You are on page 1of 27

TUGAS KIMIA ORGANIK

SENYAWA AROMATIK PADA CENGKEH

DISUSUN OLEH: NAMA STAMBUK KELAS : HAFSHAH HASIB : 0922100007 : TKLW21

JURUSEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2011
1

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah menberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Makalah Kimia Organik pada semester genap ini dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian final kimia organik. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta

membantu baik secara moril maupun akademis. Selain itu pula tidak menutup kemungkinan adanya kemungkinan kesalahan dan kekurangan, untuk itu penulis senantiasa menerima segala masukan dan saran sehingga makalah in selanjutnya dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar, Mei 2011

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. BAB II SENYAWA AROMATIK.. 2.1 Pengertian Senyawa Aromatik.. 2.2 Sumber-sumber Hidrokarbon 2.3 Penamaan Senyawa Aromatik.. 2.4 Hukum Huckle.. BAB III MINYAK ATSIRI 3.1 Pengertian Minyak Atsiri 3.2 Sifat-sifat Minyak Atsiri 3.3 Sumber Minyak Atsiri 3.4 Minyak Atsiri Dihasilkan dari Proses Penyulingan 3.5 Fungsi Minyak Atsiri 3.6 Kerusakan Pada Minyak Atsiri 3.7 Jenis-jenis Minyak Atsiri BAB IV CENGKEH 4.1 Cengkeh 4.2 Nama Daerah
3

4.3 Kandungan Kimia 4.4 Minyak Atsiri Cengkeh 4.5 Manfaat Minyak Cengkeh BAB V KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
Minyak atsiri merupakan zat yang memberikan aroma pada tumbuhan. Minyak atsiri memiliki komponen volatile pada beberapa tumbuhan dengan karakteristik tertentu. Saat ini, minyak atsiri telah digunakan sebagai parfum, kosmetik, bahan tambahan makanan dan obat. Komponen aroma dari minyak atsiri cepat berinteraksi saat dihirup, senyawa tersebut secara cepat berinteraksi sistem syaraf pusat dan langsung merangsang pada sistem olfactory, kemudian system ini akan menstimulasi syaraf-syaraf pada otak dibawah kesetimbangan korteks serebra. Senyawa-senyawa berbau harum atau fragrance dari minyak atsiri suatu bahan tumbuhan telah terbukti pula dapat mempengaruhi aktivitas lokomotor. Aktivitas lokomotor merupakan aktivitas gerak sebagai akibat adanya perubahan aktivitas listrik yang disebabkan oleh perubahan permeabelitas membran pascasinaptik dan oleh adanya pelepasan transmitter oleh neuron prasinaptik pada system syaraf pusat. Penelitian minyak atsiri yang mempengaruhi aktivitas lokomotor diawali oleh Kovar et al. yang melaporkan bahwa senyawa 1,8-cineole yang diisolasi dari minyak atsiri bunga rosemary dapat menurunkan aktivitas lokomotor tikus, setelah tikus tersebut diinduksi dengan senyawa stimulan kafein. Pengujian klinis efek sedatif dari minyak lavender dimulai oleh Buchbauer (1993) yang telah membuktikan bahwa wangi minyak atsiri bunga lavender dapat menurunkan aktivitas lokomotor pada manusia (Buchbauer, 1991). Penelitian aktivitas aromaterapi secara ilmiah masih sedikit, ha ini terbukti masih sedikit minyak atsiri asli Indonesia digunakan sebagai komoditas aromaterapi di Mancanegara. Kajian etnofarmakologi secara empiric tentang tumbuhan aromaterapi menunjukan bahwa Indonesia memiliki 49 jenis tumbuhan aromatik dari 22 jenis suku, 12 jenis di antaranya digunakan secara empirik sebagai aromaterapi dengan efek menenangkan dan menyegarkan untuk kesehatan tubuh (Sangat, 1996). Belum adanya laporan penemuan senyawa yang dapat menekan aktivitas lokomotor atau disebut juga hipnotik-sedatif yang berasal dari tumbuhan aromatik asal Indonesia merupakan alasan yang kuat untuk melakukan penelitian ini. Tumbuhan aromatik dalam rangkaian penelitian ini yang digunakan adalah Kemangi (Ocimum
5

basilicum L.), kayu putih (Melaleuca leucadendron L.), biji pala (Myristica fragrans Hout), bunga kenanga (Cananga odoratum), rimpang laja gowah (Alpinia malaccensis Roxb.), kulit batang ki lemo (Litcea cubeba L) dan serai dapur (Cymbopogon citrates).

