You are on page 1of 7

1

BAB I PENDAHULUAN Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas Jatipuro merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di Kabupaten Karanganyar untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Visinya adalah Menjadi Puskesmas unggulan dengan pelayanan prima dan diminati seluruh masyarakat. Bagian Pendidikan Dokter Profesi IKM Fakultas Kedokteraan Universitas Sebelas Maret telah bekerjasama dengan Puskesmas Jatipuro dengan tujuan agar para calon dokter dapat mempelajari secara langsung struktur, fungsi, manajemen dan administrasi Puskesmas; merencanakan dan melakukan upaya pencegahan penyakit baik pencegahan primer, sekunder, maupun tersier pada level individu keluarga maupun komunitas; menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan; membuat perencanaan dan evaluasi program penanggulangan masalah kesehatan dan masalah yang berdampak pada kesehatan komunitas; melakukan tugas pokok dan fungsi dokter pelayanan primer dalam sistem kesehatan.

BAB II KEGIATAN YANG DILAKUKAN Kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Jatipuro dilaksanakan selama tiga minggu yaitu sejak Senin, 28 Mei 2012 hingga Sabtu 16 Juni 2012. Kegiatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut : Pada hari Sabtu, 26 Mei 2012 pukul 08.00 kelompok kami bertemu dengan Kepala Puskesmas Jatipuro, yaitu dr. Kristanto Setyawan untuk melakukan briefing tentang kegiatan yang akan kami lakukan dalam tiga minggu ke depan. Beliau menjelaskan tentang program-program yang ada di Puskesmas Jatipuro. Antara lain enam program wajib yaitu Pengobatan (Umum dan Gigi), KIA, Kesehatan Lingkungan (Kesling), Promosi Kesehatan (Promkes), Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), dan Gizi. Selain itu juga program-program pengembangan seperti Home Visit, UKS, dan Posyandu. Pada hari Senin, 28 Mei 2012 kami dibimbing oleh dr. Widodo S. Budi untuk menjalani orientasi dan diperkenalkan dengan penanggungjawab masing-masing program di Puskesmas. Kemudian kami diminta untuk membuat jadwal giliran jaga di masing-masing ruang selama menjalani kepaniteraan klinik di Puskesmas Jatipuro, yaitu ruang Balai Pengobatan, ruang KIA, ruang Gigi, ruang Rawat Inap, serta ruang Apotek dan Laboratorium. Pada hari Selasa, 29 Mei 2012 pukul 10.00 kami mendapatkan bimbingan dari Ibu Sudaryanti tentang Imunisasi. Beliau menjelaskan bahwa pemberian imunisasi dasar di Puskesmas Jatipuro dilaksanakan setiap hari Senin dan Rabu. Khusus untuk hari Senin, hanya melayani DPT dan Polio. Selain imunisasi dasar, dilayani setiap hari, contohnya adalah pemberian imunisasi TT bagi para calon pengantin wanita. Pemberian imunisasi dilakukan di ruang KIA. Pada hari Rabu, 30 Mei 2012 pukul 10.00 kami mendapatkan bimbingan dari drg. Aji mengenai kesehatan gigi dan mulut. Beliau menjelaskan bahwa di puskesmas ini paling banyak kasus pulpitis (radang ruang pulpa). Selanjutnya kami mendapatkan bimbingan oleh Bapak Suparto mengenai Promosi Kesehatan, P2PL, Jamkesmas. Tentang Promkes, yang disampaikan oleh Beliau di antaranya adalah perilaku bersih sehat, Desa Siaga Sehat dan Sejahtera (DS3), dan alat pelindung diri (APD). Bimbingan berlangsung cukup lama karena Beliau juga menjelaskan mengenai Pengendalian Penyakit Menular (P2M) yang merupakan salah satu bagian dari program P2PL. Pada hari Jumat, 1 Juni 2012 kami mendapatkan bimbingan dari Ibu Sri Mulyati mengenai KB dan Kesehatan Reproduksi (Kespro). Kemudian kami dijelaskan tentang pemasangan KB implan, alat kontrasepsi dalam rahim, KB suntik, dan pil KB.

