You are on page 1of 12

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan primer manusia adalah sandang, pangan dan papan. Manusia berusaha untuk memenuhi segala kebutuhannya hingga maksimal. Saat manusia telah mencapai titik kepuasan tentang pemenuhan kebutuhan primernya, ia akan mulai memenuhi kebutuhan sekunder, lalu tersier dan sebagainya. Sebagai contoh papan, manusia membutuhkan sebuah tempat tinggal untuk berlindung dari cuaca, serangan dan ancaman lingkungan. Maka dari itu manusia membangun rumah dan segala perabotan di dalamnya. Kebutuhan manusia yang semakin beragam menuntut manusia tidak hanya sekedar tinggal di dalam sebuah ruangan, perabot dan furnitur mulai ditemukan dan berkembang seiring zaman. Kebutuhan primer dan sekunder yang telah terpenuhi membuat manusia mencari hal lain untuk memenuhi hasrat pribadinya. Maka muncullah artefak-artefak yang menjadi pemenuh kebutuhan tersier manusia. Furnitur semakin beragam, artefak yang mulanya hanya memiliki satu fungsi, berkembang menjadi multifungsi. Bukan hanya fungsi saja, estetis mulai menjadi daya saing dalam pasar. Maka mulailah artefak yang memiliki nilai estetis tinggi bermunculan. Kebutuhan primer yang telah terpenuhi membuat manusia mulai hidup dengan gayanya masing-masing. Mereka memiliki value yang diangkat dan dipertahankan pada setiap aspek dalam kehidupannya. Mulai dari penampilan, artefak yang dipilih, pola makan, aksesoris, furnitur, cara berkomunikasi, selera musik, dan lain-lain. Gaya hidup menjadi identitas sesorang untuk memiliki posisi, potensi dan peran dalam lapisan masyarakat. 1.2 RUMUSAN MASALAH Salah satu contoh gaya hidup adalah musik. Genre musik sangat beragam dan bervariasi. Keberagaman gaya hidup manusia dapat menjadi pemicu proses penciptaan produk. Tugas desainer produk adalah memfasilitasi setiap selera dan value yang dimiliki setiap individu. 1.3 TUJUAN 1. Membuat sebuah produk yang mewadahi nilai yang bertolak dari nilai-nilai sosial/pandangan hidup/normal keyakinan dalam satu komunitas gaya hidup tertentu. 2. Produk yang mengangkat nilai tersebut harus tepat guna baik dapat difungsikan dengan maksimal dan dapat menjadi dekorasi atau elemen pajangan yang estetis.
1

3. Memanfaatkan limbah 1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN Sebuah prototip produk yang siap diproduksi masal, berupa sebuah storage yang mengangkat nilai pada suatu komunitas gaya hidup dengan memanfaatkan limbah atau barang yang tidak berguna 1.5 MANFAAT 1. Menjadi wadah barang-barang koleksi penganut gaya hidup, agar disimpan secara rapi 2. Mendaya gunakan limbah bekas yang tidak berguna 3. Menjadi elemen estetis pada ruangan 4. Media komunikasi penganut gaya hidup kepada orang lain tentang value apa yang ia pertahankan 5. Artefak sebuah komunitas sebagai cindera mata untuk mempererat persaudaraan

BAB II KONSEP DESAIN


2.1 PERNYATAAN MASALAH DESAIN Heavy Metal merupakan pewarnaan baru dari musik rock yang berkembang di era 70an dan masih kental dengan elemen blues. Digawangi oleh kelompok band-band seperti Led Zepplin, Black Sabbath, dan Deep Purple. Kelompok Roling Stone mewarnai dengan kecepatan beat yang bercampur dengan blues serta gerakan para penyanyinya yang atraktif di panggung. Pada akhir 70an munculah New Wave oF British Heavy Metal yang dipelopori Motorhead, NWOBHM menggabungkan Punk dan Heavy Metal. Band-band NWOBHM lainya adalah Iron Maiden, Saxon, Venom, Diamond Head, dll. Di Bandung terdapat beberapa komunitas penyuka musik metal, salah satunya Ujung Berung Rebels yang merupakan komunitas musik metal tertua di Indonesia. Salah satu kegiatan komunitas ini adalah konser Bandung berisik yang telah menjadi ikon musik Underground kota Bandung. Tempat berkumpul penyuka musik metal di Bandung lainya adalah distro GOD INC yang juga menjual asesoris dan produk untuk penyuka metal. Salat satu distribusi musik adalah CD dan DVD dengan packaging yang menarik. Penikmat musik metal senang mengoleksi barang-barang berbau metal. Koleksi terebut perlu wadah untuk penyimpanan dengan tetap memperlihatkan keunikan setiap koleksi CD dan DVD 2.2 HASIL SURVEY Aktivitas yang dilakukan: o Menyelenggarakan konser bersama o Datang konser bersama o Sharing, berkumpul, bertukar pikiran o Hunting asesoris dan album keluaran musik metal Beberapa gaya yang identik dengan musik metal o Pakaian serba hitam o Rambut mohawk atau gondrong o Penggunaan asesoris yang menyimbolkan identitas musik metal

