You are on page 1of 19

GEOMETRI BIDANG

TUGAS MATA KULIAH MATEMATIKA Dosen: Nuryake, M.Pd

Oleh: Muhammad Farid Ardiansyah Satriyo Wahyu Hajar 09502244015 09502244018

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2012


1

PEMBAHASAN
Geometri (dari bahasa Yunani ; geo = bumi, metria = pengukuran) secara harafiah berarti pengukuran tentang bumi, adalah cabang darimatematika yang mempelajari hubungan di dalam ruang. Dari pengalaman, atau mungkin secara intuitif, orang dapat mengetahui ruang dari ciri dasarnya, yang diistilahkan

sebagai aksioma dalam geometri. 1. PENJELASAN TENTANG PRISMA Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang yang sejajar ( bidang alas dan bidang atas ) dan oleh bidang lain yang saling berpotongan menurut rusukrusuk sejajar. Jenis Jenis Prisma : Berdasarkan bentuk bidang alas, prisma dapat disebut sebagai prisma segi- n : - Jika bidang alasnya berbentuk segitiga disebut prisma segitiga - Jika bidang alasnya berbentuk segiempat disebut prisma segiempat dan setrusnya. - Jika prisma yang bidang alasnya jajaran genjang disebut prisma pararelepipedum.

Ditinjau dari rusuk-rusuk prisma, prisma dapat disebut sebagai : - Prisma tegak adalah prisma yang rusuk-rusuk tegaknya tegak lurus terhadap bidang alas. - Prisma miring adalah prisma yang rusuk-rusuk tegaknya tidak tegak lurus terhadap bidang alas. Contoh gambar sebagai berikut :

Sifat sifat prisma tegak, prisma miring, dan prisma sigi- n beraturan : 1. Bidang alas dan bidang atasnya sejajar serta bentuknya sama dan sebangun. 2. Bidang sisi tegak berbentuk jajargenjang. 3. Semua rusuk tegak sejajar dan sama panjang. 4. Semua bidang diagonalnya berbentuk jajargenjang. 5. Benyak bidang diagonal pada prisma segi-n adalah n/2(n-3). 6. Banyak diagonal ruang pada prisma segi-n adalah n(n-3)

Luas selubung prisma segi-n beraturan = (keliling bidang alas segi-n) x (panjang rusuk tegak ) Luas Permukaan Prisma = (luas bidang alas + luas selubung + luas bidang alas) 2 volume prisma = volume balok 2 volume prisma = panjang x lebar x tinggi Volume prisma = x panjang x lebar x tinggi Volume prisma = (1/2 x luas alas balok) x tinggi Volume Prisma = Luas alas x tinggi Contoh soal : 1. Hitunglah volume prisma segilima jika luas alasnya 50cm dan tingginya 15cm! Jawab : Diket : Luas alas = 50 cm Tinggi = 15 cm
2 2

Dihit : Volume prisma ? Hitungan : Volume prisma = luas alas x tinggi 2 = 50 cm x 15 cm 3 = 750 cm 3 Jadi, volume prisma segilima adalah 750 cm

Jaring-jaring prisma :

( jaring-jaring prisma segitiga)

( jaring-jaring prisma segilima)

(jaring-jaring prisma segienam)

2. PENJELASAN TENTANG KUBUS

Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi berbentuk persegi yang kongruen.

h e d f

b Kubus abcdefgh mempunyai : 6 sisi kubus : abcd, abef, adeh, bcfg, cdgh, efgh. 12 rusuk, rusuk alas : ab, bc, cd, ad. rusuk atas : ef, fg, gh, eh. rusuk tegak : ae, bf, cg, dh. 8 titik sudut : a dengan g, b dengan h, c dengan e, d dengan f. 12 buah diagonal sisi : ac dan bd, eg dan fh, af dan be, ch dan dg, bg dan cf, ah dan de. 4 buah diagonal ruang : ag dan ce, bh dan df. 6 buah bidang diagonal : abgh, acge, adgf, bche, bdhf, dan cdef.

Luas Permukaan Kubus = 6 x S2 Keliling Kubus Volume Kubus = 12 x S = Luas alas x tinggi = S2 x S = S3

Contoh soal : 1. Hitung volume kubus yang mempunyai rusuk 9 cm! Jawab : Diket : Sisi = 9 cn Dihit : Volume kubus ? Hitungan : Volume = S3 = 9 x 9 x 9 = 729 cm3 Jadi, volume kubus sebesar 729 cm3 5

Jaring-jaring kubus :

3. PENJELASAN TENTANG BALOK Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 bidang datar yang masingmasing berbentuk persegi. H E
D A B

