You are on page 1of 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI KARDIOVASKULER COLD-PRESSOR TEST DAN TES KESANGGUPAN

KELOMPOK 1 DR. dr. Busjra M. Nur, M.Sc Agung Dwi 2011730118 Ghisqy Arsy Mulki 2011730136 Gustiayu 2011730138 Hessty Pusparani 2011730140 Kusuma Intan 2011730145 M. Alif Zainal 2011730149 M. Kamardi 2011730152 Mahasti Andrarini 2011730154 Vidia Amrina Rasyada 2011730167 Yudha Daud Pratama 2011730168 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADYAH JAKARTA 2012-2013

KATA PENGANTAR Alhamdullilah, tiada kata yang pantas kami ungkapkan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kami. Segala puji hanya milik Allah tuhan semesta alam, shalawat dan salam hanya untuk paling mulianya para nabi dan para rasul; Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabat, dan umatNya semua. Pada semester 3 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan kesehatan Universitas Muhammadiyah, kami mendapatkan mata kuliah Sistem Kardiologi. Dalam Praktikum Fisiologi dalam percobaan Cold-Pressor Test dan Test Kesanggupan Kardiovaskuler ini kelompok kami diharapkan untuk dapat memahami masala-masalah yang timbul dari kedua percobaan ini yang berhubungan dengan system Kardiovaskuler. Semoga Laporan yang kami buat dapat memenuhi tugas Praktikum Sistem Kardiologi bagi kami mahasiswa/i Program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan pemberian materi kepada : DR.dr. Busjra M. Nur. Kami mohon maaf kiranya apabila dalam Laporan ini masih banyak kesalahan serta kekurangan dapat kiranya bapak dan ibu memberi kami masukan dan arahan. Akhirnya shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabatnya

PRAKTIKUM FISIOLOGI COLD-PRESSOR TEST DAN TES KESANGGUPAN TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM 1. Melakukan tes peningkatan tekanan darah dengan pendinginan (Cold-pressor Test) 2. Menilai hasil cold-pressor test seseorang 3. Melaksanakan test kesanggupan badan cara Havard 4. Menilai kesanggupan badan seseorang TUJUAN PERILAKU KHUSUS 1. Mampu mengukur darah arteri brakhialis pada sikap berbaring dengan cara auskultasi 2. Mampu memberikan rangsangan pendiginan pada tangan selama satu menit 3. Mampu mengukur tekanan darah arteri brakhialis selama perangsangan pada tangan selama satu menit 4. Mampu menetapkan waktu pemulihan tekanan darah arteri brakhialis 5. Mampu menggolongkan orang percobaan dalam golongan hiperreaktor atau hiporeaktor 6. Mampu memilih tinggi bangku Havard yang sesuai untuk orang percobaan 7. Mampu menyesuaikan metronom pada frekuensi 120/menit 8. Mampu memberi contoh cara melakukan tes kesanggupan badan pada orang percobaan 9. Mampu menyuruh orang percobaan melakukan tes kesanggupan badan sesuai petunjuk 10. Mampu menjelaskan cara menghitung indek kesanggupan badan: Cara Cepat o Dengan Rumus o Dengan Tabel Cara Lambat

11. Mampu menilai kesanggupan badan berdasarkan 3 cara perhitungan ALAT: Sfigmomanometer Stetoskop stopwatch Wadah berisi air dan es Bangku setinggi 19 inchi dan 17 inchi
3

Metronom (frekuensi 120/menit) Tekanan darah pada pembuluh darah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor dasar

