pembuluh kapiler. Dari paru-paru kemudian disalurkan ke trakea dan menuju ke bronkiolus kemudian menuju alveolus.

5. Sistem peredaran darah Dari aorta kiri, kemudian ke serambi kiri menuju pembuluh nadi dan kemudian menuju ke bilik dan kembali lagi serambi kanan selanjutnya menuju aorta kanan.

6. Sistem urogenital yang terdiri atas sepasang ovarium diletakkan dengan bagian dorsal coelom oleh alat penggantung yang disebut mesovarium , yang terjadi dari lipatan peritoneum. Pada hewan yang telah dewasa kadangkadang terdapat ovum yang berwarna hitam dan putih berbentuk bintikbintik. Pada ovarium juga terdapat corpus adiposum yang berwarna kekuning kuningan. Ovum yang telah matang menembus dinding ovarium untuk masuk ke dalam oviduk, selanjutnya ovum menuju ke kloaka pada suatu papillae.

7. Sistem syaraf Pada katak terdiri dari dua yaitu system saraf pusat ( nervosum central) dan system saraf tepi ( nervosum periphericum). Pada otak terdapat: a. Nervus objectorious b. Lobus olfactorious c. Hemi sperium cerebry d. Lobus opticus e. Cerebellum f. Modulla oblongata

BAB V KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa struktur morfologinya terdiri dari mulut (rima oris), mata (organum visus), hidung (nares

eksterna), jari-jari (digity), paha (femur),betis (cruz) kloaka. adapun struktur anatomi dari katak, terdiri atas kerongkongan (oesophagus), empedu (vesica felea), hati (hepar), lambung (ventriculum), usus halus (intestinum tenue), usus besar (intestinum erassum), rectum, kloaka, aorta kiri, serambi kiri, pembulu nadi, bilik, serambi kanan, aorta kanan, larink, parink, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus, oviduk, tuba valopi, ginjal, ovarium, sel telur, testis, ureter, kantong kemih.

DAFTAR PUSTAKA Campbell.Neil A. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.2003 Jasin, Maskoeri.1984.Sistematik Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya. Internet : Bartlett. 1988. Klasifikasi amphibi.http//.klasifikasi amphibi.com ( diakses pada tanggal 1 november 2012 ) jam : 13.00 Iqbalali. 2009. Laporan praktikum katak.http//.laporan praktikum katak.com ( diakses pada tanggal 2 november 2012 ) jam : 14.00 Djuhanda. 1982. Zoologi vertebrata.http//.zoologi vertebrata edukasion.com ( Diakses pada tanggal 1 november 2012 ) jam : 14 : 00 Muetya. 2011. Laporan prakitikum amphibi. Scrib http// laporan amphibi.scrib.com ( di akses pada tanggal 1 november 2012 ) Jam : 14.00

You might also like