You are on page 1of 29

Retinopati Diabetika

Ratih lestari utami 20070310184


1

Identitas
Nama : Tn, S Umur : 45 th Jenis kelamin : laki-laki Status : Menikah Alamat : Bantul Tgl kunjungan RS : 27 Agustus 2012
2

Anamnesis
Pasien laki-laki, 45 th datang dengan keluhan mata tidak jelas jika melihat, tampak ada bayangan hitam yang bergerak-gerak kadang-kadang ditengah, kadang-kadang disamping. Keluhan dirasakan sejak 8 bln yang lalu, tetapi hilang timbul. Beberapa hari ini keluhan menetap, sehingga menggangu aktivitas, dan pasien datang ke dokter. Pasien menderita diabetes sejak 7 th yang lalu. Pasien menyangkal adanya riwayat hipertensi. Pasien tidak merokok.

Pemeriksaan fisik & penunjang


Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis Pemeriksaan Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek pupil (+/+), edema palpebra (-/-), ptosis (-/-) Ophtalmoscop : OD lensa keruh, OD vitreus keruh grade I-II Slit lamp : ODS floaters, ODS blot (+) spot (+), OD lensa keruh

Diagnosis
ODS NPDR(Non-Proliferative Diabetic Retinopathy) OD floaters OD katarak insipien

Terapi
Supportif :
R/ Vitrolenta 6x ODS R/ Lanavision 2x1

Edukatif : kadar gula darah yang tinggi memperburuk penglihatan, dan bisa menyebabkan kebutaan

Pembahasan
1. Definisi
Diabetic retinopati (DR) adalah suatu mikroangiopati progresif yang ditandai oleh kerusakan dan sumbatan pembuluh darah halus yang meliputi arteriol prekapiler retina, kapilerkapiler dan vena-vena.

2. Epidemiologi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2004 melaporkan, 4,8 persen penduduk di seluruh dunia menjadi buta akibat retinopathy DM. Dalam urutan penyebab kebutaan secara global, retinopathy DM menempati urutan ke-4 setelah katarak, glaukoma, dan degenerasi makula (AMD= agerelated macular degeneration). Diestimasi bahwa jumlah penderita diabetes di seluruh dunia akan meningkat dari 117 juta pada tahun 2000 menjadi 366 juta tahun 2030. Di Asia diramalkan diabetes akan menjadi epidemi, disebabkan pola makan masyarakat Asia yang tinggi karbohidrat dan lemak disertai kurangnya berolahraga. Akibatnya, kebutaan akibat retinopathy DM juga diperkirakan meningkat secara dramatis.
8

3. Etiologi
Retinopati diabetika terjadi karena diabetes mellitus yang tak terkontrol dan diderita lama. Pada makula terjadi hipoksia yang menyebabkan timbulnya angiopati dan degenerasi retina. Angiopati dapat menyebabkan mikroaneurisma dan eksudat lunak. Sedangkan mikroaneurisma dapat menimbulkan perdarahan

Cont
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya retinopati adalah :
Terjadi karena adanya perubahan dinding arteri Adanya komposisi darah abnormal Meningkatnya agregasi platelet dari plasma menyebabkan terbentuknya mikrothrombin Gangguan endothelium kapiler menyebabkan terjadinya kebocoran kapiler, terjadi insudasi dinding kapiler dan penebalan membran dasar diikuti dengan eksudasi dinding haemorhagic dengan udem perikapiler Perdarahan kapiler dapat terjadi di retina Aliran darah yang kurang lancar dalam kapiler-kapiler, sehingga terjadi hipoksia relatif di retina yang merangsang pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah yang baru. Perubahan arteriosklerotik dan insufisiensi koroidal Hipertensi yang kadang-kadang mengiringi diabetes
10

4. Klasifikasi
a. Retinopati diabetik non proliferative. b. Retinopati diabetik preproliferative. c. Retinopati diabetik proliferative.

Figure 2 : preproliferative diabetic retinopathy

Figure 3 : proliferative diabetic retinopathy

11

5. Gambaran klinis
Gejala subjektif : Penglihatan kabur Kesulitan membaca Penglihatan tiba-tiba kabur pada satu mata Melihat lingkaran-lingkaran cahaya Melihat bintik gelap dan cahaya kelapkelip
12

Cont
Gejala objektif : Mikroaneurisma
penonjolan dinding kapiler terutama daerah vena, dengan bentuk berupa bintik merah kecil yang terletak di dekat pembuluh darah terutama polus posterior.

13

Cont
Dilatasi pembuluh darah balik
Dilatasi pembuluh darah balik dengan lumennya yang ireguler dan berkelok-kelok. Hal ini terjadi akibat kelainan sirkulasi, dan kadang-kadang disertai kelainan endotel dan eksudasi plasma.

14

cont
Perdarahan (haemorrhagic)
Perdarahan dapat dalam bentuk titik, garis, dan bercak yang biasanya terletak dekat mikroaneurisma di polus posterior. Perdarahan terjadi akibat gangguan permeabilitas pada mikroaneurisma atau pecahnya kapiler.