BAB II SENYAWA AROMATIK


2.1 Pengertian Senyawa Aromatik Aromatik digunakan untuk menggambarkan sebagian substansi wangi-wangian seperti benzaldehid ( dari cherrin, pach, dan almond), toluen dan benzena. Aromatic juga digunakan untuk benzene dan stukturnya lebih sederhana dan merupakan induk dari suatu kelas senyawa yang dinamakan senyawa aromatic.

Benzena(C6H6)

Naftalena(C10H8)

Beberapa seyawa dapat di isolasi dari sumber-sumber aromatic alami. Benzene , benzaldehida dan toluene, senyawa seperti steroidal hormone estrone yang diketahui sebagai morfin analgesic mempunyai cincin aromatic. Beberapa obat-obatan sintetik juga merupakan bagian dalam aromatic, seperti tranquilizer diazepam (valium).

2.2 Sumber-sumber hidrokarbon Sumber hidrokarbon aromatic sederhana berrasal dari batu bara dan minyak tanah. Batu bara adalah sebuah campuran kompleks yang sangat besar, dibuat secara mendasar dari susunan besar benzene seperti cincin yang digabung bersama. Panas perombakan (thermal breakdown) batu bara yang jika dipanaskan sampai dengan 1000 0C (coal tar) dalam udara dan prodak campuran volatile yang dihasilkan disebut ter batu bara. Destilasi fraksinasi dari ter batu bara menghasilkan benzene, toluene, xylena (dimetilbenzena), aftalena dan senyawa aromatic lainnya.
7

Berbeda dengan ter batu bara, minyak tanah mengandungbeberapa senyawa aromatic dan terdiri dari sebagian besar alkana. Jika minyak tanah dimurnikan, maka molekul aromatic terbentuk jika dilewatkan keatas suatu katalis pada temperature sekitar 5000C dan di bawah temperature tinggi. Contohnya jika Heptana (C7H16) dikonversi menjadi toluene melalui proses dehidrogenasi dan siklisasi.

2.3 Penamaan Senyawa Aromatik Substansi aromatic lebih banyak dari pada beberapa kelas senyawa organic lainnya. Senyawa aromatic yang diperoleh mempunyai sejumlah besar dari nama-nama nonsistematik. Hukum IUPAC menyetujui beberapa nama yang digunakan secara luas untuk tetap dipakai. Dan untuk selanjutnya metil benzene diketahui secara umum sebagai toulena, hidroksibenzena sebagai fenol, aminobenzena sebagai aniline dan sebagainya. Untuk memperlihatkan adanya ikatan rangkap, secara umum hidrokarbon aromatic disebut arena (akhiran ena memperlihatkan ketidak jenuhan). Gugus bervalensi satu arena disebut aril. Tata nama senyawa-senyawa aromatic tidak begitu sistimatik, setiap senyawa lebih dikenal dengan nama biasa atau nama trivial. Disamping nama trivialnya, turunanturunan benzene juga mempunyai nama turunan. Nama turunan diperoleh dengan menggabungkan nama substituen sebagai awalan yang diikuti dengan kata benzena. Gugus bervalensi satu yang diturunkan dari benzena dan toluena berturut-turut disebut fenil dan benzil. COOH OH NH2 CHO CH3 SO3H

Asam benzoat

Fenol

Anilina

Benzaldehid

toluena Asambenzenasulfonat

2.4 Hukum Huckel Agar bersifat aromatik, suatu senyawa harus mengandung atom hybrid sp2 (biasanya atom karbon atau nitrogen) dalam system cincinnya. Hibridisasi ini menimbulkan letak ikatan tunggal dan rangkap yang selang seling dalam rumus bangun benzena. Tetapi tidak semua senyawa siklik yang mengandung atom hybrid sp2 dalam system cincin bersifat aromatik, misalnya siklobutadiena dan siklooktatetraena. Pada tahun 1931 ahli kimia Jerman, Erich Huckel mengemukakan hukum berikut ini untuk menyimpulkan senyawa mana yang aromatic dan yang tidak. Menurut Hukum Huckel untuk menjadi senyawa aromatik, suatu senyawa monosiklik dengan ikatan tunggal dan ranggkap yang letaknya selang seling harus mengandung 4n+2 elektron pi dalam sistem siklik terkonyugasinya dimana n adalah bilangan bulat (0,1,2,3, dst). Menurut hukum Huckel, suatu senyawa yang mengandung 2,6,10 atau 14 elekton pi dapat menjadi senyawa aromatik, tetapa senyawa dengan 4,8, atau 12 elekton pi tidak dapat menjadi senyawa aromatik.