Hari Senin, 4 Juni 2012 kami mendapatkan bimbingan dari dr. Mugiman mengenai pengobatan rasional. Meliputi kriteria pengobatan rasional dan penyebab timbulnya pengobatan irasional. Di akhir bimbingan Beliau memberikan soal-soal berupa kasus yang harus kami selesaikan sebagai bahan latihan. Pada hari Rabu, 6 Juni 2012 kami mendapatkan bimbingan mengenai Kesehatan Lingkungan oleh Ibu Rahma. Beliau menjelaskan tentang salah satu program penggalakan jamban sehat yaitu program pemicuan. Program ini tidak memberikan bantuan jamban, tetapi memberikan pendidikan dan rasa malu kepada warga sehingga timbul keinginan untuk memiliki jamban sehat. Pada siang harinya, kami mendapatkan bimbingan dari dr. Kristanto mengenai tugas-tugas sebagai kepala puskesmas. Salah satu yang Beliau sampaikan yaitu adanya perubahan fungsi dari kepala puskesmas yang dulunya sebagai dokter fungsional dan struktural, kini hanya sebagai dokter struktural saja. Beliau juga menjelaskan tentang sistem pembayaran di Puskesmas Jatipuro. Sistem pembayaran yang digunakan oleh puskesmas ini adalah melalui Jamkesmas, Jamkesda, Jampersal, ataupun pembayaran out of pocket untuk pasien umum. Pada hari Kamis, 7 Juni 2012 kami mendapatkan bimbingan oleh Bapak Ngadiyo mengenai gizi. Terdapat empat kegiatan yang dilakukan oleh bagian gizi Puskesmas Jatipuro, yang pertama program perbaikan gizi, penanganan KEP pada ibu hamil, penanganan anemia pada ibu hamil, dan program pemberian garam beryodium. Terdapat satu program yang belum berjalan dengan baik yaitu program pojok gizi. Pada hari Jumat, 8 Juni 2012 kami mendapatkan bimbingan terakhir oleh dr. Widodo S. Budi tentang P2KT meliputi sumber dana, pengeluaran dana, dan manajemen di antaranya perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Terlepas dari semua bimbingan yang diberikan, kami juga diikutsertakan dalam kegiatan di luar puskesmas. Antara lain Home Care, berkunjung ke PKD, ikut dalam kegiatan di Posyandu, memberikan penyuluhan kepada ibu PKK dan kader gizi di Jatipurwo tentang demam chikungunya dan kanker cervix, memberikan penyuluhan kepada ibu di Posyandu tentang diare, dan ikut serta dalam pembinaan dokter kecil di Puskesmas. Dalam kegiatan Home Care kami menangani dua keluarga dengan kasus gangguan jiwa dan kasus TB Paru didampingi oleh bidan desa dan Mbak Rachel yang dengan sabar mengantar kami bolak-balik ke rumah warga dan selanjutnya kembali ke puskesmas. Selebihnya kami juga diizinkan untuk melakukan tindakan-tindakan medis seperti memberikan imunisasi, memberikan KB suntik, melepas IUD, menulis resep, dan menjahit luka yang diawasi langsung oleh penanggungjawab program dan dr. Kristanto Setyawan selaku Kepala Puskesmas Jatipuro.

BAB III PEMBAHASAN Selama tiga minggu di Puskesmas Jatipuro, Karanganyar, kami mendapatkan banyak sekali ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga dan bermanfaat sebagai bekal untuk menjalani profesi sebagai seorang dokter. Pihak puskesmas memberikan banyak sekali fasilitas dan dukungan kepada kami untuk menimba wawasan ilmu dan pengalaman tentang kegiatan UKM dan UKP. Wawasan ilmu kami dapatkan sebagian besar dari bimbingan yang diberikan oleh penanggung jawab program di Puskesmas dan kepala puskesmas. Kami juga mendapatkan wawasan pengetahuan saat kegiatan di lapangan dari bidan desa dan kader desa di lingkungan tempat kami berkunjung. Pengalaman yang kami dapatkan di dalam puskesmas berupa tindakan medis yang dilakukan di IGD, balai pengobatan, poli gigi, dan KIA. Pengalaman di luar puskesmas berupa penyuluhan yang menjadi pengalaman berharga bagi kami untuk belajar untuk mampu memahami, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan masyarakat sehingga timbul sambung rasa dan saling percaya antara pemberi pelayanan kesehatan dan masyarakat. Dalam mengikuti program KIA di Puskesmas Jatipuro, kami diberikan bimbingan tentang program imunisasi dan KB yang dilakukan oleh Puskesmas Jatipuro. Program imunisasi dasar yang dilakukan setiap dua kali seminggu yaitu pada hari senin dan rabu memberikan kesempatan bagi kami untuk bisa mempraktikan cara memberikan imunisasi yang benar. Dari hasil diskusi kami dan Bu Sudaryanti selaku pembimbing imunisasi, pelayanan imunisasi ini terkendala dengan fasilitas ruang KIA yang sempit. Kapasitas ruangan yang minim ini menyebabkan penyimpanan peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan imunisasi tidak dapat disimpan di ruang pelayanan KIA, sehingga petugas vaksin harus bolak-balik ke ruang penyimpanan. Disamping itu tidak adanya tempat cuci tangan di ruang KIA juga menjadi kendala karena petugas harus cuci tangan di luar. Program KB yang sering dilakukan oleh Puskesmas Jatipuro diantaranya adalah KB suntik, KB pil, dan KB implan. Jarang sekali masyarakat yang mau menggunakan IUD, padahal jenis KB ini dinilai sangat efektif dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama (10 tahun). Menurut Bu Sri Mulyati, banyak masyarakat yang tidak mau memakai IUD karena pakewuh ketika pemasangannya, merasa tidak nyaman, dan banyak alasan lainnya yang hanya didasarkan pada perasaan saja padahal belum dicoba. Untuk itu, menurut kami perlu diberikan pengertian dan edukasi mengenai jenis KB yang tidak lama lagi akan menjadi salah satu program pemecahan Rekor MURI ini. Balai pengobatan umum dan gigi menurut kami merupakan program yang wajib ada dalam setiap institusi pelayanan kesehatan, termasuk puskesmas.

