You are on page 1of 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi 1. Pasar Terdapat satu pasar yang masuk wilayah kerja puskesmas ngampilan yaitu pasar senen. Pasar senen ini terletak di dekat komplek asrama polri pathuk, yogyakarta. Pasar ini bukanlah bangunan yang memang diperuntukan untuk pasar, namun hanyalah sebuah gang sempit diantara komplek rumah. Di pasar ini tidak dipisahkan berdasarkan jenis barang yang dijual sehingga menyebabkan keadaan pasar terlihat tidak tertib. Para pedagang berjualan dipinggir disepanjang gang sempit. Di pasar senen tidak terdapat fasilitas sanitasi yang memadai, tidak ada toilet yang seharusnya ada di setiap pasar. Tempat penampungan sampah sementarapun hanya dibuat menumpuk seadanya di ujung lorong, sehingga menimbulkan bau yang sangat menyengat, dapat juga menimbulkan perkembangan vektor penyakit. Pedagang di pasar ini ada yang menggunakan kios, ada juga yang hanya di pinggir gang kemudian menggunakan terpal sebagai pelindungnya. Jika hujan turun deras maka air hujan akan menggenang. 2. Salon Kecantikan Salon new look terletak di jalan bhayangkara. Dengan bangunan berukuran 8 x 9 meter dan jumlah kursi 6 buah, serta jumlah dipan 2 buah. Salon New Look memiliki karyawan 3 orang. Tamapk bangunan dari luar kokoh dengan warna yang terang, dan juga bersih. Sehingga salon terlihat sangat nyaman untuk dimasuki. Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam proses penyalonan disusun secara tertata dan rapi. Sumber bahan-bahan yang digunakan dalam proses penyalonan berasal dari merk-merk terkenal yang dapat dipercaya dan dpertanggungjawabkan kualitasnya. Handuk untuk setiap pelanggan tersedia dalam jumlah yang cukup, dan peralatan yang digunakan dilakukan pencucian setiap hari.

25

26

Letk salon yang startegis karena berada di pinggir jalan raya persis, memudahkan pelanggan untuk dating ke salon ini. dan terlihat dari luar bangunannya koko. Didalam salon terlihat bersih. 3. Tempat Ibadah : a. Masjid Masjid bhayangkara terletak di areal komplek asrama polri pathuk. Masjid ini terletak dipinggir jalan raya sehingga jika waktu sholat tiba banyak yang datang ke masjid ini. Bangunan ini terdapat pagar yang digunakan untuk penanda batas masjid dan jalan yang ada disekitarnya. Masjid ini terlihat bersih, ini terbukti tiap harinya ada yang membersihkan masjid. Sedangkan untuk tempat sampah yang ada belum memenuhi persyaratan yang kedap air dan tertutup. Bangunan masjid terlihat tidak terlalu besar, konstruksinya kokoh, namun pencahayaannya kurang masih terlihat agak gelap jika lampu tidak dinyalakan. Terdapat gudang untuk menyimpan ala-alat keperluan masjid, terlihat bersih. Karpet dan lantai yang adapun terlihat bersih. Terdapat langit-langit dan terlihat cerah warna catnya.

b. Gereja Gereja kristen Indonesia Ngupasan banguannya terlihat megah in terbukti saat masuk kedalam didalam pun terlihat megah. Kursi-kursi tertatarapi dan bersih, kamarmandi jumlahnya banyak namun antara pria dan wanita tidak dipisah. Geraja ini dibersihkan secara berkala, sehingga gereja diluar maupun didalam terlihat bersih dan terawat.

4. Rumah Makan Rumah makan yang digunakan inspeksi sanitasi yaitu bakso pak uzzan yang terletak di pinggir jalan K.H. Agus Salim. Lebih tepatnya menyebut warung bakso karena tempatnya yang kecil. Warung ini menyediakan mie ayam, bakso dan aneka minuman. Karena warung bakso ini yang terletak di pinggir jalan besar maka banyak polutan yang dapat

27

masuk ke warung sehingga menyebabkan makanan dalam warung kemungkinan masih dapat tercemar. Tidak ada ventilasi dalam ruangan sehingga jika masuk kedalam ruangan terasa panas menyebabkan kurang nyaman untuk duduk berlamaan didalam warung bakso. Karyawan di warung bakso ini ada 2 dan semuanya tidak dilengkapi pakaian kerja. Untuk mie dan baksonya diletakkan di dalam lemari kaca. Dikarenakan pintu utama untuk masuk terbuka lebar dapat menyebabkan polutan jalanan masuk kedalam ruangan yang digunakan untuk makan.