15

Cont
Hard eksudat
Hard eksudat merupakan infiltrasi lipid ke dalam retina. Gambarannya khusus yaitu ireguler dan berwarna kekuning-kuningan. Pada permulaan eksudat berupa pungtata, kemudian membesar dan bergabung.

16

Cont
Edema retina
Ditandai dengan hilangnya gambaran retina terutama di daerah makula. Edema dapat bersifat fokal atau difus dan secara klinis tampak sebagai retina yang menebal dan keruh disertai mikroaneurisma dan eksudat intra retina. Dapat berbentuk zona-zona eksudat kuning kaya lemak, berbentuk bundar disekitar kumpulan mikroaneurisma dan eksudat intra retina.

Funduskopi edema makula

perdarahan intra retina yang banyak mikroaneurisma, hard eksudat, cotton wool spot.

17

Perbandingan mata normal dengan penderita retinopathy diabetic

18

6. Patogenesis

19

7. Diagnosis
a. Anamnesis Adanya riwayat diabetes mellitus, penurunan ketajaman penglihatan yang terjadi secara perlahan-lahan tergantung dari lokasi, luas dan beratnya kelainan. b. Pemeriksaan fisik -Tes ketajaman penglihatan -Dilatasi pupil c. Pemeriksaan penunjang -Fundal flourescein angiography -Pemotretan dengan memakai film berwarna -Oftalmoskopi -Slit lamp biomicroscopy -Ocular Coherence Tomography (OCT

20

8. Pencegahan & pengobatan


Pencegahan dan pengobatan retinopati diabetic merupakan upaya yang harus dilakukan bersama untuk mencegah atau menunda timbulnya retinopati dan juga untuk memperlambat perburukan retinopati.Tujuan utama pengobatan retinopati diabetic ialah untuk mencegah terjadinya kebutaan permanen. Metode pencegahan dan pengobatan retinopati diabetic saat ini meliputi : a. Kontrol glukosa darah b. Kontrol tekanan darah c. Laser koagulasi

21

9. Komplikasi
Komplikasi yang dapat ditimbulkan adalah: Perdarahan vitreus body Ablasio retina

10. Prognosis
Pemeriksaan seperti angiografi fluorescein, indirek oftalmoskopi secara rutin, slit lamp mikroskop, foto fundus berseri pengguanaan ultrasound juga dianggap penting Pendidikan pada pasien sangat penting untuk memperoleh perbaikan dalam prognosis pengobatan untuk pasien diabetes mellitus. Setelah 20 tahun, 75% daripada pasien diabetic dengan PDR akan menjadi buta jika diobati dalam masa 5 tahun.
22

Cont
Kontrol optimal terhadap kadar glukosa darah dapat mencegah komplikasi retinopati yang lebih berbahaya.

Pada mata yang mengalami edema makuler dan iskemik yang bermakna akan memiliki prognosis yang lebih jelek dengan atau tanpa terapi laser, daripada mata dengan edema dan perfusi yang relative baik.
23

Pembahasan kasus
1. Penegakan diagnosis
a. Anamnesis gejala : penglihatan tidak jelas, tampak ada bayangan hitam yang bergerak-gerak kadang-kadang ditengah, kadang-kadang disamping. faktor resiko : DM sejak 7 th yang lalu b. Pemeriksaan ODS floaters, ODS blot (+) spot (+), OD lensa keruh, OD vitreus keruh grade I-II Diagnosis kerja : ODS NPDR(Non-Proliferative Diabetic Retinopathy), OD floaters, OD katarak insipien

24

Cont
Retinopati diabetik non proliferatif.
Merupakan stadium awal dari proses penyakit retinopati diabetik. Selama menderita diabetes, keadaan ini menyebabkan dinding pembuluh darah kecil pada mata melemah. Timbul tonjolan kecil pada pembuluh darah tersebut (mikroaneurisma) yang dapat pecah sehingga membocorkan cairan dan protein ke dalam retina. Menurunnya aliran darah ke retina menyebabkan pembentukan bercak berbentuk cotton wool berwarna abu-abu atau putih. Endapan lemak protein yang berwarna putih kuning (eksudat yang keras) juga terbentuk pada retina. Perubahan ini mungkin tidak mempengaruhi penglihatan kecuali cairan dan protein dari pembuluh darah yang rusak menyebabkan pembengkakan pada pusat retina (makula). Keadaan ini yang disebut makula edema, yang dapat memperparah pusat penglihatan seseorang.

25

2. Terapi a. Supportif : R/ Vitrolenta 6x ODS R/ Lanavision 2x1 Bilberry dry extract, b-carotene, retinol, v1t E, vit B, vit B2, vit B6, vit B12. b. Edukatif : kadar gula darah yang tinggi memperburuk penglihatan, dan bisa menyebabkan kebutaan, konsumsi vitamin, buah-buahan

26

3. Prognosis Baik jika gula darah terkontrol dalam batas normal dan pasien kontrol rutin ke dokter mata untuk mengetahui apakah retinopathy bertambah buruk menjadi proliferative diabetic retinopathy.

27

28

Thanks for your attention

29

You might also like