You are on page 1of 44

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL) Praktek kerja lapangan industri merupakan salah satu wujud Tri Dharma perguruan tinggi yang mengintregasikan antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi harus menjadi bagian terintegral dari pembangunan nasional dan merupakan penghubung antara ilmu, teknologi, dunia kerja dan kebutuhan masyarakat secara umum. Program Praktek Kerja Lapangan disesuaikan dengan

bidang keahlian mahasiswa sehingga permasalahan yang ditemui di lapangan dapat dianalisa secara ilmiah sesuai dengan ilmu yang telah diperoleh di Universitas. Selain itu Praktek Kerja lapangan merupakan syarat dalam pengambilan Tugas Akhir pada progam Sarjana (S1) Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Semarang. Setelah melakukan Survey dengan berbagai pertimbangan, maka saya memutuskan untuk melakukan Kerja Praktek di PT. TRIANGLE MOTORINDO SEMARANG. Praktek kerja lapangan ini diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah untuk menganalisa dan memecahkan masalah di lapangan. Disamping itu juga untuk memperoleh pengalaman yang berguna dalam mewujudkan pola kerja. Di samping itu agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diterapkan dalam bangku kuliah pada dunia kerja. Dan yang paling penting adalah supaya mahasiswa dapat merasakan secara langsung bagaimana menghadapi dunia kerja supaya nantinya setelah lulus dan kemudian bekerja pada suatu perusahaan tidak lagi canggung karena minimal telah mengetahui situasi dunia kerja sebelumnya. Dunia industri manufaktur dalam beberapa dekade ini turut menyumbang kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru

yang bermanfaat bagi manusia. Salah satu halnya industri manufaktur saat ini mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cepat serta semakin padatnya keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun yang terjadi dalam 10 tahun terakhir ini adalah adanya grafik peningkatan akan permintaan sepeda motor salah satu alternartif sarana transportasi yang cepat dan murah. Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat pada saat sekarang ini. Hal ini disebabkan oleh karena nilai ekonomis ataupun kepraktisan yang dihadirkan oleh sepeda motor tersebut. Nilai ekonomis dapat kita lihat dengan harga sepeda motor yang relatif terjangkau oleh masyarakat dengan ekonomi menengah dan penggunaan bahan bakar yang relatif lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan bermotor roda empat.

1.2.

Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) a. Tujuan umum praktek kerja lapangan : 1. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan

mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja di dunia industri. 2. Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap professional yang diperlukan untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidang keahliannya. 3. Meningkatkan pengalaman mahasiswa pada aspek-aspek usaha, asosiasi usaha, jenjang karir dan manajemen usaha. 4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar

berinteraksi di dalam lingkungan kerja dalam dunia industri. 5. Memperkenalkan kepada mahasiswa tentang perkembangan

teknologi yang berkembang pesat dalam dunia industri, diharapkan dapat menyerap teknologi baru tersebut dan termotivasi untuk mempelajari lebih jauh sesuai tuntutan lapangan kerja.

6. Memberikan peluang penempatan kerja dan menjalin kerjasama antara lembaga pendidikan dan perusahaan. b. Tujuan khusus : 7. Menganalisa mesin motor 4 tak satu silinder berdasarkan perhitungan-perhitungan secara thermodinamika. 8. Pengembangan pengetahuan umum khususnya mengenai

perhitungan thermodinamika motor bensin produk viar jenis star-x.

1.3.

Waktu dan Tempat Tempat dan waktu pelaksana Kerja Praktek Lapangan adalah : Tempat Waktu Alamat : PT. TRIANGLE MOTORINDO SEMARANG : 5 Maret 5 April 2012 : Jl. Taman Industri BSB Blok A5 No.9 Jatibarang Mijen Semarang 50219

1.4.

Pembatasan Masalah Pembatasan masalah laporan kerja praktek ini diperlukan agar pendalaman dan pemahaman materi yang dibahas menjadi lebih baik. Halhal yang menjadi pokok pembatasan masalah, yaitu : 1. Permasalahan yang dikaji hanya pada mesin motor 4 tak saja. 2. Daya out put dari motor bakar sudah diketahui yaitu 7,3 HP. 3. Memprioritaskan Thermodinamika. pembahasan hanya pada perhitungan secara

1.5.

Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh data-data yang yang diinginkan. Agar diperoleh data-data yang dapat diiuji kebenarannya secara lengkap. Maka dalam praktek kerja lapangan ini, metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu:

a. Studi Kepustakaan Adalah usaha mencari dan mengumpulkan referensi-referensi atau catatan-catatan kuliah yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. b. Metode Riset Lapangan Adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan penelitian langsung ke obyek yang diteliti, seperti: 1. Wawancara yaitu pengumpulan data secara langsung melalui Tanya jawab kepada pihak-pihak yang terkait. 2. Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan peninjauan secara langsung terhadap kejadian-kejadian yang

mempunyai hubungan dengan obyek penelitian.

1.6.

Sistematika Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan Untuk mempermudah pemahaman laporan ini, maka penulis menyusun laporan ini dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam hal ini penulis menguraikan tentang latar belakang, tujuan PKL, pembatasan masalah PKL, waktu dan tempat PKL, dan sistematika penyusunan laporan. BAB II PROFIL PERUSAHAAN & PRODUKSI PERUSAHAAN Dalam bab ini penulis menyampaikan tentang sejarah perusahaan, paradigma, visi, misi, motto, instument-instrumen yang di gunakan, dan yang berkaitan dengan produksi perusahaan. BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis menjelaskan penegertian umum motor bakar bensin, motor bensin 4 langkah, siklus otto, sistem bahan bakar, sistem pengapian, dan sistem pelumasan.

BAB IV PERHITUNGAN THERMODINAMIKA Dalam bab ini berisikan analisa perhitungan berdasarkan thermodinamika. BAB V PENUTUP Dalam hal ini penulis menjelaskan tentang kesimpulan dan saran saran. DAFTAR PUSTAKA Didalam daftar pustaka penulis mencantumkan sumber sumber materi yang penulis peroleh guna penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. LAMPIRAN Didalam Laporan Praktek Kerja Lapangan ini penulis lampirkan bagan struktur organisasi dan lay out perusahaan PT. Triangle Motorindo Semarang dan surat keterangan melakukan praktek kerja lapangan.