G F
C

Balok ABCD EFGH dibatsi oleh 6 buah bidang datar yang berbentuk persegi yaitu : ABCD, ABFE, DCGH, EFGH, BCGF dan ADHE. Panjang balok (AB), lebar balok (BC), tinggi balok (AE). Balok ABCD EFGH mempunyai : 6 sisi balok : ABCD, EFGH, BCFG, ADEH, ABEF, CDGH. 12 rusuk balok : (AB, EF, CD, GH) (BC, AD, EH, FG) (AE, BF, CG, DH). 8 buah titik sudut : A, B, C, D, E, F, G, H. 12 buah diagonal sisi : (AC, BD, EG, FH) (AF, BE, DG, CH) (AH, DE, BG, CF), dimana AC AF AH 4 buah diagonal ruang : AG, BH, CE, DF 6 buah bidang diagonal : ACGE dan BDHF, AFGD dan BEHC, BGHA dan DFED. Luas permukaan balok = 2 x {(p x l) + (p x t) + (l x t)}cm Volume balok Contoh soal : 1. Sebuah balok mempunyai panjang 5 cm, lebar, 3 cm tinggi 4 cm, hitunglah volume balok tersebut! Jawab : Diket : panjang : 5 cm, lebar : 3 cm, tinggi : 4 cm. Dihit : Volume balok? Penyelesaian : Volume Balok = (p x l x t)cm =(5x3x4) = 60 cm Jadi volume balok tersebut adalah 60 cm
3 3 3 3

= ( p x l x t ) cm

Jaring-jaring balok :

4. PENJELASAN TENTANG LIMAS Limas adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi (n) dan segitigasegitiga yang mempunyai titik puncak persekutuan di luar bidang segi (n). Garis t disebut tinggi limas dan titik T disbut titik puncak.

Seperti prisma, nama limas juga berdasarkan jumlah segi (n) sisi alasnya. Apabila alas limas berupa segi (n) beraturan dan tiap sisi tegak merupakan segitiga sama kaki yang beraturan, maka limasnya disebut limas segi (n) beraturan.

Macam-macam limas : Limas sembarang yaitu limas yang bidang alasnya berbentuk segi-n sembarang dan titik puncaknya sembarang. Limas beraturan yaitu limas yang bidang alasnya berbentuk segi-n beraturan dan proyeksi titik puncaknya berimpit dengan titik pusat bidang alas. 8

Unsur-unsur yang dimiliki limas : titik sudut, rusuk, dan bidang isi. Ciri-ciri limas : 1. Bidang atas berupa sebuah titik. 2. Bidang bawah berupa bidang datar. 3. Bidang sisi tegak berupa segitiga.

Sifat-sifat limas beraturan : 1. Unsur yang dimiliki adalah titik sudut, rusuk dan bidang sisi. 2. Limas segi-n beraturan mempunyai alas berupa segi-n beraturan, dimana : semua rusuk tegaknya sama panjang, semua sisi tegaknya kongruen, semua apotemanya sama panjang (apotema = jarak titik puncak ke titik alas) 3. Tinggi limas adalah jarak dari titik puncak ke proyeksinya pada alas limas. 4. Titik puncak limas adalah titik temu bidang sisi tegaknya yang berbentuk segitiga.

Luas limas = jumlah luas sisi tegak + luas alas

Volume limas dapat ditentukan dengan membelah sebuah kubus bersisi r menjadi enam buah limas yang kongruen, dimana : Tinggi limas = rusuk kubus r = 2 x tinggi limas

maka :

Volume kubus = 6 x volume limas volume limas = 1/6 x volume kubus = 1/6 x r3 = 1/6 x r2 x r = 1/6 x r2 x 2tinggi = 1/3 x r2 x tinggi Volume limas = 1/3 x luas alas x tinggi

Contoh limas :

Pada gambar disamping menunjukkan limas segiempat yang memiliki : 5 titik sudut = A, B, C, D, dan T = 1 sisi alas (ABCD) 4 sisi tegak (TAB,TBC,TCD,TAD)

5 bidang sisi

4 rusuk alas 4 rusuk tegak

= (AB, BC, CD, DA) = (AT, BT, CT, DT)

Pada gambar disamping menun jukkan limas segilima T yang mempunyai : 6 titik sudut E 6 bidang sisi = A, B, C, D, E, dan T = alas (ABCDE) tegak (TAB,TBC,TCD,TDE,TAE) A D 5 rusuk alas 5 rusuk tegak B C = AB, BC, CD, DE, EA = AT, BT, CT, DT, ET

Pada gambar disamping menunjukkan limas segienam T yang mempunyai : 7 titik sudut 7 bidang sisi F E = A, B, C, D, E, F, dan T = alas (ABCDEF) tegak (TAB,TBC,TCD,TDE,TEF, TAF) A B C D 6 rusuk alas 6 rusuk tegak = (AB, BC, CD, DE, EF, AF) = (AT, BT, CT, DT, ET, FT)