BAB III MINYAK ATSIRI


3.1 Pengertian Minyak Atsiri Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak ini disebut juga minyak menguap, minyak eteris, minyak esensial karena pada suhu kamar mudah menguap. Istilah esensial dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya. Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk. Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial, minyak terbang, serta minyak aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, sulingan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi. Minyak atsiri berperan penting dalam berbagai kegiatan industri, antara lain dalam industri makanan dan kosmetika. Indonesia menyimpan potensi besar sebagai negara penghasil minyak atsiri karena kaya dengan tanaman penghasil minyak atsiri, seperti nilam, serai wangi, akar wangi, cengkih, dan kayu putih. Harga minyak atsiri di dunia juga relatif tinggi, sehingga bisnis minyak ini cukup menjanjikan.

10

3.2 Sifat-sifat Minyak Atsiri Sifat Fisika Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat). Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda.

Sifat Kimia Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak/lipofil. Secara kimia, minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun dari berbagai macam komponen yang secara garis besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propana. Melalui asal usul biosinterik, minyak atsiri dapat dibedakan menjadi : turunan terpenoid yg terbentuk melalui jalur biosinteris asam asetat mevalonat turunan fenil propanoid yang merupakan senyawa aromatik, terbentuk melalui

jalur biosintesis asam sikimat. Terpenoid berasal dari suatu unit senyawa sederhana yang disebut sebagai isoprena. Sementara fenil profana terdiri dari gabungan inti benzena (fenil) dan propana. Penyebab Bau Wangi Dan Tajam Pada Minyak Atsiri : OKSIGENATED, HIDROKARBON , KOMBINASI KEDUANYA KOMPOSISI KIMIA MINYAK ATSIRi Sifat Biologi Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk Adapun sifat-sifat minyak atsiri sbb:
11

- Memiliki bau khas, umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnya . - Memiliki rasa getir, berasa tajam, menggigit, memberi rasa hangat sampai panas atau justru dingin ketika dikulit, tergantung dari jenis komponen penyusunnya. - Bersifat tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak berubah menjadi bau tengik, ini berbeda dengan minyak lemak. - Tidak dapat bercampur dengan air, tetapi dapat memberikan baunya pada air walaupun kelarutannya sangat kecil. - Sangat mudah larut dalam pelarut organik.

3.3 Sumber Minyak Atsiri Minyak atsiri atau minyak esensial berasal dari kayu manis, cengkeh, pala, bawang putih, bawang merah, rosemary, teh, adas, jinten hitam, blackberry, peppermint, kemiri, bunga turi, dan daun salam. Minyak atsiri dapat diperoleh dari bagian tertentu tanaman yang mengandung minyak atsiri spt: daun, akar, bunga, kulit batang, buah, biji, dll. Daun Sereh wangi (Cymbopogon nardus) Sitronellal dan geraniol Kayu putih (Malaleuca leudendron) Sineol Mint (Mimentha piperita) Menthol, menthone Nilam (Pogostemon cablin Benth) Patchouli alcohol Bunga Kenanga (Cananga odorata ) Metilbenzoat, linalool Ylang-Ylang () Terpineol, geraniol Cengkeh (Eugena caryophyllus) Eugenol, eugenol asetat Melati (Jasminum grandiflorum) Antarnilat, geraniol Biji/Buah Kapulaga (Ellettaria cardamon) Terpinil asetat, linalol, sineol Pala (Myristica fragrans) Myristicin Mustard (Brassica nigra) Alil isothiosianat Vanili (Vanila planivolia) Vanillin
12

Ketumbar (Coriandrum sativum) Linalool Lada (Piper nigrum) Piperin,sesquiterpen Akar/Rhizoma Akar wangi (Vetiveria zizanoides) Vetiveron, vetiverol Kunyit (Curcuma logna) Turmeron, curcumin Jahe (Zingiber officinale) Zingiberene, zingiberol,gingerol Lengkuas Kencur Temulawak Jeringan Kulit Batang Kayu manis (Cinnamomum zeylanicum) Cinamaldehid, eugenol Cendana (Santalum album) Santalol, sesquiterpen alcohol Akasia Lawang Masoi Selasih

3.4 Minyak Atsiri dihasilkan dari Proses Penyulingan Proses penyulingan minyak atsiri pada prinsipnya adalah memisahkan minyak atsiri dari bahan atau tanaman aromatik berdasarkan perbedaan tekanan uap dari masing masing zat. -> ttk didih terendah -> ttk didih lebih tinggi. Proses hidrodifusi: pada suhu air mendidih sebagian minyak yang mudah menguap yang terdpat dalam kelenjar minyak akan larut dalam air sehingga terbentuk larutan minyak air, oleh peristiwa osmosis menembus selaput sel yang sudah membesar/ menggelembung mencapai permukaan paling luar dari bahan, akhirnya minyak atsiri akan teruapkan oleh uap air sehingga terbentuk campuran uap minyak atsiri dan uap air yang terjadi terus