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Profil Perusahaan PT. Triangle Motorindo Semarang merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan sepada motor yang mulai berdiri pada tahun 2000. Pasar yang dilayani meliputi masyarakat umum Indonesia dan segala lapisan baik swasta maupun instansi pemerintah dengan harga terjangkau dan kualitas baik. PT. Triangle Motorindo Semarang sangat peka terhadap citra perusahaan dimata konsumen dan masyarakat bisnis. Komitmen PT. Triangle Motorindo Semarang terhadap pelanggan dipandang sangat suci dan perusahaan merasa kecewa pada diri sendiri bilamana tidak memenuhi komitmen tersebut. Selain itu orang-orang yang bekerja pada PT. Triangle Motorindo Semarang sangat peduli terhadap perusahaan, untuk apa perusahaan PT. Triangle Motorindo Semarang , untuk apa perusahaan didirikan dan bagaimana orang lain memandang perusahaan ini. Orangorang sangat bangga dengan kinerja PT. Triangle Motorindo Semarang, namun cukup realistis untuk menyadari bahwa presepsi masyarakat terhadap kinerja inilah yang penting untuk jangka panjang. Teknologi yang digunakan oleh perusahaan antara lain penggunaan impact, pembaca elektronik, indikator, saklar, instrumen yang

menggunakan tekanan gas sebagai sumber tenaga utamanya. Dalam perkembangan ekonomi yang semakin pesat sekarang ini dituntut untuk lebih aktif dalam segala aspek untuk menunjang tercapainya sesuai tujuan yang diinginkan. PT. Triangle Motorindo Semarang tidak hanya dituntut untuk bisa lebih aktif dalam berusaha tetapi juga harus jeli untuk menentukan produk-produk apa yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Pada saat sekarang ini pembelian sebuah produk sangat penting

dan harus efektif sesuai kebutuhan PT. Triangle Motorindo Semarang terutama untuk efisiensi penghematan biaya yang dikeluarkan. Sarana transportasi saat ini sangatlah penting untuk semua lapissan baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk menunjang kelancaran dalam berusaha. Dengan keadaan tersebut PT. Triangle Motorindo Semarang sebagai agen tunggal pemegang merk sepeda motor VIAR akan turut berperan dalam menunjang peningkatan perekonomian masyarakat dengan menyediakan sarana transportasi yang sesuai dengan kebutuhan semua lapisan masyarakat. Produk PT. Triangle Motorindo Semarang telah mengalami proses pengujian yang cukup lama untuk menghasilkan produk bermutu dan berkualitas sesuai standart yang ditentukan pemerintah dengan mesin yang bandel dan hemat bahan bakar minyak. Produk yang dihasilkan PT. Triangle Motorindo Semarang saat ini adalah alat transportasi sepeda motor roda dua dan sepeda motor angkutan barang roda tiga. Saat ini PT. Triangle Motorindo Semarang telah memproduksi berbagai tipe untuk kendaraan roda dua yaitu Speed X, Star 125, Star MX, Star Fit untuk kendaraan roda tiga dengan tipe Karya dan kedepannya akan menghasilkan produk-produk yang lebih fariatis dan lebih baik lagi. Produk PT. Triangle Motorindo Semarang dapat bersaing dan berkualitas sudah diakui oleh pasaran hamper seluruh wilayah Indoesia. Keunggulan utama dari produksi PT. Triangle Motorindo Semarang adlah barang yang berkualitas dengan harga murah sesuai dengan motto Motor Hebat Harga Hemat Sistem produksi PT. Triangle Motorindo Semarang dimulai dari penerimaan material spare part yang lansung diimport dari China denga melakukan quality control dari material-material yang ada sesuai dengan standar yang berlaku. Material yang telah lolos dari quality control akan dirakit dengan menggunakan mesin-mesin dengan teknologi yang memudahkan dan mempercepat proses perakitan. Unit sepeda motor yang

selesai dirakit akan dimasukan ke tahap final quality untuk pengecekan akhir sebelum sepeda motor dikirim ke konsumen. Untuk sekarang ini dengan mesin-mesin yang dimiliki dan sumber daya manusia yang handal Produk PT. Triangle Motorindo Semarang bisa memproduksi 10.000 15.000 unit perbulan. Dan untuk menambah hasil produksi PT. Triangle Motorindo Semarang telah membangun pabrik baru seluas 15 hektar dengan total asset mencapai 22.000.000.000,-. Perusahaan yakin mampu untuk memenuhi permintaan dari pasar dengan target 40.000 perbulan. Dalam produk yang dihasilkan PT. Triangle Motorindo Semarang berkomitmen untuk tidak lepas tangan setelah produk dipasarkan kekonsumen. PT. Triangle Motorindo Semarang akan tetap melakukan pelayanan terhadap konsumen sebagai bagian dari pelayanan untuk konsumen antara lain : 2.2. Memberikan jaminan garansi mesin selam 3 tahun. Menyediakan spare part lengkap dan terjangkau. Memberikan kemudahan klaim yang diajukan konsumen. Dealer-dealer penjualan dan bengkel yang tersebar luas.

Paradigma, Visi, Misi, Motto, Tujuan

2.2.1. Paradigma PT. Triangle Motorindo Semarang merupakan perusahaan

perakitan motor yang memberikan kualitas berdasar teknologi tinggi dengan harga bersaing sesuai denga motto yang dimiliki perusahaan ini PT. Triangle Motorindo Semarang memiliki dua paradigm yang meliputi dua bagian yaitu : I. Mekanisme produksi Proses quality control material part Perakitan dengan mesin-mesin modern Ekspedisi ke seluruh Indonesia

II.

Pelayanan konsumen Garansi mesin 3 tahun dengan spare part yang lengkap serta didukung oleh para mekanik yang handal.

2.2.2.

Visi dan Misi Misi dari peusahaan yang dilakukan PT. Triangle Motorindo Semarang adlah untuk melayani konsumen dengan produk yang bermutu yang digunakan untuk sarana transportasi dengan produk yang dihasilkan adalah kendaraan roda dua dan roda tiga dengan kedepannya akan lebih menghasilkan produk-produk yang lebih beragam lagi. Tiga komponen yang tidak bisa dilepaskan dari rumusan misi adalah spesifikasi produk atau jasa dasar, spesifikasi pasar utama untuk produksi barang atau penyampaian produk itu sendiri.