KERANGKA TEORI yang mempengaruhinya adalah cardiac output, total tahanan perifer pembuluh darah di arteriola, volume darah, dan viskositas darah. Dengan faktor tersebut, tubuh kita melakukan kontol agar tekanan darah menjadi normal dan stabil. Pengaturan pembuluh darah yang bekerja dalam mengontrol tekanan darah yaitu pengaturan lokal, saraf dan hormonal. Kontol lokal (intrinsik) adalah perubahan-perubahan di dalam suatu jaringan yang mengubah jari-jari pembuluh, sehingga alirah darah ke jaringan tersebut berubah melalui efek terhadap otot polos arteriol jaringan. Kontrol lokal sangat penting bagi otot rangka dan jantung, yaitu jaringan-jaringan yang aktivitas metabolik dan kebutuhan akan pasokan darahnya sangat bervariasi, dan bagi otak, yang aktivitas metabolic keseluruhannya dan kebutuhan akan pasokan darah tetap konstan. Pengaruh-pengaruh lokal dapat bersifat kimiawi atau fisik. I. Tes peninggian tekanan darah dengan pendinginan (Cold-presor test) Perubahan temperatur lingkungan menjadi dingin merupakan salah satu contoh pengaruh fisik lokal pada otot, sehingga tekanan darah dapat berubah. Bila pada pendinginan, tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 15 mmHg dibandingkan dengan tekanan basal, maka o.p tergolong hiperreaktor. Bila kenaikan tekanan darah o.p masih di bawah angka-angka tersebut, o.p tergolong hiporeaktor. II. Percobaan naik turun bangku (Harvard Step Test) Saat berolahraga, terjadi peningkatan metabolisme dalam tubuh. Hal ini mempengaruhi tekanan darah, dan termasuk sebagai pengaruh lokal kimiawi. Sebab olahraga menyebabkan: a. Penurunan O2 oleh karena sel-sel yang aktif melakukan metabolism menggunakan lebih banyak O2 untuk fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP. b. Peningkatan CO2 sebagai produk sampingan fosforilasi oksidatif c. Peningkatan asam lebih banyak asam karbonat yang dihasilkan dari peningkatan produksi CO2 akibat peningkatan aktivitas metabolic. Juga terjadi penimbunan

asam laktat apabila yang digunakan untuk menghasilkan ATP adalah jalur glikolitik. d. Peningkatan K+ -- potensial aksi yang terjadi berulang-ulang dan mengalahkan kemampuan pompa Na+ untuk mengembalikan gradient konsentrasi istirahat, menyebabkan peningkatan K+ di cairan jaringan. e. Peningkatan osmolaritas ketika metabolism sel meningkat karena meningkatnya pembentukan partikel-partikel yang secara osmotis aktif. f. Pengeluaran adenosin sebagai respon terhadap peningkatan aktivitas metabolism atau kekurangan O2, terutama di otot jantung. g. Pengeluaran prostaglandin Tekanan sistolik dan diastolik dalam keadaan istirahat dan dalam keadaan setelah beraktivitas (misalnya : olahraga) akan berbeda karena saat olahraga terjadi peningkatan aliran balik vena. Efek aktivitas otot rangka selama berolahraga adalah salah satu cara untuk mengalirkan simpanan darah di vena ke jantung. Penekanan vena eksternal ini menurunkan kapasitas vena dan meningkatkan tekanan vena. Peningkatan aktivitas otot mendorong lebih banyak darah keluar dari vena dan masuk ke jantung. Pada Harvard Step Test menggunakan parameter waktu lama kerja dan frekuensi denyut nadi, Denyut nadi dapat diketahui dengan menghitung denyut arteri radialis, suara detak jantung, atau dengan bantuan eleftrokardiogram. Dengan memakai kedua factor tersebut dapat dihitung indeks kesanggupan badan, yang dibedakan antara kesanggupan kurang sampai kesanggupan amat baik. CARA KERJA 1. Tes peninggian tekanan darah dengan pendinginan (Cold-presor test) 1. Suruh orang percobaan (OP) berbaring terlentang dengan tenang selama 10 - 20 menit 2. Selama menunggu, pasangkan manset Sfigmomanometer pada lengan kanan atas OP
3. Setelah OP berbaring 10-20 menit, tetapkanlah tekanan darahnya setiap 5 menit sampai

mendapatkan hasil yang sama (tekanan basal) 3 kali berturut-turut (selisih hasil 3 kali pengukuran 5mmHg
4. Tanpa membuka manset suruhlah OP memasukan tangan kirinya kedalam air es (4C)

sampai batas pergelangan tangan 5. Pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, tetapkanlah tekanan sistolik dan diastolik 6. Catatlah hasil pengukuran tekanan darah OP selama pendinginan
5