13

menerus. Dalam industri minyak atsiri umumnya dikenal 3 macam metode penyulingan: 1. Penyulingan dengan air lansung (direbus) 2. Penyulingan dengan air dan uap (dikukus) 3.Penyulingan dengan uap lansung. Agar penyulingan efektif dan efisien sebelum dilakukan penyulingan bahan baku membutuhkan perlakukan pendahuluan, mulai saat panen sampai bahan siap untuk disuling yang sangat tergantung pada sifat fisik dan kimiabahan.seperti: bentuk sifat bahan bahan > daun, ranting, tebal, akar, tipis, bunga, batang, buah dll. dll

>

keras,

lembut

komponen kimia minyak > banyak yang mudah menguap/tidak, titik didih, sensitifitas terhadap proses kerusakan.

3.5 Fungsi Minyak Atsiri Kegunaan minyak atsiri sangat banyak, tergantung dari jenis tumbuhan yang diambil hasil sulingnya. Minyak atsiri ini digunakan sebagai bahan baku minyak wangi, komestik dan obat-obatan. Minyak atsiri juga digunakan sebagai kandungan dalam bumbu maupun pewangi (flavour and fragrance ingredients). Industri komestik dan minyak wangi menggunakan minyak atsiri sebagai bahan pembuatan sabun, pasta gigi, samphoo, lotion dan parfum. Industri makanan menggunakan minyak atsiri sebagai penyedap atau penambah cita rasa. Industri farmasi menggunakannya sebagai obat anti nyeri, anti infeksi, pembunuh bakteri. Fungsi minyak atsiri sebagai wewangian juga digunakan untuk menutupi bau tak sedap bahan-bahan lain seperti obat pembasmi serangga yang diperlukan oleh industri bahan pengawet dan bahan insektisida. Minyak atsiri digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri, misalnya industri parfum, kosmetika, farmasi, bahan penyedap (flavoring agent) dalam industri makanan dan minuman. Adapun fungsinya yaitu: Zat Pewangi Memberikan aroma wangi dan menyenangkan pada produk pengguna
14

industri parfum : minyak bunga bungaan industri kosmetik : minyak bunga-bungaan industri sabun : mawar, sedap malam dll.

Zat pengikat Dapat mengikat aroma wangi sehingga dapat bertahan lama pada produk. pengguna industri parfum : Minyak Nilam, Minyak Akar Wangi Flavouring agent Memberikan aroma, dan rasa pada makanan dan minuman pengguna industri makanan dan minuman : Casia Vera, Jahe, Pepermint, Lada Zat pengawet Dapat memperpanjang umur simpan produk pengguna industri makanan : Casia vera, Pala, Jahe, dll Obat-obatan Bersifat mengobati dan mencegah penyakit dan menyegarkan badan

pengguna industri farmasi, industri aromaterapy : Cengkeh, Pala, Klausena, Pimenta.

3.6 Kerusakan Pada Minyak Atsiri Proses kerusakan pada minyak atsiri yaitu: 1. Proses Oksidasi Reaksi oksidasi pada minyak atsiri terutama terjadi pada ikatan rangkap dalam terpen karena adanya oksigen 2. Proses hidrolisis Terjadi pada Ester > Asam bebas alcohol 3. Proses Polimerisasi Polimerisasi merupakan reaksi penggabungan atau pembentukan senyawa polimer dari senyawa monomernya. Biasanya terjadi selama penyulingan minyak

yangmenggunakan tekanan dan suhu tinggi selama penyimpanan (kondisi yg kurang baik) Ada 2 bentuk reaksi polimerisasi :
15

1. Polimerisasi addisi terjadi pada monomer tidak jenuh yang menghasilkan senyawa polimer dengan BM tinggi dan rumus molekul satuan strukturalnya identik dengan monomer yang bersangkutan. 2. Polimerisasi kondensasi terjadi pada m.atsiri pada fraksi yg mengandung gugus fungsional seperti aldehid atau keton.

4. Proses penyabunan Pada minyak yg mengandung fraksi monoester dan asam organik dapat membentuk sabun dg adanya basa, asam, penurunan bilangan ester, perobahan aroma.