2.2.3. Motto PT. Triangle Motorindo Semarang PT. Triangle Motorindo Semarang memiliki motto : Motor Hebat Harga Hemat 2.2.4. Tujuan PT. Triangle Motorindo Semarang Menyediakan produk bermutu kepada semua lapisan masyarakat sarana transportasi dengan produk yang dihasilkan adalah kendaraan roda dua dan roda tiga. 2.2.5. Bentuk dan Warna Logo Makna bentuk dan warna logo PT. Triangle Motorindo Semarang merupakan cerminan identitas dan lingkup usaha yang dimilikinya. Secara keseluruhan nama VIAR merupakan nama yang kuat dan melambangkan lingkup usaha perusahaan. Bentuk dan warna logo PT. Triangle Motorindo Semarang pertama kali perusahaan ini berdiri di Indonesia tahun 2000. Bentuk dan warna logo PT. Triangle Motorindo Semarang seperti pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Logo VIAR 2.2.6. Lokasi PT. Triangle Motorindo Semarang PT. Triangle Motorindo Semarang terletak di kawasan Jl. Taman Industri BSB Blok A5 No.9 Jatibarang Mijen Semarang 50219 Jawa Tengah. 2.3. PT. Triangle Motorindo Semarang secara umum PT. Triangle Motorindo Semarang memiliki enam departemen yaitu : 2.3.1. Human Resource Department (HRD) HRD merupakan departemen yang bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya manusia dalam perusahaan ini. Tugasnya antara lain : 1. Recruitment Departemen HRD bertanggung jawab dalam memilih dan atau menjawab kebutuhan pegawai melalui penerimaan kerja sampai dengan penempatan kerja para karyawan. 2. Training Departemen HRD bertanggung jawab dalam menjaga kualitas sumber daya manusia yang ada di perusahaan dengan cara pelatihan, pendidikan, dan pengembangan sebagai upaya dalam peningkatan kemampuan dan ketrampilan kerja.

10

3. Benefit Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan sedikit banyak dapat diberikan oleh karyawan. 4. Penilaian kerja Pengawasan terhadap efektifitas kerja seseorang, dilihat dari grafik standar kinerja dengan kinerja yang ditunjukan oleh karyawan. 5. Perencanaan karir Setiap karyawan memiliki potensi-potensi, manfaat ini menjawab setiap karyawan memilki jalur karir menurut tugas, tanggung jawab, dan kompetisi yang karyawan miliki. 6. Public relation (PR) Menghubungkan antara pekerja dan perusahaan, mulai dari peraturan perusahaan, informasi, dan kebijakan yang ada. 7. Pemutusan hubungan kerja 2.3.2. Quality Control QC merupakan departemen yang terdiri dari tiga bagian yaitu : a. QC Material Bagian ini memiliki tugaas antara lain : Menentukan kesediaan spare part yang akan disuplai ke bagian produksi. Menentukan kualitas spare part. Menentukan kesesuaian dari spare part baik dimensi maupun bentuknya. b. QC Proses Bagian ini memiliki tugaas antara lain : Menentukan proses produksi sesuai standar pabrik. Menentukan proses produksi sesuai SOP (Standart Operatinal Prosedure) c. QC Final Bagian ini memiliki tugaas antara lain :
11

Memeriksa hasil produksi berupa mesin dan unit seoeda motor. Memeriksa secara fungsi dan kerapian dari sepeda motor.

2.2.3. Produksi Dalam departemen produksi terdapat dua jenis perakitan, yaitu : a. Perakitan mesin Di bagian ini bertugas membuat atau merangkai dari satuan parts menjadi unit. b. Perakitan rangka Di bagian ini bertugas membuat atau merangkai dari satuan parts yang siap untuk dijual. Untuk proses perakitan , terdapat beberapa pembagian kerja antara lain : Repair Bertugas dalam memperbaiki sepeda motor dan mesin Man line Bertugas untuk merakit sepeda motor Free line Bertugas untuk merakit pare parts Streaping handle Bertugas untuk merakit Streaping sepeda motor Full tank Bertugas untuk merakit tangki sepeda motor roda dua dan bak untuk sepda motor roda tiga 2.3.4. Enginering Departemen ini merupakan departemen yang berperan dalam perawatan, perbaikan dan pengembangan semua instrument yang berada di perusahaan. Departemen ini terbagi menjadi empat bagian, yaitu :
12

a. Maintenance Bagian ini bertugas merawat instrument-instrumen yang digunakan oleh perusahaan ini dan memperbaikinya bila mengalami kerusakan. b. Enginering Bagian ini bertugas sebagai teknisi yang berperan dalam mengawasi dan mem-back up dari segi engine. c. Research and Development (RnD) Bagian ini bertugas untuk meningkatkan mutu dari produkproduk yang sudah ada serta membuat inovasi agar dihasilkan produk sepeda motor yang lebih baik dari sebelumnya. d. Worskshop Bagian ini bekerja sama dengan maintenance dalam menbuat fasilitas untuk menunjang kelancaran proses produksi. 2.3.5. Accounting Pada departemen ini memiliki tugas yaitu bertanggung jawab pada proses yang berhubungan dengan segala pembiayaan dan data dari sejumlah barang maupun unit sepeda motor yang masuk maupun keluar dari pabrik. 2.3.6. Shipping Departemen ini bertugas mengirimkan atau mendistribusikan unit sepeda motor yang telah siap kirim ke seluruh Indonesia selain itu juga bertugas mengatur jumlah, jenis, dan warna sepeda motor yang didistribusikan.

13

2.4.

Instrumen Instrumen yang digunakan

2.4.1. Intrumen yang terletak di R & D a. Dynotest motorcycle Dynamometer atau Dynotest adalah alat yang digunakan untuk mengukur prestasi sebuah mesin. Menurut cara atau metode

pengukurannya dynamometer dapat dibedakan menjadi 2 yaitu engine dynamometer (ED) dan chasis dynamometer (CD). Metode pengukuran dengan menggunakan dynamometer tipe ED, poros input mesin dihubungkan langsung dengan dynamometer sedangkan untuk tipe CD pengujian dilakukan melalui roda penggerak kendaraan. Selanjutnya dalam waktu yang relatif singkat mesin dihidupkan sampai mencapai kecepatan putar maksimal. Besarnya hasil pengukuran dapat dilihat melalui monitor atau panel analog yang terdapat pada unit dynamometer. Alat ini digunakan untuk mengukur rotai per menit (rpm), torsi dan horse power pada sepeda motor. Torsi merupakan segala bentuk energy pada mesin bakar yang dikonversi menjadi rotasi. Sedangkan power adalah energy yang dapat dikeluarkan oleh sebuah mesin dalam HP, energy ebesar 1 HP adalah energy yang dapat memindahkan beban 75 kg sejauh 1 meter dalam waktu 1 detik. Untuk mengukur torsi dan HP digunakan sensor load cell. Sedangkan untuk pengukuran rpm digunakan sensor rpm. Pada uji rpm digunakan clamp meter yang diletakkan sebelum busi motor. b. Alat uji CDI (capasitor district ignition) Alat uji CDI merupakan alat yang digunakan untuk menguji kualitas pengapian dari suatu CDI sepeda motor. Kata CDI merupakan kependekan dari capasitor district ignition yang terdiri dari capasitor dan SCR dan berfungsi untuk mengatur pengapian baik untuk rpm rendah maupun untuk rpm tinggi secara otomatis tanpa adanya pengaturan awal, sehingga memungkinkan pengapian yang dihassilkan dapat membakar

