You are on page 1of 3

Penuaan dalam islam

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsurangsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (qs Al Hajj 22:5)

<> Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). (qs Al Mumin ayat 67)

Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan (qs an Nahl ayat 5)


Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (qs Ar Ruum ayat 54)
Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai yang indah, murah hati dan menyukai kemurahatian, menyukai akhlak yang luhur dan membenci akhlak yang rendah. (HR. Al-Baihaqi) Islam memandang kecantikan itu berdasakan pada dua unsur jasmani dan rohani. Karena itulah penilaian kecantikan harus didasarkan pada dua unsur tersebut. Jadi, kalau ada yang menilai sebuah kecantikan hanya dari unsur fisik saja berarti penilaian tersebut adalah sebuah kepalsuan. Itu karena di dunia ini tidak ada yang kekal, pada akhirnya semua akan hilang seiring berjalannya waktu. Misalnya ada seorang model yang cantik luar biasa dan seksi. Memang benar sekarang dengan kecantikan model itu banyak orang yang tergila-gila dan menyanjungnya. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, model tersebut akan kehilangan kecantikannya karena faktor usia.

Islam adalah agama yang menyeru pada kecantikan dan keindahan. Dimana kecantikan itu berupa kecantikan maknawi yaitu kecantikan berupa jiwa,akhlak,sifat dan sikap. Karena itu dapat kita lihat di dalam Al Quran Al Karim kecantikan wajah atau penampilan fisik pria ataupun wanita jarang disebut,kecuali hanya dua kali saja. Pada penyebutan pertama ALLAH memperingatkan Rasulullah untuk tidak tertipu pada kecantikan fisik orang-orang munafik karena penampilan seseorang tidak mencerminkan siapa dirinya

Apabila cacat atau kekurangan yang ada pada diri saudari termasuk kategori darurat (seperti karena kecelakaan dan sakit) yang menyulitkan diri saudari atau menyebabkan suami menjauhkan diri misalnya, bukan dilakukan untuk mempercantik diri dan hanya untuk menghilangkan kecacatan semata dan untuk menghilangkan atau menekan kesulitan, maka operasi kecantikan tersebut boleh saudari lakukan inysa Allah, Wallahu a'lam.

Allah itu indah dan menyukai keindahan. (HR. Bukhari)

Demikian cuplikan sebuah hadist yang cukup populer . Manusia dilahirkan dalam keadaan menyukai yang indah-indah dan senang dengan yang bagus-bagus. Tanpa keindahan, manusia akan lahir sebagai orang yang biadab. Islam mengakui itu, setiap muslim dituntut untuk tampil indah menawan. Pakai kosmetik? Boleh-boleh saja, asalkan bahannya bagus, tidak merusak, dan tidak berlebihan. Karena Nabi bersabda, Segala yang berbahaya dan membahayakan adalah dilarang. (HR. At-Tirmidzi, Al-Baihaqi dan lain-lain). Jadi menurut para ulama, memakai bahan kosmetik boleh-boleh saja, asal tidak berbahaya. Namun kenyataan membuktikan, bahwa bahan-bahan kosmetika yang tersebar di pasaran sekarang ini, umumnya, kalau tidak bisa dibilang semuanya, pasti menimbulkan efek sampingan. Sementara mempercantik diri, toh bisa dilakukan dengan banyak membasuh wajah, atau melalui penggunaan bahan-bahan tradisional yang relative aman. Terutama lagi, bahan-bahan yang dikenal multi fungsi, diantaranya adalah madu. Ibnul Qayyim AlJauziyyah menjelaskan, Bahwa madu selain dapat menjadi minuman bila di campur dengan minuman, dapat menjadi makanan bila dicampur dengan makanan, juga dapat menjadi obat bila dicampur dengan obat. Madu juga berfungsi membasmi kutu bila dioleskan di kulit kepala, menghilangkan gatal-gatal, dapat juga menghaluskan wajah, dan lain-lain. (Lihat Ath-Thibbun Nabawi, karya Ibnul Qayyim al-Jauziyyah)

Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkanangan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benarbenar memotongnya, dan akan akusuruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, makasesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. (Q.S. An-Nisaa [4]: 119)Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena setan itu musuh yangnyata bagimu. (Al-Baqarah: 168)

You might also like