5. Hotel melati Hotel melati yang digunakan dalam inspeksi sanitasi kali ini adalah hotel dhirgahayu. Hotel ini terletak di jalan ahmad dahlan. Dilihat dari luar kecil, namun setelah masuk ternyata bangunan yang telah berdiri puluhan tahun ini sangat luas dan besar dengan jumlah kamar yang banyak. Tidak ada pagar pembatas di bagian depan hotel dhirgahayu, jadi hanya pintu yang langsuk masuk ke hotel kemudian pintu yang langsung masuk ke garasi. Hotel ini memiliki 2 lantai, dilantai pertama selain kamar-kamar penginapan terdapat front office, ruang pertunjukan, ruang istirahat karyawan, untuk lantai dua bisa diliat kemungkinan bangunan baru karena kamarnya lebih terlihat bagus dan terawat daripada kamar di lantai pertama. Kamar yang ada khususnya dibagian lantai bawah terlihat kurang terawat, kasurnya terlihat kusam, hal ini dimungkinkan karena sudah terlalu lama. Hotel ini tidak menyediakan makanan secara sendiri, sehingga dapur yang ada di hotel tidak pernah digunakan. Apabila ada yang dating menginap di hotel, maka makanan dipesan secara catering. Kamar madi untuk karyawan kurang terawat. Dibelakang terdapat banyak kursi digunakan untuk ruang santai. Pencahayaan di lorong-lorong kurang terang jika lampu tidak dinyalakan.

28

B. Hasil Dan Pembahasan 1. PASAR a. Nama Pasar b. Alamat c. Pengelola : Pasar Senen Pathuk : Kampung Pathuk RT 33 Ngampilan Yogyakarta : Bapak Suyadi

Tabel Hasil Pemeriksaan Pasar Senen Ngampilan Variabel Upaya Hasil (%) Persyaratan (%) 60%

I. Variabel persyaratan 25% kesling & bangunan II. Variabel fasilitas sanitasi III. Variabel Lain Lain 33,33% 10%

80%

80%

Formulir pemeriksaan diisi dan dilakukan penilaian, dilanjutkan dengan perhitungan skor dengan ketentuan untuk tiap variable upaya sebagai berikut :

Setelah dilakukan perhitungan didapat persentase untuk tiap variable upaya sebagai berikut : a. Skor variabel upaya I (persyaratan kesehtan lingkungan dan bangunan)

b. Skor variable II (fasilitas sanitasi)

29

c. Skor variabel III (Lain- lain)

d. Total Skor

= 17,4%

Dari hasil perhitungan diperoleh variabel I, variable II, variabel III ternyata skor yang di dapat kurang dari standar minimal dan total skor / komponen, yakni nilainya 17,4% kurang dari standar yang telah ditetapkan yakni 65 %. Hal ini menunjukkan Pasar Senen dinyatakan TIDAK LAIK SEHAT dan masih harus ada perbaikan serta pelengkapan fasilitas sanitasi. Perbaikan yang harus dilakukan di Pasar Senen yaitu sesuai dengan variabel I dimana lokasi yang tidak sesuai dengan perencanaan, sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik, masalah konstruksi bangunan, karena pasar tidak dibangun dari awal sebagai pasar sehingga tidak sesuai yang dipersyaratkan yaitu tata ruang yang rapi, ketersediaan fasilitas sanitasi berupa air bersih, jamban, serta urinoir. Dimana semua hal-hal diatas berada di dalam bagian pasar senen tersebut. Perbaikan- perbaikan berbagai macam hal diatas harus dilakukan, dikarenakan dari segi tata ruang bangunan yang tidak diperhatikan sehingga terlihat dari letak-letak pedagang yang tidak tertata rapi karena hanya memanfaatkan lorong/gang perkampungan, lalu lintas orang tidak lancar, kemudian drainase yang tidak baik dan lancar menyebabkan genangan air, permukaan bangunan tempat penjualan yang tidak memenuhi persyaratan, dimana seharusnya tempat berjualan tersebut

30

rata, miring, dan lebih tinggi dari lantai, serta lantai yang bersih, kuat, kedap air dan permukaan rata. Selain itu yang jumlah jamban, air bersih, dan urinour tidak memenuhi persyaratan jumlah dan fisik. Tidak adanya pemisahan jenis barang dagangan yang dijual. Beberapa hal diatas harus diperbaiki, karena fasilitas sanitasi, system drainase, jumlah air bersih, tata letak bangunan tidak memenuhi persyaratan yang tidak baik jika didiamkan saja akan menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan yag berbasis lingkungan. Dimana system drainase yang tidak baik, dan pengolahan sampah yang tidak benar menyebabkan tenpat tersebut menjadi sarang dari berbagai vector penyebab penyakit. Misalnya tikus, lalat, kecoa, dan vector lainnya yang berbahaya bagi kesehatan. Kemudian fasilitas sanitasi, jumlah urinoir dan jamban yang tidak memenuhi syarat jumlah dan fisik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dari urin/feses dari pengunjung pasar ataupun pedagang pasar yang tidak dikelola dengan baik, sehingga ujungujungnya akan menyebabkan berbagai penyakit juga. Cara perbaikan minimal yang dilakukan bisa memindahkan pasar ke bangunan yang benar-benar digunakan untuk pasar atau pedagang bisa dialihkan sementara tempat dagangnya kesuatu tempat tapi menurut kami sangat sulit untuk perbaikan pasar yang dilakukan di gang-gang perkampungan yang sebenarnya bukan diperuntukan untuk pasar. Perbaikan fasilitas sanitasi yang harus dilakukan yaitu penyediaan air bersih yang tidak cukup jumlahnya, tidak ada jamban didalam pasar, kemudian penyedian tempat sampah yang minim dan TPS yang tidak memenuhi syarat karena dekat sekali dengan pasar tidak kedap air dan menimbulkan bau yang sangat menyengat. Akibat jika variabel dua ini tidak diperbaiki yaitu dapat menyebabkan kurang bersihnya pasar karena air yang digunakan jumlahnya kurang mencukupi, tempat sampah dan TPS yang minim persyaratan dapat menyebabkan perkembangan vektor penyakit sehingga menimbulkan anggapan pasar sebagai tempat