14

campuran bahan bakar motor secara maksimal, sehingga bahan bakar lebih irit dan dapat menghasilkan power motor yang stabil. Pada alat uji CDI terdapat dua sensor, yaitu sensor pulsar (pick up) yang di gunakan untuk timing pengapian pada CDI, dan sensor rpm untuk menghitung putaran yang dihasilkan dari putaran sensor pulsar (pick up) yang searah dengan generator. Alat uji CDI juga dapat menguji dua jenis CDI, yaitu CDI AC (alternating curent) dan CDI DC (direct curent), tetapi untuk masingmasing jenis CDI menggunaka generator yang berbeda. 2.4.2. Instrumen yang terletak di bagian Produksi a. Headlight Tester Headlight tester adalah alat uji yang digunakan untuk mengukur kefokusan lampu utama motor baik high beam (lamapu jauh) dan low beam (lampu dekat). Pada alt ini terdapat empat sensor cahaya yang digunakan untuk mencari tingkat intensitas cahaya yang paling tinggi sehingga alat ini akan mengukur intensitas cahaya yang dihasilkan pada lampu uatama motor tersebut dan ditampilkan pada skala yang tertera headlight tester tersebut. b. Speed Tester Speed tester adalah alat uji yang digunakan untuk mengetahui kecepatan suatu sepeda motor. Untuk mengetahui kecepatan motor ini digunakan dua buah roller, yaitu roller utama dan roller penyeimbang. Roller ini menyentuh langsung dengan roda belakang motor dan ketika motor digas maka menggerakan roda sehingga menyebabkan roller berputar. Selanjutnya pada roller menghasilkan kecepatan yang kemudian akan ditampilkan pada seven segment alat tersebut. c. Oil Pump Oil pump merupakan alat yang digunakan mengetahui kapasitas oli pada motor dengan mengatur alat tersebut terlebih dahuluuntuk mengetahui standart kapasitas oli yang digunakan motor. PT. Triangle Motorindo Semarang menggunakan oil pump dengan tipe HG40 : gun

15

control minyak mekanis dengan volume maksimalmencapai 30 liter (8 US gal) per menit. Tekanan maksimum yang dapt diberikan mencapai 103 BAR/10350kPa/1500psi, dan juga dilengkapi dengan sambungan rigid dan non-test nozzle, akumulatif total digit dan oval gear meter (ketepatan pembacaan 0,5%).

d. Alat Uji Kebocoran Kompresi Alat uji kebocoran kompresi mesin merupakan alat uji yang digunakan untuk mengetahui apakah tempat oli pada mesin sesuai dengan volume standart atau tidak dengan memberikan angin pada mesin tersebut jika telah memenuhi standart maka pada alat tersebut tertera kata PASS dan jika belum memenuhi standart mak tertera kata FAIL e. Marking Sistem Marking system adalah alat yang digunakan untuk mencetak nomor seri mesin dan rangka motor. System kerja alat ini membutuhkan beberapa peralatan yaitu computer, modul, kompresor, dan alat marking itu sendiri. Fungsi dari computer yaitu untuk menampilkan nomor seri rangka motor dan blok mesin sesuai dengan data yang diberikan PPIC. Berikut contoh nomor seri rangka motor : MF3VR10BBAL031081 Keterangan : MF3 VR 10 BBAL 031081 : menunjukan motor buatan asia : menunjukan merek motor yaitu VIAR : menunjukan CC dari motor : menunjukan tahun pembuatan motor : menunjukan nomor urut percetakan rangka motor

PPIC sendiri merupakan bagian yang mengawasi dan mengatur proses produksi. Komputer dihubungkan ke modul. Modul ini berfungsi berfungsi untuk mengatur tekanan angin yang bersal dari kompresor. Modul dihubungkan ke alat marking. Ketika tombol start modul ditekan maka alat marking bekerja secara otomotis mencetak nomor seri yang sesuai dengan layar computer.

16

f. Kompresor Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk

meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. Tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat isitem fisika maupun kimia, contohna pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuha reaksi). Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif. Pada PT. Triangle Motorindo Semarang menggunakan kompresor jenis rotari dengan tipe Ingersoll rand model UPS 2210 rotari. Dengan spesikasi : Kapasitas 3,11 m3/min Rated pressure 1,00 mpa Rated power 22 KW 2.5. Bisnis Utama PT. Triangle Motorindo Semarang memproduksi alat transportasi sepeda motor roda dua dan sepeda motor angkutan roda tiga. Saat ini PT. Triangle Motorindo Semarang telah memproduksi berbagai tipe untuk kendaraan roda dua yaitu Speed X, Star 125, Star MX, Star Fit, untuk kendaraan roda tiga dengan tipe Karya dan kedepannya akan menghasilkan produk-produk yang lebih variatis dan lebih baik lagi.

17

BAB III LANDASAN TEORI

3.1.

Pengertian Umum Motor Bensin Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak (dinamis) yang bila bekerja dapat menimbulkan tenga / energi. Sedangkan pengertian motor bakar adalah yang sumber tenaganya diperoleh dari hasil pembakaran gas didalam ruang bakar. Motor bensin menggunakan bahan bakar bensin, parafin atau gas, bahan bakar yang mudah terbakar dan mudah menguap. Motor bensin sendiri mempunyai pengertian motor dimana gas pembakarannya berasal dari hasil campuran antara bensin dengan udara dalam suatu perbandingan tertentu, yang pada umumnya perbandingan udara dan bensin adalah 15 : 1. Dengan adanya campuran bensin dan udara yang masuk ke dalam silinder dan dikompresikan oleh torak pada tekanan 8 15 bar atau 8 15 kg/cm2. Bahan bakar dinyalakan oleh sebuah loncatan listrik dan terbakar dengan cepat sekali didalam udara kompresi. Kecepatan pembakaran udara biasanya 10 25 m/detik. Suhu udara naik hingga 2000 2500 C0 dan tekanan 30 40 bar atau 30 40 kg/cm2. Dengan perbandingan kompresi 6,2 : 1, karena tenaga ini tidak bisa langsung digunakan maka tenaga ini diubah menjadi gerak - putar. Dan alat yang untuk mencampur bensin dengan udara supaya menjadi gas pada motor bensin ini adalah karburator. Bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder dan dikompresikan oleh torak, campuran bahan bakar dan udara inilah yang terbakar oleh loncatan bunga api dari busi didalam silinder. Kecepatan pembakaran melalui campuran udara biasanya 10 25 m/dt. Suhu udara naik hingga 200 2500 C dan tekanannya 30 40 kg/cm2.

