You are on page 1of 30

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES

DINAMIKA TANGKI SERI


Dosen Pembimbing :

Saripudin, MT Disusun Oleh :


Dedi Hariyanto Halimah Tulsadiah Via Siti Masluhah 101411008 101411013 101411030

Kelas Kelompok

: 2A : X ( Sepuluh )

Tanggal Praktikum

: 20 Maret 2012

Tanggal Penyerahan : 27 Maret 2012

JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012

A. Tujuan Umum 1. Mahasiswa memiliki keterampilan dalam mengoperasikan peralatan berbasis reaktor tangki berpengaduk 2. Mahasiswa memiliki kemampuan aplikasi pengetahuan reaktor tangki berpengaduk terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi 3. Peningkatan kemampuan logika berbasis reaktor tangki berpengaduk terhadap hubungan-hubungan antara kecepatan putaran pengaduk, ketidakidealan, serta volume efektif reaktor

B. Tujuan Khusus 1. Membuat kurva kalibrasi hubungan antara daya hantar listrik ( DHL ) terhadap konsentrasi NaCl
2. Memahami fenomena perbedaan respon konsentrasi yang ditunjukkan dari

masing-masing tangki yang tersusun seri 3. Memahami perbedaan yang terjadi dari input step dengan pulse 4. Menghitung fenomena efektif tangki 5. Membandingkan volume idealk, berpengaduk, dan tidak berpengaduk

C. Landasan Teori 1. Dinamika reaktor tangki

Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR) merupakan suatu tangki reaktor yang digunakan untuk mencampur dua atau lebih bahan kimia dalam bentuk cairan dengan menggunakan pengaduk (mixer). Pada Continuous Stirred-Tank Reactor terdapat heater yang akan

menghasilkan panas untuk mengatur temperatur cairan pada harga tertentu.

Gambar fisik Continuous Stirred-Tank Reactordapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Reaktor CSTR bekerja secara kontinyu, dengan laju massa umpan sama besar dengan laju massa keluar dari tangki. Umpan dengan konsentrasi tetap mengalir secara kontinyu dapat dipandang sebagai umpan dengan pola step. Neraca massa NaCl [laju akumulasi] = [laju masuk] [laju keluar] .......... (1) Untuk laju alir masuk sama dengan laju alir keluar (=q), ruas kiri dan ruas kanan dari persamaan 1 dibagi dengan laju alir q, persamaan menjadi:

............................(2) Persamaan 2 dapat disederhanakan dengan integrasi ...................(3) Integrasi dapat diselesaikan dengan memisalkan, U = Co-Ci ; sehingga dU = -dCi sehingga syarat batasnya menjadi : t = 0; Ci = 0; Uo = Co t = t; Ci = Ci; U = Ci - Co

........................(4) -ln -ln ln ...................................(5) ...............................(6)

...................(7) Persamaan (7) mencerminkan hubungan antara konsentrasi NaCl terhadap waktu pada reaktor tinggal CSTR dengan umpan berbentuk step. Pada saat konsentrasi (Ci) mendekati konstan yaitu pada saat t=t ; konsentrasi NaCl dalam tangki adalah Ck.(Ck mendekati harag Co) Ck = Co.(1Pada saat Ci=Ck input step dihentikan, kemudian diganti dengan umpan berupa aquadest, konsentrasi NaCl = nol. (model ini dapat dianggap seperti kelakuan tangki setelah mendapat input berupa pulse) Neraca massa NaCl [laju akumulasi] = [laju masuk] [laju keluar] .......... (8) Persamaan 8 dapat diselesaikan dengan integrasi ...................(9) Syarat batas dari persamaan adalah : t=o ; Ci=Ck dan pada t=t ; Ci = Ci ln

Ci = Ck.(

...................(10)

Persamaan (10) mencerminkan hubungan antara konsentrasi NaCl terhadap waktu pada reaktor tinggal CSTR dengan umpan berbentuk pulse.

