Professional Documents
Culture Documents
KONSEP SYARIAH
10
PENGENALAN SYARIAH
Syariah
Syariah = Undang-undang Islam Definisi : Jalan yang lurus Sumber : Al Quran (45:18) ~ kemudian Kami jadikan kamu (ya Muhammad) berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama), maka ikutilah syariat itu dan jangan kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak berilmu
MENGAPA SYARIAH?
ISLAM
Islam adalah cara kehidupan
Aqidah (Keyakinan)
Iman, kafir, munafik, murtad, musyrik
Syariah (Hukum)
Wajib, sunnah, halal, makruh, haram
Akhlak (Etika)
Ihsan, ahsan, istihsan
AQIDAH
Sesuatu yang ditegakkan sebagai agama dan digunakan sebagai panduan bagi umat manusia Aqidah memberikan visi dan arti bagi keberadaan manusia di dunia Aqidah adalah jiwa, sesuatu yang melekat dalam jiwa manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup Aqidah adalah abadi - tidak pernah berubah, sehingga tidak ada perubahan ataupun modernisasi
SYARIAH
Kumpulan peraturan yang terdiri dari petunjuk dan larangan yang diberikan Allah SWT bagi umat manusia Usaha untuk memahami dan menginterpretasikan peraturan dari Allah, menghasilkan fiqih Fiqih adalah hasil interpretasi ulama atas syariah
SYARIAH
DILAKUKAN TIDAK DILAKUKAN
AKHLAK
Akhlak seringkali disebut ihsan (dari bahasa arab hasan, yang berarti baik) Ihsan adalah wujud penyembahan kepada Allah, meskipun kita tidak melihatNYA, namun kita yakin bahwa DIA melihat kita.
Syariah
Penafsiran ulama Atas Quran & Hadist
Fiqih
Ibadah
Muamalat
10
ASURANSI
Mengapa Asuransi itu mulia?
Pergunakanlah lima hal sebelum datangnya lima perkara; Muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit dan hidup sebelum mati. (Hadist riwayat Muslim) Pergunakan kekayaan Perlindungan terhadap kehilangan penghasilan untuk masa depan
ASURANSI TRADISIONAL
Menyediakan Perlindungan Harta
Gharar
Riba
Maysir
GHARAR
Situasi dimana terdapat informasi yang tidak jelas, sehingga terjadi ketidak pastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi Mengapa Gharar dilarang? Pihak-pihak yang mengikat kontrak tidak mengerti ketentuan / konsekuensi kontrak tersebut Hal ini menempatkan mereka pada posisi tawar yang tidak seimbang dan akibatnya mereka tidak bisa membuat keputusan yang jelas
GHARAR
Contoh Gharar pada zaman dahulu: Penjualan ditentukan dengan melempar batu Pembeli membayar jumlah tertentu (harga) kepada penjual Dia kemudian melempar sebuah batu kepada sejumlah barang Bila batu tersebut mengenai sebuah barang, terjadilah penjualan Kontrak penjualan semestinya adalah hal yang sangat serius dan tidak boleh dilakukan dengan metode lempar batu seperti itu
GHARAR
Gharar dalam Asuransi Bila seandainya perusahaan asuransi menyatakan akan membayar klaim maksimal 20 hari sejak adanya kesepakatan mengenai jumlah klaim yang dibayar Dalam hal ini, terjadi unsur ketidak jelasan mengenai 20 hari. Apakah maksudnya 20 hari kerja (tidak memasukkan hari sabtu, Minggu, dan hari libur), ataukah 20 hari kalender.
RIBA
Keuntungan atau kelebihan pada pengembalian yang berbeda dari nilai aslinya. Kelebihannya biasanya ditentukan pada saat pinjaman dilakukan.
Dalam hukum Islam, riba bisa terjadi dalam 2 situasi utama yaitu: 1. Riba al duyun (utang) 2. Riba al buyu (penjualan)
RIBA
Larangan Riba dalam Al Quran
Al Quran (2:275) padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
Interpretasi
Riba dilarang
RIBA
Larangan Riba
Riba dapat terjadi pada: Semua aktifitas pinjaman yang berdasarkan bunga Penghasilan tetap pada deposito dalam bank konvensional
Agar sesuai dengan konsep syariah, asuransi tidak boleh mengandung atau melibatkan aktifitas riba di dalamnya
RIBA
Riba dalam Asuransi:
Investasi terhadap premi yang diterima ke dalam aktifitas yang berbasis riba Pinjaman Premi Otomatis (Automatic Premium Loan / APL) Pinjaman Polis
MAYSIR
Definisi: Perjudian atau permainan untung-untungan Bisa untung bisa juga rugi Dilarang dalam Islam Dasar larangan, Al Quran (5:90), yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya arak, judi, berhala dan mengundi nasib adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan, maka hendaklah kamu jauhi, agar kamu mendapat keberuntungan.