Bila pada pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 15mmHg dari tekanan basal, maka OP termasuk golongan Hiperreaktor Bila kenaikan tekanan darah OP masih dibawah angka-angka tersebut diatas, maka OP termasuk golongan Hiporeaktor 7. Suruh OP segera mengeluarkan tangan kirinya dari air es dan tetapkan tekanan sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan basal
8. Bila terdapat kesukaran pada waktu mengukur tekanan sistolik dan diastolik pada detik ke 30

dan detik ke 60 pendinginan, percobaan dapat dilakukan dua kali. Pada percobaan pertama hanya dilakukan penetapan tekanan sistolik pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan Suruh OP segera mengeluarkan tangan kirinya dari air es dan tetapkan tekanan sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan basal Setelah tekanan darah kembali ke tekanan basal, lakukanlah percobaan kedua untuk menetapkan tekanan diastolik pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan 2. Percobaan naik turun bangku (Harvard Step Test) 1. Suruh OP berdiri menghadap bangku yang sesuai sambil mendengarkan detakan metronom dengan frekuensi 120 kali per menit. 2. Suruh OP menempatkan salah satu kakinya di bangku, tepat pada waktu detakan metronom. 3. Pada detakan berikutnya (dianggap sebagai detakan kedua), kaki lainnya dinaikkan ke bangku sehingga OP berdiri tegak di atas bangku. 4. Pada detakan ke 3, kaki yang pertama kali naik diturunkan. 5. Pada detakan ke 4, kaki yang masih di atas bangku diturunkan pula sehingga OP berdiri tegak lagi di depan bangku.
6. Siklus tersebut diulang terus-menerus sampai OP tidak kuat lagi tetapi tidak lebih

dari 5 menit. Catat berapa lama percobaan tersebut dilakukan dengan menggunakan sebuah stopwatch. 7. Segera setelah itu, OP disuruh duduk. Hitunglah dan catat frekuensi denyut nadinya selama 30 detik sebanyak 3 kali, masing-masing dari 1 130, dari 2 230, dari 3 330.
8. Hitung indeks kesanggupan Op serta berikan penilaian

HASIL PERCOBAAN

I.

Tes peninggian tekanan darah dengan pendinginan (Cold-presor test) Tabel Pengamatan TEKANAN NAMA DARAH (mmHg) SETELAH 3 KALI PENGUKURAN I. : 100/70 mm/Hg Kamardi II. : 100/70 mm/Hg III. : 100/70 mm/Hg DETIK KE-30 DETIK KE-60 Tekanan darah sewaktu tangan kiri masuk ke dalam air es Tekan darah setelah tangan kiri dikeluarkan dari air es: 100/70 mm/Hg

100/8o mm/Hg

110/85 mm/Hg

II. Percobaan naik turun bangku (Harvard Step Test) Cara menghitung Indeks Kesanggupan Badan (IKB) : Cara lambat : Indeks Kesanggupan Badan = Penilaiannya : < 55 = keanggupan kurang 55-64 = kesanggupan sedang 65-79 = kesanggupan cukup 80-89 = kesanggupan baik > 90 = kesanggupan amat baik lama naik turun dalam detik x 100 2 x jumlah ketiga denyut nadi per 30

Cara cepat : Dngan Rumus Indeks Kesanggupan Badan = Penilaiannya : < 50 >80 = kurang = baik 50-80 = sedang lama naik turun dalam detik x 100 5.5 x harga denyut nadi per 30pertama

Dengan Daftar
7

Lamanya percobaan 0-29 30-59 10-129 130-159 20-229 230-259 30-329 330-359 40-429 430-459 50 1. 2. 3. 4044 5 20 30 45 60 70 85 100 110 125 130