2. Efektifitas tangki Efektivitas tangki dapat diukur dari perbandingan volume tangki sesungguhnya dibandingkan dengan volume yang diperoleh dari perhitungan volume tangki seungguhnya dapat dihitung dengan mengukur dimensi tangki, yaitu diameter dan tinggi dari tangki. Volume efektiv dari tangki, yaitu volume yang benar-benar terpakai untuk terjadinya reaksi dapat diperkirakan dari penurunan lebih lanjut persamaan (1). Yaitu menghitung harga gradien konsentrasi NaCl pada saat t=0 pada reaktor CSTR dengan umpan step pada tangki pertama.

Pada saat t=0 ; Ci=0 ; persamaan menjadi :

...................(11) = gradien konsetrasi pada saat t=0 ........................(12) Masukkan pers. 11 ke 12 .......................................(13) V = qot.............................................(14) Persamaan 14 dapat digunakan untuk menghitung volume efektif dari reaktor tangki CSTR yang dipergunakan dalam praktikum.

D. Alat dan bahan Alat Gelas Kimia Erlenmeyer Labu seukuran 100 ml Botol semprot Timbangan analitik Pipet seukuran Ember plastik Stopwatch Corong pisah Alat ukur ppm Bahan Aquadest NaCl

E. Langkah Kerja 1. Pembuatan larutan NaCl 1%

2. Pembuatan Kurva Kalibrasi

3. Pengamatan respon tangki

F. Data Pengamatan dan Pengolahan Data

Dimensi tangki Tinggi tangki Diameter tangki a. = 13 cm = 8 cm

Data konsentrasi NaCl standar dan DHL Konsentrasi NaCl (%) 1,0000 0,5000 0,2000 0,10000 0,0050 0,0250 0,0125 0,0100 0,0000 DHL (mhos) 16,95 10,11 4,26 2,26 1,20 0,61 0,32 0,26 0,05

Kurva kalibrasi konsentrasi larutan standar NaCl terhadap Daya Hantar Listrik

b. Pengukuran DHL larutan dalam tangki (Pemekatan)

Laju alir Waktu (menit) 0 1,5 3 4,5 6 7,5

= 0,23 mL/detik DHL (2 mS) Tangki 2 0,88 1,1 1,7 2,6 2,8 3,22

Tangki 1 0,92 1,5 2,2 2,7 3,8 4,8

Tangki 3 0,8 0,86 1,08 1,34 1,48 1,72

Perhitungam konsentrasi NaCl masing-masing tangki setiap waktu Persamaan garis dari kurva konsentrasi NaCl terhadap DHL, yaitu : Y = 36,64x + 0,784 dengan y = DHL dan x = konsentrasi NaCl, maka a. Pada tangki 1

t = 0 m e ni t

t = 4, 5 m e ni t

0,92 = 36,64x + 0,784 = 0,003 t = 1, 5 m e ni t 1,5 = 36,64x + 0,784 x = 0,0195 t = 3 m e ni t 2,2 = 36,64x + 0,784 x = 0,0386 4,8 = 36,64x + 0,784 x = 0,109 3,8= 36,64x + 0,784 x = 0,0823 2,7= 36,64x + 0,784 x = 0,0523 -

t = 6 m e ni t

t = 7, 5 m e ni t

b. Pada tangki 2 t = 0 m e ni t 0,88 = 36,64x + 0,784 x = 0,0026 t = 1, 5 m e ni t 1,1 = 36,64x + 0,784 x = 0,0086 2,6 = 36,64x + 0,784 x = 0,049 1,7 = 36,64x + 0,784 x = 0,025 t = 4, 5 m e ni t t = 3 m e ni t

t = 6 m e ni t 3,22 = 36,64x + 0,784 x = 0,066

7, 5 m e ni t

2,8 = 36,64x + 0,784 x = 0,055 t =

c. Pada tangki 3 t = 0 m e ni t 0,8 = 36,64x + 0,784 x = 0,00044 t = 1, 5 m e 1,08 = 36,64x + 0,784 x = 0,008 0,86 = 36,64x + 0,784 x = 0,0021 t = 3 m e ni t ni t

t = 4, 5 m e ni t 1,48 = 36,64x + 0,784 x = 0,019 -

e ni t

t = 7, 5 m e ni t

1,34 = 36,64x + 0,784 x = 0,015 t = 6 m 1,72 = 36,64x + 0,784 x = 0,025

Perhitungan harga L untuk setiap data menggunakan rumus : sehingga engan L = daya hantar equivalen

