You are on page 1of 14

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Sumber air adalah tempat atau wadah air yang terdapat di mana pun, dan dapat memberikan manfaat dan kerugian bagi kehidupan.

Pasal 2 Sumber air yang dapat dikelola secara terbuka untuk memberikan manfaat bagi kepentingan umum secara efektif dan efisien.

Pasal 3 Air yang dikelola secara menyeluruh bertujuan untuk kemakmuran rakyat dan lingkungannya.

Pasal 4 Sumber daya air mempunyai beberapa fungsi tergantung pemanfaatannya.

Pasal 5 Hak guna pakai air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Pasal 6 Penggunaan air dikuasai oleh pemerintah dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.

Pasal 7 Hak guna air yang dipakai untuk usaha dan kepentingan masyarakat.

Pasal 8 Air yang diperoleh tanpa izin merupakan air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam artian masak, minum, mandi dan lain-lain. Dan yang

dimaksud bagi pertanian rakyat adalah untuk kebutuhan budidaya pertanian (perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, dan lain-lain).

Pasal 9 Hak guna usaha yang diberikan kepada non badan usaha dan badan usaha.

Pasal 10 Ketentuan mengenai hak guna air pada pasal 7, pasal 8, dan pasal 9 diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah

Pasal 11 Jaminan terselenggaranya pengelolaan sumber daya air yang dapat memberikan manfaat prinsip keseimbangan

Pasal 12 Pengelolaan air permukaan berdasar pada wilayah sungai, dan pengelolaan air tanah berdasar pada cekung tanah

Bab II Wewenang dan tanggung jawab

Pasal 13 Berkenaan mengenai kriteria dan tata cara yang telah diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah

Pasal 14 Kewenangan penetapan dan penanggung jawaban pengelolaan sumber daya air dimiliki pemerintah

Pasal15

Menetapkan kebijakan pengelolaan sumber daya air berdasarkan kebijakan nasional sumber daya air dengan memperhatikan kepentingan provinsi

Pasal 16 Pemerintah provinsi memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam mengendalikan sumber daya air di wilayahnya sendiri

Pasal17 Pemerintah desa memiliki beberapa kewenangan dan tanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya air

Pasal18 Pasal 14 dapat diseleenggarakan pemerintah daerah sesuai peraturan perundangundangan

Pasal19 Pemerintah yang belum dapat melaksanakan kewewenangannya dalam pasal 15 dan 16 dapat menyerahkan wewenang tersebut kepada pemerintah yang lebih tinggi sesuai Perpu

Bab III Konservasi sumber daya

Pasal 20 Konservasi sumber daya air bertujuan untuk menjaga daya dukung, daya tamping, dan fungsi sumber daya air

Pasal 21 Perlindungan dan pelestarian bertujuan untuk melindungi dan melestarikan sumber air tehadap gangguan yang disebabkan alam maupun manusia melalui pendekatan sosial, ekonomi, dan budaya

Pasal 22 Pengawetan air dilakukan untuk memelihara keberadaan air

Pasal23 pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air bertujuan untuk mempertahankan dan memulihkan kualitas air

pasal 24 baik perorangan maupun badan usaha dilarang untuk merusak sumber air dan prasarananya

pasal 25 konservasi sumber daya air dilaksanakan pada kawasan yang berair

bab IV

pasal 26 pemakaian sumber daya air bertujuan untuk pemanfaatan yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

pasal 27 penataan tata cara penetapan zona sumber air

pasal 28 penetapan peruntukkan air pada sumber daya air dengan memperhatikan dayan dukung air, jumlan dan penyebaran penduduk , perhitungan dan proyeksi kebutuhan air serta pemanfaatan air yang adda

pasal 29 penyediaan sumber daya air

pasal 30 penyediaan sumber daya air yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan yang mendesak

pasal 31 pasal ini termasuk pasl 29 dan pasal 30 yang diatur oleh pemerintah

pasal 32 penggunaan air setiap individu diupayakan secara daur ulang dan menggunakan kembali air

pasal 33 pemerintah pusat maupun pemerintah daerah secara memaksa mengatur dan menetapkan penggunaan sumber daya air

pasal 34 pengembangan sumber daya air dilaksanakan tanpa merusak keseimbangan lingkungan hidup

pasal 35 pengembangan sumber daya air dilakukan di kawasan yang berair

pasal 36 pengembangan air di kawasan berair memperhatikan karakteristik dan fungsi sumber air