3.7 Jenis-jenis Minyak Atsiri Minyak atsiri biasanya dinamakan menurut sumber utamanya.

Minyak adas (fennel/foeniculi oil) Minyak cendana sandalwood oil) Minyak bunga cengkeh (eugenol oil) dan minyak daun cengkeh (leaf clove oil) Minyak kayu putih (cajuput oil) Minyak bunga kenanga (ylang-ylang oil) Minyak lawang Minyak mawar Minyak nilam Minyak serai

Selain itu, dikenal pula beberapa "minyak" (atau dalam bentuk salep) yang sebenarnya merupakan kombinasi antara beberapa minyak atsiri. Contohnya adalah

Minyak telon Minyak tawon Minyak angin Beberapa minyak gosok dan salep gosok.
16

BAB IV CENGKEH
4.1 Cengkeh Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari suku Myrtaceae. Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan dupa di Tiongkok dan Jepang. Minyak cengkeh digunakan di aromaterapi dan juga untuk mengobati sakit gigi. Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar, juga tumbuh subur di Zanzibar

Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucukpucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika sudah mekar. Cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm. Bunga cengkeh yang tidak dipetik pada saat matang dalam waktu beberapa hari akan mekar biasanya pada pagi atau sore hari beberapa saat sebelum atau setelah mekar bunga akan segera mengadakan penyerbukan sendiri atau silang melalui bantuan angin atau serangga (Danarti & Najiyati, 1991). Cengkeh sering digunakan untuk bumbu masakan baik dalam bentuk utuh atau sebagai bubuk. Bumbu ini digunakan di Eropa dan Asia. Di Indonesia cengkeh digunakan sebagai bahan rokok kretek dan untuk obat sakit gigi, di Jepang cengkeh digunakan untuk bahan dupa, sebagai aromaterapi .
17

Klasifikasi Streptococcus mutans menurut Bergey dalam Capucino (1998) adalah: Kingdom : Monera Divisio : Firmicutes Class : Bacilus Order : Lactobacilalles Family : Streptococcaeae Genus : Streptococcus Species : Streptococcus mutans. Streptococcus mutans adalah salah satu jenis bakteri yang mendapat perhatian khusus, karena kemampuannnya dalam proses pembentukan plak dan karies (Joklik et al., 1980; Nolte, 1982). Bakteri Streptococcus mutans pertama kali ditemukan oleh J. Kilian Clark pada tahun 1924 dia seorang mikrobiologis, bakteri ini pertama kali diisolasi dari plak gigi oleh Clark pada tahun 1924 yang memiliki kecendrungan berbentuk coccus dengan formasi rantai panjang apabila ditanam pada medium yang diperkaya seperti pada Brain Heart Infusion (BHI), Michalek dan Mc Ghee (1982) serta Nolte (1982) menyatakan bahwa media selektif untuk pertumbuhan S. mutans adalah agar Mitis Salivarus yang menghambat kebanyakan bakteri mulut lainnya kecuali Streptococcus, penghambatan pertumbuhan bakteri mulut lainnya pada agar Milis Salivarus disebabkan karena kadar biru trypan disamping itu media ini juga mengandung kristal violet, terulit dan sukrosa berkadar tinggi. Streptococcus mutans yang tumbuh pada agar Mitis Salivarus memperlihatkan bentuk koloni halus berdiameter 0,5-1,5 mm, cembung, berwarna biru tua dan pada pinggiran kaloni kasar serta berair membentuk genangan disekitarnya, seperti bakteri Streptococcus lainnya bakteri ini bersifat gram positif, selnya berbentuk bulat atau lonjong dengan dimeter 1 mm dan tersusun dalam bentuk rantai.

4.2 Nama Daerah

Tanaman ini memiliki nama daerah antara lain; Batak: bunga lawang,bunga lasang; Nias: sake; Melayu: cengkeh, bunga kawang, kembanglawang; Minang: cengkeh; Madura: cengke; Flores: sinke; Timor: sengke;Seram: bunga rawan, poirawane, poilaane, peelaano,

18

kupanahane,pulawane; Sulawesi Utara: burangaong, burangawang, bulangang,cingke, since; Ambon: pakalaw, pualanwango.