C = konsentrasi NaCl G = DHL K = konstanta konduktivitas sel = 0,3 a. Pada tangki 1 L= = 38372,1 t = 3 menit L= = 20400 t = 4,5 menit L= = 23076,9 t = 3 menit L= = 17098,4 L= = 13851,8 t = 7,5 menit b. Pada tangki 2 t = 0 menit L= = 101538,5 t = 4,5 menit L= t = 1,5 menit = 15918,4 t = 6 menit L= = 13211 L= = 15487,6 t = 6 menit

t = 0 menit L= = 92000 t = 1,5 menit

L= = 15272,7 t = 7,5 menit

L= = 14636,4

c.

Pada tangki 3

t = 6 menit L= = 23368,4 t = 7,5 menit L= = 20640

t = 0 menit L= = 600000 t = 1,5 menit L= = 122857,1 t = 3 menit L= = 40500 t = 4,5 menit L= = 26800

Tabel hasil perhitungan konsentrasi (C) dan daya hantar equivalen (L) tiap tangki (Pemekatan) Waktu G-1 Tangki-1 C-1 L-1 Tangki-2 C-2 L-2 Tangki-3 C-3 L-3

G-2

G-3

(menit)
0 1,5 3 4,5

0,92 1,5 2,2 2,7

0,003 0,0195 0,0386 0,0523

92000 23076,9 17098,4 15487,6

0,88 1,1 1,7 2,6


2,8 3,22

0,0026 0,0086 0,025 0,049


0,055 0,066

101538,5 38372,1 20400 15918,4

0,8 0,86 1,08 1,34


1,48 1,72

0,00044 0,0021 0,008 0,015

600000 122857,1 40500 26800

6 7,5

3,8 4,8

0,0823 0,109

13851,8 13211

15272,7 14636,4

0,019 0,025

23368,4 20640

Kurva hubungan antara L terhadap konsentrasi NaCl

Kurva hubungan antara konsentrasi NaCl terhadap DHL

Dinamika reaktor tangki

a) Kurva antara konsentrasi vs waktu untuk tangki 1

b)

Kurva antara konsentrasi vs waktu untuk tangki 2

c)

Kurva antara konsentrasi vs waktu untuk tangki 3

c. Pengukuran DHL larutan dalam tangki (Pengenceran)

Laju alir Waktu (menit) 1,5 3 4,5 6 7,5 9 10,5 12 13,5

= 18,66 mL/detik DHL (2 mS) Tangki 2 3,9 3,45 3,16 2,8 2,43 1,9 1,47 1,3 1,23

Tangki 1 4,1 3,2 2,7 2,54 2,2 1,7 1,35 1,04 0,95

Tangki 3 3,9 3,6 3,25 3,05 2,6 2,25 1,95 1,47 1,33

Perhitungam konsentrasi NaCl masing-masing tangki setiap waktu Persamaan garis dari kurva konsentrasi NaCl terhadap DHL, yaitu :

Y = 36,64x + 0,784 dengan y = DHL dan x = konsentrasi NaCl, maka :