pasal 37 pengembangan air tanah dilakukan secara terpadu dengan peraturan pemerintah

pasal 38

pemanfaatan air hujan

pasal 39 pemnfaatan air laut

pasal 40 pemenuhan kebutuhan air baku untuk kebutuhan rumah tangga

pasal 41 pemenuhan kebutuhan air baku untuk pertanian

pasal 42 pemakaian sumber daya air untuk perindustrian dan pertambangan diatur oleh pemerintah

pasal 43 pengembangan sumber daya air untuk memenuhi keprluan sendiri dan badan usaha

pasal 44 pengembangan sumber daya air yang digunakan sebagai prasarana angkutan yang diatur pemerintah

pasal 45 pengusahaan sumber daya air dapat dilakukan oleh perseorangan badan usaha atau kerja sama antar usaha bedasarkan izin pengusahaan pemerintah dengan kewenangannya

pasal 46 penetapan sumber air didasarkan pada rencana pengeloaan ditetapkan oleh pemerintah bersangkutan

pasal 47 pemerintah wajib melakukan pengawasan mutu pelayanan serta wajib memfasilitasi pengaduan masyarakat atas pelayanan badan usaha maupun perorangan

pasal 48 penggunaan sumber daya air untuk usaha hanya dapat dilakukan apabila ketersediaan air melebihi keperluan penduduk

pasal 49 pengusahaan air untuk Negara lain dapat dilakukan melalui proses konsultasi public pemerintah sesuai dengan kewenangannya

pasal 50 ketentuan mengenai pengusahaan sumber air diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah

bab v

pasal 51 pengendalian daya rusak air dilakukan secara terpadu dan menyeluruh dalam pola pengelolaan sumber daya air

pasal 52 setiap orang atau badan usaha dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan daya rusak air

pasal 53 pencegahan dilakukan melalui kegiatan fisik dan non-fisik serta melalui penyeimbangan pada wilayah sungai

pasal 54 penanggulan kerusakan dan bencana akibat daya rusak air diatur oleh peraturan pemerintah

pasal 55 penanggulangan bencana akibat daya rusak air berskala nasional menjadi tanggung jawab pemerintah dengan tanggung jawab presiden

pasal 56 dalam kedaan yang membahayakan pemerintah berwenang mengambil tindakan darurat untuk penanggulangan daya rusak air

pasal 57 pemulihan daya rusak air dilakukan dengan memulihkan kembali fungsi lingkungan hidup dan system prasarana sumber daya air

pasal 58 pengendalian daya rusak air di daerah kawasan berair diatur lebih lanjut oleh pemerintah

bab vi pasal 59 perencaan pengelolaan sumber daya air disusun dan dilaksanakan sesuai dengan pengelolaan sumber daya air sebagaimana dalam pasal 11

pasal 60 perencaan pengelolaan sumber daya air disusun sesuai dengan prosedur

pasal 61

inventarisasi sumber daya air dilaksanakan secara terkoordinasi pada setiap wilayah oleh pengelolaan sumber daya air dan tata cara yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah

pasal 62 instansi yang berwenang sesuai dengan bidang tugasnya dapat mengikut sertakan para pemilik kepentingan dan mengumumkanrancangan pengeloaan sumber daya air

bab vii pasal 63 pelaksanaan konstruksi prasarana sumber day air dilakukan berdasa norma, standard, pedoman, dan manual dengan mengutamakan keselamatan, keamanan kerja, sesuai peraturan perundang undangan

pasal 64 pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air berupa pemeliharaan serta operasi dan pemeliharaan prasarana

bab viii pasal 65 pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyelenggarakan pengelolaan system informasi sumber daya air sesuai kewenangan

pasal 66 pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyelenggarakan sisteminformasi sumber daya air guna jaringan informasi sumber daya air

pasal 67 penyediaan informasi sumber daya air diselenggarakan oleh pemerintah pusat dan daerah

pasal 68 diperlukan pengelolaan system informasi hidrologi, hidrome-teorologi, dan hidro geologi yang didasarkan pada usul Dewan Sumber Daya Air National

bab ix pasal 69 telah dijelaskan pada pasal 66, 67, 68 yang lebih lanjut dengan peraturan pemerintah

pasal 70 pemberdayaan pemilik kepentingaan sumber daya air secara terencana dan sistematis untuk peningkatan kinerja pengelolaan sumber daya air