10

Contoh soal :

Diket :

r = 15 cm t = 20 cm

Dihit : Luas limas? 20 D C 15

A Penyelesaian : Luas alas = sisi x sisi = 15 x 15 = 225 cm2

15

Luas limas = jumlah luas sisi tegak x luas sisi = (4 x 150 cm2) + 225 cm2 = 600 cm2 + 225 cm2 = 825 cm2 Jadi luas sisi limas = 825 cm2

Luas segitiga = x alas x tinggi = x 15 x 20 = 150 cm2 Jaring-jaring limas : (jaring-jaring limas segilima)

(jaring-jaring limas segiempat)

(jarring-jaring limas segienam)

11

5. PENJELASAN TENTANG LIMAS SEGITIGA

Limas segitiga adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh 4 buah bidang datar (masing-masing berbentuk segitiga), sebuah segitiga bertindak sebagai alas dan 3 buah lainnya bertindak sebagai bidang-bidang sisi tegak.

Limas segitiga T.ABC mempunyai : 4 titik sudut = A, B, C, T 4 bidang sisi = ABC, ABT, BCT, ACT 6 rusuk = AB, BC, CA, AT, BT, CT Jenis-jenis limas segitiga atau bidang empat : 1. Limas segitiga sembarang adalah suatu bangun segitiga sembarang dan titik puncaknya sembarang. 2. Limas segitiga tegak adalah suatu bangun segitiga yang salah satu rusuknya tegak lurus pada bidang alas tepat pada salah satu titik sudut bidang alas. 3. Limas segitiga siku-siku adalah suatu bidang empat dengan ketiga buah rusuk yang bertemu pada satu titik saling tegak lurus. 4. Limas segitiga orthogonal adalah suatu bangun segitiga yang dengan sepasang rusuk yang saling berhadapan dan bersilangan saling tegak lurus. 5. Limas segitiga sama sisi adalah suatu bidang empat dengan keempat bidang segitiganya kongruen. Luas permukaan limas = (luas T.AB + luas T.AC + luas T.BC) + luas ABC Luas permukaan limas = jumlah luas sisi tegak + luas alas Volum limas = 1/3 x luas alas x tinggi

12

Contoh soal : 1. Hitunglah volum limas yang mempunyai tinggi 30 cm dan luas alas 100 cm Jawab : Diket : Luas alas = 100 cm , tinggi = 30 cm Dihit
: 2 2

Volume limas?

Penyelesaian : Volume limas = 1/3 . luas alas. tinggi Volume limas = 1/3 x 100 cm x 30 cm Volume limas = 1000 cm
3 3 2

Jadi volume limas adalah 1000 cm

Jaring-jaring limas segitiga :

6. 13

7. PENJELASAN TENTANG BIDANG EMPAT BERATURAN

Bidang empat beraturan adalah suatu bidang empat yang semua rusuknya sama panjang. Misalkan bidang empat tersebut adalah T.ABC. Dimana TA = TB = TC = AB = BC = AC T

D A c a C

B Luas alas = AB sin C = =

x x

6 x 6 sin 60 0 6 x 6 x 3

= 93 Sin C diperoleh dari menarik garis tinggi BD AC : Pada segitiga ABD terdapat BD = c sin A Pada segitiga BCD terdapat BD = a sin C, dimana c sin A = a sin C.

Bangun bidang empat beraturan diperoleh dengan cara memproyeksikan T pada bidang alas ABC. Misalkan proyeksi T pada alas adalah T. Jadi tinggi bidang empat tersebut adalah TT. Dari titik A ditarik garis tegak lurus BC. Proyeksi A pada garis BC tersebut adalah A. AA = AB AB
2 2

= 33
2 2

AT = 2/3 AA / TA = 1/3 AA = 3 TA = 3 3 sehingga TT = AT (TA) = 27 3 = 26


3

Volum bidang empat beraturan = 1/3 x luas alas x tinggi = 1/3 x 93 x 26 = 182 cm 14

8. RUMUS BOLA Menemukan rumus bola dengan menggunakan konsep prinsip Cavalieri, menyatakan bahwa Jika dua bangun ruang memiliki luas bidang irisan yang sama jika diiris pada ketinggian yang sama, maka kedua bangun ruang tersebut memiliki volume yang sama. Dengan menggunakan prinsip ini, akan didemonstrasikan bahwa kedua bangun ruang di bawah ini memiliki volume yang sama.