18

Motor bensin sebagai salah satu jenis motor pembakaran dalam yang diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : motor bensin 2 tak dan motor bensin 4 tak. Perbedaannya terletak pada prinsip kerjanya. Prinsip kerja pada motor 2 tak adalah untuk melakukan satu usaha memerlukan satu kali putaran poros engkol. Pada motor ini langkah yang terjadi hanya dua kali atau engkol hanya berputar satu kali untuk melakukan siklus. Sedangkan prinsip kerja pada motor 4 tak adalah untuk melakukan satu kali usaha diperlukan dua kali putaran poros engkol. Pada motor bensin 4 langkah ini, yaitu langkah hisap, langkah kompresi, langkah ekspansi / usaha, dan langkah buang. Pada penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini penulis menggunakan obyek motor bensin 4 tak satu silinder. 3.2. Pemilihan Jenis Dan Kontruksi Motor Bensin Secara umum motor bensin diklasifikasikan atas : 3.2.1. Ditinjau dari segi langkah kerja

Motor bensin 4 langkah dilengkapi dengan supercharge Motor bensin 4 langkah tanpa dilengkapi dengan supercharge

3.2.2. Tujuan pemakaian

Stationary engine, sebagai contoh untuk power plant, penggerak pompa, kompresor dan sebagainya.

Non stationary engine, sebagai contoh kendaraan bermotor.

3.2.3. Ditinjau dari susunan dan letak silinder


Silinder disusun vertikal Silinder disusun bentuk V Silinder disusun horizontal

19

3.3.

Motor Bensin 4 Tak Motor bensin 4 tak adalah merupakan mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran terjadi empat langkah piston atau dua kali putaran poros engkol. Secara kasar atau secara garis besarnya, cara kerja motor bensin 4 tak adalah sebagai berikut : Mula-mula gas yang merupakan campuran bahan bakar dengan udara yang dihasilkan dari karburator dihisap masuk kedalam silinder kemudian dimampatkan dan dibakar. Karena panas gas tersebut megembang dan karena panas ruang terbatas maka tekanan didalam silinder atau ruang bakar naik dan tekanan ini mendorong piston kebawah dan menghasilkan langkah usaha yang oleh batang piston diteruskan ke poros engkol akan berputar. Secara terperinci dibawah ini diuraikan masing-masing langkah atau proses sebagai berikut : 1. Langkah hisap Pada langkah pertama ini piston bergerak dari TMA ke TMB secara bersamaan katup masuk terbuka sedangkan katup buang menutup rapat serta engkol berputar putaran (1800). Pada langkah hisap ini masuklah kabut bahan bakar melalui lubang masuk, katup masuk dan terakhir sampai kedalam lubang silinder. Setelah proses pengisapan bahan bakar berakhir yang mana posisi toraknya ada dibawah, katup masuknya menutupdan terperangkaplah kabut bahan bakar itu didalam lubang silinder dan ruang bakar. 2. Langkah kompresi Pada langkah kedua ini piston bergerak dari TMB ke TMA serta engkol berputar (3600 atau satu putaran). Pada saat langkah ini kedua katupnya ada dalam keadaan menutup rapat agar dapat dihasilkan kompresi mesin yang baik. Besar atau kecilnya tenaga yang dihasilkan oleh sebuah mesin adalah tergantung baik atau buruknya hasil kompresi, serta banyak atau sedikitnya kabut bahan bakar yang dihisap pada saat langkah pertama.

20

Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada akhir langkah kompresi, businya memercikan bunga api dan terbakarlah kabut bahan bakar tersebut hingga terbentuk gas panas bertekanan tinggi. 3. Langkah usaha Langkah ketiga adalah langkah kerja atau usaha, dimana torak bergerak dari TMA menuju TMB. Mengapa langkah ini disebut langkah kerja, karena pada langkah inilah dihasilkan tenaga guna menjalankan kendaraan, sedangkan langkah langkah yang lainnya tidak menghasilkan tenaga dan justru membutuhkan tenaga. Pada saat melangsungkan langkah ini kedua katup masih tetap menutup rapa, dan sesaat sebelum toraknya mencapai TMB katup buangnya mulia terbuka. 4. Langkah buang Langkah keempat adalah langkah buang, dimana toraknya bergerak dari TMB menuju TMA dan katup buangnya terbuaka, sedangkan katup masuknya menutup rapat. Gerakan torak dari TMB menuju TMA ini adalah dalam rangka mendorong gas sisa pembakaran menuju manipol exhaust. Dan siklus berikutnya kembali pada langkah pertama, setelah berakhir pada langkah buang ini. Jadi kesimpulannya mesin 4 langkah bekerja dengan 4 kali gerakan torak atau sama dengan poros engkol bergerak sebanyak 2 kali, dapat dihasilkan satu tenaga mesin.