31

penyebaran penyakit. Perbaikan yang dilakukan dengan menyiapkan tempat sampah yang jumlahnya cukup dan harus kedap air. Variabel upaya ke tiga yaitu lain-lain yang masih harus diperbaiki tidak adanya kotak P3K, pemadam kebakaran dan tidak adanya pengeras suara. Penyedian kotak P3K sangat penting karena hal tersebut menyangkut keselamatan pengunjung ataupun pedagang pasar. Pengeras suara dipergunakan jika ada pengumuman atau informasi yang berguna untuk pengunjung atau pedagang.

2.

SALON a. Nama Salon : New Look

b. Lokasi Praktikum : Jl. Bhayangkara, Pathuk c. Nama Pengelola : Ibu Veni Sandra

d. Izin Usaha Nomor : 065/0229.NG/2010 Tabel Hasil Pemeriksaan Salon New Look Variabel Upaya I.Variabel persyaratan kesling & bangunan 84,48 55 Hasil % Persyaratan %

II.Variabel fasilitas sanitasi

70

75

III.Variabel Alat kerja & Bahan 93,1

70

IV. Variabel Karyawan V. Variabel Lain lain

60

60

100

100

Formulir pemeriksaan diisi dan dilakukan penilaian, dilanjutkan dengan perhitungan skor dengan ketentuan untuk tiap variable upaya sebagai berikut:

32

Setelah dilakukan perhitungan didapat persentase untuk tiap variable upaya sebagai berikut : a. Skor variabel upaya I (persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan)

= 84,48 %

b.

Skor variable II (fasilitas sanitasi)

= 70 % c. Skor variabel III (Alat kerja dan bahan)

= 93,31 % d. Skor variabel IV (karyawan)

= 60 % e. Skor variable V ( lain-lain)

33

= 100 % f. Skor Total

= 79,9% Dari hasil perhitungan diperoleh variabel I, variable II, variabel III, variable IV, dan variable V skor yang di dapat ada yang kurang dari standar minimal dan total skor / komponen, yakni variabel II nilainya 70% kurang dari standar yang telah ditetapkan yakni 75 %, namun dari total secara keseluruhan telah memenuhi standar yaitu 79,9%. Hal ini menunjukkan Salon New Look dinyatakan LAIK SEHAT dan masih harus ada perbaikan serta pelengkapan fasilitas sanitasi. Variabel yang harus diperbaiki yaitu dari pertama pintu yang tidak dapat mencegah masuknya serangga dan tikus, tidak terdapar

perlengkapan untuk mengatur sirkulasi udara. Kemudian variabel yang kedua toilet pria dan wanita yang tidak terpisah dan tempat sampah yang tidak memenuhi kriteria yaitu tidak kedap air, kuat dan terdapat penutupnya. Variabel ketiga tentang alat kerja yang harus diperbaiki yaitu tentang kain penutup yang dipergunakan tidak berwarna terang. Variabel keempat yang perlu diperbaiki yaitu karyawan yang tidak dilengkapi pakaian kerja. Semua hal yang perlu diperbaiki terletak di area salon New Look. Dan sebisa mungkin hal-hal yang harus diperbaiki, diperbaiki secepat mungkin Beberapa variabel tersebut perlu diperhatikan dikarenakan variabel pertama yaitu tentang pintu yang mencegah masuknya serangga dan tikus jika tidak diperbaiki hal tersebut dapat mengganggu aktivitas salon dan dapat merusak bahan-bahan atau alat-alat yang terdapat di salon. Untuk ventilasi harus disediakan untuk sirkulasi lancar dan agar tidak pengap. Fasilitas sanitasi toilet harus bersih dan tidak berbau agar pengguna dapat nyaman dan terhindar dari vektor penyakit, jika bersih juga bisa mencegah

34

menularnya penyakit. Toilet dipisahkan antara pria dan wanita agar terasa nyaman dan kebiasaan wanita dan pria berbeda.

3. TEMPAT IBADAH Nama tempat ibadah : a. Masjid Bhayangkara Baiturrahman Alamat : Komplek Asrama Polri Pathuk Ngampilan Yogyakarta b. Gereja Kristen Indonesia Yogyakarta Alamat : Jalan Bhayangkara 25, Pathuk, Ngampilan Yogyakarta a. Tabel Hasil Pemeriksaan Masjid Bahayangkara Baiturrahman Variabel upaya I. Variabel persyaratan kesehatan II. Variabel Sanitasi Fasilitas 88 % 75% Hasil (%) 100 % Persyaratan 70 %

Formulir pemeriksaan diisi dan dilakukan penilaian, dilanjutkan dengan perhitungan skor dengan ketentuan untuk tiap variable upaya sebagai berikut :