Bimbingan tentang kesehatan gigi dan mulut yang diberikan oleh drg. Aji memberikan kami gambaran tentang kondisi masyarakat yang masih belum paham tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta pentingnya melakukan pemeriksaan gigi secara rutin. Sebagian besar pasien yang datang ke poli gigi ini sudah sampai tahap pulpitis. Menurut drg. Aji masyarakat sangat perlu diberikan edukasi atau penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, hanya saja kendala di Puskesmas ini adalah jumlah tenaga kesehatan khususnya dokter gigi sangat kurang, sehingga kesulitan untuk mengatur waktu antara kegiatan lapangan dan kegiatan di Puskesmas. Bimbingan tentang kegiatan di balai pengobatan umum disampaikan oleh dr. Mugiman. Beliau menjelaskan tentang pengobatan rasional yang dilakukan di Puskesmas dan penyebab munculnya pengobatan irasional oleh dokter dikarenakan tidak digunakannya pedoman, tidak memanfaatkan penunjang diagnosis, kurangnya kesediaan obat, dan kurangnya pembinaan. Dari situ kami mendapatkan pelajaran bahwa menjalani profesi dokter berarti menjalankan sebuah komitmen untuk terus belajar dan terus mengembangkan ilmu sesuai dengan kemajuan zaman. Program Promosi Kesehatan (promkes) dan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) merupakan program yang sangat banyak jenisnya. Dalam program promkes terdapat tiga kegiatan yaitu PHBS, DS3, dan APD. Sedangkan P2PL terdiri dari Pengendalian TB, Kusta, DB, Chikungunya, Flu Burung, penjaringan di sekolah, dan penyuluhan tentang kespro, napza, dan HIV/AIDS yang dilaksanakan setiap tahun. Bisa kami bayangkan betapa sibuknya penanggung jawab program ini. Menurut Bapak Suparto selaku pembimbing kami, beliau banyak dibantu oleh bidan desa dan kader setempat. Beliau juga bertanggung jawab terhadap salah satu sistem pembayaran di puskesmas yaitu Jamkesmas. Dari hasil diskusi kami dengan beliau, tanggung jawab jamkesmas yang seharusnya diberikan kepada tenaga administrasi. Dari hasil diskusi kami dengan pembimbing program gizi dan kesling sudah berjalan dengan baik. Meskipun target cakupan yang masih belum dicapai dengan stabil, dari hasil laporan yang kami terima dari pembimbing program, secara garis besar program ini sudah berjalan baik dan mendapat sambutan baik pula dari masyarakat setempat. Hanya saja, kami belum mendapatkan kesempatan untuk melakukan kegiatan skrining di sekolah karena kendala waktu yang tidak tepat. Akhirnya kami hanya bisa berterima kasih atas sambutan yang sangat baik dan dukungan terhadap pembelajaran kami khususnya kepada dr. Kristanto selaku kepala puskesmas yang sudah banyak memberikan bekal dan fasilitas kepada kami untuk menimba ilmu dan pengalaman. Kemudian kepada dr. Widodo yang sudah dengan sabar membimbing kami dan membantu kami dalam mencari data yang dibutuhkan sebagai bahan pembelajaran.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kegiatan kepaniteraan klinik di Puskesmas Jatipuro, Karanganyar, selama tiga minggu berjalan sangat baik dan lancar. 2. Bimbingan yang diberikan secara lengkap dan sesuai dengan pedoman yang disampaikan oleh pihak fakultas. 3. Fasilitas yang diberikan oleh pihak puskesmas sangat banyak memberikan bekal bagi peserta kepaniteraan klinik untuk menjalani profesi dokter selanjutnya. 4. Semua program wajib di Puskesmas Jatipuro telah berhasil diikuti dengan baik, hanya saja terdapat beberapa program yang cukup menarik namun belum dapat diikuti karena kendala waktu yang tidak tepat. B. Saran 1. Ruangan seperti KIA sebaiknya diperluas lagi agar segala tindakan yang dilakukan disana dapat kami saksikan dengan jelas tidak perlu antri sesama peserta kepaniteraan klinik terlebih kegiatan imunisasi dasar yang hanya dilakukan seminggu dua kali. 2. Sebaiknya peserta kepaniteraan klinik menginap di wilayah sekitar puskesmas agar akses ke puskesmas lebih mudah, mengingat Puskesmas Jatipuro memiliki rawat inap dan IGD, kegiatan jaga IGD dapat memberikan pengalaman yang lebih banyak lagi. 3. Sebaiknya fakultas memberikan pedoman dan panduan yang lebih jelas lagi mengenai kegiatan kepaniteraan klinis di Puskesmas, termasuk kompetensi yang harus dicapai khususnya saat bertugas di Puskesmas agar kegiatan ini lebih terarah dan lebih bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

You might also like