MAYSIR
Maysir dalam Asuransi:
Bila seandainya perusahaan Asuransi menyelenggarakan undian, maka tidak boleh mengakibatkan terjadinya pengurangan nilai premi peserta asuransi lain yang tidak memperoleh undian.
ASURANSI SYARIAH
10
PENGERTIAN
Asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan atau Tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah (DSN-MUI)
PENGERTIAN
Asuransi Syariah adalah sebuah sistem dimana para peserta mendonasikan sebagian atau seluruh kontribusi/premi yang mereka bayar untuk digunakan membayar klaim atas musibah yang dialami oleh sebagian peserta. Peserta asuransi melakukan risk sharing di antara mereka Peranan perusahaan asuransi terbatas pada pengelolaan operasional perusahaan asuransi dan menginvestasikan dana Tabarru.
TABARRU
Definisi : Sumbangan (dalam definisi Islam = Hibah) Mengubah kontrak dimana peserta adalah pihak yang menanggung risiko bersama bukan Perusahaan Pengelola atau Operator yaitu Perusahaan bukanlah pemilik dana tetapi hanyalah mengelolanya Pengelola tidak boleh menggunakan dana-dana tersebut jika tidak ada kuasa dari peserta Unsur Gharar dan Maysir akan hilang
Jaminan bersama Penyertaan dalam sebuah skema yang disetujui bersama Membantu satu sama lain dengan menggunakan rekening yang telah ditentukan (rekening Tabarru) untuk membayar kerugian yang akan timbul
Tanggung jawab bersama Saling membantu dan bekerja sama Perlindungan bersama
Pemilik Polis
Perusahaan Asuransi
Jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi
Perusahaan Re-Insurance
10
Akad
Kontrak yang dibuat Oleh kedua belah pihak 1. Mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat 2. Syarat dan ketentuannya sudah ditetapkan secara rinci dan spesifik 3. Bila kewajiban tidak dipenuhi maka sanksi yang diterima sesuai kesepakatan
Kontrak Tabarru
Dana kebajikan Kontrak saling menguntungkan Bukan transaksi untuk mencari keuntungan
Kontrak Tijarah
Kontrak-kontrak yang bertujuan untuk Mencari keuntungan
TIJARAH VS TABARRU
Tijarah
Tabarru
Qard
Wakalah
Memberikan sesuatu
Hibah
Tak pasti
GHARAR
KTYP
Pasti
RIBA
KTYTP
10
AKAD TABARRU
Hubungan Pemegang Polis dengan Perusahaan Operasional dan fungsi perusahaan asuransi
AKAD TIJARAH
RINGKASAN
ISLAM
Aqidah Ibadah
SYARIAH
Akhlak
MUAMALAH
Waad
KESIMPULAN
Asuransi Syariah sesuai dan mematuhi syariah Islam dan menjadi alternatif selain asuransi konvensional Azas utama Asuransi Syariah adalah kerja sama, persaudaraan & kesetiakawanan Pilihan kontrak antara peserta Asuransi Syariah & Operator Asuransi Syariah sangat tergantung pada kebutuhan individu & strategi masing-masing pihak
AKAD
Tipe akad pada produk Syariah :
Antar pemilik polis menggunakan Akad Tabarru disebut Hibah Antara pemilik polis dan perusahaan menggunakan Akad Tijarah disebut Wakalah bil Ujrah
Terminologi
Terminologi pada produk Syariah :
Konvensional
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Premi Tertanggung Uang Pertanggungan Biaya Akuisisi Biaya Asuransi Pembayar/Pemilik Polis Pertanggungan 7. Pertanggungan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Syariah
Kontribusi Peserta Uang Pertanggungan Biaya Wakalah Iuran Tabarru Pemegang Polis
PAA Syariah
Akhir Manfaat
Rp 3.000.000/th