Setelah dilakukan perhitungan didapat persentase untuk tiap variable upaya sebagai berikut : a. Skor variabel upaya I (persyaratan kesehtan lingkungan dan bangunan)

= 100% b. Skor variable II (fasilitas sanitasi)

35

= 80 % c. Total Skor

= 88%

Dari hasil perhitungan diperoleh variabel I dan Variabel II melebihi standar minimal dan komponen skor juga melebihi standar yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan Masjid Bhayangkara Baiturrahman dinyatakan LAYAK SEHAT. Masjid ini terletak dipinggir jalan raya Bhayangkara, sehingga jika waktu sholat tiba banyak yang sholat di masjid Baiturrahman karena tempatnya yang strategis. Dalam pemeriksaan pada tangga 8 oktober 2012 kamar mandi yang ada masih dalam perbaikan namun sebagian masih bisa digunakan. Penilaian/pemeriksaan ada 2 variabel upaya yaitu variabel pertama tentang persyaratan kesehatan Lingkungan dan bangunan dan variabel kedua yaitu tentang fasilitas sanitasi. Dalam penilaian terhadap variabel upaya yang pertama skor telah memenuhi persyaratan yaitu 100% jadi melebihi yang diersyaratkan yaitu 70 %. Variabel yang kedua skornya 80% telah melebihi skor yang dipersyaratkan yaitu 75% namun masih ada yang harus diperbaiki yaitu tentang tempat sampah. Sudah tersedia 2 tempat sampah yang satu tertutup kedap air namun yang satu hanya terbuat dari semacam anyaman yang tidak kedap air. Jika di lingkungan masjid tidak terdapat tempat sampah maka sampah akan berserakan sehingga mengurangi nilai estetika dan juga sampah yang terlalu lama dapat menyebabkan bau yang tidak enak. Sebaiknya pihak pengurus masjid

36

menyediakan tempat sampah dengan jumlah yang cukup lebih baik lagi dipisah-pisah antar jenis sampah misal organik anorganik dan logam. Kemudian, tempat sampah harus kedap air dan tertutup sehingga tidak menimbulkan bau yang tidak enak. b. Tabel Hasil Pemeriksaan Gereja Kristen Indonesia Ngupasan Yogyakarta Variabel Upaya I. Variabel Persyaratan & Bangunan II. Variabel Sanitasi Fasilitas 72,5% 75% 100% 70% Hasil% Persyaratan%

Formulir pemeriksaan diisi dan dilakukan penilaian, dilanjutkan dengan perhitungan skor dengan ketentuan untuk tiap variable upaya sebagai berikut :

Setelah dilakukan perhitungan didapat persentase untuk tiap variable upaya sebagai berikut : a. Skor variabel upaya I (persyaratan kesehtan lingkungan dan bangunan)

= 100 % b. Skor variable II (fasilitas sanitasi)

= 72,5 % c. Total Skor

37

= 89% Dari hasil perhitungan diperoleh variabel I, dan Variable II, ternyata standar yang di dapat lebih dari standar minimal dan total skor / komponen, yakni nilainya 89,8 % lebih besar dari standar yang telah ditetapkan yakni 70 %. Hal ini menunjukkan Gereja Kristen Indonesia Ngupasan dinyatakan LAIK SEHAT baik dari lingkngan dan fasilitas sanitasi. Untuk variabel 1 yaitu berupa persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan nilai yang diperoleh oleh Gereja Kristen Indonesia (GKI) Ngupasan Yogyakarta yaitu sebesar 100% yang berarti Laik Sehat. Dilihat dari luar maupun dalam, semua tata letak sudah di design sedemikian rupa sehingga nampak bersih dan rapi. Halaman gereja juga bersih dihiasi oleh taman kecil yang ditumbuhi beberapa tanaman dan pagar pembatas dengan jalan raya yang kuat dan terpelihara. Bagian dalam gereja mulai dari lantai, dinding, atap dan langit-langit terlihat bersih terawat. Permukaan lantai di gereja ini rata dan kedap air sedangkan untuk dinding dan atap dibangun kokoh/kuat serta berwarna terang (putih) dengan ketinggian atap/langit-langit dengan lantai lebih dari 25m. Tepat di sisi gereja bagian barat dinding dan langit-langit terlihat kotor dan cat-nya mengelupas karena sedang diadakan renovasi, hal ini cukup mengganggu keindahan dan mengurangi nilai estetika, namun pihak gereja mengatakan bahwa renovasi ini akan selesai kurang lebih 1 bulan kedepan. Kondisi di dalam gereja terasa nyaman dan sejuk karena ventilasi yang mencukupi dan sirkulasi udara yang lancar. Ventilasi yang mencukupi tersebut juga mempengaruhi pencahayaan di dalam gereja karena sinar alam dapat masuk secara optimal lewat ventilasi. Tempat duduk dan kursi selalu dibersihkan setiap digunakan