21

Gambar 3.1 Proses Kerja Motor Bensin 4 Langkah Keterangan gambar : 1. Langkah hisap atau masukan 2. Langkah kompresi 3. Pengapian 4. Langkah usaha 5. Langkah pembuangan 3.4. Siklus Otto Siklus otto ini disebut juga siklus 4 langkah atau four stroke engine. Pada tahun 1876 Nikolaus August Otto berasal dari Jerman bersama Gootlieb Daimler dan Wilhem Maybach berhasil menciptakan jenis motor bakar torak yamg kemudian terkenal dengan nama motor bensin 4 langkah atau four stroke engine. Siklus otto digambarkan dalam diagram P V dan T S seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.2 Diagram P V siklus Otto atau Volume Konstan

22

Keterangan : 0 1 : Langkah Hisap Pada waktu torak bergerak tekanan, campuran bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder. Karena torak dalam keadaan bergerak, maka tekanannya turun sehingga lebih kecil daripada tekanan udara luar, begitu juga suhunya. Garis langkah hisap dapat terlihat pada gambar diatas. Penurunan tekanan ini tergantung pada kecepatan aliran. Pada motor yang tidak menggunakan supercharge, tekanan terletak antara 0,85 0,9 atm terhadap tekanan udara luar. 1 2 : Langkah Kompresi Dalam proses ini kompresi toritis berjalan adiabatis. 2 3 : Langkah Pembakaran Pembakaran isokhorik terjadi pada volume konstan, sehingga suhu naik. 3 4 : Langkah Pemuaian atau Langkah Kerja Pada langkah ini terjadi proses adiabatis karena cepatnya gerak torak sehingga dianggap tak ada panas yang keluar maupun masuk. 4 1 : Langkah Pembuangan Pendahuluan Terjadi proses isokhorik yaitu keluar dari katup pembuangan. 1 0 : Langkah Pembuangan Sisa gas pembakaran didesak keluar oleh torak, karena kecepatan torak terjadilah kenaikan tekanan sedikit diatas 1 atm.

23

3.5.

Thermodinamika Dalam perhitungan thermodinamika, maka kita harus mengetahui digram p v dan t s suatu siklus.

Gambar ..... P V dan T S teoritis motor bensin 4 langkah a. Proses 1 2, P2 = P1 T2 = T1 Dimana: P1 : Tekanan pada titik 1 P2 : Tekanan pada titik 2 T1 : Temperatur spesifik pada titik 1(k) T2 : Temperatur spesifik pada titik 2 (k) V1 : Volume pada titik 1 V2 : Volume pada titik 2 rc : Rasio kompresi k : Rasio kalor spesifik V2 V2 V1
k-1

V1

P2 = P1 (rc)k

T2 = T1 (rc)k-1

24

b. Proses 2 3, proses penambahan kalor pada volume konstan Qin = Cv (T3 T2) P3 = P2 V2 = V3 Dimana : Qin : Kalor yang masuk Cv : Panas jenis gas pada volume konstan P2 : Tekanan pada titik 2 P3 : Tekanan pada titik 3 T2 : Temperatur spesifik pada titik 2(k) T3 : Temperatur spesifik pada titik 3(k) V2 : Volume pada titik 2 V3 : Volume pada titik 3 c. Proses 3 4, P4 = P3 T4 = T3 Dimana : P3 : Tekanan pada titik 3 P4 : Tekanan pada titik 4 T3 : Temperatur spesifik pada titik 3(k) T4 : Temperatur spesifik pada titik 4(k) V3 : Volume pada titik 3 V4 : Volume pada titik 4 k : Rasio kalor spesifik V4 V4 V3
k-1

T3 T2

V3

P4 = P3 (1 / rc)k

T4 = T3 (1 / rc)k-1

25

d. Proses 4 1, proses pembuangan kalor pada volume konstan Qout = Cv (T1 T4) e. Panas Yang Bekerja Wnet = Qin - Qout f. Effisiensi Thermal Wnet th = Qin

3.6.

Sistem Bahan Bakar Motor dapat hidup dengan jalan membakar campuran bensin dan udara, bensin itu sendiri ditempatkan pada bagian tangki bahan bakar. Dari bagian ini disalurkan pada karburator dengan cara memanfaatkan gaya tarik bumi, karena memanfaatkan gaya tarik bumi maka penempatan tangki harus ada dibagian atas karburator. Bensin baru akan terbakar kalau bensin tersebut dicampur dengan udara, secara teoritis nila pencampuran antara bensin dan udara perbandingannya adalah 15 : 1, yang artinya bagian udara sebanyak 15 dicampur dengan 1 bagian bensin didalam satuan berat. Perbandingan campuran tersebut diatas disebut Air Fuel Ratio Theoritis.

Gambar 3.3 Contoh SkemaAliran Bahan Bakar


26

3.7.

Sistem Pengapian Sistem pengapian sepeda motor biasanya dilengkapi dengan battery berkekuatan antara 6 volt sampai 12 volt, tetapi untuk membakar bahan bakar pada ruang bakar dibutuhkan arus listrik beribu-ribu kali lebih besar daripada kekuatan battery. Untuk menciptakan arus tegangan tinggi dari sumber listrik battery yang hanya berkekuatan 6 volt sampai 12 volt ini, maka di pasanglah koil pengapian, dimana koil pengapian ini dapat menciptakan arus tegangan tinggi berkekuatan sekitar 10.000 volt sampai 14.000 volt. Ketik arus tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil pengapian menjadi 10.000 volt sampai 14.000 volt, kemudian disalurkan pada busi agar listrik tersebut loncat diantara kedua elektroda busi berupa bunga api guna membakar bahan bakar pada ruang bakar. Sedangkan fungsi busi sendiri adalah untuk menghasilkan loncatan listrik pada kedua elektroda busi. Busi menerima tegangan listrik sekitar 10.000 volt sampai 14.000 volt, pada saat terjadi proses pembakaran didalam mesin, maka inti busi dapat mencapai temperatur 2.0000C. Oleh sebab itu busi harus dibuat tahan akan suhu yag tinggi, mempunyai daya tahan listrik yang baik dan tahan terhadap reaksi kimia akibat terjadinya proses pembakaran bahan bakar.

Gambar 3.4 Koil Pengapian dan Busi

27

3.8.

Sistem Pendinginan Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah lingkungan. Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal. Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai perantara disebut pendinginan air. Dalam sistem ini, panas mesin langsung dilepaskan ke udara. Mesin dengan sistem pendinginan udara mempunyai desain pada silinder mesin terdapat sirip pendingin. Sirip pendingin ini untuk memperluas bidang singgung antara mesin dengan udara sehingga pelepasan panas bisa berlangsung lebih cepat.

28

Tujuan utama dari pendinginan :


Mencegah menurunnya kekuatan bahan Memungkinkan pelumasan berjalan dengan baik

Tipe ini memiliki kelebihan :


Desain mesin lebih ringkas. Berat mesin secara keseluruhan lebih ringan dibandingkan tipe pendinginan air.