a. Pada tangki 1
-

t = 1, 5 m e ni t 2,7 = 36,64x + 0,784 x = 0,0523


-

ni t

t = 6 m e ni

4,1 = 36,64x + 0,784 = 0,0905


-

t = 3 m e ni t 2,54= 36,64x + 0,784 x = 0,0479


-

t = 7, 5 m e

3,2 = 36,64x + 0,784 x = 0,066


-

t = 4 m e 2,2= 36,64x + 0,784 x = 0,0386

ni t

t = 9 m e ni t

t = 1 2 m e ni t

1,7 = 36,64x + 0,784 x = 0,025


-

1,04 = 36,64x + 0,784 t = 1 0, 5 m e ni t x = 0,007


-

t = 1 0, 5 m e ni t

1,35 = 36,64x + 0,784 x = 0,0154 1,35 = 36,64x + 0,784 x = 0,0045

b.Pada tangki 2 t = 1, 5 m e 3,9 = 36,64x + 0,784 x = 0,085 ni t

t = 3 m e ni t

t = 7, 5 m e ni t

3,45 = 36,64x + 0,784 x = 0,0727


-

2,43 = 36,64x + 0,784 t = 4, 5 m e ni t x = 0,045


-

t = 9 m e ni t

3,16 = 36,64x + 0,784 x = 0,0648


-

1,9 = 36,64x + 0,784 x = 0,0304 t = 6 m e ni t


-

t = 1 0, 5 m e ni t

2,8 = 36,64x + 0,784 x = 0,055 1,67 = 36,64x + 0,784

x = 0,0187
-

t = 1 2 m e ni t

t = 1 3, 5 m e ni t

1,3 = 36,64x + 0,784 x = 0,0141 1,23 = 36,64x + 0,784 x = 0,0122

d. Pada tangki 3
-

t = 1, 5 m e ni t 3,6 = 36,64x + 0,784 x = 0,0768

m e ni t

3,9 = 36,64x + 0,784 x = 0,085


-

t = 3

t = 4, 5 m e ni t 2,25 = 36,64x + 0,784 x = 0,0400

t = 9 m e ni t

3,25 = 36,64x + 0,784 x = 0,0673


-

t = 1 0, 5 m e ni t

t = 6 m e ni t

3,05 = 36,64x + 0,784 x = 0,0618


-

1,95 = 36,64x + 0,784 t = 7, 5 m e ni t x = 0,0318


-

t = 1 2 m e ni t

2,6 = 36,64x + 0,784 x = 0,0496 1,47 = 36,64x + 0,784

x = 0,0187

t = 1 3, 5 m e ni t

1,33 = 36,64x + 0,784 x = 0,0149

Kurva konsentrasi NaCl hasil pengenceran terhadap waktu Tangki 1

Tangki 2

Tangki 3

Volume tangki sesungguhnya melalui perhitungan Diameter tangki Tinggi tangki Volume tangki = 10 cm = 0,1 m = 13,5 cm = 0,135 m =Axh = 1/4d2x h = x 3,14 x0,12x 0,135 =0.017 m3

G. Pembahasan Suatu instrumentasi dimana berlangsungnya reaksi kimia disebut reaktor. Reaktor yang digunakan adalah CSTR. Untuk mengetahui performa tiga tangki CSTR tersebut digunakan dua cairan yaitu air dan larutan NaCl, dengan spesifikasi tangki sebagai berikut : Diameter tangki Tinggi tangki Volume tangki : 10 cm : 13,5 cm : 0.017 m3

Pengukuran konsentrasi NaCl pada saat pemekatan dilakukan dengan mengukur DHL (daya hantar listrik) larutan dalam tangki. Pengukuran masing-masing tangki dilakukan setiap 1,5 menit sekali sehingga diperoleh konsentrasi NaCl dengan memasukan harga DHL pada persamaan kurva. Dapat dilihat dalam data percobaan, hubungan kurva antara DHL dan konsentrasi NaCl pada masing-masing tangki adalah kurva yang linier dengan nilai R2 = 0,999. Kurva linier dikarenakan DHL berbanding lurus dengan konsentrasi NaCl, yaitu semakin besar konsentrasi larutan maka DHLnya pun semakin tinggi. Begitu pula dengan kurva konsentrasi NaCl terhadap DHL saat diisi aquadest (pengenceran). Kurva menunjukkan linieritas mendekati 1. Semakin kecil konsentrasi NaCl maka nilai DHL pun akan semakin rendah. Hal ini disebabkan pada larutan induk jumlah senyawa NaCl dalam air cukup banyak tetapi pada saat diisikan aquadest sehingga volume pelarut bertambah tetapi jumlah zat terlarut tetap, maka DHL pun berkurang hingga DHL di tangki ketiga sama dengan nilai DHL air. Setelah konsentrasi didapatkan, dapat dihitung pula harga L dengan menggunakan persamaan : L=