38

untuk beribadat, bahan nya kuat dan di design ergonomis serta bebas dari kutu busuk. Untuk variabel 2 yaitu berupa fasilitas sanitasi nilai yang diperoleh yaitu 72,5% dengan standar 75%, yang berarti variabel 2 Tidak Laik Sehat. Kekurangan gereja ini terletak pada masalah tempat sampah yang jumlahnya tidak sesuai dengan persyaratan yaitu tiap 20 meter harus ada tempat sampah. Gereja ini hanya memiliki 2 buah tempat sampah tepat di halaman samping dengan keadaan 1 tempat sampah tanpa tutup dan tidak kedap air, sedangkan untuk tempat sampah yang lain disertai tutup (hasil pengamatan). Pihak gereja sendiri mengatakan untuk tempat sampah dirasa kurang baik dalam segi jumlah maupun pengelolaan karena belum adanya penggolongan jenis-jenis sampah dan pengelolaan sesuai dengan jenis sampah. Sebenarnya GKI Ngupasan Yogyakarta sudah memiliki tempat sampah yang sesuai syarat (tertutup rapat, kedap air dan dibuat dari bahan yang kuat), namun jumlah dari tempat sampah masih kurang sehingga GKI Ngupasan Yogyakarta masih harus menunggu hingga bulan depan (November) sampai jumlahnya cukup untuk mengadakan program tempat sampah sesuai dengan jenis sampah.

4. RESTORAN atau RUMAH MAKAN a. b. Nama Rumah Makan Alamat Ngampilan, Yogyakarta c. Nama Pengelola : Pak Fauzan : Bakso Pak Uzzan : Jl Agus no 63 Salim, Notoprajan,

Tabel Hasil Pemeriksaan Rumah Makan Variabel Upaya I. Kesling Hasil (%) dan 40,5 Persyaratan (%) 70

Bangunan

39

II. Fasilitas Sanitasi III. Dapur,

49,3

70 70

Ruang 42

makan dan Gudang Bahan Makanan IV. Bahan Makanan 35,45 dan Makanan Jadi V. Makanan VI. Tempat 0 70 Pengolahan 20 70 70

Penyimpanan Bahan Makanan Makanan Jadi VII. Makanan VIII. Peralatan IX. Tenaga Kerja 40 54,7 70 70 Penyajian 80 70 dan

Formulir pemeriksaan diisi dan dilakukan penilaian, dilanjutkan dengan perhitungan skor dengan ketentuan untuk tiap variable upaya sebagai berikut :

Setelah dilakukan perhitungan didapat persentase untuk tiap variable upaya sebagai berikut : a. Skor variabel upaya I (persyaratan kesehtan lingkungan dan bangunan)

b. Skor variable II (fasilitas sanitasi)

40

c. Skor variabel III (Dapur, ruang makan dan gudang bahan makanan)

d. Skor variabel IV ( bahan makanan dan makanan jadi)

e. Skor variabel V ( pengolahan makanan)

f. Skor variabel VI ( tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi)

g. Skor VII ( penyajian makanan)

41

h. Skor VIII (Peralatan)

i. Skor Variabel IX (Tenaga Kerja)

j. Total Skor

= 40,85 % Dari hasil perhitungan diperoleh variabel I, Variable II, variabel III, variabel IV, variabel V, variabel VI, dan variabel VII skor yang di dapat kurang dari standar minimal dan total skor / komponen, yakni nilainya yang telah ditetapkan atau dipersyaratkan yakni 70 %. Hal ini menunjukkan Bakso Pak Uzzan dinyatakan TIDAK LAIK SEHAT dan masih harus ada perbaikan di berbagai upaya serta pelengkapan fasilitas sanitasi. Komponen yang harus diperbaiki yaitu pada variabel I tentang Lokasi, bangunan, pembagian ruang, lantai yang tidak konus, ventilasi yang tidak ada, pencahayaan yang masih kurang, dan pintu yang tidak berfungsi dengan baik. Untuk Variabel II tentang pembuangan air

42

limbah, toilet yang tidak tersedia, pembuangn sampah, tempat cuci tangan, tempat mencuci peralatan, tempat mencuci bahan makanan, locker karyawan dan peralatan pencegah masuknya serangga dan tikus. Dalam variabel III yang perlu diperbaiki yaitu dapur, ruang makan dan gudang bahan makanan. Pada Variabel IV seluruh komponen memerlukan perbaikan yaitu bahan makan dan makanan jadi. Vairabel V juga memerlukan perbaikan tentang tenaga pengolh dan pengambilan makanan jadi. Variabel VI yang perlu diperbaiki yaitu seluruh komponene penyimpanan bahan makanan dan penyimpanan makanan jadi. Untuk variabel VII yaitu cara membawa dan menyajikan makanana dengan tutup. Variabel VII komponen yang memerlukan perbaikan yaitu cara pencucian dan lainnya kemudin kuman yang ada dalam peralatan. Variabel terakhir yaitu ke IX komponen yang perlu diperbaiki pengetahuan atau sertifikat penyehatan makanan, pakaian pekerjaan, sertifikat kesehatan, dan personal hygiene. Letak seluruh komponen yang ahrus diperbaiki yaitu areal bakso pak Uzzan. Apabila pada variabel pertama tidak diperbaiki akan

menimbulkan berbagai akibat misal jika lokasi berada pada arah angin dari sumber pencemar maka makanan yang dijual juga dikhawatirkan akan tercemar. Yang kedua tentang bangunan yang tidak kokoh rapa serangga dan tikus maka akan berakibat bisa roboh tiba-tiba, jika tak rapat serangga dan tikus maka akan berakibat pada makanan yang dijual serangga bisa menclok pada makanan sehinga makanan tidak bersih kemudian jika tikus masuk bisa mencemari makanan juga. Yang ketiga masalah pembagian ruangan tidak adanya toilet mengakibatkan kesulitannya pembeli jika ingin pergi ketoilet sehingga makanpun tidak merasa nyaman. Tidak ada gudang, tidak ada ruang karyawan, tidak ada ruang administrasi, tidak ada ruang peralatan bisa menyebabkan ruangan yang digunakan untuk seleruh bagian jadi satu sehingga jadi sumpek keliatannya. Tidak adanya ventilasi

