Professional Documents
Culture Documents
K E L .
3
Dodi Iskandar Siska Puti Mahananing Nugraheni Sekar Jati Pamungkas Laifa Rahmawati (NIM 12708251002) (NIM 12708251006) (NIM 12708251008) (NIM 12708251016) (NIM 12708251017)
Setiap bentuk buah pemikiran manusia dapat dikembalikan pada dasar-dasar ontologi, epistemologi dan axiologi dari pemikiran yang bersangkutan. Analisis kefilsafatan ditinjau dari tiga landasan ini akan membawa kita kepada hakikat buah pemikiran tersebut.
Virus Polio
VIRUS
-Ontologi-
- apakah obyek ilmu yang akan ditelaah - bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut - bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa, dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan
Sebagai makhluk hidup yang cenderung merugikan manusia; studi mengenai virus terlebih ditujukan untuk mengendalikan agar penyakit yang diakibatkan oleh virus dapat disembuhkan bahkan dicegah ; bahkan pula dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia
VIRUS
-EpistemologiBagaimana cara kita mendapatkan pengetahuan mengenai objek tersebut? : teori pengetahuan
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut: Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran) Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran) Prediksi (deduksi logis dari hipotesis) Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran) Pengamatan dapat dilakukan dengan melihat dampak virus pada makhluk hidup Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan (yang memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat). Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium Proses pengukuran memerlukan peralatan ilmiah khusus; misal mikroskop elektron
Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran) Hipotesis yang berguna akan memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi. Prediksi tersebut mungkin meramalkan hasil suatu eksperimen mengenai virus dalam laboratorium.
DIMITRI IVANOWSKI Ia berhipotesis bahwa jika penyebab penyakit tersebut adalah bakteri, maka organism tersebut tidak dapat melewati saringan bakteri. Akan tetapi, begitu hasil saringan disuntikan ke pohon yang sehat, ternyata pohon tersebut terkena penyakit mosaic.
Prediksi (deduksi logis dari hipotesis) Prediksi berguna untuk memperkirakan hasil yang akan diperoleh. Perkiraan ini didapat sebagai hasil dari pengkajian hipotesis.
Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas) Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji dengan eksperimen. Jika hasil eksperimen bertentangan dengan prediksi, maka hipotesis yang sedak diuji tidaklah benar atau tidak lengkap dan membutuhkan perbaikan atau bahkan perlu ditinggalkan. Jika hasil eksperimen sesuai dengan prediksi, maka hipotesis tersebut boleh jadi benar namun masih mungkin salah dan perlu diuji lebih lanjut. Hasil eksperimen tidak pernah dapat membenarkan suatu hipotesis, melainkan meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis tersebut.
Atau secara sederhana dapat dituliskan sebagai: 1. Merumuskan masalah. 2. Mengkaji pustaka. 3. Menyusun hipotesis 4. Menguji hipotesis dengan melakukan penelitian. 5. Mengolah data (hasil) penelitian 6. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang.
ADOLF MEYER (1883) menyelidiki penyakit yang menyebabkan daun tembakau berbintikbintik kuning. Ia berkesimpulan bahwa penyebabnya adalah organisme yang lebih kecil dari bakteri.
DIMITRI IVANOWSKI (1893) penyelidikan dengan menyaring ekstrak dari tumbuhan tembakau yang terkena penyakit dengan menggunakan saringan bakteri. Ia berhipotesis bahwa jika penyebab penyakit tersebut adalah bakteri, maka organism tersebut tidak dapat melewati saringan bakteri. Akan tetapi, begitu hasil saringan disuntikan ke pohon yang sehat, ternyata pohon tersebut terkena penyakit mosaic. Namun demikian, ivanowsky tetap berkesimpulan bahwa organism penyebab penyakit itu adalah bakteri pathogen yang berukuran lebih kecil dari ukuran bakteri biasa dan menghasilkan racun.
Pada tahun 1987, M.W. BEIJERINCK melakukan penyelidikan lebih lanjut pada daun tembakau. Ia berkesimpulan bahwa organism penyebab penyakit tersebut berukuran lebih kecil dari bakteri dan hanya dapat berkembang biak di dalam tubuh makhluk hidup.
WENDELL STANLEY (1935) telah berhasil mengkristalkan organism pathogen dari daun temabakau. Organism tersebut kemudian diberi nama TMV( tobacco mosaic virus). Ia juga menunjukan bahwa virus mengandung protein dan asam nukleat.
Ilmu
Ilmu virus : virologi - membahas tentang :
Struktur Klasifikasi Evolusi Reproduksi pada virus Cara-cara virus menginfeksi Penyakit yang ditimbulkan Teknik untuk mengisolasi virus Penggunaan virus dalam penelitian dan terapi
Subjek didik
Untuk memfasilitasi perkembangan pikir subjek didik, maka dibatasi hanya pada beberapa bagian pada virologi, yaitu:
SMP pengenalan secara umum tentang virus pengenalan dampak virus pada makhluk hidup SMA secara details mengenai : struktur tubuh ciri-ciri reproduksi peranan virus dalam kehidupan
Teknologi pendidikan
Virus bersifat mikroskopis mikroskop elektron Indonesia : hampir tidak ada sekolah yang memiliki mikroskop elektron solusi:
Video Model/ Charta (3D) Gambar (2D)
Virus Cacar
VIRUS
-Aksiologi-
Kegunaan
memproduksi interveron yaitu sejenis senyawa yang dimanfaatkan untuk mencegah replikasi virus di dalam sel induk pembuatan vaksin berbagai jenis mikroba penyebab penyakit bagi manusia seperti: vaksin sabin dan salk untuk mencegah penyakit polio vaksin pasteur untuk mencegah penyakit rabies. dimanfaatkan sebagai antibakterial karena dapat menghancurkan bakteribakteri yang mengganggu pada produk-produk makanan yang diawetkan. Dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan insulin. Sebagai contoh virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama dengan gengen penghasil insulin atau zat lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut dapat berkembangbiak dengan cepat dan sekaligus memproduksi insulin atau zat lain. Beberapa virus dapat dimanfaatkan untuk re-kombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen penyebab inveksi yang terdapat di dalam virus dapat diubah menjadi gen baik (gen Penyembuh). sebagai antibodi pada serum darah sebagaimana sekresi pada membran mukosa yang membantu tubuh menghancurkan unsur-unsur asing seperti virus (virus melawan virus). sebagai model sistem untuk mempelajari peristiwa-peristiwa yang mengendalikan informasi genetik, karena virus sebenarnya adalah potonganpotongan informasi genetik yang berbeda dengan informasi genetik sel.
Nilai
Dalam aksiologi, aspek nilai meliputi : Baik dan buruk Sarana dan tujuan Panampakan dan real Subjektif dan Objektif Murni dan campuran Aktual dan Potensial
Virus
Baik dan buruk
Buruk: menyebabkan beragam penyakit Baik : imunisasi, interferon, antibodi, dkk
- TERIMAKASIH -