Dilihat dari kurva L terhadap konsentrasi NaCl bahwa hubungan keduanya tidak linear, dikarenakan L berbanding terbalik dengan konsentrasi NaCl. Sehingga apabila konsentrasi NaCl semakin besar maka harga L nya semakin kecil. Pada saat tangki diisi dengan NaCl, semakin banyak jumlah NaCl yang ditambahkan ke dalam air maka kurva semakin curam sebaliknya pada saat tangki diisi dengan aquadest, semakin banyak penambahannya maka kurva semakin landai. Ketika suatu larutan mengandung senyawa terlarut yang cukup tinggi kemudian ditambahkan pelarut, mula-mula nilai L (daya hantar equivalennya) turun begitu drastis, tetapi lama kelamaan berapa pun besarnya jumlah pelarut yang ditambahkan, maka nilai L akan konstan.

Dari kurva-kurva yang terbentuk, dapat di ketahui bahwa pertama pada kurva konsentrasi NaCl vs DHL didapatkan kurva yang linear separti kurva kalibrasi, dengan nilai R = 0,999 . Kelinearan tersebut membuktikan bahwa konsentrasi NaCl berbanding lurus dengan DHL. Semakin besar konsentrasi NaCl pada suatu larutan garam maka akan dsemakin besar pula DHL yang dihasilkan. Kedua pada kurva antara konsentrasi NaCl vs waktu didapatkan kurva yang linear dengan nilai R2 mendekati 1. Kelinearan tersebut membuktikan bahwa semakin lama waktu pengaliran larutan baran kedalam tangki maka semakin besar pula konsentrasi NaCl, karena larutan non NaCl (aquadest) atergantikan dengan larutan NaCl. Ketiga pada kurva antara konsentrasi NaCl vs L didapatkan kurva yang tidak linear. Dikarenakan L berbanding terbalik dengan konsentrasi NaCl. Berdasarkan pengamatan, kecepatan respon tangki pertama lebih cepat dibandingkan kedua tangki lainnya karena penambahan NaCl maupun aquadest langsung dilakukan terlebih dahulu di tangki pertama. Sehingga setelah mencapai waktu t, di tangki pertama larutan telah homogen sedangkan di tangki kedua dan ketiga belum homogen. Terbukti pada pada kurva di waktu 10 menit, tangki pertama konsentrasinya sudah terus meningkat dengan cepat, sedangkan tangki kedua dan ketiga konsetrasinya meningkat dengan sangat lambat. Namun setelah itu baru kedua tangki tersebut konsentrasinya meningkat secara drastis menyamai konsentrasi di tangki pertama. Hal ini disebabkan oleh respon yang dihasilkan tangki berbeda-beda. Kemudian untuk umpan step dan pulse memiliki kurva yang berbeda pula. Umpan step memiliki kurva yang bergerak naik sedangkan umpan pulse memiliki kurva yang menurun. Hal ini dikarenakan konsentrasi sebanding dengan waktu sampai menghasilkan konsentrasi yang mendekati konstan. Namun ketika diberi umpan pulse (aquadest) konsentrasi menjadi turun sehingga didapatkan kurva yang berbeda antara umpan pulse dan step. H. Kesimpulan 1. Hubungan kurva antara DHL dan konsentrasi NaCl adalah linier 2. Hubungan kurva antara L dan konsentrasi NaCl adalah tidak linier 3. Kecepatan respon tangki pertama lebih baik dibandingkan dengan tangki kedua dan ketiga 4. Kurva pada umpan step bergerak naik sampai konstan dan bergerak turun jika umpan pulse (aquadest) 5. Pengaruh tangki dengan pengadukan tidak dilakukan sehingga tidak dapat dibandingkan efektifitas tangki terhadap pengaruh pengadukan dan tanpa pengadukan.

DAFTAR PUSTAKA Arm field, Engineering Teaching and Research Equipment, Electrical Console PCT-10, London, 1987. Arm field, Engineering Teaching and Research Equipment, Pressure Control Accessory PCT-14, London, 1987. Heriyanto & Harita Nurwahyu Chamidy.2001.Instrumentasi dan Pengukuran. Bandung: DUE-Like POLBAN. Jobsheet praktikum modul: Pengendalian Tekanan. Bandung: Teknik Kimia POLBAN.

You might also like