Mudah perawatannya. Tipe ini memiliki kekurangan, harus ada penyesuaian untuk

digunakan di daerah dingin atau panas terutama mesin berkapasitas besar. 3.9. Sistem Pelumasan Didalam kontruksi mesin banyak komponen-komponen yang bekerja dengan bergesekan, misalnya cincin torak dengan silinder, bantalan peluru dan sebagainya. Guna mengurangi keausan akibat gaya gesekan ini maka mesin harus menggunakan pelumas yang fungsinya untuk memisahkan antara permukaan logam dengan permukaan logam lainnya yang saling meluncu, shingga antara logam-logam tersebut tidak terjadi kontak langsung atau bersentuhan. Disamping itu pula pelumas dapat turut membantu mendinginkan bagian-bagian mesin dan secara umum dapat dikatakan mempunyai efek mendinginkan mesin.

29

BAB IV PERHITUNGAN THERMODINAMIKA

4.1.

Data Spesifikasi Daya maksimum Torsi maksimum Jumlah Silinder Bahan Bakar Kapasitas tangki bahan bakar Tipe mesin Perbandingan Kompresi Diameter Piston Langkah Torak Sistem Pendinginan Minyak Pelumas Sistem Pengapian :7,3 PS / 8.000 rpm : 0,74 kgf.m/6.000 rpm : 1 silinder : Bensin : 3,7 liter : 4 langkah, SOHC : 6,2 : 50 mm : 49,5 mm : Pendinginan Udara : 0,8 liter pada pergantian periodik : CDI, tanpa platina

30

Perhitungan thermodinamika bertujuan untuk menentukan sifatsifat secara thermodinamis dari seluruh proses. Dalam perhitungan siklus teoritis maka dibuat idealisasi berikut : a. Dalam setiap siklus jumlah fluida kerja tidak berubah. b. Fluida kerja dalam silinder adalah campuran bahan bakar dan udara dimana sebagai gaas ideal dengan kalor konstan. c. Kapasitas panas dari fluida kerja tidak berubah terhadap temperatur setiap siklus. d. Sifat fisis dan kimia dari fluida kerja tidak berubah terhadap temperatur pada setiap siklus. e. Proses pembakaran dianggap sebagai proses pemanas fluida kerja. f. Volume fluida kerja didalam silinder selama langkah buang dan langkah hisap adalah konstan. Pada analisa motor bensin yang digunakan untuk kendaraan adalah siklus otto, karena siklus ini mendekati dengan kenyataan.

Gambar ... Diagram P V dan T S

31

Proses proses yang terjadi pada siklus otto tersebut adalah sebagai berikut : Proses 0 1 Proses 1 2 Proses 2 3 Proses 3 4 Proses 4 1 Proses 1 0 4.2. : Langkah hisap : Langkah kompresi : Langkah pembakaran : Langkah kerja : Langkah pembuangan awal : Langkah pembuangan

Analisis Thermodinamika Sesuai dengan silkus aktual untuk bisa menghitung dan menentukan tekanan dan temperatur di masing masing titik terlebih dahulu kita tentukan bahan bakar yang digunakan, bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar bensin dengan rumus C8 H18. Persamaan kimia antara bahan bakar dan udara adalah sebagai berikut : C8 H18 + O2 + N2 CO2 + H2O + N2

Keseimbangan karbon ynag terjadi C8 8 CO2

Keseimbangan hidrogen yang terjadi H18 9 H2O

Keseimbangan oksigen yang terjadi 12,5 O2 8 CO2 + 9 H2O

Keseimbangan nitrogen (N2 = 3,76 O2) 12,5 (3,76) N2 47 N2

Jadi persamaan antara bahan bakar dengan udara adalah : C8 H18 +12,5 O2 + 47 N2 8CO2 + 9H2O + 47N2

32

Dari tabel gas konstan dapat diketahui : Berat molekul C8 H18 Berat molekul O2 Berat molekul N2 = 100 lb = 32 lb = 28 lb

Besar air fuel (AF) dapat diketahui dengan persamaan :

) (

Besarnya panas bahan bakar (Q) = 10100 BTU/lb Untuk memudahkan perhitungan lebih lanjut besarnya panas bahan bakar disederhanakan terhadap udara teoritikal (AF) dalam lb udara sehingga besarnya panas bahan bakar dalam 1 lb udara adalah : Q in Q in Q in = 588,57 BTU/lb 4.3. Proses 1 2 Dalam proses ini untuk mengetahui temperatur dan tekanan pada titik 2 untuk proses 1 2 dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut : P2 = P1 T2 = T1 V2 V2 V1
k

V1

P2 = P1 (rc)k

T2 = T1 (rc)k-1

33

Dimana : T1 P1 rc K Maka : T2 = T1 (rc)k-1 = 303 (6,2)1,4 1 = 628,630 K P2 = P1 (rc)k = 14,7 (6,2)1,4 = 189,08 Psia = temperatur udara luar adalah 300C = 3030K = tekanan udara luar adalah 1 atm = 14,7 Psia = rasio kompresi = 6,2 = Rasio kalor spesifik adalah = 1,4

4.4.

Proses 2 3 Dalam proses ini untuk mengetahui temperatur dan tekanan pada titik 3 untuk proses 2 3 dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut : Qin = Cv (T3 T2) T3 = Cv / Qin + T2 P3 = P2 Dimana : Cv : konstanta thermal = 0,171 T2 T3
k

34

Maka : T3 = Qin / Cv + T2 = 588,57 / 0,171 + 628,63 = 4070,50 K P3 = P2 P3 = 189,08 P3 189,08 P3 = 189,08 x (6,48)1,4 = 2586,6 Psia 4.5. Proses 3 4 Dalam proses ini untuk mengetahui temperatur dan tekanan pada titik 4 untuk proses 3 4 dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut : P4 = P3 T4 = T3 Dimana : rc = rasio kompresi atau perbandingan kompresi = 6,2 k = Rasio kalor spesifik adalah = 1,4 V4 V4 V3
k-1

T3 T2

4070,50 628,630 = (6,48)1,4

1,4

V3

P4 = P3 (1 / rc)k

T4 = T3 (1 / rc)k-1

35

Maka : P4 = P3 V4 P4 = P3 (1 / rc)k P4 = 2586,6 (1 / 6,2)1,4 P4 = 201,08 Psia T4 = T3 V4 T4 = T3 (1 / rc)k-1 T4 = 4070,50 (1 / 6,2)1,4-1 T4 = 4070,50 (1 / 6,2)0,4 T4 = 1961,960 K 4.6. Proses 4 1 Dalam proses ini untuk mengetahui panas yang keluar dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut : Qout = Cv (T1 T4) Dimana : Cv = konstanta thermal = 0,171 Maka : Qout = Cv (T4 T1) Qout = 0,171 (1961,960 303) Qout = 283,68 BTU/lb V3
k-1

V3

P4 = P3 (1 / rc)k

T4 = T3 (1 / rc)k-1

36

4.7.