2.3 ANALISIS DATA Dari hasil survey, didapatkan beberapa value komunitas penyuka musik metal berupa: Butuh komunitas untuk pengakuan eksistensi Bangga menunjukkan identitas: o Gaya pakaian o Asesoris o Gaya rambut o Kepribadian Sense of belonging komunitas yang tinggi o Kebersamaan o Berbagi sesama anggota o Loyal Berani berekspresi, berkorban dan ambil resiko o Konser ilegal Bebas dan tidak ingin dikekang Liar dan agresif

2.4 HASIL ANALISIS DATA Nilai yang dapat diangkat: Liar, Agresif, Loyal Kebutuhan produk sesuai aktivitas komunitas: Suka mendengarkan musik Mengoleksi album musik (notabene CD) Produk yang menunjukkan identitas dan mengangkat value komunitas mereka

BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1. PROSES DESAIN 3.1.1. Konsep Desain KAIA adalah sebuah wadah penyimpanan koleksi CD dan DVD musik metal bagi penikmatnya. Ditujukan untuk komunitas musik metal, KAIA bukan hanya menjadi sebuah rak stainless steel namun juga cindera mata untuk mempererat tali persaudaraan dengan gaya hidup yang sama. Keunikan kemasan CD dan DVD sayang jika harus disimpan dalam lemari. Visual kemasan CD dan DVD metal juga merupakan simbol dan ornamen yang dibanggakan oleh penikmatnya. Maka dari itu KAIA tetap menampilkan visual tersbut dalam suatu tatanan yang rapi. Bentuk dan material KAIA adalah stilasi dari domba, figur yang menjadi salah satu identitas musik metal. Tanduk hewan menyimbolkan keliaran dan agresif, sifat yang memiliki kesamaan dengan sifat metal. Salah satu hewan yang bertanduk adalah domba, dimana kita dapat menemukan ilustrasi domba pada mayoritas band metal. Sebagai contoh gambar berikut:

Gambar 1: Ilustrasi Kepala Domba pada Logo Band Metal Tanduk domba yang digunakan adalah limbah dari peternakan. Untuk menaikkan harga jual limbah tersebut, KAIA dapat menjadi salah satu solusi pengembangan produk. Bentuk stainless steel utama adalah stilasi kepala domba, dengan palang vertikal adalah stilasi tulang punggung, dan slot berbentuksegi banyak adalah stilasi tulang tenggorokan domba, tempat dimana suara atau musik berasal.
5

Material yang dipilih adalah stainless steel, metal adalah material yang solid, tegas dan kuat, sama seperti sifat musik metal. Aplikasi metal telah banyak diterapkan pada asesoris yang identik dengan musik metal, contohnya:

Gambar 2: Asesoris Musik Metal di Pasaran 3.1.2. Sketsa Desain

Gambar 3: Sketsa Desain I

Gambar 4: Sketsa Desain II

Gambar 5: Sketsa Desain III


7

3.1.3. Model Akhir

Gambar 6: Sketsa Final Setelah melalui proses asistensi dan evaluasi dari pengamat, inilah desain final KAIA 3.1.4. Proses Produksi

Gambar 7: Gambar Teknik


8

Gambar 8: Model dari Duplex

Gambar 9: Rangka Stainless Steel

Gambar 10: Pembengkokan Slot

Gambar 11: Menghilangkan Bekas Las dan Debu

Gambar 11: Menyatukan Seluruh Komponen

3.2. HASIL DESAIN 3.2.1. Prototip

Gambar 12: Prototip Produk Tampak Depan 3.2.2. Penggunaan

Gambar 13: Cara Penggunaan Produk

10

3.3. EVALUASI PENGGUNA 3.3.1. Pendapat Peminat/Pemakai/Pembeli/Pengamat Harga produksi sangat murah, padahal produk ini dapat dijual dengan harga tinggi Tanduk asli? Wah keren jadi kaya memanfaatkan limbah gitu ya, cool METAL BANGET BROH!!! Perbaiki kerapian slot CD dan DVDnya Perpaduan metal dan bahan alaminya cetar banget! Tambahkan atap pada kepala domba Wah cihuy nih, ditunggu pamerannya Sangat cocok untuk fans band metal Eksplorasi lagi bagaimana cara penggunaan, dalam hal ini pemasangan produk ke dinding, usahakan jangan menggunakan paku, dapat merusak media Ukurannya pas, stilasinya berhasil Wah bisa ngaca, tepat guna

11

BAB IV RANCANGAN BIAYA

1. Modelling Duplex 3mm Isolasi kertas Lasercut = Rp 4.000,- /lmbr x 2 lembar = Rp 3.000,-/roll = Rp 3.000,-/mnt x 5 menit = Rp = Rp = Rp 8.000,3.000,15.000,-

2. Rangka Stainless Steel 1 mm + Ongkos kerja = Rp 400.000,-

3. Tanduk Domba Tanduk domba = Rp 0,-

4. Transport Biaya kirim tanduk Transportasi kontrol produksi = Rp = Rp 18.000,40.000,-

TOTAL BIAYA

Rp 484.000,-

12

You might also like