You are on page 1of 10

MENDETERMINASI POHON (Laporan Praktikum Dendrologi)

Oleh Dingin Prayoga 1114151019

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012

I. 1.1 Latar belakang

PENDAHULUAN

Setiap orang yang menjumpai pohon tentu ingin mengenalnya. Mengenal pohon merupakan salah satu proses untuk bersahabat dengan pohon tersebut. Berawal dari tahu wujud pohon secara utuh, kemudian tahu nama jenis/spesies, genus, famili, dan seterusnya. Demikian pula sebaliknya, tahu wujud pohon secara utuh, kemudian tahu famili, genus, lalu mengetahui nama jenis pohon. Jika seseorang sekedar ingin tahu nama suatu jenis pohon tentu saja tidak sulit, dia cukup bertanya kepada orang lain yang sudah bersahabat/dekat dengan pohon tersebut. Informasi mengenai nama jenis pohon juga bisa ditemukan melalui suatu alat yang dinamakan kunci determinasi, pada herbarium kering yang memuat spesimen organ pohon juga merupakan bagian penting sebagi objek pengenalan jenis pohon. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum mendeterminasi pohon ini adalah: 1. Mengambil sspesimen organ pohon secara benar. 2. Mengidentifikasi pohon menggunakan monografi pohon. 3. Menggunakan kunci determinasi pohon untuk menentukan famili, genus, dan nama jenisnya. 1.3 Lokasi Lokasi praktikum determinasi pohon ini bertempat di desa Binjai Ngagung, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah.

II. 2.1 Alat dan Bahan

METODE PRAKTIKUM

Bahan-bahan yang diperlukan untuk praktikum ini adalah spesimen secara lengkap yang terdiri atas ranting pohon dengan daun-daunya, bunga, dan buahnya. Adapun ala-alat yang digunakan adalah lembar pengamatan, buku kunci determinasi, gunting, kaca pembesar, dan alat-alat tulis. 2.2 Cara kerja Hal-hal yang harus dikerjakan oleh praktikan dalam praktikum mendeterminasi pohon adaah: 1. Tiap kelompok mahasiswa mengambil spesimen organ pohon secara lengkap yang terdiri atas ranting beserta daun-daunya, bunga, dan buahnya. 2. Sebuah pohon yang diambil spesimenya harus dicatat kondisi batangnya, dicatat ada atau tidak adanya zat ekstraktif, warna zat ekstraktif, sistem percabangan, dan habitusnya. 3. Sebaiknya jenis pohon yang diambil spesimenya adalah pohon yang telah digunakan untuk praktikum Bab IV dan Bab V, sehingga data mengenai batang pohon dan habitusnya telah tercatat. 4. Tiap-tiap kelompok mahasiswa mengamati sifat fisik atau morfus pohon sperti yang tampak pada spesimen yang telah diambil. 5. Menggunakan semua informasi yang diperoleh dari spesimen organ pohon maupun informasi dari lapangan untuk melakukan identifikasi menggunakan buku monografi.

6. Menggunakan semua informasi yang diperoleh dari spesimen organ pohon maupun informasi dari lapangan untuk melakukan determinasi menggunakan kunci determinasi. 7. Menelusuri setiap pernyataan dalam kalimat yang tertulis pada kunci determinasi dan sesuai dengan sifat/morfus pohon yang dijadikan objek pengamatan. 8. Mencatat nomor-nomor pernyataan pada kunci determinasi yang sesuai dengan sifat/morfus pohon tersebut. 9. Membuat laporan sementara mengenai hasil pengamatan terhadap semua komponen yang telah dicatat, kemudian membuat laporan praktikum sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku penuntun praktikum.

III. 3.1 Hasil Pengamatan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil dalam Tabel pengamatan sebagai berikut: Uraian mengenai morfus pohon dan semua informasi yang diperoleh dari pengamatan pohon Nomor-nomor pernyataan pada kunci determinasi yang sesuai dengan morfus setiap organ pohon Keterangan

Tinggi pohon 20 M Bentuk tajuk pohon : Piramida


Tekstur pohon : Halus Warna pohon : Hijau tua Bentuk batang : Bulat Kondisi permukaan batang : Beralur sempit Jenis bahan ekstraktif : Ada Warna zat ekstraktif : Bening Sistem percabangan : Monopodial Arah tumbuh dahan : Mendatar Tinggi banir 57 cm

