Dorien Kartikawangi. Lahir di Solo pada 23 Januari 1966. Menyelesaikan studi S1 bidang Ilmu Komunikasi di Universitas Negri Sebelas Maret, Surakarta dan studi S2 serta S3 pada bidang ilmu yang sama di Universitas Indonesia, Jakarta. Pengajar pada Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi, Unika Atma Jaya, Jakarta. Anggota International Public Relation Association (IPRA) dan International Communication Association (ICA). Aktif menulis makalah, chapter book dan buku, serta menjadi pembicara di berbagai konferensi nasional dan internasional, baik di dalam maupun di luar negri.
Original Title
Teori Identitas dan Komunikasi Akomodasi:PERAN PENTING KOMUNIKASIDALAM MENGATASI KONFLIK
Dorien Kartikawangi. Lahir di Solo pada 23 Januari 1966. Menyelesaikan studi S1 bidang Ilmu Komunikasi di Universitas Negri Sebelas Maret, Surakarta dan studi S2 serta S3 pada bidang ilmu yang sama di Universitas Indonesia, Jakarta. Pengajar pada Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi, Unika Atma Jaya, Jakarta. Anggota International Public Relation Association (IPRA) dan International Communication Association (ICA). Aktif menulis makalah, chapter book dan buku, serta menjadi pembicara di berbagai konferensi nasional dan internasional, baik di dalam maupun di luar negri.
Dorien Kartikawangi. Lahir di Solo pada 23 Januari 1966. Menyelesaikan studi S1 bidang Ilmu Komunikasi di Universitas Negri Sebelas Maret, Surakarta dan studi S2 serta S3 pada bidang ilmu yang sama di Universitas Indonesia, Jakarta. Pengajar pada Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi, Unika Atma Jaya, Jakarta. Anggota International Public Relation Association (IPRA) dan International Communication Association (ICA). Aktif menulis makalah, chapter book dan buku, serta menjadi pembicara di berbagai konferensi nasional dan internasional, baik di dalam maupun di luar negri.
Dorien Kartikawangi Teori tentang identitas (identity theory) dan komunikasi akomodasi (communication acommodation theory) dapat menjelaskan bagaimana interaksi antar identitas terjadi. Pemahaman akan hal ini dan upaya implementasinya akan dapat membantu penyelesaian atau pencegahan konflik. Identitas merupakan penghubung utama antara individu dan masyarakat dimana komunikasi merupakan mata rantai yang membuat hubungan tersebut terjadi. Ketika individu dengan karakteristik dan identitasnya masing-masing saling berinteraksi melalui komunikasi, dapat menghasilkan sikap saling menghargai dan menerima, atau sebaliknya. Dalam situasi ini individu secara efektif mampu mempertahankan identitasnya, tetapi juga mampu menelusuri identitas lainnya dan membolehkan individu lain merasakan identitasnya atau disebut sebagai functional biculturalism. Melalui komunikasi lintas budaya, yaitu bahasa dan perilaku bahasa (language and language behavior), perilaku nonverbal (nonverbal behaviour), nilai-nilai (values), dan pola pikir (pattern of tought) dapat diatasi sehingga kemungkinan munculnya konflik dapat dihindari. Kata kunci: identitas, komunikasi akomodasi, konflik, komunikasi lintas budaya