Minimum Top Up
Rp 1.000.000
Maximum Top Up
PAA Syariah
Sama dengan PAA : Min.10x Kontribusi Berkala, max : tidak ada
1. Rupiah Syariah Equity Fund 2. Rupiah Syariah Managed Fund 3. Rupiah Syariah Fixed Income Fund
1. Rupiah Syariah Equity Fund 2. Rupiah Syariah Managed Fund 3. Rupiah Syariah Fixed Income Fund Sama dengan PAA : tahunan, setengah tahunan, kwartalan, bulanan
Sama dengan PAA : Auto debit kartu kredit, auto debit rekening Permata (renewal), cash / cheque, transfer
Manfaat / Benefit
Manfaat
Produk Dasar
PIA Syariah
Sama dengan PIA : Meninggal Dibayarkan yang tertinggi antara 125% Kontribusi Tunggal + Top Up Withdrawal atau Nilai Unit
PAA Syariah
Sama dengan PAA : Meninggal Dibayarkan Uang Pertanggungan + Nilai Unit
Cacat Total Tetap Uang Pertanggungan dibayarkan 20% di Tahun I dan 80% di Tahun II atau Nilai Unit Cacat Total Tetap Uang Pertanggungan dibayarkan 20% di Tahun I dan 80% di Tahun II
Manfaat / Benefit
Manfaat
Riders
PIA Syariah
Sama dengan PIA : Tidak Ada
PAA Syariah
Sama dengan PAA : PRUcrisis cover syariah 34 PRUcrisis cover
(Ketentuan Polis, Manfaat dan Pengecualian untuk setiap Rider sama dengan masing-masing Rider pada PAA)
benefit syariah 34
disablement syariah
PRUaccident death syariah PRUmed syariah PRUhospital & surgical syariah PRUlink term syariah PRUwaiver syariah 33 PRUpayor syariah 33 PRUspouse waiver syariah 33 PRUspouse payor syariah 33 PRUparent payor syariah 33
Alokasi Kontribusi
PAA Syariah
Tahun Kontribusi 12 35 6 ke atas Alokasi (%) 20 85 100 Biaya Wakalah (%) 80 15 0
Alokasi Kontribusi
PIA Syariah
Kontribusi Kontribusi Tunggal Kontribusi Top Up Alokasi (%) 95 95 Biaya Wakalah (%) 5 5
Biaya
PIA Syariah
Biaya Administrasi Iuran Tabarru (Biaya Asuransi) Sama dengan PIA : Rp 250.000 Sama dengan PIA : Diambil pada saat pembayaran dengan cara memotong nilai unit Rp 37.500 / bulan Sama dengan PAA : Untuk Produk Dasar dan Rider akan diambil setiap bulan dan dipotong dari nilai unit pada polis peserta pada harga yang akan datang Biaya Investasi Sama dengan PIA : PRUlink Syariah Equity Fund: 1,75% PRUlink Syariah Managed Fund: 1,5% PRUlink Syariah Fixed Income Fund: 1% Sama dengan PAA : PRUlink Syariah Equity Fund: 1,75% PRUlink Syariah Managed Fund: 1,5% PRUlink Syariah Fixed Income Fund: 1% Biaya Top Up Tunggal Sama dengan PIA : Rp 100.000,- per Top Up Sama dengan PAA : Rp 100.000,- per Top Up
PAA Syariah
Biaya
PIA Syariah
Biaya Pengalihan (Switching) Sama dengan PIA : 1% dari nilai yang di switch, min Rp 100.000,Dikenakan bila dilakukan lebih dari dari 1 kali setahun
PAA Syariah
Sama dengan PAA : 1% dari nilai yang di switch, min Rp 100.000,Dikenakan bila dilakukan lebih dari 1 kali setahun
Fasilitas Polis
PIA Syariah
Penarikan / Withdrawal
Sama seperti PIA, tetapi sisa yang masih harus tersedia di polis tetap Rp 12.000.000
PAA Syariah
Min. penarikan Rp 1.000.000 Min. sisa dana setelah penarikan Rp 5.000.000
Diperbolehkan selama nilai unit dari kontribusi PAA syariah dan PRUsaver cukup untuk membayar biaya Tabarru dan biaya lainnya setelah bulan pertama. Selama masa Cuti Kontribusi semua biaya akan tetap dipotong dari unit yang tersedia dan pemilik polis masih dapat menggunakan semua fasilitas kapanpun.
