You are on page 1of 3

Sabtu, 22 Oktober 2011 07:33:31

Komunikasi lintas budaya dalam dunia bisnis


Marilah kita hayati dulu apakah bisnis itu? Bisnis adalah aktifitas manusia yang berkaitan dengan pembelian/penjualan (pertukaran) barang atau jasa untuk memperoleh keuntungan. Atau secara sederhana bisnis diartikan segala usaha untuk mendapatkan uang. setiap kegiatan komunikasi kita dengan orang lain selalu mengandung potensi komunikasi lintas budaya atau antar budaya, karena kita akan selalu berada pada budaya yang berbeda dengan orang lain, seberapa pun kecilnya perbedaan itu. Apabila pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting artinya, termasuk bagaimana memahami produk-produk musiman di suatu negara, agar tidak terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis. Sebagai contoh, seorang pelaku bisnis ingin memasarkan produk baru ke negara lain pada saat musim salju. Produk apa saja yang sehaiknya dipasarkan pada musim seperti itu? pemahaman yang baik terhadap bagaimana masyarakat suatu negara bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari mereka di musim-musim tertentu sangatlah diperlukan, apalagi bagi para pelaku bisnis. Sudah saatnya para pengambil keputusan, khususnya manajemen puncak, mengantisipasi era perdagangan bebas dan globalisasi sejak dini. Era yang ditandai dengan semakin meluasnya berbagai produk dan jasa termasuk teknologi komunikasi ini, menyebabkan pertukaran informasi dari suatu negara ke negara lain semakin leluasa, sehingga seolah dunia tidak terikat dengan sekat-sekat yang membatasi wilayah suatu negara. Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan globalisasi, perusahaan-perusahaan besar mencoba melakukan bisnis secara global. Pada umumnya, perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di tanah air baik di bidang manufaktur, eksplorasi, maupun jasa, menggunakan beberapa konsultan asing untuk membantu mengembangkan perusahaan mereka, begitupun sebaliknya. Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas budaya menjadi sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun tulisan. Dengan semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu negara dan didorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi semakin penting artinya. Pada akhirnya budaya akan bermanifestasi ke dalam bagaimana seseorang menjalankan bisnis, menegosiasikan kontrak atau menangani hubungan bisnis potensial. Budaya menuntun peran yang akan dimainkan seseorang, termasuk siapa berkomunikasi dengan siapa, apa yang mereka komunikasikan, dan dengan cara bagaimana mereka berkomunikasi. Sebagai contoh, di negara-negara yang sedang berkembang peran wanita dalam dunia bisnis marih relatif rendah. Sementara, di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, peran wanita di dunia bisnis sudah cukup kuat. Begitu pula dalam hal konsep status, yang cara pandangnya berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kebanyakan status para eksekutif di Amerika Serikat dilihat dari simbol-simbol yang bernuansa materialistik. Status sebagai seorang eksekutif ditandai dengan ruang sudut kantor yang luas, karpet mahal, meja kerja eksekutif, dan sejumlah aksesoris yang menarik. Di Indonesia, status seorang eksekutif dapat dilihat dari penataan ruang kerja yang terkesan luks dan seberapa mewah jenis kendaraan yang digunakan. Salah satu dari berbagai macam cara orang menyampaikan pesannya kepada orang lain sangat ditentukan konteks budaya. Di dalam konteks budaya tinggi seperti Korea Utara atau Taiwan, orang kurang tergantung pada komunikasi verbal, tetapi lebih banyak tergantung pada komunikasi nonverbal. Dalam melakukan percakapan mereka cenderung menyampaikan pesan-pesan secara tidak langsung (indirect) yang disertai dengan ekspresi ataupun geraka-gerakan tubuh; dalam konteks budaya rendah, seperti Amerika Serikat dan Jerman, orang sangat tergantung pada komunikasi verbal dan bukan komunikasi nonverbal. Jadi, dalam melakukan pembicaraan mereka cenderung langsung pada persoalan atau disampaikan secara eksplisit tanpa basa basi. Komunikasi lintas budaya merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing-masing memiliki budaya yang berbeda karena perbedaan geografis tempat tinggal. Komunikasi dapat terjadi pada tingkat antar daerah, antarwilayah, maupun antarnegara. Dalam dunia bisnis, seorang komunikator yang baik di samping hares memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik (tentu