9b

Nama Pohon: Randu alas a. Nama Lokal: Randu alas b. Nama ilmiah: (Gossampinus malabarica) Genus: (Gossampinus) Famili: (Bombacaceae) 27

26b

Bentuk helai daun : Bulat Bentuk tepi daun : Rata Bentuk pangkal daun : Runcing

12b

Bentuk ujung daun : Runcing Tulang daun menjari Kondisi permukaan daun : Halus Tata daun : Berhadapan Jenis bunga : Tidak lengkap Tata bunga : Aksilar Komposisi bunga : Majemuk Tipe perbungaan : Tandan tunggal Tipe buah : Buah berbelah Bentuk buah : Lonjong Ukuran buah : Sedang Warna buah muda : Hijau Muda Warna buah tua : Hijau Tua

3a

Buah tidak bisa dimakan oleh manusia

3.2 Pembahasan Telah dilakukan praktikum mendeterminasi pohon. Praktikum ini bertujuan menggunakan kunci determinasi untuk menentukan famili, genus, dan nama jenisnya. Determinasi merupakan upaya membandingkan suatu tumbuhan dengan satu tumbuhan lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau dipersamakan). Untuk mendeterminasi tumbuhan pertama sekali yang perlu dilakukan adalah adalah mempelajari sifat morfologi tumbuhan tersebut.

Cirri-ciri morfologis yang digunakan dalam klasifikasi ialah bagian vegetatif atau bagian yang ada kaitannya dengan reproduksi. Contoh bagian vegetatif antara lain yaitu ada tidaknya jaringan pembuluh, macam serta kedudukan daun, dan cirri-ciri organ lainnya. Kunci determinasi merupakan suatu alat yang diciptakan khusus untuk memperlancar pelaksanaan pendeterminasian tumbuh-tumbuhan. Kunci determinasi dibuat secara bertahap, sampai bangsa saja, suku, marga atau jenis dan seterusnya. Kunci determinasi merupakan cara analisis buatan untuk mengidentifikasi suatu jenis pohon. Identifikasi pohon dengan menggunakan kunci determinasi akan mendapatkan identitas yang tepat dan menempatkan kembali ciri-ciri yang telah dilupakan atau menemukan identitas yang baru. Namun penggunaan kunci determinasi akan dapat dilakukan apabila telah memahami sifat dan keragaman bentuk serta ukuran yang ditampilkan oleh daun-daun, bunga-bunga, akar, ranting dan batang. Praktikum kali mendeterminasi pohon ini berlokasi di desa Binjai Ngagung, kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah, daerah lahan perkebunan dengan kondisi yang masih baik. Pohon yang menjadi objek pengamatan adalah pohon jenis Randu alas (Gossampinus malabarica), Genus: (Gossampinus), Famili: (Bombacaceae) dengan taksonomi sebagai berikut: Kingdom: Plantae Phylum: Tracheophyta Class: Magnoliopsida Genus: Gossampinus Botanical name: Gossampinus malabarica Merr. Order: Malvales Family: Bombacaceae

Batang Randu alas (Gossampinus malabarica) Pohon Randu alas (Gossampinus malabarica)

Daun Randu alas (Gossampinus malabarica)

IV.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan praktikum ini dapat disimpulkan: 1. Pohon Randu alas adalah nama lokal dengan nama ilmiah (Gossampinus malabarica). 2. Pohon Randu alas (Gossampinus malabarica) adalah termasuk dalam famili (Bombacaceae). 3. Pohon Randu alas (Gossampinus malabarica) termasuk dalam genus (Gossampinus). 4. Determinasi merupakan upaya membandingkan suatu tumbuhan dengan satu tumbuhan lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau dipersamakan).

DAFTAR PUSTAKA Samingan, Tj. 1982. Dendrologi. Penerbit PT. Gramedia. Jakarta. Indriyanto. 2010. Dendrologi (Penuntun Praktikum). Penerbit Universitas Lampung. Bandarlampung. Indriyanto. 2005. Dendrologi. Penerbit Universitas Lampung, Bandarlampung. http://ardiawan-1990.blogspot.com/ identifikasi-atau-determinasi-tumbuhan.html, diakses pada tanggal 28 Mei 2012, pukul 22.00 WIB.

You might also like