You are on page 1of 7

I.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Reptilia merupakan vertebrata yang berjalan dengan cara melata, memiliki dua pasang kaki. Reptilia memiliki kulit yang kering dan tertutup oleh sisik-sisik dan tak memiliki zat lendir. Reptilia dapat menyesuaikan diri di tempat yang kering di tanah. Reptil merupakan salah satu hewan yang mudah di jumpai di lingkungan sekitar, terutama reptile berukuran kecil. Kadal (Mobouya multifasciata) merupakan salah satu spesies dari Reptilia. Kadal hidup di daerah yang lembab, daerah seperti ini biasa di temui di persawahan atau perkebunan. Kadal tergolong ordo squamata yang mencakup 6.000 spesies yang masih hidup. Kadal yang memiliki sub-ordo lacertilian mencakup kira-kira 180 spesies dan sekitar 20 genus yang tersebar di seluruh benua Eropa, Asia, dan Afrika. Klasifikas kadal menurut Radiopoetro (1988) adalah sebagai berikut : Phylum Subphylum Class Ordo Subordo Familia Genus Spesies : Chordata : Vertebrata : Reptilia : Squamata : Lacertilia : Scincidae : Mabouya : Mabouya multifasciata

Seperti reptil lain kadal memiliki sisik di seluruh tubuhnya dengan warna yang berbeda. Punggung biasanya berwarna kuning tua sampai cokelat tua, sedangkan perutnya

berwarna putih kekuningan. Warna sisik pada kadal tergantung dari umur, jenis kelamin, keadaan lingkungan dan keadaan fisilogis tubuhnya. Tubuh kadal memiliki bentuk memanjang pipih danmembulat4 kaki dan 5 digiti tiap kakinya yang dapat digunakan untuk memanjat. Tubuh kadal dibagi menjadi 3 bagian yaitu Kepala (caput), Badan

(truncus) dan Ekor (cauda). Ekor dari kadal memiliki ukuran dua kali ukuran badannya dan dapat di putuskan sebagian sebagai perlindungan diri dari pemangsa, cara perlindungan diri ini disebut autonomi. Kadal merupakan salah satu reptile yang dapat mudah ditemukan di tempat yang berumput dan lembab, alasan inilah yang membuat kadal digunakan dalam praktikum ini. Selain mudah di temukan kadal termasuk reptile yang tidak terlalu ganas, karena sebagian besar reptile merupakan hewan yang ganas. Organ-organ tubuh kadal juga mudah diamati walau ukurannya kecil. B. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini untuk mempelajari dan mengamati susunan anatomi Mabouya multifasciata baik bagian luar maupun dalam.

II. MATERI DAN METODE

A. MATERI

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bak preparat,gunting, pisau, pinset, dan jarum. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kadal (Mabouya multifasciata), kloroform, dan tissue. B. METODE

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Kadal dibius dengan menggunakan kloroform atau dimatikan dengan jarum penusuk. 2. 3. Kadal diletakkan pada bak preparat. Pembedahan dimulai dengan pengguntingan di depan lubang kloaka ke sisi kiri dan kanan tubuh ke arah depan melewati kaki depan sampai ke tengah rahang bawah. 4. 5. Hemipenis kadal dapat diketahui dengan cara menekan pangkal ekor. Organ-organ yang terlihat diamati dan nama-nama organ tersebut dituliskan sesuai dengan gambar yang diberikan oleh asisten.