Untuk menghitung nilai x pada gambar di atas, digunakan Teorema Pythagoras: x2 + 92 x2 x2 x2 x = 152 = 152 92 = 225 81 = 144 = 12

Sehingga luas dari bidang irisan lingkaran adalah, Llingkaran = r2 = (12)2 = 144 Kemudian akan dihitung luas bidang irisan cincin pada gambar kanan di atas. Karena tinggi dan jari-jari kerucut adalah sama, maka segitiga siku-siku besar di atas adalah segitiga sama kaki. Demikian juga dengan segitiga siku-siku yang kecil. Sehingga diperoleh y = 9. Lcincin = R2 r2 = (152) (92) = (225 81) = 144 Pada penghitungan di atas menunjukkan bahwa kedua bidang irisan di atas memiliki luas yang sama. 15

Latihan 1. Suatu setengah bola yang berjari-jari 15 cm diiris dari ketinggian 12 cm. Tentukan luas bidang irisan yang terbentuk. 2. Suatu tabung dikurangi kerucut yang memiliki tinggi dan jari-jari 15 cm diiris dari ketinggian 12 cm. Tentukan luas bidang irisan yang terbentuk. Pada pembahasan sebelumnya ditunjukkan bahwa dua bidang irisan dari dua bangun datar setengah bola dan tabung dikurangi kerucut memiliki luas yang sama jika diiris dengan ketinggian 9 cm dari alas. Pada latihan, juga ditunjukkan bahwa kedua bidang irisan pada soal nomor 1 dan 2 memiliki luas bidang irisan yang sama. Kemudian logis jika muncul suatu dugaan bahwa bidang irisan dari setengah bola dan tabung dikurangi kerucut memiliki luas yang sama apabila diiris dari ketinggian yang sama. Untuk mendemonstrasikan bahwa setengah lingkaran dengan jari-jari r dan tabung dikurangi kerucut yang memiliki tinggi dan jari-jari r, memiliki luas bidang irisan yang sama jika diiris dengan sebarang ketinggian h dari alas, akan ditemukan luas bidang irisan dari masing-masing bangun ruang tersebut dari ketinggian h.

Luas dari bidang irisan yang berbentuk lingkaran adalah x2. Dengan menggunakan Teorema Pythagoras, diperoleh x2 + h2 = r2. Sehingga x2 = (r2 h2). Dengan sedikit perhitungan aljabar, diperoleh luas bidang irisan lingkaran adalah (r2 h2).

Luas dari bidang cincin adalah r2 y2. Akan tetapi, karena x dan yadalah kaki-kaki dari segitiga sama kaki, maka y = x. Sehingga diperoleh luas cincin adalah (r2) (h2). Dengan pemfaktoran diperoleh, (r2 h2)

16

Karena dipilih sebarang tinggi, dan kedua bidang irisan di atas memiliki luas (r2 h2), maka kedua bangun ruang di atas (setengah bola dan tabung dikurangi kerucut) memiliki volume yang sama, berdasarkan Prinsip Cavalieri. Volume dari tabung dikurangi kerucut dapat dihitung dengan mengurangkan volume tabung dengan volume kerucut. Volume yang diperoleh sama dengan volume setengah lingkaran.

=Axt = (r2)r Vtabung = r3 Vkerucut

= (1/3)A x t = (1/3)(r2)r = (1/3)r3

Sehingga, volume dari tabung dikurangi kerucut adalah r3 (1/3)r3 atau (2/3)r3. Dengan menggunakan Prinsip Cavalieri, setengah bola juga memiliki volume (2/3)r3. Karena volume bola adalah dua kali volume setengah bola, maka dapat diperoleh volume bola. Nyatakan kesimpulanmu pada konjektur berikut ini. Volume bola yang berjari-jari r adalah ?. (Konjektur Volume Bola)

17

1. Kesimpulan Dari penjelasan yang jelas dibahas tentang bangun ruang sisi datar, kami dapat menyimpulkan banyak benda-benda berbentuk bangun ruang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kita bisa menghitung luas suatu ruangan dengan menggunakan luas kubus, dan masih banyak lagi yang bisa kita hitung dengan menggunakan rumus-rumus yang telah kami jelaskan.

2. Saran Kami sangat senang jika para pembaca bisa merasakan manfaat dari materi yang telah kami bahas dan kami menyarankan agar bisa dipelajari dengan baik untuk kepentingan diri dan demi terkuasainya materi bangun ruang agar melancarkan proses belajar mengajar dalam materi ini. Dan apabila ada kekurangan dalam pembahasan ini, kami mengharapkan kritik dan saran dari saudara sekalian.

18

DAFTAR PUSTAKA
Tamrin, Drs. 2003. Rahasia Penerapan Rumus. Surabaya : Gitamedia Press. http://www.e-dukasi.net/ Ronal Sitorus. 2007. Yrama Indah. http://id.wikipedia.org/wiki/Geometri http://berbagi-berbakti.blogspot.com/2012/03/materi-geometri-ruang.html http://yos3prens.wordpress.com/2012/08/11/menemukan-rumus-volume-bola/

19

You might also like