4.3 Kandungan Kimia

1) Minyak astiri: komponen minyak astiri daun cengkeh terdiri atas eugenol (80,6-85,1%), asetil eugenol, kariofilen. 2) Kuncup bunga: 16-23% mengandung minyak astiri yang terdiri dari 64-85% eugenol, 10% terdiri dari zat samak tipe gallat; sianidin ramnoglukosida merupakan pigmen utama bunga; kuersetin, kaemferol, mirisetin, dan isokuersitrin. Bunga cengkeh yang juga merupakan suku dari Myristicaceae mengandung senyawa sterol dan senyawa-senyawa fenolik yang diduga berkhasiat sebagai afrodisiaka. Eugenol (4-Allyl-2-methoxyphenol) merupakan salah satu senyawa fenolik yang merupakankomponen utama dalam kuncup bunga cengkeh. 3) Daun: 0,11% terdiri dari asam gallat, metil gallat, turunan triterpen, asam oleanolat (kariofilin), asam betulinat. 4) Kulit batang: asam betulinat, friedelin, epifriedelinol, sitosterim, eugenin (suatu senyawa ester dari epifriedelinol dengan suatu asam lemak rantai panjang), C27H55C00H. Cengkeh mengandung eugenol bebas, eugenol asetat, caryophyllene, seskuiterpen ester, phenyl propanoid. Eugenol dilaporkan mempunyai aktivitas menghambat lipidperoksidase dan juga terlibat dalam aktivitas enzim superoxydase dismutase, katalase, glutation peroxidase-6 phosphat dehydrogenas. Eugenol juga dilaporkan mempunyai

aktivitasvasodilator. cengkeh mengandung alkaloid, asam amino, flavonoid, protein, sterol, tannin dan phenol. Flavonoid yang terkandung dalam tanaman cengkeh antara lain : apigenin 6 C - [beta D xylopyranosil 1 (1"'-- >2") - beta D - galactopyranoside] 7 O beta - D-glucopyranoside dan apigenin 6-C-[beta-D-xylopyranosyl-(1"'-->2")-beta-Dgalactopyranoside]-7-O-beta-D-(6-O-poumarylglucopyranoside) Minyak esensial dari cengkih mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkih sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkih yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Minyak cengkih juga digunakan dalam campuran tradisional

19

chjiyu (1% minyak cengkih dalam minyak mineral; "chji" berarti cengkih; "yu" berarti minyak) dan digunakan oleh orang Jepang untuk merawat permukaan pedang mereka. kuntum bunga cengkeh mengandung sejumlah minyak atsiri, juga sejumlah senyawa kimia seperti eugenin, asam oleanolat, asam galatanat, vanillin. Sifat kimiawi dan efek farmakologis dari cengkeh adalah hangat, rasanya tajam, aromatik, berhasiat sebagai perangsang (stimulan), antiseptik, peluruh kentut (icarminative), anestetik lokal, menghilangkan kolik, dan obat batuk. Kandungan kimia pada cengkeh adalah karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1, lemak, protein, dan eugenol.

4.4 Minyak Atsiri Cengkeh Eugenol Eugenol (C10H12O2), merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol. Ia dapat dikelompokkan dalam keluarga alilbenzena dari senyawa-senyaw fenol. Warnanya bening hingga kuning pucat, kental seperti minyak. Sumber alaminya dari minyak cengkeh. Terdapat pula pada pala, kulit manis, dan salam. Eugenol sedikit larut dalam air namun mudah larut pada pelarut organik. Aromanya menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering, sehingga sering menjadi komponen untuk menyegarkan mulut.

Senyawa ini dipakai dalam industri parfum, penyedap, minyak atsiri, dan farmasi sebagai penyuci hama dan pembius lokal. Ia juga mengjadi komponen utama dalam rokok kretek. Dalam industri, eugenol dapat dipakai untuk membuat vanilin. Campuran eugenol dengan seng oksida (ZnO) dipakai dalam kedokteran gigi untuk aplikasi restorasi (prostodontika). Turunan-turunan eugenol dimanfaatkan dalam industri parfum dan penyedap pula. Metil eugenol digunakan sebagai atraktan. Lalat buah jantan terpikat oleh metil eugenol karena senyawa ini adalah feromon seks yang dikeluarkan oleh betina. Selain itu, beberapa bunga juga melepaskan metil eugenol ke udara untuk
20

memikat lalat buah menghampirinya dan membantu penyerbukan. Turunan lainnya dipakai sebagai penyerap UV, analgesika, biosida, dan antiseptika. Pemanfaatan lainnya adalah sebagai stabilisator dan antioksidan dalam pembuatan plastik dan karet. Minyak daun cengkeh hasil penyulinan mempunyai kadar eugenol berkisar antara 70-78 %, sedangkan untuk industri dibutuhkan minyak dengan kadar eugenol paling rendah 90 %. Kandungan eugenol dalam minyak cengkeh yaitu 120-130 mg eugenol bagi setiap gram bunga cengkeh kering. Eugenol termasuk senyawa fenol, akan bereaksi dengan alkali hidroksida membentuk senyawa fenolat yang meningkat kelarutannya dalam air. Prinsip ini dipakai untuk memisahkan eugenol dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak cengkeh.