Fasilitas Polis
PIA Syariah
Perubahan / Alteration Sama dengan PIA : Tidak ada
PAA Syariah
Sama dengan PAA : Contribution Redirection Perubahan pada mode kontribusi Revivals Dipotong pada saat dilakukan perubahan
Pilihan
Sama dengan PAA : Menaikkan/menurunkan (increase/decrease) nilai pertanggungan/kontribusi (sum covered/contribution) Penambahan/pengurangan riders
Sama dengan PIA : Diperbolehkan Minimum jumlah dan biaya sama dengan PIA
Sama dengan PAA : Diperbolehkan Minimum jumlah dan biaya sama dengan PAA
Fasilitas Polis
PIA Syariah
Switching dari Syariah Fund ke Konvensional Fund Tidak bisa Tidak bisa
PAA Syariah
Perubahan dari produk Syariah ke Konvensional Perubahan dari produk Konvensional ke Syariah
Tidak bisa
Tidak bisa
Tidak bisa
Tidak bisa
Surplus Sharing
Surplus Sharing adalah dana yang akan diberikan kepada Pemilik Polis bila terdapat kelebihan dari rekening Tabarru termasuk juga bila ada pendapatan lain setelah dikurangi klaim dan hutang kepada perusahaan - jika ada. Dihitung pada akhir tahun kalender. 30% dari surplus sharing akan ditahan dalam dana Tabarru 70% dari surplus sharing akan dibagikan kepada Peserta dan Perusahaan. Besarnya pembagian surplus sharing : 80% dari 70% dibagikan kepada pemegang polis, 20% dari 70% merupakan hak Perusahaan sebagai bagian keuntungan. Dibayarkan setiap tanggal 30 April setiap tahun.
Surplus Sharing
Syarat bagi pemilik polis yang bisa menerima Surplus Sharing: 1. Tidak ada klaim sampai tanggal 31 Desember; 2. Peserta telah memiliki polis sekurang-kurangnya 1 bulan per tanggal 31 Desember; 3. Polis inforce dan iuran Tabarru telah dibayar penuh per tanggal 31 Desember dan 4. Polis masih inforce sampai dengan surplus di bagikan.
Surplus Sharing
Syarat pembagian Surplus Sharing: 1. Dibagikan secara proporsional kepada peserta bila kepesertaan belum mencapai 1 tahun pada saat surplus dihitung (tergantung dari jumlah bulan dan jumlah biaya Tabarru nya). 2. Bila pemilik polis yang telah dihitung surplusnya pada akhir 31 Desember tetapi tidak lagi memenuhi syarat untuk dapat dibagikan surplus pada 30 April maka surplusnya akan dikembalikan ke rekening Tabarru. 3. Surplus yang telah dibagikan akan dipergunakan untuk membeli unit pada harga yang akan datang.
Surplus Sharing
Catatan: Untuk PIA Syariah : surplus yang terbentuk atas dana Tabarru diperlakukan sama dengan PAA Syariah.
Surplus Sharing
Contoh: 10/03/08 10/03/10 31/12/11
Polis terbit
Klaim
Penjelasan: Tanggal 30 April 2009 Pemegang Polis berhak mendapatkan Surplus Sharing secara proporsional. Tanggal 30 April 2010 Pemegang Polis berhak mendapatkan Surplus Sharing walaupun ia telah mengajukan klaim pada tanggal 10 Maret 2010 karena polisnya masih inforce.
Surplus Sharing
Contoh: 10/03/08 10/03/10 31/12/11
Polis terbit
Klaim
Penjelasan: Tanggal 30 April 2011 Pemegang Polis tidak berhak mendapatkan Surplus Sharing karena telah melakukan Klaim pada tanggal 10 Maret 2010. Tanggal 30 April 2012 Pemegang Polis kembali berhak mendapatkan Surplus Sharing karena telah membayar kembali dan tidak terjadi Klaim sampai tanggal 31 Desember 2011.
Struktur UL PLA
Pemegang Polis Premi
Premi yang tidak dialokasikan Premi yang dialokasikan
Penarikan/Surrender
Hasil Investasi
REF,RMF,RIF,RCF,DM F
Biaya Admin Bulanan Biaya Asuransi Bulanan Biaya Pengelolaan Investasi
Klaim
Cadangan
Perusahaan
Penarikan/Surrender
Biaya Wakalah
Klaim
Dana Tabarru
Pinjaman tanpa bunga / Surplus Cadangan (Bila ada defisit pada Dana Tabarru) Qard
Biaya Wakalah
Operator
20%
Penarikan/Surrender
Biaya Wakalah
Klaim
Dana Tabarru
Pinjaman tanpa bunga / Surplus Cadangan (Bila ada defisit pada Dana Tabarru) Qard
Biaya Wakalah
Operator
20%