saja), juga hams mampu menggunakan berbagai macam alat atau media komunikasi yang ada untuk menyampaikan pesanpesan bisnis kepada pihak lain secara efektif dan efisien, sehingga tujuan penyampai-an pesan-pesan bisnis dapat tercapai. Bagi para pelaku bisnis, pemahaman yang baik terhadap budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara menjadi sangat penting artinya bagi pencapaian tujuan organisasi bisnis. Secra sederhana, komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal mattpun nonverbal dengan memperhatikan faktorfaktor budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing (internasional), tetapi juga hudaya yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah dalam wilayah suatu negara. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat kaya dengan aneka macam budaya merupakan salah satu contoh yang sangat berharga bagi para pelaku bisnis dalam menerapkan komunikasi bisnis lintas budaya. Sebagaimana diketahui, setiap daerah yang ada di Indonesia ini memiliki kekhasan budaya yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya, seperti bagaimana seseorang berkomunikasi dengan orang lain, bagaimana seseorang menghargai orang lain, bagaimana mereka memanfaatkan waktu yang ada, bagaimana mereka bekerja, bagaimana mereka meyakini atau mempercayai sesuatu yang sudah turun-temurun dan nenek moyang mereka, bagaimana mereka berpakaian, dan bagaimana mereka memperlakukan suatu produk. Dalam era globalisasi ketika banyak perusahaan asing yang melakukan kegiatan bisnis di Indonesia, diperlukan pemahaman yang baik dan benar terhadap budaya dalam suatu negara. Hal ini sangat diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Ketika merencanakan untuk melakukan bisnis dengan orang yang memiliki budaya berbeda, seseorang akan dapat berkomunikasi secara efektif bila ia telah mempelajari budayanya. Lagipula, ketika merencanakan untuk tinggal di negara lain, ia tentunya juga sudah mempersiapkan bahasa yang harus dikuasainya. efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan. Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas. Peran komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting. Tidak ada seorangpun dalam keseharian tugasnya tanpa berkomunikasi. Baik itu bertema masalah pekerjaan maupun masalah di luar pekerjaan, seperti masalah keluarga, politik, sosial dan ekonomi nasional. Semua ini pasti dilakukan lewat komunikasi. Juga baik itu dilakukan melalui jalur vertikal (atasan-bawahan) maupun jalur horisontal (kolega setingkat). Sering kali dalam berbisnis tidak hanya antar daerah dalam satu negara namun bisnis dijalani antar negara. Dalam menjalani bisnis antar negara dibutukan pemahaman yang lebih tentang budaya setiap negara karena budaya tersebut sangat beragam maka komunikasi yang terjadi juga akan sangat beragam. Pemahaman mengenai budaya suatu negara sangat diperlukan dalam dunia bisnis agar hubungan yang terjalin menjadi lebih baik. Jika kita tidak memahami budaya suatu negara, maka akan terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi yang akan menyebabkan terhambatnya hubungan bisnis. Demi terciptanya komunikasi antar budaya yang berhasil,kita harus menyadari factor-faktor budaya yang mempengaruhi komunikasi ini,baik dalam budaya kita maupun dalam budaya pihak lain Dalam banyak hal,hubungan antara budaya dan komunikasi bersifat timbal balik.Keduanya saling mempengaruhi dan .Apa yang kita bicarakan,bagaimana kita membicarakanya,apa yang kita lihat,perhatikan aau abaikan,bagaimana kita berpikir,dan apa yang kita pikirkan dipengaruhi budaya.Pada giliranya apa yang kita bicarakan,bagaimana kita membicarakanya,dan apa yang kthat turut membentuk,menentukan dan menghidupkan budaya kita.Budaya takkan hidup tanpa budaya.Masing-masig tak dapat berubah tanpa menyebabkan perubahan pada yang lain. Demi terciptanya komunikasi antar budaya yang berhasil,kita harus menyadari factor-faktor budaya yang mempengaruhi komunikasi ini,baik dalam budaya kita maupun dalam budaya pihak lainKita perlu memahami tidak hanya perbedaanperbedaan budaya tetapi juga persamaan-persamaanya.Pemahaman atas perbedaan-perbedaan budaya ini akan menolong kita mengetahui sumber- sumber masalah yang potensial,sedangkan pemahaman atas persamaan- persamaanya akan membantu kita lebih dekat kepada pihak lain dan pihak lain pun merasa leih dekat kepada kita.