43

menyebabkan tidak adanya pertukaran udara diruangan perhawaan ruangan kurang walaupun telah ada pintu utama yang jika rumah makan buka maka pintunya juga dibuka, ruangan akan terasa panas jika pengunjungan banyak dapat menyebabkan ketidaknyamanan untuk makan ditempat tersebut. Pencahayaan yang kurang

menyebabkan mata lelah dan tidak nyaman. Pintu yang terdapat di warung bakso tersebut selalu terbuka dan pas dinggir jalan sehingga jika pintu terus-menerus dibuka debu jalanan dapat masuk kedalamdan dapat juga mencemari makanan. Variabel yang kedua yaitu tentang fasilitas sanitasi masih terdapat beberapa komponen yang tidak memenuhi persyaratan. Pembuangan air limbah dibuang begitu saja tanpa adanya penangkap lemak dan saluran yang tidak kedap air hal tersebut dapat menyebabkan pencemaran kedalam badan air. Tidak terdapat toilet sama sekali sehingga menyebabkan pembeli yang datang jika ingin ke belekang tidak bisa, dapat menimbulkan ketidaknyamanan pembeli waktu makan. Pembuangan sampah dibuang ditempat sampah yang tidak kedap air dan setiap penghasil sampah tidak tersedia tempat sampah dapat menyebabkan sampah menumpuk disatu tempat kemudian menjadi tempat perkembangan vektor dan menimbulkan bau yang meyengat. Tempat cuci tangan tidak tersedia sabun dan alat pengering dapat menyebabakan kurang bersihnya tangan walaupun telah mencuci namun mungkin teknik pencucian tangan yang kurang benar. Jumlah yang kurang dapat meyebabkan antrian jika pembeli banyak sehingga harus menunggu giliran. Untuk tempat pencucian peralatan tidak tersedia air panas yang dapat digunakan untuk membunuh kuman. Tempat mencuci bahan makanan tidak dapat larutan yang mengandung cuci hama dapat mengakibatkan hama yang ada dalam bahan makanan tidak mati, jika teknik pencucian dan pemasakan yang salah bisa jadi hama masih terdapat dalam bahan makanan. Tidak terdapat locker karyawan dapat menyebabkan barang

44

bawaan karyawan diletakkan disatu tempat sehingga kurang sedap dipandang. Tidak terdapat peralatan pencegah masuknya serangga dan tikus sehingga menyebabkan binatang tersebut masuk dikhawatirkan akan mencemari makanan dengan kontak langsung dengan makanan. Variabel Ketiga yaitu tentang dapur, ruang makan, dan gudang bahan makanan. Akibat jika komponen dapur tidak diperbaiki yaitu pada fasilitas penyimpanan makanan di dalam freezer maka akan manimbulkan kerusakan pada bahan makanan tersebut atau dapat bahan makanan tersebut dapat menjadi busuk. Kemudian tidak ada cerobong asap akan mengakibatkan asap yang dihasilkan dari pemasakan akan terperangap didalam saja sehingga udara di dalam ruangan terasa penuh dapat juga yang menghirup asap tersebut batuk-batuk. Untuk komponen ruang makanan yang tidak diperbaiki maka akan mengakibatkan ketidak nyamanan bagi pembeli tersendiri jika pembeli melihat tempat makanan saja sudah merasa males maka bisa jadi pembeli tersebut tidak jadi membeli. Komponen selanjutnya yaitu gudang bahan makanan, adanya bahan lain selain bahan makanan yang terdapat digudang dikhawatirkan akan terjadi kontaminasi silang antara bahan makanan dengan bahan lain. Variabel yang keempat yaitu bahan makanan dan makanan jadi. Yang pertama yaitu bahan makanan yang tidak dari sumber resmi atau terdaftar pada dep.kes dapat mengakibatkan ketidak tahuan tentang asal pertama bahan tersbeut kemudian apakah bahan tersebut bersih atau tidak dan lainnya. Kemudian makanan jadi yang tidak terdaftar secara resmi, mengakibatkan ketidaktahuan kita dengan makanan tersebut kaduluarsanya kapan dan lainnya. Variabel kelima yaitu pengolahan bahan makanan. Tenaga pengolah yang tidak memakai pakaian kerja dapat mengakibatkat terjadinya kontaminasi dari pakaian ke bahan makanan yang diolah. Variabel keenam yaitu tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi yang tidak memenuhi persyaratan akan mengakabitkan kerusakan bahan makanan dan