Pemulihan denyut nadi dari 1 menit hingga 1 menit 455055- 60- 65- 70- 75- 80- 8549 5 15 30 40 50 65 75 85 100 110 130 54 5 15 25 40 45 60 70 80 90 100 105 59 5 15 25 35 45 55 60 70 80 90 95 64 5 15 20 30 40 50 55 65 75 85 90 69 5 10 20 30 35 45 55 60 70 75 80 74 5 10 20 25 35 40 50 55 65 70 75 79 5 10 20 25 30 40 45 55 60 65 70 84 5 10 15 25 30 35 45 50 55 60 65 89 5 10 15 20 30 35 40 45 55 60 65

90 5 10 15 20 25 35 40 45 50 55 60

Petunjuk Cara menggunakan daftar: Cari baris yang berhubungan dengan lamanya percobaan Cari lajur yang berhubungan dengan banyaknya denyut nadi selama 30 detik pertama Indeks kesanggupan bada terdapat dipersilangan baris dan lajur

Tabel Pengamatan Waktu Nama per cobaan (detik) Alif Ghisqy 257 175 1-130 63 66 2230 56 62 3-330 53 60 Frekuensi denyut nadi selama Indeks 30 detik pada menit ke kesanggupan badan Cara Lambat 75 46 Cara Cepat 75 60 Cara Lambat cukup kurang Cara Cepat sedang sedang Keterangan IKB

PEMBAHASAN I. Tes Peninggian Tekanan Darah dengan Pendinginan (Cold-presor Test) Pada data hasil percobaan di atas, terlihat secara umum bahwa tekanan darah basal sistol dan diastol mengalami peningkatan setelah tangan dimasukkan ke dalam air es. Hal ini sesuai dengan mekanisme homeostatis tubuh manusia. Saat tubuh manusia berada pada
8

temperatur yang relatif lebih rendah, pembuluh-pembuluh darah akan menyempit (vasokonstriksi), terutama pembuluh darah perifer. Tujuan vasokonstriksi tersebut adalah untuk menjaga panas tubuh agar tidak keluar. Vasokonstriksi tersebut berdampak pada naiknya tekanan darah sistol dan diastol. Kemungkinan lain yang menyebabkan tekanan darah o.p naik adalah sebelum o.p memasukkan tangan kirinya ke dalam air es atau sebelum menjalani percobaan, o.p merasa takut atau grogi akan dinginnya es yang akan melingkupi tangannya sehingga tekanan darah o.p meningkat. Di samping itu, adanya respon stress yang ditimbulkan tubuh saat tangan o.p dimasukkan dalam es juga mungkin menjadi alasan naiknya tekanan darah o.p. Suhu yang sangat dingin ini akan menyebabkan tubuh tidak mampu mempertahankan kondisi homeostasis, sehingga menimbulkan respon stress. Respon stress ini akan memacu disekresikannya hormon adrenalin yang memacu peningkatan aktivitas kardiovaskuler termasuk peningkatan tekanan darah. Bila pada pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mmHg dan tekanan distolik lebih dari 15 mmHg dari tekanan basal, maka o.p. termasuk golongan hiperreaktor yang dapat diprediksi memiliki potensi hipertensi. Bila kenaikan tekanan darah o.p. masih dibawah angka-angka tersebut diatas, maka o.p. termasuk golongan hiporeaktor. II. Percobaan Naik Turun Bangku (Harvard Step Test) Dari percobaan Harvard Step Test, kita dapat menentukan indeks kesanggupan badan seseorang dalam melakukan aktivitas otot. Melalui cara perhitungan yang telah dijelaskan diatas, terlihat dengan jelas bahwa indeks kesanggupan badan sangat bergantung dari lama orang tersebut mampu terus menerus naik-turun bangku dan frekuensi denyut nadinya segera setelah ia melakukan aktivitas tersebut. Semakin lama ia mampu bertahan naik-turun bangku dan semakin cepat frekuensi denyut nadinya pulih ke frekuensi normal, maka semakin baik pula kesanggupannya. Pada prinsipnya olahraga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fungsional individu dan menurunkan kebutuhan oksigen otot jantung yang diperlukan pada tingkatan latihan fisik, baik pada orang sehat maupun orang sakit. Pada latihan fisik akan terjadi dua perubahan pada sistem kardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusi aliran darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan curah jantung dilakukan dengan meningkatan isi sekuncup dan denyut jantung.

