You are on page 1of 24

DIABETES MELITUS TIPE 2

dr.DINDA APRILIA

American Diabetes Association (ADA) tahun 2010


Diabetes melitus suatu kelompok

penyakit metabolik dengankarakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduaduanya

Keluhan klasik DM poliuria, polidipsia, polifagia, danpenurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya

Keluhan lain lemah badan, kesemutan, gatal,mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvaepada wanita

Kriteria diagnosis DM

TOLERANSI GLUKOSA
tidak memenuhi kriteria normal atau DM dan dilakukan pemeriksaan TTGO
TGT 140 199 mg/dL (7,8-11,0 mmol/L) GDPT 100 125 mg/dL (5,6 6,9 mmol/L)

Patokan GD Mass screening dlm mendiagnosis DM

CARA PENGHITUNGAN DIET PADA DM


Perhitungan berat badan Ideal (BBI) dengan rumus Brocca yangdimodifikasi adalah sbb:
Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg.

Bagi pria < 160 cm dan wanita < 150 cm,

rumus dimodifikasi menjadi :


Berat badan ideal (BBI) = (TB dalam cm - 100) x 1 kg. BB Normal : BB ideal 10 % Kurus : < BBI - 10 % Gemuk : > BBI + 10 %

Klasifikasi IMT
BB Kurang < 18,5 BB Normal 18,5-22,9 BB Lebih23,0 Dengan risiko 23,0-24,9 Obes I 25,0-29,9 Obes II > 30

Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori antara lain :


Jenis Kelamin. wanita: 25 kal/kg BB dan pria : 30 kal/kg BB. Umur 40 - 59 tahun - 5% 60- 69 tahun -10% > 70 tahun - 20%

Aktivitas fisik

Istirahat : + 10% aktivitas ringan : + 20% aktivitas sedang : + 30% aktivitas sangat berat : + 50%

Berat badan
kegemukan dikurangi sekitar 20-30% kurus ditambah sekitar 20-30%. penurunan berat badan jumlah kalori

yangdiberikan paling sedikit 1000-1200 kkal perhari untuk wanitadan 1200-1600 kkal perhari untuk pria

Latihan jasmani
3-4kali seminggu selama kurang lebih 30

menit menjagakebugaran menurunkan berat badan memperbaiki sensitivitas insulin memperbaiki kendali glukosadarah latihan jasmani yangbersifat aerobik seperti jalan kaki, bersepeda santai, joggin, dan berenang

Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 5 golongan:


Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue):

sulfonilurea dan glinid


Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan

tiazolidindion

Penghambat glukoneogenesis (metformin) Penghambat absorpsi glukosa: penghambatglukosidase alfa. DPP-IV inhibitor

PENCEGAHAN DM TIPE 2
Pencegahan Primer

Kelompok yang memiliki faktor risiko, yakni mereka yang belum terkena, tetapi berpotensi untuk mendapatDM dan kelompok intoleransi glukosaK

FAKTOR RISIKO DM
faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi : Ras dan etnik Riwayat keluarga dengan diabetes (anak penyandang diabetes) Umur. Riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir bayi>4000 gram atau riwayat pernah menderita DM gestasional (DMG). Riwayat lahir dengan berat badan rendah, kurangdari 2,5 kg

Faktor risiko yang bisa dimodifikasi; Berat badan lebih (IMT > 23 kg/m) Kurangnya aktivitas fisik. Hipertensi (> 140/90 mmHg). Dislipidemia (HDL < 35 mg/dL dan atautrigliserida > 250 mg/dL) Diet tak sehat (unhealthy diet ). Diet dengantinggi gula dan rendah serat akanmeningkatkan risiko menderita prediabetes danDM tipe 2

Sindrom Metabolik berdasarkan the National Cholesterol Education Program Third Adult Treatment Panel (NCEP-ATP III)

Sindrom Metabolik adalah seseorang dengan memiliki sedikitnya 3 kriteria berikut: 1). Obesitas abdominal (lingkar pinggang > 88 cm untuk wanita dan untuk pria > 102 cm) 2). Peningkatan kadar trigliserida darah ( 150 mg/dL, atau 1,69 mmol/ L) 3). Penurunan kadar kolesterol HDL (< 40 mg/dL atau < 1,03 mmol/ L pada pria dan pada wanita < 50 mg/dL atau <1,29 mmol/ L) 4).Peningkatan tekanan darah (tekanan darah sistolik 130 mmHg, tekanan darah diastolik 85 mmHg atau sedang memakai obat anti hipertensi) 5). Peningkatan glukosa darah puasa (kadar glukosa puasa 110 mg/dL, atau 6,10 mmol/ L atau sedang memakai obat anti diabetes

Faktor lain yang terkait dengan risiko diabetes : Penderita Polycystic Ovary Syndrome

(PCOS)atau keadaan klinis lain yang terkait denganresistensi insulin Penderita sindrom metabolik memiliki riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosadarah puasa terganggu (GDPT) sebelumnya.Memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, sepertistroke, PJK, atau PAD ( Peripheral Arterial Diseases

You might also like