45

makanan jadi. Variabel ketuju yaitu tentang penyajian makanan jadi yang tidak menggunakan tutup akan mengakibatkan makanan tersebut terkena debu kemudian bisa juga tercemar oleh debu jalanan. Variabel kedelapan yaitu tentang peralatan yang digunakan. Cara pencucian, pengeringan dan penyimpanan peralatan yang tidak memenuhi persyaratan yaitu tidak selalu dalam keadaan bersih hal ini dapat mengakibatkan angka kuman yang melebihi ambang batas. Variabel kesembilan yaitu tentang tenaga kerja. Komponennya pengetahuan tenaga kerjanya tentang penyehatan makanan jika tidak ada yang mengikuti maka bisa mengakibatkan ketidaktahuan caranya untuk menghindari makan dari pencemaran atau lainnya. Tidak tersedianya pakaian kerja khusus dapat mengakibatkan kontaminasi dari pakaian kedalam makanan. Tidak adanya sertifikat kesehatan dapat

mengakibatkan ketidaktahuan tentang penyakit

yang diderita.

Kemudian personal hygine yang tidak baik misal tidak menutup mulut dengan tissu saat batuk dan bersin akan mengakibatkan droplet menyebar kedalam makanann yang akan disajikan sehingga bisa menularkan kepada pembeli. Perbakan kesulurahannya bisa 2 bulan dengan merenovasi keseluruhan bangunan sehingga ditutup dulu sementara. Dengan merehap keseluruhannya agar memenuhi persyaratan yang ada. Mengikuti kursus tentang makanan bagi karyawan dan chekup rutin selama 6 bulan sekali. Pemilik memberikan pakaian khusus untuk bekerja kemudian personal hygine ditngkatkan tentang

pengetahuannya dan penerapannya.

5. SEKOLAH a. Nama Sekolah b. Lokasi Praktikum Yogyakarta 55262 c. Nama Penanggungjawab : Ibu Fatma Nurjanti : TPA Amalia : Tejokusuman NG II / 421

46

d. Jumlah murid e. Jumlah guru

: 12 laki-laki dan 11 perempuan : 4 orang

Tabel Hasil Pemeriksaan Sekolah Variabel Upaya I.Variabel persyaratan kesling bangunan II. Variabel kesehatan 52,38 ruang kelas III. Variabel Fasilitas 60,18 Sanitasi IV. Variabel fasilitas 72,89 Penunjang 70 70 70 & 89 70 Hasil % Persyaratan %

Formulir pemeriksaan diisi dan dilakukan penilaian, dilanjutkan dengan perhitungan skor dengan ketentuan untuk tiap variable upaya sebagai berikut:

Setelah dilakukan perhitungan didapat persentase untuk tiap variable upaya sebagai berikut : a. Skor variabel upaya I (persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan)

= 87,9 % b. Skor variable II (kesehatan ruang kelas)

= 52,38 %

47

c.

Skor variabel III (fasilitas sanitasi)

= 57,58 %

d.

Skor variabel IV (fasilitas penunjang)

= 65 %

e.

Skor Total

= 69,8% Dari hasil perhitungan diperoleh Variable II, dan variabel III, dan variable IV skor yang di dapat ada yang kurang dari standar minimal dan total skor / komponen, yakni nilainya 70% dari total secara keseluruhan telah ttidak memenuhi standar yaitu 69,8%. Hal ini menunjukkan Sekolah TPA Amalia dinyatakan TIDAK LAIK SEHAT dan masih harus ada perbaikan serta pelengkapan fasilitas sanitasi. Yang perlu diperbaiki yaitu pada variabel pertama atap yang memungkinkan ada genangan air dan tidak bebas tikus dan serangga ventilasi yang ada tidak mengahadap keudara bebas, tinggi kisi jendela/pintu tidak 2,50meter dari lantai. Untuk variabel kedua pada ruang kelas tidak tersedia tempat sampah, meja dan kursi tidak memenuhi persyaratan. Pengahpus dan papan tulis yang tidak memenuhi persyaratan. Variabel ketiga untuk fasilitas sanitasinya kamar mandi dan jamban didalam kama rmandi tidak tersedia tempat

48

sampahh dan gantungan pakaian. Tempat peturasan yang tidak ada. Tempat sampah yang ada kurang memenuhi persyaratan. Variabel keempat tentang fasilitas penunjang alat pemadam kebakaran yang ada jumlahnya sedikit. Seluruh area yang diperbaiki terletak di dalam sekolah. Apabila variabel pertama tidak diperbaiki ada beberapa akibat yaitu atap yang ada memungkinkan adanya genangan air hal tersebut dapat mengakibatkan atap menjadi bocor sehingga air dapat masuk kedalam. Kemudian atap yang tidak bebas serangga dan tikus dapat mengakibatkan hewan tersebut masuk sehingga

mengkontaminasi makanan yang ada. Ventilasi yang kurang memenuhi persyaratan dapat menyebabkan udara dalam ruangan terasa tidak segar. Meja dan kursi belajar yang kurang memenuhi persyaratan mengakibatkan siswa cepat capek kemudian, jika permukaan yang tidak halus dapat mengakibatkan luka lecet bila terus bergesekan Untuk variabel ketiga kamar mandi jumlahnya yang kurang mengakibatkan akan terjadi antraian jika banyak yang memakai kamar mandi sehingga bisa jadi perawatan kamarmandi kurang menyebabkan kamarmadi kotor dan berbau. Tidak