Beta-Caryophyllene Caryophyllene, atau (-)--kariofilena, adalah sesquiterpene bisiklik alam yang adalah konstituen dari minyak atsiri, terutama minyak cengkeh, minyak dari batang dan bunga cengkeh (cloves) , minyak esensial dari rami Cannabis sativa, rosemary Rosmarinus oficinalis, dan hop. Hal ini biasanya ditemukan sebagai campuran dengan isocaryophyllene (isomer cis ikatan ganda) dan -humulene (nama usang: -kariofilena), cincin dibuka isomer. Caryophyllene adalah penting untuk memiliki cincin cyclobutane, yang jarang terjadi di alam.

Caryophyllene adalah salah satu senyawa kimia yang memberikan kontribusi terhadap pedasnya lada hitam. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jrg Gertsch et al. dari Institut Teknologi Federal Swiss (ETH Zurich), beta-caryophyllene ditunjukkan untuk selektif mengikat ke reseptor (CB2) tipe cannabinoid-2 dan mengerahkan efek yang

21

signifikan antiperadangan cannabimimetic pada tikus. Sejak beta produk tanaman luas alam -caryophyllene adalah disetujui FDA makanan aditif dan tertelan sehari-hari dengan makanan itu adalah makanan cannabinoid pertama. Apakah senyawa ini mampu memodulasi proses peradangan pada manusia melalui sistem endocannabinoid belum diketahui. Beta-caryophyllene tidak mengikat ke pusat menyatakan reseptor tipe cannabinoid-1 (CB1) dan karena itu tidak memberi efek psychomimetic. Sintesis total caryophyllene pertama pada tahun 1964 oleh EJ Corey dianggap salah satu demonstrasi klasik kemungkinan kimia organik sintetis pada saat itu. Nama IUPAC nya adalah 4,11,11-trimethyl-8-methylene-bicyclo.

Vanilin Vanilin adalah aldehid fenolik, senyawa organik dengan rumus molekul C8H8O3. Kelompok fungsional meliputi aldehida, eter, dan fenol. Ini adalah komponen utama dari ekstrak biji vanili. Hal ini juga ditemukan dalam kopi panggang [2] dan pinus merah Cina. Vanili sintetis, bukan ekstrak vanili alami, kadang-kadang digunakan sebagai agen pemberi rasa dalam makanan, minuman, dan obat-obatan.Vanili serta ethylvanillin digunakan oleh industri makanan. Etil ini lebih mahal namun memiliki catatan kuat. Ini berbeda dari vanilin dengan memiliki sebuah kelompok etoksi (-O-CH2CH3), bukan sekelompok metoksi (-O-CH3).

Alam "vanili ekstrak" adalah campuran beberapa ratus senyawa yang berbeda selain vanili. Bumbu vanili buatan merupakan solusi vanili murni, biasanya asal sintetis. Karena kelangkaan dan biaya vanili ekstrak alami, ada telah lama tertarik dalam penyusunan sintetis komponen utama tersebut. Sintesis komersial pertama vanili dimulai dengan senyawa eugenol lebih mudah alam yang tersedia.
22

4.5 Manfaat Minyak Cengkeh Cengkeh berkhasiat sangat kuat untuk obat karena dapat merangsang. Anti bakteri, anti virus dan anti septic. Setelah diolah menjadi minyak Cengkeh dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan rasa sakit untuk penderita sakit gigi karena kandungan senyawa yang terkandung didalamnya dapat membantu sirkulasi peredaran darah dan dan merangsang kulit Dibawah ini apabila beberapa dioleskan manfaat Cengkeh langsung untuk pada kulit. :

pengobatan,

diantaranya

Merangsang aromatik pernapasan : Dimanfaatkan untuk mengatasi mual, muntah-muntah, perut kembung, lemas dan gangguan pencernaan. Minyak cengkeh juga dapat dimanfaatkan sebagai pembasmi kuman yang ampuh dan penyembuh luka serta dapat melegakan tenggorokan. Cengkeh banyak dimanfaatkan sebagai obat secara nyata diantaranya digunakan untuk melindungi dari masuk angin dan perut kembung. Membantu merangsang sirkulasi darah dan mengatur suhu tubuh.

