You are on page 1of 5

Kode dan Sifat Kemasan Plastik (Segitiga Daur Ulang Kemasan)

Disadari bahwa penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari selain memberi manfaat dan kemudahan, juga mengandung bahaya yang tak tampak. Berbagai peralatan rumah tangga, mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu, kita hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Yang dimaksud dengan Bisphenol A adalah perusak hormone, yang bisa mengakibatkan beberapa dampak terhadap kesehatan, seperti perubahan permanen pada organ kemaluan, meningkatkan kadar prostat, penurunan kandungan hormon testoteron, memungkinkan terjadinya kanker payudara, sel prostat menjadi lebih sensitif terhadap hormon dan kanker, dan membuat seseorang menjadi hiperaktif. Sejak tahun 1998 itu dikeluarkan kode dari The Society of Plastic Industry di Amerika Serikat dan yang menjadi acuan oleh lembaga lembaga pengembangan sistem kode seoerti ISO (International Organization for Standarization). Secara umum kode yang dikeluarkan harus berada atau terletak di bagian bawah, bentuk segitiga, di dalam segitiga terdapat angka dan terdapat nama jenis plastik di bawah segitiga. Tidak ada salahnya (bahkan sangat dianjurkan) untuk memperhatikan tanda- tanda ini demi keamanan sangat membeli produk- produk berbahan plastik.

1-PETE. PETE atau PET (Polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih, transparan, tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya dan wadah makanan, aplikasi thermoforming, dan di kombinasikan dengan serat kaca dalam resin teknik. PET merupakan salah satu bahan mentah terpenting dalam kerajinan tekstil. Botol plastik kode daur ulang 1 ini mampu menahan tekanan yang berasal dari minuman berkarbonat. Perhatian !!!

Botol PET direkomendasikan hanya digunakan sekali pakai. Botol yang sudah disimpan terlalu lama sebaiknya dibuang. Jangan digunakan untuk menyimpan air panas karena dapat mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

2-HDPE. HDPE (High Density Polyethylene) adalah polietilen termoplastik yang terbuat dari minyak bumi. HDPE digunakan untuk membuat botol minuman dengan umur simpan pendek, seperti susu dan jus. HDPE ini memiliki ketahanan kimia yang baik, dapat digunakan untuk peralatan rumah tangga yang mengandung bahan kimia industri seperti detergen, pemutih condisioner sampo, dan bahkan oli motor. HDPE juga digunakan untuk memproduksi kemasan makanan, mempertahankan tas, pipa, ember, tempat sampah, pena, pot bunga dan bangku. Perhatian !!!

HDPE direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaiannya. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat, apalagi panas akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. 3-PVC (Vinyl Chloride atau Polyvinyl) PVC merupakan polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian didunia. dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi. Sifat : Tembus pandang, ada yang permukaannya keruh, tidak mudah sobek. Perhatian !!!

Lebih

Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang bukan bertanda 3. 4-LDPE. LDPE (Low density Polythylene) LDPE mempunyai sifat lunak, fleksibel, permukaan berlilin (Waxy), tidak jernih tapi tembus sinar (Transculent). melembek pada suhu 70 derajat celcius, dan mudah tergores. LDPE tidak menimbulkan dampak yang terlalu berbahaya. LDPE banyak digunakan dan ditemukan pada tas plastik belanja yang didapat dari departemen store, kantong roti dan bahan pangan segar, pembungkus pangan, botol atau pipet yang dapat ditekan (squeezeable bottle). Bahan- bahan pada LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik digunakan untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. Dapat disimpulkan bahwa LDPE ini tidak menimbulkan dampak yang terlalu berbahaya.

5-PP. PP (Polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman sperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik :

Kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah. Tahan terhadap lemak. Stabil (tidak berubah bentuk) ketika suhu panas tetapi tidak tahan terhadap suhu dingin. Permukaan mengkilap dan berawan (tidak terlalu transparan). Tahan terhadap larutan asam dan basa. Hampir tidak berbahaya dan biasa dipakai sebagai wadah makanan untuk berpergian, cetakan kue, pembungkus bubur instan, wadah pemanas air elektrik dan gelas. Bahan polipropilene cocok untuk penyimpanan zat cair yang panas karena sifatnya tahan panas. 6-PS. PS (polystyrene) Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine kedalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahaya sterofoam termasuk negara China. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning- jingga Perhatian !!!