tersedianya sampah mengakibatkan sampah berserakan dikamar mandi. Tidak tersedia gantungan baju mengakibatkan barang yang akan digantungkan diletakkan begitu saja dilanta kamar mandi. Tempat sampah yang kurang memenuhi persyaratan dapat digunakan vektor untuk berkembang biak sehingga akan banyak vektor yang ada disekitar sekolah. Variabel keemapat ruang depan sekolah tidak tersedia tempat cucitangan, hal tersebut dapat mengakibatkan ketrepotan karena jika akan mencuci tangan harus ke kamar mandi terlebih dahulu. Jumlah alat pemadam kebakaran yang kurang, jika ada kejadian yang memerlukan alat pemadam akan menjadikan kejadian tersebut misal kebakaran menajdi besar apinya.

49

Pertbaikan dilakukan renovasi bagian sekolah dan menambah jumlah kamar mandi. Menambahkan peturusan dan wastafel. Waktu perbaikan diperkirakan satu bulan

6. HOTEL MELATI a. Nama Hotel b. Alamat hotel : Dhirgahayu : Jl Ahmad Dahlan / 123

c. Nama Pimpinan : Bapak Erwan Listiyanto, SH d. Jumlah karyawan : 9 orang

Tabel Hasil Pemeriksaan Hotel Dhirgahayu Variabel Upaya I.Variabel persyaratan kesling bangunan II. Variabel kesehatan 45,98 ruang kelas III. Variabel Fasilitas 80,89 Sanitasi IV. Variabel fasilitas 21,73 Penunjang 70 70 70 & 85,38 70 Hasil % Persyaratan %

Formulir pemeriksaan diisi dan dilakukan penilaian, dilanjutkan dengan perhitungan skor dengan ketentuan untuk tiap variable upaya sebagai berikut:

Setelah dilakukan perhitungan didapat persentase untuk tiap variable upaya sebagai berikut : a. Skor variabel upaya I (persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan)

50

= 85,38 %

b.

Skor variable II (kesehatan kamar / ruang)

= 45,98 %

c.

Skor variabel III (fasilitas sanitasi)

= 80,89 %

d.

Skor variabel IV (karyawan)

= 21,73 % e. Skor Total

= 69,66% Dari hasil perhitungan diperoleh Variable II dan variable IV skor yang di dapat ada yang kurang dari standar minimal dan total skor / komponen, yakni nilainya 70% dari total secara keseluruhan telah ttidak memenuhi standar yaitu 69,66%. Hal ini menunjukkan Hotel

51

Dhirgahayu dinyatakan TIDAK LAIK SEHAT dan masih harus ada perbaikan serta pelengkapan fasilitas sanitasi. Komponen yang memerlukan perbaikan pagar, bangunan, pencahayaan di ruang tamu, lampu baca, ruang tidur untuk variabel pertama. Variabel kedua komponen yang perlu diperbaiki yaitu gudang. Variabel ketiga yang perlu diperbaiki yaitu toilet umum yang tidak ada dan pengelolaan sampah yang kurang memenuhi persyaratan. Untuk variabel keempat tidak ada keterangan sehat dari dokter yang masih berlaku. Akibat jika tidak diperbaiki pada variabel pertama yaitu tidak adany apagar dapat mengakibatkan semua orang yang tidak berkepentingan langsung masuk ke halaman hotel. Bangunan yang memungkinkan sebagai tempat bersarang dan berkembangbiaknya serangga dan tikus mengakibatkan hewan tersebut berkembang biak terus sehingga menganggu kenyamanan. Pencahayaan yang kurang memenuhi persyaratan akan mengakibatkan terganggunya aktivitas yang dilakukan dan membuat mata cepat lelah dan sakit. Variabel kedua untuk ruang istirahat karyawan tidak tersedianya jamban menyebabkan karyawan akan menggunakan toilet yang sebenarnya khusus buat pengunjung. Gudang yang tidak tertata rapi

menyebabkan ruangan gudang terlihat sumpek, bisa digunakan untuk tempat tinggal vektor penyakit. Variabel ketiga yaitu toilet umum yang kurang memenuhi persyaratan akan mengganggu aktivitas pengunjung dan mengurangi estetika. Tempat sampah yang kurang memenuhi persyaratan mengakibatkan perkembangan vektor

penyakit. Variabel terakhir atau keempat yaitu tentang tidak adaya surat keterangan sehat dari dokter, ini dikhawatirkan jika ada karyawan yang sakit berat dan tidak diketahui sehingga

menyebabakan karyawan tersebut semakin parah sakitnya. Cara perbaikan dengan merenovasi bangunan, menambah pagar. Untuk pencahayaan bisa diganti dengan lampu yang

52

cahayanya memenuhi persyaratan. Tempat sampah diganti dengan yang memenuhi persyaratan kedap air, tertutup, mudah dibuak tanpa menggunakan tangan. Surat keterangan dari dokter bisa didapat dengan rutin cekup ke dokter. Lama perbaikan kira-kira 2 minggu untuk keseluruhannya.

You might also like