Panas Yang Bekerja Untuk mengetahui panas yang bekerja dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut : Wnet = Qin - Qout Wnet = 588,57 - 283,68 Wnet = 304,89 BTU/lb

4.8.

Effisiensi Thermal Untuk mengetahui Effisiensi Thermal dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut : Wnet Qin 304,89 th = 588,57 th = 0,518 Maka effisiensi thermalnya adalah = 0,518 X 100% = 51,8%

th =

37

4.9.

MODIFIKASI PERHITUNGAN THERMODINAMIKA Dari data-data spesifikasi dan analisa perhitungan thermodinamika diatas untuk meningkatkan effisiensi thermal penulis mengasumsikan untuk perbandingan kompresi atau rasio kompresi diperbesar menjadi 9 maka dari persamaan-persamaan diatas kita dapat mengetahui hasilnya sebagai berikut :

4.9.1. Proses 1 2 Dalam proses ini untuk mengetahui temperatur dan tekanan pada titik 2 untuk proses 1 2 dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut : P2 = P1 T2 = T1 Dimana : T1 P1 rc K Maka : T2 = T1 (rc)k-1 = 303 (9)1,4 1 = 730,230 K P2 = P1 (rc)k
38

V1 V2 V1 V2

P2 = P1 (rc)k

T2 = T1 (rc)k-1

= temperatur udara luar adalah 300C = 3030K = tekanan udara luar adalah 1 atm = 14,7 Psia = rasio kompresi = 9 = Rasio kalor spesifik adalah = 1,4

= 14,7 (9)1,4 = 318,55 Psia

4.9.2. Proses 2 3 Dalam proses ini untuk mengetahui temperatur dan tekanan pada titik 3 untuk proses 2 3 dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut : Qin = Cv (T3 T2) T3 = Cv / Qin + T2 P3 = P2 Dimana : Cv : konstanta thermal = 0,171 Maka : T3 = Qin / Cv + T2 = 588,57 / 0,171 + 730,230 = 4172,160 K P3 = P2 P3 = 318,55 P3 318,55 730,230 = (5,71)1,4 T2 4172,160 1,4 T3
k

T3 T2

39

P3 = 318,55 x (5,71)1,4 = 3650,58 Psia

4.9.3. Proses 3 4 Dalam proses ini untuk mengetahui temperatur dan tekanan pada titik 4 untuk proses 3 4 dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut : P4 = P3 T4 = T3 Dimana : rc = rasio kompresi atau perbandingan kompresi = 9 k = Rasio kalor spesifik adalah = 1,4 Maka : P4 = P3 V4 P4 = P3 (1 / rc)k P4 = 3650,58 (1 /9)1,4 P4 = 168,43 Psia T4 = T3 V4 T4 = T3 (1 / rc)k-1 T4 = 4172,160 (1 /9)1,4-1 V3
k-1

V3 V4 V3 V4

P4 = P3 (1 / rc)k
k-1

T4 = T3 (1 / rc)k-1

V3

P4 = P3 (1 / rc)k

T4 = T3 (1 / rc)k-1

40

T4 = 4172,160 (1 / 9)0,4 T4 = 1732,460 K

4.9.4. Proses 4 1 Dalam proses ini untuk mengetahui panas yang keluar dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut : Qout = Cv (T1 T4) Dimana : Cv = konstanta thermal = 0,171 Maka : Qout = Cv (T4 T1) Qout = 0,171 (1732,460 3030) Qout = 244,44 BTU/lb

4.9.5. Panas Yang Bekerja Untuk mengetahui panas yang bekerja dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut : Wnet = Qin - Qout Wnet = 588,57 - 244,44 Wnet = 344,13 BTU/lb

41

4.9.6. Effisiensi Thermal Untuk mengetahui Effisiensi Thermal dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut : Wnet Qin 344,13 th = 588,57 th = 0,585

th =

Maka effisiensi thermalnya adalah = 0,585 X 100% = 58,5%

42

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan perhitungan perhitungan yang telah dicapai pada ANALISA MOTOR BENSIN PRODUK VIAR JENIS STAR X DENGAN PERHITUNGAN THERMODINAMIKA adalah sebagai berikut : Daya maksimum Torsi maksimum Jumlah Silinder Bahan Bakar Kapasitas tangki bahan bakar Tipe mesin Perbandingan Kompresi Diameter Piston Langkah Torak Sistem Pendinginan Minyak Pelumas Sistem Pengapian :7,3 PS / 8.000 rpm : 0,74 kgf.m/6.000 rpm : 1 silinder : Bensin : 3,7 liter : 4 langkah, SOHC : 6,2 : 50 mm : 49,5 mm : Pendinginan Udara : 0,8 liter pada pergantian periodik : CDI, tanpa platina

43

Hasil Perhitungan thermodinamika : Tekanan pada titik 1 (P1) Temperatur pada titik 1 (T1) Tekanan pada titik 2 (P2) Temperatur pada titik 2 (T2) Tekanan pada titik 3 (P3) Temperatur pada titik 3 (T3) Tekanan pada titik 4 (P4) Temperatur pada titik 4 (T4) Panas yang bekerja (Wnet) Effisiensi thermal (th) : 14,7 Psia : 3030K : 189,08 Psia : 628,630 K : 2586,6 Psia : 4070,50 K : 201,08 Psia : 1961,960 K : 304,89 BTU/lb : 0,518 = 51,8%

Hasil Modifikasi Perhitungan thermodinamika : Tekanan pada titik 1 (P1) Temperatur pada titik 1 (T1) Tekanan pada titik 2 (P2) Temperatur pada titik 2 (T2) Tekanan pada titik 3 (P3) Temperatur pada titik 3 (T3) Tekanan pada titik 4 (P4) Temperatur pada titik 4 (T4) Panas yang bekerja (Wnet) Effisiensi thermal (th) : 14,7 Psia : 3030K : 318,55 Psia : 730,230 K : 3650,58 Psia : 4172,160 K : 168,43 Psia : 1732,460 K : 344,13 BTU/lb : 0,585 = 58,5%

Dari data-data perhitungan diatas, hasil perhtiungan tersebut sebagai acuan untuk memudahkan penelitian yang selanjutnya. 5.2. Saran Untuk lebih dapat menyempurnakan perancangan ini diwaktu yang akan datang, maka penulis menyampaikan saran atau pesan sebagai berikut :

44

You might also like