Polystyrene biasanya digunakan untuk membuat kemasan kacang, gelas sekali pakai, piring, nampan dan peralatan makanan. Polystyrene direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. 7-OTHER. OTHER (biasanya polycarbonate) Biasanya tergambar logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis ini ada 4 macam yaitu 1. SAN styrene acrylonitrile, 2. ABS acrylonitrile butadiene styrene, 3. PC polycarbonate, 4. Nylon. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol air minum olahraga, suku cadang mobil, alat alat rumah tangga, komputer, alat alat elektronik dan plastik kemasan. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. PC atau Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas

Dari penjelasan di atas kita harus dapat membedakan bahan plastik mana yang aman dan yang harus sekali pakai misalnya 1. Kalo yang berkode 1, 3, 6, dan 7 (PC) harus digunakan sekali pakai karena memiliki bahaya secara kimiawi. 2. Kalau dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS) dapat aman digunakan. Berikut ada beberapa tips: 1. Gunakan plastik dari bahan polyethylene (PE) dan polypropylene (PP) untuk pembungkus makanan. 2. Hindari penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan polycarbonate. Pilih botol susu berbahan kaca, polyethylene, atau polypropylene, atau cangkir bayi berbahan stainless steel, polypropylene, atau polyethylene. Untuk dot, pilihlah yang berbahan silikon, jangan yang berbahan late 3. Pengusaha katering sebaiknya kembali menggunakan kotak karton dan pelapis plastik PE/PP, jangan dibiasakan menggunakan kemasan styrofoam yang biasanya berbentuk gelas atau mangkuk, apalagi jika makanan di dalamnya disiram dengan kuah panas. 4. Hindari membungkus makanan dengan plastik hasil daur ulang (recycle). Hati-hati tas kresek umumnya jenis ini 5. Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas, sedapat mungkin hindari membungkus makanan yang masih panas seperti kuah bakso, jajanan gorengan, juga makanan berkadar lemak tinggi, seperti kuah soto dll, dengan wadah plastic 6. Hindari penggunaan plastik untuk membungkus makanan yang mengandung kadar asam tinggi, seperti sari buah, sirup, minuman berkarbonasi dll 7. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah sekali pakai dan segera dihabiskan karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan alternatif yang dapat digunakan adalah botol stainless steel atau kaca. 8. Jangan menggunakan plastik ketika memanaskan makanan, terutama plastik yang dibuat dari PVC atau PS. Untuk memasak dengan oven microwave, gunakan jenis kemasan food grade yang khusus digunakan untuk oven 9. Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika akan dipanaskan di microwave oven 10. Cobalah untuk menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan dan gunakanlah kemasan berbahan stainless steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman 11. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu. 12. Paling aman gunakan bahan-bahan alami untuk pembungkus makanan, misalnya daun pisang, daun jati, atau janur. Juga daun lontar dan klobot jagung Dampak penggunaan Plastik terhadap Kesehatan Apa dampak penggunaan Plastik terhadap Kesehatan? Dalam pembuatan plastik seperti PVC, selalu ditambahkan bahan pelembut/plasticizers, seperti epoxidized soybean oil (ESBO), di(2ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) agar tidak bersifat kaku dan rapuh. Bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik). Tanda dan gejala dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat. Bahan pelembut lain yang dapat menimbulkan masalah adalah DEHA yang aktivitas nya mirip dengan hormon estrogen (hormon kewanitaan pada manusia). Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati. Untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi jika setiap hari kita terkontaminasi oleh DEHA.

Bahaya lain yang dapat mengancam kesehatan kita adalah jika kita membakar bahan yang terbuat dari plastik. Pembakaran plastik ini dapat mendatangkan masalah tersendiri bagi kita. Plastik yang dibakar akan mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan. Pembakaran PVC akan mengeluarkan DEHA yang dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen manusia. Selain itu juga dapat mengakibatkan kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat.

You might also like