Gangguan Pencernaan : Cengkeh dapat merangsang produksi enzymatic dan meningkatkan berfungsinya percernaan. Cengkeh digunakan dalam mengatasi permasalahn lambung, sakit perut dan gangguan pada pencernaan. Adapun cara pembuatanya obat untuk mengatasi muntah-muntah, sakit perut dan tenggorokan adalah dengan menghaluskan cengkeh dan dicampur madu kemudian dimimum.

Kolera : Cengkeh sangat ampuh untuk mengatasi kolera karena dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih, adapun caranya dengan mengambil 4 gram kuntum cengkeh dan 3 gelas air kemudian di rebus sampai menjadi setengahnya. Asma : Untuk pengobatan obat asma caranya dengan mengambil 6 kuntum cengkeh dicampur 30 ml air dan sedikit madu, lakukan hal tersebut 3 kali sehari. Sakit Gigi : Untuk pemanfaatan mengatasi sakit gigi caranya Sangrai 10 butir cengkeh sampai hangus. Giling sampai halus, masukkan kelubang gigi secukupnya, lalu tutup dengan kapas. Lakukan 2 kali sehari. Cara lain: sumbat gigi yang berlubang dengan kapas yang telah ditetesi minyak cengkeh.

Sakit Telinga : Untuk mengatasinya caranya dengan mengoleskan minyak cengkeh ke telinga yang terasa sakit
23

dengan

menggunakan

katembat.

Sakit Kepala : Untuk mengatasi sakit kepala caranya dengan mencampurkan cengkeh, garam dan susu, karena sifat garam dapat menyerap cairan dan menurunkan tekanan darah. Sirkulasi Darah : Minyak Cengkeh bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh Anda, dengan meningkatkan sirkulasi darah akan menurunkan suhu tubuh.

Membersihkan Darah: Minyak cengkeh dapat dimanfaatkan dalam membershihkan darah.

Diabetes: Seiring dengan pembersihan darah, minyak cengkeh juga membantu dalam mengendalikan tingkat gula darah dan dengan itu adalah berguna bagi penderita diabetes. Kekebalan Tubuh: Cengkeh dapat dimanfaatkan sebagai peningkat kekebalan tubuh, kandungan yang ada dalam cengkeh yang bersifat antivirus dan kemampuan untuk membersihkan darah sehingga dapat meningkat perlawanan terhadap penyakit. Stres : Minyak Cengkeh bermanfaat sebagai zat perangsang pikiran dan mental, menghilangkan keletihan dan kelelahan. Bila digunakan sebagai obat dalam dengan dosis yang sesuai maka dapat menenagkan pikiran. Minyak cengkeh juga dapat membantu mengatasi susah tidur pada penderita insomnia. Manfaat lainya untuk merawat masalah mental seperti kehilangan memori, depresi dan kegelisahan.

24

BAB V KESIMPULAN
Minyak atsiri merupakan minyak yang dihasilkan dari ekstraksi tanaman yang mempunyai sifat mudah menguap pada suhu kamar,umumnya mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai dengan tanaman penghasilnya dan larut dalam pelarut organik. Minyak atsiri merupakan senyawa yang pada umumnya berujud cairan yang diperoleh dari bagian tanaman,akar, kulit, batang, daun, buah, biji maupun dari bunga dengan cara penyulingan dengan uap(Penyulingan uap dan air,Penyulingan air lansung ) Tanaman cengkeh mempunyai sifat khas karena semua bagian pohon mengandung minyak, mulai dari akar, batang, daun sampai bunga. Kandungan minyak cengkeh pada bagian-bagian tanaman tersebut bervariasi jumlahnya namun kadar minyak yang paling tinggi terdapat pada bagian bunga (20%) sedangkan bagian gagang dan daun mengandung sekitar 4 6 %. Minyak daun cengkeh hasil penyulinan mempunyai kadar eugenol berkisar antara 70-78 %, sedangkan untuk industri dibutuhkan minyak dengan kadar eugenol paling rendah 90 %. Kandungan eugenol dalam minyak cengkeh yaitu 120-130 mg eugenol bagi setiap gram bunga cengkeh kering.

25

DAFTAR PUSTAKA
Leri, Maria S.Si,2007.Kimia Organik.Makassar:Sekolah Menengah Analis Kimia
http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/1892292-minyak-atsiri-jilid/ http://minyakatsiriindonesia.wordpress.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Cengkeh http://id.wikipedia.org/wiki/Eugenol http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=9 http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_atsiri http://www.gerbangpertanian.com/2011/04/minyak-cengkeh-obat-sakit-gigi.html http://ooobegituyach.blogspot.com/2010/04/manfaat-cengkeh.html http://assajjad.wordpress.com/2008/04/19/manfaat-cengkeh-untuk-pengobatan/

26

27

You might also like