Pertumbuhan komunikasi antar budaya dalam dunia bisnis memiliki tempat yang utama, terutama perusahaan perusahaan yang melakukan ekspansi pasar ke luar negaranya notabene negara negara yang ditujunya memiliki aneka ragam budaya. Jandt (2004: 4) mengatakan komunikasi antar budaya tidak hanya komunkasi antar individu tapi juga di antara kelompok kelompok dengan identifikasi budaya yang tersebar. Ringkasnya, komunikasi antar budaya menjelaskan interaksi antar individu dan kelompok kelompok yang memiliki persepsi yang berbeda dalam perilaku komunikasi dan perbedaan dalam interpretasi. Beberapa studi mengenai komunikasi antar budaya menguji apa yang terjadi dalam kontak dan interaksi antar budaya ketika proses komunikasi mencakup orang orang yang secara budaya tersebar (Samovar & Porter 1997). Dalam segi bisnis, perkembangan teknologi dan komunikasi memungkinkan manusia untuk melakukan kegiatan ekspansi dalam wilayah yang lebih luas, contohnya dengan membuka pabrik baru, memasarkan produk ke negara lain, melakukan merger dengan perusahaan asing, melakukanouts ourcing dalam proses perekrutan tenaga kerja, dan masih banyak lagi. Dalam proses komunikasi terdapat medium yang dapat dipergunakan atau dipilih agar komunikasi berjalan efektif, contohnya penggunaan email atau sambungan telepon dalam penyampaian pesan tersebut kepada penerima pesan. Komunikasi antar-budaya merupakan proses komunikasi yang terjadi antara dua pihak atau individu yang berbeda latar belakang baik budaya, etnis, latar belakang, atau pun bahasa. Contoh dari penerapan komunikasi antar-budaya dalam bisnis sangatlah luas . Baik dari segi bahasa, pemahaman adat istiadat antar rekan kerja, sampai dengan interaksi dengan masyarakat asli di daerah dimana perusahaan melakukan kegiatan ekspansi tersebut. Pada perusahaan berskala besar yang lebih sering mengadakan kegiatan-kegiatan transasksi bisnis berskala besar dengan melibatkan banyak orang dari berbagai negara, kendala-kendala bahasa dan budaya seringkali dapat menghambat proses dari transaksi bisnis itu sendiri. Begitu pula dengan kegiatan pemasaran atau iklan. Contoh lain dari komunikasi antar-budaya dalam kegiatan pemasaran adalah materi penyajian produk pada iklan yang dipasang pada daerah tertentu. Sebelum memasang iklan mengenai produk tertentu, perusahaan juga harus mengetahui karakteristik, adat istiadat, dan budaya dari masyarakat yang terdapat pada daerah yang dituju terlebih dahulu. Contohnya adalah iklan di negara-negara Asia seperti Indonesia, yang masih belum terbuka pada hal -hal yang berbau seks bebas, materi penyajian dan pendeskripsian produk diharapkan tidak bersifat terlalu eksplisit, yaitu dengan tidak menayangkan adegan-adegan porno pada iklan. Penanyangan iklan produk sejenis ini juga diharapkan tidak dilakukan pada saat jam tayang anak-anak dan keluarga, yaitu di atas jam sepuluh malam. Proses pemasaran dan periklanan produk bertujuan utama untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan. Tapi di lain sisi, perusahaan juga harus menghargai budaya dan istiadat yang berlaku di suatu wilayah dimana perusahaan tersebut melakukan kegiatan pemasaran. Agar kedua hal tersebut dapat berjalan secara selaras, maka diperlukan lah proses komunikasi antar- budaya yang efektif. Referensi : Hinner, Michael. Ruike, Tessa.2002. Intercultural Communication in Business Ventures Illustrated by Two Case Studies Matsumoto, David. Emotion andIntercultural Communication Neuliep. 2005.Ne cessityofInte r cultur al Co mmunica tion Rosenbloom,Bert. Larsen,Trina.2001.Communication in international business-to-business marketing Jansen,Iben.The PracticeofIntercultural Communication Lewis, Richard D. (2004). Komunikasi Bisnis Lintas Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy & Jalaluddin Rakhmat, eds.(1993). Komunikasi Antar Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Purwanto, Djoko (2003). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.

You might also like