pasal 71 menteri menetapkan standard pendidikan khusus bidang sumber daya air

pasal 72 penelitian dalam bidang sumber daya air diselenggarakan untuk mendukung kinerja pengelolaan sumber daya air. Pedoman yang diperlukan dimaksud pada penelitian dan pengembangan tersebut

pasal 73 pemerintah sebagai fasilitator perlindungan hak penemu dan temuan ilmu pengetahuan, serta teknologi di bidang sumber daya air

pasal 74 pendampingan dan pelatihan sumber daya air bertujuan untukmemberdayakan pemilik kepentingan wilayah sungai

pasal 75

adanya pengawasan terhadap seluruh proses dan hasil pelaksanaan pengelolaan sumber daya air

pasal 76 ketentuan mengenai pemberdayaan dan pengawasan pengelolaan sumber daya air yang diatur oleh pemerintah

bab x pasal 77 pembiayaan pengelolaan ditetapkan berdasar kebutuhan pengelolaan sumber daya air

pasal 78 pembiayaan pengelolaan sumber daya air menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah

pasal 79 pembiayaan pengelolaan sumber daya air untuk badan usaha milik Negara maupun swasta, serta pengelolaan ditanggung masing-masing

pasal 80 untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk pertanian rakyat tidak dibebani biaya jasa pengelolaan sumber daya air

pasal 81 ketentuan mengenai pembiayaan pengelolaan sumber daya air dalam pasal 77, pasal 78, pasal 79, pasal 80 yang diatur oleh peraturan pemerintah

bab xi pasal 82

masyarakat mempunyai hak untuk memperoleh informasi, memperoleh kerugian atas pelaksanaan, memperoleh manfaat, mengajukan laporan, mengajukan keberatan, dan megajukan gugatan terhadap masalh sumber daya air

pasal 83 masyarakat mempunyai kewajiban memperhatikan kepentingan umum melalui oeran dalam konservasi serta perlindungan dan pengaman prasarana sumber daya air

pasl 84 masyarakat mempunyai hak yang sama dalam proses perencanaa, peaksanaan, dan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya air

bab xii pasal 85 pengelolaan sumber daya air mencakup lintas sektoral dan wilayah untuk menjaga fungsi dan manfaat sumber air

pasal 86 susunan organisasi dan tata kerja Dewan Sumber Daya Air Nasional diatur oleh Presiden

pasal 87 Dewan Sumber Daya Air Nasional sebagai wadah koordinasi sebagai koordinasi tingkat nasional dibentuk oleh pemerintah, pada tingkat provinsi dibentuk oleh provinsi

Bab xiii Pasal 88 Penyelesaian sengketa sumber daya air didasarkan priinsip musyawarah

Pasal 89 Masalah sengketa berkenaan kewenangan antara pemerintah dan pemerintah daerah diselesaikan sesuai peraturan perundang-undangan

Bab xiv Pasal 90 Masyarakat yang dirugikan akibat berbagai pengelolaan sumber daya air berhak mengajukan gugatan ke pengadilan

Pasal 91 Instansi pemerintah yang menangani tentang sumber daya air bertindak sebagai fasilitator antar kepentingan masyarakat

Pasal 92 Organisasi pada bidang sumber daya air berhak untuk mengajukan gugatan demi kepentingan keberlanjutan fungsi sumber daya air

Pasal 93 Pegawai negeri sipil yang membidangi sumber daya air diberi wewenang khusus sebagai penyidik yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

Bab xvi Pasal 94 Setiap orang yang dengan sengaja merusak sumber daya air dipidana dengan penjara paling lama 9 tahundan denda paling banyak Rp 1.500.000.000,00

Pasal 95 Setiap orang yang kelalaiannya mengakibatkan rusaknya sumber daya air dan prasarananya dikenakan hukuman pidana maupun perdata

Pasal 96

Dalam pasal 94 dan pasal 95 yang pengrusakan dilakukan oleh badan usaha dikenakan pidana terhadap badan usaha yang bersangkutan

Bab xvii Pasal 97 Berlakunya undang-undang ini sampai tidak bertentangan atau belum dikeluarkannya peraturan baru berdasar undang-undang ini

Pasal 98 Perizinan pengelolaan sumber daya air yang sebelumnya yang telah ditetapkan tetap berlaku sampai masa berlakunya berakhir

Bab xviiii Pasal 99 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan tidak berlaku lagi

Pasal 100 Undang-undang Nomor 7 tahun 2004 berlaku pada tanggal diundangkannya

You might also like