B.PEMBAHASAN

Anatomi Kadal (Mabouya multifasciata) adalah reptile yang tubuhnya terdiri atas kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (cauda). Kepala (caput) kadal memiliki bentuk yang pipih dan meruncing ke bagian ujungnya dan terdiri atas, organon visus (mata) yang memiliki selaput dan cavum oris yang memiliki lidah bercabang serta osteo vomer. Truncus kadal biasanya panjang dan conveks dimana pada bagian dorsalnya berwarna coklat dan bagian ventralnya putih. Truncus Kadal mempunyai dua pasang kaki yang terletak pada bagian bawah, sepasang di depan (ekstrimitas anterior), dan sepasang di belakang (extrimitas posterior) dengan 5 digiti tiap kakinya. Bagian tubuh yang lain adalah cauda (ekor) berbentuk bulat panjang dengan panjang ekor dapat mencapai dua kali panjang badan dan kepalanya. Bagian pangkal ekor tebal, makin ke cauda makin meruncing. (Radiopoetro, 1981). Perbedaan antara kadal betina dan kadal jantan adalah pada kadal jantan terdapat sepasang testis, sedangkan pada kadal betina memiliki ovarium. Kadal jantan testis yang sebelah kiri lebih tinggi daripada testis yang sebelah kanan, sepasang ginjal dan hemipenis.Kadal betina memiliki sepasang ostium tuba, oviduct, dan ovarium. (Bratowidjoyo, 1993). Sistem pencernaan Kadal terdiri dari hepar, gastrum, pankreas, duodenum, ductus choleodocus, rectum dan kloaka. Sistem pencernaan pada kadal dimulai dari mulut kemudian dilanjutkan ke faring,oesophagus, lambung dengan bagian fundus dan pylorus kemudian menuju ke intestinum, rectum,dan kloaka. Kloaka merupakan tempat bermuaranya sisa pencernaan,ekskresi,dan sel-sel kelamin (Brotowidjoyo, 1993). Sistem respirasi pada kadal terdiri dari trachea, laring, bronchus, dan pulmo. Paruparu kadal sudah berkembang baik dan ukurannya cukup besar. Respirasi dimulai dengan

masuknya udara ke nares externa kemudian masuk ke nares interna melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke laring. Laring tersusun atas tiga buah tulang rawan dan berisi beberapa pasang pita suara. Menuju trakhea yang bercabang menjadi dua bronchi yang kemudian masing-masing menuju paru-paru (Jasin, 1989). Sistem genetalia pada kadal jantan (Mabouya multifasciata) terdiri dari sepasang testis yang berbentuk bulat telur, saluran efferen tidak tampak, bermuara pada saluran spididymis dari testis sebelah bawah dan selanjutnya menjadi ductus defferen. Kadal jantan mempunyai hemipenis (seperti pada penyu) di dekat kloaka. Ketika kopulasi, organ itu dimasukkan ke dalam kloaka kadal betina. Sepasang hemipenis merupakan organ penyalur sperma. Jika pangkal ekor hewan jantan yana mati lemas, maka hemipenis akan mencuat keluar.Sedangkan Kadal Betina memiliki ovarium, dan osteum tuba yang berhubungan dengan oviduct yang lalu bermuara di kloaka. (Djuhanda,1984) . Kebanyakan perkembangan telur terjadi di alam bebas, tetapi kadang-kadang jika keadaan tidak sesuai, kadal betina menahan telur yng telah dibuahi (ovipar atau ovivivar). Telur yang diletakkan di tanah berkulit keras. Embrio dikelilingi oleh amnion, korion, dan allantois. Meneteskan hewan muda seperti pada burung, yaitu kulit telur yang dipecahkan. Hewan muda merupakan miniatur hewan dewasa. (Parker dan Hanswell, 1962). Sistem ekskresi pada kadal terdiri dari ginjal, kantung kemih, dan ureter. Pada sistem urin pada kadal berawal dari ginjal sistem ekskresi kadal berlanjut ke kantung kemih. Selain urin, kadal juga mengeluarkan ekskresi berupa gas karbondioksida.( Weichert, 1984)

IV.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : 1. Anatomi Kadal (Mabouya multifasciata) terdiri atas tiga bagian yaitu

kepala(caput),badan (truncus),dan ekor (cauda). 2. Kadal memiliki beberapa system yaitu system pernapasan, system ekskresi,system reproduksi, system persarafan dan system peredaran darah. 3. Kadal jantan memiliki hemipenis,memiliki sepasang testis (testis yang sebelah kiri lebih tinggi daripada yang kanan), sedangkan pada kadal betina memiliki ovum. 4. Sistem pencernaan Kadal terdiri dari hepar, gastrum, pankreas, duodenum, ductus choleodocus, rectum dan kloaka. 5. Sistem respirasi pada kadal terdiri dari trachea, laring, bronchus, dan pulmo. 6. Sistem ekskresi pada kadal terdiri dari ginjal, kantung kemih, dan ureter.

V.DAFTAR REFERENSI

Brotowidjoyo, M. 1993. Zoologi Dasar . Erlangga., Jakarta. Juhanda. 1984. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata. Armico, Bandung. Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata untuk Universitas. Wijaya, Jakarta. Sinar

Parker, T. J. and Hanswell. 1962. Text Book of Zoology Volume II. Mac Milln and Company LTD, Hongkong. Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga , Jakarta. Weichert, Charles K. 1984. Element of Chordate Anatomy 4th Edition. McGraw Hill Publishing Company Limited, New Delhi.

You might also like