Kesanggupan badan seseorang dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB) yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas. Semakin besar nilai dari IKB seseorang maka kesanggupan badannya semakin baik. JAWABAN DARI PERTANYAAN I. Tes Peninggian Tekanan Darah dengan Pendinginan (Cold-presor Test) 1. Mengapa Op harus berbaring selama 20 menit? Karena daalam percobaan ini diperlukan tekanan darah basal yaitu tekanan darah paling rendah pada OP. Dengan berbaring selama 20 menit, tubuh akan mengalami fase istirahat sehingga tekanan darah yang dimiliki OP tidak dipengaruhi oleh kerja saraf simpatis. Dengan demikian, tekanan darah yang terukur setelah berbaring merupakan tekanan darah basal tanpa dipengaruhi oleh saraf simpatis. 2. Apakah kontraindikasi untuk melakukan Cold Pressor test? Kontra indikasi cold pressor test adalah peningkatan tekanan darah yang menunjukkan risiko hipertensi, iskemi, dan rasa nyeri. 3. Bagaimana caranya supaya saudara dapat mengukur tekanan darah orang percobaan dengan cepat Siapkan alat dan bahan sebelum percobaan dilakukan. tentukan tekanan darah sistolik OP dengan cara palpasi. Pompa manset hingga tekanan +30 mmHg di atas tekanan sistolik tersebut pada saat waktu yang telah ditentukan (30 detik setelah perendaman). Dengarkan bunyi yang dihasilkan dan catat hasil yang diperoleh. Tanpa melepas manset, lanjutkan mengukur tekanan darah kembali pada waktu yang telah ditentukan (60). Dengarkan bunyi yang dihasilkan dan catat hasil yang diperoleh. Pemeriksaan harus dilakukan dengan cepat dan membutuhkan banyak latihan. 4. Apa yang diharapkan terjadi pada tekanan darah orang percobaan selama pendinginan, terangkan mekanismenya Suhu dingin Pembuluh darah mengalami vasokonstriksi Kapasitas pembuluh darah menurun

Tekanan darah meningkat

Cardiac Output meningkat 10

Aliran darah meningkat

5. Apa gunanya kita mengetahui bahwa seseorang termasuk golongan hiperreaktor dan hiporeaktor? untuk orang percobaan dengan hasil berupa hiperreaktor akan mudah terjadi hipertensi. Manfaat dalam mengetahui seseorang merupakan hiporeaktor dan hipereaktor adalah sebagai tindakan preventif terhadap faktor-faktor resiko hipertensi lain yang mungkin menjadi faktor pemicu hipertensi selain keadaan hipereaktor itu sendiri. II. Percobaan Naik Turun Bangku (Harvard Step Test) 1. Bagaimana memilih bangku yang sesuai untuk OP? Tinggi bangku untuk laki-laki 20 inch sedangkan wanita 18 inch 2. Hitung indeks kesanggupan badan seseorang dengan cara lambat dan cepat dengan data berikut - Lama naik turun bangku : 4 - Denyut nadi pada
1-130 2230 3-330

= 75 = 60 = 40

Cara lambat : Indeks Kesanggupan Badan = lama naik turun dalam detik x 100 2 x jumlah ketiga denyut nadi per 30 = = 68 = kesanggupan cukup Cara Cepat dengan Rumus Indeks Kesanggupan Badan = lama naik turun dalam detik x 100 5.5 x harga denyut nadi per 30pertama = 240 x 100 5,5 x 75
11

240 x 100 2 x (75 + 60 + 40)

= 58 = kesanggupan sedang Kesimpulan: 1.


3.

Efek pendinginan menyebabkan tekanan darah seseorang meningkat disebabkan karena terjadinya vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah. Kesanggupan badan seseorang dapat dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB). Semakin besar nilai IKB, semakin baik kesanggupan

12

You might also like